KELUARGA
_DIAGNOSIS DAN RENCANA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA_
Ns. Annisa Wuri Kartika, S.Kep.,M.Kep.
Tujuan Pembelajaran
Mampu mengidentifikasi masalah dalam keluarga
Mampu membuat prioritas masalah keluarga
bersama dengan klien
Mampu merencanakan rencana asuhan
keperawatan keluarga
Mampu melakukan evaluasi keperawatan
Diagnosis keperawatan
Interpretasi ilmiah atas data hasil
pengkajian dan kemudian
digunakan untuk membuat
rencana, melakukan implementasi
serta evaluasi (NANDA, 2014)
Merupakan “clinical judgment”
yang berfokus pada respon
manusia terhadap kondisi
kesehatan
Diagnosis keperawatan keluarga
Perumusan diagnosis keperawatan keluarga
merujuk pada kemampuan anggota keluarga
dalam memenuhi kebutuhan anggotanya
Data berasal dari hasil pengkajian keluarga,
individu anggota keluarga yang memiliki masalah
kesehatan dan pernyataan keluarga terkait dengan
tugas kesehatan keluarga
Diagnosis Kep (cont,….)
Diagnosis berfokus pada masalah (actual)
Respon yang tidak diinginkan klien terhadap kondisi
kesehatan, didukung oleh batasan karakteristik dan
manifestasi yang berhubungan
Diagnosis risiko
Menggambarkan kerentanan keluarga yang memungkinkan
berkembangnya respon yang tidak diinginkan terhadap
kondisi kesehatan
Diagnosis kep (cont,….)
Wellness /promosi kesehatan
Menggambarkan motivasi dan keinginan untuk
meningkatkan kesejahteraan, kesiapan meningkatkan
perilaku kesehatan
Sindrom
Kelompok diagnosis keperawatan yang terjadi
bersama, mengatasi masalah secara bersama melalui
beberapa intervensi yang sama
Contoh diagnosis kep. keluarga
Disfungsi proses keluarga
Ketidakefektifan manajemen terapeutik keluarga
Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua
Risiko penyimpangan perilaku kesehatan
Kesiapan meningkatkan koping keluarga
Sindrome lansia lemah
Penilaian (skoring) diagnosis keperawatan
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan
diagnosis lebih dari satu
Proses menggunakan skala dari Baylon & Maglaya
(1978)
Penentuan skoring dilakukan oleh perawat bersama
dengan keluarga
Skoring diagnosis
Prioritas utama
No Kriteria Skor Bobot pada tidak/kurang
sehat karena perlu
1 Sifat Masalah 1 ditangani segera
Skala : dan biasanya
Tidak/kurang sehat/actual 3 dirasakan keluarga
Ancaman kesehatan 2 Pengetahuan,
Keadaan sejahtera 1 teknologi dan sdm
yang dimiliki
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2 keluarga (fisik,
Skala keuangan, waktu,
Mudah 2 pengetahuan,
Sebagian 1 sarana)
Tidak dapat 0
Skoring diagnosis (cont,….)
Kepelikan dari
No Kriteria Skor Bobot masalah, lamanya
masalah, tindakan
3 Potensial Masalah dapat dicegah 1 yang sedang
dijalankan, adanya
Skala :
kelompok resiko
Cukup 3 yang harus dicegah
Tinggi 2
Rendah 1 Perawat perlu
menilai persepsi
4 Menonjolnya masalah 1 atau bagaimana
Skala keluarga menilai
Masalah berat harus ditangani 2 masalah tersebut
Ada masalah, tapi tidak perlu 1
ditangani 0
Masalah tidak dirasakan
Cont,….
Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnose
keperawatan
Tentukan skornya sesuai dengan kriteria
Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan
bobot
Skor yang diperoleh
x Bobot
Skor tertinggi
1 Sifat Masalah
Skala :
Tidak/kurang sehat/actual 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1
4 Menonjolnya masalah
Skala
Masalah berat harus ditangani 2
Ada masalah, tapi tidak perlu 1
ditangani 0
Masalah tidak dirasakan
Skoring diagnosis (cont,….)
No Kriteria Skor Pembenaran
3 Potensial Masalah dapat dicegah Keluarga sangat sibuk tapi
Skala : merawat orang tua merupakan
Cukup 3/3 x 1 sebuah kewajiban yang akan
Tinggi =1 dilakukan keluarga
Rendah
4 Menonjolnya masalah Keluarga mengatakan sudah
Skala lama seperti itu dan tidak ada
Masalah berat harus ditangani 0/2 x 1 kejadian apa-apa
Ada masalah, tapi tidak perlu =0
ditangani
Masalah tidak dirasakan
Total Skor 2 2/3
Penulisan NOC-NIC
Penulisan dalam kondisi tidak mengancam
keselamatan maka penulisan perencanaan
keperawatan adalah NANDA-NOC-NIC
Dokumentasi implementasi dan evaluasi
menggunakan catatan perkembangan yang
menggambarkan intervensi yang dilakukan, hasil
dan indicator tiap intervensi
Tujuan Rencana tindakan keperawatan
Sesuai dengan 5 tugas kesehatan keluarga (Baylon &
Maglaya (1978) :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga
mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan
cara :
Memberikan informasi
Mengidentifikasikan kebutuhan dan harapan tentang
kesehatan.
Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
Cont,…
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara:
Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan.
Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga.
Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit,
dengan cara :
Mendemonstrasikan cara perawatan.
Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah.
Mengawasi keluarga melakukan perawatan
Cont,….
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat, dengan cara :
Menentukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga.
Melakukan perubahan lingkyngan keluarga seoptimal mungkin.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan
cara :
Mengenakan fasilitas kesehatan yabg ada dilingkungan keluarga.
Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
Perencanaan keperawatan keluarga
(Family Care Plan)
Diagnosa Tujuan NOC NIC
………. Tujuan tindakan berdasarkan lima tugas
(Sesuai dengan kesehatan keluarga Baylon & Maglaya (1978)
masalah yang TUK 1: Keluarga mampu
sudah mengenal/memahami…….
ditetapkan TUK 2 : Keluarga mampu memutuskan ….
sebelumnya)
TUK 3 : keluarga mampu merawat …..
TUK 4 : keluarga mampu memodifikasi lingk…
TUK 5 : keluarga mampu memanfaatkan lay.kes
Dst,… Idem
Contoh kasus
Sebuah keluarga yang terdiri dari ayah (Tn B) dan Ibu (Ny I) dan seorang
anaknya (An S) yang berusia 12 thn baru saja pulang dari RS setelah
anaknya dirawat selama 2 minggu karena penurunan kondisi fisik yang
tiba-tiba, sering lemas, linu di kaki, dan 2 minggu terakhir muncul benjolan
di lutut sebelah kiri yang semakin lama semakin membesar. Dokter
menyampaikan bahwa anaknya terdiagnosa kanker tulang stadium akhir
dan memberikan alternative pengobatan operasi dan kemoterapi,
meskipun kemungkinan untuk bisa pulih sangat kecil. Keluarga merasa tidak
percaya dan memutuskan untuk membawa pulang anak mereka dan
beralih ke terapi tradisional. Selama 3 hari terakhir Ny I terus menangis
menyesali kondisi anaknya karena merasa bersalah selalu bekerja tanpa
memperhatikan An S lebih baik lagi, lebih baik dia saja yang sakit
daripada anaknya menderita.
Contoh diagnose : Ketidakmampuan
koping keluarga
Perencanaan Intervensi
TUK 1 : setelah dilakukan intervensi keperawatan,
keluarga mampu mengenal tentang mekanisme
pertahanan koping
NOC : Pengetahuan kesehatan dan perilaku
(manajemen stress)
NIC : pendidikan kesehatan
Cont,….
TUK 2 : Setelah dilakukan intervensi keperawatan,
keluarga mampu memutuskan untuk merubah
perilaku koping lebih adaptif
NOC : Perilaku kesehatan : berpartisipasi dalam
memutuskan perawatan kesehatan
NIC : bantuan koping (dukungan membuat
keputusan, membangun harapan)
Cont,…
TUK 3 : Setelah dilakukan intervensi keperawatan,
keluarga mampu menunjukkan perilaku adaptif saat
merawat anggota keluarga
NOC : adaptasi psikososial, kesejahteraan psikologis
(koping, resolusi perasaan bersalah)
NIC : terapi perilaku (bantuan untuk memodifikasi diri
untuk mencapai tujuan/harapan); dukungan pemberi
perawatan, mempertahankan proses keluarga
Cont,…
TUK 4 : setelah diberikan intervensi keperawatan,
keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang
dapat membantu meningkatkan koping keluarga
NOC : pengetahuan kesehatan dan perilaku
(pengendalian factor resiko)
NIC : manajemen lingkungan
cont, ….
TUK 5 : Setelah diberikan intervensi keperawatan,
keluarga mampu memanfaatkan fasilitas layanan
kesehatan untuk membantu menigkatkan koping
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
NOC : kesehatan yang dirasakan ( akses menuju
sumber pelayanan, kepuasan klien terhadap pelayanan
psikosoial)
NIC : system kesehatan (manajemen informasi
konsultasi, rujukan)
Implementasi
Implementasi
Pendidikan kesehatan
Rujukan