Anda di halaman 1dari 33

OLEH :

dr. SADLI SALMAN, Sp. OG


 Pada akhir pelatihan peserta mampu
melakukan tatalaksana prekanker cervix
dengan krioterapi
 Mampu mendeskripsikan lesi prakanker
serviks
 Mampu menjelaskan langkah-langkah
krioterapi
 Mampu melakukan tindak lanjut pasca
krioterapi
Tabel 7.1 Pilihan Pengobatan Kanker Serviks
Tindakan Rawat Anastesi Tenaga Non Biayaa
Jalan Listrik Dokter
Krioterapi Ya Tidak Tidak Ya Rendah
Elektrokauter Ya Ya (lokal) Ya Ya/tidak Rendah
Kauter Dingin Ya Ya (lokal) Ya Ya/tidak Rendah
LEEP Ya Ya (lokal) Ya Tidak Sedang
Evaporasi Ya Ya (lokal) Ya Tidak Tinggi
Laser
Konisasi Tidak Ya (umum Yab Tidak Tinggi
atau bagian)
Histerektomi Tidak Ya (umum Yab Tidak Tinggi
atau bagian)

a
Rendah:< $500; Sedang: $500-1500; Tinggi: > $1500
b
Diharuskan untuk menggunakan kamar operasi dan peralatan
• Dapat dilakukan di sistem pelayanan kesehatan
tingkat sederhana
• Dapat dilakukan pada kunjungan yang sama
• Dapat dilakukan oleh Dokter umum, bidan atau
perawat terlatih
• Efektifitas kesembuhan yang sangat baik
dengan rasio biaya-manfaat yang baik untuk
pengobatan lesi prakanker serviks.
Tabel 7.2 Perbandingan Pilihan Pengobatan
Krioterapi Laser LEEP
(n=139) (n=121) (n=130)
Efektifitas (1tahun)
• Persisten 76% 83% 84%
• Muncul kembali 7% 4% 4%
19% 13% 13%
Komplikasi 2% 4% 8%
Pendarahan (pra 0% 1% 3%
dan pasca
tindakan)

Sumber: Mitchell et al. 1998.


Efek Samping Krioterapi dan penanggulanganya
EFEK SAMPING PENATALAKSANAAN
Kram • Beritahu sebelum tindakan mungkin akan merasa kram
pada saat dan setelah tindakan
• Untuk mengurangi kramp, penekanan probe krioterapi
pada serviks secara lembut
• Berikan analgesik oral (acetaminophen atau ibuprofen)

Discharge Vagina • Beritahu pasien bahwa akan mengalami discharge


(banyak, berair) selama 6 minggu.
• Beritahu pasien untuk kembali jika discharge
menjadi berbau atau berwarna seperti pus; periksa
apakah terjadi infeksi dan obati dengan antibiotik
• Jika abstinens tidak dapat dilakukan, anjurkan sanggama
memakai kondom selama 4 minggu untuk mencegah
infeksi pelvik

Pendarahan ringan atau • Beritahu mungkin mendapat bercak atau


bercak pendarahan ringan 1-2 minggu
• Beritahu pasien agar diperiksa kembali bila
mengalami pendarahan berat
 Tidak dicurigai kanker,
 Lesi kurang dari 75% serviks,
 Tidak meluas ke dinding vagina atau ke kanal
serviks di luar jangkauan cryoprobe
 meluas kurang dari 2 mm di luar diameter
krioterapi probe termasuk ujung probe
Pemetaan Serviks

Acetowhite
Epitelium=WE

Lesi > 75%


Tabel 7-7. Tindakan Rujukan yang Dianjurkan

TEMUAN VIA RUJUKAN


Curiga Kanker serviks Segera rujuk ke fasilitas memadai untuk kanker invasif.

IVA positif Rujuk untuk penilaian dan pengobatan di fasilitas terdekat


lesinya > 75% luas serviks, untuk LEEP atau konisasi.
meluas ke dinding vagina atau Bila tidak mungkin, beritahukan akan kemungkinan besar persistensi
> 2mm di luar cryoprobe lesi selama 12 bulan dan perlunya pengobatan

IVA positif , Beritahukan kelebihan dan kekurangan semua metode pengobatan.


memenuhi kriteria krioterapi, tetapi Rujuk ke fasilitas terdekat yang menawarkan pengobatan yang dipilih.
meminta tindakan selain krioterapi

IVA positif, Rujuk ke fasilitas terdekat yang menawarkan kolposkopi


meminta tes diagnosis lanjut yang tidak dan biopsi (bila diperlukan)
tersedia di fasilitas sederhana

IVA positif Beritahu tentang kemungkinan perkembangan penyakit. Anjurkan


menolak untuk diobati kunjungan ulang dalam setahun untuk tes VIA ulangan.
 Tindakan umum
 Petunjuk langkah demi langkah
 PenilaianKlien dan Persiapan : 7 langkah
 Tindakan krioterapi : 16 langkah
 Tugas pasca-krioterapi : 8 langkah
PENUNTUN BELAJAR UNTUK KETERAMPILAN KLINIS
KRIOTERAPI
(Digunakan oleh Peserta)
Berikan penilaian tentang kinerja langkah atau tugas yang diamati dengan menggunakan skala penilaian berikut:
1 Perlu Perbaikan: Langkah/tugas tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai ututan (bila perlu) atau terlewat
2 Dilakukan secara Kompeten: Langkah/tugas dilakukan dengan benar dan sesuai urutan (bila perlu) tetapi peserta tidak mengerjakan
langkah-langkah tersebut secara efisien
3 Dilakukan secara Profisien: Langkah/tugas dilakukan secara efisien dan dilakukan dengan urutan yang benar (bila perlu)

PENUNTUN BELAJAR UNTUK KETERAMPILAN KLINIS KRIOTERAPI


LANGKAH/TUGAS KASUS

PENILAIAN KLIEN
1. Menjelaskan mengapa pengobatan dianjurkan dan menjelaskan prosedurnya.

2. Memeriksa apakah ibu sedang hamil, gestasi kurang dari 20 minggu.


3. Menjelaskan efek samping yang mungkin timbul dan pilihan selain krioterapi.

PERSIAPAN
1. Memeriksa apakah alat dan bahan telah tersedia.
2. Memastikan lampu/senter tersedia dan siap digunakan.
3. Memeriksa apakah alat krioterapi siap digunakan, gas (CO 2) dalam tabung telah dihidupkan dan
tekanan minimal 40–70 kg/cm2. Pasang timer ke 0.
4. Memasukkan cryotip yang telah di-DTT ke dalam sarung pelindung (protective sleeve).
Melepaskan penutup pelindung dari bagian bawah probe.

5. Menanyakan apakah ibu telah BAK bila telah lebih dari 30 menit setelah menjalani tes IVA.

6. Membantu ibu naik ke meja operasi dan menutupinya dengan kain/duk.


7. Mencuci kedua tangan dengan air dan sabun sampai benar-benar bersih lalu dikeringkan dengan
kain kering dan bersih atau dianginkan.
8. Memakai sepasang sarung tangan periksa yang masih baru atau sarung tangan bedah yang telah
di-DTT. Bila tersedia, memakai sarung tangan lapis kedua pada salah satu tangan.

9. Menyusun alat dan bahan pada wadah yang telah di-DTT, jika belum dilakukan.
Gambar 7-3. Unit Cryotherapy
Pengukur
tekanan gas
Pengukur
tekanan gas
Exhaust port
Safety valve
KRIOTERAPI
1. Memasang dan menyesuaikan spekulum agar seluruh serviks dapat terlihat.
2. Memasang cocor bebek spekulum dalam posisi terbuka sehingga tetap berada di tempat dan
serviks dapat dilihat. Jika menggunakan sarung tangan lapis dua, celupkan tangan tersebut ke
dalam larutan klorin 0,5% lalu melepas sarung tangan dengan membalik sisi dalam keluar.
 Jika sarung tangan akan dibuang, buang ke dalam kantung plastik.
 Jika sarung tangan akan dipakai ulang, dekontaminasi dengan merendam sarung tangan dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

3. Memindahkan lampu/senter sehingga serviks dapat terlihat dengan jelas.


4. Menggunakan swab kapas yang bersih untuk menghilangkan cairan, darah, atau mukosa dari
serviks. Membuang swab kapas yang telah dipakai ke dalam kantung plastic.

5. Mengidentifikasi cervical os, SSK serta lokasi dan ukuran lesi. (Bila perlu, mengoleskan asam
asetat dengan swab bersih sehingga lesi dapat terlihat. Buang swab yang telah dipakai.)

6. Arahkan probe ke atas. Tekan tombol freeze selama 1 detik lalu tekan tombol defrost selama 1
detik.
7. Kencangkan cryotip yang berpelindung pada ujung probe.
8. Menempelkan cryotip pada serviks dengan memastikan ujungnya diletakkan sama rata pada os.
Memastikan cryotip tidak menyentuh dinding vagina.
9. Mengatur timer untuk 3 menit. Menekan tombol freeze. Menekan serviks saat gas mulai mengalir
ke cryoprobe. Perhatikan saat bola es terbentuk.
10. Menggunakan teknik “freeze-clear-freeze,” dan membekukan serviks selama 3 menit.

11. Menunggu sampai kriotip terlepas dari serviks. Mengeluarkan krioprob dari vagina dan
meletakkannya di wadah peralatan yang bersih.
12. Menunggu sampai 5 menit lalu mengulangi prosedur (langkah 8, 9 dan 10) sampai bola es lebih 4
mm dari tepi kriotip.
13. Memeriksa serviks dengan teliti untuk memastikan adanya bola es putih yang keras dan benar-
benar beku.
14. Menutup katup tabung utama.
15. Memeriksa apakah serviks berdarah. Jika berdarah, tekan daerah yang berdarah dengan swab
kapas bersih. Buang swab ke dalam kantung plastic.
16. Mencabut spekulum dan meletakkannya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi.
Pemantik
freeze

Pemantik
defroze
 Freeze 3 menit,

(pada alat krio Wallach 15 detik freeze < 1 detik


clear)
 Cairkan 5 menit, lalu
 Freeze 3 menit
3-5 mm di luar cryoprobe
Pra pengobatan Segera setelah Setelah 4 bulan
cryotherapy
Gambar 12.7: (a) Bola es pada cervix segera setelah cryotherapy, (b) tampilan 2
minggu setelah cryotherapy, (c) 3 bulan setelah cryotherapy, (d) 1 tahun setelah
cryotherapy
LANGKAH/TUGAS PASCA-KRIOTERAPI

1. Bersihkan lampu/senter dengan larutan klorin 0,5% atau dengan


alkohol.
2. Merendam sarung tangan dalam keadaan dipakai ke dalam larutan
klorin 0,5%. Melepas sarung tangan dengan membalik sisi dalam
keluar.
 Jika sarung tangan akan dibuang, buang ke dalam kantung plastik.
 Jika sarung tangan akan dipakai ulang, dekontaminasi dengan
merendam sarung tangan dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit.

3. Mencuci kedua tangan dengan air dan sabun sampai benar-benar


bersih lalu dikeringkan dengan kain kering dan bersih atau
dianginkan.

4. Memastikan agar ibu tidak mengalami kram berlebih sebelum ibu


duduk, turun dari meja dan berpakaian.

5. Memberi nasehat mengenai asuhan pasca-pengobatan, tanda-tanda


peringatan dan tindak lanjut.

6. Mencatat hasil pengobatan dan jadwal tindak lanjut pada catatan


medis ibu.
7. Mengamati ibu minimal selama 15 menit. Menanyakan keadaannya
sebelum membolehkan ibu pulang.
 Instruksi untuk Pasien
 Perawatan pasca pengobatan
 Tanda-tanda peringatan
 Jadwal tindak lanjut
 Sebagian besar tidak akan mengalami
masalah
 Beritahu mungkin mengalami kram
ringan dan discharge vagina berupa
cairan bening, selama 6 minggu
 Jangan dibilas (douche)
 Jangan memakai tampon vagina
 Tidak berhubungan (abstain) selama 4
minggu,
minggu atau sampai discharge benar-
benar hilang
 Demam selama lebih dari 2 hari
 Sangat nyeri pada abdomen bagian bawah,
terutama jika mengalami demam
 Pendarahan lebih banyak dibandingkan
menstruasi terbanyak selama lebih dari 2 hari
 Pendarahan dengan clots
Diagram Alur untuk
Mengajak Pencegahan
ibu ibu Kanker
dalam kelompok Leher
usia 30-50rahim
tahun untuk melakukan penapisan
TINGKAT KOMUNITAS kanker leher rahim

TINGKAT YANKES PRIMER/ Melakukan konseling tentang kanker leher rahim, faktor risiko dan pencegahannya
SEKUNDER
Melakukan IVA

IVA (-) IVA (+) Kanker

Diulang 5 tahun yang akan datang Lesi luas*

Tidak Iya

Sarankan Krioterapi

Konseling
Servisitis bukan
kontraindikasi Setuju Menolak Ibu memilih
untuk dirujuk
krioterapi Ada servisitis? Anjurkan untuk ulangi IVA
1 tahun yang akan datang
RUJUK
Ya
Tidak krioterapi
Obati

Tunggu 2 minggu untuk krioterapi

Evaluasi
- apakah sudah bisa melakukan hubungan
Kembali 1 bulan pasca krioterapi
- lesi sudah sembuh

Acetowhite (+) atau


**
6 bulan I
Kembali 6 bulan pasca krioterapi
lesi prakanker
***
6 bulan II

IVA (-) Ulangi setelah 5 tahun


 Kembali untuk pemeriksaan pelvik setelah 1 bulan
 Ulangi tes VIA setelah 6 bulan
 Mencatat riwayat keluhan yang ada
 Periksa secara seksama
 Pengobatan ulang/Rujuk jika memenuhi kriteria
 Persisten
 Berkembang
 Rujukan lain
Gambar 7-8. Status Pengobatan dan Tindakan yang Dianjurkan
KLASIFIKASI VIA PENJELASAN TINDAKAN YANG
DIANJURKAN

Tes VIA negatif SSK terlihat Mengulang tes VIA


Tidak ada acetowhite epitelium setelah 3 tahun (jika tes
(WE) negatif, tiap 5 tahun)

Persisten Tes VIA positifa, tetapi lesi kurang Obati kembali dengan
dari 75% permukaan serviks krioterapi

Berkembang Tes VIA positif dengan lesi lebih


besar dari sebelum diobati atau
menutupi lebih dari 75%
permukaan serviks

Rujukan lain Lesi persisten yang perlu


pengobatan dengan krioterapi,
tetapi pasien meminta rujukan
untuk metode pengobatan yang
berbeda

Anda mungkin juga menyukai