Akses Pelayanan
saat ini adalah terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
terutama pada kelompok penduduk miskin, penduduk daerah tertinggal, terpencil dan di
daerah perbatasan serta pulau-pulau terluar. Hal ini, antara lain, disebabkan oleh karena
kendala jarak, biaya dan kondisi fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan
desa (poskesdes), serta rumah sakit. Jumlah puskesmas terus meningkat namun sekitar 14%
puskesmas berada dalam kondisi rusak. Peningkatan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan
Sementara itu lebih dari 95 % masyarakat dapat menjangkau sarana kesehatan dalam
jarak dan waktu tempuh yang pendek. Demikian pula, utilisasi fasilitas kesehatan
meningkat pesat namun akses penduduk terhadap fasilitas belum optimal sehingga masih
terdapat sekitar 33,7% penduduk mengalami kendala jarak dan biaya. Di pulau Jawa
dengan jumlah penduduk yang lebih padat, akses terhadap pelayanan kesehatan relativ
mudah karena permukiman penduduk lebih dekat dengan Puskemas dan jaringannya.
Namun di kawasan Indonesia bagian timur, dengan jumlah penduduk kecil dan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dalam hal ini akan ditentukan oleh profesi pelayanan
kesehatan dan sekaligus diinginkan baik oleh pasien/konsumen ataupun masyaakat serta
33
N
n=
1 N ( d 2 )
Keterangan :
n = Besar sampel
N
n=
1 N ( d 2 )
4536
=
1 4536 (0,01)
4536
=
45,37
n = 99,98
n = 100
Akses pelayanan (jarak dan waktu) dalam penelitian ini adalah keterjangkauan tempat
yang diukur dengan jarak tempuh dan waktu tempuh perjalanan dari rumah ke tempat
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang disediakan oleh Puskesmas Lainea pada saat
fasilitas kesehatan yang digunakan, yang diukur dengan waktu tempuh yang digunakan
Transportasi yaitu jumlah alat atau sarana pengangkutan yang digunakan responden dari
Mudah : Apabila jarak tempuh (dekat atau <5 km), waktu tempuh (singkat
pelayanan kesehatan .
Sulit : Apabila jarak tempuh (jauh atau > 5 km), waktu tempuh (lama > 15
kesehatan.