Anda di halaman 1dari 16

PROSES SKORING PRIORITAS

MASALAH KEP. KELUARGA

Dibawakan oleh:
Ns. Dewi Yuliani H, S.Kep.,
M.Kes
Sumber: Prodalima, S.Kep, Ners
Review
PERUMUSAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN

a.Masalah (problem) P, adalah suatu pernyataan


tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
yang dialami oleh keluarga atau anggota
(individu) keluarga.
b.Penyebab (etiologi) E, adalah suatu pernyataan
yang dapat menyebabkan masalah dengan
mengacu kepada 5 (lima) tugas keluarga.
c. Tanda (sign) S, adalah sekumpulan data
subyektif dan obyektif yang diperoleh perawat
dari keluarga secara langsung atau tidak yang
mendukung masalah dan penyebab.
3 Tipologi diagnosa
keperawatan

Diagnosa Aktual
Diagnosa Risiko / Risiko
Tinggi
Diagnosa Potensial / Wellness
DIAGNOSA CONTOH
AKTUAL 1.Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
Adalah masalah keperawatan yang sedang khususnya pada Ny. W keluarga Tn. S yang b/d
dialami keluarga & memerlukan bantuan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
perawat dengan cepat. lingkungan yang nyaman untuk istirahat dan
tidur.
2.Perubahan peran menjadi orang tua tunggal
(single parent) pada Tn. M yang b/d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
peran orang tua tunggal setelah istrinya
meninggal.
RISIKO / RESTI 1.Risiko terjadinya serangan ulang yang
Adalah masalah keperawatan yang belum berbahaya khususnya pada lansia Ny. P
terjadi, tetapi tanda untuk menjadi keluarga Tn. N dengan faktor risiko
masalah keparawatan actual dapat terjadi ketidakmampuan keluarga memanfaatkan
dengan cepat apabila tidak segara fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas)
mendapat bantuan / ditangani. yang dekat dengan tinggal keluarga.
2.Risiko tinggi gangguan perkembangan balita
khususnya pada An. U dengan faktor risiko
ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi
pada balita.
POTENSIAL / WELLNESS 1.Potensial peningkatan kesejahteraan khususnya
Adalah suatu keadaan sejahtera dari Ny. S yang sedang hamil pada keluarga Tn. B.
keluarga ketika keluarga telah mampu 2.Potensial tumbuh kembang yang optimal bagi
memenuhi kebutuhan kesehatannya & anak khususnya An. Y pada keluarga Tn. W.
mempunyai sumber penunjang kesehatan
yang memungkinkan dapat ditingkatkan.
Prioritas Masalah

SKORING

Skoring dilakukan bila merumuskan


diagnosa keperawatan lebih dari
satu dengan menggunakan skala
yang dirumuskan oleh Bailon &
Maglaya (1978).
Skala untuk menentukan prioritas diagnosa
keperawatan keluarga
No. Bailon
Kriteria & Maglaya (1978)
Skor Bobot
1. Sifat Masalah
Tidak/kurang sehat 3 1
Ancaman kesehatan 2
Krisis atau keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan Masalah Dapat Diubah
Dengan mudah 2 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi Masalah Dapat Dicegah
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya Masalah
Masalah berat, harus segera ditangani 2 1
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Keterangan :
Proses skoring dilakukan untuk diagnosa
keperawatan dengan ketentuan:
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria yang
telah dibuat
2. Selanjutnya skor dibagi dengan angka yang
tertinggi dan dikalikan dengan bobot

3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria


Kriteria
1. Sifat masalah
a. Kurang/Tidak Sehat: merupakan
kegagalan dalam mengoptimalkan
kesehatan
b. Ancaman kesehatan: keadaan yang
memungkinkan terjadinya
penyakit/masalah kesehatan
c. Krisi: masa yang membutuhkan banyak
penyesuaian dari individu/keluarga
Kriteria
2. Kemungkinan masalah dapat dicegah

Kemungkinan berhasilnya
mengurangi atau mencegah masalah
jika ada tindakan (intervensi).
a. IPTEK
b. Sumber daya keluarga
c. Sumber daya perawat
d. Sumber daya masyarakat
Kriteria
3. Potensi masalah dapat dicegah

Sifat dan beratnya masalah yang


akan timbul yang dapat dikurangi
atau dicegah
a. Kepelikan dari masalah
b. Lamanya masalah
c. Adanya kelompok high risk
Kriteria
4. Menonjolnya masalah

Cara keluarga melihat dan menilai


masalah tentang beratnya masalah
serta mendeksaknya masalah untuk
diatasi.

Jika keluarga menyadari masalah dan


merasa perlu untuk menangani segera
maka harus diberikan skor yang tinggi.
Risiko terjatuh pada lansia yang tinggal di keluarga Tn. A
dengan faktor risiko ketidakmampuan keluarga
menyediakan lingkungan yang aman bagi lansia.
No. Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 X 1 = Bila keadaan tersebut tidak segera
Skala : Ancaman 2/3 diatasi akan membahayakan lansia
kesehatan yang tinggal bersama keluarga,
karena lansia setiap hari dirumah
tanpa pengawasan
2. Kemungkinan masalah 2/2 X 2 = 2 Penyediaan sarana yang murah dan
dapat diubah mudah didapat oleh keluarga (misal;
Skala : Mudah sandal karet)
3. Potensial masalah 2/3 X 1 = Keluarga mempunyai kesibukan yang
untuk dicegah 2/3 cukup tinggi, tetapi merawat orang tua
Skala : Cukup yang telah lansia merupakan
penghormatan & pengabdian anak
yang perlu dilakukan.
4. Menonjolnya masalah 0/2 X 1 = 0 Keluarga merasa keadaan tersebut
Skala : Masalah tidak telah berlangsung lama dari tidak
dirasakan pernah ada kejadian yang
mengakibatkan lansia mengalami
suatu cidera (terjatuh) dirumah akibat
lantai yang licin.
Rencana tindakan pada keluarga meliputi :
1. Menstimulasi kesadaran/penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhan, dengan cara; memberikan
informasi, mengidentifikasi kebutuhan keluarga,
mendorong sikap emosi untuk mendukung upaya
kesehatan.
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan
yang tepat, dengan cara; mengidentifikasi konsekuensi bila
tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber yang
dimiliki keluarga, diskusi tentang tipe tindakan.
3.Memberikan kepercayaan diri selama merawat anggota
keluarga yang sakit, dengan cara; demonstrasi,
menggunakan alat dan fasilitas dirumah, mengawasi
keluarga melakukan perawatan.
4.Membantu keluarga untuk memelihara (memodifikasi)
lingkungan.
5.Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada disekitar.
Hal penting dalam
menyusun rencana
1. Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah, dan
mempunyai jangka waktu yang sesuai dengan
kondisi klien.
2. Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan
alat ukur dan diobservasi dengan pancaindra
perawat yang obyektif.
3. Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber
daya dan dana yang dimiliki oleh keluarga dan
mengarah ke kemandirian klien sehingga
tingkat ketergantungan dapat diminimalisasi.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai