Diagnosis Keperawatan Keluarga Serta Penilaian Prioritas Masalah
(Skoring) Yushlihah Rofiati Yusuf, 1706039111, FG 4, Keperawatan Keluarga dan Komunitas-C
Diagnosis keperawatan keluarga merupakan keputusan klinik tentang respons
individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial. Dalam hal ini, Masalah keperawatan dianjurkan menggunakan pendekatan NANDA. Apabila ditemukan lebih dari satu masalah, Perawat dapat menentukan prioritas masalah keperawatan keluarga dengan menggunakan skala prioritas atau Skoring. Proses skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan Maglaya tahun 1978 dan dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan. Diagnosis yang mungkin muncul menurut Doengoes (2008) dalam Kaakinen (2010) antara lain adalah: Risiko Gangguan Perlekatan, Ketegangan Peran Pemberi Asuhan, Risiko Ketegangan Peran Pemberi Asuhan, Penurunan Koping Keluarga, Ketidakmampuan Koping Keluarga, Kesiapan Meningkatkan Koping Keluarga, Kesiapan Meningkatkan Menjadi Orang Tua, Ketidakmampuan Menjadi Orang Tua, Risiko Ketidakmampuan Menjadi Orang Tua, Disfungsi Proses Keluarga, Gangguan Proses Keluarga, Kesiapan Meningkatkan Proses Keluarga, Sindrom Stres Akibat Perpindahan, Ketidakefektifan Performa Peran , dan Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga. Setelah menentukan masalah atau diagnosis keperawatan, langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prioritas masalah adalah sebagai berikut : Tidak mungkin masalah- masalah kesehatan dan keperawatan yang ditemukan dalam keluarga dapat diatasi sekaligus, Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam kehidupan keluarga, seperti masalah penyakit, Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga terhadap asuhan keperawatan yang akan diberikan, Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi, Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah kesehatan/keperawatan keluarga, Pengetahuan dan kebudayaan keluarga. Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan dan keperawatan keluarga, perlu disusun skala prioritas seperti berikut ini :
No. Kriteria Nilai Bobot Rasional
1. Sifat Masalah : 1 Skala : – Tidak/kurang sehat 3 – Ancaman Kesehatan 2 – Krisis 1 2. Kemungkinan masalah dapat diubah : 2 Skala : – Dengan mudah 2 – Hanya sebagian 1 – Tidak dapat 0 3. Potensi masalah untuk dicegah : 1 Skala : – Tinggi 3 – Cukup 2 – Rendah 1 4. Menonjolnya masalah : 1 Skala : – Masalah berat, harus ditangani 2 – Masalah tidak perlu segera1 ditangani 0 – Masalah tidak dirasakan Skoring : 1. Tentukan skor untuk setiap kriteria 2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot 3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria 4. Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot. Alat tersebut di atas bertujuan untuk melihat masalah-masalah seobjektif mungkin. Terdapat 4 kriteria dalam menentukan prioritas dari masalah-masalah kesehatan : 1. Sifat masalah, dikelompokkan menjadi : – Ancaman kesehatan – Keadaan sakit atau kurang sehat – Situasi krisis 2. Kemungkinan masalah dapat diubah, adalah kemungkinan keberhasilan untuk mengurangi masalah atau mencegah masalah bila dilakukan intervensi keperawatan dan kesehatan 3. Potensi masalah untuk dicegah, adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan 4. Masalah yang menonjol, adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal berat dan mendesaknya masalah untuk diatasi melalui intervensi keperawatan dan kesehatan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas : 1. Dengan melihat kriteria yang pertama yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat atau yang mengancam kehidupan keluarga karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga. 2. Untuk kriteria yang kedua yaitu kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut : – Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah – Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik (sarana), keuangan dan tenaga – Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu – Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, Posyandu, dan sokongan masyarakat. 3. Untuk kriteria yang ketiga yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah : – Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan beratnya penyakit atau masalah – Lamanya masalah, yaitu jangka waktu terjadinya masalah. Lamanya masalah berhubungan erat dengan beratnya masalah yang menimpa keluarga dan potensi masalah untuk dicegah. – Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki atau mencegah masalah untuk meningkatkan status kesehatan keluarga. – Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah. 4. Untuk kriteria keempat yaitu menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga. Menghitung skor dapat membantu petugas yang masih memerlukan keterampilan dalam menentukan faktor-faktor yang mempunyai bobot lebih berat daripada yang lain. Menghitung akan membantu dalam penyusunan prioritas dengan menentukan skor tertentu dari setiap masalah yang ditemukan. Daftar Pustaka Kaakinen, Joanna., Gedaly-Duff, Vivian., Coehlo, Deborah., and Hanson, Shirley. (2010). Family Health Care Nursing: Theory, Practice, and Research (4th ed.). Philadelphia: F. A. Davis
Leslie L. Barton., Neil R. Friedman. (2008). The Neurological Manifestations of Pediatric
Infectious Diseases and Immunodeficiency Syndromes. Humana Press