Anda di halaman 1dari 26

Intervensi komunitas

Perilaku dan kebiasaan yang diwajarkan

1. Bagaimana suatu perilaku terbentuk di suatu komunitas


2. Bagaimana proses terjadinya perilaku tersebut dilakukan
secara berulang-ulang
3. Hal apa saja yang mempertahankan perilaku tersebut untuk
terus dilakukan
4. Tema perbincangan apa yang sering muncul di masyarakat
terkait dengan perilaku tersebut
5. Kesan apa yang muncul di komunitas tentang seseorang yang
melakukan perilaku tersebut
Kebiasaan dan budaya
6. Melalui cara, media atau ruang-ruang apa saja
kebiasaan tersebut dipertontonkan, disebarkan dan
ditularkan (cara atau media apa yang paling kuat
pengaruhnya?)
7. Siapa saja aktor-aktor di masyarakat yang berperan
dalam penyebarannya
8. Bagaimana hal ini di wariskan turun temurun dan
menjadi
9. Adakah simbol, jargon, istilah, kata-kata,
perumpamaan, yang digunakan yang mewakili kebiasaan
tersebut
Risk factors
 Karakteristik
individu maupun situasi yang dapat
meningkatkan probabilitas (kemungkinan)
seseorang untuk mengalami permasalahan perilaku
dan kesehatan mental
Protective factors
 Segala sesuatu yang dapat dikategorikan sebagai
sumber kekuatan yang berasal dari individu,
keluarga maupun komunitas dalam mencegah dan
mengatasi suatu permasalahan kesehatan mental
(life skills, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai
hidup, religiusitas, sahabat, keluarga)

 Sumber daya personal


 Sumber daya interpersonal
 Sumber daya komunitas
Distal factors
 Segala sesuatu yang tidak berhubungan langsung dengan
permasalahan yang dialami namun justru yang
melatarbelakangi, mendasari dan memelihara faktor
resiko individu, keluarga maupun komunitas secara terus
menerus mengalami permasalahan kesehatan mental

 kemiskinan, situasi sosial politik, kultur budaya, norma


sosial, kepercayaan, mitos
Proximal factors

 Segala sesuatu yang dapat secara langsung


memicu (trigger) permasalahan kesehatan mental
terjadi
Penyakit jantung
Risk factors Protective factors
-alkoholik - Perhatian teman-teman yang tinggi
-perokok - Memiliki pengetahuan tentang penyakit
-keluarga perokok jantung
Teman-teman perokok dan alkoholik - Tinggal di komunitas yang religious
-keluarga dengan riwayat penyakit jantung
-pola makan buruk
-pola hidup tidak sehat

Distal factors Proximal factors

-norma maskulinitas/kejantanan yang abai - Kelelahan


terhadap gaya hidup sehat - Tekanan kehidupan
-Tidak ada aturan tentang iklan rokok
Bunuh diri
Risk factors Protective factors
- Sakit berkepanjangan - Religiusitas
- Minim akses informasi kesehatan - Kepedulian keluarga dan tetangga tinggi
- Pribadi yang tertutup - Ada program peningkatan kualitas hidup
- Tidak memiliki keterampilan dalam dari pemerintah desa
mengelola permasalahan
- Kemampuan regulasi emosi buruk
- Memiliki keluarga dengan riwayat ODGJ

Distal factors Proximal factors

- Kemiskinan - Sakit kambuh


- Kondisi geografis buruk - Konflik interpersonal/rumah tangga
- Mitos
Geng motor

Risk factors Protective factors


-keluarga tidak berfungsi optimal - Religius
-perhatian orang tua terhadap anak kurang - kepedulian guru dan teman-teman
-permasalahan eksistensi diri - Patuh dan hormat pada orang tua
-permasalahan biopsikologi tumbuh kembang
remaja

Distal factors Proximal factors


-budaya maskulin/norma maskulinitas yang abai - Ajakan teman
terhadap gaya hidup sehat - Stress di sekolah dan di rumah
-tayangan kekerasan di televisi
-
Silahkan bergabung dalam kelompok
masing-masing dan diskusikan hal dibawah
ini!
 Tentukan satu tema berdasarkan satu
kejadian di lingkungan anda/ yang pernah
anda jumpai
 Jabarkan Risk Factor, Protective factors,
Distal factors dan Proximal factors dari
peristiwa tersebut
Bagaimana memulai
intervensi komunitas?
Intervensi komunitas
 Creating healthy community environments
through broad systemic changes in public policy
and community-wide institutions and services.
 Membangun lingkungan yang sehat melalui
perubahan yang sistemik pada ranah budaya,
sistem nilai, kebijakan dan pelayanan
 Fokus pada upaya pencegahan dengan promosi
kesehatan
Psikologi Klinis

 Psikodiagnostika diagnosis Intervensi Prevensi

Observasi Konseling dan


Wawancara Normal/abnormal psikoterapi
Tes projektif Berbasis DSM V Individu/kelomp
Tes non ok
projektif
Psikologi Komunitas
Banyaknya kasus
Wiayah
Pemetaan Rentang usia
permasalahan & Status pendidikan
penggalian data Status sosial
ekonomi
Jenis kelamin

assessment analisis & interpretasi intervensi prevensi &


promosi

Semua teori Konseling/psikoterapi


Observasi dalam ilmu kelompok pada
korban, pelaku, Psikoedukasi,
Wawancara psikologi dengan
kelompok rentan penyuluhan,
FGD tinjauan sosialisasi, kampanye
Survey kerangka ekologi Advokasi
PRA
Partisipasi masyarakat
 Suatuproses pelibatan masyarakat dalam
pengambilan keputusan yang menyangkut
diri mereka sendiri dan lingkungan tempat
tinggalnya (K. Heller et al., 1984, p. 339)
Cara belajar orang dewasa
 Orang dewasa ingin tahu terlebih dahulu alasan mengapa
mereka harus mempelajari hal-hal baru sebelum memutuskan
untuk mempelajari atau mencari informasi baru.
 Orang dewasa cenderung menganggap pengalaman hidupnya
adalah hal yang berharga yang akan mereka gunakan dalam
menyaring informasi baru.
 Orang dewasa akan merasa siap untuk mempelajari hal-hal baru
ketika mereka merasa butuh untuk mengetahuinya.
 Orang dewasa lebih memilih metode belajar yang
berbasis kemandirian, yang memberikan
kebebasan bagi mereka untuk mencari sendiri.
 Orang dewasa cenderung menolak nasehat dan
arahan untuk mengikuti nilai dan norma baru.
Oleh karena itu tidak perlu mengajak mereka
berdebat, melainkan mengajak mereka
merenungkan kembali tentang apa nilai dan
tujuan hidup yang mereka yakini sudah sesuai
dengan hasil dan fakta yang terjadi.
Jenis intervensi komunitas
 Penyuluhan
 Psikoedukasi
 Kampanye
 Pelatihan keterampilan
 Pelibatan tokoh masyarakat/agama
 Diskusi kelompok terarah
 Diskusi public
 Workshop
 Seminar
 Advokasi kebijakan
Media dan forum intervensi komunitas
 Iklan layanan masyarakat
 Rembug desa
 Arisan RT/RW
 Pengajian keagamaan
 Penyebaran leaflet/poster
 Iklan surat kabar, majalah dinding, dll
 Siaran radio dan televisi
 Social media/internet
 Kesenian dan kebudayaan
Sasaran intervensi komunitas
 Kelompok
 Keluarga
 Tokoh masyarakat/agama
 Perangkat desa/dusun
 Pekerja seni
 Institusi pendidikan
 Institusi agama
 Pemerintah
psychoeducation
Psikoedukasi komunitas
psikoedukasi ???

 Saatini tidak ada definisi yang baku


tentang psikoedukasi. Ada yang
memberikan definisi secara singkat, namun
juga ada yang memberikan definisi secara
lebih rigid dan detil.
Psychoeducation
Psychoeducation is a training or education of a person with psychiatric
disorder in subject areas that serve the goals of treatment and
rehabilitation.
For example, enhancing the person’s acceptance of his illness, promoting
active cooperation with treatment and rehabilitation, and strengthening
the coping skills that compensate for deficiencies caused by the disorder
(Goldman, 1988)
Key words:
- Education
- Training
- Achieve the goals treatment/rehabilitation
- Improve the skills or increase the knowledge
- it is dedicated for a patient not the caregivers/family

Anda mungkin juga menyukai