Anda di halaman 1dari 9

Nama Mahasiswa : Lu’lu’ul Farodissa

NIM : 1130019003
Kelompok Tahap : Childbearing Family
Peran : Perawat

PRAKTIKUM TM 19 (1-20) DAN 20 (21-40)


PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu membuat definisi perencanaan keperawatan keluarga, tujuan, prioritas
masalah, tujuan dan hasil yang diharapkan serta rencana tindakan keperawatan keluarga pada
semua tahap perkembangan keluarga bersama dengan keluarga

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu membuat definisi perencanaan keperawatan keluarga, tujuan, prioritas
masalah, tujuan dan hasil yang diharapkan serta rencana tindakan keperawatan keluarga pada
semua tahap perkembangan keluarga bersama dengan keluarga

INDIKATOR
1. Menganalisis data secara menyeluruh tentang masalah atau situasi keluarga
2. Mengidentifikasi prioritas masalah keperawatan keluarga menggunakan skoring
3. Merumuskan tujuan
4. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga

A. TUJUAN
Untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah keluarga

B. PENDAHULUAN
Perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang direncanakan oleh
perawat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah keperawatan dengan melibatkan
anggota keluarga. Perencanaan keperawatan merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu
proses keperawatan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan perencanaan keperawatan
keluarga adalah :
1. Rencana keperawatan harus didasarkan atas analisis data secara menyeluruh tentang
masalah atau situasi keluarga
2. Rencana keperawatan harus realistik
3. Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi kesehatan
4. Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga

Tujuan perencanaan keperawatan keluarga :


1. Alat komunikasi antar perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
2. Meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga
3. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil sebagai pedoman bagi perawat dalam
melakukan tindakan kepada keluarga serta melakukan evaluasi
4. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok
5. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya
6. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan
7. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan
8. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pedoman dalam melakukan evaluasi
keperawatan keluarga

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Lembar pengkajian sampai dengan diagnosa keperawatan
3. Buku SDKI, SLKI dan SIKI
4. Buku NANDA, NOC dan NIC

D. PROSEDUR KERJA
1. Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga
Cara memprioritaskan masalah keperawatan keluarga adalah dengan menggunakan
skoring menurut Maglaya (2009). Menggunakan tabel dengan kolom berisi : kriteria,
skor, bobor, skoring dan pembenaran. Kriteria prioritas masalah keperawatan keluarga
terdiri dari 4 komponen diantaranya : sifat masalah, kemungkinan untuk diubah,
potensial untuk dicegah dan menonjolnya masalah.
2. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah keperawatan yang
terjadi pada klien. Dalam suatu tujuan terdapat kriteria hasil yang mempunyai komponen
sebagai berikut :
a. S – Subjek : Perilaku pasien yang diamati
b. P – Predikat : Kondisi yang melengkapi pasien
c. K – Kriteria : Kata kerja yang dapat diukur atau untuk menentukan tercapainya tujuan
d. K – Kondisi : Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan
e. W – Waktu : Waktu yang ingin dicapai
Tujuan yang dirumuskan ada dua yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek
(dibuat berdasarkan tugas keluarga yang bermasalah)
3. Penyusunan Rencana Tindakan Keperawatan Keluarga
Rencana tindakan ini disesuaikan dengan tugas keluarga yang terganggu. Tugas
kesehatan keluarga tersebut antara lain :
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
c. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
d. Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
e. Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
E. HASIL
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
(Tuliskan kembali berdasarkan urutan di analisa data pada bab pengkajian)
1. Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua d.d tampak adanya dukungan emosi dan
pengertian anak atau anggota keluarga
2. Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua d.d saling berinteraksi dalam merawat bayi
3. Hipertermia b.d proses infeksi d.d suhu tubuh di atas normal
TABEL SKORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA
1. Diagnosa ke-1
Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua
Definisi diagnosa : Pola pemeberian lingkungan bagi anak atau anggota keluarga yang
cukup untuk menfasilitasi pertumbuhan dari perkembangan serta dapat ditingkatkan
Tabel 1.1
Skoring Diagnosa ke-1
No Kriteria Sko Bobot Skoring Pembenaran
r
a. Sifat masalah :
Wellness 3 Ny. A dan suami
Aktual 3 mengatakan bahwa
Resiko 2 berencana ingin
Potensial 1 mempunyai anak lagi
setelah anak pertama
berusia 5 tahun maka
dapat di simpulkan bahwa
3/3×1=1
1 keluarga ini perlu edukasi
dalam mendengarkan dan
memberikan dukungan
saat mendiskusikan
masalah dan perasaan agar
dapat meningkatkan
perannya menjadi orang
tua
b. Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah 2 Jika dilihat dari
Sebagian 1 pernyataan ny.A dan
Tidak dapat 0 suaminya keluarga ini
memiliki kemauan yang
2 2/2×2 = 2
tinggi dalam
meningkatkan
kesiapannya menjadi
orang tua
c. Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi 3 1 2/3×1= 2/3 Keluarga masih
Cukup 2 membutuhkan edukasi
Rendah 1 terkait kesiapan
peningkatan menjadi
orang tua
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 Keluarga tidak merasakan
Tidak perlu 1 bahwa pentingnya edukasi
1 0/2×1 = 0
Tidak dirasakan 0 bagi peningkatan kesiapan
menjadi orang tua
Total Skor 1+2+2/3+0
= 3 2/3

2. Diagnosa ke-2
Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua
Definisi diagnosa : Terjadinya proses interaktif antar anggota keluarga (suami-istri,
anggota keluarga dan bayi) yang di tunjukkan dengan perkembangan bayi yang optimal
Tabel 1.2
Skoring Diagnosa ke-2
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
a. Sifat masalah :
Wellness 3 Ny.A dan suami sering
Aktual 3 mendiskusikan dalam
Resiko 2 memberikan asuhan dan
Potensial 1 merawat anaknya
1 3/3×1 = 1
sehingga keluarga ini
memiliki kesadaran bahwa
pentingnya berdiskusi
dalam menhgasuh anak
b. Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah 2 Jika dilihat dari respon
Sebagian 1 ny.A dan suami, keluarga
Tidak dapat 0 ini memiliki kerjasama
yang tinggi dalam
2 2/2×2 = 2 mengasuh anaknnya
sehingga akan
mempermudah dalam
pencapaiannya menjadi
orang tua
c. Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi 3 1 1/3×1 = 1/3 Keluarga sering
Cukup 2 mendiskusikan dalam
Rendah 1 pengasuhan anaknya
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 Keluarga tidak merasakan
Tidak perlu 1 bahwa penting untuk
Tidak dirasakan 0 1 1/2×1 = 1/2 mendapat informasi
terhadap keadaannya saat
ini
Total Skor 1+2+1/3+1/2
= 3 5/6

3. Diagnosa ke-3
Hipertermia
Definisi diagnosa :Suhu tubuh meningkat diatas rentang normal tubuh
Tabel 1.3
Skoring Diagnosa ke-3
No Kriteria Sko Bobot Skoring Pembenaran
r
a. Sifat masalah :
Wellness 3 Ny. A mengatakan bahwa
Aktual 3 anaknya sering mengalami
Resiko 2 demam, dari
Potensial 1 pernyataannya ny.A
tampak belum mengetahui
1 3/3×1 = 3/3
penyebab demam pada
anaknya. Sehingga dapat
di simpulkan perlunya
edukasi terhadap keadaan
anaknya saat ini
b. Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah 2 Jika dilihat dari cara
Sebagian 1 mengasuh anak dalam
Tidak dapat 0 keseharian. Keluarga ini
2 2/2×2 = 2 dapat mempelajari tentang
penyakit ini dan tentunya
ada kemauan dari ny.A
dan suami
c. Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi 3 Terdapat kemauan
Cukup 2 keluarga ini untuk
Rendah 1 1 1/3×1 = 1/3 menerima informasi
terhadap masalah yang
sedang di alami saat ini
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 1 2/2×1 = 2/2 Karena dari pernyataan
Tidak perlu 1 keluarga masih belum
Tidak dirasakan 0 memahami tentang
penyakit ini maka untuk
tindakan ini dapat
disegerakan untuk
meminimalaisir kesalahan
dalam mengambil
tindakan ketika penyakit
ini timbul kembali
Total Skor 3/3 + 2
+1/3+2/2 =
4 2/6

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA


(Diurutkan berdasarkan total skor tertinggi ke terendah)
No. Diagnosa Keperawatan Total Skor
1 Hipertermia b.d proses infeksi d.d suhu tubuh diatas normal 4 2/6
2 Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua d.d saling berinteraksi 3 5/6
dalam merawat bayi
3 Kesipan Peningkatan Menjadi Orang Tua d.d tampak adanya 3 2/3
dukungan emosi dan pengertian anak atau anggota keluarga

PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA


Hanya merencanakan 1 diagnosa dengan prioritas paling tinggi berdasarkan skoring.
Tabel di bawah ini bisa diubah sesuai buku diagnosa yang dipergunakan (ilustrasi tabel
menggunakan buku NANDA, NOC dan NIC) – boleh diubah jika menggunakan SDKI,
SLKI dan SIKI (mohon disesuaikan isinya)
Diagnosa :
Hipertermia
Definisi diagnosa :
Suhu tubuh meningkat diatas rentan normal tubuh

No Diagnosa (SDKI) Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)

1. D.0130 L.14134 I.15506


Hipertermia Termoregulasi Manajemen Hipertermia
Setelah dilakukan intervensi 1. Observasi
selama 3×2 minggu diharapkan a. Identifikasi
termoregulasi membaik penyebab
dengan kriteria hasil : hipertermia (mis.
1. Kulit merah dari skala 2 Dehidrasi,
(cukup meningkat) terpapar
menjadi skala 4 (cukup lingkungan
menurun) panas,
2. Suhu tubuh dari skala 2 penggunaan
(cukup memburuk) inkubator)
menjadi skala 4 (cukup b. Monitor suhu
membaik) c. Monitor
3. Suhu kulit dari skala 2 komplikasi
(cukup memburuk) akibat
menjadi skala 4 (cukup hipertermia
membaik) 2. Terapeutik
a. Sediakan
lingkungan yang
dingin
b. Longgarkan atau
lepaskan pakaian
c. Berikan cairan
oral
d. Lakukan
pendinginan
eksternal (mis.
Selimut
hipotermia atau
kompres dingin
pada dahi, leher,
dada, abdomen,
aksila)
3. Edukasi
a. Anjurkan tirah
baring
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi
pemberian
cairan dan
elektrolit
intravena, jika
perlu.

Anda mungkin juga menyukai