Anda di halaman 1dari 22

Family Mental Health

Nursing

NIKO DIMA K.
Pendahuluan
Gangguan mental  perubahan pola pikir,
mood, atau perilaku yg menyebabkan
distres, gangguan bekerja, gangguan fungsi
sosial, risiko kematian, nyeri, disabilitas,
atau hilangnya kebebasam (APA, 2000)
Gangguan mental mempengaruhi sepanjang
kehidupan
21% pd anak usia 9-17 th
26% pd usia >18 th
Perawatan dan penatalaksanaan gangguan
mental tidak hanya pd preventif dan pengobatan
scr individual

Perspektif yg lebih luas pada anggota


keluarga dan pemberi perawatan
Semua bagian Jika ada salah satu
anggota keluarga
sistem keluarga mengalami gangguan
saling mental mempengaruhi
anggota keluarga
berhubungan lainnya

Perlu Ada disfungsi


ikatan keluarga
keterlibatan saat terjadi
keluarga gangguan mental
Hal yg Perlu Diperhatikan pada Anggota
keluarga yang mengalami gangguan mental

Dampak pada keluarga


Stigma dan dukungan sosial
Koping
Bantuan dari tenaga profesional
kesehatan mental
Dampak gangguan mental pada
keluarga

Beban (ketegangan fisik, penurunan


finansial, gangguan rutinitas)
Merasa tidak mampu
Terperangkap
Distres psikologi
Isolasi sosial
Stigma dan Dukungan Sosial pada
Keluarga dg gangguan mental

Pengabaian
Meremehkan
Terkucilkan
Terisolasi
Pandangan negatif
Koping Keluarga dg Gangguan
Mental
Lebih sabar
Lebih kuat
Lebih menghargai
Tidak menghakimi
Lebih perhatian
Menjalin hubungan lebih erat
Harapan masa depan
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
Dukungan kelompok dan sosial
Meningkatkan iman
Mencari informasi ttg masalah mental
Bantuan Dari Tenaga Profesional
Kesehatan mental

Kurangnya perhatian dari tenaga


kesehatan
Perlu solusi penyelesaian masalah
Perlu dukungan pd keluarga
Perlu komunikasi antara tenaga
profesional dg keluarga
Perlu keterlibatan keluarga dlm
penatalaksanaan
Diagnosis Ganda Masalah
Mental
Penyalahgunaan zat
dan gangguan mental

Perlu penurunan
bahaya

Stabilisasi konsumsi

Pendidikan risiko,
perawatan penyakit
mental
Hal yg Dilakukan pada Diagnosis
Ganda Masalah Mental

Melibatkan keluarga
Perawat mengajarkan ketrampilan dalam
penyelesaian masalah, pola asuh, koping,
dan komunikasi pd keluarga
Sistem pendukung (dukungan kelompok,
keluarga, teman)
Penatalaksanaan yg terintegrasi
Praktik Keperawatan Kesehatan
Mental Keluarga

Pengkajian

Diagnosis

Perencanaan

Implementasi

Evaluasi
PENGKAJIAN

Hak kerahasiaan
Sumber data yg banyak
Sistematik
Terkini
Persepsi sakit, keluhan utama
PENGKAJIAN
Persepsi sakit
Keluhan utama
Status kesehatan fisik, mental, emosi, kognitif, perkembangan
Riwayat kesehatan, pengobatan medis, perawatan, dan terapi
komplementer
Sistem keluarga, sosial, budaya, ras, etnik, komunitas
ADL
Riwayat penyalahgunaan zat
Mekanisme koping
Nilai, kepercayaan, spiritual, religi
Faktor ekonomi, hukum, dan lingkungan
Konflik keluarga, peran keluarga, tanggung jawab keluarga
Tujuan perawatan
Kemampuan individu untuk tetap aman
DIAGNOSIS

Aktual dan potensial

Individu, keluarga, dan lingkungan

Validasi dg individu dan keluarga


TUJUAN
Kolaborasi antara pasien, keluarga dan
tenaga kesehatan dalam menetapkan
tujuan dan rencana tindakan
Tujuan untuk pasien (meningkatkan
kesehatan maksimal) dan keluarga
(meminimalkan penderitaan)
Tujuan bisa berubah sesuai situasi
PERENCANAAN
Rencana tindakan berbasis bukti ilmiah
Fokus pada pencegahan penyakit atau
injuri
Psikoedukasi  pendidikan keluarga,
pelatihan ketrampilan koping, dan
dukungan sosial
Manajemen stres, regimen pengobatan,
pencegahan kekambuhan, ADL, self care
activities, kualitas hidup
Motivasi pasien dan keluarga
IMPLEMENTASI
Mengkoordinasikan informasi dan rencana
tindakan dg tim kesehatan
Menjamin adanya komunikasi antara
keluarga dan tim kesehatan
Melibatkan keluarga dalam setiap tindakan
perawatan
Mengidentifikasi cara yg realistik bhw
anggota keluarga yg sakit dpt terlibat dlm
proses keluarga
Negosiasi cara untuk mengatur masalah
perilaku
IMPLEMENTASI
Menghubungkan sumber daya sosial
Menyediakan pendidikan yg berhubungan
dg pemeriksaan dan tindakan
Mendorong perilaku perawatan diri semua
anggota keluarga
Mengidentifikasi koping yg efektif dari
individu dan keluarga
Tantangan pandangan negatif dari
penyakit mental
EVALUASI

Berkala, berkelanjutan, sistematik,


berdasar kriteria yg ditetapkan
Pasien dan keluarga mengungkapkan
perasaan
Diskusi biaya dan manfaat
Rencana tindak lanjut
Keuntungan melibatkan keluarga

Menurunkan distres psikologis


Meningkatkan fungsi keluarga
Menurunkan konflik keluarga
Menurunkan hospitalisasi berulang atau
kekambuhan
Mengurangi gejala
Meningkatkan kepatuhan obat
Meningkatkan kualitas hidup
Hambatan melibatkan keluarga
Kesulitan dalam berpartisipasi
(transportasi, waktu)
Stigma masyarakat  keluarga malu
Pengalaman negatif atau kegagalan
tindakan, termasuk menyalahkan tenaga
profesional
Kurang harapan atau emosional dan
kesulitan komunikasi dg anggota keluarga
yg sakit

Anda mungkin juga menyukai