Anda di halaman 1dari 10

MARINE NAVIGATION

KELOMPOK 2 :

Alfian Risky anak lanang (20170000000)


M. Shalahuddin Al Misbah (20180230009)
Satrya Ramadhani (20180230016)
M. Faisal Ramadhan (20180230025)
Satria Aditama Y A. (20180230033)
Rachmad ramadhani W. (20180230041)
Apa itu Navigation?
Navigasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata navis yang artinya
perahu atau kapal dan agake yang artinya mengarahkan, secara harafiah artinya
mengarahkan sebuah kapal dalam pelayaran.

Seiringdengan perkembangan jaman kata ‘navigasi’ tidak lagi


hanya digunakan dalam dunia maritime tetapi sering juga
digunakan di daratan dan udara. Navigasiadalah cara menentukan
posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada
peta(Anonim, 2010)
Menurut Supriyono (2000), navigasi adalah proses mengarahkan
gerak kapal dari satu titik ke titik yang lain dengan aman dan lancar
serta untuk menghindari bahaya atau rintangan-pelayaran. Istilah
navigasi tersebut berasal dari bahasa latin Navis =
kapal/kendaraan/veihicle dan Agere = mengarahkan/menjalankan/
membawa. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (Balai Pustaka)
navigasi diartikan sebagai :
1. Ilmu tentang menjalankan kapal laut atau kapal terbang.
2. Tindakan menetapkan haluan kapal atau arah terbang.
3. Pelayaran/penerbangan.
Apa itu Marine
Navigation?
Navigasi laut atau ilmu pelayaran ialah suatu ilmu pengetahuan yang
mengajarkan cara untuk melayarkan sebuah kapal dari suatu tempat ke tempat
lainnya dengan selamat aman dan ekonomis. Disebabkan pengaruh laut, misalnya
ombak, arus, angin maka jarak yang terpendek belum tentu dapat ditempuh dalam
waktu yang tersingkat. Dapat saja terjadi bahwa jarak yang panjang adalah
pelayaran yang baik ditempuh dalam waktu yang lebih singkat karena dalam
pelayarannya mendapat arus dari belakang (Adi dan Djaja, 2008).

Menurut Adi dan Djaja (2008), secara garis besar ilmu pelayaran dibagi atas:
1. Ilmu Pelayaran Datar, yaitu ilmu pelayaran yang menggunakan benda-benda bumiawi
(Pulau, Gunung,Tanjung, Suar, dan lain lain) sebagai pedoman dalam membawa kapal
dari suatu tempat ke tempat lain.
MARINE NAVIGATION
2.Ilmu Pelayaran Atronomis, yaitu ilmu pelayaran yang menggunakan benda-benda
angkasa (Matahari, Bulan, Bintang, dan lain lain) sebagai pedoman membawa kapal
dari suatu tempat ke tempat lain.
3.Navigasi Electronics, yaitu ilmu navigasi yang berdasarkan atas alat-alat elektronika
seperti radio pencari arah (RDF), RADAR, LORAN, DECCA dan lain lain.
MARINE 01 Tipe-tipe Navigasi
NAVIGATION 02 Peralatan Navigasi

03 Tahapan dalam Bernavigasi.


(Phase of Navigation)
Tipe-tipe Navigasi
Metoda-metoda Navigasi berubah dgn perjalanan sejarahnya. Setiap metoda baru menambah kemampuan
pelaut dalam melengkapi keselamatan pelayaran dan ekspedisinya. Salah satu pertimbangan yang paling penting dari
navigasi adalah kemampuan dalam memilih metoda terbaik yang digunakan. Secara umum tipt-tipe navigasi yang
dikenal sbb;

Dead Reckoning (DR)


Menentukan posisi kedepan dgn menggunakan lintasan dan jarak. Posisi tersebut dikenal dgn istilah posisi dead
reckoning. Umumnya hanya lintasan dan kecepatan saja yang digunakan unutk menentukan posisi DR. Koreksi dari
posisi DR karena leeway , pengaruh arus, dan kesalahan kemudi (steering) menghasilkan posisi estimasi (estimation
position / EP). Navigasi inersial dapat menghasilkan akurasi EP yang cukup ekstrim.

Piloting.
Suatu bentuk bernavigasi pada perairan terbatas / terlarang (restricted area) dan berbahaya dimana harus sering
menentukan posisi yang relative terhadap fitur-fitur geografik dan hidrografik. (selat dan alur yg sempit, pelabuhan
yg padat, dll)
Celestial Navigation.
Menggunakan pengukuran celestial(bintang dll) pada jalur-jalur posisi dengan table, spherical trigoneometry,
dan almanac. Digunakan terutama untuk back-up system satelit dan elektronik lain ketika berada di-samudra
terbuka.

Radio Navigation.
Menggunakan gelombang radio dalam menentukan posisi dan menggunakan salah satu dari system direction
finding atau hyperbolic.

Radar Navigation.
Menggunakan gelombang radio dalam menentukan jarak dan jaringan dari objek yang posisinya sudah
diketahui. Proses ini dibedakan dengan penggunaan radar pada system penghidar tabrakan (Collision Avoidance)

Satellite Navigation.

Menggunakan satelit bumi tiruan dalam menentukan posisi.


Peralatan Navigasi
 Gyro Compass
Ini digunakan untuk menemukan arah/haluan yang benar. Tidak seperti kompas magnetik, kompas gyro tidak terhambat oleh
medan magnet luar. Ini digunakan untuk menemukan posisi utara yang benar, yang juga merupakan poros rotasi bumi untuk
menyediakan sumber arah yang stabil. Sistem repeaternya harus ada platform kemudi untuk kemudi darurat.
 Radar
Kapal laut bergantung pada S-band dan sistem radar frekuensi X-band untuk navigasi karena dapat mendeteksi target dan
menampilkan informasi di layar seperti jarak kapal dari darat, benda mengambang (pulau, batu, gunung es dll. .), kapal lain, dan
rintangan untuk menghindari tabrakan. Ini adalah antena berputar yang menemukan sekitar area kapal.
Kompas Magnetik
Kompas magnetik bekerja bersama dengan medan magnet bumi dan merupakan sarana penting alat penunjuk
arah. Ini digunakan untuk mendapatkan haluan yang direncanakan untuk suatru voyage. Peralatan navigasi kapal ini
biasanya dipasang di garis tengah kapal di monkey island (diatas deck anjungan) . Kompas tipe transmisi magnetik
dipasang sehingga output dapat ditampilkan di panel anjungan kapal.
 ARPA
Alat Bantu Radar Otomatis menampilkan posisi kapal dan kapal lain di sekitarnya. Radar menampilkan posisi kapal di
sekitarnya dan memilih jalur untuk kapal dengan menghindari segala jenis tabrakan.
Peralatan navigasi ini secara konstan memantau sekeliling kapal dan secara otomatis memperoleh jumlah target, dalam hal ini;
kapal, perahu, kapal yg diam atau benda apung dll., dan memplot kecepatan dan haluannya masing-masing. target Ini juga
menghadirkan terget sebagai vektor pada layar tampilan dan terus-menerus memperbarui parameter dengan setiap putaran antena
dengan menghitung titik pendekatan terdekat mereka untuk kapal sendiri dan juga waktu sebelum ini akan terjadi.

 Echo Sounder
Ada banyak alat navigasi kapal modern hadir di kapal dan Echo sounder adalah salah satu instrumen yang telah digunakan
sejak hampir 100 tahun. Ini digunakan untuk mengukur kedalaman air laut di bawah bagian bawah kapal menggunakan
gelombang suara yang bekerja berdasarkan prinsip transmisi gelombang suara dan pulsa audio yang akan memantul dari lapisan
pemantul, kembali sebagai gema ke sumbernya.

 Ship Flags
Berbagai jenis bendera kapal dengan warna dan rambu yang berbeda digunakan untuk menunjukkan posisi kapal yg
bernavigasi. Bendera sinyal mereka umumnya dikenal, telah digunakan sejak zaman kuno dan masih digunakan di semua kapal.
Tahapan dalam Bernavigasi. (Phase of Navigation)

Secara umum proses bernavigasi terdifinisi dalam empat tahapan. Para pelaut harus dapat memilih
kombinasi dari system yang dapat memenuhi persyaratan akurasi dari setiap tahap.

 Inland Waterway Phase. (Tahap pada alur pedalaman)


Merupakan aktivitas piloting(pemanduan) pada kanal-kanal pada alur yang sempit, seperti
saluran-saluran, sungai, dan muara-muara.
 Harbor / Harbor Approach Phase. (Area Pelabuhan)
Bernavigasi pada jalur / alur masuk pelabuhan dan piloting pada alur mendekati pelabuhan.
 Coastal Phase. (Pesisir)
Bernavigasi pada daerah sekitar 50 mile dari pantai atau pada kedalaman laut < 200 meter.
 Ocean Phase. (Samudra)
Bernavigasi diluar Coastal area atau dilautan terbuka / bebas .
 
Akurasi posisi yang
dipersyaratkan, intervalnya, dan
persyaratan dari system,
ditetapkan dan dipilih oleh
navigator serta berbeda untuk tiap
tahap. Tabel 1 meng-gambarkan
general guide dalam memilih
system yang baik.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai