Anda di halaman 1dari 32

Catatan Semester 3

Reski Ramdana
Catatan Semester 2
Reski Ramdana
Catatan Semester 1
Reski Ramdana

Analisis Kualitas Lingkungan


Dosen :

1. Siti Rabbani Karimuna, S.KM., MPH.


2. Nurmaladewi, S.K.M., M.P.H.

Jadwal : Senin 13:00-14:00

Catatan Random :

Tema :
SEMESTER 3

K3 Pesisir & Kepulauan


Dosen :

1. Syawal Kamiluddin Saptaputra, S.KM., M.Sc.


2. Pitrah Asfian, S.Sos.,M.Sc.

Jadwal : Selasa 08:00-09:40

Catatan Random :

Tema :

Presentasi Kelompok

- Investigasi kecelakaan kerja


- Konsep masyarakat pesisir kepulauan (kelompok 1)
- Konsep kebudayaan pesisir kepulauan (kelompok 2)
- Konsep budaya K3 dalam organisasi masyarakat pesisir kepulauan (kelompok3)
- Perkembangan budaya keselamatan kerja pesisir (kelompok 4)
- Program pengembangan budaya keselamatan kerja pesisir (kelompok 5)
- Potensi bahaya K3 pesisir (kelompok 6)

SEMESTER 3

Dasar Kesehatan Reproduksi/KIA


Dosen :

1. Farit Rezal, SKM., M.Kes


2. Akifah

Jadwal : Selasa 10:00-11:40

Catatan Random :

Tema :

Kesehatan (WHO) : keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun social, tidak hanya
terbebas dari penyakit atau kelemahan atau cacat. (termasuk ekonomi)

Reproduksi : atau perkembangbiakan adalah proses biologis suatu individu untuk menghasilkan
individu baru. (menghasilkan generasi selanjutnya)
Kesehatan reproduksi : merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan social yang baik,
bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, tetapi juga sehat dari aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.

Sistem reproduksi : keterkaitan alat, fungsi reproduksi (siklus berulang)

Proses reproduksi : rangkaian kejadian

Organ Reproduksi

Perempuan ada 7

- Ovarium (penghasil sel telur)


- Uterus (tempat tumbuh kembang janin)
- Bulu vagina
- Servikd (leher rahim)
- Vagina (digunakan tubuh untuk mengeluarkan menstruasi, yang berawal dari rahim)
- Tuba fallopi (penghubung ovarium dan rahim)
- Fimbriae (menangkap sel telur)

Pria ada 10

- Penis (saluran keluar air mani dan air seni/urin)


- Glans/kepala (ujung penis)
- Uretra (saluran urin dari kandung kemih)
- Vas deferens (tempat penyimpanan spermatozoa sebelum diejakulasi)
- Epididimis (saluran di dalam skrotum, mengangkut dan menyimpan sperma yang
diproduksi oleh testis)
- Testis (produksi sperma dan hormone testosterone)
- Skrotum (kantung)
- Kelenjar prostat (mengeluarkan cairan sumber nutrisi dan pelindung sperma)
- Vesikula seminalis (sepasang kelenjar di sepanjang bagian belakang dasar kandung
kemih pria, menghasilkan cairan yang membentuk air mani)
- Kandung kemih (menyimpan urin, terletak di panggul)

Hak Reproduksi dan Hak Seksualitas

- Setiap pasangan/perorangan berhak mendapat informasi dan pelayanan tentang


reproduksi
- Bebas dan bertanggung jawab (kapan punya anak, jarak aman 3-5 tahun, mempengaruhi
kesehatan ibu, jumlah anak)
- Tanpa diskriminasi, paksaan, ancaman, kekerasan (kasus pemerkosaan boleh aborsi)
Wanita :

- Menstruasi
- Penyakit ibu sering menurun kepada anak
- Kesehatan wanita sering dilupakan
- Masalah kespro wanita jadi agenda internasional
- Kebiasaan tradisional yang merugikan
- Diskriminasi kespro wanita dan hak kespro wanita
- Ketidaksetaraan terhadap wanita dalam pendidikan, pengambilan keputusa, dll

Kondisi agar dapat reproduksi dengan sehat :

- Kelainan anatomis dan fisiologis pada laki-laki dan perempuan, asupan gizi, kelenjar
hormone
- Landasan psikis yang memadai agar perkembangan emosinya baik
- Setiap orang terbebas dari kelainan/penyakit langsung dan tidak langsung mengenai
organ reproduksi
- Wanita hamil memerlukan jaminan bahwa dia akan melewati masa tersebut dengan aman
(dari suami)

Ruang Lingkup Masalah Kespro

Menurut program kerja WHO, masalah kespro dibagi 8 topik penting :

- Praktek tradisional semasa anak-anak, ex : mutase genitas/sunat perempuan


- Masalah kespro remaja seharusnya dimulai sejak masa kanak-kanak, alasannya sering
kali muncul kehamilan remaja ataupun kekerasan seksual pada remaja
- Tidak terpenuhinya kebutuhan ber-KB, biasanya terkait isu aborsi yang tidak aman
- Mortalitas dan morbiditas ibu dan anak selama kehamilan, proses persalinan dan masa
nifas
- Infeksi saluran reproduksi (IMS/Infeksi Menular Seks, PSK rentan tertular/menularkan)
- Kemandulan
- Syndrome Pre dan menopause (sebelum dan sesudah) meningkatkan resiko cancer organ
repro
- Kekurangan hormone bias menyebabkan osteoporosis, ex : LBP/Low Back Pain

Remaja (10-19 tahun), 3 karakteristik :

- Fisik, hormone seksual mulai aktif, mengalami pertumbuhan


Mental, mencari tahu tentang dirinya
Nilai dan moral
- Confidence
- Social
Peer/tekanan sebaya
Konflik dengan perilaku social
Orientasi seksual (heteroseksual dan aseksual)

Alasan Belajar Kespro

- Untuk mendapatkan informasi yang benar tentang proses, peranan, dan fungsi repro
- Memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses repro
- Menjaga hygiene perorangan

Pernikahan Usia Muda/Dini

Indonesia ranking 37 pernikahan dini dari 100++ negara, di ASEAN Indonesia ranking 2

Resiko Kehamilan Pada Remaja

- Resiko obsetri : ilmu yang mempelajari tentang kehamilan dan persalinan


- Resiko bagi anak yang dilahirkan
- Deficit kognitif/penurunan pengetahuan pada usia sekolah
- Resiko psikososial, sekolah tidak selesai

Masalah Gender dan Seksualitas

Gender : peran/tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan secara social, (WHO)
berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan yang diharapkan sebagai perempuan
dan laki-laki yang dibentuk masyarakat bukan karena perbedaan biologis

- Indonesia mengatur masalah seksualitas/gender


- Kondisi social budaya (norma seksualitas) diatur negara
- Homoseksual, poligami, dll diatur negara
- Status
- Perlindungan terhadap perempuan remaja
- Diskrimasi/perbedaan
- Kekerasan pemerkosaan pada wanita
- KDRT
- Penyakit

Factor yang Mempengaruhi Kespro

- Kondisi social ekonimi dan demografi, ex : kemiskinan


Pendidikan yang rendah serta tempat tinggal yang terpencil
- Budaya dan lingkungan
- Psikologis
- Biologis

Aborsi

Menurut WHO (2007), 42 juta wanita hamil tanpa direncanakan di seluruh dunia setiap tahunnya
melakukan aborsi, 20 juta atau setengah dari itu aborsi tidak aman. Setiap 8 menit, perempuan
aborsi tidak aman, meninggal. Indonesia, 2 juta aborsi setiap tahun. 3 kasus aborsi tidak aman, 1
yang meninggal. 11% kematian ibu dan anak di Indonesia dari aborsi. Paling banyak aborsi
adalah istri akibat malfungsi atau kegagalan alat kontrasepsi, bukan dari yang belum
nikah/belum siap. (penelitian 2002-2003)

Fakta aborsi tidak aman :

- Gagal KB
- Factor kemiskinan
- Penolakan laki-laki untuk membiayai dan membesarkan anak
- Hubungan tidak stabil dengan istri

Persentase :

- 41,2% merasa jumlah anak sudah cukup, KB


- 23,3% belum nikah
- 0,7% korban pemerkosaan
- 14,5% masih sekolah
- 1,6% ditinggalkan pasangan, tidak bertanggung jawab ataupun suami merantau dan nikah
lagi
- 7,2% masalah kesehatan

Hak Kesehatan Seksual Perempuan yang Diabaikan

Menurut United National Population Fund : kelalaian terhadap pemenuhan hak kesehatan
seksual dan repro adalah akar dari berbagai masalah di dunia ini seperti :

- Kekerasan berbasis gender


- AIDS dan HIV
- Kematian ibu
- Kehamilan remaja
- Penolakan terhadap anak
- Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat
Seks (karakteristik biologis, laki-laki dan perempuan, aktivitas/orientasi seksual) sedangkan
seksualitas (gender, sifat, perilaku secara alami)

Ketidakadilan Gender dalam Infeksi Menular seksual (Jenis Kelamin)

Menurut UNAIDS, ada 15,4 juta perempuan ODHA. 61% Gurun Sahara/Afrika (HIV AIDS
meningkat 2018, +1,6 juta menjadi 17 juta). Indonesia, 2018, laki-laki dan perempuan yang
terinfeksi HIV AIDS 1:3,79. Indonesia, 38.500 anal lahir dengan HIV AIDS/tahun. HIV AIDS
hostnya laki-laki atau suami.

4 faktor ketidakadilan :

- IRT karena perilaku jajan suaminya


- Banyak remaja putri yang tidak menolak ajakan seks
- PSK yang tanpa pengaman
- IRT dari suami pecandu narkoba

Ketidakadilan gender : bentuk perbedaan perlakuan berdasarkan alasan gender, ex : pilih kasih,
penyingkiran dan pembatasan peran, ex : perempuan tidak boleh ikut latiahan bela diri.

Hubungan HIV AIDS dan Gender

- Di negara berkembang, perempuan HIV AIDS lebih banyak daripada laki-laki (miskin)
- Perempuan dengan HIV AIDS bebannya bertambah (merawat anggota keluarga)
- Diskriminasi berbasis gender menghalangi perempuan untuk mengetahui atau mengakses
penggunaan metode perlindungan dari HIV AIDS
- Stigma dan diskriminasi perempuan dengan HIV AIDS
- Hubungan heteroseksual adalah transmisi umum di seluruh dunia (spesifik : narkoba dan
homo paling berisiko)
SEMESTER 3

Etika & Hukum Kesehatan


Dosen :

1. La Ode Ali Imran Ahmad, SKM., M.Kes.


2. Sri Tungga Dewi, SKM, M.MR

Jadwal : Selasa 13:00-14:40

Catatan Random :

Tema :

- Filsafat etika

Etika/Ethos

Akhlak, adat kebiasaan, watak perasaan yang baik, yang buruk

Etika yang berkaitan dengan norma/nilai :

- Deskriptif : sikap/perilaku manusia, tertulis


- Normatif : sesuai kaidah yang berlaku di masyarakat

Etiket

Hamper sama dengan etika, berbeda dalam pelaksanaannya, tertulis peraturan tata karma yang
harus dipatuhi, ex : cara berpakaian, berbicara, duduk, salaman, bertamu

Prinsip Etiket

- Persamaan etika etiket : hanya berlaku di tempat ramai, tata cara perbuatan yang harus
dilakukan, ex : pakai tangan kanan, tergantung budaya setempat, memandang manusia
dari lahiriah saja (fisik)

SEMESTER 3

Biostatistik Inferensial
Dosen :

1. Rastika Dwiyanti Liaran, SKM., M.Kes


2. Dr. Ruslan, S.Si., M.Si.

Jadwal :Rabu 10:00-11:40

Catatan Random :

Tema :

Inferensial : analisis data yang digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis

Hipotesis tidak salah tidak benar, hanya diterima atau ditolak

Parametric : hasil pengukuran, ex : berat badan

Non parametric : data penggolongan, ex : dari hasil pengukuran

Skala data : nominal (hasil penggolongan, membedakan 2 kelompok, tidak ada tingkatan, tidak
lebih baik dari yang lain), ordinal (hasil penggolongan, ada tingkatan, ex : tingkat pendidikan),
interval dan rasio (hasil pengukuran, beda : interval tidak 0 mutlak, ex : tidak ada usia 0 bulan,
ratio 0 mutlak, ex : nilai 0 yang benar-benar 0 ada)

- Uji korelasi
- Uji-t (satu sampel, berpasangan, bebas)
Uji-t satu sampel untuk uji beda sekumpulan data dengan standar tertentu
Uji-t sampel berpasangan untuk dua kelompok data, ex : melakukan pengukuran sebelum
dan sesudah KB pada sampel yang sama
Uji-t sampel bebas, dua sampel yang berbeda, homogeny dan heterogen

Hipotesis

1 arah : >/< : peningkatan (n-1)(α)

2 arah : =/≠ : perbedaan (n-1)(α/2)

Tujuan penelitian dikatakan berhasil ketika hasil setelah test lebih tinggi dari sebelum.

Uji-t : n < 30

Table z : n > 30
SEMESTER 3

Biomedik (Biokimia)
Dosen :
1. Febriana Muchtar, S.TP., M.Kes.
2. Dr. Asnia Zainuddin, M.Kes.

Jadwal : Kamis 10:00-11:40

Catatan Random :

Tema :

Biomedik : cabang ilmu sains kesehatan yang menggunakan asas-asas dan pengetahuan alam
untuk menjelaskan fenomena hidup pada tingkat sel, organ dan organisme, hubungannya dengan
penyakit serta menemukan dan mengembangkan bahan yang tepat untuk mencegah, mengobati
dan memulihkan kerusakan akibat penyakit.

Biokimia/biochemistry : is chemistry of life/ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi pada makhluk


hidup

(bios : kehidupan, chemis : kimia) ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul
dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup.

Ex : tumbuhan (H2O + cahaya matahari + CO2)

manusia (untuk mengetahui reaksi antar senyawa kimia dalam melangsungkan dan
mempertahakan kehidupan)

Sering lapar : usus/pancreas bermasalah sehingga tidak dapat menghasilkan enzim buat
metabolism atau karena parasite/bakteri

Sejarah Perkembangan Biokimia

- Abad XVII (1665), penemuan sel oleh Robert Hooke, sayatan pada gabus batang tanaman
Quercus suber menggunakan mikroskop
- Pertengahan abad XVIII, ahli kimia Swedia, Wilhelm Scheele
- Bapak biokimia : Karl Neuberg

Ruang lingkup : susunan, sifat-sifat, reaksi

Aplikasi Biokimia

- Kedokteran : untuk prediksi anemia, liat dari reaksi kimia di dalam tubuh pasien
- Keperawatan : indikasi sudah sehat, dengan liat reaksi kimia tubuh pasien
- Pangan : pada proses produksi, ex : tempe – ragi
- Pertanian : pestisida, pupuk
- Gizi : dari makanan ke reaksi dalam tubuh
- Farmasi : obat-obatan dengan reaksinya dalam tubuh

Kenapa tidak minum glukosa langsung jika kekurangan glukosa ?

Hipoglikemia : kondisi ketika kadar gula darah di bawah normal. Dextrose : cairan infus untuk
mengatasi hipoglikemia. Jika pasien dalam keadaan sadar maka pertolongan pertamanya dengan
minum air gula. Infus tidak dijual bebas dan harus dosis dokter. Harus melalui pembuluh darah
untuk pasien yang tidak sadar. Madu : gukosa dan fruktosa, bias langsung diserap.

Enzim

Enzim : biomolekul yang dihasilkan oleh organisme hidup dan terdiri dari protein dan senyawa
yang berikatan dengan protein. Biokatalisator yang berfungsi sebagai katalis senyawa yang
mempercepat proses reaksi kimia namun tidak ikut bereaksi

Enzim : pengurai makanan

Semua enzim akhiran –ase

Enzim hidrolasi : bias bekerja dengan adanya air

Zymase : kumpulan berbagai macam enzim

Enzim :

- Apoemzim (tersusun dari protein)


- Ko-Faktor (tersusun dari nonprotein), ion-ion (ex :Na+, Cu2+, Fe2+), koenzim (bahan
organic, ex : NAD,FAD, sitokrom), gugus prostetik (ion logam + molekul organic)

Sejarah Enzim

- 1850 : bapak kimia (Louis Pasteur), gelembung dalam wine


- 1878 : Wilhelm Kuhne, orang yang pertamakali mengatakan enzim
- 1897 : Eduard Buchner, ragi
- 1926 : James Sumner, urease dapat diisolasi dan dikristalkan
- 1930 : John Northrop. Mengkristalkan enzim pepsin dan tripsin, mampu bekerja di bawah
pH 3

Sifat Enzim

- Sebagai katalisator (mempercepat reaksi tapi tidak ikut bereaksi)


- Bersifat bolak-balik (mengurai senyawa sesuai substratnya dan membentuk substrat lagi)
- Bersifat seperti protein
- Aktif dalam jumlah yang sangat sedikit (microgram)
- Dipengaruhi oleh suhu dan pH
- Bekerja secara spesifiks dan efektif
- Tidak menentukan arah reaksi

Metabolism

Metabolism : semua reaksi kimia di sistem kedupan pada organisme.

Peran metabolism : mengubah zat makanan, ex : glukosa, menjadi senyawa yang diperlukan, ex :
ATP

- Katabolisme, sintesis, molekul kecil menjadi besar


- Anabolisme, molekul besar menjadi kecil
- Tahap 1, melepas polimer panjang(pencernaan)
Tahap 2, mengubah molekul kecil menjadi lebih kecil
Tahap 3, asetil KoA

Karbohidrat

Type karbohidrat :

- Simple (monosakarida, ex : glukosa (buah, sirup, madu), fruktosa, karbohidrat paling


manis (gula buah), galaktosa, tidak terdapat bebas dari alam (susu – laktosa diubah di
dalam tubuh menjadi galaktosa) dan disakarida)
- Complex : poli dan fiber/serat

Disakarida

2 molekul monosakarida

Complex Carbohidrat

Molekul gula rangkaian panjang

- Glikogen : cadangan carbo in animal and human, 200-500 gram tahan 8-15 jam di dalam
hati untuk sumber energy seluruh tubuh selain otot (6-10%) dan pada otot untuk otot
sendiri, 1-2 %
- Pati : cadangan untuk tumbuhan, amilosa (rantai lurus tanpa cabang) ex : tepung terigu,
amilopeptin (ada cabang) ex : tepung jagung
- Fiber : soluble fiber (larut, ex :pectin, gum) dan insoluble fiber (tidak larut, selulosa)
Fungsi Karbohidrat

- Tubuh : penghasil energy, sumber energy, mencegah ketosis, sumber serat


- Pada makanan : memberi rasa manis

Penyerapan Karbohidrat

Tujuan utama : untuk mengubah menjadi molekul kecil, start pada pencernaan, pemecahan pati
oleh molekul maltose saliva amilase. Carbo 130 gram/hari. 45-65 % kalori kita dari carbo.

Tahap Metabolism Karbohidrat

- Glikolisis : glukosa menjadi asam piruvat dan asam laktat


- Glikogenesis : glukosa menjadi glikogen oleh insulin
- Glikogenolisis : glikogen menjadi glukosa
- Oksidasi asam piruvat menjadi asetil KoA
- Jalur heksosa monofosfat
- Gluconeogenesis : glukosa menjadi glikogen (noncarbo, protein dan lemak)

Gangguan Metabolisme

- Carbo : lactose intolerans (rasa diare saat konsumsi susu sapi)


- Protein : minum susu sebelum tidur = tidur nyenyak

Protein Meta

- Transamination
- Deamination
- Gluconeogenesis
- Protein degradation
SEMESTER 3

Pemasaran Sosial
Dosen :

1. Fikki Prasetya, SKM.,M.Kes


2. Hartati Bahar, SKM.

Jadwal : Kamis 15:30-16:20

Catatan Random :

Tema :
SEMESTER 3

Biomedik (Anatomi & Fisiologi)


Dosen :

1. Jafriati, S.Si., M.Si.


2. Renni Meliahsari,S.Gz.,M.Kes

Jadwal : Jumat 08:00-09:40

Catatan Random :

Tema :

Anatomi

Ilmu yang mempelajari struktur tubuh/susunan dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain

Fisiologi

Ilmu yang mempelajari faal, fungsi/kerja tubuh manusia dalam keadaan normal (fungsi sekuler
dan molekuler tubuh dan berhubungan dengan ilmu dasar fisika dan kimia.

HIV (Human Immunodeficiency Virus)

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)

Cabang Ilmu Anatomi

Anatomi Makroskopis : susunan alat-alat tubuh dengan jalan memotong dan memisahkan bagian-
bagian tubuh
Anatomi Mikroskopis : susunan alat-alat tubuh dengan menggunakan kaca pembesar atau
mikroskop

Anatomi Sistemik : tiap-tiap sistem yang terdapat dalam tubuh

Anatomi Regional : letak alat-alat tubuh satu dengan yang lainnya

Anatomi Perkembangan (Embriologi) : perubahan yang terdapat pada sel mulai dari kehamilan
sampai anak lahir

Anatomi Permukaan : letak alat-alat dalam tubuh yang diproyeksikan ke luar tubuh

Anatomi Perbandingan : berhubungan dengan persamaan dan perbedaan antara susunan tubuh
manusia dan makhluk yang lebih rendah/binatang

Anatomi Radiologi : ukuran tubuh manusia yang berbeda antara satu bangsa dengan bangsa lain

Ilmu yang Mempelajari Struktur Tubuh Tertentu

- Artrologi : sendi
- Dermatologi : kulit
- Gastrologi : saluran cerna (lambung dan usus)
- Kardiologi : jantung
- Miologi : otot
- Neurologi : persarafan
- Oftalmologi : mata
- Osteologi : tulang
- Urologi : saluran kemih dan reproduksi

Struktur Tubuh Manusia

- Sel : unit structural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup yang hanya bias dilihat
dengan mikroskop
- Jaringan : sekumpulan sel-sel
- Organ : sekumpulan jaringan
- Sistem organ : sekumpulan organ

Sistem Organ

- Integument : memisahkan organ


- Skeletal : tulang dan sendi
- Muscular : otot
- Persyarafan : syaraf normal
- Endokrin : hormone
- Kardiovaskular : jantung
- Limfatik : limfa
- Pernapasan
- Pencernaan
- Perkemihan
- Reproduksi pria
- Reproduksi wanita

Bidang Tubuh

- Medial : tengah yang membagi tubuh


- Sagital : membagi tubuh kiri kanan
- Frontal/koronal : membagi tubuh depan belakang
- Transversal : atas dan bawah

Infeksi sekunder : di luar (ex : pasien HIV terkena TB dari teman)

Infeksi nosocomial : di rumah sakit (ex : pasien kecelakaan, setelah di rumah sakit terkena infeksi
saluran kencing)
SEMESTER 3

Perencanaan & Evaluasi Kesehatan


Dosen :

1. Jumakil, S.K.M.,M.P.H
2. Dr. Nani Yuniar, S.Sos., M.Kes.

Jadwal : Jumat 10:00-11:40

Catatan Random :

Tema :

Planning/perencanaan :

- What
- When
- Where
- With who
- How
- Why

Harus jelas

Evaluasi

Metode ZOOP

Zield (tujuan)

Orienterte (orientasi)

Projekt (proyek)

Planning (perencanaan)

Objective Oriented Project Planning : perencanaan proyek yang berorientasi pada tujuan
ZOPP :

- Mengamati/analisis situasi
- Identifikasi masalah prioritas (penentuan prioritas masalah dan akar masalah)
- Analisis stakeholder
Siapa saja yang terlibat, siapa yang dapat manfaat, siapa yang dirugikan, panitia,
mecakup, penghambat
- Analisis pohon masalah (atau bias juga fish bone)
- Perumusan pohon tujuan (objective/luas atau umum, goals/titik sasaran, purpose/khusus)
- Project planning matrix (log frame)

Log Frame : pendekatan dalam melakukan perencanaan program kesehatan secara logis yang
menggunakan indicator yang jelas.

SEMESTER 3
Kepemimpinan & Berpikir Sistem
Kesehatan Masyarakat
Dosen :

1. Dr. Nani Yuniar, S.Sos., M.Kes.


2. La Ode Muhamad Sety, SKM., M.Epid.

Jadwal : Jumat 13:00-14:40

Catatan Random :

Tema :

Kemepimpinan : kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memudahkan orang lain


dalam mencapai tujuan organisasi maupun anggotanya. Bukan hanya sebagai proses dalam
memimpin, namun juga sebagai ilmu pengetahuan. Sebagai proses (pemimpin, yang melakukan
tindakan dan kepemimpinan, proses/tindakan).

SEMESTER 3
Promosi Kesehatan
Dosen :

1. Prof. Dr. H. Ruslan Majid, M.Kes.


2. Farit Rezal, SKM., M.Kes

Jadwal : Jumat 15:30-17:10

Catatan Random :

Tema :

Promosi : suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau
pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang/jasa yang
dipasarkannya.

Kesehatan : keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan hidup produktif
secara social dan ekonomi. (UU No. 23, 1992 dan UU No. 2009)

Health : is a state of complete physical, mental and social well-being, and not menely the
absence of disease or infirnity. (WHO 1981)

Paradigm sehat : cara pandang, pola piker atau pola pembangunan kesehatan yang diarahkan
pada peningkatan, perlindungan dan pemeliharaan kesehatan. Pengembangan perilaku dan
lingkungan sehat dengan focus pada upaya promotive dan preventif tanpa melupakan upaya
kuratif dan rehabilitative.

Ilmu pengetahuan dan seni membantu orang-orang merubah gaya hidup menuju kesehatan
optimal (keseimbangan kesehatan fisik, emosi, social, spiritual dan intelektual).

Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan, melindungi, dan memelihara kesehatannya.

WHO : proses atau upaya pemberdayaan masyarakat untuk dapat memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.

Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan
menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan.
(Piagam Ottawa, 1986)

WHO (1984) : promkes adalah proses membuat orang mampu meningkatkan control terhadap,
dan memperbaiki kesehatan mereka.
Tujuan Promkes :

- Tersosialisasinya program-program kesehatan


- Terwujudnya masyarakat yang berbudaya hidup bersih dan sehat
- Terwujudnya gerakan hidup sehat dimasyarakat untuk menuju terwujudnya
kabupaten/kota sehat, provinsi sehat dan Indonesia sehat

Sasaran Promkes :

- Perorangan/keluarga : memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran baik


langsung maupun melalui media massa, berperan aktif dalam upaya atau kegiatan
kesehatan, dll
- Tatanan : adanya kader kesehatan untuk masing-masing tatanan, mewujudkan tatanan
yang sehat untuk menuju terwujudnya kawasan sehat
- Organisasi masyarakat/organisasi profesi/LSM : menggalang potensi untuk
mengembangkan gerakan atau upaya kesehatan bergotong-royong utnuk lingkungan
sehat
- Petugas/program/institusi kesehatan : melakukan promkes dalam setiap program
kesehatan yang diselenggarakan, mendukung tumbuhnya gerakan hidup sehat
dimasyarakat

Strategi Global Promkes

Promkes pilar utama, visi promkes, PHBS (masyarakat menolong diri sendiri), lingkungan sehat,
layanan kesehatan bermutu dan terjangkau, derajat kesehatan.

- Masyarakat mengupayakan lingkungan sehat


- Masyarakat memanfaatkan layanan kesehatan
- Masyarakat kembangkan UKBM
- Tenaga kesehatan responsive terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat

Strategi promkes : kemitraan, advokasi, bina suasana, gerakan pemberdayaan, perilaku


mencegah dan mengatasi masalah kesehatan

Ruang Lingkup Promkes

- Promkes pada aspek promotive


Sasaran : kelompok orang sehat
Tujuan : agar tetap sehat dan meningkatkan kesehatannya
- Preventif
Sasaran : kelompok berisiko tinggi (ibu hamil, ibu bersalin, lansia, dll)
Tujuan : tidak jatuh sakit
- Kuratif
Sasaran : kelompok penderita penyakit
Tujuan : sembuh dan tidak menjadi parah
- Rehabilitative
Sasaran : penderita yang baru sembuh
Tujuan : agar segera pulih

Secara umum

- Bayi (0-1 tahun)


- Balita (1-5 tahun)
- Remaja
- Ibu hamil
- Ibu bersalin
- Ibu nifas
- Ibu menyusui
- Pria usia subur/wanita usia subur
- Menopause

Konsep & Prinsip Pendidikan Kesmas

Pendidikan kesehatan : pengalaman yang mempengaruhi sikap, pengetahuan, maupun tindakan


seorang individu yang berkaitan dengan PHBS, baik level individu maupun masyarakat.

Tujuan Pendidikan Kesehatan

- Mengubah pola piker masyarakat bahwa kesehatan merupakan sesuatu yang bernilai bagi
keberlangsungan hidup
- Memanpukan masyarakat agar dapat secara mandiri mengaplikasikan PHBS melalui
berbagai kegiatan
- Mendukung pembangunan dan pemanfaatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
yang tepat

Konsep Perilaku & Perilaku Kesehatan

Perilaku : S.O.R (Stimulus, Organisme, Respon), bapak perilaku : skinner, 1938, psikolog
perilaku

Setiap organisme apabila diberi stimulus, maka dia akan merespon = perilaku
Etimologi : perilaku adalah tindakan yang dapat diamati bahkan dipelajari yang merupakan
pengaruh dari factor internal maupun eksternal

Perilaku kesehatan : respon yang mempengaruhi kesehatan, sistem kesehatan yang diterima,
penyakit yang diderita, pola konsumsi, lingkungan social.

Dibagi 3 :

- Bagaimana memelihara kesehatan


- Mencari dan menggunakan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan atau pencarian
pengobatan
- Kesehatan lingkungan

Domain Perilaku Kesehatan

1. Knowledge/pengetahuan : proses hasil tahu yang dihasilkan oleh pengindraan terhadap


objek tertentu
Mengetahui (mengingat kembali)
Memahami (bias interpretasi/gambaran)
Aplikasi (menjalankan)
Analisis (menjelaskan keterkaitan)
Sintesis (menyusun formulasi baru)
Evaluasi (memberikan penilaian)
2. Sikap/attitude, predictor/prediksi dari perilaku yang merupakan respon seseorang ketika
menerima stimulus dari lingkungannya (reaksi emosional seseorang terhdapat
rangsangan), ada 4 tingkatan :
Menerima
Merespon apabila individu memberikan reaksi yang tampak pada perilakunya
Menghargai
Bertanggung jawab/responsibility
3. Tindakan/melakukan rspon, 3 level :
Respon terpimpin, ex : individu mengikuti panduan
Mekanisme : individu melihat panduan/kebiasaan, ex : ketika lupa liat panduan lagi
Modifikasi perilaku yang sudah ada/adopsi

Pemberdayaan Masyarakat
(strategi promkes ke-3, dari, oleh, dan untuk masyarakat)
Tujuan utama: mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kseshatan mereka sendiri.

Metode Penyuluhan Kesehatan


Prinsip belajar yang dimana tujuannya agar masyarakat terjadi perubahan pengetahuan sikap dan
tindakan untuk mencapai kondisi hidup yang diinginkan (sehat).
Termasuk komunikasi 2 arah (goals - feedback)
Ada 2 metode:
- didaktik, penyuluhan 1 arah, dimana khalayak tidak diberi kesempatan untuk
berbicara/bertanya, ex: peringatan
- sokratik, 2 arah, khalayak diberi kesempatan mengemukakan

Metode penyuluhan dibagi 2 berdasarkan sasaran:


- penyuluhan kelompok besar (ciri: di atas 15 orang), 3 metode: ceramah, seminar,
demonstrasi/menggunakan alat peraga
- kelompok kecil (kurang dari 15 orang), 4 metode: diskusi (FGD, focus group discussion,
terarah, pro kontra), curah pendapat (semua orang berpendapat lalu dievaluasi (ex: musyawarah),
panel, bermain peran

Penentuan Khalayak
3 kelompok:
- individu
- keluarga
- sasaran khusus, ada 3: berdasarkan pertumbuhannya (anak-manula), kelompok yang memiliki
perilaku yang merugikan/beresiko (perokok pasif), dan kelompok yang memiliki penyakit
kronis/akut (cancer)

Metode Alat Bantu & Media Penyuluhan


1. Bahasa yang digunakan
2. Adat istiadat
3. Minat dan perhatian sasaran

POA (plan of action/rencana)


Dalam media penyuluhan, pesan adalah unsur utama
Inti media adalah peran
Pesan ada 5:
1. Pesan himbauan rasional, berupa himbauan yang berisi ajakan, ex: himbauan ikut posyandu
2. Pesan himbauan emotional, bagaimana kita menyampaikan berdasarkan perasaan kita, ex:
GSI/Gerakan Sayang Ibu

- pertemuan khusus dengan tokoh masyarakat


- diskusi melalui agenda rutin dengan masyarakat
- pengumpulan informasi dan sebagai langkah analisis situasi
Data yang diambil:
- data umum (karakteristik geografi, ex: pendapatan, usia, struktur organisasi pemuka
masyarakat)
- data khusus (sektor pertanian, kesehatan)
- data primer (perilaku masyarakat yang berhubungan dengan masalah yang sedang terjadi)

SEMESTER 3
Sanitasi Dasar Masyarakat Pesisir
Kepulauan
Dosen :

1. Nurmaladewi, S.K.M., M.P.H.


2. Yasnani, S.Si., M.Kes

Jadwal : Sabtu 07:30-10:00

Catatan Random :

Tema :

Jamban

Definisi Jamban :

Berdasarkan Kepmenkes No. 852 Tahun 2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat, jamban sehat adalah suatu fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk
memutuskan mata rantai penularan penyakit.

Jamban keluarga merupakan suatu bangunan yang dugunakan untuk tempat membuang dan
mengumpulkan kotoran/najis manusia yang lazim disebut kakus/wc, sahingga kotoran tersebut
disimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab/penyebar penyakit dan
mengotori lingkungan permukiman. (Depkes RI, 1985)

Syarat Jamban Sehat :

- Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang
penampungan minimal 10 meter)
- Tidak berbau
- Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga atau tikus
- Tidak mencemari tanah di sekitarnya
- Mudah dibersihkan dan aman digunakan
- Dilengkapi dinding dana tap pelindung
- Penerangan dan ventilasi cukup
- Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
- Tersedia air, sabun dan alat pembersih

Fungsi Jamban :
Jamban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan. Jamban yang baik dan memenuhi
syarat kesehatan memiliki manfaat :

- Melindungi masyarakat dari penyakit


- Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan sarana yang aman
- Bukan sebagai tempat berkembangnya serangga sebagai vector penyakit
- Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan (Azwar, 2000)

Jenis Jamban :

- Jamban cemplung, paling sederhana, hanya terdiri atas sebuah galian yang di atasnya
diberi lantai dan tempat jongkok
- Jamban plengsengan, memiliki lubang tempat jongkok yang dihubungkan oleh suatu
saluran miring ke tempat pembuangan kotoran
- Jamban bor, tempat pembuangan kotorannya dibuat dengan menggunakan bor
- Angsatrine, di bawah tempat jongkoknya ditempatkan/dipasang suatu alat yang berbentuk
seperti leher angsa yang disebut bowl
- Jamban di atas balong/empang, kotorannya dialirkan ke balong
- Jamban septic tank, terdiri dari 2 bak atau lebih serta dapat pula 1 bak saja untuk
memperlambat pengaliran air kotor di dalam bak tersebut

Permasalahan wilayah Pesisir & Pengendalian Pencemaran

Anda mungkin juga menyukai