Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

LEUKIMIA LIMFOSITIK AKUT PADA AN.E


DI RUANGAN ESTELA PROF. KANDOU MALALAYANG

DISUSUN OLEH :

NAMA : VINGKA LUMINTANG


NIM : 711440118089
DOSEN PEMBIMBING : SISFIANI SARIMIN,S.SiT.M.Kep,Ns,Sp.Kep.An

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


2020
ASUHAN KEPERAWATAN
LEUKIMIA LIMFOSITIK AKUT (LLA)
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : An.E
Umur : 9 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bitung, kelurahan Pinokolan
Agama : Kristen
Pendidikan : SD
Suku/Bangsa : Minahasa/Indonesia
Tanggal Masuk : Senin, 4 Mei 2020
Tanggal Pengkajian : Senin, 4 Mei 2020
Diagnosa Medis : Leukimia limfositik Akut (LLA)
No. Med.Rec :

2. Identitas Orang Tua/Penanggung Jawab

Ibu
Nama : Ny. G.R
Umur : 26 Tahun
Pendidikan : SMA

Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Minahasa/Indonesia
Alamat : Bitung, Kelurahan pinokolan

a. Keluhan Utama
Ny.D mengatakan Badan pasien Panas
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny.D mengatakan An.E terlihat pucat, pusing/sakit kepala dan demam
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
± 4 tahun yang lalu anak mengeluh pucat, semakin hari semakin pucat, nyeri persendian,
badan panas, lemas, kemudian di bawah ke RSUD, dikatakan kemungkinan Leukimia,
kemudian disana mendapatkan transfuse darah 1 kolf darah merah kemudian trombositnya
turun dan dirujuk ke RSUD, di RSUD di cek darahnya dan dilakukan foto rongen dan BMP
kemudian oleh dokter dinyatakan ALL.
- Kehamilan
Ny.D mengatakan An.E merupakan anak pertama, dan tidak mempunyai sudara. Ny.D
mengatakan belum pernah mengalami aborsi dan selama hamil Ny.D rutin memeriksa
kandungan ke bidan, selama hamil mendapat suntikan tetanus 2x, vitamin dan obat tambah
darah
- Persalinan
Ny.D mengatakan An.E lahir spontan dengan usia kehamilan 38 minggu, lahir di bidan dengan
lama persalinan 8 jam
- Kelahiran
Ny.D mengatakan BB An.E ketika lahir 3000 gram, PB 41 cm, lahir langsung menangis dan
berwarna merah, tidak ada kelainan.
- Alergi
Ny.D mengatakan An.E tidak mempunyai alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan
- Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
 Ketika lahir BB An.E adalah 3000 gram
 PB 41 cm, dan
 sekarang di usia 8 tahun 6 bulan menjadi 18,3 kg dengan TB 114 cm.
 gigi An.E tumbuh pada usia 8 bulan dan sekarang berjumlah 20.
 tengkurap usia 5 bulan,
 duduk usia 6 bulan,
 merangkak usia 8 bulan,
 berdiri usia 12 bulan dan
 berjalan usia 15 bulan

d. Imunisasi

Jenis imunisasi Waktu pemberian Reaksi setelah pemberian


BCG 1 bulan Tidak ada
DPT (I,II,III) 2-4 bulan Tidak ada
POLIO (I,II,III,IV) 1-4 bulan Tidak ada
CAMPAK 9 bulan Tidak ada
HEPATITIS B 1 minggu Tidak ada

e. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Aktif
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-Tanda Vital :N : 80x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 38,8oC
Kepala : rambut hitam, tipis, tidak ada ketombe, tidak ada lesi
Mata : simetris, isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Hidung : simetris, tidak ada discharge
Mulut : simetris, tidak ada epistaksis
Telinga : simetris, tidak ada discharge
Pipi : simetris, udem pada pipi kanan dan kiri
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada
1). Jantung
a. Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : icetus cordis teraba di SIC VI 2 cm lateral LMCS
c. Perkusi : pekak
d. Auskultasi : bunyi jantung I-II murni

2). Paru-Paru
a. Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi dada
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : sonor
d. Auskultasi : suara dasar vesikuler, tidak ada suara tambahan

f. Abdomen
a. Inspeksi : tidak ada lesi, ada udem
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : timpani pada lambung
d. Auskultasi : bising usus 15x/menit
Lingkar Perut : 53,5 cm

g. Ekstermitas Atas dan Bawah


Akral hangat, capillary refill <2 detik, tidak ada udem pada kaki kaki kanan dan kiri

h. Riwayat Nutrisi
Ny.D mengatakan An.E, makan nasi, lauk dan sayur habis ¼ sampai ½ porsi karena setelah
makan perut terasa mual dan selama sakit An.E mengalami penurunan nafsu makan.
Antopometri :
BB : 18,3 kg
PB : 114 cm
Status gizi berdasarkan Z score
 WAZ = 18,3 – 26,6 = -2,13 (BB rendah/gizi rendah)
3,9
 HAZ = 114 -129,3 = -2,43 ( Pendek)
6,3
 WHZ = 18,3 – 19,5 = -0,75 (Normal)
1,6

i. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Genogram

Keterangan:
: laki-laki : menikah

: perempuan : tinggal 1 rumah

: klien

b. Penyakit
Ny.D mengatakan di dalam keluarganya maupun yang sakit seperti An.E, sehingga Ny.D
tidak tahu tentang penyakit ALL dan perawatan untuk An.E termasuk makanan dan minuman
yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Ny.D mengatakan tidak ada riwayat sakit hipertensi,
diabetes melitus ataupun penyakit jantung dalam keluarganya.
c. Kebiasaan Keluarga
Ny.D mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan ke puskesmas
atau ke dokter.

 Pola Istirahat/Tidur
An.E mempunyai kebiasaan tidur jam 11.00, jam 14.00 dan tidur malam sekitar jam 20.00,
klien tidur sekitar 10-12 jam /hari. Tapi setelah di Rs klien tidur kadang dengan nyenyak tapi
kadang juga sulit tidur.
 Pola Kebersihan
An.E mandi sehari 2 kali
 Pola Eliminasi
An.E masih dibantu untuk BAK dan BAB 1x/sehari lancer, warna kuning

j. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium I
Hb : 8,59 gr/dl
Ht : 27,3 %
Leucosit : 2100/m3
Trombosit : 8000/m3
Ca : 1,89 mmol/L (2,12 – 2,52)

Pemeriksaan Laboratorium II
Hb : 7,2 gr/dl
Ht : 22,7%
Leukosit : 1000/m3
Trombosit : 6000/m3
Glukosa : 258 mg/dl (80-110)
Urea : 10 mg/dl (15-39)
Creatinin : 0,4 mg/dl (0,6-1,3)
Asam Urat : 2,2 mg/dl (2,6-7,2)
Natrium : 130 mmol/L (136-145)
Kalium : 3,4 mmol/L (3,5-5,1)
Clorida : 100 mmol/L (98-1007)
Calcium : 1,62 mmol.L (2,1-2,5)
BJ : 1,01
PH :8
Protein :-
Reduksi : 1000 mg/dl

Pemeriksaan laboratorium III


Albumin : 3,6 gr/dl
Ureum : 16 mg/dl
Kreatinin : 0,38 mg/dl
Natrium : 128 mmol/L
Clorida : 102 mmol/L
Kalium : 2,5 mmol/L
SGOT : 85
SGPT :5

B. ANALISA DATA
Nama : An.E
Umur : 9 tahun

No. DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Ibu pasien mengatakan badan An.E Proses Penyakit (kanker) Hipertermia
panas, pucat dan mengalami demam
DO : - Teraba Panas
- SB : 38,8oC
- RR : 24x/menit
- N : 80x/menit
2. DS : Ibu pasien mengatakan An.E tidak Kurangnya asupan makanan Defisit Nutrisi
mau makan selama sakit kalau tidak
dipaksa.
DO : - makanan jarang dihabiskan
-Mukosa bibir kering
-SB : 38,8oC
-N : 128x/menit
-RR : 24x/menit
-BB : 15,3 kg ( terdapat penurunan
BB selama sakit )
3. DS : Ibu pasien mengatakan sebelumnya Gangguan Koagulasi Risiko Perdarahan
An.E mengalami perdarahan lewat (Trombositopenia)
telinga dan masih ada bekasnya.
DO : - Tidak ada lagi perdarahan
- Terdapat memar
- Trombosit : 8000/mm3
- Splenomegaly dan hepatomegali
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia b.d Proses Penyakit (kanker) dibuktikan dengan
DS : Ibu pasien mengatakan badan An.E panas,pucat dan mengalami demam
DO : - Teraba Panas
- SB : 38,8oC
- RR : 24x/menit
- N : 80x/menit
2. Resiko Ketidakseimbangan Cairan b.d kurangnya asupan makanan dibuktikan dengan
DS : Ibu pasien mengatakan An.E tidak mau makan selama sakit kalau tidak dipaksa.
DO : - Mata pasien cekung
- Kulit hangat
- Turgor kembali cepat
- Mukosa bibir kering
- SB : 38,8oC
- N : 128x/menit
- RR : 24x/menit
- BB : 15,3 kg ( terdapat penurunan BB selama sakit )

3. Risiko Perdarahan b.d Gangguan Koagulasi (Trombositopenia) dibuktikan dengan


DS : Ibu pasien mengatakan sebelumnya An.E mengalami perdarahan lewat telinga dan masih
ada bekasnya.
DO : - Tidak ada lagi perdarahan
- Terdapat memar
- Trombosit : 8000/mm3
- Splenomegaly dan hepatomegaly

D. PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO. DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


HASIL
1. Hipertermia b.d Proses Tujuan : setelah dilakukan - Identifikasi penyebab hipertermia
Penyakit (kanker) dibuktikan tindakan keperawatan - Monitor suhu tubuh
dengan diharapkan Termoregulasi - Longgarkan atau lepaskan pakaian
DS : Ibu pasien mengatakan membaik - Anjurkan tirah baring
badan An.E panas,pucat dan Kriteria Hasil : - Kolaborasi pemberian cairan dan
mengalami demam - Menggigil menurun elektrolit intravena,jika perlu
DO : - Teraba Panas - Pucat menurun
- SB : 38,8oC - Suhu tubuh membaik
- RR : 24x/menit - Suhu kulit membaik
- N : 80x/menit

2. Resiko Ketidakseimbangan Tujuan : setelah dilakukan - Monitor status hidrasi ( frekuensi


Cairan b.d dibuktikan tindakan keperawatan diharapkan Nadi, akral, kelembapan mukosa,
dengan keseimbangan cairan meningkat turgor kulit)
DS : Ibu pasien mengatakan Kriteria Hasil : - Monitor berat badan harian
An.E sedikit minum - Asupan cairan meningkat - Berikan asupan cairan sesuai
DO : - mata - Membran mukosa lembab kebutuhan
-Kulit hangat meningkat
- Turgor kembali cepat - Frekuensi nadi membaik
- Mukosa bibir kering - Mata cekung membaik
- SB : 38,8oC - Turgor kulit membaik
- N : 128x/menit
- RR : 24x/menit
- BB : 15,3 kg ( terdapat
penurunan BB selama
sakit )
3. Risiko Perdarahan b.d Tujuan : setelah dilakukan - Memonitor nilai laboratorium
Gangguan Koagulasi tindakan keperawatan diharapkan trombosit
(Trombositopenia) dibuktikan tingkat perdarahan menurun -Memonitor adanya perdarahan
dengan Kriteria Hasil : spontan
DS : Ibu pasien mengatakan - Membran mukosa lembab - monitor adanya tanda-tanda
sebelumnya An.E meningkat terjadinya perdarahan (TD
mengalami perdarahan - Frekuensi membaik menurun, denyut nadi kecil dan
lewat telinga dan masih - Trombosit membaik cepat)
ada bekasnya. - berikan terapi injeksi meronem
DO : - Tidak ada lagi 3x130 gr, metronidazole
perdarahan
- Terdapat memar
- Trombosit : 8000/mm3
- Splenomegaly dan
hepatomegaly

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Implementasi Evaluasi


1. Senin,4 mei 2020 S :- An.E merasa panas badan,
-Identifikasi penyebab hipertermia
- An.E mengalami penurunan berat badan
-Monitor suhu tubuh
- An.E tidak mengalami perdarahan saat itu
-Longgarkan atau lepaskan pakaian dan kompres
O : - Suhu 38,80 C
-Anjurkan tirah baring
- RR : 24x/menit
-Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
- Nadi : 96x/menit
intravena,jika perlu
- Sudah tidak dikompres
-Monitor status hidrasi ( frekuensi Nadi, akral,
- ± ½ porsi makan dihabiskan
kelembapan mukosa, turgor kulit)
- Wajah pucat berekurang
-Monitor berat badan harian
A : Masalah teratasi sebagian
-Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
P : lanjutkan Intervensi
-Memonitor nilai laboratorium trombosit
- Memonitor adanya perdarahan spontan
- Monitor adanya tanda-tanda terjadinya perdarahan
(TD menurun, denyut nadi kecil dan cepat)
- Berikan terapi injeksi meronem 3x130 gr,
metronidazole
2. Selasa,5 Mei 2020 S : - An.E merasakan panas badan berkurang
- An.E mengatakan mulai ada nafsu makan
-Identifikasi penyebab hipertermia
- An.E mengatakan tidak mengalami perdarahan
-Monitor suhu tubuh saat itu
-Longgarkan atau lepaskan pakaian dan kompres
O : - tampak klien makan makanan ¼ porsi makanan
-Anjurkan tirah baring dari rumah sakit
- N : 83x/menit
-Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
- R : 24x/menit
intravena,jika perlu - Suhu : 37,5oC
- Mukosa bibir lembab
-Monitor status hidrasi ( frekuensi Nadi, akral,
- An.E masih terlihat agak lemah
kelembapan mukosa, turgor kulit) -
A : Masalah teratasi sebagian
-Monitor berat badan harian
P : Lanjutkan Intervensi
-Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
-Memonitor nilai laboratorium trombosit
- Memonitor adanya perdarahan spontan
- Monitor adanya tanda-tanda terjadinya perdarahan
(TD menurun, denyut nadi kecil dan cepat)
- Berikan terapi injeksi meronem 3x130 gr,
metronidazole
3. Rabu, 6 Mei 2020 S : - An.E merasa sudah tidak panas lagi
- An.E mengatakan mulai ada nafsu makan
-Identifikasi penyebab hipertermia
- An.E mengatakan tidak mengalami pendarahan
-Monitor suhu tubuh saat itu
-Longgarkan atau lepaskan pakaian dan kompres
O : - ± ¼ porsi makan dihabiskan
-Anjurkan tirah baring - N : 100x/menit
- RR : 24x/menit
-Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
- Suhu : 36,00C
intravena,jika perlu - BB : 15,3 kg
- Sudah tidak panas
-Monitor status hidrasi ( frekuensi Nadi, akral,
- Tidak ada perdarahan
kelembapan mukosa, turgor kulit)
A : masalah teratasi sebagian
-Monitor berat badan harian
-Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan P : Lanjutkan Intervensi
-Memonitor nilai laboratorium trombosit
- Memonitor adanya perdarahan spontan
- Monitor adanya tanda-tanda terjadinya perdarahan
(TD menurun, denyut nadi kecil dan cepat)
- Berikan terapi injeksi meronem 3x130 gr,
metronidazole
SOP KOMPRES HANGAT BASAH

NAMA :...................................................................
NIM :...................................................................
KELAS/TINGKAT/SEMESTER :...................................................................
VARIABEL YANG DINILAI JUMLAH NILAI
ALAT K TK TD
PERSIAPAN ALAT

1. Kom besar 1
2. Air hangat dalam tempat secukupny
3. Air bersih dalam tempat a
4. Termometer air secukupny
5. Kemasan kasa (dapat diganti waslap ) a
6. Perlak dan alasnya 1
7. Handscoon 2
8. Handuk kecil 1
9. Bengkok 1
1
Tahap Pra Interaksi 1

1. Melakukan verifikasi program prosedur


pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan/mendekatkan alat di
dekat pasien dengan benar tepat agar
memudahkan proses tindakan

Tahap Orientasi

1. Memberikan salam sebagai salah satu


pendekatan therapeutic
2. Menjelaskan tujuan & prosedur
tindakan pada klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan & kesiapan
klien sebelum tindakan prosedur
dilaksanakan

Tahap Kerja

1. Menjaga privacy klien


2. Memasang handscoon
3. Mengatur posisi pasien senyaman
mungkin
4. Tempatkan kassa atau waslap kedalam
kom besar yang sudah diisi dg cairan air
hangat
5. Mengukur suhu air yang digunakan (37
derajat celcius)
6. Pasang perlak dan alasnya dibawah area
yang akan dipasang kompres
7. Jika perlu bersihkan area yang akan
dikompres
8. Peras kasa atau waslap sampai tidak
menetes lagi
9. Tempatkan kompres pada area yang
dikompres beberapa detik
10. Angkat tepi kompres untuk melihat
respon kulit awal terhadap kompresan
11. Ganti kassa /waslap setiap 5 menit,atau
sesuai kebutuhan
12. Kaji ulang area kompresan setiap
menggganti kompresan
13. Setelah 20 menit ,hentikan tindakan dan
keringkan kulit area tindakan
14. Melepaskan pengalas di pasang pada
daerah yg dapat di pasang kirbat
15. Merapikan pasien

Tahap Terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan yang


dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan alat
4. Melepaskan handscoon
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan meliputi ukuran,lokasi dan
penampilan area yang diberikan
kompres,durasi,tindakan,serta toleransi
pasien terhadap tindakan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN LEUKIMIA LIMFOSITIK AKUT
(LLA)

Tema : Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)


Sasaran : Keluarga
Hari/Tanggal : Selasa, 5 Mei 2020
Waktu : 20 Menit
Tempat : Balai Desa

1. Tujuan
A. Tujuan Intruksional Umum
Setelah kegiatan penyuluhan, sasaran diharapkan dapat memahami pengertian,
manifestasi klinis, tanda-tanda,
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang bayi berat badan lahir rendah sasaran
diharapkan
Mampu :
- Menjelaskan kembali pengertian bayi Leukimia Limfositik Akut (LLA) tanpa
melihat lieflet
- Menjelaskan kembali tentang penyebab bayi Leukimia Limfositik Akut (LLA)
- Mengetahui tanda-tanda dan factor bayi Leukimia Limfositik Akut (LLA)

2. Materi
- Pengertian Leukimia Limfositik Akut (LLA)
- Tanda-tanda Leukimia Limfositik Akut (LLA)
- Klasifikasi Leukimia Limfositik Akut (LLA)
- Faktor-faktor Leukimia Limfositik Akut (LLA)
- Pengobatan Leukimia Limfositik Akut (LLA)

3. Metode
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Evaluasi

4. Media
- Laptop
- LCD
- Leaflet

5. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan
Mahasiswa Peserta
1. Pembukaan 5 menit 1. Memberi Salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan tujuan 3. Memperhatikan
4. Menyampaikan kontrak 4. Menjawab
waktu
5. Apresiasi dengan cara
menggali pengetahuan yang
dimiliki masyarakat tentang
Leukimia Limfositik Akut
(LLA)
2. Pelaksanaan 10 menit 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan
Leukimia Limfositik Akut 2. Memahami
(LLA) 3. Bertanya
2. Mengevaluasi apakah
keluarga memahaminya
3. keluarga menanyakan hal-hal
yang belum mereka
mengerti.
3. Penutup 5 menit 1. Menanyakan kembali materi 1. Menjawab
yang telah disampaikan 2. Mendengarkan
2. Menyampaikan hasil 3. Menjawab Salam
kesimpulan dari kegiatan
yang berlangsung
3. Mengakhiri pertemuan
dengan salam

6. Evaluasi
a. Kognitif
sasaran diharapkan mampu mengulas kembali materi yang sudah disampaikan tentang :
- Pengertian Leukimia Limfositik Akut (LLA)
- Tanda-tanda Leukimia Limfositik Akut (LLA)
- Klasifikasi Leukimia Limfositik Akut (LLA)
- Faktor-faktor Leukimia Limfositik Akut (LLA)
- Pengobatan Leukimia Limfositik Akut (LLA)
b. Afektif
- Sasaran dapat mengerti tentang arti tanda-tanda dan factor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya Leukimia Limfositik Akut (LLA)
- Sasaran dapat mengerti tentang bayi LLA

c. Psikomotor
Sasaran mengetahui Leukimia Limfositik Akut (LLA)

Anda mungkin juga menyukai