Anda di halaman 1dari 53

ASUHAN KEPERAWATAN

TERHADAP KELUARGA
CHILDBEARING

FX. Widiantoro
Outline

01 Teori Keluarga

02 Teori Keluarga Childbearing

03 Contoh Kasus

04 Askep Kasus
Latar Be-
Keluarga baru (childbearing family) merupakan tahap
perkembangan keluarga ke II, Friedman (2002) yang dimulai
dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi

lakang
berumur 30 bulan. Tahap ini merupakan tahap yang penuh
stressor karena merupakan tahap transisi menjadi orang tua.
Sebuah ketidakseimbangan dapat terjadi sehingga bias
menimbulkan krisis keluarga dapat menyebabkan gangguan
dalam hubungan pernikahan.

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga Childbearing


yang dilakukan oleh perawat untuk mengelola stressor yang
mungkin timbul dan bersama keluarga menentukan permasalahan
tersebut sehingga keluarga mampu secara mandiri
menyelesaikan tugas perkembangannya, mengenali dan
menyelesaikan masalah kesehatannya pada akhirnya mampu
tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera, produktif dan
menjalankan seluruh fungsi keluarga denganbaik.
Teori Keluarga
Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik,

Keluarga
mental emosional, serta support dari tiap anggota keluarga
( Duvall dan Logan,1986, dalam Setiawati 2008)

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau
adopsi (Mc Kinney)

Jadi, keluarga adalah sekumpulan individu yang tinggal serumah


karena adanya hubungan darah, perkawinan ataupun adopsi,
yang saling berinteraksi dan mempertahankan perkawinan.

Childbearing family
Fungsi Keluarga
Afektif Sosialisasi

Berkaitan dengan fungsi internal Berkaitan tentang fungsi komunikasi


Sosialisasi
keluarga (pemenuhan kebutuhan dan interaksi sosial di keluarga
psikososial) Afektif

Reproduksi Ekonomi

Keturunan Pemenuhan kebutuhan sehari-hari


Ekonomi
Reproduksi

Perewatan Kesehatan

Tentang kesehatan keluarga dna


pemeliharaan kesehatan di keluarga Perawatan
Kesehatan
Teori Keluarga Childbearing
Pengertian
Keluarga
Childbearing Keluarga yang menantikan kelahiran di mulai dari
kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
(2,5 Tahun)
Tahap Perkembangan Keluarga Childbearing

Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari


kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanut
sampai anak pertama berusia 30 bulan (3,2 tahun)
merupakan tahap perkembangan keluarga childbearing
Kehamilan dna kelahiran bayi pertama dipersiapkan oleh
pasangan suami istri melalui beberapa tugas
perkembangan yang penting

Kelahiran bayi pertama memberikan perubahan yang


besar bagi keluarga, sehingga pasangan harus
beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi
kebutuhan bayi.
Suami merasa belum siap menjadi ayah atau sebaliknya
istri belum siap menjadi ibu
Tugas dengan Perkembangan Keluarga Childbearing

Membentuk keluarga muda sebagai


suatu unit yang stabil

Rekonsiliasi tugas-tugas
perkembangan yang bertentangan
dan kebuthan anggota keluarga
Mempertahankan hubungan
pernikahan yang memuaskan

Memperluas hubungan dengan


keluarga besar dengan menambah
peran menjadi orang tua menjadi
kakek/nenek
Fungsi Perawat dalam Tahap Perkembangan Keluarga Childbearing

Dalam hal ini perawat berperan


sebagai konsultan :
Bagaimana merawat bayi
Serta pemenuhan kebutuhan
anak terutama pada ibu yang
bekerja
KB
Mengenali gangguan
kesehatan bayi sejak dini
serta cara mengatasinya
Interaksi keluarga

Imunisasi

Tumbuh Kembang Anak


Masalah yang Lazim Terjadi Pada Keluarga Childbearing
Masa menjadi orang tua ini bagi
Tahap ini dimulai dengan kehamilan dan kelahiran anak pertama dan berlanjut sebagian orang merupakan masa
sampai bayi berusia 30 bulan. Transisi menjadi orang tua adalah salah satu transisi
kunci dalam siklus kehidupan keluarga, dan sistem permanen dalam keluarga
mulai terbentuk. 1. kehidupan yang penuh stress

5. menyebabkan gangguan hubungan 2. periode ketidakseimbangan


pernikahan

(ward & Hisley, 2009).

4. perasaan tidak memadai jadi orang 3. memerlukan  banyak perubahan yang


tua dapat menyebabkan krisis keluarga
Masalah
yang Lazim Stressor Penyesuaian

Terjadi di
Menjadi Orang
yang paling sering
tua
adalah kehilangan
kebebasan menjadi hal penting

Keluarga personal
tanggung
akibat
jawab
karena kehadiran bayi
sebagai anggota baru
membutuhkan

Childbearing
menjadi orang tua, perubahan yang tiba
kurangnya waktu – tiba sampai
dan hubungan menuntut  peran yang
persahabatan tidak henti – hentinya.
dalam pernikahan Perasaan tidak
sering memadai, kurangnya
bantuan dari keluarga
teridentifikasi.
dan teman, saran
yang bertentangan
dan profesional
pelayanan kesehatan.

Friedman, (2010) mengobservasi bahwa orang tua bayi sedikit


berbicara satu sama lain, sedikit memiliki kesenangan, kurang
menstimulasi percakapan dan kualitas pernikahan menurun
sehingga pada tahap ini kebahagiaan pernikahan lebih rendah.
Fokus Utama Askep Keluarga Childbearing

1. 4.
Persiapan untuk Mengenali secara dini dan
pengalaman melahirkan menangani masalah-
masalah kesehatan fisik
anak dengan tepat
2. Friedman (2002)
5.
Transisi menjadi orang tua Imunisasi

3. 6.
Perawatan bayi yang sehat Pertumbuhan dan
perkembangan yang
normal
Askep Keluarga
Childbearing
TAHAP PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan tahap terpenting dalam proses keperawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data yang ada pada
keluarga. Oleh karena itu, perawat keluarga diharapkan memahami betul lingkup,
metode, alat bantu, dan format pengkajian yang digunakan.
Data-data yang dikumpulkan antara lain:
1. Data umum  
2. Riwayat dan tahapan perkembangan
3. Lingkungan
4. Struktur keluarga
5. Fungsi keluarga
6. Stress dan koping keluarga
7. Harapan keluarga
8. Data tambahan
9. Pemeriksaan fisik
Dari hasil pengumpulan data tersebut maka akan dapat diidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi keluarga.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia
atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu.

Diagnosa keluarga childbearing terdiri dari:


1. Mengatur ruang (wilayah) untuk anak
2. Pembiayaan melahirkan anak dan Childbearing
3. Asumsi tanggung jawab Bersama untuk penitipan anak dan pengasuh
4. Memfasilitasi pembelajaran peran anggota keluarga
5. Menyesuaikan diri dengan pola komunikasi yang berubah
6. Perencanaan untuk anak-anak berikutnya
7. Menyelaraskan pola antargenerasi
8. Mempertahankan motivasi dan semangat anggota keluarga
9. Menetapkan ritual keluarga dan rutinitas
(Kaakinen, 2015)
SKORING
Intervensi
• Tugas 1 : mengatur ruang (wilayah) untuk anak
a. Kaji tentang keamanan dan kesehatan lingkungan rumah keluarga,
makanan, keamanan (termasuk kebebasan dari kekerasan dalam
rumah tangga), pengaturan ruang yang dibuat untuk bayi, dan lainnya.
b. Rujuk keluarga yang tunawisma atau yang tinggal di tempat yang
tidak memadai atau perumahan yang tidak aman.
c. Bantu keluarga untuk mengeksplorasi dan mengelola kelangsungan
hidup atau kehilangan bayi dan kemudian memobilisasi sumber daya
d. Bantu keluarga untuk mengeksplorasi dan mengelola kelangsungan
hidup atau kehilangan bayi dan kemudian memobilisasi sumber daya
e. Bantu keluarga untuk menemukan cara untuk berkomunikasi dengan
keluarga mereka dan membuat rencana untuk penempatan dan
kesejahteraan masa depan bayi dan keluarga
Intervensi
Tugas 2 : Pembiayaan Melahirkan Anak dan Child Rearing

a. Bantu keluarga untuk menemukan sumber daya berkualitas


tinggi.
b. Identifikasi hambatan pada perawatan prenatal.
c. Bantu keluarga untuk menemukan keamanan dan penitipan
anak yang sesuai dengan budaya.
d. Menyampaikan secara lengkap pada keluarga tentang pilihan
perawatan kesehatan yang dihasilkan dari reformasi dan
mendesain ulang sistem perawatan kesehatan.
Intervensi
Tugas 3 : Asumsi Tanggung Jawab Bersama untuk Penitipan Anak dan
Mengasuh

a. Mendidik orang tua tentang realitas mengasuh anak.


b. Ajarkan keluarga untuk bergantian dalam merespons kebutuhan bayi.
c. Bantu orang tua untuk mengembangkan keterampilan baru dalam perawatan
dan cara berinteraksi dengan bayi mereka.
d. Amati tanda-tanda keterikatan dengan mendengarkan apa yang orang tua
katakan tentang bayi mereka dan dengan mengamati perilaku orang tua.
e. Rujuk keluarga yang tidak menunjukkan perilaku mengasuh yang baik
kepadatenaga profesional lainnya.
f. Mempromosikan persepsi budaya tentang perilaku mengasuh dengan
budaya membangun kemitraan dalam komunitas etnis keluarga yang peduli.
g. Berikan informasi tentang dan dukungan untuk menyusui
Intervensi
Tugas 4 : Memfasilitasi Pembelajaran Peran Anggota Keluarga

a. Dorong wanita hamil untuk membawa pasangan mereka ke dalam


pengalaman dengan berbagi pengalaman atau cerita dan emosi.
b. Bantu dan dorong pasangan hamil untuk mengeksplorasi sikap dan
harapan mereka.
c. Dorong kontak dengan orang lain yang sedang dalam proses
mengambil peran parenting.
d. Berikan kesempatan kepada ayah dan pasangan lainnya atau orang
lain yang penting dalam keluarga untuk menjadi pengasuh bayi
yang terampil.
e. Memberdayakan orang tua dengan membantu mereka mengenali
kekuatan mereka sendiri
Intervensi
Tugas 5 : Menyesuaikan Diri dengan Pola Komunikasi yang Berubah

a. Didik orang tua tentang temperamen bayi yang berbeda.


b. Ajari orang tua bagaimana mengenali dan menanggapi isyarat bayinya
c. Dorong orang tua untuk berbicara dan melakukan kontak mata dengan
bayi mereka.
d. Didik orang tua dan pengasuh bayi bahwa tidak pernah tepat atau
aman untuk menggoyang bayi.
e. Masukkan beberapa teknik komunikasi ke dalam pendidikan calon
orang tua.
f. Dorong pasangan untuk menyisihkan waktu reguler untuk berbicara
dan saling menikmati sebagai pasangan yang penuh kasih
Intervensi
Tugas 6 : Perencanaan untuk anak anak berikutnya

a. Identifikasi struktur kekuatan dan fokus kontrol pembuatan keputusan


pada keluarga saat mendiskusikan masalah reproduksi.
b. Pertimbangkan latar belakang budaya dan agama keluarga sebelum
memulai diskusi tentang pilihan alat kontrasepsi.
c. Jelajahi metode kontrasepsi yang sebelumnya digunakan untuk penilaian
setelah melahirkan.
d. Berikan informasi berbasis bukti terkini tentang pilihan keluarga
berencana selama kehamilan atau pada masa pascapartum.
e. Meluruskan mitos tentang menyusui sebagai metode keluarga berencana.
f. Bila sesuai, perawat ahli genetik untuk penilaian dan konseling jika ada
riwayat penyakit keluarga
Intervensi
Tugas 7 : Menyelaraskan pola antargenerasi

a. Kaji orang tua baru untuk mencari dukungan.


b. Bekerja dengan keluarga untuk mengembangkan strategi yang mempertahankan
aktifitas pasangan mereka.
c. Fasilitasi diskusi mitra tentang persepsi keterlibatan keluarga besar dalam
perawatan anak baru.
d. Fasilitasi partisipasi orang tua baru dalam proses pembuatan keputusan
perawatan kesehatan dibutuhkan untuk anak mereka.
e. Berikan kesempatan belajar untuk membantu orang tua baru beralih dari
ketergantungan menjadi kemandirian dan kekuatan diri.
f. Tawarkan pertemuan antar individu dalam pendidikan persalinan untuk anak
kecil (2 sampai 8 tahun)
g. Tawarkan kelonggaran untuk kakek-neneknya selama pendidikan persalinan
dengan topik yang bervariasi
Intervensi
Tugas 8 : Mempertahankan Motivasi dan Semangat Anggota Keluarga

a. Informasikan anggota keluarga tentang cara agar adanya rasa nyaman,


istirahat, dan tidur yang akan memudahkan mereka mengatasi kepenatan.
b. Promosikan orang tua untuk beristirahat.
c. Ajarkan cara orang tua untuk mengatasi tangisan yang tidak berarti.
d. Berikan informasi tentang cara orang tua dapat mengenali isolasi dan kesepian.
e. Dorong orang tua untuk mengartikulasikan kebutuhan mereka dan mencari
pertolongan.
f. Informasikan pasangan tentang perubahan seksualitas setelah bayi lahir
g. Bantu keluarga mengembangkan strategi yang menjadi tujuan aktivitas
pasangan mereka
h. Ambil pendekatan proaktif untuk mempersiapkan dan mendidik wanita yang
baru dan keluarga mereka tentang tanda-tanda depresi postpartum.
Intervensi
Tugas 9 : Menetapkan Ritual Keluarga dan Rutinitas

a. Tentukan makna budaya khusus yang dimiliki masing-masing


keluarga untuk ritual dan hormati makna tersebut.
b. Kaji melalui observasi dan atau pertanyaan, bagaimana keluarga
mengamati atau mengetahui hari-hari penting.
c. Doronglah keluarga untuk melakukan rutinitas rutin dan ritual yang
ada terkait dengan bayi dan anak-anak mereka.
d. Ciptakan lingkungan yang mendukung untuk mendorong
pengetahuan dan kepercayaan orang tua dalam merawat diri mereka
sendiri dan bayi mereka.
e. Fasilitasi pasangan untuk berdiskusi tentang rutinitas tidur dan
mandi, barang khusus bayi, dan adat istiadat.
Implementasi
Pelaksanaan merupakan salah satu dari proses kepearawatan
keluarga dimana perawat mendapat kesempatan untuk
membangkitkan minat keluarg dalam mengadakan perbaikan
kearah perilaku yang hidup sehat. (Mubarak dkk, 2011,hal 108)
Evaluasi Keperawatan

Mubarak dkk, 2011

Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap evaluasi SOAP dilakukan untuk
melihat keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, maka perlu disusun rencana baru yang
sesuai. Sesuai tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke
keluarga. Oleh karena itu, kunjungan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan
ketersediaan keluarga
Kasus Keluarga
Childbearing
Tinjauan kasus
Keluarga Tn. B (27 th) menikah dengan Ny.B (25 th) sejak 2 tahun yang lalu.
Tn. B bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu dengan penghasilan Rp
500.000/bln, istri tidak bekerja. Tinggal dirumah kontrakan ukuran 60 M2, terdiri
dari 2 ruangan dan 1 kamar mandi, ventilasi tidak memadai.
Keluarga Tn. B memiliki anak An. C (♀) berumur 12 bulan. Imunisasi tidak
lengkap karena pernah panas sebelumnya setelah di imunisasi. Riwayat anak
lahir spontan di bidan dengan BBL = 3 kg, saat ini BB = 7,5 kg dan masih
diberikan ASI + makan sehari 1x dengan menu yg disajikan dirumah. Bayi
terlihat kurus, lemas, rambut merah dan tipis, kulit kering dan mata tampak besar
dan cekung.
Dalam keluarga Tn.B, Ny.B mengeluhkan tentang sikap suaminya yang terlalu
cuek dengan kondisinya yang mengurus anak dan rutinitas rumah tangganya
seorang diri. Tn. B mengatakan urusan mengurus rumah dan merawat anak
adalah sepenuhnya tanggung jawab istri dirumah. Ia sudah terlalu lelah sepulang
dari kerja.
Asuhan keperawatan keluarga Tn. B khususnya an. C pada tahap keluarga
childbearing

• Data umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. B
2. Umur : 27 tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Pekerjaan : Buruh
5. Alamat : Bojong Soang Hilir
6. Komposisi Keluarga :

No. Nama L/P Umur Agama Hub.KK Pendidi Pekerjaan


kan
1. Tn B L 27 th Islam KK SMP Buruh
2. Ny B P 25 th Islam Istri SMP IRT
3. An C P 1 th Islam Anak Belum -
Sekolah
PENGKAJIAN
Data umum keluarga

• Genogram

Keterangan :
Laki-laki Sakit

Perempuan Warna Orange :


Tinggal Seruma
Menikah
Pengkajian
Data umum keluarga

• Tipe Keluarga
Nuclear Family ( Keluarga inti ) terdiri dari ayah, ibu dan anak
• Suku bangsa
Sunda, Tn. B sebagaipengambil keputusan keluarga
• Status sosial ekonomi keluarga
Tn. B sebagai buruh di pabrik sepatu mempunyai penghasilan Rp 500.000/bulan,
tidak memiliki tabungan . Pengahsilan dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
• Aktivitas rekreasi keluarga
• Keluarga tidak mempunyai waktu khusus untuk rekreasi jika libur hanya
berkunjung pada kebun binatang
Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga

• Tahap perkembangan keluarga saat ini


Saat ini keluarga berada pada tahap pengasuhananak balita ( child bearing
family )
• Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Pemenuhan kesehatan balita yaitu imunisasi lengkap
Kebutuhan gizi balita belum terpenuhi
Mempertahankan hubungan perkawinan dengna saling mendukung dan peran
baru sebagai orangtua
• Riwayat keluarga inti
Tn.B & Ny. B menikah sejak 2 tahun yang lalu
Lingkungan
• Kel. Tn. B tinggal di wilayah pinggiran kota, statusrumah
adalah mengontrak, luas rumah 60 M2 jenis permanen terdiri
dari ruang tengah bersatu dengan dapur dan 1 kamar mandi,
ventilasi
B
: 1 buah diatas jendela ruang
Keterangan :
A : Ruang tamu
B : Ruang makan & dapur
C : Kamar mandi
D : Kamar tidur
A
C

Pintu
Lingkungan
• Karakteristik tetangga dan komunitas :
Di lingkungan sekitar ada TPS, masjid, posyandu & puskesmas
• Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga belum memiliki rumah sendiri sehingga sering berpindah-
pindah tempat tinggal.
• Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Jarang mengikuti kegiatan di masyarakat, Ny. B ikut pengajian
• Sistem pendukung keluarga :
Ada kegiatan posyandu, bila keluarga sakit ke puskesmas
Struktur keluarga

• Pola komunikasi keluarga :


Pengambil keputusan adalah suami, masalah tidak dibicarakan secara terbuka
dalam keluarga
• Struktur kekuatan keluarga :
Orangtua Tn. B dan kakak Ny.B selalu membantu bila mereka ada masalah
dalam keluarga
• Struktur peran :
Sebagai pemimpin keluarga adlah suami, istri merawat rumah & anak
• Nilai dan norma budaya :
Agama yang dianut keluarga islam, mereka melaksanakan kewajiban sholat dan
shaum, serta kegiatan pengajian rutin
Fungsi keluarga
• Fungsi afektif
Ny. B mengeluhkan sikap cuek suami yang tidak mau tau urusan anak dan kerjaanrumah tangga,
Tn. B mengatakan urusan rumah & anak adalah tanggung jawab istri di rumah, tugasnya
hanyalah mencari nafkah
• Fungsi sosialisasi
Keterbukaan dalam keluarga kurang, interaksi dengan sosial pada kegiatan tertentu saja.
• Fungsi perawatan kesehatan
Jekuarga belum memahami gizi balita,pentingnya imunisasi serta resiko akibat imunisasi yang
tidak lengkap serta tumbuh kembang anak.
• Fungsi reproduksi
Jumlah anak baru 1 orang, Ny. B tidak mengikuti program KB
• Fungsi ekonomi
Keluarga hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari saja dengan makan sehari 2 kali
sehari, membayar kontrakan dan lisrik. Tidak dapat menabung
Stres dan koping keluarga

• Stressor jangka pendek :


Ny. B dengan sikap Tn. B yang cuek dengan urusan ankan dan pekerjaan rumah
tangga
Tn. B mengatakan ia sudah terlalu letih dengan pekerjaannya setiap hari dan ia
butuh refreshing
• Stressor jangka panjang
Ny. B mengatakan keluarganya tidak memiliki tabungan
• Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah:
Keluarga tidak menyadari masalah yang ada dalam jekuarga
• Strategi koping yang digunakan
Tn. B selalu pengambil keputusan, tanpa melibatkan istri
Pengkajian.....
Harapan Keluarga
Keluarga berharap semua anggota keluarga sehat, dana
mencukupi, dan dapat terpenuhi semua kebutuhannya.
Pengkajian …
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN ANGGOTA KELUARGA

Tn.B Ny.B An.C


KEADAAN UMUM :
 BB 55 Kg 45 Kg 7,5 Kg
 TB 165 Cm 155 Cm 75 Cm
 TD 110/70 mmHg 100/70 mmHg Tidak diukur
 Nadi 80 x/mnt 80 x/mnt 100 x/mnt
 Respirasi 16 x/mnt 18 x/mnt 20 x/mnt
KEPALA
 Rambut Distribusi Normal Distribusi Normal Tipis, warna merah
jagung
 Kulit Kepala Bersih Bersih kering
 Mata Penglihatan Normal Normal Tanpak besar
& cekung
 Infeksi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
TELINGA
 Pendengaran Baik Baik Baik
 Kebersihan Baik Baik Baik
MULUT
 Kebersihan Baik Baik Baik
 Caries Gigi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
DADA
 Pernapasan :
 Ronchi/rales Tidak ada Tidak ada Tidak ada
 Sesak Napas Tidak ada Tidak ada Tidak ada
 Wheezing Tidak ada Tidak ada Tidak ada
 Stridor Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Pengkajian …
PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN ANGGOTA KELUARGA

Tn.B Ny.B An.C

 Cardiovaskuler
 Bunyi Jantung Murni reguler Murni reguler Murni
 Murmur Tidak ada Tidak ada Tidak ada
 Retensi cairan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
 Irama Reguler Reguler Reguler
ABDOMEN
 Pencernaan
 Bising Usus 6 x/mnt 8 x/mnt 8 x/mnt
 Ditensi Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada
 Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
 Pola BAB 1 x/hari 1 x/hari 2 x/hari
 Perkemihan
 Distensi Bladder Tidak ada Tidak ada Tidak ada
 Pola BAK 4-5 x/hari 5 x/hari 8-10 x/hari
 Keluhan BAK Tidak ada Tidak ada Tidak ada
analisa data
No Data Masalah Penyebab
1. DS: Resiko terjadinya penyakit KMK memutuskan
-Ny. B mengatakan anaknya sehat- yang dapatdicegah pemberian imunisasi
sehat saja. dengan imunisasi di pada An.C
-Ny. B mengatakan anaknya belum di keluarga Tn.B khususnya
imunisasi karena setelah imunisasi pada An. C
sebelumnya anaknya pernah panas

2. DS: Resiko terjadinya KMK merawat anggota


Ny. B mengatakan bahwa anaknya gangguan pertumbuhan keluarga dalam
masih diberi ASI dan makan sehari 1 dan perkembangan pada pemenuhan kebutuhan
kali dengan menu yang disajikan anggota keluarga Tn.B nutrisi balita
dirumah khususnya An
 DO :
Usia anak 1 tahun BB lahir 3 kgBB saat
ini 7,5 kg Rambut kemerahan kulit
kering, mata terlihat besar dan cekung
No Data Masalah Penyebab
3. DS: Terjadinya konfli kMK mengenal masalah
- Ny. B merasa kesal bilamelihat Tn. B selalu k peran kesehatan tentang peran
bersikap cuek disaat anak rewel.Setiap kali keluarga Tn.B dan fungsi keluarga
dimintai tolong untuk menggendong anaknya
Tn.B malah menghindar pergi tanpa peduli.
- - Ny. B mengatakan meskipun anak baru satu
ia sudah merasa kelelahan karena rutinitas
rumah tangga ia kerjakan sendiri.Seperti
mencuci dan menyetrika pakaian ia lakukan
sendiri-Tn. B mengatakan urusan mengurus
rumah danmerawat anak adalah sepenuhnya
tanggung jawab istri dirumah.
No Data Masalah Penyebab
3. -Tn.B mengatakan tugas suami hanyalah
mencari nafkah

DO :
- Saat wawancara dilakukan tampak Ny.B
sedang menggendong anaknya yang sedang
rewel.
- Terlihat rumah yang masih berantakan belum
disapu dan banyak mainan anak dilantai.
- Tampak tumpukan pakaian yang belum
disetrika di atas kursi ruang tamu
Penapisan Masalah
1. Resiko terjadinya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasidi keluarga Tn.B khususnya
An.C b.d KMK memutuskan pemberianimunisasi pada An.C
no kriteria perhitungan skor pembenaran

1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Jika tidak di imunisasi anak beresiko terkena
Ancaman kesehatan penyakit

2 Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Imunisasi dapat dilakukan difasilitasi kesehatan


dapat di ubah: yang dapat dijangkau keluarga misalnya
Dengan mudah posyandu dan puskesmas
3 Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 Karena An. C masih berusia 1 tahun, sekarang
diubah: masih dapat dilakukan imunisasi lengkap
tinggi sampai usia 14 bulan
4 Menonjolnya ½x1 1/2 Ny. B merasa khawatir anaknya akan
masalah: panas setelah di imunisasi dan
Masalah yang tidak beranggapan bahwa anaknya sehat-sehat
perlu segera ditangani saja
TOTAL 4 1/6
2. Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembanganpada anggota keluarga Tn.B
khususnya An.C b.d KMK merawatanggota keluarga dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi balita
no kriteria perhitungan skor pembenaran

1 Sifat masalah: 2/3 x 1 2/3 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


Ancaman kesehatan dapat menyebabkab gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak
2 Kemungkinan ½x2 1 Ekonomi kurang mendukung untuk
masalah dapat pemenuhan nutrisi anak
diubah:
Hanya sebagian
3 Potensi masalah 3/3 x 1 1 Keluarga dapat menyediakan makanan
untuk diubah : yang bergizi dengan harga terjangkau
tinggi
4 Menonjolnya 0/2 x 1 0 Ny. B merasa anaknya sehat – sehat
masalah: saja
Masalah tidak
dirasakan
TOTAL 2 2/3
3. Terjadinya konflik peran keluarga Tn.B b.d KMK mengenal masalah kesehatan
tentang peran dan fungsi keluarga
No Kriteria perhitungan skor Pembenaran

1 Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Kekesalan Ny. B terhadap Tn. B tidak


Aktual direspon baik oleh Tn. B

2 Kemungkinan masalah ½ x 2 1 Keluarga Tn. B memiliki dukungan keluarga


dapat diubah: yang cukup adekuat dalam mempertahankan
Sebagian perkawinan dan adanya perawat yang
memberikan informasi tentang peran dan
fungsi keluarga untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman keluarga
tentang konsep keluarga
3 Potensi masalah untuk 2/3 x 1 2/3 Masalah lebih lanjut belum terjadi dan dapat
diubah: dicegah dengan sikap ibu yang terbuka dan
Cukup dukungan keluarga lainnya
4 Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 1 Harus segera ditangani, karena akan
Masalah berat harus berpengaruh dalam kehidupan keluarga
segera ditangani sehari-hari, tumbang anak dan keharmonisan
rumah tangga
TOTAL 3 2/3
PRIORITAS MASALAH
BERDASARKAN SCORING
1. Resiko terjadinya penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi di keluarga Tn.B khususnya An.C b.d KMK
memutuskan pemberian imunisasi pada An.C dengan skor 4
1/6

2. Terjadinya konflik peran keluarga Tn.B b.d KMK mengenal


masalah kesehatan tentang peran danfungsi keluarga
dengan skor 3 2/3

3. Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan


perkembangan pada anggota keluarga Tn.B khususnya
An.C b.d KMK merawat anggota keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi balita dengan skor 2 2/3
Kesimpulan

Keluarga Childbearing yaitu Keluarga yang menantikan


kelahiran di mulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
(2,5 Tahun). Keluarga Childbearing merupakan suatu transisi
dari sepasang suami istri menjadi orang tua. Dengan hal ini
banyak yang terjadi pada keluarga Childbearing. Peran
perawat sangat penting dalam hal ini untuk membantu
permasalahan yang terjadi pada keluarga Childbearing.
Daftar Pustaka
• Setiawan, Ridwan. 2011. Teori dan Praktek Keperawatan
Keluarga. Semarang: Unnes Press
• Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
• M, Friedman Marilyn. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga:
Riset, Teori, & Praktik, Ed.5. Jakarta: EGC
• Bakri, Maria H. 2011. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:
Pustaka Mahardika
• https://id.scribd.com/document/365073955/Askep-Child-Bearing-d
ocx
• https://id.scribd.com/doc/98084496/Asuhan-Keperawatan-
Keluarga-Dengan-Childbearing
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai