TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan dengan judul
laporan “Pengawasan dan Pengendalian Vektor di Pelabuhan Wilayah Kerja Kuala
Tungkal”.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sanitasi Transportasi,
Pariwisata dan Matra. Disamping itu, kami juga berharap laporan ini mampu memberikan
kontribusi dalam menunjang pengetahuan para mahasiswa pada khususnya dan pihak lain
pada umumnya. Dengan terselesaikannya laporan ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen Mata Kuliah dan kepada rekan-rekan atau berbagai pihak yang telah
membantu terselesainya laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan
demi kesempurnaan laporan ataupun tugas-tugas berikutnya.
Kelompok 1
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, dosen Mata Kuliah Sanitasi Transportasi, Pariwisata
dan Matra. Menerima dan menyetujui laporan yang disusun oleh :
iii
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................i
C. Tujuan .............................................................................................................2
A. Waktu Pelaksanaan..........................................................................................10
A. Hasil................................................................................................................11
B. Pembahasan.....................................................................................................13
A. Kesimpulan .....................................................................................................14
B. Saran ...............................................................................................................14
LAMPIRAN ...............................................................................................................17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sanitasi merupakan suatu usaha untuk mencegah penularan penyakit yang
menitikberatkan pada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Upaya
kesehatan lingkungan ditujukan guna mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik
fisik, kimia, biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Tempat-tempat umum merupakan suatu tempat dimana banyak orang
berkumpul mengadakan kegiatan baik secara insidentil maupun terus-menerus, baik
secara membayar maupun tidak, atau suatu tempat berkumpulnya banyak orang dan
melakuka aktivitas sehari-hari. Tempat- tempat umum berisiko besar terhadap
penularan penyakit dikarenakan tempat umum merupakan tempat bertemunya segala
macam masyarakat dengan segala macam penyakit yang dimiliki masyarakat tersebut
terutama penyakit yang media penularannya melalui makanan, minuman, udara, air,
vektor pembawa penyakit dan lain sebagainya. Selain itu, risiko penyebaran penyakit
serta pencemaran lingkungan di tempat umum dapat didukung dan akan bertambah
besar risikonya akibat kondisi lingkungan yang tidak terpelihara.
Tempat-tempat umum wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan antara lain
sarana umum yang dikelola secara komersial dan tempat yang memfasilitasi terjadinya
penularan penyakit atau tempat umum yang memiliki intensitas jumlah dan waktu
kunjungnya tinggi. Tempat-tempat umum tersebut seperti pelabuhan, hotel, pasar,
bioskop, tempat rekreasi, kolam renang, terminal, bandara, pelabuhan, pusat
perbelanjaan dan usaha-usaha sejenis lainnya.
Salah satu media pelayanan jasa transportasi laut yaitu kapal yang ada di
pelabuhan kuala tungkal . Pelabuhan ini merupakan sarana transportasi yang bergerak
dibidang pelayanan jasa yang memiliki fungsi sebagai tempat pemberhentian terakhir
dan pemberangkatan suatu kapal, dimana kapal wajib menaati berbagai ketentuan yang
ada, yang mana pelabuhan ini juga berfungsi sebagai tempat persinggahan kapal – kapal
serta tempat pemeriksaan kelayakan suatu kapal dimana kapal juga wajib diperiksa
baik itu dari segi surat-surat dan kelayakan lainnya yang memenuhi standar untuk
melakukan perjalanan.
1
Betapa pentingnya sanitasi kapal terutama transportasi laut yang umum bagi
masyarakat. Oleh karena itu, pentingnya sanitasi termi harus dan wajib dilakukan agar
tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan atau menimbulkan berbagai penyakit
berbasis lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang dapat diuraikan adalah
sebagai berikut :
Bagaimana gambaran sanitasi kapal di wilayah kerja Kuala Tungkal di kantor
Kesehatan Pelabuhan Jambi (KKP) kelas III Jambi?
C. Tujuan
Untuk mengetahui gambaran sanitasi kapal di wilayah kerja Kuala Tungkal di kantor
Kesehatan Pelabuhan Jambi (KKP) kelas III Jambi.
D. Ruang Lingkup
Laporan ini memberikan gambaran gambaran sanitasi kapal di wilayah kerja Kuala
Tungkal di kantor Kesehatan Pelabuhan Jambi (KKP) kelas III Jambi.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan
teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko lingkungan di
wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Upaya Kesehatan dan
Lintas Wilayah mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta
penyusunan laporan di bidang pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan haji, kesehatan
kerja, kesehatan matra, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja,
kemitraan, kajian dan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang upaya kesehatan
pelabuhan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Terdapat
tugas pokok seksi PRL & KLW yaitu :
Seksi PRL (Pengendalian Risiko Lingkungan) mempunyai tugas dengan kegiatan
sebagai berikut :
Pengendalian nyamuk Aedes aegypti.
Pengendalian nyamuk Anopheles. Sp.
Pengendalian lalat.
Pengendalian kecoa.
Pengendalian tikus dan pinjal.
Surveilans migrasi malaria.
Tindakan penyehatan alat angkut, orang, dan barang (fumigasi).
Penyehatan alat angkut, orang, dan barang (disinfeksi) di kapal laut.
Pengendalian nyamuk Aedes aegypti (disinfeksi).
Pengendalian nyamuk Aedes aegypti (dekontaminasi).
Pengawasan sanitasi kapal.
Pengawasan sanitasi pesawat hygiene sanitasi tempat pengelolaan makanan
(jasaboga, rumah makan/ restoran, makanan jajanan).
Pengawasan hygiene sanitasi bangunan/ gedung perkantoran, industri dan
tempat umum.
Pengukuran kebisingan.
Pengambilan sampel dan pengukuran udara.
Pengawasan limbah B3.
Pengawasan penyediaan air bersih.
Pengawasan air bersih di kapal.
Pengawasan pestisida di pelabuhan.
Pengawasan pencemaran tanah.
4
Pengawasan levalansir/supplier bahan makanan.
5
dewasa dapat tumbuh hingga panjang 1 sampai 3 milimeter dengan
tubuh berbentuk pipih vertikal dan berwarna cokelat kemerahan atau
cokelat kehitama. Pinjal juga dapat menjaddi ancaman pertama bagi
manusia dan hewan karana pinjal dapat menyebabkan penyebaran
penyakit seperti :
Spesies tikus yang paling dikenal adalah :
Tikus got ini mempunyai panjang ujung kepala sampai ekor 300-400 mm,
panjang ekornya 170-230 mm, kaki belakang 42-47 mm, telinga 18-22 mm
dan mempunyai rumus mamae 3+3=12. Warna rambut bagian atas coklat
kelabu, rambut bagian perut kelabu.
Tikus Ladang (Rattus Exulans).
Tujuh tikus ladang mempunyai panjang ujung kepala sampai ekor 139-365
mm, panjang ekor 108-147 mm, kaki belakang 24-35 mm dan ukuran
telinga 11-28 mm dan mempunyai rumus mamae 2+2=8. Warna rambut
badan atas coklat kelabu rambut bagian perut putih kelabu.
Tikus Sawah (Rattus Argentiveter)
Panjang tikus sawah dari ujung kepala sampai ujung ekor 270-370 mm,
panjang ekor 130-192 mm, dan panjang kaki belakang 32-39 mm, telinga
18- 21 mm, berwarna coklat muda berbintik-bintik putih.
Dari spesies tikus secara umum merupakan tuan rumah untuk perantara terhadap
jenis penyakit yang dapat membahayakan manusia maupun dapat merugikan
manusia yaitu :
Leptospirosis
Leptospirosis merupakan infeksi akut disebabkan oleh bakteri leptospira
berbentuk spiral yang menyerang mamalia dan dapat hidup di air tawar
selama lebih kurang 1 bulan. Tetapi dalam air laut, selokan dan air kemih
yang tidak diencerkan akan cepat mati.
Plague/Penyakit Pes/Sampar/La Peste
Pes atau sampar atau plague atau la peste merupakan penyakit zoonosis
yang timbul pada hewan pengerat dan dapat ditularkan pada manusia.
6
Salmonellosis.
Salmonellisis merupakan penyaklit yang disebabkan bakteri
salmonella yang dapat menginfeksi hewan dan juga manusia.
b. Nyamuk
7
dalam luka gigitan, kemudian disinilah virus dengue berpindah tempat, dari
air liur nyamuk ke dalam tubuh. Nyamuk ini mendapatkan virus setelah dia
menggigit korbannya yang sudah terinfeksi virus Dangue. Kemudian nyamuk
itu menggigit orang lain dan terjadilah penularan, masa inkubasi virus terjadi
selama 8- 10 hari. Nyamuk Aedes yang terinfeksi mampu menjadi pembawa
virus selama sisa hidupnya (Pratiwi, 2016).
c. Larva Nyamuk
Larva nyamuk aedes lebih menyukai air bersih, akan tetapi tetap dapat
hidup dalam air yang keruh baik bersifat asam atau basa. Larva beristirahat di
air membentuk sudut 17 dengan permukaan dan menggantung hampir tegak
lurus. Memurut Hiswani (2013), larva Aedes aegypti memiliki empat tahapan
perkembangan yang disebut instar meliputi : instar I, II, III dan IV, dimana
setiap pergantian instar ditandai dengan pergantian kulit yang disebut ekdisis.
Banyaknya bak penampungan air di sekitar rumah juga dapat menyebabkan
tingginya angka jentik.
Dalam pemeriksaan larva nyamuk (jentik) diperlukan pengukuran guna
memberikan keterangan hasil data dalam pengawasan vektor, pengukuran
tersebut meliputi:
1. HI (House Index) adalah jumlah rumah positif jentik dari seluruh
rumah yang diperiksa.
8
d. Kecoa
9
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis, 6 Juli 2023 - Selesai
Jam : 09.00 WIB – Selesai.
Lokasi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilayah Kerja Kuala
Tungkal.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Nyamuk Aedes
Dari hasil pemeriksaan yang didapat, ditemukan larva aedes, berdasarkan dari
kunci identifikasi, yaitu :
a. Terdapat saddle pada bagian anal segmen
11
3. Tikus
a. Rattus-rattus
b. Rattus norvegicus
4. Kecoa
Kecoa yang didapat di wilayah KKP Wilker tungkal yaitu pada kantor Kementrian
Perhubungan terdapat 3 kecoa dalam waktu 1x24 jam. Dengan jenis kecoa yang
didapat adalah Periplaneta Americana sesuai dengan gambar dan hasil identifikasi
yang telah dilakukan, berikut ciri-cirinya :
1. Memiliki panjang 3,5 cm dan tinggi 7,5 mm
12
5. Pinjal
Dari jenis rattus-rattus yang diidentifikasi, terdapat 6 ekor pinjal dari dua ekor tikus
dengan jenis Xenopsylla cheopihis dengan jenis kelamin 4 ekor pinjal betina dan 2
ekor pinjal jantan.
B. Pembahasan
Pengendalian vektor
1. Tikus dan pinjal
Pengendalian tikus dilakukan dengan cara memasang perangkap tikus guna
mengendalikan populasi tikus di sekitar wilayah pelabuhan. Pengendalian tikus
dengan menggunakan perangkap dinilai lebih efektif daripada menggunakan cara
lainnya.
2. Jentik nyamuk dan nyamuk dewasa
Pengendalian jentik nyamuk dilakukan dengan cara membersihkan bak
penampungan air ataupun container lainnya dan memberikan obat yang dinilai
ampuh untuk membunuh jentik nyamuk yang terdapat pada bak penampungan air
berupa abatte. Untuk pengendalian nyamuk dewasa dilakukan kegiatan fogging.
3. Kecoa
Pengendalian kecoa dilakukan dengan memasang perangkap kecoa yaitu dengan
merk dagang “Hoy-Hoy” yang diletakkan pada sisi rumah yang memungkinkan
dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan kecoa, selain itu dapat juga dilakukan
dengan membersihkan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya.
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Intervensi pengendalian sesuai dengan prioritas masalah yang dilakukan, dengan
cara :
1. Pengendalian Vektor DBD.
1. Melakukan penyuluhan mengenai bahaya dan pencegahan DBD.
2. Melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
3. Melakukan gerakan 3M Plus.
2. Pengendalian kepadatan Tikus.
1. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
2. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
3. Meniadakan tempat-tempat yang mengundang kedatangan tikus.
4. Melakukan pengendalian mekanik seperti pemasangan perangkap
tikus.
3. Pengendalian kepadatan Kecoa.
1. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
2. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
3. Memasang perangkap Kecoa.
B. Saran
1. Diperlukan adanya kerjasama antara Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Kuala
Tungkal dengan masyarakat sekitar wilayah pelabuhan (baik daerah perimeter
maupun buffer) dalam mencegah penyebaran penyakit melalui media vektor dan
binatang pembawa penyakit.
2. Diharapkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Wilker Kuala Tungkal terus
melakukan upaya penyehatan lingkungan pelabuhan dan masyarakat sekitar dengan
cara meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan
lingkungan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Hambatan Pencegahan Dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue.
Bookchapter Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang, 1, 28–
58. https://doi.org/10.15294/km.v1i1.68
16
LAMPIRAN
17