Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

UNJUK KERJA DAN KARYA (UKK) KELAS 6


PEMBUATAN BATIK ECOPRINT

Disusun oleh:
Kelompok 5 Kelas 6A
1. Davina Velda Sheilomitha P. (08)
2. Rayya Khaira Putri H. (18)
3. Razan Muhammad Ihsan H. (19)
4. Rizky Syandana Megantara (22)

Guru Pembimbing : Ibu Rina, S.Pd.

SD HANG TUAH 12 SURABAYA


KECAMATAN SEMAMPIR
KOTA SURABAYA
TAHUN 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Unjuk Kerja dan Karya (UKK) kelas VI Sekolah Dasar Hang Tuah 12
Surabaya dengan proyek kegiatan “Pembuatan Batik Ecoprint” tahun pelajaran
2022 / 2023 yang disusun oleh :
Kelompok 5 Kelas 6A
1. Davina Velda Sheilomitha P. (08)
2. Rayya Khaira Putri H. (18)
3. Razan Muhammad Ihsan H. (19)
4. Rizky Syandana Megantara (22)
Guru Pembimbing : Ibu Rina, S.Pd.

Telah disahkan sesuai hasil kerja dan karya yang sebenarnya serta sebagai arsip
dokumen pembelajaran di SD Hang Tuah 12 Surabaya.

Disahkan di : Surabaya
Pada tanggal : 5 April 2023

Guru Kelas 6A Guru Pembimbing

SITI SURYA ASIH, S.Pd. RINA, S.Pd.

Mengetahui,
Kepala SD Hang Tuah 12 Surabaya

LATHIFATUL QOLBI, S.Pd.,M.Pd.

ii
Kata Pengantar

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
dengan tuntas untuk memenuhi persyaratan Unjuk Kerja dan Karya (UKK)
Tingkat Sekolah Dasar. Sebagaimana diketahui bahwa penulis membuat produk
dengan Tema Pemanfaatan Bahan Alam yang berjudul “Pembuatan Batik
Ecoprint”.
Adapun hambatan yang dihadapi dalam penulisan laporan Unjuk Kerja dan
Karya (UKK) Tingkat Sekolah Dasar ini diantaranya penulis mengalami
keterbatasan waktu yang ditentukan, belum pernah ada pengalaman membuat
produk ini, dan keterbatasan kemampuan menulis. Akan tetapi penulis sangat
berterima kasih karena adanya bimbingan dan arahan dari Ibu Pengawas SD dan
Ibu Kepala Sekolah yang dengan sabar dan teliti membimbing penulis sehingga
laporan Unjuk Kerja dan Karya (UKK) Tingkat Sekolah Dasar ini dapat
terselesaikan dengan waktu yang ditentukan.
Laporan Unjuk Kerja dan Karya (UKK) Tingkat Sekolah Dasar ini tersusun
berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu peneliti
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu ABW. ARIWATI, S.Pd., MM, selaku Pengawas SD Gugus 3 di Kecamatan
Semampir yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
nasehat, saran-saran, dukungan, motivasi, dan berbagai ilmu sehingga laporan
ini dapat terselesaikan.
2. Ibu LATHIFATUL QOLBI, S.Pd.,M.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Hang
Tuah 12 Surabaya yang telah memberikan ijin penelitian, memberi dukungan,
mengarahkan, menyempurnakan dalam penyusunan penulisan laporan Unjuk
Kerja dan Karya (UKK) Tingkat Sekolah Dasar ini .
3. Segenap Bapak/ Ibu Guru SD Hang Tuah 12 Surabaya telah memberikan
motivasi dan bantuannya sampai terselesainya penulisan laporan Unjuk Kerja
dan Karya (UKK) Tingkat Sekolah Dasar ini
4. Siswa siswi kelas VIA SD Hang Tuah 12 Surabaya, yang menjadi subjek
penelitian yang telah membantu proses pembelajaran dengan baik.

iii
5. Kerjasama Bapak/ Ibu wali murid kelas VIA SD Hang Tuah 12 Surabaya, yang
bersedia membantu dan mendampingi anak-anak dalam pembuatan produk ini.
Penulis menyadari segala ketidaksempurnaan baik tata tulis maupun
sistematika laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
dari berbagai pihak untuk penyempurnaan laporan Unjuk Kerja dan Karya (UKK)
Tingkat Sekolah Dasar ini. Semoga laporan Unjuk Kerja dan Karya (UKK)
Tingkat Sekolah Dasar ini bermanfaat bagi pembaca dan sebagai laporan
pelaksanaan kegiatan pembuatan produk.

Surabaya, 5 April 2023


Penulis,

iv
Daftar Isi

Halaman Judul .............................................................................................. i

Lembar Pengesahan ....................................................................................... ii

Kata Pengantar ............................................................................................... iii

Daftar Isi ........................................................................................................ v

Daftar Tabel ................................................................................................... vii

Daftar Gambar …………………………………………………………....... viii

Daftar Lampiran ............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1


A. Latar Belakang …………………………………………….. 1
B. Rumusan …………………………………………………… 1
C. Tujuan ……………………………………………………… 1
D. Deskripsi Proyek Akhir dan Indikator Pencapaian Tujuan .. 2
E. Anggaran Kegiatan ………………………………………… 2

BAB II PENGGALIAN INFORMASI ………………………………... 3


A. Pengertian Batik Ecoprint …………………………………… 3
B. Sejarah Batik Ecoprint …………….……...…………………. 4

BAB III DESAIN KEGIATAN ………………………………...………. 6


A. Waktu Kegiatan …………………...………………………… 6
B. Tempat Kegiatan ..................................................................... 6
C. Deskripsi Kegiatan ………...................................................... 6

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN ………………………………. 8


A. Alat dan Bahan …………………..…..…………………….. 9
B. Proses Pembuatan ………………….. …...………………… 9

v
BAB V PENUTUP …………………………………………….………. 9
A. Simpulan ………………………………………………….. 9
B. Saran ………………………………………………………. 9

Daftar Pustaka …………………………………………………………… 10

Lampiran ………………………………………………………………….. 11

vi
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Anggaran Dana ...………………………………………………. 2

Tabel 2 Deskripsi Kegiatan ………………………………………..…… 8

vii
DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Batik Ecoprint ……………………..…………………………… 3

Gambar 2 Pemanfaatan Batik Ecoprint ……….………….………………. 4

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Dokumentasi Kegiatan …………………………………………11

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia fashion Indonesia tidak pernah berhenti untuk
mengembangkan inovasi. Salah satu warisan budaya lokal Indonesia
adalah batik. Berbagai jenis batik telah diproduksi dan dijual secara luas
baik dalam negeri bahkan hingga luar negeri. Batik merupakan salah satu
aset budaya Indonesia yang telah diakui oleh dunia. Kreativitas
masyarakat Indonesia memang patut diberi jempol, karena batik yang
awalnya dirasa seperti pakaian kuno kini menjadi salah satu mode fashion
milenial.
Batik kini memiliki wajah baru dengan pembuatan produknya yang
lebih modern dan elegant. Salah satu produk pengolahan batik adalah
Ecoprint. Secara singkat batik ecoprint adalah membatik dengan sistem
menjiplak dedaunan dan kemudian merebusnya. Hal ini juga dilakukan
para pembatik, maka lahirlah istilah ecoprint. Bedanya, batik ini
meghasilkan motif yang lebih modern atau sebutlah kontemporer. Adanya
pengolahan batik ini merupakan salah satu bentuk implementasi
pengolahan bahan alam di dunia fashion.
Batik ecoprint ini termasuk jenis olahan batik modern dan ramah
lingkungan karena tidak memakai lilin dalam pembuatannya tetapi benar-
benar memunculkan unsur alami dalam pembuatannya. Pengenalan salah
satu jenis batik ini perlu diketahui oleh para siswa agar juga mengenal
produk batik dengan variasi unik. Selain itu, siswa juga dikenalkan proses
pembuatan dan penataan motif agar meskipun terbuat dengan bahan alam
tetapi tidak kalah bagus dengan batik pada umumnya.
B. Rumusan
1. Apa pengertian dari batik ecoprint?
2. Bagaimanan proses pembuatan batik ecoprint?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian batik ecoprint.
2. Mendeskripsikan proses pembuatan batik ecoprint.

1
D. Deskripsi Proyek Akhir dan Indikator Pencapaian Tujuan
Proyek akhir ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
1. Melatih siswa untuk membuat sebuah produk yang bernilai ekonomis.
2. Melatih siswa untuk bekerja sama dalam tim.
3. Melatih siswa memanfaatkan bahan alam untuk pembuatan produk.
4. Melatih siswa mengembangkan ide dan kreatifitas dalam
berwirausaha.
E. Anggaran Dana

PEMASUKAN
Dana dari Sekolah Rp150.000, 00
Iuran Anggota Kelompok (4 x Rp300.000, 00
Rp75.000)
Total Rp450.000, 00
PENGELUARAN
4 potong kain mori dan katun Rp70.000, 00
8 lembar plastik bening Rp56.000,00
1 pk tali rafia Rp4.000, 00
1 cuka botol besar Rp20.000, 00
1 kg tawas Rp7.500, 00
1 kg tunjung Rp10.000, 00
Sarung tangan plastik Rp12.500, 00
Bawang bombay Rp24.000, 00
1 gas Rp10.000, 00
4 palu karet Rp80.000, 00
Print & Jilid Rp6.000, 00
Total Rp300.000, 00

Total Pemasukan Rp450.000, 00


Total Pengeluaran Rp300.000, 00
Sisa Rp150.000, 00
Tabel 1. Anggaran Dana

2
BAB II

PENGGALIAN INFORMASI

A. Pengertian Batik Ecoprint

Gambar 1. Batik Ecoprint


Batik adalah kerajinan memiliki nilai dan perpaduan seni yang
tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Batik merupakan
warisan nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Sejarah batik
di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit dan
peyebaran ajaran Islam di Pulai Jawa. Pengembangan batik banyak
dilakukan pada zaman Kasultanan Mataram, lalu berlanjut pada zaman
Kasunan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.Sesuai namanya, ecoprint
berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan hayati atau
alam dan print artinya cetak.
Batik ecoprint ini merupakan salah satu jenis batik yang metode
pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna
daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian kain
tersebut direbus. Untuk pemilihan kainnya sendiri harus yang berasal dari
serat alami agar warna yang dihasilkan dari tanin daun mampu meresap
sempurna dan tahan lama, dengan kain dan bahan warna alami akan
mengurangi resiko kesehatan seperti alergi, bahkan pencemaran
lingkungan dari proses pembuatan. Daun yang digunakan dapat ditemui

3
hampir diseluruh Indonesia sebagai ciri khas flora Indonesia, seperti kayu
secang, akar dan daun mengkudu, daun jati, daun jarak, serta daun
ketapang. Batik ecoprint sendiri sudah banyak ditemui diluar wilayah
negara Indonesia yang artinya hal ini bukanlah ide baru, namun bahan
yang digunakan jauh berbeda, seperti zat warna yang diperoleh dari besi
berkarat, daun maple, daun indigo, dan daun eucalyptus. 
B. Sejarah Batik Ecoprint
Sejarah batik Indonesia merupakan peninggalan leluhur bangsa
Indonesia sejak zaman kerajaan Majapahit sekitar abad 17. Kemudian
mulai berkembang dari Pekalongan sekitar abad 19 ke arah Timur, Barat
meliputi Kota Semarang, Jogjakarta, Solo, dan Banten atau sekitar
Batavia. Motif pada saat itu masih menggambarkan nuasa alam seperti
gambar gunung, pohon-pohonan serta binatang di mana motif serta corak
desainnya masih sederhana sekali. Pada zaman itu, penggunaan batik
masih jarang sekali karena terbatas hanya pada kalangan tertentu saja,
seperti para bangsawan, kelompok kaum ningrat atau keluarga
kerajaan.Seiring dengan berkembangnya zaman dari tahun ke tahun, batik
Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Mulai dari motif, tekstur,
bahkan teknik membatik juga mengalami perubahan dengan mengunakan
alat cetak dan printing.

Gambar 2. Pemanfaatan Batik Ecoprint

4
Di akhir abad 19, teknik ecoprint sebenarnya sudah ada di Negeri
Kangguru Australia namun belum populer karena masih sebatas kegiatan
kerajinan tangan, khususnya pada anak-anak sekolah.Teknik pembuatan
ecoprint mulai diperkenalkan di negara India awal tahun 2000 oleh India
Flint, yaitu daun-daunan ditempel pada kain sutera atau wool kemudian
digulung dan dimasukan ke dalam steam.Ternyata teknik ini banyak
diminati banyak orang. Bahkan berkembang ke Asia Tenggara termasuk
ke Indonesia. Di Indonesia lebih terkenal dengan sebutan ecoprint yang
sudah menyebar ke berbagai penjuru kota. Bahkan sekarang sudah
berkembang seperti seni membatik tanpa menggunakan canting dan
malam, melainkan menggunakan daun dan pewarna alam. Setelah daun
ditempelkan di kain dan diberi pewarnaan kemudian digulung dan
dimasukkan ke dalam steam atau dikukus beberapa jam.
Sistem dengan menjiplak dedaunan dan kemudian merebusnya,
mirip seperti proses pembuatan batik, maka sering juga disebut batik
ecoprint. Namun, motif yang dihasilkan oleh wsistem ecoprint ini lebih
kontemporer dibandingkan batik yang digambar ataupun dicetak dengan
motif batik yang klasik. Perbedaan lainnya, ecoprint tidak menggunakan
alat seperti canting (alat seperti pena untuk membatik) dan bahan malam,
namun menggunakan bahan yang terdapat di alam sekitar, seperti aneka
dedaunan yang menghasilkan warna alami.

5
BAB III

DESAIN KEGIATAN

A. Waktu Kegiatan
Proses pembuatan produk dilaksanakan pada tanggal 13, 18 dan 25 Maret
2023.
B. Tempat Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di rumah salah satu anggota kelompok yaitu di
rumah Sheilo
C. Deskripsi Kegiatan

Tanggal Kegiatan Dokumentasi

13 Maret - Pembinaan
2023 bersama dengan
guru
pembimbing.

18 Maret - Membuat
2023 perencanaan
bahan, proses
pembuatan, dan
pengemasan.
- Membuat rincian
biaya yang
dibutuhkan.
- Pembelian bahan-
bahan yang
dibutuhkan
- Pembuatan

6
produk

25 Maret - Pembuatan
2023 produk dengan
motif baru

Tabel 2. Deskripsi Kegiatan

7
BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Alat dan Bahan Batik Ecoprint


- Plastik bening
- Tali rafia
- Panci pengukus
- Palu karet
- Panci pengukus
- Kain kafan dan katun
- Cuka
- Tawas
- Tunjung
- Kulit bawang bombay
- Berbagai macam jenis daun
B. Proses Pembuatan Batik Ecoprint
1. Siapkan kain yang akan digunakan untuk batik ecoprint
2. Rendam kain dengan air tawas dan cuka selama kurang lebih satu
jam
3. Keringkan kain di bawah sinar matahari.
4. Bentangkan plastik untuk alas kain
5. Tata daun di atas kain. Untuk beberapa jenis daun perlu penanganan
khusus untuk memunculkan warna. Sebelum ditata di atas kain perlu
direndam dengan tunjung selain daun jati dan kulit bombay.
6. Setelah penataan daun di atas kain, tutup kembali dengan plastik.
7. Pukul- pukul pada bagian daun dengan palu karet.
8. Setelah dipukul-pukul, gulung kain dengan cetakan pipa agar rapi.
9. Ikat gulungan kain dengan tali rafia.
10. Kukus gulungan kain selama kurang lebih dua jam.
11. Saat sudah dingin, buka gulungan dan ambil pipa.
12. Angin-anginkan kain hingga kering.

8
13. Setelah kurang lebih 3-4 minggu, cuci kain dan bilas.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Untuk memenuhi tugas UKK, penulis membuat produk garmen
dengan memanfaatkan bahan alami. Dalam pembuatan batik ecoprint
diperlukan kesabaran dan kreatifitas yang tinggi agar dapat menghasilkan
motif kain yang bagus. Setiap langkah pada pembuatan batik ini akan
memengaruhi hasil akhirnya.
B. Saran
Untuk membuat produk batik ecoprint dibutuhkan bantuan orang
lain dan dampingan orang tua. Beberapa jenis daun tidak dapat langsung
menghasilkan warna jika tidak menggunakan treatment dengan pewarna
lain. Hal ini perlu diidentifikasi terlebih dahulu sebelum proses
pembuatannya.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bundasugi.com/2021/01/cara-membuat-ecoprint-untuk-pemula.html
https://fitinline.com/article/read/7-langkah-mudah-membuat-kain-batik-dengan-
teknik-eco-print-yang-bisa-anda-coba/
https://namiraecoprint.com/ecoprint-genre-batik-indonesia/#:~:text=Teknik
%20pembuatan%20ecoprint%20mulai%20diperkenalkan,Asia%20Tenggara
%20termasuk%20ke%20Indonesia.
https://sorosutankel.jogjakota.go.id/detail/index/9884
https://www.voaindonesia.com/a/batik-ecoprint-manfaatkan-alam-untuk-ciptakan-
busana/5922008.html

10
LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan
Persiapan alat dan bahan

Perendaman kain (mordanting) di air tawas


dan cuka

11
Penataan daun pada kain

Memukul daun dengan palu karet

Mengikat kain dengan tali rafia

12
Mengukus gulungan kain

13

Anda mungkin juga menyukai