Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah guna memenuhi tugas
Sejarah Pelayaran Dan Kenelayanan, Jenis-jenis Pelayaran Dan Kenelayanan, Syarat Umum
Dalam Pelayaran, Hak pelayaran dan kenelayanan, Pengaturan hak Indonesia di ZEE dan
Implementasi hak Indonesia di ZEE. Dalam menyelesaikan makalah ini telah dilakukan untuk
pengalaman dan kemampuan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Penulis berharap tulisan ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
penulis pribadi dan mahasiswa pada umumnya. Semoga pembahasan yang dikemukakan
dapat menjelaskan setiap materi dengan baik, sehingga dapat diterima dan dimengerti oleh
pembaca. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dibutuhkan untuk memperbaiki
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 22
5.2 Saran............................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki laut yang sangat luas.Bangsa
Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudra yangmenyebabkan lalu lintas pelayaran
antara kedua benua harus dapat di kontrol.Dalam sejarah laut bangsa indonesia dikenal
sebagai sarana vital bagi perdagangan internasional karena perdagangan atau ekspor-impor
lebih 90 persen. Pelayaran internasional itu dikuasaioleh Negara-negara maju yang memiliki
armada kapal yang besar dan kuat,sehingga Negara-negara berkembang meskipun memiliki
tersebut.Bangsa Indonesia juga sejak dahulu hidup dan bergantung pada laut.segala aktifitas
mereka seperti menangkap ikan, berada pada laut. MenurutUU no 31 tahun 2004 orang yang
padakeadaan cuaca
Benua Maritim Indonesia (BMI). Secara fisik, BMI ini merupakan satu kesatuan antara darat,
laut, dan udara, yang bercirikan benua ditinjau dari sudut pandang iklim dan cuaca
(klimatologi dan meteorologi), keadaan airnya (oseanografi), tatanan kerak bumi (geologi dan
lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Samudra Hindia-Australia. Di sebelah Barat
terdapat Paparan Sunda dengan laut dangkal, di tengah-tengah tedapat palung-palung laut
3
dalam, di ujung Timur terdapat paparan Sahul dengan laut dangkal. luas
wilayahIndonesiaadalah 7,9 juta Km2 dari luas wilayah tersebut, yakni 5,8 juta Km2
merupakan laut termasuk ZEE.Indonesiamempunyai garis pantai sepanjang 81.000 km, dan
mempunyai sebanyak 17.508 pulau. sumber-sumber daya wilayah pesisir dan laut yang
penting untuk dikembangkan atau dibangun seperti industri barang dan jasa, yang diperinci
sebagai berikut : Migas Lepas Pantai, Budidaya Laut, Perikanan, Industri Perkapalan dan
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah yang
4
Bagaimana tentang Pengaturan hak Indonesia di ZEE
BAB II
PEMBAHASAN
Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di perairan,kepelabuhanan,
bagian dri hak maritime yang telah ditetapkanoleh Negara sehingga hak pelayaran juga telah
Pengertian Hak Pelayaran Pelayaran merupakan bagian dari sarana transportasi laut
sebagaimana amanat Undang-Undang No.17 Tahun 2008 menjadi suatu yang sangat strategis
bagi wawasan nasional serta menjadi sarana vital yang menunjang tujuan persatuan dan
kesatuan nasional. Pelayaran atau angkutan laut merupakan bagian dari transportasi yang
tidak dapat dipisahkan dengan bagian dari sarana transportasi lainnya dengan kemampuan
pengangkutan secara massal. Dapat menghubungkan dan menjangkau wilayah satu dengan
yang lainnya melalui perairan, sehingga mempunyai potensi kuat untuk dikembangkan dan
peranannya baik nasional maupun internasional sehingga mampu mendorong dan menunjang
Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945. Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang
perlindungan lingkungan maritime. Hak pelayaran ialah bagian dri hak maritime yang telah
ditetapkan oleh Negara sehingga hak pelayaran juga telah diatur dalam perundang-undangan
5
1. Menurut Ensiklopedia Indonesia (1990), Nelayan adalah orang yang secara aktif
melakukan kegiatan menangkap ikan, baik secara langsung maupun secara tidak
2. . Penggolongan sosial nelayan ditinjau dari 3 sudut pandang : a. .Segi penguasaan alat-
investasi modal usaha • Nelayan besar • Nelayan kecil c. Tingkat teknologi peralatan
ialah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. Menurut Ensiklopedia
Indonesia (1990),Nelayan orang yang secara aktif melakukan kegiatan menangkap ikan, baik
- Nelayan pemilik
- Nelayan buruh
- Nelayan besar
- Nelayan kecilc.
6
- Nelayan modern
- Nelayan tradisional
1. Nelayan buruh adalah nelayan yang bekerja dengan alat tangkap milik orang lain
2. nelayan juragan adalah nelayan yang memiliki alat tangkap yang dioperasikan oleh
orang lain
3. nelayan perorangan adalah nelayan yang memiliki peralatan tangkap sendiri, dan
Semenjak abad pertama Selat Malaka diduga sudah punya peran besar dalam dunia
perdagangan antar Negara, tidak hanya sekedar daerah persinggahan tempat mengisi
perbekalan, tetapi kerena posisinya yang strategis dan melimpahnya sumberdaya yang berasal
dari daerah hulu pulau Sumatera berupa rempah-rempah yang membuat daerah ini menjadi
penting Kerajaan-kerajaan ini telah terlibat dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran
dengan India dan China.3 Adanya tiga kerajaan melayu awal yang informasinya diperoleh
sekitar abad ke 3 yaitu kerajaan Koying, Tupo dan Kandali yang diduga berada di Jambi
membuktikan hal itu adanya kerajaan-kerajaan yang menguasai pantai Timur itu, bukan suatu
perkembangan jalur perdagangan internasional di kawasan Selat Malaka yang pada awal abad
pertama, telah .
7
Potensi laut Indonesia yang begitu istimewa, seharusnya menjadi salah satu indikator
dikelilingi oleh lautan, sejak lama masyarakat Indonesia telah melakukan pelayaran secara
suatu ilmu pengetahuan yang mengajarkan cara untuk melayarkan sebuah kapal dari suatu
tempat ke tempat lainnya dengan selamat aman dan ekonomis. Indonesia adalah negara
maritim terbesar di dunia, yang memiliki 17.504 pulau yang membentang dari barat sampai
timur dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km serta luas wilayah laut sekitar 5,9
juta km2. Indonesia juga terletak pada posisi silang yang sangat strategis di antara benua Asia
dan Australia dimana di dalamnya terkandung kekayaan sumber daya alam, energi, mineral,
Pelayaran besar di masa yang lalu telah memberi kontribusi terhadap ilmu pengetahuan
mengenai laut baik secara fisik, kimia dan biologi. Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi mampu menciptakan instrumen/alat yang bisa mengukur dengan ketepatan dan
ketelitian. Inovasi teknologi telah menjadi kritis pada Perang Dunia II. Berbagai instrumen
seperti sonar, radar, pendetektsi tekanan, dan perekam kedalaman dikembangkan. Baik sarana
seperti kapal-kapal modern di buat sebagai alat transportasi antar pulau dengan kecepatan dan
kapasitas penumpang yang cukup besar. Perkembangan ilmu pelayaran berawal sejak
manusia menggunakan laut untuk berenang, menyelam, berperahu dan dalam mengambil
sumber daya alam yang berada di laut, misalnya seperti ikan, udang, kepiting dan lain-lain.
berbagai pelayaran. Pengalaman dan pengetahuan perlahan didapatkan mulai dari cara
mengemudikan kapal, menggunakan angin untuk berlayar, mengetahui perubahan arus dan
gelombang dan mengetahui pengaruh bintang dan matahari terhadap kondisi laut. Aktivitas
pelayaran yang meningkat seiring dengan waktu mengakibatkan manusiatersebar dari pulau
8
ke pulau. Ilmu pelayaran diperoleh nenek moyang secara otodidak. Selama pelayaran, para
pengamatan mereka mulai dari morfologi pantai hingga pada jalur pelayaran. Mereka
menyajikannya dalam bentuk peta yang awalnya masih sederhana. Indonesia dikenal dengan
negara Maritim dan yang dimaksud dengan negara Maritim adalah Negara yang daerah
teritorial lautnya lebih luas daripada daerah teritorial daratnya dengan kata lain Negara
Maritim adalah negara yang menyandang predikat Negara Kepulauan. Kenapa Indonesia
merupakan lautan dan 1/3 -nya merupakan daerah daratan. Pelayaran besar di masa yang
lalu telah memberi kontribusi terhadap ilmu pengetahuan mengenai laut baik secara fisik,
kimia dan biologi. Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi mampu menciptakan
instrumen/alat yang bisa mengukur dengan ketepatan dan ketelitian. Inovasi teknologi
telah menjadi kritis pada Perang Dunia II. Berbagai instrumen seperti sonar, radar,
pendetektsi tekanan, dan perekam kedalaman dikembangkan. Baik sarana seperti kapal-
kapal modern di buat sebagai alat transportasi antar pulau dengan kecepatan dan kapasitas
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita miliki saat ini, telah memberikan
kemudahan dalam berbagai pelayaran. Sistem navigasi yang semakin modern memudahkan
Negara maritim dan makin bertambahnyaanimo masyarakat umum untuk menimba ilmu
pelayaran membuka peluang dan 2 prospek yang baik untuk pendidikan ilmu maritim masa
datang
9
Menurut Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1969, jenis-jenis
b. b.Pelayaran lokal atau pelayaran jurusan tetap, yaitu bertugas menunjang kegiatan
layar tradisional.
tetangga yang tidak lebih dari 3000 mil laut dari pelabuhan terluar
b. b.Pelayaran samudra, yaitu pelayaran dari dan ke luar negeri yang bukan
3.Pelayaran khusus,
10
yaitu merupakan pelayaran dalam dan luar negeri dengan menggunakan kapal-
hasil- hasil usaha lainnya yang bersifat khusus. Misalnya: minyak bumi, batu
bara.
c. Membudidayakan mutiara.
e. Mendirikan keramba.
g.
Sebelum pelayaran kita harus memenuhi syarat umum dalam berlayar sebagai berikut
1.Pimpinan Kapal.
Awak kapal yang menjadi pimpinan umum di aas kapal untuk jenis dan ukuran
tertentu yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu dengan berbeda
11
2 .Harus mempunyai nahkoda, yang berfungsi sebagai :
Di tengah laut nahkoda wajib menyelidiki atau mengusut kejahatan yang terjadi
di dalam kapalnya
Apabila selama dalam pelayaran ada seseorang anak lahir atau seseorang
meninggal di kapal, nahkoda harus membuatkan akta- akta pencatatan sipil yang
Dalam pasal 947, 950 dan 952 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata)
12
pembuatan surat wasiat seseorang di atas kapal. Surat warisan itu kemudian
ditandatangani oleh pewaris yang ada, nahkoda dan dua orang saksi. Pembuatan
Anak buah kapal adalah semua orang yang berada dan bekerja di kapal
kecuali nahkoda, baik sebagai perwira ,bawahan (kelasi) atau supercargo yang
tercantum dalam sijil anak buah kapal dan telah menandatangani perjanjian kerja
Hak tersebut yaitu Hak Penangkapan Ikan Tradisional (Tradisional Fishing Right)
(traditionalright to fish) untuk melakukan penangkapan ikan di laut lepas. Konsep hak
tradisional untuk melaksanakan penangkapan ikan di laut lepas didasarkan kepada kebebasan
menangkap ikan di laut lepas. hak ini dapat dilaksanakan dengan tetap memerhatikan
kelestarian sumber daya ikan pada laut lepas. Hak Penangkapan Ikan Tradisional atau
(Traditional Fishing Right) sebagai hak penangkapan ikan tradisional dan ada pula yang
tradisional di ZEE yaitu sebagai hak penangkapan ikan yang didasarkan kepada hak sejarah,
yang berlaku bagi nelayan-nelayan negara tetangga yang berdekatan. Untuk memberikan
pemahaman tentang hak penangkapan ikan tradisional maka terdapat kualifikasi dari hak
13
a. The actual existence of sufficiently long fishing activities must be established (Keberadaan
b. The area visited by the fishermen , that is ,the fishing ground visited should be relatively
constant (Daerah yang dikunjungi oleh para nelayan, yaitu, fishing ground dikunjungi harus
relatif konstan).
c. Fishermen themselves, in the sense that the right shall be granted only to the same
fishermen who have visited the area tradisionally (Nelayan sendiri, dalam arti bahwa hak
tersebut hanya diberikan kepada para nelayan yang sama yang telah mengunjungi daerah
secara tradisional).
d. To equipment and vessel used as well as the amount of catch, in the sense that to qualify
under the maening of tradisional fishing right the vessel use should be relatively traditional
(Untuk peralatan dan kapal yang digunakan serta jumlah tangkapan, dalam arti bahwa untuk
memenuhi syarat di bawah maening memancing tradisional tepat penggunaan kapal harus
relatif tradisional)
Hak berdaulat Indonesia, lanjutnya, ada pada Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Landas
Kontinen. ZEE adalah kawasan yang berjarak 200 mil dari pulau terluar. Di kawasan ZEE
ini, Indonesia berhak untuk memanfaatkan segala potensi sumber daya alam yang ada,
termasuk ikan.
Adapun landasan kontinen merupakan wilayah dasar laut dan juga tanah di bawahnya yang
bersambungan dengan pantai di luar laut teritorial hingga kedalaman 200 meter atau lebih,
14
sepanjang kedalaman kolom air laut di atasnya masih memungkinkan untuk dieksplorasi dan
dieksploitasi.
“Memang di wilayah tersebut adalah wilayah laut lepas, tidak dimiliki negara. Tetapi sumber
daya alam yang di dalam Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas Kontinen diberikan kepada
negara pantai. Di situlah kemudian Indonesia mengelola sumber daya alam yang ada di situ.
Dan apabila ada kapal negara lain yang ingin mengambil ikan di situ, tentu harus meminta
menjelaskan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah jalur di luar dan berbatasan dengan
tentang perairan Indonesia yang meliputi dasar laut, tanah di bawahnya dan air di atasnya
dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia.
Apabila Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif
negara-negara yang pantainya saling berhadapan atau berdampingan dengan Indonesia, maka
batas zona ekonomi eksklusif antara Indonesia dan negara tersebut ditetapkan dengan
persetujuan antara Republik Indonesia dan negara yang bersangkutan. Selama persetujuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) belum ada dan tidak terdapat keadaan-keadaan khusus
yang perlu dipertimbangkan, maka batas zona ekonomi eksklusif antara Indonesia dan negara
tersebut adalah garis tengah atau garis sama jarak antara garis-garis pangkal laut wilayah
Indonesia atau titik-titik terluar Indonesia dan garis-garis pangkal laut wilayah atau titik-titik
terluar negara tersebut, kecuali jika dengan negara tersebut telah tercapai persetujuan tentang
pengaturan sementara yang berkaitan dengan batas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
termaksud.
15
2.7 Implementasi hak Indonesia di ZE
1982. Hak-hak dari negara pantai pada Zona Ekonomi Eksklusif berupa hak mengadakan
eksplorasi dan eksploitasi, konservasi dan pengurusan dari sumber kekayaan alam hayati atau
bukan hayati dari perairan, dasar laut dan tanah bawah. Di dalam melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya di zona ekonomi eksklusif, negara pantai harus memperhatikan hak-hak dan
UU No.5 Tahun 1983 merupakan hak berdaulat dan yurisdiksi serta kewajiban-kewajiban
(duties) Indonesia atas laut selebar 200 mil dan garis dasar di sekeliling kepulauan Indonesia
ke dalam UU No.5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Menyangkut
batas wilayah ZEE yang diatur di dalam undang-undang No.17 Tahun 1985 tentang
pengesahan UNCLOS yakni selebar 200 mil laut diukur dari Garis Pangkal Kepulauan, di
mana daftar koordinat ada dalam lampiran Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2002, kecuali
di segmen-segmen yang berhadapan dengan negara lain yang lebarnya kurang dari 400 mil
laut seperti di Laut Andaman, Selat Malaka, Selat Singapura, Laut Natuna, Laut Cina Selatan
yang berhadapan dengan Vietnam tetapi lebarnya kurang dari 400 mil laut, Laut Sulawesi,
Samudra Pasifik, Laut Arafura dan Laut Timor, Laut Hindia di sekitar pulau Christmas
(Australia), Laut Sawu. Hak berdaulat, hak-hak lain serta yurisdiksi dan kewajiban-kewajiban
Indonesia di Zona Ekonomi Eksklusif diatur di dalam Pasal 4 ketentuan UU No.5 Tahun
1983.
Zona Ekonomi Eklusif adalah zona yang luasnya 200 mil laut dari garis dasar pantai, yang
mana dalam zona tersebut sebuah negara pantai mempunyai hak atas kekayaan alam di
16
dalamnya, dan berhak menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan bernavigasi, terbang di
Kenapa wilayah ZEE yang 200 mil dari pantai itu penting? Karena wilayah area 200 mil laut
yang diberikan pada negara bersangkutan, mempunyai potensi sekitar 90% dari seluruh
simpanan ikan komersial, 87% dari simpanan minyak dunia, dan 10% simpanan mangan.
Indonesia memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan. Salah satunya adalah
kepulauan Natuna yang merupakan gugusan kepulauan yang terletak di tengah-tengah Laut
China Selatan yang memisahkan Semenanjung Malaysia dan Sabah serta Sarawak.
Kepulauan Natuna terletak di kawasan laluan utama perdagangan antara Asia Timur dan Asia
Barat. Berpusatkan kota Ranai sebagai ibu negerinya, Kepulauan Natuna terdiri daripada 272
Adapun hak-hak dari negara pantai pada Zona Ekonomi Eksklusif ialah:
konservasi dan pengurusan dari sumber kekayaan alam hayati atau bukan hayati dari
3. Yurisdiksi untuk pendirian dan pemanfaatan pulau buatan, instalasi dan bangunan,
Disamping itu negara pantai memiliki hak dan kewajiban penegakan hukumdan
17
Menaiki, melakukan inspeksi, menahan dan mengajukan ke pengadilan kapalkapal
beserta awaknya
Bahwa kapal-kapal dan awaknya yang ditahan akan dibebaskan segera, setelah
memberitahukan perwakilan negara bendera kapal atas tindakan yang diambil dan
terdapat suatu perjanjian internasional, negara pantai atas pelanggaran hukum dan
- Hak berdaulat untuk melakukan eksplerasi dan eksplutasi, pengelolaan dan konservasi
- Hak dan kewajban-kewajiban lainnya berdasarkan konversi hukum laut yang berlaku
- Hak berdaulat negara pantai yang dimaksudkan di atas adalah tidak sama atau tidak
dapat disamakan dengan kedaulatan penuh yang dimiliki dan dilaksanakan Indonesia
penerbangan internasional serta kebebasan pemasangan kabel dan pipa bawah laut diakui
Hak-hak dan kewajiban Indonesia sebagai negara pantai menurut hukum, sebagai berikut:
18
Semua negara bebas dalam pelayaran, penerbangan, meletakkan kabel dan pipa di
pengoperasian kapal-kapal pesawat terbang dan kabel serta pipa di bawah laut.
Jika terjadi perselisihan antara negara Indonesia dengan negara-negara lain di ZEE
memperhatikan semua keadaan yang berkaitan (pasal 59)18 Dalam rangka pelestarian
BAB III
19
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
elayaran Sesuatu yang berkaitan dengan angkutan perairan meliputi aspek kenavigasian,
pelayaran dibagi dalam 3 kelompok yaitu : Pelayaran dalam negeri (Pelayaran nusantara,
Pelayaran lokal atau pelayaran jurusan tetap, Pelayaran rakyat, Pelayaran penundaan laut),
Pelayaran luar negeri (Pelayaran samudra dekat, Pelayaran samudra), dan Pelayaran khusus.
Syarat umum dalam berlayar yaitu : Pimpinan Kapal, harus mempunyai nahkoda (Nahkoda
sebagai Pemimpin kapal, nahkoda sebagai pemegang kewibawaan umum, nahkoda sebagai
jaksa atau abdi hukum, nahkoda sebagai pegawai catatan sipil, nahkoda sebagai notaris),
awak kapal atau anak buah kapal. Hak Pelayaran meliputi Berdasarkan Pasal 25A Undang-
undang Dasar 1945 amandemen ke-IV, undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang
tahun 2008 tentang pelayaran, dan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2005 tentang
Kenelayanan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang disebut nelayan
adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. Jenis-Jenis aktivitas
nelayan seperti menangkap ikan di laut, menanam rumput laut, menanam mutiara,
menangkap ikan hias, mendirikan keramba, menangkap Lobster, dan masih banyak lagi. Hak
tersebut yaitu Hak Penangkapan Ikan Tradisional (Tradisional Fishing Right) berdasarkan
fish) untuk melakukan penangkapan ikan di laut lepas. Konsep hak tradisional untuk
melaksanakan penangkapan ikan di laut lepas didasarkan kepada kebebasan menangkap ikan
di laut lepas.
20
3.2 Saran
Laut merupakan tempat yang berpotensi untuk menghasilkan tambahan devisa Negara
melalui sumber daya lautnya selama dikelola dengan baik dan benar.Untuk itu laut harus
didukung dalam pelestariannya dan pengembangan peningkatan sumber daya lautnya untuk
masa depan.kekayaan alam yang perlu dijaga,dikelola dan dilestarikan untuk kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
21
http://supriadisabuktiono.blogspot.com/2018/01/v-behaviorurldefaultvmlo_21.html
http://nurjanajasman.blogspot.com/2016/06/pelayaran.html
https://dokumen.tips/documents/makalah-kemaritiman-pelayaran-dan-
http://supriadisabuktiono.blogspot.com/2018/01/v-behaviorurldefaultvmlo_21.html
22