Anda di halaman 1dari 3

1.

Akses Pelayanan

Permasalahan penting yang masih sering dihadapi dalam pembangunan kesehatan

saat ini adalah terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas

terutama pada kelompok penduduk miskin, penduduk daerah tertinggal, terpencil dan di

daerah perbatasan serta pulau-pulau terluar. Hal ini, antara lain, disebabkan oleh karena

kendala jarak, biaya dan kondisi fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan

jaringannya yang belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat.

Aksesibilitas masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan terus membaik dengan

bertambahnya fasilitas kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, pos kesehatan

desa (poskesdes), serta rumah sakit. Jumlah puskesmas terus meningkat namun sekitar 14%

puskesmas berada dalam kondisi rusak. Peningkatan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan

juga ditunjukkan dengan bertambahnya puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.

Sementara itu lebih dari 95 % masyarakat dapat menjangkau sarana kesehatan dalam

jarak dan waktu tempuh yang pendek. Demikian pula, utilisasi fasilitas kesehatan

meningkat pesat namun akses penduduk terhadap fasilitas belum optimal sehingga masih

terdapat sekitar 33,7% penduduk mengalami kendala jarak dan biaya. Di pulau Jawa

dengan jumlah penduduk yang lebih padat, akses terhadap pelayanan kesehatan relativ

mudah karena permukiman penduduk lebih dekat dengan Puskemas dan jaringannya.

Namun di kawasan Indonesia bagian timur, dengan jumlah penduduk kecil dan

bertempat tinggal tersebar dan menghadapi kendala geografis menyebabkan akses

masyarakat terhadap fasilitas kesehatan lebih rendah.

Pohan (2003) menyatakan pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah suatu

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dalam hal ini akan ditentukan oleh profesi pelayanan
kesehatan dan sekaligus diinginkan baik oleh pasien/konsumen ataupun masyaakat serta

terjangkau oleh daya beli masyarakat.

Cara penentuan jumlah sampel penulis menggunakan rumus Soekidjo

Notoatmodjo (2002) sebagai berikut :

33

N
n=
1 N ( d 2 )

Keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar populasi = 4536 KK

d2 = Tingkat kepercayaan / ketetapan yang diinginkan = 0,1

N
n=
1 N ( d 2 )

4536
=
1  4536 (0,01)

4536
=
45,37

n = 99,98

n = 100

1. Akses Pelayanan (Jarak dan Waktu)

Akses pelayanan (jarak dan waktu) dalam penelitian ini adalah keterjangkauan tempat

yang diukur dengan jarak tempuh dan waktu tempuh perjalanan dari rumah ke tempat
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang disediakan oleh Puskesmas Lainea pada saat

masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan baik sakit maupun sehat.

Jarak merupakan jarak lokasi tempat tinggal pengunjung dengan

fasilitas kesehatan yang digunakan, yang diukur dengan waktu tempuh yang digunakan

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

Transportasi yaitu jumlah alat atau sarana pengangkutan yang digunakan responden dari

rumah untuk sampai ketempat pelayanan kesehatan.

Mudah : Apabila jarak tempuh (dekat atau <5 km), waktu tempuh (singkat

atau < 15 menit dan transportasi (ada angkutan umum) ke tempat

pelayanan kesehatan .

Sulit : Apabila jarak tempuh (jauh atau > 5 km), waktu tempuh (lama > 15

menit) dan transportasi ( tidak ada angkutan umum) ke tempat pelayanan

kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai