Anda di halaman 1dari 40

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN

DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN LEGOK KOTA JAMBI

TAHUN 2024

DI SUSUN OLEH :

MUHAMMAD GHAZI ALGHIFARI


NIM: PO.71.33.0.21.0050

POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN JAMBI JURUSAN


KESEHATAN LINGKUNGAN PRODI SANITASI
PROGRAM DIPLOMA TIGA
TAHUN 2024
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN


DIARE DIARE PADA BALITA DIKELURAHAN LEGOK KECAMATAN
DANAU SIPIN KOTA JAMBI

Yang disusun oleh:

MUHAMMAD GHAZI AL-GHIFARI


PO.71.33.0.210.050

Proposal Tugas Akhir ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan


dihadapan tim penguji Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Jambi

Pada Januari 2024


TIM PEMBIMBING

1.Pembimbing Utama

(Krisdiyanta, Spd.,M.kes) _______________

2.Pembimbing Pendamping

(Rina Fauziah, S.Pd.,M.Si) _______________

ii
PENGESAHAN PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN
DIARE DIARE PADA BALITA DIKELURAHAN LEGOK KECAMATAN
DANAU SIPIN KOTA JAMBI
Disusun Oleh:
Muhammad Ghazi Alghifari
PO.71.33.0.21.0050

Proposal Laporan Tugas Akhir ini telah disetujui dan diperiksa untuk
dipertahankan di hadapan Tim Penguji Proposal Laporan Tugas Akhir
Prodi Sanitasi Program Diploma Tiga Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Jambi
Pada Tanggal

1. Ketua
(A.Dahlan,SKM.,M.Kes)

2. Anggota
(Jessy Novita Sari, S.Pd.,M.Si)

3. Anggota
(Krisdiyanta, Spd.,M.kes)

4. Anggota
(Rina Fauziah, S.Pd.,M.Si)

Mengetahui :
Ketua
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Jambi

Dr.Sukmal Fahri,S.Pd.,M.Kes
NIP.196702211989031001

iii
BIODATA PENULIS

Nama : Muhammad Ghazi Alghifari

Nim : PO71330210050

Tempat Tgl Lahir : Jambi, 25 Desember 2002

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : RT 006 Kel Simpang Tiga Sipin, Kec.Kota Baru

Email : alghifarighazi070@gmail.com

Riwayat Pendidikan

1. TK Islam Al Muthmainnah 2009

2. SD Negri 53 Kota Jambi 2015

3. MTS Cipasung Tasikmalaya 2018

4. SMA Islam Cipasung Tasikmalaya Tahun 2021

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan sebanyak-banyaknya kepada

Allah SWT yang mana berkat limpahan karunianya serta memberikan

kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir

dengan Judul “Gambaran Faktor-faktor Lingkungan Dan Kejadian Diare

Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Tahun 2024”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada

Bapak Krisdiyanta S.pd.,M.kes selaku dosen pembimbing utama dan

kepada Ibu Rina Fauziah, S.Pd., M.Si selaku pembimbing pendamping

yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

penyusunan proposal ini.

Dalam menyusun Laporan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan banyak

masukan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Sukmal Fahri, S.Pd.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan

Lingkungan Poltekkes Kemenkes Jambi dan selaku Pembimbing

Akademik yang telah membimbing selama menuntut ilmu di Kampus

Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Jambi.

2. Bapak Gustomo Yamistada, S.Pd,. M.Sc selaku Ketua Prodi Sanitasi

Program Diploma Tiga Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes

Kemenkes Jambi.

iv
3. Bapak dan Ibu dosen dan tenaga kependidikan Jurusan Kesehatan

Lingkungan Poltekkes Kemenkes Jambi yang telah membantu

kelancaran penyusunan proposal.

4. Kepada kedua orang tua tercinta atas segala kasih sayang, do’a,

motivasi serta dukungan secara moral dan materil selama proses

dalam kehidupan, pendidikan dan dalam penyusunan Laporan Tugas

Akhir Ini.

5. Kepada seluruh rekan seangkatan yang telah berjuang bersama melalui

masa-masa yang penuh tantangan selama menjalankan pendidikan di

Prodi Sanitasi Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes

Jambi.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih sangat jauh dari kata

sempurna baik isi maupun susunannya, hal ini mengingat keterbatasan

pengetahuan dan wawasan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu

segala koreksi dan saran dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis.

Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan dengan

mengucap Alhamdulillah semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan

hidayahnya kepada kita semua. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh .

Jambi, Januari 2024

Muhammad Ghazi Al-Ghifari

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….
PROPOSAL TUGAS AKHIR..........................................................................i
PERNYATAAN PERSETUJUAN...................................................................ii
BIODATA PENULIS......................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................vii
DAFTAR SINGKATAN................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................ix
BAB I...............................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................7
1.5 Ruang Lingkup...............................................................................................8
BAB II..............................................................................................................9
TINJAUAN TEORI..........................................................................................9
2.2 Diare.................................................................................................................9
2.3 Kerangka Teori.............................................................................................18
BAB III...........................................................................................................19
METODE PENELITIAN................................................................................19
3.1 Jenis dan Desain penelitian.......................................................................19
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................................19
3.3 Kerangka Pikir..............................................................................................20
3.4 Definisi Istilah...............................................................................................20

vi
3.5 Populasi dan Sampel..................................................................................23
3.6 Jenis dan Cara Pengumpulan Data...........................................................25
3.7 Instrumen Penelitian.................................................................................25
3.8 Tahapan Penelitian......................................................................................25
3.9 Analisis Data.................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27
LAMPIRAN....................................................................................................29

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2022.............4

viii
DAFTAR SINGKATAN

Depkes = Departemen Kesehatan

Kepmenkes = Keputusan Menteri Kesehatan

Permenkes = Peraturan Menteri Kesehatan

WHO = World Health Organization

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner
Lampiran 2: Data 10 Penyakit Berbasis Lingkungan Terbesar Di Kota
Jambi 2022
Lampiran 3: Data Diare Tertinggi Kota Jambi 2022

x
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Diare adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh

terganggunya sistem pencernaan ditandai dengan seringnya buang air

besar lebih dari 3 kali atau lebih dalam satu hari. Selain itu feses yang

keluar berbentuk cair, mual,muntah bahkan demam. Diare merupakan

salah satu penyebab meningkatnya kejadian stunting karena dengan

seringnya anak terkena diare maka pertumbuhannnya akan terganggu..

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak

akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan

panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar.(World Health

Organization 2015).

Diare merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan

yang paling umum terjadi di dunia. Setiap tahun, diperkirakan ada 1,7

miliar kasus diare terjadi di dunia, dengan 525.000 kasus di antaranya

menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak di bawah usia lima

tahun. Di negara berkembang, penyakit diare merupakan salah satu

penyebab utama kematian anak-anak. Menurut data dari Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO), diare merupakan penyebab kematian kelima

pada anak-anak di bawah usia lima tahun, setelah pneumonia, malaria,

HIV/AIDS, dan komplikasi kelahiran. (World Health Organization 2023)

xi
Di Indonesia kasus diare masih sering dijumpai, bahkan masih

masuk dalam sepuluh penyakit terbesar yang banyak diderita masyarakat.

Data kasus diare pada bulan Agustus 2023 adalah berjumlah sekitar

189.215 jiwa sedangkan kasus diare cukup tinggi pada bulan Mei 2023

berjumlah 212.576 kasus dan angka tersebut turun pada Juni 2023

menjadi 177.780 kasus (Kemenkes RI, 2023).

Diare dapat menyerang semua kelompok umur, namun kelompok

umur rentan antara 1-5 tahun banyak mendapat perhatian. Tingkat

penyebaran penyakit diare pada kelompok umur 1- 5 tahun di Indonesia

sebanyak 12,3% dan Provinsi Jambi termasuk salah satu Provinsi di

Indonesia yang terkena permasalahan diare pada balita. Hal ini diperkuat

dengan data dari Dinas Kesehatan Kota Jambi, bahwa penyakit diare

menempati peringkat ke 7 dari 10 penyakit terbanyak yang terjadi di

Puskesmas Provinsi Jambi tahun 2016 s/d 2020. (Dinas Kesehatan Kota

Jambi 2022).

Diare merupakan salah satu penyakit yang sangat erat hubunganya

dengan lingkungan yang banyak dilaporkan terjadi di Puskesmas.

Penyakit berbasis lingkungan adalah masalah kesehatan yang sering

ditemukan pada negara berkembang. Kurangnya kesadaran masyarakat

tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan sulitnya akses ke fasilitas

kesehatan menyebabkan mudahnya penyakit untuk muncul dan

berkembang (unicef 2022).

xii
Jenis penyakit gangguan pencernaan satu ini merupakan masalah

kesehatan yang paling umum terjadi di Puskesmas, diare juga merupakan

masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak-anak dan bayi. Diare

dapat mengakibatkan penurunan nafsu makan, sakit perut, rasa lelah,

hingga penurunan berat badan. Diare juga dapat mengakibatkan

kehilangan cairan elektrolit secara mendadak sehingga mengakibatkan

penderita mengalami komplikasi seperti dehidrasi, kerusakan organ,

bahkan koma (Utami N,Lutfiana N. 2016).

Tingginya angka penyakitDiare di Kota Jambi berdasarkan laporan

dari Dinas Kesehatan Kota Jambi dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 1.1
Jumlah Balita Penderita Diare Di Puskesmas Kota Jambi

NO Nama Puskesmas Jumlah Penderita


1 Puskesmas Putri Ayu 185
2 Puskesmas Aur Duri 105
3 Puskesmas Kenali Besar 100
4 Puskesmas Paal V 88
5 Puskesmas Simpang Kawat 84
6 Puskesmas Kebon Handil 51
7 Puskesmas Rawasari 49
8 Puskesmas Talang Banjar 49
9 Puskesmas Tahtul Yaman 46
10 Puskesmas Pakuan Baru 30
11 Puskesmas Tanjung Pinang 29
12 Puskesmas Talang Bakung 21
13 Puskesmas Paal X 19
14 Puskesmas Paal Merah I 16

xiii
15 Puskesmas Payo Selincah 16
16 Puskesmas Simpang IV Sipin 8
17 Puskesmas Kebon Kopi 5
18 Puskesmas Koni 4
19 Puskesmas Olak Kemang 4
20 Puskesmas Paal Merah II 1
Total 910
Sumber : Data Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2022

Pada tabel 1.1 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 20 puskesmas

yang ada di Kota Jambi, angka kejadian diare pada balita 1-5 tahun paling

tinggi berada di Puskesmas Putri Ayu yaitu sebanyak 185 kasus

Sebagai salah satu penyakit berbasis lingkungan, maka faktor

sanitasi lingkungan yang dapat mempengaruhi penyakit diare antara lain

adalah sarana air bersih, pengumpulan sampah dan kepemilikan

jamban(Kemenkes RI (2011).

Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan oleh penulis bulan

Januari 2024 pada 10 keluarga penderita diare di Kelurahan Legok

diketahui 6 keluarga (60%) belum memiliki sarana air bersih yang

memenuhi syarat. Hal ini sejalan dengan data dari Puskesmas Putri Ayu

bahwa cakupan air bersih di Kelurahan Legok dari Tahun 2018-2021

selalu menduduki posisi kedua terendah, yakni dengan rata-rata 96,145%

per tahun (PuskesmasPutri Ayu. 2022). Kondisi lainnya yakni kepemilikan

jamban sehat sebanyak 8 keluarga (80%) belum memiliki jamban yang

sehat, sedangkan pengumpulan sampah ditemukan 8 keluarga (80%)

belum melakukan pengumpulan sampah dengan baik.

xiv
Beberapa faktor lingkungan tersebut diatas juga telah dilakukan

penelitian oleh beberapa orang peneliti terdahulu yaitu penelitian yang

dilakukan oleh (Oktavianisya N,Dkk (2023) yang menyatakan terdapat

hubungan yang segnifikan antara pengelolaan sampah dengan kejadian

diare. Hal ini juga dikemukakan oleh (Kardina D (2022) yang menyatakan

terdapat hubungan antara kepemilikan jamban sehat dengan kejadian

diare, Selain itu penelitian (Witsqa Y, Dkk (2021) Menyatakan terdapat

hubungan sarana air bersih dengan kejadia diare

Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti bermaksud

melakukan penelitian terkait dengan “Gambaran Faktor Faktor Lingkungan

Dan Kejadian Diare Pada Balita Diwilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu

Tahun 2024”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu

masalah yaitu tingginya angka kejadian diare pada kelompok umur 1-5

tahun Di Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi Tahun

2024

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan terhadap kejadian

diare Di Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi Tahun

2024

1.3.2 Tujuan Khusus

xv
a. Untuk mengetahui Pengaruh sarana air bersih dengan kejadian diare

Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi Tahun 2024

b. Untuk mengetahui Pengaruh pengumpulan sampah dengan kejadian

diare Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi Tahun

2024

c.Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan jamban sehat dengan

kejadian diare Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi

Tahun 2024

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Penulis

Untuk menambah pengalaman serta wawasan penulis mengenai

Gambaran Faktor - Faktor Lingkungan Dengan Penyakit Diare Pada Balita

Di Puskesmas Putri Ayu 2024

1.4.2 Bagi Institusi

Sebagai tambahan informasi dan bahan Pustaka Politeknik

Kesehatan Jambi Kesehatan Jambi Jurusan Kesehatan Lingkungan

mengenai Gambaran faktor – faktor lingkungan dengan kejadian diare

pada balita dipuskesmas putri ayu

1.4.3 Bagi Puskesmas

Sebagai bahan acuan,bahan masukan dalam Menyusun Langkah

dan rencana penanganan penyakit diare juga untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan yang diberikan

1.4.4 Bagi Masyarakat

xvi
Sebagai tambahan informasi dan wawasan masyarakat dapat

menilai mutu pelayanan Puskesmas Putri Ayu sehingga puskesmas akan

melakukan perbaikan mutu pelayanan dan masyarakat dapat menerima

pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi.

1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan mampu menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya

dan bisa dikembangkan menjadi lebih sempurna.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang pengaruh faktor -

faktor lingkungan yang terdiri dari sarana air bersih, pengumpulan sampah

dan kepemilikan jamban serta kejadian diare pada balita rentang usia 1

s/d 5 tahun. Penelitian berlokasi Di Kelurahan Legok Kecamatan Danau

Sipin Kota Jambi. Penelitian akan dilakukan pada Tahun 2024, pada bulan

Februari s/d April 2024.

xvii
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.2 Diare

2.2.1 Definisi Diare

Diare adalah kondisi dimana seseorang mengalami peningkatan

frekuensi buang air besar dan feses yang cair atau encer, disertai dengan

gejala lain seperti mual, muntah, kram perut, hingga penurunan berat

badan.

2.2.2 Epidemiologi

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit infeksi saluran

pencernaan yang menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk

Indonesia. Menurut WHO dan UNICEF, terjadi sekitar 2 miliar kasus diare

dan 1,9 juta anak balita meninggal karena diare di seluruh dunia setiap

tahun. Dari semua kematian tersebut, 78% terjadi di negara berkembang,

terutama di wilayah Afrika dan Asia Tenggara. Riset Kesehatan Dasar

tahun 2018 menyebutkan prevalensi diare untuk semua kelompok umur

sebesar 8 % dan angka prevalensi untuk balita sebesar 12,3 %,

sementara pada bayi, prevalensi diare sebesar 10,6%. Sementara pada

Sample Registration System tahun 2018, diare tetap menjadi salah satu

penyebab utama kematian pada neonatus sebesar 7% dan pada bayi usia

28 hari sebesar 6%. Data dari Komdat Kesmas periode Januari -

November 2021, diare menyebabkan kematian pada postneonatal


sebesar 14%. Data terbaru dari hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun

2020, prevalensi diare di berada ada pada angka 9,8%. Diare sangat erat

kaitannya dengan terjadinya kasus stunting. Kejadian diare berulang pada

bayi dan balita dapat menyebabkan stunting. Berdasarkan data Profil

Kesehatan Indonesia 2020, Penyakit infeksi khususnya diare menjadi

penyumbang kematian pada kelompok anak usia 29 hari - 11 bulan. Sama

seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2020, diare masih menjadi

masalah utama yang meyebabkan 14,5% kematian. Pada kelompok anak

balita (12 – 59 balita), kematian akibat diare sebesar 4,55%.

2.2.3 Cara Penularan Diare

Penularan diare dapat dengan cara fekal-oral, yaitu melalui

makanan atau minuman yang ercemar oleh enteropatogen, kontak

tangan langsung dengan penderita, barang-barang yang telah

tercemar tinja penderita atau secara tidak langsung melalui lalat.

Cara penularan ini dikenal dengan istilah 4F, yaitu finger, flies, fluid,

field(Subagyo & Santoso, 2012). Cara penularan diare dapat melalui

melalui lingkungan dengan cara fekal oral makanan atau minuman

yang tercemar kuman atau kontak langsungdengan tangan penderita

yang kotor pada saat menyentuh makanan atau melalui lalat pada

makanan yang tidak ditutup. Selain itu cara penularan diare yang lain

juga bisa dari perilaku orang tua sendiri yang tidak mencuci tangan

sebelum kontak dengan bahan makanan dan setelah kontak dengan

barang kotor atau tercemar.


1
9
2.2.4 Gejala Klinis Diare

Penderita diare umumnya akan mengalami sejumlah gejala yang

dapat memengaruhi kesehatan dan kenyamanan mereka, seperti:

a. Feses cair atau lembek dan keluar dalam jumlah banyak.

b. Mual dan muntah.

c. Munculnya darah pada feses.

d. Lemas dan pusing.

e. Kesulitan untuk menahan keinginan buang air besar.

f. Sakit perut atau bahkan kram.

g. Merasa haus terus-menerus atau dehidrasi.

h. Demam.

i. Tidak nafsu makan.

2.2.5 Pencegahan Diare

Cara terbaik untuk mencegah diare adalah pencegahan seperti

kebersihan pribadi, perlindungan, pasokan air yang bebas kontaminasi,

serta adanya persiapan makanan yang bersih. Pencegahan diare

meliputi kebersihan perineum, pembuangan popok kotor, cuci tangan

yang tepat, serta melakukan isolasi terhadap orang yang terinfeksi

juga dapat meminimalkan penularan infeksi diare (Hockenberry, 2016)

informasi penting yang diperlukan orang tua tentang pencegahan

diare adalah, tidak memberikan obat diare dewasa kepada


2
0
anakanak, minum air yang benarbenar matang dan minuman

berkarbonasi, menghindari konsumsi air keran, es, produk susu yang

tidak dipasteurisasi, sayuran mentah, buahbuahan yang tidak

dikupas, daging, dan makanan laut (Kasem, 2017)Pencegahan diare

dapat dilakukan dengan pemberian vaksin yang dapat melindungi

anakanak dari beberapa penyakit terkait diare (Istiroha, 2016).

2.2.6 Faktor lingkungan yang mempengaruhi diare

2.2.6.1 Sarana Air Bersih

Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Di dalam tubuh

manusia sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa sekitar 55-

60% berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk

bayi sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara

lain untuk minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Di negara-

negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air

antara 30-60 liter per hari. Di antara kegunaan-kegunaan air tersebut,

yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu,

untuk keperluan minum dan masak air harus mempunyai persyaratan

khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia

(Notoatmodjo, 2003).

Sumber air minum utama merupakan salah satu sarana sanitasi yang

tidak kalah pentingnya berkaitan dengan kejadian diare. Sebagian kuman

infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur fekal oral. Mereka dapat

ditularkan dengan memasukkan ke dalam mulut, cairan atau benda yang


2
1
tercemar dengan tinja, misalnya air minum, jari-jari tangan, dan makanan

yang disiapkan dalam panci yang dicuci dengan air tercemar (Depkes RI,

2000).

macam-macam sumber air minum antara lain :

1. Air permukaan adalah air yang terdapat pada permukaan tanah.

Misalnya air sungai, air rawa dan danau.

2. Air tanah yang tergantung kedalamannya bisa disebut air tanah dangkal

atau air tanah dalam. Air dalam tanah adalah air yang diperoleh

pengumpulan air pada lapisan tanah yang dalam. Misalnya air sumur, air

dari mata air.

3. Air angkasa yaitu air yang berasal dari atmosfir, seperti hujan dan salju.

Menurut Depkes RI (2000), hal - hal yang perlu diperhatikan

dalam penyediaan air bersih adalah :

1. Mengambil air dari sumber air yang bersih.

2. Mengambil dan menyimpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup

serta menggunakan gayung khusus untuk mengambil air.

3. Memelihara atau menjaga sumber air dari pencemaran oleh binatang,

anak-anak, dan sumber pengotoran. Jarak antara sumber air minum

dengan sumber pengotoran seperti septictank, tempat pembuangan

sampah dan air limbah harus lebih dari 10 meter.

4. Mengunakan air yang direbus.

5. Mencuci semua peralatan masak dan makan dengan air yang bersih

dan cukup.
2
2
2.2.6.2 Pengelolaan Sampah

Sampah merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan

risiko terjadinya diare. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan sampah yang

tidak baik dapat memicu penyebaran berbagai penyakit, termasuk diare.

Proses Penyebaran Diare Melalui Sampah

Sampah dapat menjadi media penyebaran diare melalui beberapa cara,

yaitu:

a. Penyebaran melalui vektor

Vektor adalah hewan yang dapat membawa dan menyebarkan

penyakit. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi

tempat berkembang biak bagi vektor penyakit, seperti lalat, tikus,

kecoa, dan nyamuk. Vektor-vektor tersebut dapat membawa bakteri,

virus, atau parasit penyebab diare ke makanan atau minuman yang

dikonsumsi manusia.

b. Penyebaran melalui kontak langsung

Sampah yang berserakan di lingkungan dapat menjadi sumber

kontaminasi makanan dan minuman. Jika makanan dan minuman

tersebut terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit penyebab diare,

maka dapat menyebabkan penyakit tersebut.

c. Penyebaran melalui air

Sampah yang dibuang ke sungai atau selokan dapat mencemari air. Air

yang tercemar tersebut dapat digunakan untuk mandi, mencuci, atau


2
3
memasak. Jika air tersebut terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit

penyebab diare, maka dapat menyebabkan penyakit tersebut

2.2.6.3 Kepemilkan Jamban Sehat

Jamban merupakan faktor penting dalam pencegahan penyakit

diare. Jamban yang memenuhi syarat dapat membantu mencegah

penularan kuman diare.Kuman diare dapat berasal dari tinja manusia atau

hewan yang terinfeksi. Kuman diare dapat masuk ke dalam tubuh

manusia melalui mulut, misalnya melalui makanan atau minuman yang

terkontaminasi.

Jamban yang tidak memenuhi syarat dapat menjadi sumber penularan

kuman diare. Jamban yang tidak memenuhi syarat dapat mencemari

lingkungan, misalnya melalui air tanah, air permukaan, atau tanah.

Sebuah studi yang dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara penggunaan jamban dengan kejadian diare

pada anak balita. Studi tersebut menemukan bahwa anak balita yang

menggunakan jamban memiliki risiko diare yang lebih rendah

dibandingkan anak balita yang tidak menggunakan jamban.

Untuk mencegah penularan diare melalui jamban, diperlukan upaya-

upaya sebagai berikut:

1. Gunakan jamban yang memenuhi syarat, yaitu jamban yang

memiliki tangki septik atau lubang resapan.

2. Buanglah tinja ke dalam jamban, jangan dibuang sembarangan.

2
4
3. Bersihkan jamban secara rutin untuk mencegah terjadinya

pencemaran.

Dengan menggunakan jamban yang memenuhi syarat dan menjaga

kebersihannya, diharapkan dapat membantu mencegah penularan diare

dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2.3 Kerangka Teori

Sarana Air Bersih

Pengelolaan Sampah Kejadian diare


pada balita

Kepemilikan Jamban

Sumber : Teori HL.Blum, Buletin Diare (2011)

2
5
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat

deskriptif yang menggunakan data primer dan sekunder dari puskesmas

Putri Ayu,. Menurut Suharsimi Arikunto (2013), penelitian deskriptif adalah

penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal

lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk

laporan penelitian

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelurahan Legok Wilayah Kerja

Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi tahun 2024.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan pada bulan Februari s/d Mei

Tahun 2024.

3.3 Kerangka Konsep 2


6
Variabel Bebas Variabel Terikat

Sarana air bersih

Pengumpulan Sampah Kejadian Diare

Kepemilikan Jamban

3.1 Gambar Kerangka Konsep

3.4 Definisi Operasional

NO Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur

1 Sarana Air Sarana air bersih


Kuesioner Wawancara Memenuhi Ordinal
Bersih yang digunakan syarat bila
oleh penderita sarana air
untuk keperluan bersih
sehari hari berasal
dari
perpipaan
2. Pengumpulan serangkaian Kuesioner Wawancara Memenuhi Ordinal
Sampah kegiatan yang syarat apa
sistematis, bila
menyeluruh, dan sampah
berkesinambungan tidak
yang meliputi berseraka
pengurangan dan n dan
penanganan berada
sampah untuk diwadah
mengurangi yang
penyebaran tertutup
kejadian diare
3 Ketersediaan jamban yang Kuesioner Wawancara Memenuhi Ordinal
Jamban memenuhi syarat syarat apa
Sehat kesehatan bila
sehingga tidak memiliki
mencemari safetytank
lingkungan dan
2
tidak 7
membahayakan
kesehatan
penggunanya

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah 126 Balita penderita diare

dikelurahan legok

3.5.2 Sampel

Rumus sampel adalah rumus yang digunakan untuk menghitung

jumlah sampel yang diperlukan dalam suatu penelitian. Rumus sampel

yang paling umum digunakan adalah rumus Slovin, yaitu:

n = N/(1 + (N x d2))

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Toleransi kesalahan

Berdasarkan rumus tersebut, jumlah sampel yang diperlukan ditentukan

oleh dua faktor, yaitu:


2
8
Jumlah populasi 126

Toleransi kesalahan = 0,05

n= . 126 .

(1 + (126 x 0,052)

n= . 124 .

(1 + (124x 0,0025)

n= . 124 .

(1 + 0,462)

n= . 124 .

1,462

n = 95

Jadi jumlah sampel sebanyak 124 orang ibu rumah tangga

yang memiliki balita penderita diare. Penentuan responden

dilakukan dengan menggunakan sistem arisan, dimana 124 nama

responden di masukan kedalam tabung dan di keluarkan sebanyak

95 nama responden. Nama yang keluar dari tabung tersebut adalah

nama responden dalam penelitian ini.

3.6 Jenis dan Cara Pengumpulan Data

3.6.1 Jenis Data


2
9
1. DataPrimer
Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari lapangan
dengan cara mengadakan observasi dan membagikan cheklist
kepada responden tentang ketersediaan air bersih, pengelolaan
sampah, jamban sehat dan kejadian diare

2. Data sekunder yang diambil dari kartu status dan laporan bulanan

pada penderita penyakit diare di puskesmas putri ayu 2022

3.7 Instrumen Penelitian

Kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis yang

diberikan kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian

kuantitatif.sukmadinata (2006)

Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang memiliki pertanyaan-

pertanyaan dengan pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.

Responden hanya tinggal memilih salah satu atau beberapa pilihan

jawaban yang tersedia.Sukmadinata(2006)

3.8 Tahapan Penelitian

1. Perizinan dilakukan dikampus jurusan Kesehatan lingkungan poltekkes

kemnkes jambi. Puskesmas putri ayu dan juga dinas Kesehatan kota

jambi

2. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data data

yang diperlukan seperti jumlah penderita beserta informasi lain

sebagai acuan

3
0
3. Persiapan alat yang disiapkan adalah alat tulis,check list kuesioner dan

kamera untuk dokumentasi

3.9 Analisis Data

Analisis data adalah proses sistematis untuk menguraikan,

menginterpretasikan, dan mengolah data agar dapat diambil kesimpulan

yang berharga.(sugiyono 2017)

3.9.1 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah suatu teknik analisis data yang


dilakukan untuk menganalisis satu variabel saja. Analisis univariat
digunakan untuk menggambarkan karakteristik suatu variabel, seperti
distribusi frekuensi, ukuran pemusatan, dan ukuran penyebaran (Sugiyono
2013)

3.92 Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah metode statistik yang digunakan

untuk menyelidiki pengaruh antara dua variabel

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.


Alfabeta: Bandung. 3
1
Cahyono, I. (2013). Hubungan Faktor Lingkungan dengan Kejadian Diare
Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pondok Gede Kota
Bekasi. Thesis Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesai Jakarta. 2013

Data Diare Puskesmas Putri Ayu 2022

Depkes RI (2010) Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian


Kesehatan

Depkes RI. (2005).Modul Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM


Kesehatan dalam Penanggulangan

Diare. Jakarta: Depkes RI. Kemenkes RI. (2019). Infodatin

Dinas Kesehatan Kota Jambi. Kasus Diare di Provinsi Jambi. Published


online. No Title.2022

Fathiyah, (2016). Gambaran Kejadian Diare Pada Balira di Wilayah Kerja


Puskesmas Wedung II. Skipsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Universitas Muhammadiyah Semarang. 2016

Hockenberry, M. J. (2016). Wong's Nursing Care of Infants and


Children (10th ed.).Canada: Elseiver Mosby

Istiroha, I., & Sahak, M. A. (2016). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Phbs) Ibu Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita
(Mother Hygienic and Healthy Behavior Assosiated with the
Incident of Infant Diarrhea). Journals of Ners Community, 7(2),
201-207.

Kasem, A. O., Abas, L. A., Ezzaddin, S. A., Ahmed, I. T., Saleem, R. A., &
Maulud, A. K. (2017). Assessment the knowledge of mothers
regarding Diarrhea of Children less than five years at Internally
Displaced Persons (IDPs) Arbit camp: A descriptive study.
Kurdistan Journal of Applied Research, 2(1), 31-38.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Lima Langkah


Tuntaskan Diare. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional Riset


Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehat RI 2023

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung: Alfabeta. 3
2
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung, Indonesia: Alfabeta.

Sukmadinata, 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Graha


Aksara.

UNICEF. Pneumonia [Internet]. UNICEF. 2022. Available from:


https://data.unicef.org/topic/child-health/pneumonia/

Utami, N., & Luthfiana, N. (2016). Faktor-faktor yang memengaruhi


kejadian diare pada anak. Jurnal majority, 5(4), 101-106.

World Health Organization[WHO] .2015. DiarrhoealDisease

World health Organization[WHO].2023. DiarrhoealDisease

KUESIONER PENELITIAN

No Pertanyaan Jawaban
3
3
1 Nama Responden

2 Umur

3 Alamat

4 Pendidikan 1. Tidak sekolah


2. SD
3. SMP
4. SMA
5. Perguruan Tinggi
5 Pekerjaan 1. Ibu Rumah Tangga
2. Karyawan Swasta
3. PNS
4. Pedagang
5. Lain-lain…………………….
6 Nama Anak

7 Umur

8 Jenis Kelamin

Pengaruh Faktor Faktor Lingkungan Dengan


Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan
Legok Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi
Tahun 2022

I. Identitas Responden
II. Kejadian Diare
No Pertanyaan Jawaban

9 Apakah anak balita ibu pernah mengalami diare 1. Ya


pada tahun 2022 2. Tidak

3
4
No Pertanyaan Jawaban
Sarana Jamban Keluarga
10 Apakah ibu memiliki jamban keluarga 1. Ya
2. Tidak
11 Bila ya apa jenis jamban di rumah ibu 1. Cemplung
2. Leher angsa
12 Jika tidak kemana ibu dan keluarga buang air 1. Sungai
besar (BAB) 2. Pekarangan
3. Meminjam saudara
4. Lain-lain……..
13 Apakah ibu membuang tinja balita ke jamban? 1. Ya
2. Tidak
14 Apakah ibu rutin membersihkan jamban? 1. Ya
2. Tidak
Berapa kali dalam
seminggu?..........
15 Apakah kondisi jamban bebas dari vector (lalat) 1. Ya
2. Tidak
Sarana Pembuangan Sampah
16 Apakah di rumah ibu terdapat tempat 1. Ya
penampungan sampah? 2. Tidak
17 Apakah tempat sampah di rumah ibu terbuat 1. Ya
dari bahan yang kedap air (bukan plastik)? 2. Tidak
18 Apakah tempat sampah dirumah ibu sudah 1. Ya
tertutup? 2. Tidak
19 Apakah sampah di rumah ibu sudah terhindar 1. Ya
dari vector (lalat) 2. Tidak
III. Perilaku ibu

3
5
20 Bagaimana pengelolaan sampah di rumah ibu? 1. Dibakar
2. Diangkut ke TPS
3. Bitimbun
4. Dibuang di
pekarangan
5. Dibuang ke sungai
6. Lain-lain………
21 Setiap berapa hari di angkut ke TPS? ………hari

II SARANA SANITASI 25
9 Sarana air bersih a. Tidak ada
b. ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat
a. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat

3
6
Kriteria Nilai Bobot
No Variabel
10 Jamban a. Tidak ada
b. Ada, bukan leher angsa,tidak ada tutup, diselurkan

kesungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan
ke sungai atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa,ada tutup,septic tank
e. Ada, leher angsa, septic tank
11 Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada
Limbah (SPAL) b. Ada, diresapi tapi mencemari rumber air (jarak
<10m)
c. Ada, disalurkan ke selokan terbuka
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup dan diolah
12 Sarana Pembuangan a. Tidak ada
Sampah/tempat sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup
c. Ada, kedap air dan tidak tertutup
d. Ada, kedap air dan tertutup
III PERILAKU PENGHUNI
13 Membuka jendela kamar a. Tidak pernah dibuka
tidur b. Kadang - kadang
c. Setiap hari dibuka
14 Membuka jendela ruang a. Tidak pernah dibuka
keluarga b. Kadang - kadang
c. Setiap hari dibuka
15 Membersihkan rumah dan a. Tidak pernah dibuka
halaman b. Kadang - kadang
c. Setiap hari
16 Membuang tinja bayi dan a. Di buang sembarangan
balita ke jamban b. Kadang - kadang ke jamban
c. Setiap hari dibuang ke jamban
17 Membuang sampah pada a. Di buang sembarangan
tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah
TOTAL NILAI
Lampiran 2

Sumber: Data Dinas Kesehatan Kota Jambi 2022

3
8
Lampiran 3

Sumber : Data Dinas Kesehatan Kota Jambi 2022

3
9

Anda mungkin juga menyukai