Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. P.L
DENGAN HIPERTENSI
g KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG
Direktorat: Jln. Piet A. Tallo Liliba - Kupang, Telp.: (0380) 8800256;
Fax (0380) 8800256; Email: poltekkeskupang@yahoo.com

Format
Asuhan Keperawatan Keluarga

Nama Mahasiswa/I : Danty Kurniawaty Kisse Tanggal Pengkajian: 24 Maret 2021

PENGKAJIAN
I. DATA UMUM KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Tn. P.L Bahasa Sehari-hari :Indonesia dan Bahasa daerah
Pendidikan : SMA Pekerjaan :Petani
Alamat Rumah dan Telp : Dusun 4, RT.016/RW.008, Jarak Yankes Terdekat : ± 2 KM
Desa Oelomin
Agama dan Suku :Khatolik/ Timor Alat Transportasi yang Digunakan : Roda Dua (motor) & Jalan Kaki

1. Data Anggota Keluarga

No Status
Hub. Status
Pend. Pekerjaan TTV (S, N, P, Imunisasi Alat Bantu /
Nama JK Kel dg Suku Umur Gizi
Terakhir saat ini TD) Dasar Protesa
KK (TB,B)
(Balita)
1 Tn. P.L L Suami Timor 57 thn SMA Petani BB: 50 kg TD : 180/90 - -
TB : 158 mmHg
cm
Pemeriksa Pemeriksaan
an terakhir terakhir
BB: 45 kg TD:
TB : 160 110/50mmHg
2 Ny. Y.F P Istri Rote 50 thn SD Petani cm - -
Pemeriksa Pemeriksaan
an terakhir terakhir
BB: 45 kg TD:
TB : 162 130/90mmHg
3 An. I.L L Anak 1 Timor 21 thn SMA Mahasiswa cm - -
Pemeriksa Pemeriksaan
an terakhir terakhir
BB: 45 kg
TB : 158 Tidak pernah
4 An. M.L P Anak 2 Timor 17 thn SMP Pelajar cm melakukan - -
Pemeriksa pemeriksaan
an terakhir
BB: 45 kg
TB : 152 Tidak pernah
5 An. C.L P Anak 3 Timor 16 thn SD Pelajar cm melakukan - -
Pemeriksa pemeriksaan
an terakhir
Lanjutan

Penampilan Analisis Masalah Kesehatan


No Nama Status Kesehatan Saat Ini Riwayat Penyakit / Allergi
Umum Individu
1 Tn. P.L KU: Baik Tn. P.L mengatakan ia telah menderita Hipertensi
hipertensi sejak 2008, ia mengatakan saat
itu ia merasa kaku di bagian leher dan
pusing, kemudian ia pergi ke puskesmas,
dipuskesmas saat di ukur tekanan darah
sistolik Tn. P.L adalah 205 mmHg
seingatnya, kemudian ia diminta
beristirahat dan konsumsi obat hipertensi
Tn. P.L mengatakan telah
amlodipin, Tn. P.L mengatakan ia
menderita Hipertensi sejak tahun
mengkonsumsi obat hanya saat merasa
2008. Saat ini Tn. P.L mengeluh
tekanan darahnya naik, saat ditanya
sering pusing, saat di tanya apakah
kebiasaan makan dahulu Tn. P.L
mengalami nyeri di bagian leher
mengatakan sebelum hipertensi ia tidak
Tn. P.L mengatakan biasanya ia
membatasi makana apapun, dan dahulu Tn.
mengalami sakit tegang di leher
P.L juga merokok saat ditanya apakah
hanya jika bekerja terlalu berat.
sampai sekarang masih merokok Tn. P.L
Saat ini Tn. P.L mengatakan ia juga
mengatakan saat ini sudah jarang merokok.
membatasi untuk makan sayur daun
Saat ditanya apakah mempunyai alergi
ubi dan kangkung dan mengurangi
makanan atau minuman Tn. P.L
konsumsi garam berlebih saat ini.
mengatakan ia tidak ada alergi makanan
atau minuman tetapi ia pernah merasa gatal
setelah memakan ikan tongkol tetapi itu
karena ikan yang dikonsumsi sudah lama.
Selain itu Tn. P.L mengatakan ia tidak
memiliki alergi apa pun.

2 Ny. Y.F KU: Baik Ny. Y.F mengatakan saat ini dia
dalam keadaan baik-baik saja,
tetapi ia mengatakan ia mengalami
darah rendah (hipotensi), biasanya
saat ia terlalu capek ia akan merasa
pusing dan sakit kepala.
3 An. I.L KU: Baik
4 An. M.L KU: Baik
5 An. C.L KU: Baik
Genogram 3 generasi:

Keterangan :
Laki –laki :
Perempuan :
Pasien :
Tinggal serumah :
Meninggal :
1. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. P. L adalah nuclear family yang terdri dari
suami, istri, dan 3 orang anak
2. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ny. Y.F mengatakan bahwa kebutuhan ekonomi keluarga
diperoleh dari hasil tani yang dikerjakan oleh Tn. P. L dan Ny. Y.F
yang biasanya di peroleh hasil tahunan tetapi jika diperkirakan
dalam hitungan bulan Ny. Y.F mengatakan kira-kira ± Rp.
200.000,-/bulan dan Ny. Y.F mengatakan berusaha untuk
dicukupkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
3. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. Y.F mengatakan keluarga tidak ada rekreasi keluar rumah dan
biasanya di dalam rumah mereka hanya duduk bersama kemudian
membantu anaknya mengerjakan tugas sekolah yaitu menjahit.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Tahap perkembangan
keluarga Tn. P tahap perkembangan keluarga ke 5 yaitu keluarga
dengan anak remaja Tn. P. Dan Ny. Y memiliki anak pertama yang
saat ini berusia 21 tahun dan belum berkeluarga.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Keluarga
Tn. P.L telah memenuhi semua tahap keluarga dari 1 hingga 4 dan
saat ini berada pada tahap ke 5 dimana tugas perkembangan yang
berusaha dilakukan yaitu memberikan kebebasan yang seimbang
dengan tanggung jawab ke anak mengingat remaja sudah
bertambah dewasa dan meningkatkan otonominya,
mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga,
mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua
(menghindari pedebatan), merubahan sistem peran dan peraturan
untuk tumbuh kembang keluarga mereka.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti: Tn. P.L mengatakan bahwa
dirinya menderita hipertensi sedangkan Ny. Y.F mengalami
hipotensi dan anak peratama hingga ke tiga sedang sehat dan tidak
memiliki keluhan apa pun.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. P. L mengatakan ia telah mengalami hipertensi selama 13
tahun terhitung dari 2008 dan sudah mendapatkan pengobatan dan
Tn. P.L minum obat saat merasa sedang darah tinggi saja. Untuk
Ny. Y.F mengatakan ia sudah mengalami tekaan darah rendah atau
hipotensi sejak beberapa tahun yang lalu. Untuk anak pertama
sampai anak ke tiga pernah mengalami sakit parah atau sakit
kronis.

III. DATA LINGKUNGAN


1. Karakteristik rumah
Pada saat pengkajian rumah keluarga Tn. P.L dalam
keadaan kurang bersih dan sedikit berdebu karena lantai yang
dipakai adalah lantai semen, saat dilakukan pengkajian Ny. Y.F
dan anaknya sedang mengerjakan tugas menjahit anaknya sehingga
barang-barang terlihat sedikit berantakan. Ny. Y.F mengatakan
bahwa rumah dan lingkungannya selalu dibersihkan setiap pagi dan
sore hari. Rumah Ny. Y.F beratap seng, berdinding bebak, lantai
semen, dalam keadaan kurang bersih dan barang-barang sedikit
berantakan. Terlihat ada ventilasi udara yang baik dimana terdiri
dari 1 jendela disetiap ruangan dan satu pintu untuk masing-masing
ruangan. Pencahayaan rumah pada saat pengkajian di temukan
penerangan rumah kurang memadai dengan menggunakan instalasi
listrik PLN tetapi saat ini setelah terjadinya bencana di NTT dan
berdampak pada rumah Tn. P.L karena litrik padam dan saat ini
penerangan menggunakan lampu pelita; pada siang hari ruang
penyimpanan hasil panen terlihat sedikit gelap dan tidak ada
cahaya yang masuk ke dalam. Ny. Y.F mengatakan tidak
mempunyai comberan dan air limbah langsung disiram ke halaman
rumah dan dibiarkan meresap ke tanah. Tn. P. L mengatakan
bahwa mereka menggunakan air dari sumur gali untuk kebutuhan
sehari-hari. Tn. P. L mengatakan memiliki 1 jamban jongkok.
Keadaan jamban bersih, tidak ada atap yang menutupi WC, dan
lantai dalam kondisi kering. Keluarga Tn. P.L mengatakan bahwa
sampah dibuang di tempat sampah tertutup yang ada di rumah
kemudian jika sudah penuh langsung bakar. Rumah keluarga Tn. P.
L berukuran 4m x 6m dan ditempati oleh 5 orang dimana rumah
terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang tempat
penyimpanan hasil tani, 1 ruang mencuci piring, dan 1 toilet.

Denah rumah: Skala 1: 100


4m
U

Ruang Kamar
tidur
tamu

6m
Kamar
Tempat penyimpanan
tidur
hasil panen

wc

Dapur
kotor

2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Keluarga Ny. Y.F mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan
dan interaksi yang baik dengan tetangga-tetangga. Kondisi
lingkungan sekitar rumah tenang.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny. Y.F tidak pernah pindah-pindah dan masih menetap
sampai sekarang di Kuanheun. Tn. P. L mengatakan untuk
berpergian mereka pada pagi hari berpergian ke kebun dan sawah
untuk bekerja setelah itu kembali ke rumah pada sore hari. Selain
itu keluarga tidak pernah berpergian ke tempat lain dan hanya di
rumah saja terutama selama masa pandemic COVID-19.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. P. L terdiri dari seorang istri dan 2 orang cucu yang
tinggal serumh dan hidup rukun, selalu berinteraksi dengan
tetangga sekitar dengan baik sebelum masa pandemic COVID-19
dan mengurangi berinteraksi dengan orang lain selama masa
pandemic COVID-19, keluarga rutin mengiukuti mengikuti
kegiatan ibadat dilingkungannya dengan tetap menerapkan
protocol kesehatan yaitu menggunakan masker, mencuci tangan,
dan menjaga jarak.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. P. L mengatakan anggota keluarga yang berperan
saat ada anggota keluarga yang sakit adalah Tn. P. L sebagai
kepala keluarga dan Ny. Y.F sebagai ibu rmah tangga.

IV. STRUKTUR KELUARGA


Struktur peran
Ayah : berperan sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan dan
mencari nafkah guna membiayai kehidupan keluarga secara menyeluruh.
Ibu : berperan sebagai Ibu rumah tangga yang mengatur keuangan dalam
membiayai seluruh kebutuhan keluarga dan juga membantu ayah bekerja
di kebun dan sawah.
Cucu: berperan menurut kemampuan yang dimiliki dan membantu ibu
mengurus pekerjaan rumah.
Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma keluarga Tn.Y.S disesuaikan dengan ajaran agama
Kristen Protestan dan norma masyarakat di sekitar. Keluarga selalu
mengajarkan untuk menghargai orang yang lebih tua dan mendengar
pendapat anggota keluarga lain saat mengeluarkan pendapat mengenai
suatu hal.

Pola komunikasi keluarga


Didalam keluarga Tn.Y.S menggunakan bahasa indonesia dan bahasa
daerah setempat dan selalu berkomunikasi dengan anggota keluarga
lainnya sebelum mengambil keputusan, dan komunikasi terbuka diantara
anggota keluarga dengan menggunakan bahasa Indonesia ataupun bahasa
daerah setempat.

Struktur kekuatan keluarga


Keluarga Tn. P. L mengatakan bahwa keluarga tidak memiliki kartu BPJS
dan keluarga tidak memiliki tabungan.

V. PHBS DI RUMAH TANGGA


Keluarga Tn. P. L mengatakan dalam keluarga tidak ada ibu nifas,
bayi, balita. Keluarga Tn. P. L mengatakan keluarga menggunakan air dari
sumur bor untuk kebutuhan memasak untuk makan dan minum serta untuk
kebersihan diri. Keluarga Tn. P. L mengatakan menggunakan air bersih
dan sabun untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan setelah
dari toilet terutama saat masa pandemic COVID-19 ini keluarga
mengatakan mereka lebih sering mencuci tangan dan keluarga
menyediakan tempat cuci tangan di rumah.
Untuk pembuangan sampah keluarga Tn. P. L mengatakan bahwa
sampah keluarga di buang di tempat sampah tertutup yang ada di rumah
kemudian jika sudah penuh langsung di bakar di sekitar pekarangan
rumah. Ny. Y.F mengatakan bahwa dirinya dan kedua cucunya selalu
bekerjasama setiap pagi dan sore hari untuk membersihkan rumah dan
sekitarnya, menata lingkungan halaman rumah dengan baik dan seluruh
anggota keluarga merasa sangat nyaman di rumah.
Keluarga Ny. Y.F mengatakan setiap hari mengkonsumsi lauk
pauk untuk kebutuhan sehari-hari seperti sayur, ikan, telur, dan daging
(tidak sering). Ny. Y.F mengatakan makan sayur setiap hari tetapi jarang
mengkonsumsi buah.
Saat dikaji mengenai penggunaan jamban sehat keluarga Tn. P. L
menggunakan jamban jongkok dan kondisi jamban bersih. Untuk
memberantas jentik nyamuk keluarga Tn. P. L mengatakan bak kamar
mandi 2 hari sekali dan selalu menggunakan abate pada bak kamar mandi.
Saat dikaji mengenai aktivitas fisik setiap hari keluarga Ny. Y.F
mengatakan setelah bangun pagi mereka langsung menyiapkan diri untuk
pergi ke kebun untuk bekerja sedangkan kedua cucu biasanya setelah
bangun pagi langsung membersihkan rumah dan memasak. Dalam
keluarga Tn. P. L tidak ada yang merokok.

VI. FUNGSI KELUARGA


1. Fungsi ekonomi
Ny. Y.F mengatakan bahwa kebutuhan ekonomi keluarga
diperoleh dari hasil tani yang dikerjakan oleh Tn. P. L dan Ny. Y.F
yang biasanya di peroleh hasil tahunan tetapi jika diperkirakan
dalam hitungan bulan Ny. Y.F mengatakan kira-kira ± Rp.
1.000.000,-/bulan dan Ny. Y.F mengatakan berusaha untuk
dicukupkan memenuhi kebutuhan keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. P. L adalah keluarga yang selalu berinteraksi dan
bersosialisasi dengan baik dengan orang-orang (tetangga)
disekitarnya namun saat masa pandemic ini keluarga Tn. P. L
mengatakn lebih sering berada di rumah jika sudah pulang bekerja.
3. Fungsi pendidikan
Keluarga Tn. P. L dan Ny. Y.F mengatakan bahwa mereka hanya
berpendidikan SD sedangkan untuk ke enam anaknya dan kedua
cucu yang tinggal bersama mereka memiliki pendidikan terakhir
SMA dan ada yang lulus perguruan tinggi. Tn. P. L dan Ny. Y.F
juga mengatakan mereka selalu memberikan motivasi kepada anak-
anaknya untuk bersekolah lebih baik dari mereka terutama untuk
kedua cucu yang tinggal bersama Tn. P. L dan Ny. Y.F selalu
didukung untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pergurua
tinggi.
4. Fungsi rekreasi
Ny. Y.F mengatakan biasanya keluarga melakukan rekreasi harian
seperti menonton TV dan bercerita bersama saat sore atau malam
hari, rekreasi mingguan, bulanan, dan tahunan sangat jarang
dilakukan karena Tn. P. L dan Ny. Y.F mengatakan mereka sibuk
bekerja di kebun dari pagi hari hingga sore hari. Ny. Y.F
mengatakan jika memiliki waktu kosong biasanya mereka pergi
mengunjungi saudara lain namun saat kondisi pandemic COVID-
19 ini keluarga tidak pernah melakukan rekreasi ke tempat-tempat
lain.
5. Fungsi religius
Keluarga Ny. Y.F mengatakan bahwa mereka selalu pergi
beribadah ke gereja setiap hari minggu dan mengikuti ibadat-ibadat
yang ada di lingkungan namun saat pandemic ini keluarga tetap
menerapkan protocol kesehatan saat hendak beribadat di gereja
ataupun lingkungan sekitar.
6. Fungsi reproduksi
Ny. Y.F mengatakan sudah tidak menggunakan KB karena sudah
mengalami menopause. Saat ini Ny. Y.F dan Tn. P. L memiliki 6
orang anak.
7. Fungsi afektif
Keluarga Ny. Y.F adalah keluarga yang harmonis mereka
menjalankan fungsi afektif dengan sangat baik mereka memili rasa
saling memberikan perhatian, memiliki, mendukung, dan
membantu satu sama lain terutama jika ada anggota keluarga yang
mengalami sakit.
8. Fungsi pemenuhan pemeliharaan / perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Ketika ditanya apakah keluarga mengetahui masalah
kesehatan/penyakit yang sedang diderita oleh Ny. Y.F,
keluarga Tn. P. L mengatakan tidak mengetahui tentang
masalah kesehatan atau penyakit yang diderita Ny. Y.F. Tn.Y.S
mengatakan yang ia ketahui hanya Ny. Y.F menderita asam
urat dari hasil pemeriksaan saat mengikuti posyandu lansia
namun Tn. P. L dan keluarga mengatakan tidak mengetahui
tentang asam urat. Keluarga Tn. P. L Nampak kebingungan
saat ditanya mengenai apa itu asam urat dan mengangguk saat
ditanya apakah belum mengetahui tentang asam urat.
Selanjutnya ketika ditanya penyebab masalah kesehatan yang
dialami Ny. Y.F, keluarga Tn. P. L mengatakan tidak
mengetahui penyebab dari asam urat yang dialami Ny. Y.F.
Keluarga Tn. P. L mengatakan yang mereka ketahui dulu jika
Ny. Y.F memakan sayur seperti sayur kangkung, daun
singkong, atau kacang-kacangan maka Ny. Y.F akan mulai
mengeluh nyeri di lutut dan pergelangan kaki dan membuat
sulit bergerak. Hal ini membuat Ny. Y.F tidak berani untuk
memakan jenis makanan tersebut semenjak sakit. Keluarga Tn.
P. L tampak kurang paham penyebab dari asam urat. Keluarga
Tn. P. L mengatakan bahwa tanda dan gejala yang biasanya
muncul pada Ny. Y.F bila asam uratnya kambuh yaitu Ny. Y.F
akan mengeluh nyeri di lutut, pergelangan kaki, pinggang, dan
jari-jari, akan sulit beraktivitas, dan Ny. Y.F waktu itu juga
pernah mengalami pembengkakan pada bagian lutut dan
kemerahan. Saat dikaji mengenai faktor yang mempengaruhi
asam urat pada Ny. Y.F, keluarga Tn. P. L mengatakan
keluarga tidak mengetahui faktor yang mempengaruhi asam
urat yang dialami Ny. Y.F yang keluarga ketahui jika Ny. Y.F
salah makan akan membuat asam uratnya kambuh. Keluarga
tampak kurang paham mengenai faktor yang dapat
mempengaruhi asam urat. Keluarga Tn. P. L memiliki persepsi
yang postif terhadap masalah kesehatan yang dialami oleh
anggota keluarga yang sakit. Keluarga Tn. P. L mengatakan
bahwa asam urat dari Ny. Y.F sebenarnya tidak akan kambuh
apabila mereka dapat menjaga pola makan dari Ny. Y.F.

b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan


Saat dikaji apakah keluarga mengetahui akibat dari asam urat
yang diderita Ny. Y.F bila tidak diobati, keluarga Tn. P. L
mengatakan jika masalah kesehatan Ny. Y.F tidak diobati
dengan baik maka akan membuat Ny. Y.F tidak dapat
melakukan aktivitas dan dapat menimbulkan terjadinya
penyakit lainnya. Keluarga Tn. P. L mengatakan jika ada
anggota keluarga yang sakit maka anggota keluarga yang lain
juga turut merasakan masalah kesehatan itu dan akan menjadi
panik dan khawatir terhadap kondisi anggota keluarga yang
sakit. Keluarga juga mengatakan mereka merasa cemas dan
stres jika Ny. Y.F mengeluh asam urat kambuh. Namun
keluarga Tn. P. L mengatakan bahwa mereka tidak pernah
menyerah dan mereka selalu menjaga, merawat, memberikan
perhatian, dan dukungan kepada Ny. Y.F serta selalu berdoa
untuk kesehatan Ny. Y.F dan semua anggota keluarga.
Keluarga Tn. P. L mengatakan bahwa penyakit yang dialami
Ny. Y.F adalah penyakit yang dapat berbahaya dan menganggu
aktivitas dari Ny. Y.F sehingga membuat keluarga takut jika
tidak diobati. Sehingga keluarga Tn. P. L mengatakan mereka
selalu mendukung, mengingatkan, dan berusaha memberikan
yang terbaik untuk Ny. Y.F.

c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit


Keluarga Tn. P. L mengatakan tidak mengetahui bagaimana
cara merawat Ny. Y.F dan keluarga mengatakan mereka
melakukan beberapa cara jika Ny. Y.F mengeluh nyeri yaitu
keluarga akan membawa Ny. Y.F untuk memeriksakan
kondisinya agar bisa mendapatkan obat, memperhatikan lauk
dan pauk yang di konsumsi Ny. Y.F, dan memijat dan
menggosok-gosok area yang terasa nyeri. Keluarga Tn. P. L
mengatakan mengetahui beberapa cara dan alat untuk merawat
Ny. Y.F yaitu dengan memeriksakan Ny. Y.F untuk
mendapatkan obat dan terkadang juga langsung membeli obat
di apotek, mengoleskan balsem rheumason, dan merendam
kaki pada air hangat yang diberi garam. Selain itu keluarga
mengatakan tidak mengetahui lagi cara lainnya untuk merawat
Ny. Y.F. Keluarga Tn. P. L juga mengatakan tidak tahu
makanan apa yang bisa diberikan dan tidak bisa diberikan.
Ketika dikaji tentang makanan yang biasa di makan Ny. Y.F,
keluarga mengatakan sejak sakit Ny. Y.F hanya memakan
sayur daun kelor/marungge, telur, ikan tembang atau ikan
tongkol, dan daging ayam. Selain itu Ny. Y.F tidak berani
untuk memakan makanan lainnya seperti sayur kangkung,
sayur bayam, daun singkong, ikan teri, tempe, tahu, daging
merah, dan jenis makanan lain yang di dengar Ny. Y.F
berbahaya bagi pasien asam urat. Keluarga Tn. P. L juga
mengatakan Ny. Y.F kurang mengkonsumsi banyak air sehari
Ny. Y.F hanya meminum ±3-4 gelas air. Keluarga Tn. P. L
mengatakan tidak pernah menggunakan pengobatan tradisional
dan tidak mengetahui terapi herbal atau tanaman obat keluarga
yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri ataupun kadar
asam urat. Keluarga tampak kebingungan dan bertanya
mengenai makanan yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan.
Ny. Y.F mengangguk saat ditanya apakah malas minum air.

d. Kemampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan


rumah yang sehat.
Keluarga Tn. P. L mengatakan terus memperhatikan setiap
kebutuhan Ny. Y.F terhadap lingkungan dan sumber-sumber
disekitar rumah dengan memelihara dengan baik setiap
peralatan ataupun kebutuhan lainnya yang ada di lingkungan
rumah. Keluarga Tn. P. L mengatakan dapat melihat
keuntungan dan manfaat pemeliharaan bagi Ny. Y.F yaitu
dengan lingkungan rumah yang rapi, tidak ada barang
berserakan, tidak ada lantai yang licin, dan tangga yang tinggi
yang dapat mengakibatkan Ny. Y.F jatuh saat mulai merasakan
nyeri pada lutut dan pergelangan kaki yang dapat
membahayakan kondisi kesehatan Ny. Y.F. Keluarga Tn. P. L
mengatkan mereka selalu bekerjasama untuk meningkatkan dan
memelihara lingkungan rumah dan memastikan lingkungan
rumah aman bagi Ny. Y.F dan semua anggota keluarga.
Keluarga Tn. P. L mengatakan mereka tahu cara pencegahan
penyakit dan akibat lanjut dari masalah kesehatan yang
berhubungan dengan lingkungan rumah karena itu keluarga
selalu berusaha agar rumah dalam kondisi rapi, tidak ada lantai
dan tangga yang licin, dan tidak ada barang yang berserakan di
lantai yang dapat membuat Ny. Y.F jatuh dan pada pekarangan
rumah juga selalu dibersihkan dan dijauhkan dari risiko jatuh.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. P. L mengatakan mereka memeriksakan
kesehatan di fasilitas kesehatan yaitu pustu dengan jarak < 1
km dan juga Tn. P. L dan Ny. Y.F memeriksakan kesehatan di
posyandu lansia. Keluarga Tn.Y.S mengatakan dengan adanya
fasilitas kesehatan dapat membantu keluarga mendapatkan
pelayanan dan pengobatan jika keluarga menderita sakit
terutama Ny. Y.F. Keluarga Tn. P. L mengatakan bahwa
mereka tidak mempunyai pengalaman yang tidak
menyenangkan tentang fasilitas kesehatan dan petugas
kesehatan yang melayani. Keluarga merasa puas dengan
pelayanan yang diterima setiap kali melakukan pemeriksaan.
Keluarga Tn. P. L mengatakan bahwa fasilitas kesehatan dapat
dijangkau dengan sangat mudah. Jika menggunakan kendaraan
bermotor waktu yang dibutuhkan ± 5 menit.

VII. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan panjang
Keluarga Tn. P. L mengatakan bahwa yang menjadi stressor jangka
pendek yaitu pemenuhan kebutuhan sehari-hari, cucu-cucu yang
menjadi anggota keluarga Tn. P. L dan Ny. Y.F yang mempunyai
rencana untuk melanjutkan pendidikan dan mempertahankan
kondisi kesehatan keluarga terutama Tn Y.S dan Ny. Y.F yang
menderita asam urat dan terus menua agar tetap dapat beraktivitas
dengan baik untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ny. Y.F
mengatakan tidak memiliki stressor jangka panjang.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stressor
Keluarga Tn. P. L mengatakan mereka akan berespon dengan
mencoba tenang, mencari solusi yang terbaik bersama, berdoa, dan
meminta pertolongan pada anak-anaknya jika merasa sudah tidak
bisa mengatasinya.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. P. L mengatakan dalam menghadapi stressor yaitu
mereka mengelola dengan baik uang yang didapat dan
mengupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
terkhususnya untuk makan dan minum. Strategi koping yang utama
yang digunakan jika menghadapi stresor dalam keluarga yaitu
dengan berdoa.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn. P. L tidak mengalami disfungsional dalam
beradaptasi.
VIII. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Tn. P. L berharap agar kehadiran mahasiswa ners muda mampu
memberikan informasi yang dibutuhkan keluarga Tn. P. L terkait masalah
kesehatan asam urat yang dialami Ny. Y.F dan mengajarkan keluarga cara
merawat Ny.M.A dengan asam urat.
IX. KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA

No Kriteria KK KK KK KKT
T1 T2 T3 4
1 Menerima petugas perawatan kesehatan √
2 Menerima pelayanan keperawatan yang √
diberikan ses

uai dengan rencana keperawatan


3 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah √
kesehatan secara benar
4 Melakukan tindakan keperawatan sederhana √
sesuai dengan yang dianjurkan
5 Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
secara aktif
6 Melaksanakan tindakan pencegahan sesuai √
anjuran
7 Melakukan tindakan promotif secara aktif
Kesimpulan :
Kemandirian Keluarga Tingkat 1 : jika memenuhi kriteria 1 dan 2
Kemandirian Keluarga Tingkat 2 : jika memenuhi kriteria 1 sampai 5

Kemandirian Keluarga Tingkat 3 : jika memenuhi kriteria 1 sampai 6
Kemandirian Keluarga Tingkat 4 : jika memenuhi kriteria 1 sampai 7
2. Diagnosa Keperawatan Keluarga
a. Analisa data

Data-Data Diagnosa Keperawatan


Kategori Subkategori Kode Diagnosis
Data subyektif: Perilaku Penyuluhan dan D.0115 Manajemen
 Tn. P. L mengatakan pembelajaran Kesehatan
tidak mengetahui tentang Keluarga Tidak
masalah kesehatan atau Efektif
penyakit yang diderita Ny.
Y.F. Tn.Y.S mengatakan
yang ia ketahui hanya Ny.
Y.F menderita asam urat
dari hasil pemeriksaan saat
mengikuti posyandu lansia
namun Tn. P. L dan
keluarga mengatakan tidak
mengetahui tentang asam
urat.
 Keluarga Tn. P. L
mengatakan tidak
mengetahui penyebab dari
asam urat yang dialami
Ny. Y.F. Keluarga Tn. P.
L mengatakan yang
mereka ketahui biasanya
jika Ny. Y.F memakan
sayur seperti sayur
kangkung, daun singkong,
atau kacang-kacangan
maka Ny. Y.F akan mulai
mengeluh nyeri di lutut
dan pergelangan kaki dan
membuat sulit bergerak.
Hal ini membuat Ny. Y.F
tidak berani untuk
memakan jenis makanan
tersebut semenjak sakit.
 Tn. P. L mengatakan
keluarga tidak mengetahui
faktor yang
mempengaruhi asam urat
yang dialami Ny. Y.F
yang keluarga ketahui jika
Ny. Y.F salah makan akan
membuat asam uratnya
kambuh. Hal ini membuat
Ny. Y.F tidak berani untuk
memakan jenis makanan
tersebut semenjak sakit.
 Keluarga Tn. P. L
mengatakan tidak
mengetahui bagaimana
cara merawat Ny. Y.F dan
keluarga mengatakan
mereka hanya melakukan
beberapa cara jika Ny. Y.F
mengeluh nyeri yaitu
keluarga akan membawa
Ny. Y.F untuk
memeriksakan kondisinya
agar bisa mendapatkan
obat, memperhatikan lauk
dan pauk yang di
konsumsi Ny. Y.F, dan
memijat dan menggosok-
gosok area yang terasa
nyeri.
 Keluarga Tn. P. L
mengatakan mengetahui
cara dan alat untuk
merawat Ny. Y.F yaitu
dengan memeriksakan Ny.
Y.F untuk mendapatkan
obat dan terkadang juga
langsung membeli obat
secara bebas di apotek,
mengoleskan balsem
rheumason, dan merendam
kaki pada air hangat yang
diberi garam. Selain itu
keluarga mengatakan tidak
mengetahui lagi cara
lainnya untuk merawat
Keluarga Tn. P. L
mengatakan tidak pernah
menggunakan pengobatan
tradisional dan tidak
mengetahui terapi herbal
atau tanaman obat
keluarga yang dapat
diberikan untuk
mengurangi nyeri ataupun
kadar asam urat.
Data Objektif:
 Keluarga Tn. P. L
Nampak kebingungan saat
ditanya mengenai apa itu
asam urat dan
mengangguk saat ditanya
apakah belum mengetahui
tentang asam urat
 Keluarga Tn. P. L tampak
kurang paham penyebab
dari asam urat
 Keluarga tampak kurang
paham mengenai faktor
yang dapat mempengaruhi
asam urat

Data subyektif: Psikologis Integritas ego D.0099 Perilaku


kesehatan
Keluarga Tn. P. L juga cenderung
mengatakan tidak tahu berisiko
makanan apa yang bisa
diberikan dan tidak bisa
diberikan. Ketika dikaji
tentang makanan yang biasa
di makan Ny. Y.F, keluarga
mengatakan sejak sakit Ny.
Y.F hanya memakan sayur
daun kelor/marungge, telur,
ikan tembang atau ikan
tongkol, dan daging ayam.
Selain itu Ny. Y.F tidak
berani untuk memakan
makanan lainnya seperti
sayur kangkung, sayur
bayam, daun singkong, ikan
teri, tempe, tahu, damaging
merah, dan jenis makanan
lain yang di dengar Ny. Y.F
berbahaya bagi pasien asam
urat. Keluarga Tn. P. L juga
mengatakan Ny. Y.F kurang
mengkonsumsi banyak air
sehari Ny. Y.F hanya
meminum ±3-4 gelas air.

Data obyektif:
Keluarga tampak
kebingungan dan bertanya
mengenai makanan yang
bisa dimakan dan tidak bisa
dimakan. Ny. Y.F
mengangguk saat ditanya
apakah malas minum air.

b. Perhitungan prioritas masalah kesehatan


Diagnosa Keperawatan: Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Alasan / pembenaran
1 Sifat masalah : 2 1 2/3 x 1 = 0,6 Masalah sudah ada dan
Ancaman kesehatan mengancam kesehatan
Ny. Y.F. Keluarga tidak
mengetahui tentang asam
urat dan perawatan yang
tepat untuk asam urat
yang diderita Ny. Y.F
2 Kemungkinan masalah dapat 1 2 1/2 x 2 = 1 Latar belakang
diubah: pendidikan Tn. P. L dan
Sebagian Ny. Y.F adalah SD
sehingga keluarga
cenderung memiliki
pengetahuan yang kurang
tentang masalah
kesehatan asam urat yang
diderita Ny. Y.F
Keluarga memiliki
sumber daya keluarga
berupa waktu,
penghasilan yang dirasa
cukup untuk mendukung,
dan fasilitas kesehatan
yang mudah di jangkau.
Keluarga memiliki
kemauan untuk
mempelajari tentang asam
urat dan perawatannnya
3 Potensial masalah untuk 2 1 2/3 x 1 = 0,6 Masalah sudah lama
dicegah: dirasakan dan pengobatan
Cukup dilakukan berdasarkan
pengobatan dari dokter,
keluarga akan membawa
Ny. Y.F ke pustu atau
puskesmas jika mengeluh
asam uratnya kambuh
4 Menonjolnya masalah: 2 1 2/2 x 1 = 1 Masalah telah ada dan
Masalah berat, harus segera di mengancam kesehatan.
tangani Keluarga berharap
masalah kesehatan ini
dapat segera ditangani
dan dicegah agar tidak
bertambah parah
Jumlah 3,2

Diagnosa Keperawatan: Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko

No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Alasan/pembenaran


1 Sifat masalah : 2 1 2/3 x 1 = 0,6 Masalah sudah ada dan
Ancaman kesehatan mengancam kesehatan
karena keluarga tidak
mengetahui tentang diet
dan pengaturan jenis
makanan yang tepat bagi
asam urat yang diderita
Ny. Y.S
2 Kemungkinan masalah dapat 1 2 1/2 x 2 = 1 Latar belakang
diubah: pendidikan Tn. P. L dan
Sebagian Ny. Y.F adalah SD
sehingga keluarga
cenderung memiliki
pengetahuan yang kurang
tentang masalah
kesehatan asam urat yang
diderita Ny. Y.F terutama
tentang makanan yang
dianjurkan, makanan yang
harus dibatasi, dan yang
tidak dianjurkan
Keluarga memiliki
sumber daya keluarga
berupa waktu,
penghasilan yang dirasa
cukup untuk mendukung,
dan fasilitas kesehatan
yang mudah di jangkau.
Keluarga menerima
informasi dengan respon
positif namun
kemungkinan perilaku
dapat diubah oleh
keluarga hanya sebagian
karena membutuhkan
waktu yang cukup banyak
3 Potensial masalah untuk 2 1 2/3 x 1 = 0,6 Masalah sudah lama
dicegah: dirasakan namun keluarga
Cukup tidak mengetahui faktor
risiko perilaku kesehatan
yang dapat mempengaruhi
asam urat Ny. Y.F
Keluarga menunjukkan
kemauan yang besar
untuk merubah perilaku
makan bagi Ny. Y.F
4 Menonjolnya masalah 1 1 1/2 x 1 = 0,5 Keluarga tidak
Ada masalah tidak perlu cepat mengetahui bahwa
ditangani perilaku kesehatan
tersebut dapat menjadi
faktor risiko masalah
kesehatan.
Perilaku hanya dapat
ditangani secara perlahan
dan disesuaikan dengan
kemampuan keluarga.
Jumlah 2,7

3. Intervensi Keperawatan Keluarga


Diagnosa Keperawatan I: Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

Diagnose Tujuan/Luaran Intervensi Tindakan


Keperawatan
Manajemen TUK 1 Keluarga 1. Identifikasi
Kesehatan Setelah dilakukan tindakan mampu kesiapan dan
Keluarga keperawatan keluarga mengenal kemampuan
Tidak Efektif mampu mengenal masalah masalah menerima
kesehatan kesehatan informasi
Luaran: Tingkat Edukasi 2. Sediakan materi
Pengetahuan proses dan media
Kode: L.12111 penyakit pendidikan
Tingkat pengetahuan Kode: I.12444 kesehatan
membaik dengan kriteria 3. Jadwalkan
hasil: pendidikan
1. Kemampuan kesehatan sesuai
menjelaskan kesepakatan
pengetahuan tentang 4. Berikan
asam urat meningkat kesempatan untuk
2. Perilaku sesuai dengan bertanya
pengetahuan 5. Jelaskan
meningkat penyebab dan
3. Pertanyaan tentang faktor risiko
masalah yang dihadapi penyakit
menurun 6. Jelaskan proses
4. Perilaku membaik patofisiologi
munculnya
penyakit
7. Jelaskan tanda
dan gejala yang
ditimbulkan oleh
penyakit
8. Jelaskan
kemungkinan
terjadinya
komplikasi
9. Ajarkan cara
meredakan atau
mengatasi gejala
yang dirasakan
10. Anjurkan melapor
jika merasakan
tanda dan gejala
memberat atau
tidak biasa
TUK 3 Keluarga 1. Identifikasi
Setelah dilakukan tindakan mampu kebutuhan dan
keperawatan, keluarga merawat harapan keluarga
mampu merawat anggota anggota tentang kesehatan
keluarga yang mengalami keluarga yang 2. Identifikasi
masalah kesehatan mengalami tindakan yang
(Atrhitis gout) masalah dapat dilakukan
Luaran: Manajemen kesehatan keluarga
Kesehatan Keluarga Dukungan 3. Gunakan sarana
Kode: L.12105 keluarga dan fasilitas yang
Manajemen kesehatan merencanaka ada dalam keluarga
keluarga meningkat n perawatan 4. Informasikan
dengan kriteria hasil: Kode: I.13477 fasilitas kesehatan
1. Aktivitas keluarga yang ada di
mengatasi masalah lingkungan
kesehatan tepat keluarga
2. Tindakan untuk 5. Anjurkan
mengurangi faktor menggunakan
risiko meningkat fasilitas kesehatan
3. Verbalisasi kesulitan yang ada (Rujuk
menjalankan perawatan untuk pemeriksaan
yang ditetapkan laboratorium)
menurun 6. Ajarkan cara
Luaran: Peran Pemberi perawatan yang
Asuhan bisa dilakukan
Kode: L.13121 keluarga
Peran keluarga sebagai
pemberi asuhan meningkat
dengan kriteria hasil:
1. Kemampuan keluarga
merawat anggota
keluarga yang sakit
meningkat
2. Kemampuan keluarga
menyelesaikan tugas
perawatan meningkat

Diagnosa Keperawatan II: Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko

Diagnose Tujuan/Luaran Intervensi Tindakan


Keperawatan
Perilaku TUK 3 Keluarga 1. Identifikasi
Kesehatan Setelah dilakukan mampu merawat kemampuan pasien
Cenderung tindakan keperawatan, anggota keluarga dan keluarga
Berisiko keluarga mampu merawat yang mengalami menerima informasi
anggota keluarga yang masalah 2. Identifikasi tingkat
mengalami masalah kesehatan pengetahuan saat ini
kesehatan (Artrhitis gout) Edukasi diet 3. Identifikasi pola
Luaran: Perilaku Kode: I.12369 makan saat ini dan
kesehatan masa lalu
Kode: L.12107 4. Persiapkan materi,
Kemampuan untuk media, dan alat
mengubah perilaku/gaya peraga
hidup untuk memperbaiki 5. Jadwalkan waktu
status kesehatan yang tepat untuk
meningkat dengan kriteria memberian
hasil: pendidikan
1. Kemampuan kesehatan
melakukan tindakan 6. Berikan kesempatan
pencegahan masalah pasien dan keluarga
kesehatan meningkat bertanya
2. Kemampuan 7. Informasikan
peningkatan kesehatan makanan yang
meningkat diperbolehkan dan
3. Pencapaian dilarang
pengendalian 8. Anjurkan mengganti
kesehatan meningkat bahan makanan
sesuai dengan diet
yang diprogramkan

4.Implementasi Keperawatan Keluarga

Hari/tgl/jam No. Dx Tindakan


Keperawatan Keperawatan

Rabu, 20
Januari 2021
17.00 1 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan keluarga
menerima informasi
Tn. P. L mengatakan tidak mengetahui tentang masalah
kesehatan atau penyakit yang diderita Ny. Y.F. Keluarga
mengatakan tidak mengetahui tentang asam urat, penyebab,
dan faktor yang mempengaruhi. Keluarga Ny. Y.F
mengatakan siap dan mau menerima informasi yang akan
diberikan mengenai asam urat
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
kesehatan
Keluarga Tn. P. L mengatakan tidak mengetahui bagaimana
cara merawat Ny. Y.F dan keluarga mengatakan mereka
hanya melakukan beberapa cara jika Ny. Y.F mengeluh
nyeri. Keluarga Tn. P. L mengatakan tidak pernah
menggunakan pengobatan tradisional dan tidak mengetahui
terapi herbal atau tanaman obat keluarga yang dapat
diberikan untuk mengurangi nyeri ataupun kadar asam urat.
3. Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
Keluarga Tn. P. L mengatakan mengetahui cara dan alat
untuk merawat Ny. Y.F yaitu dengan memeriksakan Ny. Y.F
untuk mendapatkan obat dan terkadang juga langsung
membeli obat secara bebas di apotek, mengoleskan balsem
rheumason, dan merendam kaki pada air hangat yang diberi
garam.
Rabu, 20
Januari 2021
17.00 2 1. Mengidentifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima
informasi
Ny. Y.F dan keluarga mengatakan mau menerima informasi
mengenai diet yang baik untuk Ny. Y.F. Keluarga tampak
bertanya mengenai makanan yang bisa dimakan dan tidak
bisa dimakan
2. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan saat ini
Keluarga Tn. P. L mengatakan tidak tahu makanan apa yang
bisa diberikan dan tidak bisa diberikan. Keluarga tampak
kebingungan dan bertanya mengenai makanan yang bisa
dimakan dan tidak bisa dimakan.
3. Mengidentifikasi pola makan saat ini dan masa lalu
Ketika dikaji tentang makanan yang biasa di makan Ny. Y.F,
keluarga mengatakan sejak sakit Ny. Y.F hanya memakan
sayur daun kelor/marungge, telur, ikan tembang atau ikan
tongkol, dan daging ayam. Selain itu Ny. Y.F tidak berani
untuk memakan makanan lainnya seperti dulu yaitu sayur
kangkung, sayur bayam, daun singkong, ikan teri, tempe,
tahu, damaging merah, dan jenis makanan lain yang di
dengar Ny. Y.F berbahaya bagi pasien asam urat. Keluarga
Tn. P. L juga mengatakan Ny. Y.F kurang mengkonsumsi
banyak air sehari Ny. Y.F hanya meminum ±3-4 gelas air.
Ny. Y.F mengangguk saat ditanya apakah malas minum air
Minggu,
31/01/2021
09.00 1 1. Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Menyediakan materi arthritis gout/ asam urat (pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, perawatan asam
urat, dan diet bagi penderita asam urat) dan media leaflet
yang dikonsultasikan pada jumat 29 januari 2021dan poster
yang dikonsultasikan pada sabtu 30 januari 2021.
2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Keluarga Tn. P. L mengatakan siap dan mau mengikuti
pendidikan kesehatan mengenai asam urat pada senin 1
februari 2021 pukul 17.00 WITA di rumah keluarga Tn. P. L
Minggu,
31/01/2021
09.00 2 1. Menyiapkan materi, media, dan alat peraga
Menyediakan materi diet (makanan yang harus dihindari,
amkanan yang harus dibatasi, dan makanan yang
dianjurkan) dan media leaflet yang dikonsultasikan pada
jumat 29 januari 2021dan poster yang dikonsultasikan pada
sabtu 30 januari 2021.
2. Menjadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan
pendidikan kesehatan
Keluarga Tn. P. L mengatakan siap dan mau mengikuti
pendidikan kesehatan mengenai diet bagi penderita asam
urat pada senin 1 februari 2021 pukul 17.00 WITA di rumah
keluarga Tn. P. L
Senin,
01/02/2021
17.00 1 1. Menjelaskan pengertian arthritis gout/ asam urat
2. Menjelaskan penyebab dan faktor risiko arthritis gout/ asam
urat
3. Menjelaskan proses patofisiologi munculnya arthritis gout/
asam urat
4. Menjelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh arthritis
gout/ asam urat
5. Menjelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi arthritis
gout/ asam urat
7. Mengajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang
dirasakan dengan menggunakan sarana dan fasilitas yang ada
dalam keluarga
6. Menganjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala
memberat atau tidak biasa
8. Menginformasikan fasilitas kesehatan yang ada di
lingkungan keluarga
9. Menganjurkan Ny. Y.F untuk melakukan pemeriksaan asam
urat di pustu atau puskesmas
10. Mengajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
dan cara menggunakan tanaman obat keluarga untuk
meredahkan nyeri dan menurunkan asam urat
11. Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya
12. Mengevaluasi pemahaman pasien keluarga mengenai
pendidikan kesehatan yang diberikan
Senin,
01/02/2021
17.00 2 1. Menginformasikan makanan yang
diperbolehkan/dianjurkan, dibatasi dan dilarang bagi
penderita arthritis gout/asam urat
2. Menganjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diet
yang diprogramkan
3. Memberikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
4. Mengevaluasi pemahaman pasien keluarga mengenai
pendidikan kesehatan yang diberikan

5. Evaluasi Keperawatan

Hari/tgl/jam No. Dx
Keperawatan Evaluasi Keperawatan

Rabu, 20
Januari 2021
17.00 1 S: Tn. P. L mengatakan tidak mengetahui tentang masalah
kesehatan atau penyakit yang diderita Ny. Y.F. Keluarga
mengatakan tidak mengetahui tentang asam urat, penyebab, dan
faktor yang mempengaruhi. Keluarga Ny. Y.F mengatakan siap
dan mau menerima informasi yang akan diberikan mengenai
asam urat. Keluarga Tn. P. L mengatakan tidak mengetahui
bagaimana cara merawat Ny. Y.F dan keluarga mengatakan
mereka hanya melakukan beberapa cara jika Ny. Y.F mengeluh
nyeri. Keluarga Tn. P. L mengatakan tidak pernah menggunakan
pengobatan tradisional dan tidak mengetahui terapi herbal atau
tanaman obat keluarga yang dapat diberikan untuk mengurangi
nyeri ataupun kadar asam urat. Keluarga Tn. P. L mengatakan
mengetahui cara dan alat untuk merawat Ny. Y.F yaitu dengan
memeriksakan Ny. Y.F untuk mendapatkan obat dan terkadang
juga langsung membeli obat secara bebas di apotek,
mengoleskan balsem rheumason, dan merendam kaki pada air
hangat yang diberi garam.
O: Keluarga Tn. P. L Nampak kebingungan saat ditanya
mengenai apa itu asam urat dan mengangguk saat ditanya
apakah belum mengetahui tentang asam urat. Keluarga Tn. P. L
tampak kurang paham penyebab dari asam urat. Keluarga
tampak kurang paham mengenai faktor yang dapat
mempengaruhi asam urat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi TUK 1 no. 2-10 dan TUK 3 no 3-6 dilanjutkan
Rabu, 20
Januari 2021
17.00 2 S : Ny. Y.F dan keluarga mengatakan mau menerima informasi
mengenai diet yang baik untuk Ny. Y.F. Keluarga tampak
bertanya mengenai makanan yang bisa dimakan dan tidak bisa
dimakan. Keluarga Tn. P. L mengatakan tidak tahu makanan apa
yang bisa diberikan dan tidak bisa diberikan. Ketika dikaji
tentang makanan yang biasa di makan Ny. Y.F, keluarga
mengatakan sejak sakit Ny. Y.F hanya memakan sayur daun
kelor/marungge, telur, ikan tembang atau ikan tongkol, dan
daging ayam. Selain itu Ny. Y.F tidak berani untuk memakan
makanan lainnya seperti dulu yaitu sayur kangkung, sayur
bayam, daun singkong, ikan teri, tempe, tahu, damaging merah,
dan jenis makanan lain yang di dengar Ny. Y.F berbahaya bagi
pasien asam urat. Keluarga Tn. P. L juga mengatakan Ny. Y.F
kurang mengkonsumsi banyak air sehari Ny. Y.F hanya
meminum ±3-4 gelas air.
O : Keluarga tampak kebingungan dan bertanya mengenai
makanan yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan. Ny. Y.F
mengangguk saat ditanya apakah malas minum air.
A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi TUK 3 no 4-8 dilanjutkan


Minggu,
31/01/2021
09.00 1 S : Keluarga Tn. P. L mengatakan siap dan mau mengikuti
pendidikan kesehatan mengenai asam urat pada senin 1 februari
2021 pukul 17.00 WITA di rumah keluarga Tn. P. L
O : Materi arthritis gout/ asam urat (pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, komplikasi, perawatan asam urat, dan diet bagi
penderita asam urat) dan media leaflet dan poster telah tersedia
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi TUK 1 no 4-10 dan TUK 3 no 3-6 dilanjutkan
Minggu,
31/01/2021
09.00 2 S : Keluarga Tn. P. L mengatakan siap dan mau mengikuti
pendidikan kesehatan mengenai diet bagi penderita asam urat
pada senin 1 februari 2021 pukul 17.00 WITA di rumah keluarga
Tn. P. L
O: Materi diet (makanan yang harus dihindari, makanan yang
harus dibatasi, dan makanan yang dianjurkan) dan media leaflet
dan poster telah tersedia
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi TUK 3 no 6-8 dilanjutkan
Senin,
01/02/2021
17.00 1 S: Keluarga Tn. P. L mengatakan telah mengetahui dengan
sangat jelas mengenai asam urat dari pendidikan kesehatan
yang diberikan mengenai pengertian, penyebab dan faktor
risiko, tanda dan gejala, komplikasi, dan cara perawatan.
Keluarga Tn. P. L mengatakan akan melakukan cara
perawatan terhadap asam urat sesuai dengan yang diajarkan
dan akan membawa Ny. Y.F melakukan pemeriksaan
kesehatan khususnya memeriksa asam urat Ny. Y.F.
O: Keluarga Tn. P. L Nampak memperhatikan materi yang
diberikan dengan penuh perhatian dan paham dengan materi
yang diberikan mengenai arthritis gout/asam urat, keluarga
Tn. P. L tidak bertanya. Keluarga Tn. P. L mampu
menjelaskan kembali tentang asam urat/arthritis gout ketika
ditanya.
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan. Perawat memotivasi keluarga Tn. P. L
untuk terus memperhatikan faktor –faktor yang dapat
mempengaruhi arthritis gout/asam urat pada Ny. Y.F dan
melakukan tindakan perawatan sesuai dengan yang telah
diajarkan
Senin,
01/02/2021
17.00 2 S: Keluarga Tn. P. L mengatakan telah mengetahui dengan
sangat jelas mengenai makanan yang harus dihindari, yang
harus dibatasi, dan yang dianjurkan bagi penderita asam
urat/arthritis gout. Keluarga Tn. P. L mengatakan akan
menyesuaikan makanan yang akan diberikan kepada Ny. Y.F
dan Tn. P. L sesuai dengan makanan yang dianjurkan bagi
penderita arthritis gout/asam urat.
O: Keluarga Tn. P. L Nampak memperhatikan materi yang
diberikan dengan penuh perhatian dan paham dengan materi
yang diberikan mengenai diet bagi penderita arthritis
gout/asam urat, keluarga Tn. P. L tidak bertanya. Keluarga
Tn. P. L mampu menjelaskan dan menyebutkan kembali
tentang makanan yang dilarang, dibatasi, dan dianjurkan bagi
penderita asam urat/arthritis gout ketika ditanya.
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan. Perawat memotivasi keluarga Tn. P. L
untuk terus memperhatikan diet bagi Ny. Y.F yang menderita
asam urat
Asuhan Keperawatan Individu
1. Pengkajian Keperawatan Individu
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
Nama Individu yang sakit : Ny. Y.F

Keadaan Umum: Baik Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan


ÿ Pola BAK ± 5-6x/hr,vol
Kesadaran : ÿ Edema ÿ Bunyi jantung: 1500ml/hr ÿ Sianosis
Composmentis Normal ÿ Hematuri ÿ Poliuria
ÿ Sekret / Slym
GCS : E: 4, M:6, V:5 ÿ Asites ÿ Akral dingin ÿ Oliguria ÿ Disuria
ÿ Inkontinensia ÿ Retensi ÿ Irama ireguler
TD : - ÿ Tanda Perdarahan: Tidak ÿ Nyeri saat BAK : Tidak ada
ada ÿ Kemampuan BAK : Mandiri/ ÿ Wheezing
P :-
purpura/ hematom/ Bantu sebagian/tergantung* ÿRonki ..........................
S : - ...
petekie/ hematemesis/ ÿ Alat bantu: Tidak/Ya*………
N : -
ÿOtot bantu
 Gunakan Obat :Tidak/Ya*...
melena/ epistaksis* napas ..........
ÿ Takikardia
 Kemampuan BAB :Mandiri/
ÿ Tanda Anemia : Tidak ada ÿAlat bantu
ÿ Bradikardia
Bantu sebagian/tergantung* nafas.............
Pucat/ Konjungtiva pucat/
ÿ Tubuh teraba hangat Lidah pucat/ Bibir pucat/ Akral  Alat bantu: Tidak/Ya*... ÿ Dispnea
pucat*
ÿ Menggigil
ÿ Sesak: Sedikit sesak
ÿ Tanda Dehidrasi: Tidak ada
ÿ Stridor
mata cekung/ turgor kulit
ÿ Krepirasi
berkurang/ bibir kering *

ÿ Pusing ÿ Kesemutan

ÿ Berkeringat ÿ Rasa Haus

ÿ Pengisian kapiler > 3 detik

Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori

 Mual Muntah   Tonus otot : Normal Fungsi Penglihatan : Normal Fungsi perabaan : Normal
Kembung
 Kontraktur ÿ Buram ÿ Kesemutan pada ……..
Nafsu Makan : ÿ Tak bisa melihat ÿ Kebas pada .............
 Fraktur ÿ Alat bantu Tidak ada ÿ Disorientasi ÿ
Berkurang/Tidak* Nyeri sendi, otot/tulang*
Parese
ÿ Visus ………........ ÿ Halusinasi ÿ
 Sulit Menelan Drop Foot Lokasi Disartria
……...........… Fungsi pendengaran : ÿ Amnesia ÿ
 Disphagia
Paralisis
Tremor Jenis …...…......…..
 Bau Nafas ÿ Kurang jelas ÿ Refleks patologis ……
Malaise / fatique ÿ Tuli ÿ Kejang : sifat …….. lama ..
 Kerusakan gigi/gusi/ ……
lidah/geraham/rahang/pal  Atropi ÿ Alat bantu frekwensi ....................................
atum* ÿ Tinnitus Fungsi Penciuman
Kekuatan otot: 5 5
ÿ Distensi Abdomen Fungsi Perasa ÿ Mampu
5 5 ÿ Mampu ÿ Terganggu
ÿBising Usus: 30x/mnt ÿ Terganggu
 Postur tidak normal : Tidak
ÿ Konstipasi ada Kulit

ÿ Diare .......x/hr  RPS Atas : bebas/ terbatas/ ÿ Jaringan parut ÿ Memar ÿ Laserasi ÿ Ulserasi ÿ
Pus ………
ÿHemoroid, kelemahan/ kelumpuhan
grade ..................... ÿ Bulae/lepuh ÿ Perdarahan bawah ÿ Krustae
(kanan / kiri)*
ÿ Teraba Masa ÿ Luka bakar Kulit ...... Derajat ......  Perubahan
 RPS Bawah :bebas/terbatas/
abdomen ......... warna…….
kelemahan/kelumpuhan
 Stomatitis ÿ ÿ Decubitus: grade … Lokasi ………..….
Warna ................... (kanan / kiri)*
Tidur dan Istirahat
ÿ Riwayat obat ÿ Berdiri : Mandiri/ Bantu
pencahar ......... ÿ Susah tidur
sebagian/tergantung*
ÿ Maag ÿ Waktu tidur 6-8 jam/hri
 Konsistensi .......... ÿ Berjalan : Mandiri/ Bantu
ÿBantuan obat: Tidak ada
Diet Khusus:
sebagian/tergantung*
Tidak/Ya*.....
ÿAlat Bantu :
ÿ Kebiasaan makan-
Tidak/Ya*..............
minum : Mandiri/ Bantu
sebagian/ Tergantung* ÿNyeri :
Tidak/Ya*.......................
ÿAlergi
makanan/minuman:
Tidak ada
Ny. Y.F mengatakan telah
menderita asam urat sejak
ÿAlat bantu: lama. Berdasarkan hasil
Tidak/Ya*...... pemeriksaan Ny. Y.F saat
mengikuti posyandu lansia
ia di diagnosa mengalami
penyakit asam urat. Pada
saat pengkajian, didapatkan
data Ny. Y.F mengatakan
sering merasakan nyeri di
lutut, pergelangan kaki,
pinggang, dan siku, nyeri
yang dirasakan akan
bertambah di pagi hari dan
Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri
ÿ Cemas ÿ Denial Sehari-hari
ÿ Interaksi dengan Keluarga  Gigi-Mulut kotor
ÿMarah ÿ Takut ÿ Putus
:  Mandi : Mandiri/
asa ÿDepresi ÿ Rendah  Mata kotor  Kulit kotor Bantu
diri ÿ Menarik diri Baik/ sebagian/tergantung*
ÿ Agresif ÿPerilaku tehambat* ......................  Perineal/genital kotor
kekerasan  Berpakaian :
ÿ Berkomunikasi :  Hidung kotor  Kuku kotor
Mandiri/ Bantu
ÿ Respon pasca
trauma ..... Lancar/  Telinga kotor sebagian/tergantung
ÿ Tidak mau melihat terhambat* ............... *
 Rambut-Kepala kotor
bagian
ÿ Kegiatan sosial sehari-hari :  Menyisir Rambut :
tubuh yang rusak
Mandiri/
Baik, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan baik Bantu
dengan orang sekitar dan sebagian/tergantung*
mengikuti kegiatan jika ada

Keterangan Tambahan terkait Individu


Ny. Y.F mengatakan pernah mengalami pembengkakan pada lutut

DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT (jika ada pada pasien)
Laboratorium Radiologi EKG USG

2. Diagnosa Keperawatan Individu


a. Analisa data

Data-Data Masalah Penyebab


Data subyektif: Ny. Y.F Nyeri kronis Kondisi musculoskeletal
mengatakan telah kronis
menderita asam urat sejak
lama. Berdasarkan hasil
pemeriksaan Ny. Y.F saat
mengikuti posyandu
lansia ia di diagnosa
mengalami penyakit asam
urat. Pada saat
pengkajian, didapatkan
data Ny. Y.F mengatakan
sering merasakan nyeri di
lutut, pergelangan kaki,
pinggang, dan siku, nyeri
yang dirasakan akan
bertambah di pagi hari
dan saat dingin, nyeri
berkurang jika Ny. Y.F
beristirahat, nyeri yang
dirasakan berada di skala
5 (1-10), nyeri tidak
menyebar dan rasanya
seperti ditusuk-tusuk dan
tertarik. Ny. Y.F
mengatakan pernah
mengalami
pembengkakakn pada
lutut
Data obyektif: Ny. Y.F
tampak meringis dan
menggosok-gosok area
lutut
b. Masalah keperawatan
1. Nyeri kronis b.d kondisi musculoskeletal kronis yang ditandai dengan
Ny. Y.F mengatakan telah menderita asam urat sejak lama.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Ny. Y.F saat mengikuti posyandu lansia
ia di diagnosa mengalami penyakit asam urat. Pada saat pengkajian,
didapatkan data Ny. Y.F mengatakan sering merasakan nyeri di lutut,
pergelangan kaki, pinggang, dan siku, nyeri yang dirasakan akan
bertambah di pagi hari dan saat dingin, nyeri berkurang jika Ny. Y.F
beristirahat, nyeri yang dirasakan berada di skala 5 (1-10), nyeri tidak
menyebar dan rasanya seperti ditusuk-tusuk dan tertarik. Ny. Y.F
mengatakan pernah mengalami pembengkakakn pada lutut; Ny. Y.F
tampak meringis dan menggosok-gosok area lutut
3. Intervensi Keperawatan Individu
Diagnosa Keperawatan: Nyeri kronis b.d kondisi musculoskeletal kronis

Diagnose Tujuan/Luaran Intervensi Tindakan


keperawatan
Nyeri kronis Goal: Pasien akan bebas Manajeme 1. Identifikasi lokasi,
b.d kondisi dari nyeri selama dalam n nyeri karakterisitik,
musculoskeleta perawatan Kode: durasi, frekuensi,
l kronis Obyektif: I.08238 kualitas, dan
Luaran: Tingkat nyeri intensitas nyeri
Kode: L.08066 2. Identifikasi skala
Setelah dilakukan tindakan nyeri
keperawatan 1x30 menit 3. Identifikasi respon
nyeri pada pasien menurun nyeri non verbal
dengan kriteria hasil: 4. Identifikasi faktor
1. Keluhan nyeri menurun yang memperberat
2. Pasien tidak meringis dan memperingan
Luaran: nyeri
Setelah dilakukan tindakan 5. Kontrol lingkungan
keperawatan 1x30 menit yang memperberat
kemampuan kontrol nyeri rasa nyeri
pada pasien meningkat 6. Ajarkan teknik non-
dengan kriteria hasil: farmakologis untuk
1. Melaporkan nyeri mengurangi rasa
terkontrol nyeri
2. Kemampuan
menggunakan teknik
non-farmakologis
meningkat
4. Implementasi Keperawatan

Hari/tgl/jam No. Dx Tindakan


Keperawatan Keperawatan

Rabu,
20/01/2021
17.00 1 1. Mengidentifikasi lokasi, karakterisitik, durasi, frekuensi,
kualitas, dan intensitas nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
Senin,
01/02/2021
17.00 1 1. Mengidentifikasi lokasi, karakterisitik, durasi, frekuensi,
kualitas, dan intensitas nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
5. Mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi
nyeri (kompres hangat/dingin, rendam kaki dengan air
hangat/air jahe, meminum rebusan air daun salam, relaksasi
nafas dalam)
6. Menganjurkan untuk mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
5. Evaluasi Keperawatan

Hari/tgl/jam No. Dx Evaluasi Keperawatan


Keperawatan

Rabu,
20/01/2021
18.00 1 S : Ny. Y.F mengatakan telah menderita asam urat sejak lama.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Ny. Y.F saat mengikuti
posyandu lansia ia di diagnosa mengalami penyakit asam
urat. Pada saat pengkajian, didapatkan data Ny. Y.F
mengatakan sering merasakan nyeri di lutut, pergelangan
kaki, pinggang, dan siku, nyeri yang dirasakan akan
bertambah di pagi hari dan saat dingin, nyeri berkurang jika
Ny. Y.F beristirahat, nyeri yang dirasakan berada di skala 5
(1-10), nyeri tidak menyebar dan rasanya seperti ditusuk-
tusuk dan tertarik. Ny. Y.F mengatakan pernah mengalami
pembengkakan pada lutut
O: Ny. Y.F tampak meringis dan menggosok-gosok area lutut
A :Masalah belum teratasi
P : Intervensi no 1-6 dilanjutkan
Senin,
01/02/2021
18.00 1 S : Ny. Y.F mengatakan telah mengetahui cara mengontrol nyeri
dengan melakukan kompres hangat/dinginm rendam kaki
pada air hangat/air jahe, meminum rebusan air daun salam,
dan melakukan teknik relaksasi nafas dalam. Pada saat
pengkajian, didapatkan data Ny. Y.F mengatakan sering
merasakan nyeri di lutut, pergelangan kaki, pinggang, dan
siku, nyeri yang dirasakan akan bertambah di pagi hari dan
saat dingin, nyeri berkurang jika Ny. Y.F beristirahat, nyeri
yang dirasakan berada di skala 5 (1-10), nyeri tidak
menyebar dan rasanya seperti ditusuk-tusuk dan tertarik.
O: Ny. Y.F tampak lebih rileks dan sesekali menggosok-gosok
area lutut. Ny. Y.F tampak mendengarkan dengan penuh
perhatian cara menghilangkan nyeri dengan melakukan
teknik non famakologi dan Ny. Y.F mampu melakukan ulang
teknik relaksasi nafas dalam
A :Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan. Perawat memotivasi Ny. Y.F untuk
terus melakukan teknik non farmakologi yang diajarkan jika
mengalami nyeri

Anda mungkin juga menyukai