Anda di halaman 1dari 7

KASUS 2

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN CHILD BEARING


Tn. Surya (17 tahun) tinggal berdua bersama istrinya, Ny. Diana (16 tahun) di
rumah orang tua Ny. Diana. Saat ini Ny. Diana sedang hamil 30 minggu, perkiraan
akan melahirkan di bulan Juli 2016. Keduanya menikah pada bulan Januari 2016
karena kehamilan yang tidak diinginkan. Akibat pernikahan tersebut pasangan ini
terpaksa harus putus sekolah. Keduanya tidak bekerja, tetapi membantu orang tua Ny.
Diana berjualan gorengan di pasar. Orang tua Tn. Surya dan Ny. Diana masih sering
memberikan uang saku, meskipun tidak banyak.
Selama kehamilan, Ny. Diana baru dua kali kontrol ke puskesmas pada kehamilan
minggu ke-16 dan ke-32. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital menunjukkan kondisi
pasangan tersebut normal. Hasil pengukuran lingkar lengan atas Ny. Diana adalah 21
cm, tinggi badan 150 cm, dan berat badan 40 kg. Selama hamil Ny. Diana mengaku
berdiet agar bentuk tubuhnya tidak berubah karena pasca persalinan dia berencana
untuk kerja di salon. Selain itu, Ny. Diana juga ingin melahirkan dengan operasi
caesar saja. Kedua pasangan ini menyampaikan bahwa mereka belum memahami
bagaimana cara melakukan perawatan terhadap bayinya yang nanti akan lahir. Akan
tetapi, keduanya sepakat akan menitipkan bayi tersebut kepada orang tuanya karena
mereka berdua sama-sama berencana untuk bekerja.
TUGAS
1. Jelaskan batasan dari keluarga dengan child bearing!
2. Jelaskan tugas keluarga dengan child bearing!
3. Jelaskan masalah yang bisa muncul pada keluarga dengan child bearing!
4. Jelaskan topik promosi kesehatan yang sesuai untuk keluarga dengan child bearing!
5. Berdasarkan kasus tersebut, susunlah asuhan keperawatan keluarga pada keluarga
Tn. Surya! (pengkajian fokus, analisis data, diagnosa keperawatanyang berkaitan
dengan tugas tahap perkembangan keluarga, perencanaan)

PEMBAHASAN
1. Tahap ini dimulai dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama
dan berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan.
2. Ada beberapa hal tugas perkembangan keluarga pada fase childbearing yaitu:
(Duval, dalam buku Santun Setiawati : 19 dan dalam buku Mubarak, dkk : 87-88).
a. Persiapan menjadi orang tua dan merawat bayi,
b. Membagi peran dan tanggung jawab,
c. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan,
d. Mempersiapkan biaya atau dana menunggu kelahiran anak pertama,
e. Memfasilitasi role learning anggota kleuarga,
f. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita,
g. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin,
h. Beradaptasi pada pola hubunga seksual,
i. Mensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga besar masing-masing
pasangan.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985, (Dalam
buku “ilmu keperawatan komunitas”, hal: 87-88) tugas perkembangan keluarga
pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Membentuk keluraga muda sebagai sebuah unit yang mantap ( mengintegrasikan


bayi baru ke dalam keluarga),
b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga,
c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan,
d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar  dengan menambahkan peran-
peran orang tua, kakek, dan nenek.

Penyesuaian menjadi orang tua menjadi hal penting karena kehadiran bayi
sebagai anggota baru membutuhkan perubahan yang tiba – tiba sampai menuntut
peran yang tidak henti – hentinya. Perasaan tidak memadai, kurangnya bantuan dari
keluarga dan teman, saran yang bertentangan dan profesional pelayanan kesehatan.
Ibu biasanya sangat kelelahan baik secara fisik maupun psikologis dan terbebani
dengan tugas rumah tangga dan mungkin oleh tanggung jawab pekerjaan. Apalagi
pada pasangan yang baru saja menikah, pola komunikasi pernikahan yang baru,
berkembang dengan hadirnya seorang anak, pola hubungan antar pasangan dan
sebagai orang tua menunjukkan pola transaksional yang berubah drastis.

Friedman, (2002) mengobservasi bahwa orang tua bayi sedikit berbicara satu
sama lain, sedikit memiliki kesenangan, kurang menstimulasi percakapan dan
kualitas pernikahan menurun sehingga pada tahap ini kebahagiaan pernikahan
lebih rendah. Penyesuaian dengan keluarga besar dan teman – teman juga terjadi,
akses terhadap jaringan kerja dan sistem dukungan sosial untuk menerima
kepuasan dan memiliki perasaan positif tentang kehidupan keluarga, keluarga
muda juga perlu mengetahui kapan mereka membutuhkan bantuan dan dari mana
mereka mendapatkannya serta kapan mereka harus bergantung pada sumber –
sumber dan kekuatan dari dalam diri mereka sendiri. Suami juga bisa merasa
diabaikan dan menjadikan terjadinya perselisihan.
A. Analisa Data
No. Tanggal Data Diagnosis
keperawatan
1 19 Januari 2021 Subjektif: Domain 7
Tn. S dan Ny. D Hubungan Peran
menyampaikan bahwa
mereka belum memahami Kelas 1
bagaimana cara Peran Pemberi
melakukan perawatan Asuhan
terhadap bayinya yang
nanti akan lahir. Kode 00057
Risiko
Objektif: ketidakmampuan
Tn. S dan Ny. D tidak menjadi orang tua
bekerja. pada keluarga Tn.
A

B. Diagnosis Keperawatan
Domain 7. Hubungan Peran, Kelas 1. Peran Pemberi Asuhan, Kode 00057.
Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua pada keluarga Tn. S

C. Prioritas Masalah
No Kreteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran
1. Sifat Masalah Tn. S dan Ny. D
1. Wellness 3 menyampaikan
2. Aktual 3 bahwa mereka
3. Resiko Tinggi 2 1 3/3 x 1 belum memahami
4. Potensial 1 bagaimana cara
melakukan
perawatan terhadap
bayinya yang nanti
akan lahir
Kemungkinan Masalah Kondisi Tn. S dan
untuk diubah Ny. D dapat diubah
2. 1. Mudah 2 2 ½x2 jika adanya
2. Sebagian 1 dukungan yang
3. Tidak dapat 0 kuat dari keluarga
Potensial untuk dicegah Menurut keluarga,
1. Tinggi 3 kondisi dapat
2. Cukup 2 1 3/3 x 1 dicegah dengan
3. 3. Rendah 1 adanya
pengawasan orang
tua dan dukungan
dari keluarga
Menonjolnya masalah Keluarga sepakat
1. Segera 2 masalah kesehatan
2. Tidak perlu 1 1 2/2 x 1 Tn. S dan Ny. D ini
4.
3. Tidak dirasakan 0 adalah masalah
yang perlu segera
diatasi.
TOTAL 4

D. NOC dan NIC


Diagnosa Tujuan NOC NIC
TUM Kode Hasil Kode Intervensi
Keperawatan
Domain 7 Keluarg Keluarga mampu Keluarga
Hubungan a Tn.S berperan sebagai mampu
Peran mampu orang tua meningkatkan
menjadi pengasuhan
Kelas 1 orang
Peran Pemberi tua
Asuhan 2211 Kinerja pengasuhan 8300 Peningkatan
pengasuhan
Kode 00057  Menggunakan  Dorong ibu
Risiko manajemen mendapatkan
ketidakmampua perilaku perawatan
n menjadi orang  Mengekspresikan prenatal lebih
tua pada harga diri positif awal
keluarga Tn. S  Memelihara  Berikan
komunikasi bimbingan
terbuka antisipatif
 Menunjukkan  Berikan
hubungan saling modul,
mencintai pamphlet,
 Mengharapkan atau buku
harapan yang  Dengarkan
realistis dari masalah dan
peran orang tua kekhawatiran
 Ajarkan dan
berikan
contoh terkait
keterampilan
koping
 Bantu orang
tua
mengembang
kan
keterampilan
 Bantu peran
transisi dan
harapan

E. Implementasi

F. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai