Anda di halaman 1dari 55

Nama Mahasiswa : Naila Ferdia Putri

NIM : 1130019059
Kelompok Tahap : Keluarga Sakit Kronik ( Tidak Menular)
Peran : Perawat

PRAKTIKUM TM 15
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu memahami cara-cara melaksanakan pengkajian keperawatan dan
melaksanakan pengkajian keperawatan pada semua tahap perkembangan keluarga sesuai dengan
teori Friedman.

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian keperawatan keluarga pada semua tahap
perkembangan keluarga

INDIKATOR
1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien
2. Menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien
3. Menilai keadaan kesehatan klien
4. Membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya

A. TUJUAN
Untuk mengetahui proses pengambilan data dalam pengkajian keperawatan, menentukan masalah
keperawatan dan kesehatan klien serta membuat keputusan yang tepat dalam menentukan
langkah-langkah selanjutnya.

B. PENDAHULUAN
Asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan. Proses
keperawatan terdiri atas lima langkah, yaitu pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan,
penyusunan perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawatan dan
melakukan evaluasi. Pengkajian keperawatan keluarga merupakan langkah
awal dari proses keperawatan keluarga. Kegiatan pengkajian harus dilakukan dengan benar,
karena akan berpengaruh pada langkah-langkah berikutnya dalam proses keperawatan keluarga.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Lembar pengkajian
3. Tensimeter
4. Stetoskop
5. Timbangan berat badan
6. Pengukur tinggi badan
7. Alat pemeriksaan penunjang sesuai dengan kondisi klien : alat pemeriksaan kadar gula
darah acak, pemeriksaan asam urat, dll

D. PROSEDUR KERJA
1. Wawancara
Komunikasi dengan klien dan keluarga untuk mendapatkan respon, baik verbal maupun non
verbal. Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab yang berkaitan dengan
masalah yang dihadapi oleh klien, atau disebut dengan anamnesa. Wawancara berlangsung
untuk menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan
keluarga serta merupakan suatu komunikasi yang direncanakan.
2. Observasi
Mengamati perilaku serta keadaan klien dan keluarga untuk memperoleh data tentang
masalah kesehatan yang dialami. Observasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan
alat indera lainnya, melalui perabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari observasi
adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat
indera.
3. Konsultasi
Dengan tenaga ahli atau spesialis sesuai dengan masalah kesehatan yang ditemukan. Hasil
konsultasi dapat digunakan sebagai data pendukung dan validasi data.
4. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah kesehatan klien. Pemeriksaan
fisik dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut :
a. Inspeksi : pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang
diperiksa melalui pengamatan.
b. Palpasi : pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan terhadap bagian-bagian
tubuh yang mengalami kelainan.
c. Auskultasi : pemeriksaan fisik yang dilakukanmelalui pendengaran. Alat yang
digunakan adalah stetoskop.
d. Perkusi : pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mengetuk bagian tubuh dengan
menggunakan tangan atau alat bantu.
Untuk melakukan pemeriksaan fisik kepada anggota keluarga dapat dilakukan dengan pendekatan
head to toe atau pendekatan sistem tubuh.
5. Pemeriksaan penunjang
Misalnya pemeriksaan laboratorium, rontgen dan pemeriksaan lain sesuai dengan kondisi
klien.

E. HASIL
IDENTIFIKASI DATA

Nama Kepala Ny. F Bahasa Sehari-hari Indonesia


Keluarga
Alamat Rumah dan Jl. Karangrejo Sawah Jarak Yankes 2 Km
Telp No. 8 dan terdekat
088228107807
Agama dan Suku Islam dan Jawa Alat transportasi Mobil

DATA ANGGOTA KELUARGA

TT
Status
V Status
Hu Pendidik Pekerja Gizi
Su (TD Imunis Alat Bantu
No Nama b Umur JK an a n Saat (TB,
ku , N, asi / Protesa
dg Terakhir Ini BB,
S, Dasar
KK BMI)
P)
TB :
Pe Tidak
155 Imuni
re Menggun
Ja cm 130 sasi
1 Ny. F Ibu 50 m S1 PNS akan
wa BB : /90 Lengk
pu Alat
50 kg ap
an Bantu
Pe
Ana Ja Mahasi TB : 120 Imuni Tidak
2 Ny. N 22 re S1
k wa swa 153 /90 sasi Menggun
m
pu BB : Lengk akan alat
an 48 kg ap bantu
TB :
L 170 Tidak
Imuni
ak cm menggun
Tn. Ana Ja 120 sasi
3 17 i-l SMA Siswa BB akan
G k wa /90 Lengk
ak :60 Alat
ap
i kg Bantu

LANJUTAN

Analisis
Status Riwayat
N Masalah
Nama Penampilan Umum Kesehatan Saat Penyakit /
o Kesehatan
Ini Alergi
Individu
1 Ny. F Rapi dan bersih Sehat Tidak Tidak
mempunyai mempunyai
alergi riwayat
maupun kesehatan
penyakit individu
kronis
2 An. N Rapi dan bersih Sehat Mempunyai Mempunyai
Asma dan riwayat penyakit
alergi debu kesehatan
individu yaitu
kronis

3 An. G Rapi dan bersih Sehat Tidak Tidak mempunyai


mempunyai riwayat kesehatan
alergi individu
maupun
penyakit
kronis
GENOGRAM :

KETERANGAN SIMBOL GENOGRAM


N JAWABAN KLIEN /
KOMPONEN PERTANYAAN PERAWAT
O KELUARGA
1. Perawat 1 : 1. Ibu (Ny.F) : “ Iya
Assalamualaikum Baik sus, Silahkan”
,Selamat Pagi Ibu,
Bagaimana Kabarnya
ibu? Disini Saya Perawat
Rinda (perawat 1) ingin
meminta izin untuk
melakukan Pengkajian
pada keluarga ibu.

2. Ibu (Ny.F) : “saya


2. Perawat 2 : Baik Ibu saya dirumah tinggal ber 3
Tipe bentuk Perawat nayla (perawat dengan kedua anak
1 2), kalau boleh tau, ibu di
keluarga saya, suami saya
rumah tinggal dengan sudah meninggal 6
siapa saja ya ? tahun yang lalu”

Kesimpulan : Tipe
Bentuk Keluarga pasien
yaitu ( Single Parents
akibat suami meninggal
dengan 2 anak )

1. Perawat 1 : kalau boleh 1. Ibu (Ny.F) : “Saya ini


tau, asal ibu dan keluarga dan keluarga berasal
ini dari mana ya? Dari dari suku jawa sus”
jawa, dayak atau yang
lain ya bu?
2. Perawat 2 : Tepatnya dari 2. Ibu (Ny.F) : “Saya
jawa timur? jawa tengah berasal dari jawa
? atau jawa barat nggih timur sus dari kota
ibu? Dan sudah berapa surabaya, kami
Latar belakang
lama menetap disini sekeluarga sudah
2 kebudayaan (etnik)
nggih ibu? Bahasa yang tinggal disini kurang
biasa digunakan bahasa lebih 15 tahun. sehari-
apa ibu? hari kami
menggunakan bahasa
jawa campur bahasa
indonesia sus”
Kesimpulan : Latar
Belakang kebudayaan
klien yaitu Asli Jawa
Timur yaitu dari Kota
Surabaya. Bahasa
sehari-hari yang
digunakan klien adalah
bahasa Jawa-Indonesia

1. Perawat 1 : apakah di 1. Ibu (Ny.F) :


dalam keluarga ini ada “Alhamdulillah sus,
yang berbeda keyakinan tidak ada yang
bu? berbeda keyakinan.
2. Perawat 2 : ibu jika Kami sekeluarga
sholat biasanya di rumah menganut agama
atau di masjid? dan islam semua
bagaimana dengan 2. Ibu (Ny.F) : Saya
kegiatan pengajian rutin biasanya sholat
apakah ibu pernah dimasjid dekat rumah
melaksanakan bersama sus yang kira2
warga disekitar? dan jaraknya 1km dari
Identifikasi untuk anak ibu apakah rumah. Untuk
3
Religius anak ibu aktif dalam kegiatan pengajian
kegiatan remaja masjid? rutin saya ikut setiap
selesai subuh,
Kesimpulan : Keluarga anaka-anak saya juga
Klien religius dan sering ikut remaja masjd
mengikuti kegiatan bersama remaja2
pengajian, remaja sekitar sini.
masjid dan rajin sholat di
masjid

1. Perawat 1 : kalau boleh 1. Ibu (Ny.F) :


tau, siapakah yang “Semenjak suami saya
mencari nafkah meninggal, saya yang
dikeluarga ini nggeh bu? jadi
2. Perawat 2 : mohon maaf tulangpunggung
sebelumnya ibu, sebagai keluarga sus, saya
single parents dan ibu bekerja jadi guru
Status Kelas
4 yang mencari nafkah disalah satu SMA
Sosial
dalam keluarga ini, negeri.”
apakah dari penghasilan 2. Ibu (Ny.F) :
ibu cukup untuk “Alhamdulillah sus,
mebiayai 2 anak? kalau untuk
kebutuhan sehari-hari
dan untuk biaya
sekolah anak-anak
cukup, tetapi
Kesimpulan : Klien memang harus
sebagai single parents hemat.”
berperan sebagai
mencari nafkah

1. Perawat 1 : ibu, kalau 1. Ibu (Ny.F): “kalau


boleh tau jarak rumah ibu jarak kerumah sakit
ini ke rumah sakit berapa sekitar 1km sus Jadi
ya kira-kira? Dan jika kalau mau ke rumah
pergi ke rumah sakit sakit menggunakan
biasanya ibu sepeda motor”
menggunakan apa 2. Ibu (Ny.F): “Saya
nggeh bu? biasanya membawa
2. Perawat 2 : hmm baik. keluarga saya ke
keluarga ibu untuk rumah sakit sus
Mobilitas Kelas kontrol lebih sering ke karena dekat
5
Sosial rumah sakit atau ke jaraknya dengan
puskesmas ? rumah”

Kesimpulan : Klien lebih


sering ke Rumah Sakit
karena jarak dengan
rumah sakit dekat

TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA


1. Perawat 1 : Baik ibu 1. Ibu (Ny.F) : “emm..
Untuk anak yang anak yang pertama
pertama usianya berapa usianya 22 tahun sus
Tahap dan anak kedua usia dan yang kedua umur
1 perkembangan berapa? untuk saat ini,
17 tahun sus, yang
keluarga saat ini yang sedang mengalami
atau terkena penyakit terkena penyakit
dirumah ini siapa ya bu? anak saya yang
pertama sus, dia
alergi debu dan
asma(a.1)”
2. Perawat 2 :Apakah 2. Ibu (Ny.F) : “Sudah
anaknya sudah di beri sus, anak saya kalau
perawat lebih lanjut ibu? kena debu asmanya
kalau boleh tau penyakit kambuh (a.2) , kalo
apa yang sedang dialami setelah aktivitas
oleh kakak yang pertama berat sesak nafas
ini? apa yang di rasakan parah langsung saya
kakak saat penyakit larikan ke RS. Anak
kakak kambuh? saya ini mengalami
asma sus, kadang
mengeluh dada
Kesimpulan : Tahap sesak, atau dadanya
Perkembangan Keluarga sakit, trus sering
ini termasuk katagori batuk batuk,
tahap keluarga dengan badannya lemas, lesu
anak remaja (Families dan sering menghela
With Teenagers) napas terus
menerus(c.1)”

1. Perawat 1 : sebelumnya 1. Ibu (Ny.F) : saya tahu


mohon maaf, apakah ibu sus tapi saya masih
memahami tentang kurang paham
penyakit yang diderita banyak mengenai
anak ibu? penyakit yang
diderita anak saya
2. Perawat 2 : jika terjadi (e.1)
masalah, apakah ibu dan 2. Ibu (Ny.F) :
anak anak bisa “Biasanya kalau
menyikapi dengan baik? anak saya kambuh
Tugas saya beri obat
2 perkembangan Kesimpulan : tugas inhaler dan saya ikut
keluarga saat ini perkembangan keluarga panik(g.1)”
saat ini ibu sebagai
single parent berusaha
mempertahankan
komunikasi terbuka
antara anak dan orang
tua.

Riwayat keluarga
1. Perawat 1 : ibu, dulu 1. Ibu (Ny.F) : “Dulu alm.
3 dari lahir s.d saat awal mula yang suami saya juga
ini mempunyai riwayat
penyakit dikulurga ini punya riwayat asma
siapa nggeh? sus”

Kesimpulan : Riwayat
Keluarga saat ini yaitu
keturunan seperti
penyakit asma dari alm
suami yang menurun ke
anak

1. Perawat 2: ibu kan berasal 1. Ibu (Ny.F) : iya sus,


dari suku jawa, apakah semua keluarga
orang tua ibu dan alm. berasal dari Jawa
Suami ibu juga berasal Timur dari kota
dari suku jawa? surabaya

Kesimpulan : Keluarga
Keluarga asal Istri dan keluarga alm.
4
kedua orang tua suami berasal dari suku
jawa tepatnya asli jawa
timur surabaya

DATA LINGKUNGAN

1. Perawat 1 : kalau boleh 1. Ibu (Ny.F) :


tau, rumah ibu ini milik Alhamdulillah, ini
sendiri apa kontrak rumah sudah milik
nggeh bu? sendiri sus
2. Ibu (Ny.F) : Untuk
Karakteristik 2. Perawat 2 : Untuk luas luasnya kira-kira
1
rumah rumah ini kira-kira sekitar 49 M sus 7x7
berapa ya bu? Dan ada meter, dirumah ada 6
berapa ruangan dirumah ruangan sus, ruang
ini? tamu, ruang keluarga,
2 kamar tidur, 1 kamar
3. Kesimpulan : mandi dan dapur
Denah rumah

Perawat 1: Perawat 1 : 1. Ibu (Ny.F) :


apakah ibu senang Alhamdulillah senang
dengan lingkungan sus tinggal
sekitar ibu ? apa saja disini, tetangganya
kegiatan yang di ikuti juga ramah-ramah.
oleh ibu di lingkungan Disini saya ikut PKK
sekitar ibu ? dan pengajian.
1. perawat 2 : apakah ibu 2. Ibu (Ny.F) : semenjak
sudah lama mengikuti saya tinggal disini
Karakteristik kegiatan ini? saya sudah ikut
lingkungan sekitar kegiatan itu sus. jadi
2
dan komunitas Kesimpulan : di tengah ya,, sudah lama.
yang lebih besar kesibukannya Ny. F
sangat aktif dalam
mengikuti kegiatan
pengajian rutinitas dan
komunitas yang lebih
besar seperti arisan ibu
PKK di lingkungan
sekitar.
1. Perawat 1 : sudah berapa 1. Ibu (Ny.F) : Saya dan
lama keluarga ibu tinggal keluarga disni sudah
di wilayah ini? 15 tahun sus.
2. Ibu (Ny.F) ; Iya sus,
sebelumnya saya
2. Perawat 2 : apakah ngontrak di daerah
keluarga ibu pernah Wonokromo-surabay
berpindah tempat? a

Kesimpulan : mobilitas
geografis keluarga yaitu
keluarga tinggal atau
Mobilitas sudah menempati rumah
3 selama 15 tahun dan
geografis keluarga
belum pernah pindah
rumah

1. Perawat 1 : kalau boleh 1. Ibu (Ny.F) : Iya sus


tau, apakah dikulurga ini saya biasanya yang
ada yang menggunakan menggunakan
pelayanan komunitas
atau lembaga pelayanan 2. Ibu (Ny.F) : Iya sus,
lainnya? saya sering
2. Perawat 2: apakah menggunakan setiap
keluarga ibu sering kali pengobatan
Asosiasi transaksi
menggunakan layanan
4 keluarga dengan
komunitas yang sudah
komunitas
disediakan?

Kesimpulan : Asosiasi
Transaksi Keluarga
dengan komunitas
sering menggunakan
fasilitas komunitas
STRUKTUR KELUARGA

1. Perawat 1 : sebelumnya 1. Ibu (Ny.F) : Tidak


mohon maaf, apakah ibu pernah ada konflik
dan keluarga serius sus, hanya
sebelumnya pernah permasalahan kecil
mengalami konflik atau saja yang sering
masalah keluarga? Lalu terjadi. Biasanya
bagaimana ibu dan kami komunikasikan
keluarga mengatasinya, lagi sus agar
apakah dikomunikasikan masalahnya tidak
dengan baik atau saling berlarut-larut
1 Pola komunikasi
mengabaikan?

Kesimpulan : Pola
Komunikasi pada
keluarga sangat terbuka
dan berjalan dengan baik
serta ketika ada masalah
dibicarakan
baik-baik dan di
selesaikan dengan baik.

1. Perawat 2 : jika keluarga 1. Ibu (Ny.F) : Dulu ketika


ibu sedang berdiskusi masih ada suami saya,
biasanya siapa yang suami saya yang
memimpin dan memimpin, sekarang
memberikan solusi serta saya sus
mengambil keputusan?

Kesimpulan : Stuktur
Kekuasaan sebelum
Struktur suami meninggal suami
2 kekuasaan : hasil memimpin setelah itu Ibu
akhir kekuasaan menggantikan
sebagai single parent
menjadi peran utama
melakukan dua peran
sebagai kepala keluarga
dan sebagai ibu yang bisa
membimbing
anak-anaknya
1. Perawat 1 : lalu biasanya 1. Ibu (Ny.F) : Saya
siapakah selalu mengajak
diantara ibu dan kedua anak-anak saya
anak ibu yang berperan berdiskusi sus, tidak
dalam memecahkan main hakim sendiri
masalah keluarga? dan sama-sama
mencari jalan
Kesimpulan : keluarnya baiknya
Struktur kekuasaan pengambilan keputusan bagaimana.(i.1)
: proses pada keluarga ini di
3
pengambilan diskusikan bersama dan
keputusan ibu sebagai pengambil
keputusan akhir

1. Perawat 2 : lalu jika 1. Ibu (Ny.F) : Selama ini


sedang berdiskusi semenjak suami saya
siapakah yang paling sudah tidak ada, saya
Struktur
berpengaruh dalam sus
kekuasaan :
berdiskusi dan
keseluruhan
4 mengambil keputusan
kekuasaan sistem
bu?
dan subsistem
Kesimpulan : Seluruh
keluarga
kekuasaan sistem dan
subsistem berada di
tangan ibu

1. Perawat 1 : jika 1. Ibu (Ny.F) : Iya sus


mengambil keputusan benar, saya yang
apakah selalu ibu yang dominan mengambil
Struktur kekuasaan dominan mengambil keputusan
: kontinum keputusan?
kekuasaan
keluarga : jika Kesimpulan : Ibu
5
dominasi mendominasi pada
ditemukan, siapa struktur kekuasan
yang dominan ? kontinum keluarga
semabai pengambil
keputusan
1. Perawat 2 : Apakah selain 1. Ibu (Ny.F) : Semenjak
ibu sebagai pencari suami saya sudah
nafkah, anak juga tidak ada, saya sendiri
membantu ibu untuk sus yang mencari
mencari nafkah ? nafkah, anak-anak
mengurus rumah.
Kesimpulan :
Struktur peran formal :
1. ibu berperan
mencari nafkah
keluarga
2. Anak 1 berperan
dalam mengurus
rumah dan
segala keperluan
rumah serta
sebagai
Struktur peran : mahasiswa di
6
formal salah satu
universitas di
surabaya
3. Anak 2 berperan
sebagai pelajar
yang
melaksanakan
tugas sekolah
dan tugas rumah

1. Perawat 1 : kakak Ibu (Ny.F) : Iya sus, anak-


pertama jika anak saya selalu terbuka
menemukan kepada saya maupun
permasalahan dalam kakaknya..
perkuliahan, apakah
kakak sering
Struktur peran :
7 menceritakan
informal
permasalahan kakak
pada ibu atau adik ?

Kesimpulan :
Struktur peran informal
dalam keluarga ; ibu
sebagai single parent
sebagai contoh dan
pemotivasi agar
anak menjadi
pribadi yang
kuat dan bisa
menghadapi masalahnya.

1. Perawat 2 : ibu, kalau 1. Ibu (Ny.F) : Saya beri


boleh tau jika anak ibu nasehat sus, agar
mengalami masalah di kedepannya tidak
sekolah biasanya ibu seperti itu lagi
memberikan nasihat atau
hanya diam saja?

Kesimpulan :
Analisis model peran :
dalam keluarga jika anak
ada masalah, anak selalu
Analisis model bercerita kepada ibu dan
peran (kapan ibu memberi nasehat
8
masalah peran serta motivasi untuk
muncul)
anaknya agar menjadi
lebih baik

1. Perawat 1 : adik, apakah 1. Anak kedua (Tn.G) :


Variabel yang
ibu dan kakak bisa Iya sus, Ibu dan kakak
9 mempengaruhi
menjadi contoh yang baik selalu jadi panutan
struktur peran saya, karena saya
buat kamu?
banyak belajar
Kesimpulan dari mereka
Variabel yang
mempengaruhi struktur
peran dalam keluarga
yaitu sikap orang tua
kepada anak, agar anak
bisa mencontoh yang
baik sikap orang tua.

1. Perawat 1 : apakah anak 1. Ibu (Ny.F) : Iya sus,


ibu jika ada tamu anak saya
kerumah ikut alhamdulillah
menyambut atau semuanya humble
menyalaminya ? dan ramah tidak ada
yang cuek
Kesimpulan

10 Nilai keluarga Nilai keluarga yaitu


orang tua yang selalu
mengajarkan sopan
santun serta
menghormati orang yang
lebih tua dan menjadi
seorang yang ramah pada
semua orang

1. Perawat 2 : adik, apakah 1. Anak pertama (Tn. N) :


kamu jika ada tamu ikut Iya sus setiap ada
menyambut dan tamu pasti kami
menyalaminya? sempatkan keluar
untuk menyapa dan
Perbedaan dalam Kesimpulan bersalaman
11
sistem nilai perbedaan dalam sistem
nilai, anak tidak ada yang
di bedakan semua harus
menjadi seorang yang
ramah, menyapa dan
bersalaman

FUNGSI KELUARGA

1. Perawat 1 : apakah ibu 1. Ibu (Tn.N) : Iya sus


1 Fungsi afektif
dan anak anak ibu semua pekerjaan
sering melakukan rumah kami handle
pekerjaan rumah atau ber tiga, kami bagi
hanya bersantai tugas untuk
bersama? membersihkan
pekerjaan
Kesimpulan rumah(k.2)
Fungsi afektif dalam
keluarga harus saling
tolong menolong dan
bekerja sama untuk
saling menguatkan
dalam keluarga

1. Perawat 2 : apakah anak 1. Ibu (Tn.F) : sejauh ini


anak ibu mendukung jika anak saya setuju-
ibu melakukan kegiatan setuju saja sus,
sosial diluar rumah? asalkan kegiatannya
tidak jauh dari rumah

2 Fungsi sosialisasi Kesimpulan

Fungsi sosialisasi
keluarga, orang tua tidak
melarang anak asalkan
dengan tujuan dan
kegiatan yang baik

1. Perawat 2: maaf 1. Ibu (Ny.F) : untuk saya


sebelumnya nggih ibu ini saya belum ada
saya ingin bertanya lebih niatan untuk menikah
inti, sebagai seorang lagi sus, karena umur
3 Fungsi reproduksi single parent yang di juga susdah tua dan
tinggal oleh alm suami, anak2 sudah dewasa
apakah ibu ingin semua
memenuhi kebutuhan
biologis ibu dengan
menikah lagi ?

4 Fungsi ekonomi 1. Perawat 1 : menurut ibu


apakah gaji ibu selama
ini sudah mencukupi 1. Ibu (Ny.F) :
untuk kebutuhan Alhamdulillah sudah
keluarga ? cukup sus, kalaupun
tidak cukup kami
Kesimpulan; hemat agar semua
sebagai single parent ibu kebutuhan pokok
selaku tulang punggung tercukupi
keluarga berusaha
meminimalisir keuangan

1. Perawat 2 : ibu jika anak 1. Ibu (Ny.F) : terkait


ibu mengalami masalah masalah kesehatan
kesehatan langkah biasanya saya
pertama apa yang ibu mengantisipasi
ambil? Apakah ibu akan gejala ringannya,
menangani sendiri namun ketika belum
terlebih dahulu atau membaik saya
langsung dibawa ke langsung
Fungsi Perawatan
5 puskesmas terdekat? membawanya
Kesehatan
ke layanan
Kesimpulan kesehatan terdekat
Fungsi Perawatan (g.2)
Kesehatan dalam
keluarga, ibu selalu
mengantisipasi agar
anaknya selalu sehat

TUGAS KELUARGA

1. Perawat 1 : adik, apakah 1. Anak Kedua (Tn.G) :


ibu pernah mebgajrkan iya sus,ibu selalu
mengenai kesehatan? mengajarkan kpd
Seperti menjaga saya umtuk sellau
kebersihan dll? menjaga kesehatan.
Di sekolah saya juga
Kesimpulan selalu diajarkan
Pengenalan Tugas Keluarga dalam menjaga kesehatan
1
masalah kesehatan pengenalan masalah seperti mencuci
kesehatan Sebagai tangan sebelum
Orang tua, ibu selalu makan dll. (k.1)
mengajarkan kepada
anak bagaimana cara
menjaga kesehatan yang
baik dan benar
1. Perawat 2 : jika keluarga 1. Ibu (Ny.F) : biasanya
ibu mengalami masalah saya sus
siapa yang mengambil yang mengambil
keputusan untuk keputusan, saya juga
menyelesaikan masalah berperan
keluarga ? sebagai kepala
keluarga (m.1)
Kesimpulan
Dalam keluarga Ibu
sebagai Single Parent
mengambil keputusan
sekaligus menjadi
Membuat seorang ayah dan ibu
2
keputusan
bagi anaknya.

1. Perawat 1 : jika adik sakit, 1. Anak kedua (Tn.G) :


siapakah yang paling Ibu sus, ibu selalu
sering merawat? Apakah merawat saya kalau
ibu atau kakak? saya sakit
Perawatan Kesimpulan
3
anggota keluarga perawatan anggota
keluarga ibu sangat
berperan penting bagi
anak-anaknya.

1. Perawat 2 : apakah ibu 1. Ibu (Ny.F) :


Memodifikasi
4 sudah menerapkan Alhamdulillah sudah
lingkungan
perilaku hidup bersih dan sus
sehat di dalam
rumah?
Kesimpulan
Modifikasi lingkungan
yaitu keluarga harus
bekerjasama untuk
menciptakan kebersihan
lingkungan rumah agar
menciptakan lingkuhan
yang bersih sehat dalam
lingkungan rumah

1. Perawat 1 : jika keluarga 1. Ibu (Ny. F) : biasanya


ibu sakit apakah biasanya dirawat sendiri dulu
dibawa sus dirumah lalu jika
puskesmas atau dirawat belum sembuh2 dan
dirumah sendiri? semakin parah saya
Memanfaatkan
bawa ke layanan
5 fasilitas pelayanan
Kesimpulan kesehatan terdekat
kesehatan
untuk perawatan ringan
ibu hanya merawat
sendiri ketika sudah
semakin parah,
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan.

STRES, KOPING DAN ADAPTASI KELUARGA

1. Ibu (Ny.F) : Iya sus,


1. Perawat 2 : dari alhamdulillah
penghasilan ibu, apakah terpenuhi
ibu merasa terpenuhi
Sressor, kekuatan
kebutuhan yang ibu
1 dan persepsi
butuhkan?
keluarga
Kesimpulan :Ibu selalu
berusaha memenuhi
kebutuhan keluarga

1. Ibu (Ny. F) : iya sus,


1. Perawat 1 : apakah ibu dan kadang kadang kami
anak anak ibu mempunya suka berlibur
Strategi koping waktu untuk sekedar
2
keluarga berlibur?

Kesimpulan : Dalam
keluarga biasanya
berdiskusi dalam
merencakan liburan
dalam waktu senggang
untuk sekedar refresing
dan berjalan-jalan
bersama

1. Perawat 2 : ibu apakah 1. Ibu (Ny.F) :


anak anak ibu bisa Alhamdulillah sus,
beradaptasi dengan baik anak-anak saya
terhadap tetangga humbledan gampang
sekitar rumah? akrab dengan warga
sekitar rumah(k.3)
3 Adaptasi keluarga
Kesimpulan : Adaptasi
keluarga, anak mampu
bergaul dengan tetangga
dan menjadi anak yang
ramah serta akrab

1. Perawat 1 : Mohon maaf 1. Ibu (Ny.F) : emm saya


sebelumnya Ibu, saya memilih untuk lepas
akan KB sus
membicarakan hal yang
intim, bagaimana
setelah suami ibu
meninggal, apakah ibu
tetap KB, memilih lepas
dari KB atau memilih
untuk Streilisasi ?
Melacak stressor, Kesimpulan : melacak
4 koping, adaptasi stressor koping adaptasi,
sepanjang waktu Ibu memilih Untuk
melepas KB agar dapat
melancarkan kembali
siklus Kesuburannya
TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA
*Beri tanda check list

NO INDIKATOR MAMPU TIDAK MAMPU


1 Pada umumnya anggota keluarga ✔
makan 2x sehari atau lebih
2 Anggota keluarga memiliki pakaian ✔
yang berbeda untuk di rumah, bekerja
/ sekolah dan bepergian
3 Rumah yang ditempati keluarga ✔
mempunyai atap, lantai dan dinding
yang baik
4 Bila ada anggota keluarga sakit ✔
dibawa ke sarana kesehatan
5 Bila pasangan usia subur ingin ber ✔
KB pergi ke sarana pelayanan
kontrasepsi
6 Semua anak umur 7-15 tahun dalam ✔
keluarga bersekolah
1 Pada umumnya anggota keluarga ✔
anggota melaksanakan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan
masing-masing
2 Paling kurang sekali seminggu ✔
seluruh anggota keluarga makan
daging/ikan/telur
3 Seluruh anggota keluarga ✔
memperoleh paling kurang satu stel
pakaian baru dalam setahun
4 Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 ✔
untuk setiap penghuni rumah
5 Tiga bulan terakhir keluarga dalam ✔
keadaan sehat sehingga dapat
melaksanakan tugas / fungsi masing-
masing
6 Ada seorang atau lebih anggota ✔
keluarga yang bekerja untuk
memperoleh penghasilan
7 Seluruh anggota keluarga umur 10-60 ✔
tahun bisa baca tulisan latin
8 Pasangan usia subur dengan anak dua ✔
atau lebih menggunakan alat/obat
kontrasepsi
1 Keluarga berupaya meningkatkan ✔
pengetahuan agama
2 Sebagian penghasilan keluarga ✔
ditabung dalam bentuk uang atau
barang
3 Kebiasaan keluarga makan bersama ✔
paling kurang seminggu sekali
dimanfaatkan untuk berkomunikasi
4 Keluarga ikut dalam kegiatan ✔
masyarakat di lingkungan tempat
tinggal
5 Keluarga memperoleh informasi dari ✔
surat kabar / majalah / radio / tv /
internet
1 Keluarga secara teratur dengan suka ✔
rela memberikan sumbangan materiil
untuk kegiatan sosial
2 Ada anggota keluarga yang aktif ✔
sebagai pengurus perkumpulan sosial
/ yayasan / institusi masyarakat

KESIMPULAN : *beri tanda checklist salah satu (√) Tahapan


Keluarga Pra Sejahtera (KPS)
Tahapan Keluarga Sejahtera (KS I)
Tahapan keluarga Sejahtera II Tahapan
Keluarga Sejahtera III Tahapan
Keluarga Sejahtera III Plus

PENILAIAN TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA


*Beri tanda check list

KRITERI INDIKATOR MAMPU TIDAK MAMPU


A
1 Keluarga menerima perawat ✔
2 Keluarga menerima pelayanan ✔
kesehatan sesuai rencana
keperawatan keluarga
3 Keluarga tahu dan dapat ✔
mengungkapkan masalah
kesehatannya secara benar
4 Keluarga memanfaatkan fasilitas ✔
kesehatan pelayanan kesehatan
sesuai anjuran
5 Keluarga melakukan tindakan ✔
keperawatan sederhana yang sesuai
anjuran
6 Keluarga melakukan tindakan ✔
pencegahan secara aktif
7 Keluarga melakukan tindakan ✔
promotif secara aktif

KESIMPULAN : *beri tanda checklist salah satu (√) Tingkat I


Tingkat II
Tingkat III
Tingkat IV
Nama Mahasiswa : Naila Ferdia Putri
NIM : 1130019059
Kelompok Tahap : Keluarga Sakit Kronik (tidak menular)(ASMA)
Peran : Perawat

PRAKTIKUM TM 17 DAN 18
DIAGNOSA KEPERAWATAN

STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu menganalisis data hasil pengkajian yang diperoleh pada semua tahao
perkembangan keluarga

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu menganalisis data hasil pengkajian yang diperoleh pada semua tahao
perkembangan keluarga

INDIKATOR
1. Membuat pengelompokan data berdasarkan data subjektif dan objektif
2. Menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien
3. Memahami faktor yang menyebabkan masalah
4. Memahami batasan karakteristik dan ukuran normal dari masalah tersebut
5. Memahami mekanisme penanganan masalah, berpikir kritis dan membuat kesimpulan
dari masalah
6. Merumuskan diagnosis keperawatan dengan benar

A. TUJUAN
Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien serta membuat keputusan yang
tepat dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya.

B. PENDAHULUAN
Asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan.
Proses keperawatan terdiri atas lima langkah, yaitu pengkajian, perumusan diagnosis
keperawatan, penyusunan perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan
keperawatan dan melakukan evaluasi. Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinik
tentang semua respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual
atau potensial, sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan
keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat. Semua diagnosis keperawatan harus
didukung oleh data. (Nanda, 2011)
Pada penulisan diagnosis keperawatan keluarga menggunakan pernyataan problem saja
tanpa etiologi dan symtomp. Dengan demikian, penulisan diagnosis keperawatan keluarga
adalah dengan menentukan masalah keperawatan yang terjadi.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Lembar pengkajian
3. Tensimeter
4. Stetoskop
5. Timbangan berat badan
6. Pengukur tinggi badan
7. Alat pemeriksaan penunjang sesuai dengan kondisi klien : alat pemeriksaan kadar
gula darah acak, pemeriksaan asam urat, dll

D. PROSEDUR KERJA
1. Analisis Data
Pengelompokkan data hasil pengkajian berdasarkan data objektif dan data subjektif
2. Analisis etiologi
Menganalisis etiologi dari masalah keperawatan berdasarkan 5 tugas keluarga
3. Merumuskan diagnosis
Membuat diagnosis berdasarkan karakteristik data
E. HASIL
ANALISA DATA
(Semua masalah dari hasil pengkajian wajib dimasukkan ke dalam analisa data – minimal
ada 7 kelompok data dan 7 diagnosa keperawatan)
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Data Subjektif : Kode Diagnosa :
a.1 Ibu mengatakan An. N D.0134
memiliki riwayat alergi Diagnosa : Resiko
dengan debu Rasional : alergi pada keluarga
a.2 Ibu mengatakan jika Ketidakmampuan Ny. F khususnya
terkena debu, Asma An. N keluarga pada An.N.
akan kambuh menciptakan
Data Objektif : lingkungan yang
b.1 Ibu terlihat khawatir sehat dan bersih
dengan alergi An. N
2 Data Subjektif : Kode Diagnosa :
c.1 An. N sering D.0005
mengeluhkan Dispnea atau Diagnosa : Pola
sesak nafas setelah Napas Tidak Efektif
beraktivitas pada keluarga Ny. F
khususnya pada
Rasional : An.N
Data Objektif : Ketidakmampuan
d.1 An. N mengalami pola keluarga mengenal
nafas abnormal spt: masalah kesehatan
takipnea,bradipnea,hiperventi
lasi, kussmaul, cheyne-stokes
d.2 Kapasitas vital An.N
menurun
d.3 Tekanan Ekspirasi dan
Inspirasi An. N menurun
3 Data Subjektif : Kode Diagnosa :
e.1 Ibu Mengungkapkan jika D.0111
ia kurang pengetahuan Rasional : Diagnosa : Defisit
mengenai penyakit asma Kurangnya Pengetahuan pada
yang di derita anaknya Informasi dan keluarga Ny.f
Pengetahuan Khususnya Pada
Data Objektif : Ny.F
f.1 : Ibu menunjukkan
perilaku berlebihan (panik)
f.2 : Ibu menunjukkan
persepsi yang kurang
pengetahuan pada anak sakit
f.3 menjalani pemeriksaan
tidak tepat
4 Data Subjektif : Kode Diagnosa :
g.1 Ibu menjelaskan D.0113
pengetahuan tentang asma Diagnosa : Kesiapan
hanya diberi dengan obat Peningkatan
inlaher pada An.N saat asma Pengetahuan pada
An.N kambuh keluarga Ny.F
g.2 Ibu menggambarkan Rasional : kesiapan khususnya pada Ny.
pengalaman sebelumnya pada peningkatan F
sakit asma yang di derita pengetahuan
An.N

Data Objektif :
h.1 Perilaku Ibu terhadap An.
N saat sakit sesuai dengan
pengetahuan ibu
5 Data Subjektif : Kode Diagnosa :
i.1 Ibu mengekspresikan D.0123
untuk meningkatkan Diagnosa : Kesiapan
dinamika keluarga dengan Rasional : Peningkatan proses
mengajak anak berdiskusi peningkatan proses keluarga khususnya
Data Objektif : keluarga Ny. F pada keluarga Ny. F
j.1 menunjukkan fungsi
keluarga Ny.F saling
memenuhi dari fisik, sosial
dan psikolog anggota
keluarga
j.2 menunjukkan aktivitas
untuk mendukung
keselamatan dan
pertumbuhan anggota
keluarga
j.3 terlihat adanya respek
dengan anggota keluarga
j.4 keluarga menunjukkan
minat melakukan aktivitas
hidup sehari-hari yang positif
j.5 terlihat adanya
kemampuan keluarga untuk
pulih dari kondisi sulit
j.6 hubungan dengan
masyarakat terjalin positif
6 Data Subjektif : Kode Diagnosa :
k.1 Anggota keluarga Ny. F D.0090
menetapkan tujuan untuk Diagnosa : Kesiapan
meningkatkan gaya hidup Peningkatan Koping
sehat Keluarga khususnya
k.2 Anggota keluarga Ny. F pada keluarga Ny.F
menetapkan sasaran untuk Rasional :
meningkatkan kesehatan peningkatan koping
k.3 Anggota keluarga Ny.F keluarga
membuat kontak dengan para
tetangga
dst
Data Objektif : -
7 Data Subjektif : Kode Diagnosa :
m.1 Ny. F tidak mampu D.0120
mengungkapkan perasaan Diagnosa :
leluasa saat kehilangan Gangguan Proses
suaminya, dan dia harus Keluarga
menjadi kepala keluarga
sekaligus tulang punggung Rasional : perubahan
keluarga serta dia yang peran keluarga dan
berperan mengambil peralihan
keputusan pada masalah pengambilan
keluarga keputusan dalam
keluarga
Data Objektif :
n.1 setelah kehilangan figur
ayah keluarga ny.f tidak
mampu memenuhi kebutuhan
fisik emosional spiritual
anggota keluarga
n.2 Ny.f tidak mampu
menerima bantuan secara
tepat sehingga mengandalkan
diri sendiri menjadi tulang
punggung keluarga untuk
menafkahi anak-anaknya
Nama Mahasiswa : Naila Ferdia Putri
NIM : 1130019059
Kelompok Tahap : Penyakit Kronis (tidak menular)
Peran : Perawat

PRAKTIKUM TM 19 (1-20) DAN 20 (21-40)


PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu membuat definisi perencanaan keperawatan keluarga, tujuan, prioritas
masalah, tujuan dan hasil yang diharapkan serta rencana tindakan keperawatan keluarga pada
semua tahap perkembangan keluarga bersama dengan keluarga

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu membuat definisi perencanaan keperawatan keluarga, tujuan, prioritas
masalah, tujuan dan hasil yang diharapkan serta rencana tindakan keperawatan keluarga pada
semua tahap perkembangan keluarga bersama dengan keluarga

INDIKATOR
1. Menganalisis data secara menyeluruh tentang masalah atau situasi keluarga
2. Mengidentifikasi prioritas masalah keperawatan keluarga menggunakan skoring
3. Merumuskan tujuan
4. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga

A. TUJUAN
Untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah keluarga

B. PENDAHULUAN
Perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang direncanakan oleh
perawat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah keperawatan dengan melibatkan
anggota keluarga. Perencanaan keperawatan merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu
proses keperawatan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan perencanaan keperawatan
keluarga adalah :
1. Rencana keperawatan harus didasarkan atas analisis data secara menyeluruh tentang
masalah atau situasi keluarga
2. Rencana keperawatan harus realistik
3. Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi kesehatan
4. Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga

Tujuan perencanaan keperawatan keluarga :


1. Alat komunikasi antar perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
2. Meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga
3. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil sebagai pedoman bagi perawat dalam
melakukan tindakan kepada keluarga serta melakukan evaluasi
4. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok
5. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya
6. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan
7. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan
8. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pedoman dalam melakukan evaluasi
keperawatan keluarga

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Lembar pengkajian sampai dengan diagnosa keperawatan
3. Buku SDKI, SLKI dan SIKI
4. Buku NANDA, NOC dan NIC

D. PROSEDUR KERJA
1. Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga
Cara memprioritaskan masalah keperawatan keluarga adalah dengan menggunakan
skoring menurut Maglaya (2009). Menggunakan tabel dengan kolom berisi : kriteria,
skor, bobor, skoring dan pembenaran. Kriteria prioritas masalah keperawatan keluarga
terdiri dari 4 komponen diantaranya : sifat masalah, kemungkinan untuk diubah,
potensial untuk dicegah dan menonjolnya masalah.
2. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah keperawatan yang
terjadi pada klien. Dalam suatu tujuan terdapat kriteria hasil yang mempunyai komponen
sebagai berikut :
a. S – Subjek : Perilaku pasien yang diamati
b. P – Predikat : Kondisi yang melengkapi pasien
c. K – Kriteria : Kata kerja yang dapat diukur atau untuk menentukan tercapainya tujuan
d. K – Kondisi : Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan
e. W – Waktu : Waktu yang ingin dicapai
Tujuan yang dirumuskan ada dua yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek
(dibuat berdasarkan tugas keluarga yang bermasalah)
3. Penyusunan Rencana Tindakan Keperawatan Keluarga
Rencana tindakan ini disesuaikan dengan tugas keluarga yang terganggu. Tugas
kesehatan keluarga tersebut antara lain :
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
c. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
d. Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
e. Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
E. HASIL
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
(Tuliskan kembali berdasarkan urutan di analisa data pada bab pengkajian)
1. Resiko Alergi (D.0134) pada keluarga Ny. F Khususnya pada An. N
2. Pola Napas Tidak Efektif (D.0005) pada keluarga Ny. F khususnya pada An.N
3. Defisit Pengetahuan (D. 0111) pada keluarga Ny.f Khususnya Pada Ny. F
4. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D. 0113)pada keluarga Ny.F khususnya pada Ny. F
5. Kesiapan Peningkatan proses keluarga(D.0123) khususnya pada keluarga Ny. F
6. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga (D.0090)khususnya pada keluarga Ny.F
7. Gangguan Proses Keluarga(D.0120) khususnya pada keluarga Ny. F

TABEL SKORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA


1. Diagnosa ke-1
Resiko Alergi pada keluarga Ny. F Khususnya pada An. N
Definisi diagnosa : Berisiko mengalami stimulasi respon imunitas yang berlebihan akibat
terpapar alergen
Tabel 1.1
Skoring Diagnosa ke-1
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
a. Sifat masalah :
Wellness 3 anak Ny. f memiliki alergi
Aktual 3 debu, dan penyakit
1 ⅔ x 1 = 2/3 anaknya akan kambuh jika
Resiko 2
Potensial 1 terkena debu
b. Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah 2 keluarga sudah berusaha
Sebagian 1 2 ½x2=1 menjaga kebersihan
Tidak dapat 0 lingkungan
c. Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi 3 kelurga harus menjaga
Cukup 2 1 3/3 x 1 = 1 kebersihan
Rendah 1
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 keluarga harus segera
Tidak perlu 1 1 2/2 x 1 = 1 menerapkan hidup bersih
Tidak dirasakan 0
Total Skor 3 2/3

2. Diagnosa ke-2
Pola Napas Tidak Efektif pada keluarga Ny. F khususnya pada An. N
Definisi diagnosa : Inspirasi dan ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat

Tabel 1.2
Skoring Diagnosa ke-2
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
a. Sifat masalah :
Wellness 3 anak Ny. F sering
Aktual 3 mengeluh sesak nafas
1 3/3 x 1 = 1 stelah melakukan aktifitas
Resiko 2
Potensial 1
b. Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah 2 Ny. F sudah melakukan
Sebagian 1 penanganan untuk
Tidak dapat 0 mengatasi penyakit
2 ½x2=1
anaknya tetapi penyakit
anaknya masih sering
kambuh
c. Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi 3 Ny. F berusaha untuk
Cukup 2 melakukan pencegahan
1 3/3 x 1 =1
Rendah 1 agar penyakit anaknya
tidak kambuh
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 penyakit anak Ny. F harus
Tidak perlu 1 segera di tangani agar
1 2/2 x 1 =1
Tidak dirasakan 0 tidak timbul resiko yang
lebih serius
Total Skor 4

3. Diagnosa ke-3
Defisit Pengetahuan pada keluarga Ny.f Khususnya Pada Ny. F
Definisi diagnosa : Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan
topik tertentu
Tabel 1.3
Skoring Diagnosa ke-3
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
a. Sifat masalah :
Wellness 3 Ny. F hanya mengetahui
Aktual 3 perawatan pertama untuk
1 ⅔ x 1 = 2/3 mengatasi penyakit
Resiko 2
Potensial 1 anaknya
b. Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah 2 setelah mendapatkan
Sebagian 1 2 ½x2=1 edukasi Ny. F memahami
Tidak dapat 0 masalah penyakit anaknya
c. Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi 3 Ny. F berusaha
Cukup 2 mendapatkan informasi
1 3/3 x 1 = 1
Rendah 1 mengenai masalah
anaknya
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 pengetahuan Ny. F terkait
Tidak perlu 1 1 ½ x 1 = 1/2 penyakit anaknya masih
Tidak dirasakan 0 kurang
Total Skor 3 1/6

4. Diagnosa ke-4
Kesiapan Peningkatan Pengetahuan pada keluarga Ny.F khususnya pada Ny. F
Definisi diagnosa : perkembangan informasi kognitif yang berhubungan dengan topik
spesifik cukup untuk memenuhi tujuan kesehatan dan dapat ditingkatkan
Tabel 1.4
Skoring Diagnosa ke-4
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
a. Sifat masalah :
Wellness 3 Ny. F sudah mengetahui
Aktual 3 perawatan pertama untuk
1 ⅓ x 1 = 1/3 mengatasi penyakit
Resiko 2
Potensial 1 anaknya
b. Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah 2 bertambahnya
Sebagian 1 pengetahuan dapat
Tidak dapat 0 2 1/2 x 2 = 1 meningkatkan cara
penanganan masalah
anaknya
c. Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi 3 Ny. F berusaha
Cukup 2 mendapatkan informasi
1 ⅔ x1 =2/3
Rendah 1 mengenai penyakit
anaknya
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 Pengetahuan Ny. F akan
Tidak perlu 1 bertambah jika mengikuti
Tidak dirasakan 0 kegiatan-kegiatan yang
1 ½ x 1 = 1/2
dapat menambah
informasi mengenai
penyakit anaknya
Total Skor 2 1/2
5. Diagnosa ke-5
Kesiapan Peningkatan proses keluarga khususnya pada keluarga Ny. F
Definisi diagnosa : pola fungsi keluarga yang cukup untuk mendukung kesejahteraan
anggota keluarga dan dapat ditingkatkan
Tabel 1.5
Skoring Diagnosa ke-5
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
a. Sifat masalah :
Wellness 3 Ny. F berusaha memenuhi
Aktual 3 kebutuhan keluarganya
1 ⅓x1=⅓
Resiko 2
Potensial 1
b. Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah 2 Ny. F sudah melakukan
Sebagian 1 2 1/2 x 2= 1 yang terbaik untuk
Tidak dapat 0 keluarganya
c. Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi 3 Ny. F mengatakan bahwa
Cukup 2 keluarganya saling respek
1 ⅓ x1=⅓
Rendah 1 dan mendukung
kesejahteraan keluarga
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 Ny. F mengatakan bahwa
Tidak perlu 1 tidak ada masalah keluarga
Tidak dirasakan 0 yang harus segera
1 ½x1=½
ditangani karena Ny. F
sudah mampu menangani
permasalahan keluarga
Total Skor 2⅙

6. Diagnosa ke-5
Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga khususnya pada keluarga Ny.F
Definisi diagnosa : pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami
klien secara efektif dan menunjukkan keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan
kesehatan keluarga dan klien
Tabel 1.5
Skoring Diagnosa ke-5
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
a. Sifat masalah :
Wellness 3 Ny. F mengatakan bahwa
Aktual 3 keluarganya sudah mampu
1 ⅓ x1 = ⅓ meningkatkan gaya hidup
Resiko 2
Potensial 1 anggota keluarga dan
membuat sasaran untuk
meningkatkan kesehatan
b. Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah 2 Ny. F mengatakan bahwa
Sebagian 1 keluarga dengan mudah
2 2/2 x 2 = 2
Tidak dapat 0 mengatasi masalah
keluarganya
c. Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi 3 Ny. F mengatakan bahwa
Cukup 2 keluarga bisa mencegah
Rendah 1 1 ⅓x1=1 dan mengatasi
permasalahan kesehatan
anggota keluarga
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 Ny. F mengatakan bahwa
Tidak perlu 1 1 0/2 x 1 = 0 tidak menganggapnya
Tidak dirasakan 0 sebagai masalah
Total Skor 3⅓

7. Diagnosa ke-5
Gangguan Proses Keluarga pada Keluarga Ny. F
Definisi diagnosa : perubahan dalam hubungan atau fungsi keluarga
Tabel 1.5
Skoring Diagnosa ke-5
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
a. Sifat masalah :
Wellness 3 Ny. F mengatakan bahwa
Aktual 3 Ny. F berusaha
Resiko 2 1 3/3 x 1 = 1 menggantikan peran suami
Potensial 1 untuk pemenuhan
kebutuhan keluarga
b. Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah 2 Ny. F mengatakan bahwa
Sebagian 1 Ny. F masih bisa
2 ½x2=2
Tidak dapat 0 memenuhi kebutuhan
keluarganya
c. Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi 3 Ny. F mengatakan bahwa
Cukup 2 dirinya merasa tidak bisa
Rendah 1 1 ⅔x1=⅔ leluasa menyampaikan
perasaan saat suaminya
meninggal dunia
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 Ny. F merasa susah untuk
Tidak perlu 1 1 2/2 x 1 = 1 memenuhi kebutuhan
Tidak dirasakan 0 keluarganya karena dirinya
ditinggal oleh suaminya
meninggal dunia
Total Skor 4⅔

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA


(Diurutkan berdasarkan total skor tertinggi ke terendah)
No. Diagnosa Keperawatan Total Skor
1 Gangguan Proses Keluarga 4⅔
2 Pola Napas Tidak efektif 4
3 Resiko Alergi 3⅔
4 Kesiapan Peningkatan koping keluarga 3⅓
5 Defisit pengetahuan 3⅙
6. Kesiapan peningkatan pengetahuan 2½
7. Kesiapan peningkatan proses keluarga 2⅙

PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA


Hanya merencanakan 1 diagnosa dengan prioritas paling tinggi berdasarkan skoring.
Tabel di bawah ini bisa diubah sesuai buku diagnosa yang dipergunakan (ilustrasi tabel
menggunakan buku NANDA, NOC dan NIC) – boleh diubah jika menggunakan SDKI,
SLKI dan SIKI (mohon disesuaikan isinya)
TUK 1-5 = Tugas keluarga 1-5
Katagori : Relasional
sub katagori : Interaksi Sosial
Diagnosa :
Gangguan Proses Keluarga (D.0120)
Definisi diagnosa : Perubahan dalam hubungan atau fungsi keluarga
Tujuan Kriteria Hasil
No. Intervensi
Umum Khusus
1 Setelah TUK 1 : Penampilan peran Promosi Proses efektif
dilakukan Keluarga Mampu (L.13119) keluarga (I. 13496)
tindakan mengenal masalah Definisi : pola Definisi : Melakukan
keperawat dalam hubungan perilaku sesuai tindakan untuk
an selama keluarga dengan harapan, mempertahankan dan
4 minggu, Tujuan jangka norma dan meningkatkan proses
diharapka pendek lingkungan dalam keluarga
n keluarga setelah dilakukan setelah dilakukan Intervensi :
Ny. f intervensi selama intervensi Observasi :
khususnya 1x 30 menit keperawatan - Identifikasi tipe
Ny.f dapat keluarga mampu selama 1.24 jam proses keluarga
meningkat mengenal masalah maka penampilan - Identifikasi masalah
kan dalam hubungan peran membaik atau gangguan dalam
perubahan keluarga dengan dengan kriteria proses keluarga
dalam kriteria hasil hasil : - Identifikasi
hubungan Outcomes : kebutuhan perawatan
keluargan 1. Verbalisasi mandiri dirumah
ya kepuasan peran (4) untuk klien danj tetap
2. adaptasi peran beradaptasi dengan
(4) pola hidup keluarga
3. Tanggung jawab Terapeutik :
peran (4) - Pertahankan
interaksi yang
berklenajutan dengan
anggota keluarga
- Motivasi anggota
keluarga utuk
melakukan aktivitas
bersama seperti
diskusi bersama
keluarga
- Fasilitasi anggota
keluarga melakukan
kunjungan rumah sakit
- Susun jadwa
aktivitas perawatan
mandiri dirumah
untuk mengurangi
gangguan rutinitas
keluarga
Edukasi :
- Jlaskan strategi
mengembalikan
kehidupan keluarga
yang noermal kepada
anggota keluarga
- Diskusikan
dukungan sosial dari
sekitar keluarga
- Latih keluarga
manajemen waktu jika
perawatan dirumah
dibutuhkan

TUK 2 : Proses Keluarga ( Dukungan


Keluarga mampu L. 13123) pengambilan
mengambil Definisi : keputusan (I. 09265)
keputusan yang Kemampuan untuk Definisi : Memberikan
berkaitan dengan berubah dalam informasi dan
upaya hubungan atau dukungan saat
meningkatkanya fungsi keluarga pembuatan keputusan
perubahan dalam setelah dilakukan kesehatan
hubungan keluarga intervensi Intervensi
tujuan jangka keperawatan 1x24 Observasi :
pendek jam maka proses - Identifikasi persepsi
setelah dilakukan keluarga membaik mengenai masalah dan
intervensi selama 1 dengan kriteria informasi yang
x30 menit keluarga hasil : memicu konflik
mampu mengambil Outcomes : Terapeutik
keputusan yang 1. Kemampuan - Diskusikan
berkaitan dengan keluarga kelebihan dan
upaya berkomunikasi kekurangan dari setiap
meningkatnya secara terbuka solusi
hubungan dalam diantara anggota - Motivasi
keluarga dengan keluarga (4) mengungkapkan
kriteria hasil 2. kemampuan tujuan perawatan yang
keluarga diharapkan
memenuhi - Fasilitasi
kebutuhan fisik pengambilan
anggota keluarga keputusan secara
(4) kolaboratif
3. kemampuan - Fasilitasi hubungan
keluarga antara pasien keluarga
memenuhi dan tenaga kesehatan
kebutuhan lainnya
emosional anggota edukasi
keluarga (4) - Informasikan
4. minat keluarga alternatif solusi secara
melakukan jelas
aktivitas yang - Berikan informasi
positif (4) yang diminta pasien
5. adaptasi Kolaborasi
keluarga terhadap - Kolaborasi dengan
perubahan (4) tenaga kesehatan lain
dalam memfasilitasi
pengambilan
keputusan
TUK 3 : Dukungan Terapi keluarga
.Keluarga Mampu Keluarga (I.09322)
merawat anggota (L.13112) Definisi :
keluarga yang sakit Definisi : Menggunakan anggota
Tujuan jangka Ketersediaan keluarga untuk
pendek sokongan anggota menggerakkkan
setelah dilakukan keluarga untuk keluarga melakukan
intervensi selama memenuhi cara hidup yang lebih
1x 30 menit kebutuhan individu produktif
keluarga mampu yang menjalani Intervensi
merawat anggota perawatan Observasi
keluarga yang sakit setelah dilakukan - Identifikasi riwayat
dengan kriteria hasil intervensi kesehatan keluarga
keperawatan - IOdentifikasi pola
selama 1x24 jam komunikasi keluarga.
maka dukungan - Identfikasi cara
keluarga membaik keluarga memecahkan
menjadi meningkat masalah.
dengan kriteria - Identifikasi
hasil pembuatan keputusan
Outcomes : dalam keluarga.
1. Anggota - Identifikasi peran
keluarga setiap anggota
verbalisasi keluarga dalam sistem
keinginan .untuk keluarga.
mendukung Terapeutik
anggota keluarga - Fasilitasi diskusi
yang sakit (4) keluarga
2. mencari - Fasilitasi strategi
dukungan sosial menurunkan stress
anggota keluarga - Fasilitasi
yang sakit (4) restrukturisasi sistem
3. menanyakan keluarga jika sesuai.
kondisi pasien (4) - Diskusikan cara
4. bekerja sama terbaik dalam
dengan anggota menangani disfungsi
keluarga yang sakit perilaku dalam
dalam menentukan keluarga
perawatan (4) - Diskusikan strategi
5. bekerja sama penyelesaian masalah
dengan penyedia yang kontruktif
layanan kesehatan - Diskusikan rencana
dalam menentukan terapi dalam keluarga
pelayan (4) Edukasi
- Anjurkan
berkomunikasi lebih
efektif
- Anjurkan anggota
memprioritaskan dan
memilih masalah
keluarga
- Anjurkan semua
anggota keluarga
berpartisipasi dalam
mengerjakan rumah
tangga bersama-sama
TUK 4 : Kinerja Modifikasi perilaku
keluarga mampu pengasuhan keterampilan sosial
memodifikasi (L.13117) (I. 13484)
lingkungan rumah Definisi : Pola Definisi : Mengubah
yang kondusif pemberian pengembangan
tujuan jangka lingkungan bagi peningkatan
pendek anak dan anggota keterampilan sosial
setelah dilakukan keluarga untuk interpersonal
intervensi selama mendukung dan Intervensi
1x30 menit membangun aspek Observasi :
keluarga mampu fisik emosi dan - Identifikasi
memodifikasi sosial penyebab kurangnya
lingkungan rumah setelah dilakukan keterampilan sosial
yang kondusif intervensi - Identifikasi fokus
dengan kriteria hasil keperawatan pelatihan keterampilan
selama 1x24 jam sosial.
maka kinerja Terapeutik
pengasuhan - Motivasi untuk
meningkat dengan berlatih keterampilan
kriteria hasil sosial
Outcomes : - Beri umpan balik
1. pemenuhan positif (miss. pujian
kebutuhan terhadap kemampuan
emosional anak (4) sosialisasi)
2. empati anak (4) - Libatkan keluarga
3. perawatan selama latihan
kesehatan anak (4) keterampilan sosial
jika perlu
Edukasi
- Anjurkan
mengungkapkan
perasaan akibat
masalah yang dialami
- Jelaskan respon
konsekuensi
keterampilan sosial.
- Anjurkan
mengevaluasi
pencapaian setiap
interaksi.
- Latih keterampilan
sosial secara bertahap
TUK 5 : Ketahanan Rujukan Ke terapi
Keluarga mampu keluarga (L.09074) keluarga (I.13499)
memanfaatkan Definisi : Definisi :
fasilitas pelayanan Kapasitas keluarga melimpahkan layanan
kesehatan yang ada untuk beradaptasi program terapi
tujuan jangka dan berfungsi individu dalam
pendek secara positif keluarga untuk
setelah dilakukan setelah mengalami menjalani terapi
selama 1x30 menit kesulitan atau keluarga.
keluarga mampu krisis Intervensi
memanfaatkan setelah dilakukan Observasi :
fasilitas pelayanan intervensi - Identifikasi masalah
keperawatan pasien dalam keluarga.
yang ada dengan selama 1x24 jam - Identifikasi potensi
kriteria hasil maka ketahanan dan sumber-sumber
keluarga kekuatan keluarga.
meningkat dengan - Identifikasi apakah
kriteria hasil peran dan fungsi
Outcomes : kesehatan keluarga
1. mendiskusikan berjalan dengan baik
makna krisis (4) Terapeutik :
2. - Diskusikan rencana
mempertahankan melibatkan seluruh
kebiasaan rutin (4) anggota keluarga
3. verbalisasi dalam program terapi.
harapan yang - Sepakati waktu
positif antar bersama pasien dan
anggota keluarga keluarga untuk
(4) pertemuan awal terapi.
4. verbalisasi - Fasilitasi keluarga
perasaan antar mengidentifikasi
anggota keluarga model terapi yang
(4) sesuai.
- Fasilitasi pasien dan
keluarga menyepakati
pilihan terapi dan
stategi dan
pelaksanannya.
- Berikan kekuatan
atas keputusan
individu dan keluarga
Edukasi
- Jelaskan tujuan
manfaat dan proses
yterapi kepada seluruh
anggota keluarga.
Kode Outcomes
1. (Menurun)
2. (Cukup Menurun)
3. (Sedang)
4. (Cukup Meningkat)
5. (Meningkat)
Nama Mahasiswa : Naila Ferdia Putri
NIM : 1130019059
Kelompok Tahap : Penyakit kronis (tidak menular)
Peran : Perawat

PRAKTIKUM TM 21 DAN 22
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaan secara
mandiri dana tau melaksanakan kerja sama dengan tim kesehatan lain.

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaan secara
mandiri dana tau melaksanakan kerja sama dengan tim kesehatan lain.

INDIKATOR
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi
sehat
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatan fasilitas kesehatan yang ada

A. TUJUAN
Untuk membantu keluarga mencapai tujuan yang diharapkan.

B. PENDAHULUAN
Implementasi perawat dalam keperawatan keluarga merupakan suatu upaya perawat
untuk membantu kepentingan klien, keluarga dan komunitas dengan tujuan untuk
meningkatkan kondisi fisik, emosional, psikososial, serta budaya dan lingkungan, tempat
mereka mencari bantuan. Implementasi keperawatan merupakan pelaksanaan dari rencana
keperawatan untuk mencapai tujuan yang spesifik.
Selama melakukan implementasi, kita sebagai perawat diharapkan tetap melakukan
pengumpulan data baru sesuai dengan kondisi klien dan keluarga seperti respon klien dan
keluarga terhadap implementasi keperawatan yang kita lakukan dan kemungkinan situasi
yang tidak sama dengan pada saat proses keperawatan sebelumnya. Kendala yang mungkin
dihadapi oleh perawat pada saat implementasi keperawatan antara lain perencanaan yang
tidak mungkin dilaksanakan di keluarga, stigma negatif dari perawat, kurang perhatian
terhadap kekuatan dan sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga, serta penyalahgunaan
kebudayaan yang dianut oleh keluarga.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Lembar pengkajian sampai dengan diagnosa keperawatan
3. Buku SDKI, SLKI dan SIKI

D. PROSEDUR KERJA
1. Tahap Persiapan
a. Review tindakan keperawatan diidentifikasi pada tahap perencanaan. Kriteria yang
harus dipenuhi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga antara lain :
b. Menganalisa pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang diperlukan. Kita
identifikasi tingkat pengetahuan dan tipe keterampilan yang diperlukan untuk
tindakan keperawatan
c. Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin timbul.
d. Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan dan memperhatikan hal
berikut : waktu, tenaga dan alat.
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif.
f. Mengidentifikasi aspek hukum dan etika terhadap resiko dari potensial tindakan.
2. Tahap Perencanaan
Pada tahapan ini ada beberapa tindakan independent keperawatan diantaranya :
a. Mengkaji klien atau keluarga melalui riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik
untuk mengetahui status kesehatan klien
b. Merumuskan diagnose keperawatan sesuai respon klien yang memerlukan intervensi
keperawatan
c. Mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau memulihkan
kesehatan
d. Melaksanakan rencana pengukuran untuk memotivasi, menunjukkan, mendukung dan
mengajarkan kepada klien atau keluarga
e. Merujuk kepada tenaga kesehatan lain, ada indikasi dan diijinkan oleh tenaga
keperawatan klien
f. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan dan medis
g. Partisipasi dengan tenaga lain dalam meningkatkan mutu pelayanan
3. Tindakan Keperawatan
Dapat dikategorikan menjadi 3 bagian :
a. Tindakan independent
b. Tindakan interdependent
c. Tindakan dependen
Menurut buku SIKI dibagi menjadi :
a. Observasi
b. Terapeutik
c. Edukasi
d. Kolaborasi

E. HASIL
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Hari, Tanggal
No. Implementasi Keperawatan Keluarga
Keperawatan dan Jam
1 Gangguan Proses Selasa, 31 Mei TUK 1 : Keluarga Mampu mengenal masalah
Keluarga(D.0120) 2022 dalam hubungan keluarga
khususnya pada pukul 09.00 I : Mengidentifikasi tipe proses keluarga
keluarga Ny. F R : Keluarga Ny.F adalah tipe keluarga orang
tua tunggal atau Ny. F sebagai single parent

I : Mengidentifikasi apa saja gangguan dalam


proses keluarga Ny. F
R : Keluarga Ny. F kooperatif mengerti
masalah dalam keluarganya
I : mengidentifikasi kebutuhan perawatan
mandiri dirumah untuk klien dan tetap
beradaptasi dengan pola hidup keluarga
R : Keluarga siap dilakukan perawatan mandiri
khususnya pada An. N yang terkena sakit asma

Selasa, 31 Mei TUK 2 : Keluarga mampu mengambil


2022 keputusan yang berkaitan dengan upaya
pukul 09.00 meningkatkanya perubahan dalam hubungan
keluarga
I :Mengidentifikasi persepsi mengenai masalah
dan informasi yang memicu konflik
R : Keluarga siap mendiskusikan kelebihan dan
kekurangan dari setiap solusi masalah dalam
keluarga

Rabu 1 juni TUK 3 : Keluarga Mampu merawat anggota


2022 keluarga yang sakit
pukul 10.00 I : mengidentifikasi riwayat kesehatan keluarga
R : keluarga siap diidentifikassi riwayat
kesehatannya

I : Identifikasi pola komunikasi keluarga.


R ; Keluarga siap berkomunikasi lebih efektif

I : mengidentifikasi cara keluarga


memecahkan masalah
R : Keluarga mendiskusikan dengan cara
terbaik dalam menangani disfungsi dalam
keluarga

I: Identifikasi peran setiap anggota keluarga


dalam sistem keluarga.
R : semua anggota keluarga siap berpartisipasi
dalam mengerjakan rumah tangga
bersama-sama
Rabu, 1 juni TUK 4 : keluarga mampu memodifikasi
2022 lingkungan rumah yang kondusif
pukul 10.00 I : mengidentifikasi penyebab kurangnya
keterampilan sosial
R : Keluarga mampu mengidentifikasi tentang
pemeliharaan lingkungan sekitar

I: mengidentifikasi fokus pelatihan


keterampilan sosial
R: Keluarga mampu melibatkan anggota
keluarga selama latihan keterampilan sosial

Kamis, 2 juni TUK 5 : Keluarga mampu memanfaatkan


2022 fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
pukul 09.00 I : Mengidentifikasi sumber-sumber pelayanan
kesehatan sekitar
R; Keluarga mampu menggunakan layanan
kesehatan yang ada

I : Bantu keluarga untuk memilih profesional


kesehatan yang tepat
R: Keluarga mampu memilih pelayanan
kesehatan yang tepat

I; Bantu keluarga untuk berkomunikasi


perawatan kesehatan
R : keluarga sangayt aktif berkomunikasi
dengan perawat

Anda mungkin juga menyukai