Anda di halaman 1dari 16

KONSEP KEPERAWATAN

KOMUNITAS AGGREGAT
REMAJA

Dr. Budhi Mulyadi, SKp., M.Kep., Ns. Sp. Kep. Kom


Kenapa disebut beresiko?
Kelompok Remaja yaitu penduduk dalam
rentang usia 10-19 tahun
Proporsi kurang lebih 1/5 dari seluruh
jumlah penduduk
Menurut Erikson Remaja berada pada
masa mencari identitas diri
Remaja mempunyai rasa keingintahuan
yang besar, menyukai petualangan,
tantangan serta cenderung berani
menanggung risiko atas perbuatannya
tanpa didahului oleh pertimbangan yang
matang
Apabila keputusan yang diambil
dalam menghadapi konflik tidak
tepat, mereka akan jatuh pada
perilaku beresiko dan mungkin harus
menanggung akibat lanjutnya dalam
bentuk berbagai masalah kesehatan
fisik dan psikososial, yang bahkan
mungkin harus ditanggung seumur
hidupnya (DEPKES, 2005).
Angka kecelakaan – kematian 75%
dialami oleh remaja
Remaja
Usia 12-18 tahun (WHO 12-20 tahun)
Pubertas
Wanita ditandai dengan menstruasi
Laki-laki, mimpi basah
Pertumbuhan laki laki lebih cepat remaja
Remaja melambat dari pertumbuhan anak
anak
Perubahan suara, fisik
Karakteristik remaja
Pertumbuhan fisik seperti dewasa
Perkembangan mental masih anak
anak
Mulai mengekplorasi lingkungan di
luar rumah
Mencari jati diri di lingkungan
Mencari idola
Faktor Resiko
Internal Eksternal
- Kemiskinan
- Kondisi fisik, - Single parenting
mental - Tingkat pendidikan
Ortu
- Peer group - Pemanfaatan yankes
dan - Sekolah
- kondisi lingkungan
kegiatannya - Teknologi
- Media massa
- Tingkat - Budaya
pendidikan - Keamanan sktr
rumah
Kemungkinan masalah
Penyimpangan Masalah emosi
perilaku dan bunuh diri
(Merokok, Sex Kekerasan
pranikah, Kehamilan tak
Napza,Miras) diinginkan
Kecelakaan PMS & HIV
Nutrisi Jerawat
Kebutuhan Layanan Kes/Kep
Promotif
– Pemberian informasi dan edukasi
– Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
(PKHS)
– Pelatihan pendidik/konselor sebaya
(peer educators/counselor)
Preventif
– Pelayanan klinis medis termasuk
pemeriksaan penunjang dan rujukannya
– Konseling
– Pelayanan rujukan social dan pranata
hukum
– Imunisasi
– Skrining
Komunitas Remaja
Perkumpulan remaja
Geng remaja putri
Geng motor
Pramuka
Remaja masjid
Prinsip pedekatan Remaja
Dengan teman sebaya
Libatkan guru
Libatkan ortu
Geng motor
Sumber Data Pengkajian
aggregate Remaja
Data Primer
– Obervasi lapanga, pemriksaan fisik
– Wawancara remaja, ortu, tokoh, dinkes, polisi,
satpol PP, dll
– Kuesioner
– Key person : tokoh masyarakat
– FGD : diskusi dengan kelompok remaja, ortu,
guru
Data Sekunder: dari laporan Dinkes, polisi
Poin Poin Pengkajian Remaja
(Satu Core, 8 sub system)
Core : sejarah geng remaja di suatu daerah, data
remaja: jumlah, Jk,agama, etnis, usia
Lingkungan : lingkungan yg mempengaruhi
remaja
Pelayanan Kesehatan dan social : fasilitas
pelayanan Kesehatan dan fasilitas umum untuk
remaja
Ekonomi : pekerjaan remaja (utama atau
sampingan), sarana rekonomi yg ada
mempengaruhi remaja
Transportasi dan keamanan : fasilitas transportasi yg
mempengaruhi remaja, system keamanan yg berpengaruh
pada remaja
Politik dan pemerintahan : kebijakan, aturan dan situasi
politik yg mempengaruhi remaja
Komunikasi : sarana komunkasi yg mempengaruhi remaja
Pendidikan : sarana Pendidikan formal dan informal yg
mempengaruhi remaja
Rekreasi : sarana rekreasi yg mempengaruhi remaja
Persepsi : persepsi remaja dan orang lain thd remaja
Strategi intervensi pada
agrregate Remaja
Pendidikan Kesehatan : penyuluhan
Kesehatan remaja pada remaja, ortu,
guru
Strategi kelompok : peer group sebaya
remaja
Pemberdayaan :membuat kelompok
remaja mandiri (swabantu)
Kerjasama (kelompok ortu peduli
remaja, perusahaan peduli remaja)
Positif Deviance pada Remaja
Atlet berprestasi
Seniman berprestasi
Yuotuber sukses
Wirausaha remaja
Remaja sholeh

Anda mungkin juga menyukai