PEMBAHASAN
1. Tahap ini dimulai dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama
dan berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan.
2. Ada beberapa hal tugas perkembangan keluarga pada fase childbearing yaitu:
(Duval, dalam buku Santun Setiawati : 19 dan dalam buku Mubarak, dkk : 87-88).
a. Persiapan menjadi orang tua dan merawat bayi,
b. Membagi peran dan tanggung jawab,
c. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan,
d. Mempersiapkan biaya atau dana menunggu kelahiran anak pertama,
e. Memfasilitasi role learning anggota kleuarga,
f. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita,
g. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin,
h. Beradaptasi pada pola hubunga seksual,
i. Mensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga besar masing-masing
pasangan.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985, (Dalam
buku “ilmu keperawatan komunitas”, hal: 87-88) tugas perkembangan keluarga
pada tahap ini adalah sebagai berikut:
Penyesuaian menjadi orang tua menjadi hal penting karena kehadiran bayi
sebagai anggota baru membutuhkan perubahan yang tiba – tiba sampai menuntut
peran yang tidak henti – hentinya. Perasaan tidak memadai, kurangnya bantuan dari
keluarga dan teman, saran yang bertentangan dan profesional pelayanan kesehatan.
Ibu biasanya sangat kelelahan baik secara fisik maupun psikologis dan terbebani
dengan tugas rumah tangga dan mungkin oleh tanggung jawab pekerjaan. Apalagi
pada pasangan yang baru saja menikah, pola komunikasi pernikahan yang baru,
berkembang dengan hadirnya seorang anak, pola hubungan antar pasangan dan
sebagai orang tua menunjukkan pola transaksional yang berubah drastis.
Friedman, (2002) mengobservasi bahwa orang tua bayi sedikit berbicara satu
sama lain, sedikit memiliki kesenangan, kurang menstimulasi percakapan dan
kualitas pernikahan menurun sehingga pada tahap ini kebahagiaan pernikahan
lebih rendah. Penyesuaian dengan keluarga besar dan teman – teman juga terjadi,
akses terhadap jaringan kerja dan sistem dukungan sosial untuk menerima
kepuasan dan memiliki perasaan positif tentang kehidupan keluarga, keluarga
muda juga perlu mengetahui kapan mereka membutuhkan bantuan dan dari mana
mereka mendapatkannya serta kapan mereka harus bergantung pada sumber –
sumber dan kekuatan dari dalam diri mereka sendiri. Suami juga bisa merasa
diabaikan dan menjadikan terjadinya perselisihan.
A. Analisa Data
No. Tanggal Data Diagnosis
keperawatan
1 19 Januari 2021 Subjektif: Domain 7
Tn. S dan Ny. D Hubungan Peran
menyampaikan bahwa
mereka belum memahami Kelas 1
bagaimana cara Peran Pemberi
melakukan perawatan Asuhan
terhadap bayinya yang
nanti akan lahir. Kode 00057
Risiko
Objektif: ketidakmampuan
Tn. S dan Ny. D tidak menjadi orang tua
bekerja. pada keluarga Tn.
A
B. Diagnosis Keperawatan
Domain 7. Hubungan Peran, Kelas 1. Peran Pemberi Asuhan, Kode 00057.
Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua pada keluarga Tn. S
C. Prioritas Masalah
No Kreteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran
1. Sifat Masalah Tn. S dan Ny. D
1. Wellness 3 menyampaikan
2. Aktual 3 bahwa mereka
3. Resiko Tinggi 2 1 3/3 x 1 belum memahami
4. Potensial 1 bagaimana cara
melakukan
perawatan terhadap
bayinya yang nanti
akan lahir
Kemungkinan Masalah Kondisi Tn. S dan
untuk diubah Ny. D dapat diubah
2. 1. Mudah 2 2 ½x2 jika adanya
2. Sebagian 1 dukungan yang
3. Tidak dapat 0 kuat dari keluarga
Potensial untuk dicegah Menurut keluarga,
1. Tinggi 3 kondisi dapat
2. Cukup 2 1 3/3 x 1 dicegah dengan
3. 3. Rendah 1 adanya
pengawasan orang
tua dan dukungan
dari keluarga
Menonjolnya masalah Keluarga sepakat
1. Segera 2 masalah kesehatan
2. Tidak perlu 1 1 2/2 x 1 Tn. S dan Ny. D ini
4.
3. Tidak dirasakan 0 adalah masalah
yang perlu segera
diatasi.
TOTAL 4
E. Implementasi
F. Evaluasi