, Devy Vatma
R., Annisa Rummana M.,
NIM : 1130019004., 1130019007., 1130019053., 1130019065.,
Kelompok Tahap : Tahap Keluarga dengan Anak Pra
Sekolah Peran : Perawat 1 : Eka Rida Apriliana
Perawat 2 : Arum Edytia
Fitrianis Keluarga 1 (Anak) : Devy Vatma
R Keluarga 2 (Ibu) : Annisa Rummana M
PRAKTIKUM TM 15
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu memahami cara-cara melaksanakan pengkajian keperawatan dan
melaksanakan pengkajian keperawatan pada semua tahap perkembangan keluarga sesuai
dengan teori Friedman.
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian keperawatan keluarga pada semua tahap
perkembangan keluarga
INDIKATOR
1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien
2. Menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien
3. Menilai keadaan kesehatan klien
4. Membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya
A. TUJUAN
Untuk mengetahui proses pengambilan data dalam pengkajian keperawatan, menentukan
masalah keperawatan dan kesehatan klien serta membuat keputusan yang tepat dalam
menentukan langkah-langkah selanjutnya.
B. PENDAHULUAN
Asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan.
Proses keperawatan terdiri atas lima langkah, yaitu pengkajian, perumusan diagnosis
keperawatan, penyusunan perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan
keperawatan dan melakukan evaluasi. Pengkajian keperawatan keluarga merupakan langkah
awal dari proses keperawatan keluarga. Kegiatan pengkajian harus dilakukan dengan benar,
karena akan berpengaruh pada langkah-langkah berikutnya dalam proses keperawatan
keluarga.
D. PROSEDUR KERJA
1. Wawancara
Komunikasi dengan klien dan keluarga untuk mendapatkan respon, baik verbal maupun
non verbal. Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab yang berkaitan
dengan masalah yang dihadapi oleh klien, atau disebut dengan anamnesa. Wawancara
berlangsung untuk menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi klien dan keluarga serta merupakan suatu komunikasi yang direncanakan.
2. Observasi
Mengamati perilaku serta keadaan klien dan keluarga untuk memperoleh data tentang
masalah kesehatan yang dialami. Observasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan
dan alat indera lainnya, melalui perabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari
observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui
kepekaan alat indera.
3. Konsultasi
Dengan tenaga ahli atau spesialis sesuai dengan masalah kesehatan yang ditemukan.
Hasil konsultasi dapat digunakan sebagai data pendukung dan validasi data.
4. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah kesehatan klien.
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut :
a. Inspeksi : pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang
diperiksa melalui pengamatan.
b. Palpasi : pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan terhadap bagian-bagian
tubuh yang mengalami kelainan.
c. Auskultasi : pemeriksaan fisik yang dilakukanmelalui pendengaran. Alat yang
digunakan adalah stetoskop.
d. Perkusi : pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mengetuk bagian tubuh dengan
menggunakan tangan atau alat bantu.
Untuk melakukan pemeriksaan fisik kepada anggota keluarga dapat dilakukan dengan
pendekatan head to toe atau pendekatan sistem tubuh.
5. Pemeriksaan penunjang
Misalnya pemeriksaan laboratorium, rontgen dan pemeriksaan lain sesuai dengan kondisi
klien.
E. HASIL
IDENTIFIKASI DATA
Alat
Hu Statu TT
Pekerjaa Status Bantu
N Nam b Umu J Suk Pendidika s V
n Saat Imunisas /
o a dg r K u n Terakhir Gizi (TD
Ini i Dasar Protes
KK (TB, , N,
a
BB, S,
BMI) P)
TT Terpen
V= uhi Tida
110 (BCG, k
TB / 80 Campa meng
Ke = k, DPT, guna
ap 160 S= Polio, kan
Karya alat
Ny. ala 35 CM 37, Hepatit
Ja wan bant
1 Ann kel tah P Sarjana BB 5 is)
wa industr u
isa ua un = 70 tidak
i KG N= (kaca
rg ada
a BMI 95 tambah mata,
= an tongk
RR imunis at,
= asi kursi
20 apapun roda)
Terpen Tida
uhi k
TT (BCG, meng
V= Campa guna
TB : 110 k, DPT, kan
80 /80 Polio, alat
CM S= Hepatit bant
An. 4
An Ja Pra Belum BB 37. is) u
2. Dev tah P
ak wa sekolah bekerja = 12 5 tidak apap
y un
KG N= ada un
BMI 95 tambah (kaca
= RR an mata,
= imunis kursi
22 asi roda,
apapun tongk
at)
LANJUTAN
Analisis
Status Riwayat
N Masalah
Nama Penampilan Umum Kesehatan Saat Penyakit /
o Kesehatan
Ini Alergi
Individu
1. Ny. Rapi, Bersih, Wangi, Tidak Tidak ada Ny. Annisa
Annisa Ramah mengalami alergi obat terlihat sehat dan
Masalah maupun tidak ada masalah
kesehatan / dan makanan kesehatan yang
tidak memiliki bererti
penyakit
keturunan
2 An. Devy Rapi, Bersih, Wangi, Mengalami Asma/Alergi An. terlihat sehat
Ceria Masalah debu/ asap dan todak ada
kesehatan / dan maslah kesehatan
tidak memiliki yang berarti
penyakit
keturunan
GENOGRAM :
N JAWABAN KLIEN /
O KOMPONEN PERTANYAAN PERAWAT KELUARGA
Perawat 1 : Selamat pagi ibu. Ibu : Ya mbak silahkan.
perkenalkan kami dari perawat
RSI Surabaya, Saya Ners Eka
dan teman saya Ners Arum.
disini kami memohon izin
untuk melakukan wawancara
terhadap ibu terkait kesehatan
keluarga pada anak pra sekolah.
Bagaimana ibu apakah
berkenan untuk kami lakukan
wawancara ?
Kesimpulan : Keluarga
menggunakan praktisi
kesehatan modern yaitu rumah
sakit dan posyandu
Kesimpulan :
Riwayat keluarga
3 dari lahir s.d saat
ini
Keluarga asal
4
kedua orang tua
DATA LINGKUNGAN
Denah rumah
Struktur
2 kekuasaan : hasil
akhir kekuasaan
Struktur
kekuasaan : proses
3
pengambilan
keputusan
Struktur
kekuasaan :
keseluruhan
4
kekuasaan sistem
dan subsistem
keluarga
Struktur
kekuasaan :
kontinum
kekuasaan
5
keluarga : jika
dominasi
ditemukan, siapa
yang dominan ?
Struktur peran :
6
formal
Struktur peran :
7
informal
Analisis model
peran (kapan
8
masalah peran
muncul)
Variabel yang
9 mempengaruhi
struktur peran
10 Nilai keluarga
Perbedaan dalam
11
sistem nilai
FUNGSI KELUARGA
1 Fungsi afektif
2 Fungsi sosialisasi
3 Fungsi reproduksi
4 Fungsi ekonomi
Fungsi Perawatan
5
Kesehatan
TUGAS KELUARGA
Pengenalan
1
masalah kesehatan
Membuat
2
keputusan
Perawatan
3
anggota keluarga
Memodifikasi
4
lingkungan
Memanfaatkan
5 fasilitas pelayanan
kesehatan
Sressor, kekuatan
1 dan persepsi
keluarga
Strategi koping
2
keluarga
3 Adaptasi keluarga
Melacak stressor,
4 koping, adaptasi
sepanjang waktu
PRAKTIKUM TM 17 DAN 18
DIAGNOSA KEPERAWATAN
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu menganalisis data hasil pengkajian yang diperoleh pada semua tahao
perkembangan keluarga
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu menganalisis data hasil pengkajian yang diperoleh pada semua tahao
perkembangan keluarga
INDIKATOR
1. Membuat pengelompokan data berdasarkan data subjektif dan objektif
2. Menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien
3. Memahami faktor yang menyebabkan masalah
4. Memahami batasan karakteristik dan ukuran normal dari masalah tersebut
5. Memahami mekanisme penanganan masalah, berpikir kritis dan membuat kesimpulan
dari masalah
6. Merumuskan diagnosis keperawatan dengan benar
A. TUJUAN
Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien serta membuat keputusan yang
tepat dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya.
B. PENDAHULUAN
Asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan.
Proses keperawatan terdiri atas lima langkah, yaitu pengkajian, perumusan diagnosis
keperawatan, penyusunan perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan
keperawatan dan melakukan evaluasi. Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinik
tentang semua respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual
atau potensial, sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan
keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat. Semua diagnosis keperawatan harus
didukung oleh data. (Nanda, 2011)
Pada penulisan diagnosis keperawatan keluarga menggunakan pernyataan problem saja
tanpa etiologi dan symtomp. Dengan demikian, penulisan diagnosis keperawatan keluarga
adalah dengan menentukan masalah keperawatan yang terjadi.
D. PROSEDUR KERJA
1. Analisis Data
Pengelompokkan data hasil pengkajian berdasarkan data objektif dan data subjektif
2. Analisis etiologi
Menganalisis etiologi dari masalah keperawatan berdasarkan 5 tugas keluarga
3. Merumuskan diagnosis
Membuat diagnosis berdasarkan karakteristik data
E. HASIL
ANALISA DATA
(Semua masalah dari hasil pengkajian wajib dimasukkan ke dalam analisa data – minimal
ada 7 kelompok data dan 7 diagnosa keperawatan)
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Data Subjektif : Kode Diagnosa :
a.1 Ny.Anisa mengatakan bahwa Ny. Rasional : Ny. Anisa D.0026
Anisa mengusahakan untuk mampu meningkatkan
memenuhi kebutuhan makan dan Nutrisi anak nya Diagnosa :
minum, serta mengonsumsi vitamin Kesiapan
1 minggu sekali Peningkatan Nutrisi
Data Objektif :
b.1 Ny. Anisa terlihat ingin
meningkatkan nutrisi untuk anak
nya
Screenshot halaman diagnosa keperawatan yang diambil (wajib terlihat tulisan dan
terbaca, harus full 1 diagnosa)
2 Data Subjektif : Kode Diagnosa :
c.1 Ny. Anisa mengatakan bahwa Rasional : Ny. Anisa D.0091
terkadang kalau sore hari mengajak mampu meningkatkan
anak nya untuk bermain dengan koping komunitas Diagnosa :
teman sebaya dan tetangga nya anak Kesiapan
Peningkatan Koping
Data Objektif : Komunitas
d.1 dari pernyataan Ny. Anisa
terlihat sikap perilaku positif dengan
Ny. Anisa mengajak anak nya untuk
beradaptasi ke teman sebaya ataupun
ke tenggan nya
Screenshot halaman diagnosa keperawatan yang diambil (wajib terlihat tulisan dan
terbaca, harus full 1 diagnosa)
Nama Mahasiswa : Eka Rida Apriliana
NIM : 1130019004
Kelompok Tahap : Tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah
Peran : Perawat
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu membuatdefinisi perencanaan keperawatan keluarga, tujuan, prioritas masalah,
tujuan dan hasil yang diharapkan serta rencana tindakan keperawatan keluarga pada semua tahap
perkembangan keluarga bersama dengan keluarga
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu membuat definisi perencanaan keperawatan keluarga, tujuan, prioritas masalah,
tujuan dan hasil yang diharapkan serta rencana tindakan keperawatan keluarga pada semua tahap
perkembangan keluarga bersama dengan keluarga
INDIKATOR
1. Menganalisis data secara menyeluruh tentang masalah atau situasi keluarga
2. Mengidentifikasi prioritas masalah keperawatan keluarga menggunakan skoring
3. Merumuskan tujuan
4. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga
A. TUJUAN
Untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah keluarga
B. PENDAHULUAN
Perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang direncanakan oleh perawat
untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah keperawatan dengan melibatkan anggota keluarga.
Perencanaan keperawatan merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu proses keperawatan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan perencanaan keperawatan keluarga
adalah :
1. Rencana keperawatan harus didasarkan atas analisis data secara menyeluruh tentang masalah atau
situasi keluarga
2. Rencana keperawatan harus realistik
3. Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi kesehatan
4. Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga
D. PROSEDUR KERJA
1. Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga
Cara memprioritaskan masalah keperawatan keluarga adalah dengan menggunakan skoring menurut
Maglaya (2009). Menggunakan tabel dengan kolom berisi : kriteria, skor, bobor, skoring dan
pembenaran. Kriteria prioritas masalah keperawatan keluarga terdiri dari 4 komponen diantaranya :
sifat masalah, kemungkinan untuk diubah, potensial untuk dicegah dan menonjolnya masalah.
2. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah keperawatan yang terjadi pada
klien. Dalam suatu tujuan terdapat kriteria hasil yang mempunyai komponen sebagai berikut :
a. S – Subjek : Perilaku pasien yang diamati
b. P – Predikat : Kondisi yang melengkapi pasien
c. K – Kriteria : Kata kerja yang dapat diukur atau untuk menentukan tercapainya tujuan
d. K – Kondisi : Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan
e. W – Waktu : Waktu yang ingin dicapai
Tujuan yang dirumuskan ada dua yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek (dibuat
berdasarkan tugas keluarga yang bermasalah)
3. Penyusunan Rencana Tindakan Keperawatan Keluarga
Rencana tindakan ini disesuaikan dengan tugas keluarga yang terganggu. Tugas kesehatan keluarga
tersebut antara lain :
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
c. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
d. Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
e. Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
E. HASIL
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
(Tuliskan kembali berdasarkan urutan di analisa data pada bab pengkajian)
1. Kesiapan peningkatan nutrisi d.d Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan nutrisi
2. Kesiapan peningkatan koping komunitas d.d Berkomunikasi positif diantara komunitas
2. Diagnosa ke-2
Kesiapan peningkatan koping komunitas d.d Berkomunikasi positif diantara komunitas
Definisi diagnosa : Pola adaptasi dan penyelesaian masalah komunitas yang memuaskan untuk
memenuhi tuntunan atau kebutuhan masyarakat, serta dapat ditingkatkan untuk penatalaksanaan
masalah saat ini dan mendatang.
Tabel 1.2
Skoring Diagnosa ke-2
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
a. Sifat masalah :
Wellness 3 Ny.A mengatakan bahwa
Aktual 3 sering mengajak anaknya
Resiko 2 untuk bermain dengan
Potensial 1 teman sebaya dan
tetangga nya, sehingga
1 1/3×1=1/3
Ny.A memiliki kesadaran
bahwa penting nya untuk
mengajak anak
beradaptasi dengan
lingkungan sekitar
b. Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah 2 Jika dilihat dari aktivitas
Sebagian 1 Ny.A memiliki banyak
Tidak dapat 0 2 2/2×2=2 waktu untuk mengajarkan
pada anaknya
berkomunikasi
c. Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi 3 Ny.A yang mendominasi
Cukup 2 segala sesuatu yang
1 1/3×1=1/3
Rendah 1 bersangkutan dengan
anaknya
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 Dilihat dari pernyataan
Tidak perlu 1 nya, Ny.A sangat
Tidak dirasakan 0 antusias dalam
1 0/2×1=0
melakukan kesiapan
peningkatan koping
komunitas
Total Skor 1/3+2+1/3+0
= 2 2/3
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA
(Diurutkan berdasarkan total skor tertinggi ke terendah)
No. Diagnosa Keperawatan Total Skor
1 Kesiapan peningkatan nutrisi d.d Mengekspresikan keinginan 2 2/3
untuk meningkatkan nutrisi
2 Kesiapan peningkatan koping komunitas d.d Berkomunikasi 2 2/3
positif di antara komunitas
PRAKTIKUM TM 21 DAN 22
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaan secara mandiri
dana tau melaksanakan kerja sama dengan tim kesehatan lain.
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaan secara mandiri
dana tau melaksanakan kerja sama dengan tim kesehatan lain.
INDIKATOR
5. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan
6. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
7. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
8. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat
9. Memotivasi keluarga untuk memanfaatan fasilitas kesehatan yang ada
F. TUJUAN
Untuk membantu keluarga mencapai tujuan yang diharapkan.
G. PENDAHULUAN
Implementasi perawat dalam keperawatan keluarga merupakan suatu upaya perawat untuk
membantu kepentingan klien, keluarga dan komunitas dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi fisik,
emosional, psikososial, serta budaya dan lingkungan, tempat mereka mencari bantuan. Implementasi
keperawatan merupakan pelaksanaan dari rencana keperawatan untuk mencapai tujuan yang spesifik.
Selama melakukan implementasi, kita sebagai perawat diharapkan tetap melakukan pengumpulan
data baru sesuai dengan kondisi klien dan keluarga seperti respon klien dan keluarga terhadap
implementasi keperawatan yang kita lakukan dan kemungkinan situasi yang tidak sama dengan pada
saat proses keperawatan sebelumnya. Kendala yang mungkin dihadapi oleh perawat pada saat
implementasi keperawatan antara lain perencanaan yang tidak mungkin dilaksanakan di keluarga,
stigma negatif dari perawat, kurang perhatian terhadap kekuatan dan sumber-sumber yang dimiliki oleh
keluarga, serta penyalahgunaan kebudayaan yang dianut oleh keluarga.
I. PROSEDUR KERJA
1. Tahap Persiapan
a. Review tindakan keperawatan diidentifikasi pada tahap perencanaan. Kriteria yang harus
dipenuhi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga antara lain :
b. Menganalisa pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang diperlukan. Kita identifikasi
tingkat pengetahuan dan tipe keterampilan yang diperlukan untuk tindakan keperawatan
c. Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin timbul.
d. Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan dan memperhatikan hal berikut :
waktu, tenaga dan alat.
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif.
f. Mengidentifikasi aspek hukum dan etika terhadap resiko dari potensial tindakan.
2. Tahap Perencanaan
Pada tahapan ini ada beberapa tindakan independent keperawatan diantaranya :
a. Mengkaji klien atau keluarga melalui riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik untuk
mengetahui status kesehatan klien
b. Merumuskan diagnose keperawatan sesuai respon klien yang memerlukan intervensi
keperawatan
c. Mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau memulihkan kesehatan
d. Melaksanakan rencana pengukuran untuk memotivasi, menunjukkan, mendukung dan
mengajarkan kepada klien atau keluarga
e. Merujuk kepada tenaga kesehatan lain, ada indikasi dan diijinkan oleh tenaga keperawatan klien
f. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan dan medis
g. Partisipasi dengan tenaga lain dalam meningkatkan mutu pelayanan
3. Tindakan Keperawatan
Dapat dikategorikan menjadi 3 bagian :
a. Tindakan independent
b. Tindakan interdependent
c. Tindakan dependen
Menurut buku SIKI dibagi menjadi :
a. Observasi
b. Terapeutik
c. Edukasi
d. Kolaborasi
J. HASIL
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Hari, Tanggal
No. Implementasi Keperawatan Keluarga
Keperawatan dan Jam
1. Kode : D.0026 Senin, 23 Mei TUK 1 :
2022 Mengajarkan pemilihan makanan
Kesiapan peningkatan 09.00-10.00
nutrisi d.d Observasi
Mengekspresikan 1. Mengidentifikasi pemahaman orangtua
keinginan untuk (Ny.A) tentang pemilihan jenis makan sehat
meningkatkan nutrisi yang sesuai usia
Terapeutik
1. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
2. Memberikan kesempatan untuk bertanya
Terapeutik
1. Menyediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
Edukasi
1. Menjelaskan variasi menu seimbang
2. Menjelaskan pentingnya lingkungan yang
kondusif pada saat pemberian makanan
3. Mengajarkan orangtua mengidentifikasi
makanan yang disukai dan tidak disukai
anak
4. Mengajarkan orangtua memilih bahan
makanan yang sehat sesuai kebutuhan
5. Mengajarkan orang tua mengidentifikasi
makanan dan kebiasaan makan anak
6. Mengajarkan orangtua menyajiakan
makanan secara kreatif dan menarik
Nama Mahasiswa : Eka Rida Apriliana
NIM : 1130019004
Kelompok Tahap : Tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah
Peran : Perawat
TM 23 DAN 24
EVALUASI KEPERAWATAN
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu menilai keberhasilan dari tindakan yang telah dilaksanakan.
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu menilai keberhasilan dari tindakan yang telah dilaksanakan.
INDIKATOR
1. Kriteria hasil yang telah ditulis pada tujuan ketika perawat menyusun perencanaan
tindakan keperawatan
A. TUJUAN
Untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan..
B. PENDAHULUAN
Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan
seberapa jauh diagnose keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil
dicapai, meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan. Evaluasi
merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan. Evaluasi didasarkan pada
bagaimana efektifnya intervensi atau tindakan yang dilakukan oleh keluarga, perawat dan
yang lainnya. Keefektifan ditentukan dengan melihat respon keluarga dan hasil, bukan
intervensi-intervensi yang diimplementasikan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat tulis
2. Lembar pengkajian sampai dengan diagnosa keperawatan
3. Buku SDKI, SLKI dan SIKI
4. Buku NANDA, NOC dan NIC
D. PROSEDUR KERJA
Mengukur pencapaian tujuan klien.
1. Kognitif (pengetahuan)
Mengukur pemahaman klien dan keluarga setelah diajarkan tehnik-tehnik
perawatan tertentu. Metode evaluasi yang dilakukan, misalnya dengan melakukan
wawancara pada klien dan keluarga.
2. Afektif (status emosional)
Cenderung ke penilaian subjektif yang sangat sulit diukur. Metode yang dapat
dilakukan adalah observasi respon verbal dan non verbal dari klien dan keluarga,
serta mendapatkan masukan dari anggota keluarga lain.
3. Psikomotor (tindakan yang dilakukan)
Mengukur kemampuan klien dan keluarga dalam melakukan suatu tindakan atau
terjadinya perubahan perilaku pada klien dan keluarga.
E. HASIL
EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Hari, Tanggal,
No. Evaluasi
Keperawatan Jam
1. Kode : D.0026 Senin, 23 Mei Subjektif :
2022, Pukul Ny. A mengatakan bahwa Ny.A telah
mendapatkan informasi tentang bagaimana cara
Kesiapan 15.00 WIB
memilih jenis makan sehat yang sesuai usia.
peningkatan nutrisi
d.d Mengekspresikan Objektif :
keinginan untuk Ny.A tampak menerapkan informasi yang
meningkatkan nutrisi didapatkan dengan baik dan Ny.A telah
mendapatkan fasilitas untuk bertanya kepada
perawat terkait masalah yang dihadapi.
Analisa :
Masalah kesiapan peningkatan nutrisi belum
teratasi.
Perencanaan :
Intervensi dilanjutkan.
Selasa, 24 Mei Subjektif :
2022, Pukul Ny. A mengatakan cukup mengerti mengenai
16.00 WIB pemberian variasi menu seimbang dengan
pentingnya lingkungan yang kondusif pada
saat pemberian makanan pada anak.
Objektif :
Ny.A tampak memahami dan menerapkan
tindakan sesuai informasi yang didapatkan
tentang penyiapan dan pemberian makanan
pada anak, dari makanan yang disukai atau
tidak disukai anak sampai cara menyajikan
makanan kretif dan menarik.
Analisa :
Masalah kesiapan peningkatan nutrisi teratasi.
Perencanaan :
Intervensi dihentikan.