Makalah Kebaharian Rayya
Makalah Kebaharian Rayya
Oleh :
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Perambuan Lalu Lintas Laut" dengan
tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kebaharian. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang rambu-rambu lalu lintas laut bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti selaku
guru Mata Pelajaran Kebaharian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Pengertian Rambu Lalu Lintas Laut..........................................................................2
B. Jenis Rambu Lalu Lintas Laut dan Fungsinya..........................................................2
BAB III......................................................................................................................................6
PENUTUP.................................................................................................................................6
A. Simpulan........................................................................................................................6
B. Saran...............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7
LAMPIRAN..............................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transportasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Dalam berbagai kegiatan
manusia tidak terlepas dari transportasi. Berbagai aktivitas manusia selalu
berhubungan dengan transportasi (Saribanon, 2017). Dalam menggunakan moda
transportasi dibutuhkan rambu- rambu lalu lintas. Rambu-rambu lalu lintas berfungsi
untuk memberi arah kepada pengemudi mengenai kondisi lalu lintas yang akan
ditempuh (Wahyuni, 2019).
Rambu lalu lintas adalah bagian dari perlengkapan jalan yang memuat
lambang, huruf, angka, serta kalimat dan perpaduan di dalamnya dan berfungsi untuk
memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi para pengguna jalan
(Syakur & Anamisa, 2018; Saleh, 2018). Pengguna transportasi wajib memahami
makna yang terkandung dalam rambu lalu lintas. Rambu lalu lintas telah diatur
menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 tahun 2014. Pemahaman dengan
makna-makna yang tertera dalam rambu-rambu lalu intas dapat menekan jumlah
korban kecelakaan.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014
tentang Lalu Lintas Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa rambu lalu lintas adalah bagian
perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan
yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna
jalan. Warna, bentuk, posisi, dan ketinggian dijelaskan dalam Permenhub ini. Selain
itu, pemahaman akan makna setiap rambu-rambu lalu lintas sangat penting bagi
pengguna jalan, sungai, dan laut karena hal itu dapat menciptakan ketertiban dan
mengurangi korban nyawa dalam kecelakaan berkendara. Guna mencoba memahami
makna yang terkandung, maka penulis bermaksud untuk mencari dan menganalisis
makna yang terkandung di dalam rambu-rambu lalu lintas tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis rambu-rambu lalu lintas laut?
2. Apa fungsi dari rambu-rambu lalu lintas laut?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan jenis-jenis rambu lalu lintas laut.
2. Mendeskripsikan fungsi rambu lalu lintas laut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Menara suar adalah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran tetap yang bersuar dan
mempunyai jarak tampak sama atau lebih dari dua puluh mil laut yang dapat
membantu para navigator dalam menentukan posisi atau halauan kapal,
menunjukkan arah daratan, dan adanya pelabuhan serta digunakan sebagai
tanda batas wilayah negara (PM 25 Tahun 2011 Pasal 1 ayat 2).
b. Rambu Suar (Ramsu)
Rambu suar adalah rambu yang memiliki suar dengan jarak tampak lebih dari
atau sama dengan sepuluh mil laut. Rambu suar dibangun, dipasang, atau
didirikan di pulau, karang, alur, dam, pelabuhan, daerah lumpur, kerangka
kapal tenggelam, gosongan, batas-batas wilayah NKRI, fungsinya adalah
untuk memberitahu kapal tentang keberadaan bahaya-bahaya navigasi yang
berada di tempat dimana rambu suar tersebut dipasang, dan juga dapat dipakai
sebagai penanda batas wilayah perairan NKRI dengan perairan negara lain.
Rambu suar tidak dijaga oleh manusia, pengoperasiannya menggunakan
tenaga aki atau panel surya sebagai sumber energi untuk menghidupkan lampu
rambu suar secara otomatis (PM 25 Tahun 2011 Pasal 1 ayat 3)..
c. Pelampung Suar (Pelsu)
Pelampung suar adalah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran tetap yang bersuar
dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih dari empat mil laut yang dapat
membantu para navigator adanya rintangan navigasi antara lain karang, air
dangkal, gosong, kerangka kapal, dan atau menunjukkan perairan aman serta
pemisah alur. (PM 25 Tahun 2011 Pasal 1 ayat 4).
d. Rambu Tanda Siang (Day Mark)
Pelampung suar adalah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran tetap yang bersuar
dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih dari empat mil laut yang dapat
membantu para navigator adanya rintangan navigasi antara lain karang, air
dangkal, gosong, kerangka kapal, dan atau menunjukkan perairan aman serta
pemisah alur yang hanya dapat digunakan pada siang hari. (PM 25 Tahun
2011 Pasal 1 ayat 5).
2. Elektronik
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) huruf b, digunakan untuk menyampaikan informasi melalui gelombang
radio atau sistem elektromagnetik lainnya untuk menentukan arah baringan dan
posisi kapal. Sarana Bantu Navigasi elektronik meliputi :
3
a. Global Positioning System (GPS)
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan
posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain
untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai
waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca,
kepada banyak orang secara simultan. Pada saat ini, system GPS sudah banyak
digunakan orang di seluruh dunia. Di Indonesia pun, GPS sudah banyak
diaplikasikan terutama yang terkait dengan aplikasi-aplikasi yang menuntut
informasi tentang posisi. Dibandingkan dengan sistem dan metode penentuan
posisi lainnya, GPS mempunyai banyak kelebihan dan menawarkan lebih
banyak keuntungan, baik dalam segi operasionalisasinya maupun kualitas
posisi yang diberikan.
b. Differential Global Position System (DGPS)
Differential Global Position System (DGPS) merupakan sebuah sistem
augmentasi yang berbasis pada kondisi darat, yang menerima dan memproses
sinyal dari satelit GPS yang mengorbit, mengkalkulasi koreksi dari posisi yang
diketahui, dan menyebarkan koreksi ini melalui transmitter Medium
Frequency (MF) kepada semua pengguna DGPS pada daerah lingkup
penyebaran Broadcast Site.
c. Radar Beacon dan Radio Beacon
Rambu Radio (Radio Beacon) adalah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran yang
menggunakan gelombang radio untuk membantu para navigator dalam
menentukan arah baringan dan atau posisi kapal. Sementara, Rambu Radar
(Radar Beacon) adalah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran yang dapat
membantu para navigator untuk menentukan posisi kapal dengan
menggunakan radar.
d. Radar Surveillance
Radar Surveillance merupakan peralatan untuk mendeteksi dan mengetahui
posisi dan data target yang ada di sekelilingnya secara aktif, dimana kapal ikut
aktif jika menerima pancaran sinyal Radio Frequency (RF) radar sekunder.
Pancaran radar ini berupa pulsa-pulsa mode, kapal yang dipasangi
transponder, akan menerima pulsa-pulsa tersebut dan akan menjawab berupa
pulsa-pulsa code ke sistem penerima radar.
e. Sistem Identifikasi Otomatis (Automatic Identification System/AIS)
4
Sistem Identifikasi Otomatis (Automatic Identification System/AIS) adalah
peralatan yang beroperasi secara otomatis dan terus menerus dalam rentang
frekwensi sangat tinggi VHF maritim bergerak, yang memancarkan data
spesifik kapal maupun Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran.
3. Audible
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran audible sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) huruf c, digunakan untuk menyampaikan informasi dengan
memperdengarkan bunyi-bunyian dan ditempatkan pada daerah perairan berkabut
dan atau dengan jarak pandang terbatas. Contoh Sarana Bantu Navigasi audible
adalah :
a. Peluit
b. Gong
c. Lonceng
d. Sirine
5
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Hasil penulisan makalah ini memberi kontribusi untuk siswa dan pembaca
agar mengetahui informasi terkait perambuan yang ada di laut. Pengetahuan tentang
perambuan laut adalah hal umum yang harus diajarkan kepada orang lain untuk
mengurangi adanya kecelakaan atau hal buruk yang terjadi dalam transportasi laut.
B. Saran
Pemberian ilmu tentang rambu lalu lintas seharusnya tidak hanya tentang
rambu lalu lintas darat, akan tetapi juga memberi pengetahuan rambu lalu lintas di
laut dan di udara untuk menambah pengetahuan siswa dan sebagai upaya pencegahan
saat dalam kondisi buruk.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://disnavbenoa.id/sbnp/
file:///C:/Users/user/Downloads/1387-Article%20Text-6356-1-10-20220115.pdf
http://repository.unimar-amni.ac.id/2552/2/BAB%202.pdf
http://repository.stimart-amni.ac.id/1413/2/BAB%20II%20DICKY.pdf
https://simantu.pu.go.id/epel/edok/8733f_pengenalan_GPS.pdf
https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/elkt/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-
23497069-1335-global_positioning-chapter5.pdf
https://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2011/pm._no._25_tahun_2011.pdf
https://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/735
7
LAMPIRAN
Rambu Suar
Pelampung Suar
Tanda Siang
8
GPS
DGPS
Radar Beacon
Radio Beacon
9
Radar Surveillance
Sistem Identifikasi
Otomatis
SBNP Audible
10