Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH

KEPERAWATAN KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
TN.W DENGAN MASALAH ISPA

DISUSUN OLEH :

SUMASTIA TRIMULIANI

G2A217017

PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2018
KASUS PEMICU

Keluarga Bp.W (39 th) dan ibu A (35 th), memiliki 3 orang anak yaitu K
(10th) laki-laki, L (6.8th) perempuan, M (1,3th) laki-laki. Saat perawat melakukan
kunjungan rumah ke keluarga, anak M (1,3th) sedang batuk pilek sudah 5 hari.
Keluarga mengatakan batuk pilek biasa terjadi pada anak-anak dan akan sembuh
sendiri. Keluarga tidak memeriksakan anak ke pelayanan kesehatan hanya
diberikan Bodrexyn yang dibeli di warung.

Riwayat imunisasi anak M meliputi BCG, DPT1 dan Polio1. Sudah 4


bulan tidak dibawa ke posyandu karena tidak sempat. Tampak kurus dan lemah.
Saat perawat melakukan pemeriksaan fisik diperoleh BB=8Kg, hidung keluar
ingus, sering batuk-batuk berusaha mengeluarkan dahak, saat batuk sering disertai
dahak, RR 28x/mt reguler, ronchi halus pada auskultasi paru.

Saat ditanya tentang ISPA ibu hanya mengatakan pokoknya anaknya


hanya batuk pilek dan keluar ingus, batuk pileknya biasa karena perubahan cuaca
dan suka minum es. Saat ditanya tentang gizi untuk anak usia 1,3 tahun
mengatakan anak tetap diberi makan saja kesukaan anaknya makan mie dan
krupuk.

Anak pertamanya mengalami kesulitan dalam belajar di sekolah. Setiap


jam belajar anak hanya asyik bermain namun tetap dibiarkan oleh orang tuanya.
Pernah ada riwayat tidak naik kelas saat duduk di kelas 2 SD. Sedangkan anak
keduanya baru duduk di kelas 1 SD dan saat ini selalu minta ditunggu di dalam
kelas, bila ditinggal ibunya maka anak L menangis dan tidak mau mengikuti
proses belajar di sekolah.
A. PENGKAJIAN
Fasilitas yankes No. Registrasi
Nma perawat Sumastia Tanggal 20 Juli 2018
yang mengkaji Trimuliani pengkajian

1. DATA KELUARGA
Nama kepala keluarga : Tn.W
Alamat rumah dan telp : Jl. Nyi ageng tepak No.09 rt/rw : 01/06
gempol-cirebon Telp.08988888888
Agama dan suku : Islam dan Jawa
Bahasa sehari-hari : Jawa
Jarak yankes terdekat : ± 1,5 km
Alat transportasi : kendaraan umum

DATA ANGGOTA KELUARGA


no nama Hub Um JK Suku Pendi Pekerj Status gizi TTV (TD, Status Alat
dg ur dikan aan (TB, BB, N, S, P) imunisa bant
kk (th) terak saat BMI) si dasar u/pr
hir ini otes
a
1 Tn. KK 39 L Jawa SMP Wiras TB: 178 cm T:120/80 lengkap Tida
W wasta BB: 62 kg mmHg k
BMI: 21,0 N: 80 x/mnt ada
S: 37 oC
R: 20x/mnt
2 Ny. Istri 35 P Jawa SMP Ibu TB: 155 cm T:110/90 lengkap Tida
A rumah BB: 50 kg mmHg k
tangg BMI: 20,8 N: 80 x/mnt ada
a S: 37 oC
R: 20x/mnt
3 An. Ana 10 L Jawa - - TB: 120 cm T:110/90 lengkap Tida
K k BB: 30 kg mmHg k
ke- BMI: 20,8 N: 78 x/mnt ada
1 S: 37 oC
R: 20x/mnt
4 An.L Ana 6,8 P Jawa - - TB: 100 cm N: 68 x/mnt lengkap Tida
k BB: 20 kg S: 37 oC k
ke- BMI: 20,0 R: 18x/mnt ada
2
5 An. Ana 1,3 L Jawa - - TB: 75 cm N: 120 BCG, Tida
M k BB: 8 kg x/mnt DPT k
ke- BMI: 14,2 S: 38 oC dan ada
3 R: 28x/mnt Polio 1
LANJUTAN
No Nama Penampilan umum Status Riwayat pengakit/ Analisis
kesehatan saat alergi masalah
ini kesehatan
individu
1 Tn.W Baik Sehat Tidak ada -
2 Ny.A Baik Sehat Tidak ada -
3 An.K Baik Sehat Tidak ada -
4 An.L Baik Sehat Tidak ada -
5 An.M Kurus dan Lemah Sakit, Batuk Tidak ada ISPA dan
pilek ±5 hari Kurang gizi

2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT

Nama Individu yang sakit : An.M Diagnosa Medik : ISPA


Sumber Dana Kesehatan : BPJS Rujuka Dokter/Rumah Sakit :

Kesadaran Umum Sirkulasi / Cairan Perkemihan : Pernafasan


Kesadaran : compos Bunyi jantung regular Pola BAK : Saat dilakukan
mentis Akral teraba hangat tidak terkaji karena pengkajian klien tampak
GCS : 15 Tidak ada tanda An. M memakai sesak dengan RR
TD : - mm/Hg pendarahan pampers. Namun 28x/mnt, terdapat
R : 28 x/ menit Terdapat tanda anemia : setiap hari ganti penumpukan Secret/Slym
S : 38,0 ºC konjungtiva anemis, pampers 5-6 kali per dan terdengar Ronki
N : 120 x/ menit lidah kotor, bibir kering hari. halus pada auskultasi
Tidak ada tanda dehidrasi paru.
Takikardia Turgor kulit baik Untuk BAB dan BAK
Tubuh teraba hangat Pengisian kapiler < 2 masih tergantung
detik kepada ibunya.

Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori


Nafsu makan: tidak ada kelainan pada Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan
berkurang, tidak mau system musculoskeletal. Normal Normal
minum ASI dan Sufor. Anak sudah dapat
berjalan dan berdiri Fungsi pendengaran: Fungsi Penciuman
Kebiasaan makan- secara mandiri. Normal Normal
minum :
Makan 3x/hari, Fungsi perasa
makanan kesukaanna Mampu
mie dan krupuk.

Makan masih dibantu Kulit


karena belum mampu Baik
makan secara mandiri
Tidak memiliki Warna
Alergi makanan Sawo Matang
minuman: Tidur dan Istirahat:
Susah tidur

Waktu tidur
Tidur siang ±2 jam, dan tidur di malam hari ± 8-
10 jam tapi sering terbangun karena rewel
Mental Komunikasi dan Kebersihan Diri Perawatan Diri Sehari-
Takut Budaya Hidung dipenuhi hari
Komunikasi dan Budaya ingus, mulut bersih, Mandi : mandi 2x/hari,
Interaksi dengan gigi kikis, dibantu oleh ibunya
keluarga : mata bersih, lidah karena belum mampu
Belum dapat berinteraksi kotor. mandi secara mandiri.
dengan keluarga karena Rambut jagung, Berpakaian : dbantu
masih bayi dan belum kuku panjang dan karena belum mampu
bisa berkomunikasi kotor, berpakaian secara madniri
kepala normal
Berkomunikasi :
Belum dapat
berkomunikasi dengan
baik, tetapi An.M sering
mengoceh
Keterangan Tambahan Terkait Individu

Diagnosa Keperawatan Individual Keluarga

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas


Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. DATA PENUNJANG KELUARGA
a. Rumah dan sanitasi lingkungan
Kondisi rumah :
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn.W merupakan rumah milik
sendiri dengan konstruksi rumah permanen beratapkan genting dan
berlantai keramik, yang terdiri dari 1 lantai. Terdiri dari 2 kamar tidur, 1
ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi.
Kondisi rumah keluarga Tn.W bersih dengan lantai keramik dan tidak
licin , pencahayaan yang cukup dan pada malam haripenerangan
menggunakan lampu listrik, ventilasi kurang jumlah jendela 5 buah tetapi
jarang dibuka. Kondisi dapur keluarga Tn.W cukup bersih Ny.Y
menggunakan kompor gas untuk memasak. Kondisi kamar mandi klien
cukup bersih, lantai tidak licin, penerangan cukup. Pembuangan limbah
keluarga Tn.W pada selokan dekat rumah klien. Keluarga Tn.W memiliki
sumber air bersih berupa sumur yang berada di halaman belakang
rumahnya kualitas airnya bersih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa. Keluarga Tn.W memiliki jamban sendiri dengan tipe wc jongkok,
jarak pembuangan dengan sumur ±10 m. keluarga Tn.W memiliki
kebiasaan membuang sampah di dekat rumah yang kemudian dibakar.
Rasio Luas Bangunan Rumah dengan jumlah Anggota Keluarga 8
m²/orang : Tidak karena, luas rumah keluarga Tn.W 60 m² yang berarti
rasio luas bangunan rumah dengan jumlah anggota keluarga adalah 6
m²/orang

b. PHBS di rumah tangga :


 Jika ada bunifas, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Iya, Ny. A mengatakan semua persalinannya ditolong oleh tenaga
kesehatan terdekat.
 Jika ada bayi, memberi ASI eksklusif:
Tidak, Ny. A mengatakan tidak memberikan ASI eksklusif pada
anaknya karena selain ASI Ny.A memberikan anaknya susu formula
juga.
 Jika ada balita, menimbang balita tiap bulan :
Tidak, Ny. A mengatakan tidak menimbang balitanya setiap bulan
karena tidak sempat, terakhir kali meimbang anaknya adalah 4 bulan
yang lalu.
 Menggunakan air bersih untuk makan dan minum :
Iya, Ny. A mengatakan keluarganya menggunakan air bersih untuk
makan dan minum yaitu menggunakan air yang berasal dari sumur.
 Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri :
Iya, Ny.A mengatakan keluarganya menggunakan air bersih untuk
kebersihan yaitu menggunakan air yang berasal dari sumur
 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun :
Tidak, Ny. A mengatakan keluarganya tidak selalu mencuci
tangannya dengan air bersih dan sabun tetapi biasanya hanya dengan
air bersih saja
 Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
Iya, Ny.A mengatakan membuang sampah pada tempatnya.
 Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Iya, Ny. A mengatakan mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari.
 Menggunakan jamban sehat :
Iya, Ny. A mengatakan keluarganya memiliki jamban sendiri di
rumah.
 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu:
Ny.A mengatakan tidak memberantas jentik di rumah sekali seminggu
karena tidak sempat dan merasa tidak ada jentik di rumahnya.
 Makan buah dan sayur setiap hari :
Tidak, Ny. A mengatakan keluarganya tidak makan buah dan sayur
setiap hari karena anaknya lebih menyukai makanan instant.
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
Tidak, Ny.A mengatakan keluarganya tidak melakukan aktivitas fisik
stiap hari karena tidak sempat
 Tidak merokok di dalam rumah :
Tidak, Ny.A mengatakan suaminya sering merokok di dalam rumah

4. Kemampuan keluarga melakukan tugas pemeliharaan kesehatan


anggota keluarga
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggota keluarganya yang menderita
sakit :
Ada, berupa mengobatinya dengan obat warung. Ny.A mengatakan
anaknya di beri obat warung jika sakit.
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarga :
Tidak, karena ketika ditanya Ny.A tidak mengetahui masalah kesehatan
yang dialami anggota keluarganya. Ny.A mengatakan tidak mengetahui
tentang ISPA dan kurang gizi.
3) Apakah keluarga mengatahui penyebab masalah kesehatan yang dialami
anggota dalam keluarga:
Tidak, karena ketika ditanya mengenai penyebab masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarganya, Ny.A mengatakan anaknya hanya batuk
pilek dan keluar ingus, batuk pileknya biasa karena perubahan cuaca dan
suka minum es.
4) Apakah keluarga mengetahu tanda dan gejala masalah kesehatan yang
dialami anggota dalam keluarga:
Tidak, karena ketika ditanya Ny.A mengatakan tidak mengetahui tanda
dan gejala ISPA dan Kurang gizi.
5) Apakah kelurga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami
anggota dalam keluarga bila tidak dirawat/diobati :
Tidak, karena ketika ditanya Ny.A mengatakan tidak mengetahui akibat
ISPA dan Kurang gizi jika tidak diobati/dirawat.
6) Kepada siapa keluarga biasanya menggali informasi tentang masalah
kesehatan yang dialami anggota dalam keluarga:
Ny.A mengatakan biasanya Ny.A bertanya tentang masalah kesehatan
kepada tetangganya.
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarga:
Ny.A mengatakan Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri
biasanya
Perlu berobat ke fasilitas yankes : Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami
anggota keluarganya secara aktif :
Tidak, karena Ny.A mengatakan ketika ada keluarganya yang sakit
diobati dengan obat warung saja.
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan
yang dialami anggota dalam keluarga:
Tidak, Ny. A mengatakan anaknya sakit tidak memeriksakan anaknya ke
pelayanan kesehatan hanya diberikat obat warung saja.
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga
dengan masalah kesehatan yang dialaminya :
Tidak, Ny. A mengatakan jika anaknya sedang sakit pilek biasa terjadi
pada nak-anak dan akan sembuh sendiri dan tidak diperiksakan ke
pelayanan kesehatan
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarganya :
Tidak, karena Ny.A mengatakan Tn. W sering merokok didalam rumah
serta tidak makan buah dan sayuran setiap hari.
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan
yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan :
Tidak, Karena Tn. W masih merokok didalam rumah dan jendela rumah
nya jarang dibuka.
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di
masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya :
Tidak, karena keluarga Tn. W pada saat anak sakit tidak membawanya ke
pelayanan kesehatan terdekat.

5. Hasil Pembinaan Berdasarkan Tingkat Kemandirian Keluarga


Kunjungan pertama (K-1) Kunjungan keempat (K-4)
Perawat : keluarga Tn. W pada saat Perawat : untuk kunjungan keempat
kunjungan pertama belum menunjukan keluarga Tn. W tingkat kemandiriannya
tingkat kemandiriannya. Karena Tn. W sudah meningkat menjadi tahap tingkat
belum daat menerima kehadiran perawat II
yang akan melakukan asuhan
keperawatan
Kunjungan kedua (K-2) Kunjungan kelima (K-5)
Perawat : Pada kunjungan K-2 keluarga Perawat : Pada kunjungan kelima
Tn. W masih belum menunjukan keluarga Tn. W masih tetap di tingkat
kemadiriannya. kemandirian kelaurga II. Karena untuk
memasuki tingkat III, keluarga Tn. W
masih belum mampu melakukan
tindakan pencegahan secara aktif.
Kunjungan ketiga (K-3) Kunjungan keenam (K-6)
Perawat : pada K-3 ini Keluarga Tn. W Perawat : pertemuan ini keluarga Tn. W
telah memasuki kemandirian keluarga sudah memasuki tingkat III, karena
pada tingkat I. keluarga Tn. W telah mampu
melakukan tindakan pencegahan pada
masalah kesehatan yang dialami
keluarga Tn. W secara aktif.
Penjelasan cara menilai tingkat kemandirian keluarga terlampir
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan individu :
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Diagnosa keperawatan keluarga
1. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan dalam keluarga
2. Ketidak mampuan menjadi orang tua

SKALA PRIORITAS

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas


No Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah
Skala :
Wellness 3 1
Actual 3
Resiko 2
Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat 2
diubah
Skala: 2
Mudah 1
Sebagian 0
Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk dicegah 1
Skala:
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala :
Segera 2
Tidak perlu 1
Tidak dirasakan 0
Jumlah 1
33
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
No Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah
Skala : 1
Wellness 3
Actual 3
Resiko 2
Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat 2
diubah
Skala:
Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah 1
Skala:
Tinggi
Cukup 3
Rendah 2
1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala :
Segera 2
Tidak perlu 1
Tidak dirasakan 0
Jumlah 1
33

3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan


No Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah
Skala : 1
Wellness 3
Actual 3
Resiko 2
Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat 2
diubah
Skala: 2
Mudah 1
Sebagian 0
Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk dicegah 1
Skala:
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala :
Segera 2
Tidak perlu 1
Tidak dirasakan 0
Jumlah 5
16

4. Ketidakmampuan menjadi orangtua


No Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah
Skala : 1
Wellness 3
Actual 3
Resiko 2
Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat 2
diubah
Skala: 2
Mudah 1
Sebagian 0
Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk dicegah 1
Skala:
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala :
Segera 2
Tidak perlu 1
Tidak dirasakan 0
Jumlah 1
2
6

Diagnosa Berdasarkan Prioritas :

1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas


2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Ketidakmampuan menjadi orang tua
4. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
5. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Fasilitas Yankes No.register
Nama perawat Sumastia Trimuliani Nama penanggung Tn. W
jawab/ KK
Nama individu/ An M Alamat Jl. Nyi ageng
Keluarga/Kelompok tepak No.09 rt/rw
: 01/06 gempol-
cirebon

No Diagnosa Tujuan Rencana tindakan


Keperawatan
1. Ketidakefektifan - Mendemonstrasikan - Pastikan kebutuhan
bersihan jalan batuk efektif dan suara oral
napas napas yang bersih, tidak - Auskultasi suara napas
ada sianosis dan dyspnea sebelum dan sesudah
( mampu mengeluarkan suctioning
sputum, mampu bernapas - Informasikan kepada
dengan mudah, tidak ada klien dan keluarga
pursed lips) tentang suctioning
- Menunjukkan jalan napas - Minta klien napas
yang paten ( klien tidak dalam sebelum suction
merasa tercekik, irama - Berikan oksigen
napas, frekuensi dengan menggunakan
pernapasan dalam rentan nasal untuk
normal, tidak ada suara memfasilitasi suction
napas abnormal) nasotrakeal
- Mampu mengidentifikasi - Monitor status oksigen
dan mencegah factor yang - Ajarkan keluarga
dapat menghambat jalan bagaimana cara
napas melakukan suction
- Posisikan pasien
memaksimalkan
ventilasi
- Atur intake cairan
2. Ketidakseimbangan 1. Adanya peningkatan berat 1. Gali kemampuan keluarga
nutrisi kurang dari badan tentang nutrisi
kebutuhan tubuh 2. Berat badan ideal sesuai 2. Jelaskan dampak yang
dengan tinggi badan dapat ditimbulkan dari
3. Keluarga mampu kurang nutrisi
mengidentifikasi kebutuhan 3. Jelaskan penyebab nutrisi
nutrisi kurang
4. Tidak ada tanda - tanda mal 4. Kaji adanya alergi makanan
nutrisi pada anak M
5. Menunjukkan peningkatan 5. Anjurkan pada keluarga
fungsi pengecapan dari agar meningkatkan protein
menelan dan vitamin C untuk anak
6. Tidak terjadi penurunan berat M
badan 6. Berikan substansi gula
7. Keluarga mampu menjelaskan 7. Yakinkan diet yang
pengertian nutrisi anak, dimakan mengandung tingi
menyebutkan dua penyebab serat untuk mencegah
ketidakefektifan nutrisi dan konstipasi
menyebutkan tanda dan gejala 8. Berikan pendidikan
ketidakefektifan nutrisi kesehatan pada ibu
mengenai nutrisi seimbang
4 sehat 5 sempurna
9. Kaji kemampuan keluarga
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan untuk
anak M
10. Monitor tipe dan jumlah
aktifitas yang biasa
dilakukan
11. Monitor interaksi orang tua
pada anak untuk makan
makanan bergizi
12. Monitor lingkungan selama
makan
13. Monitor pertummbuhan
dan perkembangan
14. Monitor kalori dan intake
nutrisi

3. Ketidakmampuan Orang tua mampu membuat, 1. Knoeledge : parenting


menjadi orang tua mempertahankan dan - pertumbuhan dan
meningkatkan lingkungan yang perkembangan anak
optimal untuk pertumbuhan dan normal
perkembangan anak. - tingkah laku anak
1. Mengenal masalah terkait normal
pertumbuhan dan - kebutuhan keamanan
perkembangan anak. anak
2. Dapat mengambil keputusan - pencegahan cedera
yang tepat untuk mengatasi - kebutuhan emosional
masalah - kebutuhan psokilogi
3. Melakukan tindakan yang - kebutuhan perawatan
tepat dalam memberikan anak
lingkungan yang optimal 2. parenting performance
untuk anak - mengekpresikan
4. Memodifikasi lingkungan pengharapan yang
untuk mendukung untuk realistis dari peran
pertumbuhan untuk sebagai orang tua
pertumbuhan dan - mengekspresikan harga
perkembangan anak. diri secara positif
5. Memanfaatkan pelayanan - berinteraksi secara
kesehatan untuk membentu positif dengan anak
mengatasi pertumbuhan dan - menggunakan
perkembangan anak managemen tingkah
laku
- mempertahankan
komunikasi secara
terbuka

3. abuse protection
- rencana untuk tidak
melakukan kekerasan
- implementasi dari
rencana untuk tidak
melakukan kekerasan
- dukungan social.

4. Ketidakefektifan 1. Keluarga mampu mengenal 1. Jelaskan proses penyakit


pemeliharaan masalah yang terjadi pada anak M
kesehatan keluarga Pengetahuan tentang proses 2. Kaji pengetahuan tentanag
penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
2. Kemampuan memutuskan akut
tindakan keyakinan keluarga 3. Diskusikan dengan
untuk meningkatkan atau keluarga tentang pengertian
memperbaiki kesehatan. infeksi saluran pernafasan
Kepercayaan mengenai akut dengan menggunakan
kesehatan : merasakan leaflet/lembar balik
3. Keluarga mampu merawat 4. Evaluasi kembali
anggota keluarga yang sakit pengertian infeksi saluran
Status kesehatan personal pernaafasan akut pada
4. Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
5. Keluarga memiliki
kemampuan untuk.
Pengetahuan tentang sumber –
sumber kesehatan
Perilaku mencari pelayanan
kesehatan
Partisipsi keluaarga dalam
perawatan keluarga
Lampiran I

Cara Menilai Tingkat Kemadirian Keluarga

7 kriteria yang harus dicapai keluarga untuk tingkat kemandirian keluarga, yaitu :

1. Kriteria 1 : keluarga menerima perawat


2. Kriteria 2 : keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana
keperawatan keluarga
3. Kriteria 3 : keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah
kesehatan secara benar.
4. Kriteria 4 : keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan pelayanan
kesehatan sesuai anjuran
5. Kriteria 5 : keluarga melakukan tindakan keperawtan sederhana yang
sesuai anjuran
6. Kriteria 6 : keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif
7. Kriteria 7 : keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif

Tingkat Kemandirian Keluarga

Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria


kemandirian 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat I  
Tingkat II     
Tingkat III      
Tingkat IV       

Anda mungkin juga menyukai