Anda di halaman 1dari 4

Aspek Indikator Aspek Kesehatan

No Nama Cara Pengendalian


Lokal/Regional Lingkungan

1 Dian Fatriani Logam Berat Pengolahan tambahan Proses penimbunan


Indah Saputri Kadmium (Cd) perlu ditambahkan sampah secara terus-
(Sebaran Logam Dan Timbal (Pb). untuk mengurangi menerus dapat mencemari
Berat Kadmium konsentrasi logam berat lingkungan sekitar TPA
(Cd) Dan Timbal di TPA karena
(Pb) Pada Wukirsari adalah mengandung logam
Air Sungai Dan Constructed Wetland berat yang berpotensi
Sumur Di Daerah untuk menjadi alternatif mencemari air
Sekitar Tempat pengolahan yang tanah dilingkungan TPA.
Pembuangan mudah, murah dan Logam berat seperti
Akhir (Tpa) memiliki efisiensi cadmium (Cd), timbal (Pb)
Wukirsari tinggi. Pengolahan yang memiliki konsentrasi
Gunung Kidul, limbah harus dilakukan melebihi ambang batas
Yogyakarta) secara maksimal. Selain dapat menyebabkan
itu umur TPA juga penurunan kualitas air
berpengaruh terhadap sumur dan sungai di
kualitas lindi yang lingkungan sekitar dan
dihasilkannya, menyebabkan gangguan
dimana semakin lama ekosistem sungai juga
umur TPA maka kadar makhluk hidup yang
bahan mengonsumsi air sumur
pencemar organik yang terlebih jika dikonsumsi
dihasilkannya lebih secara terus menerus dapat
rendah menimbulkan beberapa
dibandingkan TPA yang penyakit berbahaya
masih baru jadi misalnya kanker, ginjal,
alangkah lebih baik jika dan beberapa penyakit lain.
membuka tempat TPA
baru. Pemerintah juga
baiknya menerapkan
regulasi untuk para
pelaku pencemar
lingkungan khususnya
pencemar yang
limbahnya tergolong
sangat berbahaya
PEMBAHASAN

Indikator ekologi yang diterapkan saat ini dalam konteks yang berbeda, untuk ekosistem
yang berbeda dan untuk masalah yang berbeda dapat diklasifikasikan menjadi delapan tingkat
dari indikator yang paling reduksi sampai yang paling holistik. Tingkat 3 didasarkan pada
konsetrasi senyawa kimia. Ketika ekosistem tidak sehat karena konsentrasi terlalu tinggi dan
mengandung zat beracun, satu atau lebih senyawa beracun tentu merupakan indikator yang
sangat relevan dengan ekosistem yang tidak sehat. (Hal 11 BAB 1)

Integritas ekosistem mengacu pada “kondisi utuh di mana ekosistem menunjukkan sedikit
atau tidak ada dampak dari tindakan manusia. (Hal 2 BAB 6) Sampah adalah buangan berupa
padatan dan merupakan polutan umum yang dapat menyebabkan turunnya nilai estetika
lingkungan, membawa berbagai jenis penyakit, menurunkan sumber daya, menimbulkan polusi,
menyumbat saluran air dan berbagai akibat negatif lainnya. Proses penimbunan sampah secara
terus-menerus di daerah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menghasilkan pencemar berupa air
lindi (leachate) sebagai hasil infiltrasi air hujan yang masuk ke dalam timbunan sampah. Lindi
dari TPA berpotensi mengandung beberapa logam berat seperti cadmium (Cd), timbal (Pb),
tembaga (Cu), khromium (Cr) serta seng (Zn). Sumber dari Cd, Pb dan Zn di dalam lindi
berasal dari kegiatan manusia Logam berat seperti cadmium (Cd), timbal (Pb) yang memiliki
konsentrasi melebihi ambang batas dapat menyebabkan penurunan kualitas air sumur, dan
sungai di lingkungan sekitar dan menyebabkan gangguan ekosistem sungai juga makhluk hidup
yang mengonsumsi air sumur atau air sungai terlebih jika dikonsumsi secara terus menerus
dapat menimbulkan beberapa penyakit berbahaya misalnya kanker, ginjal, dan beberapa
penyakit lain.

Secara umum, logam, nutrisi, dan toksin memiliki Nilai Emergy Unit yang tinggi (UEVs)
dan akibatnya, ketika konsentrasi berlebih terjadi, mereka mampu memicu perubahan signifikan
dalam proses ekosistem, yang seringkali mengakibatkan penurunan kesehatan ekosistem. Di
sini kami mengusulkan sebuah metode baru untuk menghitung indeks intensitas pembangunan
lingkungan (LDI) unit berdasarkan skala log10 dari rasio kepadatan pemberdayaan areal yang
tidak terbarukan dari unit lanskap terhadap suatu areal yang memberdayakan kepadatan garis
dasar lingkungan unit lansekap. Dasar lingkungan adalah kepadatan luas areal rata-rata
terbarukan. Sebagai tambahan, LDI spasial untuk titik sumber polutan, terutama yang terkait
dengan polutan seperti nutrisi, logam, dan toksin lainnya. (Hal 1 BAB 8)

Brown dan Vivas (2005) menyatakan bahwa ekologi sangat erat kaitannya dengan
kesehatan lingkungan dan ekosistem di dalamnya tetapi aktivitas manusia dapat mempengaruhi
ekologi baik secara langsung maupun sekunder dan kumulatif. Penggunaan data yang
digunakan dalam pengembangan intensitas ukuran berasal dari penggunaan energi per satuan
luas dan dihitung sebagai indeks lanskap pengembangan intensitas tanah Intenstias
Pengembangan Lanskap (LDI) Terkait dengan indeks secara langsung, ukuran kualitas air di
daerah aliran sungai dan kondisi biologis hydrologis lahan basah terisolasi dan dapat diukur
melalui metode penilaian cepat berbasis lapangan. (Hal 4 BAB 8) Ada juga Studi yang dapat
digunakan yang diuraikan untuk menguji analisis dari orientor dengan kasus dari respon
ekosistem dengan alur polusi yang menggunakan rasio dari ΔEx(pollutants are removed)/Δem
(pollutants are added) adalah mampu mengidentifikasi dampak, sumber atau polusi, evaluasi
dari variasi kesehatan lingkungan. (Hal 11 BAB 5).

Kita juga perlu mencari alternatif untuk perintah dan kontrol sistem manajemen lingkungan
untuk modifikasi instansi pemerintah yang ada dan sesuai. Misalnya instrumen desain pada
ketidakpastian sistem dan induksi positif teknolosgi lingkungan inovasi yg fleksibel namun
terikat (Costanza and Perrings 1990; Costanza and Cornwell 1992). Penambahan biaya untuk
mengetahui kerusakan lingkungan. Sebuah perusahaan akan diminta untuk memposting sebuah
asuransi bond sama dengan perkiraan terbaik saat ini dari potensi kerusakan potensial dimasa
depan;uang itu akan dikirim dalam rekening escrow dengan bunga. Obligasi akan dikembalikan
jika perusahaan menunjukkan bahwa dugaan kerusakan tidak terjadi. Jika tidak obligasi akn
digunakan untuk rehabilitasi lingkungan dan untuk kompensasi parties. Beban pembuktian akan
digunakan untuk meneliti biaya aktifitas inovasi lingkungan dan perkembangan cost-efektif
teknologi kontrol polusi. Kombinasi ini adalah “poluter pays” dengan prinsip pencegahan
dengan prinsip produksi dengan prinsip”Precautinary poluter pays principle” atau 4p
pendekatan untuk manajemen(Costanza and Cornwell 1992). (Hal 5 BAB 9)

Pengolahan tambahan juga perlu ditambahkan untuk mengurangi konsentrasi logam berat
di TPA Wukirsari adalah Constructed Wetland untuk menjadi alternative pengolahan yang
mudah, murah dan memiliki efisiensi tinggi. Pengolahan limbah harus dilakukan secara
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai