Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS II

MANUSKRIP KONSEP HOMECARE


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas II

Disusun Oleh :
Kelompok 6 / Kelas 6A
Nama Anggota Kelompok :

Nabilah Gita Cahyani (1130019012)


Al Silinia Kurnia Rainda (1130019095)
Tasya Sal Sabilla (1130019110)

Fasilitator :
DR. Eppy Setyowati, S.Kep., M.Kes

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022
Penerapan Telenursing Dalam Meningkatkan Pelayanan Keperawatan
Pasien Homecare Dengan Stroke: Literatur Riview

Application of Telenursing in improving nursing services for Homecare


Patients with Stroke: Literature riview

Nabilah Gita Cahyani1, Al Silinia Kurnia Rainda2, Tasya Salsabila3, Dr. Eppy Setiyowati, SPd.,
S.Kep., M.Kes4
1,2,3,4
S1 Keperawatan FKK Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.

ABSTRAK
Pendahuluan :
Telenursing merupakan salah satu jenis pelayanan keperawatan homecare sebagai dampak
dari perkembangan teknologi kesehatan. Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan
darah ke otak terganggu akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh
darah (stroke hemoragik), Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh
area otak yang rusak, tidak dapat berfungsi dengan baik. Pada kondisi New Normal ini
masih banyak kekhawatiran akan terpaparnya covid, jarak jauh dengan Fasilitas Kesehatan
serta kesulitan membawa saat konsultasi ke Rumah Sakit, sehingga banyak pasien stroke
yang tidak terkontrol dan terjadinya readmisi perawatan. Penelitan ini bertujuan untuk
mengidentifikasi keefektifan penerapan telenursing dalam peningkatan pelayanan
keperawatan homecare pada pasien Stroke.
Metode : penulisan ini menggunakan metode kajian literatur, artiktl yang digunakan
melalui penelusuran dengan database dari google scholar, prouest, scopus antara tahun
2016 sampai 2021.
Hasil :
Telenursing dapat digunakan pada pasien stroke yang memerlukan perawatan yang lama
(Homecare) serta dengan gangguan degeneratif. Pelayanan telenursing untuk monitoring,
konsultasi, edukasi, dan pengkajian. Perawat, pasien dan keluarga dapat berinteraksi,
berkonsultasi dengan nyaman meskipun secara jarak jauh dan dapat mengurangi
pembiayaan. Kesimpulan: Telenursing efektif dalam peningkatan pelayanan keperawatan
homecare pada pasien stroke. Klien dapat menghemat biaya dan waktu perjalanan ke
pelayanan kesehatan.

Kata Kunci : Telenursing, Homecare, Stroke

ABSTRACT
Introduction : Telenursing is one type of homecare nursing service as a result of the
development of health technology. Stroke is a condition that occurs when the blood supply
to the brain is interrupted due to a blockage (ischemic stroke) or rupture of a blood vessel
(hemorrhagic stroke). In this New Normal condition, there are still many concerns about
exposure to covid, long distances from health facilities and difficulties in bringing
consultations to hospitals, so that many stroke patients are not controlled and there are
treatment readmissions. This study aims to identify the effectiveness of the application of
telenursing in improving homecare nursing services for stroke patients.
Methods : This writing uses the literature review method, the articles used are through
searches with databases from Google Scholar, Prouest, Scopus between 2016 and 2021.
Results : Telenursing can be used in stroke patients who require a long treatment
(Homecare) as well as with degenerative disorders. Telenursing services for monitoring,
consulting, education, and assessment. Nurses, patients and families can interact, consult
comfortably even remotely and can reduce costs. Conclusion: Telenursing is effective in
improving homecare nursing services for stroke patients. Clients can save costs and travel
time to health services.

Keywords : Telenursing, Homecare, Stroke

PENDAHULUAN
Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul secara mendadak dan
terjadi pada siapa saja kapan saja. Penyakit ini menyebabkan kecacatan berupa
kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses pikir, sebagai akibat gangguan
fungsi otak. Penyebab penyakit stroke salah satunya karena tingginya tekanan
darah, akibat lebih tinggi tekanan darah, lebih besar jumlah kerusakan vascular dan
dapat memicu pecahnya pembuluh darah. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018,
prevelensi penyakit Stroke di Indonesia meningkat seiring bertambahnya umur.
Kasus Stroke tertinggi yang terdiagnosis tenaga kesehatan berada diwilayah
Kalimantan Timur, sedangkan Kepulauan Riau berada pada urutan ke 4 di
Indonesia. Indonesia mengalami peningkatan kasus stroke dari 7% pada tahun 2013
menjadi 10,9 % pada tahun 2018.
Peningkatan jumlah individu dengan penyakit degeneratif, meningkatkan
jumlah hari perawatan dan waktu rehabilitasi. Terbatasnya pembiayaan dari
asuransi kesehatan dan adanya standar jumlah hari rawat di rumah sakit sehingga
memerlukan tindak lanjut pelayanan asuhan di rumah. Pelayanan asuhan dilakukan
di rumah dalam pelayanan home care. Home care merupakan suatu perawatan
lanjutan dari pelayanan kesehatan yang komprehensif dan berkesinambungan,
diberikan kepada individu dan keluarga di rumah mereka dengan tujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan dampak penyakit.
Home care adalah salah satu jenis pelayanan dalam praktik keperawatan
yang diberikan oleh perawat di tempat praktik mandiri perawat sesuai dengan
peraturan dan undang-undang yang berlaku. Pelayanan home care dapat diberikan
secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media komunikasi.
Berdasarkan hasil survey (APJII, 2018) menunjukkan bahwa pengguna internet di
Indonesia sebanyak 171,17 juta jiwa (64,8%) dari total populasi penduduk
Indonesia 264,16 juta orang. Pemakaian internet dengan menggunakan perangkat
smartphone atau handphone menempati presentase tertinggi 93,9% dibandingkan
dengan perangkat lain. Dengan semakin berkembangnya penggunaan internet dan
diikuti pula dengan perkembangan dalam dunia kesehatan dan keperawatan
sehingga telemedicine, telehealth dan telenursing menjadi alternatif dalam
memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan (McLean et al., 2013).Adanya
perkembangan teknologi informasi di bidang kesehatan, menimbulkan inovasi
dalam pemberian asuhan keperawatan secara Telenursing. Telenursing
memungkinkan penerapannya di pelayanan home care. Di Indonesia pelayanan
secara telenursing telah digunakan. Negara lain seperti Amerika Serikat, Australia,
Kanada dan Inggris juga telah menerapkan telenursing. Di dalam penelitian (Padila
et al, 2019) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan home care di tinjau dari 5 aspek
yang meliputi kehandalan, jaminan, bukti langsung, empati dan daya tanggap
sangat berkaitan erat dengan kepuasan klien. Sebagian besar masyarakat merasa
puas terhadap pelayanan, tetapi ada beberapa orang masyarakat mengeluhkan
prosedur yang kurang sederhana, kurang menghibur, peralatan tidak lengkap,
jadwal kunjungan tidak teratur, dan perawat yang kurang mendengar keluhan klien.
Berdasarkan hal tersebut di atas menggambarkan bahwa home care memang cukup
efektif dan dapat digunakan sebagai inovasi dalam pelayanan Kesehatan.
Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, dokter atau
perawat untuk mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang diperlukan untuk
layanan kesehatan juga semakin pendek. Pasien dari dirumah dapat melakukan
kontak melalui internet atau telepon video untuk mendapatkan informasi kesehatan,
perawatan dan bahkan sampai pengobatan. Tujuan dari penelitian adalah
melakukan peninjauan literatur terkait penerapan telenursing dalam peningkatan
pelayanan keperawatan pada pasien homecare dengan stroke.

METODE
Penulisan ini menggunakan metode kajian literatur, yaitu penelitian
berdasarkan rangkuman dari beberapa penelitian terkait dengan topik penelitian
yang telah ditentukan. Artikel yang digunakan melalui penelusuran dengan
database dari Google scholar, Prouest, Scopus antara tahun 2016 sampai 2021.
Strategi penelaahan menggunakan kata kunci Telenursing and Keperawatan Home
Care, kunci Telenursing and Stroke dan Telenursing and Homecare and Stroke.
Artikel dikumpulkan dan dipilih sesuai dengan kata kunci yang telah ditentukan.
jumlah jurnal yg muncul dengan kata kunci tersebut, google scholar ada 899 artikel,
proquest ada 197 artikel, scopus ada 4 artikel, kemudian di review dengan membaca
abstrak, kemudian dilanjutkan dengan membaca keseluruhan menjadi 8 artikel yang
sesuai dengan judul. Metode penelitian dari artikel yang digunakan tidak dibatasi.
Penelaahan meliputi judul, tujuan penelitian, metode penelitian dan hasil penelitian.
Artikel yang telah dipilih merupakan artikel penelitian yang dapat di akses secara
lengkap. Review terdiri dari penelitian kualitatif dan kuantitatif terkait dengan
penerapan telenursing dalam keperawatan homecare. Penelitian dilakukan di
berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Desain penelitian terdiri dari study
literature.
HASIL
Berikut ini merupakan jurnal-jurnal pilihan yang peneliti analisis dalam studi Literatur Review:
Tabel 1. Rincian Hasil Jurnal Pilihan untuk Literature Review
No Nama Judul Nama Jurnal Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Penulis Penelitian (Tahun dan
Halaman)
1 Nurtarina, The STRADA Jurnal Untuk mengetahui Menggunakan kerangka intervensi telehealth
Heratanti; telehealth Ilmiah efektivitas telehealth PICOS sebagai pedoman efektif dan layak untuk
Angelina P, effectiveness Kesehatan; dalam pelayanan dalam mencari artikel. digunakan pada pasien
Islam S. in homecare Vol.10 No.1 homecare. RCT memeriksa efek perawatan di rumah yang
services: A May 2021, hal. telehealth dalam layanan memiliki penyakit kronis,
Systematic 1057-1065 perawatan perawatan di dan memberikan kepuasan
Review DOI: rumah. Kualitas dalam memberikan
10.30994/sjik.v1 metedologi layanna kepada pasien dan
0i1.761 ISSN: menggunakan daftar perawat.
2252-3847 periksa penilaian kritis
(print); 2614- JBI.
350X (online)
2 Yoyok, Potensi P- ISSN: 2086- mengidentifikasi masalah Observasional Hasil penelitian
Bekti; layanan 3071, E-ISSN: kesehatan masyarakat teridentifikasi masalah
thontowo homecare di 2443-0900. yang membutuhan layanan kesehatan yang berpotensi
Djauhari, RS umm Volume 7, homecare, untuk dilakukan homecare
Sri didasarkan Nomor 1, mengidentifikasi asset adalah perawata luka,
Sunaringsih pada Analisa Januari 2016 yang diperlukan untuk perawatan antenatal,
kasus layanan homecare, perawatan tali pusat, kasus
penyakit, menyeleksi isu paliatif . Model jasa
ekonomi dan permasalahan dengan pelayanan homecare perlu
sosial analisa mendalam terhadap dikembangkan dalam
masyarakat. karakteristik permasalahan bentuk discharge planning
homecare, mendefinisikan di RS UMM
kebutuhan layanan
homecare dengan
terminologi yang terukur
meliputi faktor ekononi
dan social, merumuskan
rancang bangun model
pelayanan homecare
(pelayanan di dalam
gedung dan luar gedung).
3 Rizkiyani Pemaanfaata Nursing Current mengatasi pemerataan Metode penelitian ini peningkatan kesehatan dan
Istifada; n teknologi Vol. 5 No. 1, pelayanan kesehatan di menggunakan literature keterampilan perawat
sukihanant, Teleheaalth Januari 2017 – Indonesia. Perawat sebagai review yang berfokus dalam melakukan asuhan.
Muh.Asnoer pada Juni 2017 salah satu tenaga pada pemanfaatan Adanya kesenjangan
Laagu. perawat di kesehatan dapat telehealth. terhadap pemerataan
layanan memanfaatkan teknologi jaringan internet adalah
homecare telehealth sebagai asuhan tantangan yang dimiliki
keperawatan yang holistik pemerintah dalam
dan berkelanjutan pada mengembangkan
layanan homecare. telehealth
Penulisan karya ilmiah ini
diharapkan dapat
mendeskripsikan
pemanfaatan aplikasi
telehealth.
4 Amanda Negotiating Proceedings of untuk memberikan menggunakan sistem Kami menggunakan
Lazar, Relation the ACM on perawatan jarak jauh dan Ketidakcocokan dengan konsep
Hilaire J., Work with Human- pemantauan untuk orang minat peserta untuk heteromasi untuk
Shih-Yin Telehealth Computer tua. mengenal memahami dimensi politik
Lin, George Homecare Interaction, Vol. teleoperator manusia dan penuaan telehealth di
Demiris. Companions 2, No. CSCW, menolak avatar virtual, tempat teknologi. Kami
hip Article 103, menginterogasi juga
Technologie Publication date: antarmuka untuk memberikan implikasi dan
s that November 2018. mengetahui bagian dalam arah masa depan untuk
support cara kerja platform, teknologi yang
aging in mendorong hubungan membutuhkan hubungan
Place. yang lebih simetris, dan kerja serta desain
menegosiasikan persahabatan jarak jauh
pekerjaan hubungan berbasis avatar
bahwa mereka bersedia
untuk tampil di "ruang
suci" rumah mereka.
5 Rafael Borboleta: A SAC’08 March Tujuan dari program ini menggambarkan desain perawat Puskesmas sedang
correia, Mobile 16-20, 2008, adalah untuk membawa arsitektur, menguji sistem dan
Fabio Kon, Telehealth Fortaleza, dokter, perawat, dan implementasi prototipe, memulai
Rubens System for Ceara, Brazil pekerja sosial untuk dan pengalaman awal menggunakannya pada
Kon. Primary rumah-rumah penduduk kami kunjungan medis
Homecare berpenghasilan rendah di dengan sistem Borboleta,
daerah yang kurang yang tujuannya adalah
dihadiri menggunakan teknologi
wilayah dalam kota Komputasi Seluler untuk
metropolitan multi-juta mempromosikan inklusi
orang digital serta untuk
meningkatkan kualitas
layanan Kesehatan
Pencegahan yang
ditawarkan
oleh sektor publik.
6 Gloria Teaching Learning Center untuk meningkatkan menyajikan skenario dua mahasiswa dapat belajar
Benhuri, Community for Nursing, pembelajaran siswa bagian yang bahwa telenursing adalah
MS, RN Telenursing College of New keperawatan dan menambahkan teknologi cara untuk memberikan
with Rochelle School membantu memenuhi telenursing ke perawatan yang tepat
Simulation of Nursing, New kebutuhan akan praktik pengalaman simulasi untuk sejumlah besar
Rochelle, NY klinis komunitas homecare agar siswa klien, berpotensi
10805, USA merasa nyaman dengan menginspirasi
pp e161-e163 teknologi. keperawatan komunitas
Clinical sebagai pilihan karir
Simulation in
Nursing Volume
6
7 Susana Home Centre for Tujuan dari penulisan Studi ini didasarkan pada Mayoritas publikasi (44%)
Koch telehealth eHealth, makalah ini adalah untuk tinjauan literatur ilmiah berasal dari Amerika
current state Uppsala memberikan gambaran yang diterbitkan antara Serikat, diikuti
and future University, tentang keadaan 1990 dan 2003 dan oleh Inggris dan Jepang.
trends Uppsala seni dalam penelitian diambil melalui Medline Sebagian besar publikasi
University tentang telehealth rumah pada Januari/Februari berurusan dengan
Hospital 82/1, dalam perspektif 2004. Secara pengukuran parameter
S-751 85 internasional. keseluruhan, tanda vital (VSP) dan
Uppsala, abstrak dari 578 konsultasi audio/video
Sweden. publikasi telah dianalisis. (''kunjungan virtual'').
Publikasi tentang alat IT
International untuk meningkatkan akses
Journal of informasi dan komunikasi
Medical serta dukungan keputusan
Informatics untuk
(2006) 75, staf, pasien dan kerabat
565—576 relatif jarang

8 Faith hop, Outcomes TELEMEDICIN Untuk menentukan apakah Uji coba ini melibatkan Ukuran hasil termasuk
peter Associated E AND e- menambahkan teknologi 37 pasien perawatan di kepuasan pasien dan
woodbridge, vvith a HEALTH telehealth ke layanan rumah yang menerima HRQOL pada awal dan 6
usha, laurel, Home Care Volume 12, perawatan rumah layanan di pusat medis bulan tindak lanjut, dan
David Telehealth Numb.:r 3, 2006 tradisional meningkat Urusan Veteran, yang penggunaan layanan rawat
smith, Julie Intervention kualitas hidup terkait diacak ke dalam inap dan rawat jalan
lowery. kesehatan (HRQOL) dan kelompok intervensi dan sebelum dan selama studi
kepuasan perawatan di kontrol. 6 bulan
rumah, dan penurunan Titik. Pasien kelompok
pemanfaatan sumber daya intervensi melaporkan
di antara pasien perawatan peningkatan yang lebih
di rumah besar dalam komponen
kesehatan mental HRQOL,
U = 2,27; df = 15; p =
0,04). Kepuasan dengan
peralatan telehealth
tinggi (berarti melebihi 4,0
pada enam ukuran mulai
dari l-5). Namun, tidak
secara statistik
perbedaan signifikan yang
diamati antara intervensi
dan kelompok kontrol
dalam hal:
perubahan dalam
kesehatan fisik,
penerimaan rawat inap,
hari perawatan di tempat
tidur, unit gawat darurat
kunjungan, atau kepuasan
umum dengan layanan
perawatan di rumah.
PEMBAHASAN
Bagi American Nurse Association( ANA), telenursing merupakan bagian
dari telehealth yang fokusnya pada praktek keperawatan (Asiri, 2016) yang terjalin
kala perawat penuhi kebutuhan bawah klien dengan memakai teknologi data
komunikasi serta sistem berbasis website. Telenursing pula didefinisikan selaku
sesuatu proses pemberian, pengaturan serta koordinasi asuhan dan pemberian
layanan kesehatan melalui teknologi data serta komunikasi.
Teknologi yang bisa digunakan dalam telenursing sangat bermacam-
macam meliputi: telepon, personal digital assistants, smartphone, mesin faksimili,
tablet, pc, internet, video serta audio conferencing dan system data computer. Meski
ada sedikit pergantian dalam pemberian asuhan keperawatan lewat telenursing
namun perihal tersebut tidak merubah prinsip pemberian asuhan keperawatan
secara fundamental.
Seseorang perawat yang melaksanakan telenursing senantiasa memakai
proses keperawatan untuk mengkaji, merancang, mengimplementasikan,
mengevaluasi serta mendokumentasikan asuhan keperawatan (Sanderson, 2018).
Telenursing pula mengaitkan proses pemberian pembelajaran kesehatan kepada
klien, serta terdapatnya sistem referensi. Tidak hanya itu telenursing pula senantiasa
mewajibkan terdapatnya ikatan terapeutik antara perawat serta klien, dalam
telenursing ikatan tersebut bisa terbina lewat pemakaian telepon, internet ataupun
perlengkapan komunikasi yang yang lain.
Prinsip yang wajib dicoba dalam mempraktikkan telenursing antara lain
tingkatkan kualitas pelayanan kesehatan, tingkatkan akses terhadap pelayanan
kesehatan, mendefinisikan kedudukan serta tanggung jawab secara fleksibel serta
kurangi penyampaian data yang tidak butuh dan melindungi pribadi dan keamanan
data yang berkaitan dengan klien.
Buat jadi telenurse, seseorang perawat wajib mempunyai perilaku positif,
benak terbuka, pengetahuan serta keahlian teknologi. Perawat wajib sanggup
memperhitungkan kebutuhan rawat inap klien serta sanggup untuk mengganti
rencana perawatan. Tidak terdapat pelayanan yang dapat di informasikan secara
efisien tanpa keahlian komunikasi yang kompeten. Telekomunikasi memerlukan
pemakaian teknologi yang sering sehingga perawat wajib ramah teknologi. Klien
yang menerima pelayanan cuma dapat diselamatkan dengan data serta perawatan
berbasis fakta sehingga perawat wajib terus menerus mengupdate pengetahuannya.
Mereka wajib mempunyai keahlian buat membagikan layanan keperawatan yang
kompeten melalui teknologi. Manfaat telenursing untuk perawat ialah
meningkatkan pemasukan, jam kerja yang fleksibel, merendahkan bayaran
ekspedisi perawatan sebab perawat memberikan pelayanan dari rumah, pelayanan
yang diberikan cuma dari jarak jauh, tingkatkan kepuasan kerja dan peluang buat
meningkatkan keahlian, jadi opsi pekerjaan baru, dapat berbagi informasi serta
reaksi waktu yang kilat. Sebaliknya keuntungan telenursing untuk penderita
merupakan penduduk yang tinggal di wilayah terpencil bisa mendapatkan
perawatan kesehatan bila mereka mempunyai sarana internet ditelepon atau pc
mereka, serta akses yang gampang buat memperoleh pelayanan keperawatan yang
bermutu tinggi dengan bayaran yang rendah sebab mereka tidak wajib
melaksanakan ekspedisi ke posisi yang jauh.
Perawat yang melaksanakan telenursing wajib perawat yang mempunyai
lisensi yang valid serta terbaru. Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan
lewat telenursing ialah preventif misalnya pencegahan dampak beresiko dari
penyalahgunaan obat- obatan, alkohol, layanan gizi, serta survey kesehatan;
promotif meliputi pembelajaran kesehatan terpaut latihan raga serta Kerutinan diet
sehat; kuratif meliputi layanan yang berhubungan dengan penyembuhan penyakit
misalnya pengecekan serta pemberian formula obat, rehabilitatif meliputi layanan
tindak lanjut sehabis dirawat di rumah sakit dengan penyakit kronis, pembedahan
dll; dan pelayanan spesial meliputi fisioterapi, uji laboratorium, layanan
okupasional, layanan kecanduan serta layanan referensi baik buat individu ataupun
lembaga kesehatan ataupun cocok dengan kemauan penderita.
Dengan telenursing penderita dapat berobat dirumah tanpa wajib muncul di
pusat kesehatan. Teknologi telepon video membolehkan komunikasi tatap muka
dengan gampang antara penderita diabet mellitus dengan petugas kesehatan,
memantau kandungan gula darah serta membagikan umpan balik, dan membagikan
motivasi kepada penderita
Hasil dari bermacam research di tingkatan internasional menampilkan kalau
tata cara telehealth untuk melaksanakan monitoring pada penderita dengan Stroke
diprediksi sanggup merendahkan angka readmisi. Metode telemonitoring pada
penderita yang dirumah paska perawatan hendak tingkatkan mutu hidup penderita
dan merendahkan angka readmisi, kungjungan ke IGD, merendahkan bayaran
perawatan.

KESIMPULAN
Pelaksanaan telenursing membagikan akibat positif terhadap berbagi pihak
semacam penderita, perawat dan pemerintah. Tetapi perihal ini wajib didukung oleh
keahlian serta pengetahuan perawat itu sendiri. Perawat wajib mempunyai
pengetahuan tentang komunikasi yang lumayan dalam pelaksanaan telenursing
sebab dalam penerapannya perawat hendak dihadapkan dengan bermacam jenis
penderita yang cuma kita tahu lewat dunia maya ataupun komunikasi jarak jauh.
Komunikasi yang baik hendak berakibat pada perasaan sehingga setiap perkataan
hendak gampang buat didengar serta dimengerti. Dengan demikian klien serta
keluarganya akan termotivasi buat menjajaki komunikasi anjuran perawat. Suatu
yang berpusat pada klien merupakan teknik pendekatan yang disukai dalam rangka
membina ikatan antara klien serta tenaga professional.
Tujuan dari telenursing tidak buat membentuk penaksiran kedokteran
melainkan lebih fokus pada data, sokongan serta tingkatkan pengetahuan. Lewat
telenursing, perawat sanggup melakukan monitoring membagikan pembelajaran
kesehatan follow up. Pengkajian serta pengumpulan informasi, melakukan
intervensi. Membagikan sokongan pada keluarga dan perawatan yang inovatif serta
kerja sama Tidak hanya itu dalam pelaksanaan telenursing. Perawat melaksanakan
pengkajian lanjutan, perencanaan, intervensi serta evaluasi terhadap hasil
perawatan. Telenursing efisien dalam kenaikan pelayanan keperawatan homecare
pada penderita stroke.
Buat mempraktikkan telenursing di Indonesia secara optimal pasti saja
terdapat sebagian perihal yang harus dipersiapkan antara lain sumber energi
manusia kesehatan yang paham teknologi, fasilitas serta prasarana teknologi data
yang mencukupi, tersedianya panduan serta standar praktek, terdapatnya kode etik
serta suatu tubuh yang hendak mengendalikan praktek telenursing dengan profesi
kesehatan yang lain selaku bagian dari praktek telehealth. Indonesia ialah negeri
kepulauan yang sangat cocok buat pengaplikasian telenursing selaku jawaban atas
kasus kurang meratanya pelayanan kesehatan di daerah Indonesia, namun tentu saja
pemerintah serta organisasi profesi wajib membuat regulasi yang hendak
mengendalikan praktek telenursing, yaitu membuat standar praktek, kode etik,
protokol serta panduan telenursing di Indonesia. Sehingga dapat mengirit bayaran
serta waktu ekspedisi ke pelayanan kesehatan.
Di masa pandemic ini, dunia kesehatan diuntungkan dengan masa kemajuan
teknologi data 4.0, karena telehealth jadi opsi yang pas buat senantiasa bisa
membagikan pelayanan kepada penderita, khususnya penderita dengan Stroke.
Diperlukan monitoring yang terus menerus buat menegaskan kepatuhan penderita
dan keluarga pasangan penderita buat melaksanakan program pengobatan, baik
farmakologi ataupun nonfarmakologi. Program telehealth ini pula masih wajib terus
dikaji serta diteliti terus menerus supaya pemanfaatannya terutama buat daerah-
daerah terpencil yang belum terakses internet bisa terjangkau.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih kepada pendukung sehingga terbentuknya hasil
manuskrip ini, yaitu Dr. Eppy Setiyowati, SPd., S.Kep., M.Kes selaku dosen
fasilitator mata kuliah keperawatan komunitas 2 dan Fakultas Ilmu Keperawatan
dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya yang telah
membimbing small group discussion dalam bentuk manuskrip.

DAFTAR PUSTAKA
Ashghali Farahani, M., Najafi Ghezeljeh, T., Haghani, S., & Alazmani-Noodeh,
F. (2021). The effect of a supportive home care program on caregiver burden
with stroke patients in Iran: an experimental study. BMC Health Services
Research, 21(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12913-021-06340-4
Asmirajanti, M. (2021). Penerapan Telenursing Dalam Peningkatan Kualitas
Pelayanan Keperawatan Home Care : Kajian Literatur. Indonesian Journal of
Nursing Health Science ISSN, 6(1), 6–15.
Bashir, A. (2020). Stroke and telerehabilitation: A brief communication. JMIR
Rehabilitation and Assistive Technologies, 7(2), 5–8.
https://doi.org/10.2196/18919
Benhuri, G. (2010). Teaching Community Telenursing with Simulation. Clinical
Simulation in Nursing, 6(4), e161–e163.
https://doi.org/10.1016/j.ecns.2009.11.011
Correia, R., Kon, F., & Kon, R. (2008). Borboleta: A mobile telehealth system for
primary homecare. Proceedings of the ACM Symposium on Applied
Computing, November 2014, 1343–1347.
https://doi.org/10.1145/1363686.1363998
Fadhila, R., & Afriani, T. (2019). PENERAPAN TELENURSING DALAM
PELAYANAN KESEHATAN : Literature Review. Jurnal Keperawatan
Abdurrab, 3(2), 77–84. https://doi.org/10.36341/jka.v3i2.837
Goudarzian, M., Fallahi-Khoshknab, M., Dalvandi, A., Delbari, A., & Biglarian,
A. (2018). Effect of telenursing on levels of depression and anxiety in
caregivers of patients with stroke: A randomized clinical trial. Iranian
Journal of Nursing and Midwifery Research, 23(4), 248–252.
https://doi.org/10.4103/ijnmr.IJNMR_242_16
Heratanti, N., Rambi, A. P., & Syarifurrahman, I. (2021). The Telehealth
Effectiveness in Home Care Services: A Systematic Review. STRADA Jurnal
Ilmiah Kesehatan, 10(1), 1057–1065. https://doi.org/10.30994/sjik.v10i1.761
Hopp, F., Woodbridge, P., Subramanian, U., Copeland, L., Smith, D., & Lowery,
J. (2006). Outcomes associated with a home care telehealth intervention.
Telemedicine Journal and e-Health, 12(3), 297–307.
https://doi.org/10.1089/tmj.2006.12.297
Istifada, R., Sukihananto, S., & Laagu, M. A. (2018). Pemanfaatan Teknologi
Telehealth Pada Perawat Di Layanan Homecare (the Utilization of Telehealth
Technology By Nurses At Homecare Setting). Nursing Current Jurnal
Keperawatan, 5(1), 51. https://doi.org/10.19166/nc.v5i1.1102
Koch, S. (2006). Home telehealth-Current state and future trends. International
Journal of Medical Informatics, 75(8), 565–576.
https://doi.org/10.1016/j.ijmedinf.2005.09.002
Lazar, A., Thompson, H. J., Lin, S. Y., & Demiris, G. (2018). Negotiating relation
work with telehealth home care companionship technologies that support
aging in place. Proceedings of the ACM on Human-Computer Interaction,
2(CSCW). https://doi.org/10.1145/3274372
Prasetyo, Y. B. (2017). Homecare Services’ Potential at the UMM Hospital:
Analysis on the Disease Cases, Public Social and Economy. Jurnal
Keperawatan, 7(1), 70–78. https://doi.org/10.22219/jk.v7i1.3921

Anda mungkin juga menyukai