Proposal Penelitian
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kebidanan
Diajukan oleh:
MEDZELIA EFENTI LESTARI
NIM : 2021060031
Diajukan oleh:
MEDZELIA EFENTI LESTARI
NIM : 2021060031
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam Skripsi yang saya ajukan tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustka, dan sudah dinyatakan lolos uji plagiarism.
Apabila dikemudian hari diketemukan seluruh atau sebagian dari skripsi tersebut
terdapat indikadi plagiarism, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa unsur paksaan
dari siapapun.
Gombong,..........
Penulis
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL...........................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
D. Manfaat.........................................................................................................4
E. Keaslian Penlitian.........................................................................................5
BAB II TINJAUN TEORI.......................................................................................7
A. Konsep Bayi..................................................................................................7
B. Konsep Pijat Bayi........................................................................................13
C. Tidur Bayi...................................................................................................27
D. Kerangka teori.............................................................................................33
E. Kerangka Konsep........................................................................................34
F. Hipotesis......................................................................................................34
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................35
A. Desain atau rancangan penelitian................................................................35
B. Populasi dan Sampel...................................................................................36
C. Tempat dan Waktu......................................................................................37
D. Variabel Penelitian......................................................................................37
E. Definisi Operasional...................................................................................37
A. Latar Belakang
Masa bayi merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Masa
bayi dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian
karena merupakan periode di mana dasar-dasar di awal kehidupannya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tubuh kembang bayi adalah tidur
dan istirahat. Pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak orang tua
dan keluarga memiliki peran yang sangat penting yaitu memenuhi nutrisi
yang cukup, memberikan perhatian, kasih sayang dan juga memberikan
stimulus untuk membantu proses penyempurnaan jaringan syarat anak
(Nazwa, 2015).
Pemberian stimulus setelah bayi lahir memberi efek penting pada
perkembangan kemampuan motorik dan adaptasi sosial di masa
perkembangan bayi hingga dewasa. Stimulasi memegang peran untuk
meningkatkan pertumbuhan danperkembangan bayi untuk dapat
berkembang secara maksimal (Nazwa, 2015). Selain itu, stimulasi yang
diberikan terus-menerus secara rutin dapat merangsang perkembangan sel
otak dan memperkuat hubungan antar syaraf yang terlah terbentuk
(Nazwa, 2015).
World Health Organization (WHO) tahun 2018 melaporkan bahwa
lebih dari 200 juta anak usia dibawah 5 tahun di dunia tidak
memenuhi potensi perkembangan mereka dan sebagian besar diantaranya
adalah anak-anak yang tinggal di Benua Asia dan Afrika. Berbagai
masalah perkembangan anak seperti keterlambatan motorik, berbahasa,
perilaku, autisme, dan hiperaktif yang semakin meningkat. Angka kejadian
keterlambatan perkembangan di Amerika Serikat berkisar 12-16%,
Thailand 24%, dan Argentina 22%, sedangkan di Indonesia antara
29,9%. Menurut UNICEF tahun 2015 didapat data masih tingginya
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah dijelaskan di
atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
“Apakah ada pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur pada bayi”?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui adanya pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur pada
bayi usia 1-3 bulan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik responden (Umur, jenis kelamin, asupan
nutrisi) pada bayi di PMB Restu Bunda
b. Mengetahui kualitas tidur bayi sebelum dilakukan pemijatan pada
bayi
c. Mengetahui kualitas tidur bayi sesudah melakukan pemijatan pada
bayi
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Bidan
E. Keaslian Penlitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
A. Konsep Bayi
1. Masa Bayi
Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan (0–28
hari), dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan
di dalam rahim menuju luar rahim dan terjadi pematangan organ
hampir pada semua sistem. Bayi hingga umur kurang satu bulan
merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan
kesehatan paling tinggi dan berbagai masalah kesehatan bisa
muncul, sehingga tanpa penanganan yang tepat bisa berakibat fatal
(Kemenkes RI, 2020).
Masa bayi merupakan tahapan dimana pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat cepat dimulai dari bayi tersebut lahir
hingga nanti berusia satu tahun. Masa bayi dianggap sebagai
periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan
periode di mana dasar-dasar di awal kehidupannya (Riksani, 2012).
2. Perkembangan dan Pertumbuhan
Anak tumbuh dan berkembang secara progresif dari bayi
baru lahir kemudian mengembangkan gerak refleks, lalu gerak
yang terkoordinasi seperti berguling, duduk, berjalan dan
seterusnya. Proses perkembangan itulah yang disebut sebagai
tonggak-tonggak perkembangan (milestone development).
a. Perkembangan
Tahapan perkembangan motorik kasar saling berhubungan
satu sama lain dan saling mendukung antar tahap
perkembangan, apabila ada tahap yang terlambat maka tahap
perkembangan selanjutnya akan terhambat. Refleks merupakan
respon konvensional yang dilakukan bayi tanpa keterlibatan
otak yang mengendalikan kesadaran. Refleks subkortikal atau
8
W2q22gvbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbdf
b. Meningkatkan efektivitas istirahat (tidur) bayi
Bayi yang otot-otonya distimulus dengan urut atau
pemijatan akan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan
tidur dengan waktu yang lama begitu pemijatan usai dilakukan
kepadanya. Selain lama, bayi nampak tidur telelap dan tidak
rewel seperti sebelumnya.
Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah
dipijat. Namun, dalam situasi lain dimana tidur lelap bayi ini
terjadi dalam waktu telalu lama, si ibu harus waspada. Sebab,
dapat terjadi berbagai kemungkinan.
Pertama, bayi tertidur bukan karena nyaman dipijat tetapi
sebaliknya, ia mersa kahabisan energi setelah ‘melawan’
perlakuan pemijatan yang sebenarnya tidak diinginkan.
Biasanya hal ini terjadi karena pemijatan dilakukan dengan
paksaan.
Kedua, tidur bayi yang terlalu lama dan sulit dibangunkan
dapat mengganggu jadwal pemberian ASI. Pemberian ASI
tetap harus cukup dan tidak boleh terlambat.
c. Memperbaiki konsetrasi bayi
Pemijatan berarti memperlancar peredaran darah. Darah
pada tubuh mengalir ke seluruh tubuh, termasuk ke otaknya.
Salah satu zat penting yang dibawa oleh darah adalah oksigen.
d. Meningkatkan produksi ASI
Pijat bayi menyebabkan bayi lebih rileks dan dapat
beristirahat dengan efektif. Bayi yang tidur dengan efektif
ketika bangun akan membawa energi yang cukup untuk
beraktivitas.
e. Membantu meringankan ketidaknyaman dalam pencernaan dan
tekanan emosi
Pijat bayi dapat dilakukan di pagi hari ketika orang tua dan
bayi akan memulai hari mereka, dan pada sore atau malam hari
sebelum bayi tidur, untuk membuat bayi merasa rileks dan nyaman
serta memberikan tidur malam yang nyenyak. Menurut Roesli
(2013), kecuali waktu ada hal – hal yang harus diperhatikan
sebelum melakukan pemijatan, seperti:
a. Bayi tidak baru saja selesai makan ataupun dalam kondisi
lapar.
b. Tangan pemijat bersih, tidak berkuku panjang dan
menggunakan perhiasan.
c. Ruang pijat tidak harus istimewa, ruangan hangat tidak akan
terlalu dingin, dan ventilasi yang baik sudah cukup.
d. Persiapkan sekitar 15 menit untuk orang tua atau babysitter
memijat bayi. Orang tua atau pengasuh harus dalam keadaan
sehat dan nyaman saat memberikan pijatan, bukan stres, karena
hal ini juga dapat berdampak pada bayi yang dipijat.
e. Baringkan bayi pada permukaan yang rata, lembut dan bersih.
f. Siapkan handuk bayi, popok dan baju ganti untuk bayi Selama
pemijatan, orang tua melakukan kontak mata dengan bayi
dengan penuh kasih sayang, dan menyanyikan atau memainkan
lagu yang menenangkan dan lembut untuk menciptakan
suasana yang nyaman bagi orang tua dan bayi. Pijat dengan
baby lotion atau minyak kelapa yang lembut pada bayi. Tidak
dianjurkan memberikan pijatan pada bayi setelah makan,
membangunkan bayi yang sedang tidur dan memberikan
pijatan khusus, memijat bayi saat bayi tidak sehat, dan
memaksa bayi untuk memijat saat tidak mau dipijat (Roesli,
2013).
4. Selama melakukan pemijatan dianjurkan melakukan hal-hal
sebagai berikut
a. Memandang mata bayi, disertai pancaran kasih sayang.
adalah 11 jam dan paling lama 18 jam dengan rata-rata tidur 15,9
jam per hari sedangkan yang tidak diintervensi pijat bayi lama tidur
paling sedikit 12 jam dan paling lama 17 jam dengan rata-rata tidur
13,9 jam per hari.
C. Tidur Bayi
1. Pengertian
Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap
lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama 16-
20 jam sehari. Memasuki usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak
tidur malam dibanding siang. Sampai usia 3 bulan, bayi baru lahir
akan menghabiskan waktu tidurnya sekitar 15-17 jam, dengan
pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur
malam (Korompis et al., 2019).
Menurut Camaru (2011) tidur merupakan fenomena alami
yang dikategorikan sebagai berkurangnya atau hilangnya
kesadaran, kinerja otot dan aktivitas sensorik (Rambe, 2019).
2. Manfaat tidur bayi
Tidur adalah salah satu rangsangan untuk pertumbuhan
otak. Sekitar 75% hormon pertumbuhan diekskresikan saat anak
tidur. Hormon ini memiliki tugas merangsang pertumbuhan tulang
dan jaringan, dan mengatur metabolisme tubuh, termasuk otak.
Selain itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh untuk
memperbaiki dan memperbarui semua sel yang ada dalam tubuh.
Proses pembaruan sel ini akan berlangsung lebih cepat ketika Bayi
tertidur daripada saat bangun. pada tahun pertama otak bayi akan
tumbuh 3 kali dari keadaan lahir atau sekitar 80% dari otak orang
dewasa (Ifalahma, 2016).
Oleh karena itu, bayi yang tidur lebih lama, pertumbuhan
dan perkembangan bayi akan tercapai secara optimal dan itu akan
memungkinkan tubuh untuk memperbaiki dan memperbarui semua
sel dalam tubuh (Walker et al., 2017).
3. Pola Tidur Bayi
Tahapan tidur pada anak dan orang dewasa ternyata pula
pada bayi baru lahir, yaitu tidur tenang atau nonREM dan tidur
aktif atau REM. Pada bayi normal, anak dan orang dewasa
mempunyai periode REM dan nonREM yang berubah-ubah,
beberapa kali selama tidur malam hari (Medise, 2011). Menurut
Maya Widyawati (2008), kebutuhan tidur tidak hanya dilihat dari
aspek kuantitas saja namun juga kualitasnya. Dengan kualitas tidur
yang baik, pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat dicapai
secara optimal (Noorbaya et al., 2020).
Tidur nyenyak sangat penting bagi bayi usia tiga hingga
enam bulan menghabiskan 14-15 jam untuk tidur (Saryono
2012). Bayi biasanya terbangun dua atau tiga kali setiap
malamnya pada peride usia lahir hingga enam bulan, satu atau
dua kali untuk usia enam bulan hingga satu tahun, dan
terbangun sekali pada usia satu atau dua tahun Sears (2007).
Seringnya bangun dapat menjadi masalah karena menyimpang
dari pola tidur biasanya (Noorbaya et al., 2020).
Bayi yang baru lahir biasanya tidur 14-18 jam sehari, 50%
tidur NREM (Non-Rapid Eye Movement), banyak waktu tidur bayi
baru lahir dilewatkan pada tahap III dan IV tidur NREM (Non-
Rapid Eye Movement), setiap siklus sekitar 45-60 menit. Pada bayi
tidur biasanya tidur 12-14 jam sehari, 20-30% tidur REM (Rapid
Eye Movement), tidur lebih lama pada malam hari dan punya pola
terbangun sebentar. Menginjak usia toddler biasanya tidur sekitar
10-12 jam sehari, 25% tidur REM (Rapid Eye Movement), banyak
tidur pada malam hari, terbangun dini hari berkurang, siklus
bangun tidur normal sudah menetap pada umur 2-3 tahun (Asmadi,
2009).
Jumlah lama tidur tiap usia juga berbeda tergantung faktor
fisik, psikis dan lingkungan. Pada usia 6-9 bulan memerlukan
waktu tidur sekitar 14 jam perhari dan mereka sudah bisa tidur
selama tujuh jam sekali waktu. Bayi mungkin melakukan satu atau
dua kali tidur siang per hari, yaitu sekali di pagi hari dan sekali di
sore hari. Pada usia 9-12 bulan, bayi tidur dalam tempo sekitar 12
jam di malam hari dan tidur siang dua kali sehari dalam tempo satu
jam atau dua jam sekali waktu (Pamungkas 2016).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur Bayi
Menurut Potter dan Perry (2010), kualitas dan kuatintas
tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas tersebut dapat
menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan
memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya.
Faktor-faktor tersebut yaitu:
a. Lingkungan
Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi bayi
dapat mempercepat terjadinya proses tidur. Lingkungan fisik
tempat bayi tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk
tidur dan tetap tertidur.
b. Latihan fisik
Kelebihan akibat aktivitas fisik yang tinggi dapat
memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan
energi yang telah dikeluarkan. Aktivitas bayi yang dapat
membuat mereka kehilangan energi seperti bangun pada malam
atau lebih keadaan seperti lama tidur malam kurang dari 9 jam,
terbangun lebih dari 3 kali di malam hari, dan bayi menghabiskan
lebih dari 1 jam bangun tiap malam (Sadeh, 2004).
D. Kerangka teori
Bayi
Pertumbuhan dan
perkembangan
Tahap-tahap perkembanagan
Kebutuhan dasar tumbuh kembang
1. Tahap perkembangan bayi usia 0-3 bulan
1. Asuh (kebutuhan fisik-biomedis)
2. Tahap perkembangan bayi usia 3-6 bulan
2. Asih (kebutuhan emosi dan kasih
3. Tahap perkembangan bayi usia 6-9 bulan
sayang)
4. Tahap perkembanganbayi usia 9-12
3. Asah (kebutuhan stimulasi)
bulan
E. Kerangka Konsep
Kerangka Konsep adalah model konseptual yang berkaitan dengan
bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan
secara logis beberapa faktor yang dianggap pentingg untuk masalah
(Hidayat, 2014).
= Diteliti
= Berhubungan
F. Hipotesis
a. Kriteria Inklusi
1) Bayi usia 1-3 Bulan
2) Bayi sehat jasmani
3) Ibu bersedia anaknya menjadi responden
b. Kriteria Ekslusi
1) Bayi dalam masa pengobatan
2) Bayi yang mempunyai kelainan bawaan
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian memiliki hubungan yang satu dengan
lainnya. Hubungan antar variabel sangat kompleks dikarenakan variabel-
variabel tersebut saling berinteraksi (Sugiyono, 2012).
Secara teoritis bahwa adanya hubungan antara variabel yang
bersifat interaksi,Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pijat Bayi,
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kualitas Tidur Bay.
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Variabel Terikat Tidur nyenyak yang Kuesioner 1. kualitas tidur baik Ordinal
memperlihatkan tidak Brief Infant (skor 35-45)
Kualitas Tidur ada tanda adanya Screening 2.Kualitas tidur sedang
Bayi Usia 1-3 masalah pola tidur Questionnair atau cukup baik
Bulan bayi usia 1-3 bulan e (BISQ) (skor 25-45)
yang diukur saat 3. Kualitas tidur buruk
sebelum dan ketika 2 (skor 15-24)
minggu pijat bayi
selama 15-30 menit
F. Instrumen Penelitian
1. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, alas
yang empuk,dan lembut misalnya kasur atau busa yang dilapisi
dengan kain lembut, handuk atau lap, baju ganti untuk mengganti baju
lama usai pemijatan, minyak untuk pemijatan (baby oil, lotion dan
minyak zaitun) untuk memijat. kuesioner 35-45, kualitas tidur sedang
atau cukup baik 25-34 dan kualitas tidur buruk 15-24,
2. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk variabel
independen yaitu pijat bayi menggunakan lembar observasi jadwal
pijat, SOP bayi, sedangkan untuk kualitas tidur menggunakan lembar
kuesioner yang telah dilakukan uji validitasi dan reliabilitasi terhadap
kuesioner BISQ (Sendi, Farida, dan Elisa, 2017).
H. Etika Penelitian
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang didapatkan dari bermacam
sumber data yang telah ada, misalnya data ini didapatkan dari
jurnal, dokumen, laporan dan lain-lain (Sugiyono, 2018).
5. Cleaning
Sebelum dilakukan proses analisa data, terlebih dahulu
dilakukan kegiatan pembersihan data supaya terbebas dari kesalahan
(Notoatmodjo, 2012).
K. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap
tiap variabiel dari hasil penelitian, yaitu variabel bebas (Pijat Bayi) dan
variabel terikat (Kualitas Tidur Bayi Usia 1-3 Bulan). Analisis ini
dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan tiap variabel yang
diteliti secara terpisah dengan cara membuat tabel distribusi mean dan
median dari masing-masing variabel.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
kedua variabel (Sugiono, 2014). Pada penelitian ini uji bivariat
dilakukan untuk melihat hubungan 2 variabel, yaitu Pijat Bayi dan
Kualitas Tidur Bayi Usia 1-3 Bulan. Ujistatistik dalam pnelitian ini
dibantu dengan komputerisasi menggunakan SPSS, dalam mengetahui
hubungan antar variable penelitian menggunakan Uji-Wilcoxon.
Eka, P., & Sari, K. (2014). Efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bayi usia 6 bulan di kelurahan bintaro jakarta.
Bulan
No Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agust- Sept- Okt- Nov-
Penentuan Tema
1
Penyusunan Proposal
2
Uji Turnitin sebelum ujian
3 proposal
Ujian Proposal
4
Uji Etik
5
Pengambilan Data Hasil Penelitian
6
Penyusunan Hasil Penelitian
7
Gombong, 2022
Responden
( )
Insial Responden :
Umur :
Jenis kelamin :
Konsumsi bayi :
NO Ukuran Tidur 1 2 3
Masalah Berat Masalah Ringan Tidak Masalah
1. Durasi Tidur Malam ( ) ( ) ( )
(jam 19.00-07.00 WIB )
2. Durasi Tidur Siang ( ) ( ) ( )
(Jam 07.00-19.00 WIB)
3. Jumlah terbangun saat tidur ( ) ( ) ( )
malam (mulai jam 22.00-06.00
WIB lebih dari 3 kali dan lama
terbangun lebih dari 1 jam)
4. Tidur tepat waktu malam hari ( ) ( ) ( )
(tepat waktu pada saat mau
tidur malam dengan hari-hari
sebelumnya)
5. Durasi terjaga selama jam ( ) ( ) ( )
malam (jumlah jam terbangun)
Keterangan :
3. Durasi tidur malam (jam 19.00-07.00 WIB)
a. Masalah berat : tidur kurang dari 3 jam semalam
b. Masalah ringan : tidur 6 jam semalam
c. Tidak masalah : tidur 9 jam semalam
4. Durasi tidur siang (jam 07.00-19.00 WIB)
a. Masalah berat : tidur kurang dari 2 jam
b. Masalah ringan : tidur 2 jam
c. Tidak masalah : tidur siang 4 jam
5. Jumlah terbangun saat tidur malam (Mulai jam 22.00-06.00 WIB lebih dari 3 kali
dan lama terbangun lebih dari 1 jam)
a. Masalah berat : terbangun lebih dari 3 kali dan lama terbangun lebih dari 1
jam
b. Masalah ringan : terbangun kurang dari 3 kali dan lama terbangun kurang
dari 1 jam
c. Tidak masalah : terbangun kurang 2 kali
5. Tidur tepat waktu malam hari (tepat waktu pada saat mau tidur malam dengan hari-
hari sebelumnya)
a. Masalah berat : tidur tidak tepat waktu dan selisih lebih dari 3 jam
1 Pengertia Pijat bayi merupakan sarana stimulasi kasih sayang yang diberikan
n melalui pijatan yang merupakan seni perawatan kesehatan yang dapat
dilakukan sendiri dalam lingkungan keluarga, murah, nyaman dan aman
jika dilakukan dengan tepat.
2 Sasaran Bayi Usia 1-3 Bulan
3 Alat dan 1. Persiapan petugas
Bahan a. Cuci tangan sebelum mulai memijat
b. Kuku harus pendek, lepas perhiasan yang dapat melukai kulit bayi
c. Duduk pada posisi nyaman dan tenang
2. Persiapan ruang dan alat
a. Ruangan hangat tapi tidak pengap, kering, tanpa aroma menyengat
dan cukup penerangan
b. Suasana tenang
c. Baby oil/ lotion
d. Baju, popok. Handuk
3. Persiapan bayi
a. Bayi tidak dalam kondisi lapar ½ jam setelah makan, tidak
mengantuk/ tidur
b. Bayi tidak sakit
1. Bayi tidak rewel atau mau dipijat
4 Langkah- 1. Kaki
langkah
a. Perahan cara india
Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang pemukul
soft ball. Gerakan tangan kebawah secara bergantian, seperti
memerah susu.
b. Peras dan putar
Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara
bersamaan. peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari
pangkal pangkal paha kearah mata kaki.
c. Telapak kaki
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secar bergantian,
dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari diseluruh telapak kaki.
d. Tarikan lembut jari
Pijatlah jari-jarinya satu persatu dengan gerakan memutar menjayhi
telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada setiap
ujung jari.