Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEBAHARIAN

ILMU PENGETAHUAN DAN LAUT

Oleh :

Naufal Dzakwaan Habibie


6A/15

SD HANG TUAH 12 SURABAYA


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Ilmu Pengetahuan dan Laut" dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kebaharian. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang penerapan ilmu pengetahuan dalam dunia
maritim bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Siti selaku guru Mata Pelajaran Kebaharian. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 1
1. Menjelaskan defimisi ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang
maritim. .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Definisi Ilm Pengetahuan dan Teknologi maritim .................................. 2
B. Contoh Penerapan Ilmu Teknologi dalam Bidang Maritim .................. 3
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 6
A. Simpulan ..................................................................................................... 6
B. Saran ........................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7
LAMPIRAN ........................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini kita mengetahui bahwa maritim berhubungan dengan laut. Dimana
segala sesuatunya dibahas tentang hal positif dan negatif yang terjadi dalam dunia
maritim. Maritim merujuk kepada kata maritim yang berasal dari bahasa Inggris yang
berarti navigasi. Pemahaman maritim yaitu segala aktivitas pelayaran dan perniagaan
yang berhubungan dengan kelautan atau biasa disebut dengan pelayaran niaga.
Berdasarkan terminologi maritim berarti ruang/wilayah permukaan laut yang terdapat
kegiatan seperti pelayaran, lalu lintas, jasa-jasa kelautan, dan lain sebagainya.
kemaritiman menjadi sangat penting bagi kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan
bangsa Indonesia.
Sebagaimana diketahui, dua pertiga atau 63% wilayah Indonesia adalah laut,
dengan panjang 81.000 Km. Laut merupakan potensi sumber daya maritim yang
sangat kaya. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah
laut seluas 5,8 juta km² yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,1 juta km² dan
wilayah ZEEI 2,7 juta km², mempunyai 17.480 pulau dan memiliki garis pantai
sepanjang 95.181 km. Berdasarkan latar belakang diatas, oleh karena itu dirasa perlu
untuk membahas tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di sektor maritim.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi imu pengetahuan dan teknologi pada bidang maritim?
2. Bagaimana bentuk penerapan ilmu dan teknologi pada bidang maritim?
C. Tujuan
1. Menjelaskan defimisi ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang maritim.
2. Mendeskripsikan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang
maritim.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Ilm Pengetahuan dan Teknologi maritim

Laut merupakan sumber kehidupan manusia selain daratan dan udara.


Khususnya di Indonesia, perairan laut Indonesia mencapai 2/3 bagian. Manfaat laut
bermacam-macam, yaitu sebagai sarana transportasi, pertahanan keamanan, sumber
energi, pertambangan, perikanan dan protein hasil laut lainnya, obatobatan dan
makanan, serta pariwisata dan lain sebagainya. Dari situ pandangan tentang laut
menjadi terbuka, bahwa laut juga menarik untuk dimanfaatkan dan dipelajari. Ilmu
dan teknologi maritim adalah ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan sarana
untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kelangsungan dan juga kenyamanan
hidup manusia. yang di pakai di bidang kelautan khususnya berhubungan dengan
pelayaran (navigasi) serta berfokus pada kegiatan ekonomi.
Perkembangan teknologi tidak terlepas dari kehidupan manusia,penggunaan
teknologi mensyaratkan adanya peningkatan kualitas manusia sebagai pelakunya.
Bidang Teknologi Maritim merupakan bidang yang memfokuskan pengkajian kepada
penggunaan teknologi, proses dalam teknologi dan sistem dalam teknologi yang
digunakan dalam operasi maritim. Dalam undang-undang nomor 32 tahun 2014
tentang kelautan pada bab 2 pasal dua dijelaskan bahwa penyelenggaraan kelautan di
laksanakan berdasarkan 11 asas, yakni keberlanjutan; konsistensi; keterpaduan;
kepastian hukum; kemitraan; pemerataan; peran serta masyarakat; keterbukaan;
desentralisasi; akuntabilitas; dan keadilan. Dalam pasal 266 Konvensi Hukum Laut
PBB Tahun 1982 disebutkan bahwa:
1. Negara-negara langsung atau melalui organisasi-organisasi internatsional
yang kompeten, harus bekerja sama sesuai dengan kemampuannya untuk
menggalakkan secara aktif pengembangan dan alih ilmu kelautan serta
teknologi kelautan dengan cara dan syarat-syarat yang adil dan wajar.
2. Negara-negara harus menggalakkan pengembangan ilmu pengetahuan
kelautan dan kemampuan teknologi Negara-negara berkmbang, termasuk
Negara-negara tak berpantai dan letak geografisnya tidak beruntung dalam
hal eksplorasi, eksploitai, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut.

2
Kekayaan laut yang berlimpah dapat memberikan manfaat bagi kemakmuran
rakyat Indonesia. Namun, kenyataannya negara kepulauan terbesar di dunia ini tidak
mampu mengelola sumber penghidupan yang terhampar luas di bumi khatulistiwa.
Kurangnya kepedulian pemerintah dan pihak-pihak terkait terhadap pengembangan
pengetahuan, teknologi, dan riset atas potensi kekayaan laut Indonesia, diduga kuat
menjadi pangkal "kebodohan" bangsa ini. 'Bagai tikus mati di lumbung padi"
mungkin itulah pepatah yang cocok untuk negara besar ini. Jika dikalkulasi, potensi
ekonomi sektor kelautan Indonesia bila digarap dengan benar bisa mencapai 800
miliar dolar AS atau setara dengan Rp7.200 triliun per tahun, alias enam kali lipat
APBN 2011 atau setengah Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, sampai saat ini
masih nol besar.

Sebenarnya negara telah memiliki peraturan kerjasama internasional di bidang


penelitian dan pengembangan, dengan adanya PP (Peraturan Pemerintah) No 41/2006,
tentang perizinan kégiatan penelitian dan pengembangan oleh pihak asing di
Indonesia. Peraturan pemerintah ini menetapkan ketentuan, persyaratan, kewajiban
dan larangan yang harus ditaati lembaga atau peneliti asing, mitra serta lembaga
penjamin kegiatan penelitian. Seluruh penelitian harus mendapat izin dari lembaga
penanggung jawab, yaitu Kementerian Riset dan Teknologi, melalui tim yang
dibentuk Sekretariat Perizinan Peneliti Asing (TKPIPA).

Potensi perairan pesisir dan teluk Indonesia juga sangat besar, namun
pemahaman terhadap karakteristik dan perilaku oseanografi pada daerah tersebut
masih minim. Indonesia justru tergantung terhadap data yang disediakan negara lain,
lembaga dan organisasi internasional, seperti NOAA, CSIRO, ARGO

B. Contoh Penerapan Ilmu Teknologi dalam Bidang Maritim


1. Pembangkit Listrik Pasang Surut
Teknologi pembangkit listrik pasang surut (PLPS) mungkin sudah dikuasai
penuh para ilmuwan di Indonesia. Karena, pada prinsipnya teknologi tersebut
tidak berbeda dengan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), seperti yang
cliterapkan di waduk Jatiluhur dan wadukwaduk Iainnya. Di mana air laut ketika
pasang ditampung dalam suatu wilayah yang di bendung dan pada waktu pasang
surut air laut dialirkan kembali ke laut.

3
Kapasitas listrik yang dihasilkan PLPS sebaiknya untuk kapasitas besar, di
atas 50 Mega Watt, agar bisa ekonomis seperti PLTA. Sumber energi PLPS ini
banyak berada wilayah timur Indonesia, mulai dari Ambon hingga ke Papua. Di
wilayah ini kebutuhan listrik masih kecil dan membutuhkan power cable bawah
laut yang sangat panjang untuk bisa membawa listrik ke pulau Sulawesi yang
membutuhkan listrik dalam jumlah besar. Di samping itu, penggunaannya juga
dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya, seperti menghasilkan air pendingin,
produksi air.
2. Energi Gelombang Laut
Peneliti Universitas Oregon, AS mempublikasikan temuan teknologi
terbarunya yang diberi nama Permanent Magnet Linear Buoy. Nama Buoy karena
pada prinsip dasarnya teknologi terbaru tersebut dipasang untuk memanfaatkan
gelombang laut di Berbeda dengan Buoy yang digunakan untuk mendeteksi
gelombang laut yang menyimpan potensi tsunami.
Peneliti Oregon menjelaskan prinsip dasar Buoy penghasil listrik, yaitu
dengan mengapungkannya di permukaan. Gelombang laut yang terus mengalun
dan berirama bolak-balik dalam Buoy akan diubah menjadi gerakan harmonis
listrik. Sekilas bila dilihat dari bentuknya, Buoy ini mirip dengan dinamo sepeda.
Bentuknya silindris dengan perangkat penghasil listrik pada bagian dalamnya.
Buoy diapungkan di permukaan laut dengan posisi sebagian tenggelam dan
sebagian lagi mengapung.
Kuncinya, terdapat pada perangkat elektrik berupa koil (kuparan yang
mengelilingi batang magnet di dalam Buoy). Saat ombak mencapai pelampung,
maka pelampung tersebut akan bergerak naik dan turun secara relatif terhadap
batang magnet sehingga bisa menimbulkan beda potensial dan listrik
dibangkitkan. Dalam percobaan sistem ini diletakkan kurang lebih satu atau dua
mil laut dari pantai. Kondisi ombak yang cukup kuat dan mengayun dengan
gelombang yang besar akan menghasilkan listrik dengan tegangan yang lebih
tinggi. Berdasarkan hasil penelitian Universitas Oregon, setiap pelampung mampu
menghasilkan daya sebesar 250 kilowatt.
3. Air Mineral Laut Dalam
Sekitar 40 persen dari total area perairan Indonesia adalah ALD yang tersebar
mulai dari bagian barat hingga ke bagian timur nusantara. Dasar laut bervariasi
dari yang relatif dangkal hingga palung laut dengan kedalaman ribuan meter.
4
Keadaan ini juga mempengaruhi arah dan pergerakan arus laut. Pergerakan arus
laut terkenal dengan sebutan Arus Lintas Indonesia (ARLINDO) - Indonesian
Through Flow, sebagai suatu fenomena kelautan yang penting. Fenomena ini
mengakibatkan proses upwelling yang membawa air yang kaya nutrisi dari lapisan
ALD ke bagian permukaan. Di daerah upwelling ini produktivitas laut lebih kaya
dibandingkan dengan daerah lainnya. ARLINDO ini juga membawa kandungan
mineral. Salah satu kelebihan ALD ini adalah mengandung minerał yang sangat
kaya dan dibutuhkan oleh tubuh manusia, berbeda dengan air murni dałam
kemasan yang tidak mengandung minerał. Karena manfaatnya yang sangat baik,
maka industri ALD telah berkembang di Hawaii dan Jepang sejak sekitar 20 tahun
silam, dan sejak sekitar 5 tahun yang lalu Korea Selatan, Taiwan, dan India juga
telah mengembangkan industri ALD ini. Di Jepang sendiri terdapat 13 merek air
minerał laut-dalam sebagai Air Minum Dałam Kemasan (AMDK) yang beredar di
pasaran hingga sekarang.

5
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Ilmu dan teknologi maritim merupakan keseluruhan sarana untuk mencapai
tujuan dalam rangka memenuhi kelangsungan dan juga kenyamanan hidup manusia.
yang di pakai di bidang kelautan khususnya berhubungan dengan pelayaran (navigasi)
serta berfokus pada kegiatan ekonomi. Karena Indonesia memiliki potensi dengan
ombak lautnya, maka inovasi baru dan pengembangan ilmu pengetahuan serta
teknologi dibutuhkan dalam mengolah sumber daya yang ada di laut.
B. Saran
Menjaga dan mensyukuri anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan yang
Maha Pencipta adalah hal wajib yang harus kita lakukan sebagai manusia. Maka
sepatutnyalah kita sebagai generasi penerus bangsa menjaga wilayah maritim kita dari
ancaman budayabudaya asing dan mengembang ilmu pengetahuan dan teknologi di
sektor maritim.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Kemaritiman Indonesia. http://sayidiman.suryohadiprojo.co.id. Diakses pada


tanggal 5 Maret 2018

Putera, P.B. 2009. Teknologi Informasi Untuk Kelautan Indonesia. ISSN 2086-5252.
http://u.lipi.go.id/1240996556. Diakses pada tanggal 5 Maret 2018

Sumarno, Edi. PERSPEKTIF 7 ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM


INDONESIA.
http://www.academia.edu/7311201/PERSPEKTIF_7_ILMU_PENGETAHUAN_DAN_TEK
NOLOGI_MARITIM_INDONESIA.

7
LAMPIRAN

Nama Teknologi Gambar


Pembangkit Listrik
Pasang Surut

Energi Gelombang Laut

Air Laut Dalam

Anda mungkin juga menyukai