Anda di halaman 1dari 20

Ns.Ayu Dewi Nastiti, S.

Kep
 Keputusan klinis mengenai individu,
keluarga, atau masyarakat yang diperoleh
melalui suatu proses pulta dan analisis
cermat dan sistematis, memberikan dasar
untuk menetapkan tindakan2 dimana
perawat bertanggungjawab
melaksanakannya (Shoemaker,1984)
 Diagnosa keperawatan keluarga dianalisis dari
hasil pengkajian terhadap adanya masalah dalam
perkembangan keluarga,
lingkungan keluarga,
struktur keluarga,
fungsi keluarga dan
koping keluarga,
baik yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera
dimana perawat memiliki kewanangan dan
tanggung jawab untuk melakukan tindakan
keperawatan bersama-sama dengan keluarga dan
berdasarkan kemampuan dan sumber daya
keluarga.
P E S
• problem
• Etiologi • Sign
• Masalah
• Penyebab • Tanda
• Nanda,
• 5 tugas klg
Tipologi Diagnosis keperawatan :
1). Diagnosis Aktual
“Gangguan pemenuhan kebutuhan
istirahat tidur pada ibu B keluarga Tn. A
yang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang nyaman untuk istirahat
dan tidur lansia”.
2). Diagnosis risiko /risiko tinggi
“Risiko tinggi gangguan perkembangan
balita Y keluarga Tn E yang berhubungan
dengan dengan ketidakmampuan keluarga
melakukan stimulus pada balita”
3). Diagnosis Potensial (keadaan sejahtera
atau Wellness)
 Potensial tumbuh kembang yang optimal
bagi anak G keluarga Tn. M.
 Potensial peningkatan status kesehatan
pada pasangan baru menikah keluarga Tn. I
 A . Mengenal masalah kesehatan
 B . Memutuskan tindakan yang tepat bagi
keluarga
 C . Memberikan perawatan terhadap keluarga
yang sakit
 D . Memodifikasi lingkungan keluarga untuk
menjamin kesehatan keluarga
 E . Menggunakan pelayanan kesehatan
1. diagnosa keperawatan keluarga pada masalah
lingkungan
A. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan
rumah (higienis lingkungan).
B. Resiko terhadap cidera

C. Resiko terjadi infeksi (penularan penyakit)


 Komunikasi keluarga disfungsional
 A. Berduka dan diantisipasi
 B. Berduka disfungsional
 C. Isolasi sosial
 D. Perubahan dalam proses keluarga
 E. Perubahan menjadi orang tua
 F. Perubahan penampilan peran
 G. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan
rumah
 H. Gangguan citra tubuh
 A. Perubahan proses keluarga
 B. Perubahan menjadi orang tua
 C. Koping keluarga tidak efektif
 D. Resiko terhadap tindakan keperawatan
 A. Perubahan proses keluarga
 B. Konflik peran ortu
 C.Perubahan pemeliharaan kesehatan
 D.Kurang pengetahuan
 E. Isolasi sosial
 F. Kerusakan interaksi sosial
 G. Ketidakpatuhan
 Gangguan identitas pribadi
 A. Perubahan pemeliharaan kesehatan
 B. Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan
terapeutik keluarga
 C. Resiko terhadap penularan penyakit
A. Potensial peningkatan koping keluarga
B.Koping keluarga tidak efektif, menurun
c. Koping keluarga tidak efektif,
ketidakmampuan
d. Resiko terhadap tindakan kekerasan
 Ketidaktahuan ( Kurangnya pengetahuan,
pemahaman, dan kesalahan persepsi)
 Ketidakmauan ( sikap dan motivasi)
 Ketidakmampuan (kurangnya keterampilan
terhadap suatu prosedur/tindakan)
No Kriteria BOBOT
1. Sifat Masalah 1
Skala: Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2


Skala: Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0

3. Potensial Masalah untuk dicegah 1


Skala: Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1

4 Menonjolnya masalah 1
Skala: Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah tapi tidak perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
Kriteria Skala Bobot Skore
Sifat Masalah. Skala : 1
-Tidak/ kurang sehat 3
-Ancaman kesehatan 2
-Keadaan sejahtera 1
Kemungkinan masalah 1
dapat di uabah. Skala :
-Mudah 3
- Sebagian 2
- Tidak dapat 1
Kriteria Skala Bob Skore Pembe
ot naran
Potensial masalah untuk di 1 Alasan,
Cegah.Skala 3 dampa
– Tinggi k, data
2
- Cukup
1
- Rendah
Menonjolnya masalah. Skala : 1 Alasan,
- Masalah berat, harus segera ditangani 2 dampa
- Ada masalah, tetapi tidak perlu
k, data
ditangani 1
- Masalah tidak dirasakan 0
 SKORING :
 Tentukan skore untuk setiap kriteria
 Skore dibagi dengan skore tertinggi dan dikalikan bobot
 Skore yang diperoleh x Bobot
Skore tertinggi
 Jumlahkan skore untuk semua kriteria
 Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang
mempunyai skor tertinggi dan di susun berurutan
sampai yang mempunyai skor terendah.
 Pak Sabar adalah seorang petani di kelurahan kauman
berusia 40 tahun. Dia tinggal serumah dengan istri
dan 2 orang anaknya. Ibu saropah adalah istri pak
sabar sebagai ibu rumah tangga. Anak pertama
bernama Roni kelas 5 SD dan anak terkecil Rina TK.
Rina sering tidak masuk sekolah karena sakit Ashma
sering kambuh. Setiap kali rina sakit, bu saropah
selalu membawanya ke puskesmas terdekat. Setiap
hari rina tidur dengan kedua orang tuanya di kamar
berukuran 3x2 meter menggunakan kasur kapuk. Saat
ini pak sabar baru saja panen padi, setiap hari
menjemur padi di depan rumah dan menimbunnya
di ruang tamu dan sejak saat itu rina jadi sering
kambuh sakit ashmanya. Sedangkan roni saat ini
batuk pilek karena terbiasa tidur malam di depan tv

Anda mungkin juga menyukai