PENDAHULUAN
Secara garis besar ilmu pelayaran adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang proses pelayaran kapal dari suatu tempat ke tempat yang lain
dengan aman, efisien dan efektif.
Banyak hal yang harus diketahui selama mempelajari ilmu pelayaran yang
menyangkut penentuan posisi kapal serta arah haluan. Terutama tentang cuaca dan
iklim atau dengan kata keadaan alur pelayaran disaat akan melakukan
pelayaran.selain itu juga yang harus diketahui bagaimana mempertahankan haluan
kapal dalam keadaan aman dalam situasi menghadapi angin dan gelombang atau
dalam keadaan cuaca buruk. Dalam ilmu pelayaran dapat dipelajari bagaimana
cara melakukan tindakan-tindakan dalam keadaan apapun. Seperti menduga waktu
tiba, temapat tiba, arah haluan yang digunakan dan penentuan posisi kapal dengan
membaring benda atau kapal. Apalagi ketika akan melakukan baringan, seorang
navigator akan melakukan perhitungan matang termasuk menentukan waktu dan
tempat tiba. Sehingga akan tercapai tujuan pelayaran dengan aman.
C. Gejala Squat
SQUAT terjadi karena adanya perbedaan antara kecepatan air didekat
lambung kapal pada saat kapal bergerak sehingga menimbulkan tekanan disekitar
kapal yang menyebabkan kapal akan lebih tenggelam .
- Yang harus diperhatikan oleh Nakhoda / Mualim Jaga adalah kedalaman
perairan tsb agar kapal tidak kandas / menyentuh dasar perairan sehingga kapal
mengalami kerusakan dibagian lunasnya .
Rumus menghitung besarnya SQUAT diPerairan Sempit :
SQUAT max = 2 x Cb x _V_ meter 100
Rumus menghitung besarnya SQUAT di perairan lebar
SQUAT max = Cb x _V_ meter 100
SHIP'S ROUTERING
Adalah untuk meningkatkan keamanan navigasi kapal disuatu tempat
dimana kepadatan lalu lintasnya sangat padat atau didaerah yg pergerakan
kapalnya terbatas sehubungan dg kedalam air , rintangan2 yg ada atau oleh
kondisi cuaca .
Ship's Routering digunakan pada siang ataupun malam hari pada segala
keadaan cuaca atau kondisi perairan yg ada . Sistem ini digunakan oleh semua
kapal dg mempertimbangkan segala kondisi yang ada .
TRAFFIC LINE : Suatu area dimana telah ditetapkan batas suatu arah lalu
lintasnya .
PRECAUTIONARY AREA : Route dg batas2 yg ditentukan dimana kapal2
harus bernavigasi ekstra hati-hati .
INSHORE TRAFFIC ZONE : Route yg dibuat antara batas daratan dg TSS dan
daerah pantai sekitarnya .
AREA TO BE AVOIDED : Daerah yg harus dihindari oleh semua kapal atau
daerah untuk kapal2 tertentu (khusus ) .
FUNGSI RUDDER INDICATOR : Alat petunjuk yg ada di anjungan untuk
mengetahui arah pergerakan daun kemudi disimpangkan (kekanan / kiri sesuai yg
dikehendaki).
RATE OF TURNING : Alat yg menunjukan bahwa kapal telah bergerak
( kekanan / kiri sesuai yg dikehendaki ) - ENGINE REVOLUTION ( RPM ) : Alat
yg menunjukkan putaran / pergerakan mesin ( jumlah putaran mesin per menit
AVIABLE OF TURNING CIRCLE : Data / keterangan kemampuan berputar
kapal pada saat kemudi disimpangkan dalam keadaan kosong atau bermuatan .
Data / keterangan ini dapat dilihat di anjungan .
" KADE KE KADE " artinya : Rencana pelayaran harus di buat mulai dari
dermaga dimana kapal akan bertolak sampai kapal tiba di dermaga tempat
pelabuhan tujuan . Termasuk pelayaran dengan menggunakan pandu di sungai
atau di perairan sempit .
WHEEL OVER POINT ( W O P ) : Adalah suatu titik di peta dimana kapal harus
merubah haluan sebelum kapal tiba di WAY POINT yg telah ditentukan . Hal tsb
bertujuan untuk menghindari terjadinya OVER SHOT yang bersar pada haluan
berikutnya .
TIDAL WINDOW : Adalah Under Keel Clearance kapal yg memungkinkan kapal
berlayar pada HIGHT WATER .
PILOT CARD : Kertas yg berisi data kapal ( ship particular ) mengenai mesin
induk , sistem kemudi , perlengkapan navigasi dianjungan , draft kapal , yg
diberitahukan pada pandu saat naik kekapal .
YANG DIMAKSUD ALUR PELAYARAN SEMPIT adalah : Alur pelayaran
dimana lebar perairan kurang dari 2 mil atau alur pelayaran yg membatasi olah
gerak kapal karena keadaan draugh nya serta kedalaman air
DATA TIDE TABLES SEBAGAI BERIKUT : Time 03.05 10.20 15.45 20.15
Height 5.2 1.2 5.8 0.8
a. Hitung tinggi air jam 13.00 .
b. Sebuah kapal mempunyai draft 5.5 mtr , akan melewati perairan yg mempunyai
kedalaman dipeta 3 mtr . Kapal tsb menginginkan UKC 0,5 mtr . Jam berapa
kapal bisa melewatinya setelah tengah hari ?
JAWAB : a. Selisih tinggi air antara jam 10.20 - 15.45 = 5.8 - 1.2 = 4,6 mtr
Selisih waktu jam 10.20 - 15.45 = 5 jam 25 menit = 5,42 jam
Selisih waktu dari jam 10.20 - 13.00 = 2 jam 40 menit = 2,67 jam Tinggi air
mendekati jam 13.00 bertambah = 2,67 / 5,42 x 4,6 = 2,27 mtr
Pada jam 10.20 tinggi air = 1,2 + mtr Jadi tinggi air pada jam 13.00 adalah
= 3,47 mtr b. Draft kapal = 5,5 mtr Kenaikan air tiap menit = 4,6 / 325 = 0.014
mtr UKC yg diinginkan = 0,5 + mtr Kenaikan air yg dibutuhkan = 2 mtr
Kedalaman yg diinginkan = 6 mtr # 2 : 0.014 = 142.857 menit : 60 menit = 2 jam
23 menit + jam 10.20 = jam 12.43 Selisih waktu dari jam 10.20 - 12.43 = 2 jam
23 menit = 2.38 jam Tinggi air pada jam 12.43 bertambah = 2.38 / 5,42 x 4,6 =
2.02 mtr Pada jam 10.20 tinggi air = 1,2 + mtr Pada jam 12.43 tinggi air
bertambah menjadi = 3,22 mtr Kedalaman air dipeta = 3 + mtr
Jadi pada jam 12.43 kapal dapat melewatinya dg kedalaman air = 6,22 mtr
TAHAPAN DALAM RANCANGAN PELAYARAN
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pemilihan Route
c. Tahap Perencanaan Navigasi
d. Tahap Pelaksanaan dan Monitoring :
- Periksa secara berkala agar posisi tetap di garis haluan
- Perhatikan arus dan angin .
- Waspadai navigasi sekitar garis haluan .
- Perhitungkan tambahan sarat akibat SQUAT LIST .
- Pergunakan method Parallel Indeks jika perlu .
- Perhatikan jika ada MASTER ORDER .
- Jika ada penyimpangan dari rencana pelayaran catat dan beritahukan anggota
BRIDGE TEAM .
PERALATAN DIKAPAL