Anda di halaman 1dari 76

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS

TIDUR PADA BAYI USIA 1-3 BULAN

DI PMB RESTU BUNDA

Proposal Penelitian
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kebidanan

Diajukan oleh:
MEDZELIA EFENTI LESTARI
NIM : 2021060031

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS
TIDUR PADA BAYI USIA 1-3 BULAN
DI PMB RESTU BUNDA
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kebidanan

Diajukan oleh:
MEDZELIA EFENTI LESTARI
NIM : 2021060031

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022

i Universitas Muhammadiyah Gombong


ii Universitas Muhammadiyah Gombong
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS
TIDUR PADA BAYI USIA 1-3 BULAN
DI PMB RESTU BUNDA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:


Medzelia Efenti Lestari
2021060031

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


pada tanggal ...........

Susunan Dewan Penguji :


1. Sumarni.,M.Keb (Ketua) (......................)

2. Hastin Ika I.,S.SiT.,M.P.H (Anggota)


(......................)

3. Rosmawati.,S.SiT.,M.Keb (Anggota) (……………..)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana

iii Universitas Muhammadiyah Gombong


(Dyah Puji Astuti.,S.SiT., M.P.H)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam Skripsi yang saya ajukan tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustka, dan sudah dinyatakan lolos uji plagiarism.
Apabila dikemudian hari diketemukan seluruh atau sebagian dari skripsi tersebut
terdapat indikadi plagiarism, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa unsur paksaan
dari siapapun.

Gombong,..........

(Medzelia Efenti Lestari)

iv Universitas Muhammadiyah Gombong


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji Syukur kehadirat Allah Subbanahhu Wataala (SWT), yang senantiasa
malimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan proposal dengan judul “Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas
Tidur Bayi Usia 1-3 Bulan Di PMB Restu Bunda”. Proposal ini disusun sebaai
syarat memenuhi jenjang pendidikan Program Studi Kebidanan Program Sarjana.
Selama penyusunan proposal ini penulis mendapat bimbingan, masukan
dan dukungan dari beberapa pihak untuk itu penulis menyampaikan terimakasih
kepada:
1. Ibu Hj. Dr. Herniyatun, M.Kep Sp.Mat selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Gombong.
2. Ibu Dyah Puji Astuti.,S.SiT.,M.P.H selaku Ketua Program Studi
Kebidanan Program Sarjana Universitas Muhammadiyah Gombong
3. Ibu Hastin Ika Indriyastuti.,S.SiT.,M.P.H selaku pembimbing I yang
telah membimbing dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi
ini.
4. Rosmawati.,S.SiT.,M.Keb selaku pembimbing II yang telah
membimbing dan memberikan masukan saat proses penelitian.
5. Ibu Sumarni.,M.Keb selaku penguji yang telah membimbing dan
memberi masukan dalam skripsi ini
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik materil
maupun moril, dorongan dan semangat tiada henti.
7. Semua teman-teman seangkatan, yang telah membantu penulisan
dalam penyelesaian proposal ini.
Menyadari adanya berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik
pengetahuan maupun pengalaman tentunya proposal ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah yang
tiada hentinya dan semoga bermanfaat bagi kita semua (Aamiin)
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Gombong,............2022

Penulis

v Universitas Muhammadiyah Gombong


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL...........................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
D. Manfaat.........................................................................................................4
E. Keaslian Penlitian.........................................................................................5
BAB II TINJAUN TEORI.......................................................................................7
A. Konsep Bayi..................................................................................................7
B. Konsep Pijat Bayi........................................................................................13
C. Tidur Bayi...................................................................................................27
D. Kerangka teori.............................................................................................33
E. Kerangka Konsep........................................................................................34
F. Hipotesis......................................................................................................34
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................35
A. Desain atau rancangan penelitian................................................................35
B. Populasi dan Sampel...................................................................................36
C. Tempat dan Waktu......................................................................................37
D. Variabel Penelitian......................................................................................37
E. Definisi Operasional...................................................................................37

vi Universitas Muhammadiyah Gombong


F. Instrumen Penelitian...................................................................................37
G. Uji dan Realiabitasi Instrumen....................................................................38
H. Etika Penelitian...........................................................................................38
I. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................39
J. Teknik Pengelolahan Data..........................................................................40
K. Analisis Data...............................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA

vii Universitas Muhammadiyah Gombong


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keaslian Penelitian ............................................................................5

Tabel 2. Definisi Operasional ..........................................................................37

viii Universitas Muhammadiyah Gombong


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teori ..............................................................................33

Gambar 2. Kerangka Konsep ...........................................................................34

ix Universitas Muhammadiyah Gombong


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Jawaban Surat Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Lembar Informed Consent

Lampiran 5. Lembar Observasi Jadwal Pijat Bayi

Lampiran 6. Lembar Kuesioner BISQ

Lampiran 7. SOP Pijat Bayi

Lampiran 8. Kegiatan Bimbingan

Lampiran 9. Kartu Partisipan Ujian Sempro

x Universitas Muhammadiyah Gombong


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa bayi merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Masa
bayi dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian
karena merupakan periode di mana dasar-dasar di awal kehidupannya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tubuh kembang bayi adalah tidur
dan istirahat. Pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak orang tua
dan keluarga memiliki peran yang sangat penting yaitu memenuhi nutrisi
yang cukup, memberikan perhatian, kasih sayang dan juga memberikan
stimulus untuk membantu proses penyempurnaan jaringan syarat anak
(Nazwa, 2015).
Pemberian stimulus setelah bayi lahir memberi efek penting pada
perkembangan kemampuan motorik dan adaptasi sosial di masa
perkembangan bayi hingga dewasa. Stimulasi memegang peran untuk
meningkatkan pertumbuhan danperkembangan bayi untuk dapat
berkembang secara maksimal (Nazwa, 2015). Selain itu, stimulasi yang
diberikan terus-menerus secara rutin dapat merangsang perkembangan sel
otak dan memperkuat hubungan antar syaraf yang terlah terbentuk
(Nazwa, 2015).
World Health Organization (WHO) tahun 2018 melaporkan bahwa
lebih dari 200 juta anak usia dibawah 5 tahun di dunia tidak
memenuhi potensi perkembangan mereka dan sebagian besar diantaranya
adalah anak-anak yang tinggal di Benua Asia dan Afrika. Berbagai
masalah perkembangan anak seperti keterlambatan motorik, berbahasa,
perilaku, autisme, dan hiperaktif yang semakin meningkat. Angka kejadian
keterlambatan perkembangan di Amerika Serikat berkisar 12-16%,
Thailand 24%, dan Argentina 22%, sedangkan di Indonesia antara
29,9%. Menurut UNICEF tahun 2015 didapat data masih tingginya
2

angka kejadian gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak


usia balita khususnya gangguan perkembangan motorik didapatkan
(27,5%) atau 3 juta anak mengalami gangguan. Data nasional menurut
Kementrian Kesehatan Indonesia bahwa pada tahun 2014, 13%- 18%
anak balita di Indonesia mengalami kelainan pertumbuhan dan

perkembangan (Nur et al., 2020).

Banyak bayi memiliki masalah tidur di Indonesia, yaitu sekitar


44,2%. Namun, hampir atau bahkan lebih dari 72% orang tua tidak
menganggap gangguan tidur pada bayi sebagai masalah. Meskipun itu
dianggap masalah, mereka hanya menganggapnya sebagai masalah kecil.
Bahkan, masalah tidur dapat mengganggu pertumbuhan bayi,
menyebabkan fungsi kekebalan tubuh rentan, dan mengganggu regulasi
sistem endokrin (Trivedi, 2015; Permata, 2017).
Prevalensi masalah tidur pada Anak Indonesia usia 0–36 bulan
cukup tinggi (31%), dan sebagian besar orang tua beranggapan tidak ada
masalah tidur dengan anak mereka. Besarnya kesenjangan antara
prevalensi masalah tidur dengan persepsi orang tua menunjukkan bahwa
kesadaran orang tua terhadap masalah tidur anak di Indonesia masih
rendah. Kebutuhan tidur tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas saja,
namun kualitasnya. Dengan kualitas tidur yang baik pertumbuhan dan
perkembangan bayi dapat dicapai dengan optimal (Retnosari, Irwanto and
Herawati, 2021).
Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap
lingkungannya. Bayi usia 0-5 bulan akan menjalani hidup barunya dengan
80-90% tidur. Seorang bayi baru lahir sampai kira-kira usia 3 bulan, akan
menghabiskan waktu tidurnya sekitar 15-17 jam, dengan pembagian waktu
8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur malam. Tidur merupakan
prioritas utama bagi bayi, karena pada saat inilah terjadi repair neuro-brain
dan kurang lebih 75% hormon pertumbuhan diproduksi. Bayi

Universitas Muhammadiyah Gombong


3

menghabiskan jumlah rata-rata waktu tidur sekitar 60% (Stirling, 2013).


Otak bayi tumbuh 3 kali lipat dari keadaan saat lahir atau 80% dari otak
orang dewasa di tahun pertamanya. Kondisi ini hanya terjadi satu kali saja
seumur hidup, maka kebutuhan tidurnya harus benar-benar terpenuhi agar
tidak berpengaruh buruk terhadap perkembangannya (Bainbridge dan
Heat, 2009).
Saat ini berbagai terapi telah dikembangkan, baik terapi
farmakologis maupun non farmakologis. Menurut prasadja (2006) dalam
Roesli (2016) salah satu terapi non farmakologi untuk mengatasi masalah
tidur bayi adalah pijat bayi. Pijat bayi bermanfaat untuk meningkatkan
konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap, selain itu pijat bayi juga
bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi,
meningkatkan produksi ASI, serta meningkatkan daya tahan tubuh (Roesli,
2013).
Merujuk penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rismawati
(2019), Subakti dan Anggraini, (2008), menyatakan bahwa manfaat pijat
bayi antara lain adalah membuat bayi semakin tenang di mana dengan
kocokan dan tekanan lembut tangan orang memberikan rangsangan bagi
otot bayi mengembangkan kemampuan meregang dan relaksasi. Selain itu
pijat bayi juga dapat meningkatkan efektivitas istirahat (tidur) bayi,
dimana bayi yang otot-ototnya distimulus dengan urut atau pemijatan akan
nyaman dan mengantuk. Penelitian ini pun didukung oleh penelitian
Shadik tahun 2011 yang mengatakan bahwa kualitas tidur bayi sebelum
diberikan pijat bayi dimana 24 responden (80%) berada pada ketegori
buruk sedangkan 6 responden (20%) memiliki kategori baik
Berdasarkan penelitian Korompis 2019, frekuensi tidur sebelum
dilakukan pijat (pre-test) pada bayi usia 0-6 bulan di Poskesdes Winenet I
Kecamatan Aertembaga Kota Bitung adalah 12 jam. Sedangkan, frekuensi
tidur setelah dilakukan pijat (post-test) pada bayi usia 0-6 bulan di
Poskesdes Winenet I Kecamatan Aertembaga Kota Bitung adalah 14 jam.
Pada uji Wilcoxon didapatkan nilai p 0,001 < 0,05. Jika dilihat dari nilai p

Universitas Muhammadiyah Gombong


4

ada perbedaan peningkatan kualitas tidur sebelum dan sesudah diberikan


perawatan pijat bayi. Dengan demikian berarti ada pengaruh antara
pemberian perawatan pijat bayi dengan kualitas tidur bayi di Posksdes
Winenet I Kecamatan Aertembaga Kota Bitung (Korompis et al., 2019)
Di PMB Restu Bunda merupakan fasilitas kesehatan yang terletak
di Daerah Gombong Kabupaten Kebumen. Berdasarkan dari studi
pendahuluan didapatkan data dari bulan April – Juni 2022 ada 102 orang
tua yang memiliki bayi, diperoleh data terdapat 15 orang tua yang
memiliki bayi yang mengalami gangguan tidur
Dari permasalahan di atas dapat dikatakan bahwa peneleti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang“Pengaruh Pijat Bayi Terhadap
Kualitas Tidur Bayi Usia 1-3 Bulan Di PMB Restu Bunda”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah dijelaskan di
atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
“Apakah ada pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur pada bayi”?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui adanya pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur pada
bayi usia 1-3 bulan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik responden (Umur, jenis kelamin, asupan
nutrisi) pada bayi di PMB Restu Bunda
b. Mengetahui kualitas tidur bayi sebelum dilakukan pemijatan pada
bayi
c. Mengetahui kualitas tidur bayi sesudah melakukan pemijatan pada
bayi

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Bidan

Universitas Muhammadiyah Gombong


5

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan inovasi dan bermanfaat


dalam pelayanan yang berkualitas untuk memberikan asuhan pada
bayi tentang pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi
2. Bagi Institusi

Sebagai tambahan bahan pustaka bagi Universitas Muhammadiyah


Gombong khususnya Program Studi S1 Kebidanan tentang pengaruh
pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi di PMB Restu Bunda.
3. Bagi Penulis

Mampu mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur


bayi di PMB Restu Bunda

E. Keaslian Penlitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Nama Judul Meode Hasil Persamaan dan


Penelitian dan Penelitian Penelitian Penelitian Perbedaan dengan
Tahun Penelitian ini
Penelitian
Rista Dian Pengaruh pijat Pra-Eksperimen Dari hasil uji di atas Persamaan:
Anggraini , bayi terhadap dengan rancangan ternyata terjadi Metode
Wahyu Anjas kualitas tidur bayi one group pretest peningkatan kualitas Perbedaan: Usia,
Sari usia 0-6 bulan posttest. tidur pada bayi yang waktu dan tempat
Tahun 2020 sudah diberikan pijat
bayi, ini diperkuat
dengan data- data
sebelum pemijatan
yaitu dari 30 bayi yang
diberikan pijat bayi,
awalnya paling banyak
dengan kualitas tidur
buruk yaitu sebanyak
20 bayi (67%), kualitas
tidur sedang 6 bayi
(20%), dan paling
sedikit dengan kualitas
tidur baik yaitu 4 bayi
(13%).Kemudian
setelah diberikan pijat
bayi, terdapat paling
banyak dengan kualitas
tidur baik yaitu 18 bayi
(60%), kualitas tidur
cukup yaitu 9 bayi
(30%), dan paling
sedikit kualitas tidur

Universitas Muhammadiyah Gombong


6

buruk yaitu hanya 3


bayi (10%).
Siti The effect of Pre-Experimental Hasil penelitian from Persamaan:
Noorbaya*, Rr baby massage Design with the 17 respondents before Metode
Nindya toward baby design of One the massage, the Perbedaan: Usia,
Mayangsari sleep quantity on Group Pretest-Post- average quantity of waktu dan tempat
Siti Saidah he age of 3-6 test Design respondents' sleep is
Tahun 2019 months in south 12.42 hours / day and
sempaja sub- after the massage, the
average
Nama Judul Meode Hasil Persamaan dan
Penelitian dan Penelitian Penelitian Penelitian Perbedaan dengan
Tahun Penelitian ini
Penelitian
district, north quantity of respondents'
samarinda in sleep is 13.78 hours /
2019 day. Despite that from
the results of the Paired
t- test, the value of p =
0.00 where p

Aco Tang, Pengaruh pijat Ekspeimental pijat bayi menunjukkan Persamaan:


Djohan Aras bayi terhadap dengan jenis kualitas tidur dengan metode
Tahun 2018 rancangan penelitian kategori cukup baik Perbedaan: Usia,
pre-ekperimental yang paling dominan waktu dan tempat
dengan one group yakni 60%, sedangkan
pretest potest yang paling sedikit
design. yaitu kualitas tidur
dengan kategori buruk
yakni 6,7%. Sedangkan
hasil posttest kualitas
tidur bayi setelah
diberikan pijat bayi
sebanyak 6 kali dimana
kualitas tidur yang
paling dominan yakni
kategori baik (73,3%)
dan tidak ada bayi
yang memiliki
kualitas tidur buruk
(0%).

Universitas Muhammadiyah Gombong


BAB II
TINJAUN TEORI

A. Konsep Bayi
1. Masa Bayi
Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan (0–28
hari), dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan
di dalam rahim menuju luar rahim dan terjadi pematangan organ
hampir pada semua sistem. Bayi hingga umur kurang satu bulan
merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan
kesehatan paling tinggi dan berbagai masalah kesehatan bisa
muncul, sehingga tanpa penanganan yang tepat bisa berakibat fatal
(Kemenkes RI, 2020).
Masa bayi merupakan tahapan dimana pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat cepat dimulai dari bayi tersebut lahir
hingga nanti berusia satu tahun. Masa bayi dianggap sebagai
periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan
periode di mana dasar-dasar di awal kehidupannya (Riksani, 2012).
2. Perkembangan dan Pertumbuhan
Anak tumbuh dan berkembang secara progresif dari bayi
baru lahir kemudian mengembangkan gerak refleks, lalu gerak
yang terkoordinasi seperti berguling, duduk, berjalan dan
seterusnya. Proses perkembangan itulah yang disebut sebagai
tonggak-tonggak perkembangan (milestone development).
a. Perkembangan
Tahapan perkembangan motorik kasar saling berhubungan
satu sama lain dan saling mendukung antar tahap
perkembangan, apabila ada tahap yang terlambat maka tahap
perkembangan selanjutnya akan terhambat. Refleks merupakan
respon konvensional yang dilakukan bayi tanpa keterlibatan
otak yang mengendalikan kesadaran. Refleks subkortikal atau
8

refleks primitif, adalah refleks yang dikontrol oleh area sub


kortikal otak. Pada bayi, kematangan saraf kortikal akan
mengesampingkan refleks primitif pada spinal cord dan otak,
refleks primitif akan berganti dengan munculnya reaksi
pengatur gerak dan keseimbangan (Futagi, 2012).
Hilangnya dan munculnya refleks merupakan mekanisme
dari kematangan menuju perkembangan motorik yang normal.
Pada kondisi yang abnormal, proses refleks berjalan lebih
panjang dan sesuai dengan kemunduran kematangan fungsi
otak, yang menyebabkan menetapnya refleks primitif dan
keterlambatan pencapaian motor milestone. Penyebab
menetapnya refleks primitif antara lain; kelahiran SC, trauma,
paparan toxic, anestesi dan lain-lain. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan diantaranya faktor gizi,
stimulasi, fisik, jenis kelamin dan faktor budaya (Bardida,
2016).
Menurut Gandasetiawan (2011), tahap-tahap perkembangan
bayi umur 0-1 tahun di bagi menjadi 4 yaiti:
1) Tahap perkembangan bayi usia 0-3 bulan.
a) Mengangkat kepala setinggi 45 derajat
b) Menggerakan kepala dari kiri/ kanan ke tengah
c) Melihat dan menatap wajah orang lain yang berada di
depannya
d) Mengoceh spontan
e) Suka tertawa
f) Bereaksi terkejut terhadap suara keras
g) Membalas senyuman
h) Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran, dan kontak visual
2) Tahap perkembangan bayi usia 3-6 bulan
a) Berbalik dari tengkurep ke telentang

Universitas Muhammadiyah Gombong


9

b) Mengangkat kepala setinggi 90 derajat dan


mempertahankan posisi kepala tersebut tetap tegak dan
stabil
c) Menggenggam kuat mainan
d) Meraih benda yang ada dalam jangkuannya
e) Memegang tanagn sendiri
f) Berusaha memperluas pandangan
g) Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
h) Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau
memekik
i) Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang
menarik saat bermain sendiri
3) Tahap perkembangan bayi usia 6-9 bulan
a) Merangkak untuk bisa meraih mainan atau mendekati
seseorang
b) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
saat duduk
c) Memungut dua benda masing-masing tangan
memegang satu benda saat bersamaan
d) Bersuara tanpa arti, misalnya mamama, bububu dan
tatata
e) Menjatuhkan mainan agar mendengar bunyi dari benda
yang dijatuhkannya
f) Bermain tepuk tangan
g) Mulai tertawa bila diajak main “cilukbaa” atau
menangis bila kita bermain “menangis”
h) Bergembira dengan melempar benda-benda di
sekitarnya
i) Makan kue sendiri
4) Tahap perkembangan bayi usia 9-12 bulan
a) Menarik badannya ke posisi berdiri dari posisi berlutut

Universitas Muhammadiyah Gombong


10

b) Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di


kursi/meja
c) Menggenggam erat mainan yang disukainya
d) Gemar memasukan benda kemulut untuk mengenalnya
e) Mengulang atau menirukan bunyi ynang di dengar
f) Menyebut 203 suku kata yang sama tanpa arti
g) Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, dan ingin
menyentuh apa saja.
h) Bereaksi terhadap suara.suara perlahan atau bisikan
i) Senang bila diajak bermain “ciluk baa”
j) Mulai mau berjalan dengan tuntunan
k) Mengeluarkan lengan/badan untuk meraih mainan yang
diinginkan
l) Mulai mengenal anggota keluarga dan takut pada orang
yang belum dikenal.
b. Pertumbuhan
Pertumbuhan pada bayi yang paling mudah di lihat oleh
orang tua yaitu motorik kasar pada bayi (Pengaruh Baby
Massage Dan Baby Spa ( Solus Per Aqua ) Terhadap Motorik
Kasar Bayi Usia 4-6 Bulan, 2019). Pertumbuhan adalah
perubahan yang terjadi dalam tubuh, termasuk ukuran, jumlah,
atau dimensi sel, organ, dan individu, dan dapat diukur dengan
berat badan, panjang, usia tulang, dan keseimbangan
metabolisme. Pertumbuhan fisik dapat dilihat, seperti ukuran
lingkar kepala, berat badan, panjang badan, lingkar lengan, dll
(Pratiwi, 2013).
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dibagi menjadi empat
bagian: 0-3 bulan, 4-6 bulan, 7-9 bulan, dan 10-12 bulan. Pada
usia 4-6 bulan, partumbuhan dan perkembangan anak lebih
cepat dalam perkembangan motoriknya (Eka dan Sari 2014).
Pada usia 6 bulan, dengan postur kepala tegak dan stabil,

Universitas Muhammadiyah Gombong


11

menopang kedua lengan dan dada ke bawah, terlentang ke


tengkurap dan sebaliknya. Dapat diputar dan bayi dapat
memegang leher dengan kuat dengan menarik ringan dengan
kedua tangan (Eka & Sari, 2014).
c. Kebutuhan dasar tumbuh kembang
Menurut Nurasalam (2013) kebutuhan dasar dikelompokkan
menjadi 3 yaitu:
1) Asuh (Kebutuhan Fisik-Biomedis) kebutuhan asuh
meliputi:
a) Nutrisi yang adekuat dan seimbang
b) Perawatan kesehatan dasar
c) Pakaian
d) Perumahan
e) Higiene diri dan lingkungan
f) Kesehatan jasmani
2) Asih (kebutuhan emosi dan kasih sayang) meliputi:
a) Kasih sayang orang tua
b) Ras aman
c) Harga diri
d) Dukungan/dorongan
e) Mandiri
f) Ras memiliki
3) Asah (kebutuhan stimulasi)
Stimulasi adalah adanya perangsangan dari dunia
luar beupa latihan atau bermain. Asah ialah kebutuhan
untuk perkembangan mental psikososial anak yang dapat
dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan.
Menurut Gandasetiawan (2011), Bayi merupakan
individu yang mempunyai kebutuhan sendiri sehingga
jumlah waktu tidur, bangun, menangis akan bervariasi pada
setiap bayi. Pada umumnya bayi mudah terserang penyakit

Universitas Muhammadiyah Gombong


12

karena bayi belum mampu/belum memiliki daya tahan


tubuh yang baik/kuat, oleh sebab itu orang tua harus
berpartisipasi dalam merawat bayi sebelum sakit dan ketika
sakit (Astrilya & Murti, 2011).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang Menurut
Oktiawati (2015) diantara nya :
a. Faktor genetik
1) Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologis
2) Jenis kelamin
3) Suku bangsa
b. Gizi dan penyakit
1) Pertumbuhan dapat terganggu jika jumlah salah satu jenis
zat yang mencapai tubuh berkurang. Misalnya : gangguan
pertumbuhan terlihat pada kwashiorkor dan infeksi cacing.
2) Pertumbuhan yang baik juga bergantung pada kesehatan
organ-organ tubuh. Misalnya : penyakit hati, jantung ginjal
dan paru-paru yang berat dapat mengganggu pertumbuhan
normal
c. Faktor lingkungan
1) Faktor prenatal Gizi saat hamil, mekanisme, toksin, endokri,
radiasi, infeksi, stress, imunitas, anoksia embrio.
2) Faktor post natal
a) Faktor lingkungan biologis Ras, jenis kelamin, umur,
gizi, kepekaan terhadap penyakit, perawatan kesehatan,
penyakit kronis, dan penyakit akut.
b) Faktor lingkungan fisik Cuaca, musim, sanitasi dan
keadaan rumah
c) Faktor lingkungan sosial Stimulasi, motivasi, stres,
kelompok sebaya, ganjaran, atau hukuman yang wajar,
cinta dan kasih sayang.
d) Lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain

Universitas Muhammadiyah Gombong


13

B. Konsep Pijat Bayi


1. Pengertian Pijat
Pijat bayi merupakan sarana stimulasi kasih sayang
yang diberikan melalui pijatan yang merupakan seni perawatan
kesehatan yang dapat dilakukan sendiri dalam lingkungan
keluarga, murah, nyaman dan aman jika dilakukan dengan
tepat. Mempersiapkan generasi yang lebih baik dimulai dari masa
bayi untuk generasi yang sehat secara fisik maupun mental.
Dan pada masa bayi, stimulasi sedini mungkin sangat
penting diberikan untuk memberikan stimulasi kasih sayang
untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan yang
baik bagi bayi hingga kelak dewasa. Stimulasi kasih sayang ini
diberikan sejak dari dalam kandungan hingga bayi lahir ke dunia.
Rangsangan yang diberikan saat bayi dapat diberikan
melalui pijatan yang merupakan seni perawatan kesehatan
yang dapat dilakukan sendiri dalam lingkuangan keluarga, murah,
nyaman dan aman jika dilakukan dengan tepat. Pijat bayi dapat
dilakukan di pagi hari ketika orang tua dan bayi akan memulai hari
mereka, atau di sore atau malam hari sebelum bayi Anda tidur
untuk bersantai dan menenangkan bayi Anda dan memberi mereka
tidur malam yang nyenyak (Eka & Sari, 2014).
2. Manfaat Pijat Bayi
a. Membuat bayi semakin tenang
Selama pemijatan, bayi akan mengalami tekanan,
peregengan dan reaksi. Sirkulasi darah yang semakin
meningkat, perbaikan sirkulasi udara di kulit, dan stimulasi
kocokan atau goncangan merupakan perlakuan yang berpotensi
memberikan tekanan pada bayi yang baru lahir. Karenanya
pemijatan harus dilakukan dengan hati-hati.

Universitas Muhammadiyah Gombong


14

W2q22gvbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbdf
b. Meningkatkan efektivitas istirahat (tidur) bayi
Bayi yang otot-otonya distimulus dengan urut atau
pemijatan akan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan
tidur dengan waktu yang lama begitu pemijatan usai dilakukan
kepadanya. Selain lama, bayi nampak tidur telelap dan tidak
rewel seperti sebelumnya.
Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah
dipijat. Namun, dalam situasi lain dimana tidur lelap bayi ini
terjadi dalam waktu telalu lama, si ibu harus waspada. Sebab,
dapat terjadi berbagai kemungkinan.
Pertama, bayi tertidur bukan karena nyaman dipijat tetapi
sebaliknya, ia mersa kahabisan energi setelah ‘melawan’
perlakuan pemijatan yang sebenarnya tidak diinginkan.
Biasanya hal ini terjadi karena pemijatan dilakukan dengan
paksaan.
Kedua, tidur bayi yang terlalu lama dan sulit dibangunkan
dapat mengganggu jadwal pemberian ASI. Pemberian ASI
tetap harus cukup dan tidak boleh terlambat.
c. Memperbaiki konsetrasi bayi
Pemijatan berarti memperlancar peredaran darah. Darah
pada tubuh mengalir ke seluruh tubuh, termasuk ke otaknya.
Salah satu zat penting yang dibawa oleh darah adalah oksigen.
d. Meningkatkan produksi ASI
Pijat bayi menyebabkan bayi lebih rileks dan dapat
beristirahat dengan efektif. Bayi yang tidur dengan efektif
ketika bangun akan membawa energi yang cukup untuk
beraktivitas.
e. Membantu meringankan ketidaknyaman dalam pencernaan dan
tekanan emosi

Universitas Muhammadiyah Gombong


15

Pijat bayi berguna untuk meringankan ketidaknyamanan


atau ketidaklancaran dalam pencernaan, gangguan perut
(kolik), tekanan emosi, dan meningkatkan nafsu makan bayi.
f. Memacu perkembangan otak dan sistem saraf
Rangsangan yang diberikan pada kulit bayi akan memacu
proses myelinisasi (penyempurnaan otak dan sistem saraf)
shingga dapat meningkatkan otak ke tubuh bayi dan keaktifan
sel neuron.
g. Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan
Pemijatan dapat meningkatkan gerak peristaltil. Gerak
perisraltik menurut Thubadeau dan Patton dalam bukunya
“Anatomy Physiology” adalah semacam gelombang dan
kontraksi teratur sa;uran menuju lambung yang menggerakkan
bahan makanan agar dapat berproses dalam saluran
pencernaan.
h. Menctimulasi aktivitas nervus vagus untuk perbaikan
pernapasan
Aktivitas serat-serat nervus vagus berpengaruh pada paru-
paru. Sebuah penelitian yang dilakukan di Touch Research
Institute menunjukkan bahwa perlakuan pemijatan selama dua
puluh menit yang dilakukan setiap malam pada anak-anak asma
dapat menyebabkan mereka bernapas dengan lebih baik.
i. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Sebuah penelitian yang dilakukan di Touch Research
Institute. Miami, Florida juga menunjukkan bahwa pemijatan
memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan
jumlah sel pembunuh alami. Sel pembunuh alami ini adalah
sekelompok sel darah putih yang dapat membunuh beberapa
jemis sel tumor.
j. Mengajari bayi sejak dini tnetang bagian tubuh

Universitas Muhammadiyah Gombong


16

Memijat bayi harus disertai dengan komunikasi. Caranya


dengan tersenyum dan seolah berbicara.
k. Meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel
Pemijatan dapat memperlancar proses pengangkutan
oksigen ke sel-sel yang akan dituju. Pengankutan oksigen ini
penting agar sel-sel dapat menjalankan fungsinya dengan
normal.
l. Meningkatkan kepercayaan diri ibu
Perlu diketahui bahwa tidak semua iu ketika melahirkan
bayi akan langsung percaya diri untuk merawatnya. Ada rasa
canggung, takut, atau mungkin enggan untuk menyentuhnya.
Pemijatan dimaksudkan juga untuk melatih ibu agar lebih
totalitas dalam berinteraksi dengan bayinya.
m. Memudahkan orangtua “mengenali” bayinya
Pemijatan oleh ibu terhadap bayinya memungkinkan tangan
ibu meraba dan menyentuh seluruh tubuh bayi. Mata ibu pun
akan melihat seluruh bagian tubuh bayinya.
n. Hiburan menyenangkan keluarga
Tidak sekadar perawatan atau terapi bagi si bayi, pijat bayi
juga merupakan serana hiburan yang menyenangkan bagi
keluarga. Meskipun ada beberapa ketentuan dan persiapan
memijat yang dianjurkan bagi para orangtua.
Sebaiknya orangtua tetap melakukan pijatan tanpa beban.
Anggaplah sedang bersantai, bergembira, dan mencurahkan
segala rasa bahagia kepada buah hati.
3. Hal yang Diperhatikan Ketika Pemberian Pijat Bayi Pada
Anak-anak usia 0-1 bulan disarankan untuk melakukan
sapuan ringan saja dan, sampai tali pusar terlepas, tidak boleh
dipijat di perut. Anak usia 1-3 bulan boleh dipijat, tapi pijat lembut,
dengan tekanan ringan. Setelah bayi berusia 3 bulan atau lebih,
bayi dapat diberikan pijat bayi tekanan tinggi. (Roesli, 2013).

Universitas Muhammadiyah Gombong


17

Pijat bayi dapat dilakukan di pagi hari ketika orang tua dan
bayi akan memulai hari mereka, dan pada sore atau malam hari
sebelum bayi tidur, untuk membuat bayi merasa rileks dan nyaman
serta memberikan tidur malam yang nyenyak. Menurut Roesli
(2013), kecuali waktu ada hal – hal yang harus diperhatikan
sebelum melakukan pemijatan, seperti:
a. Bayi tidak baru saja selesai makan ataupun dalam kondisi
lapar.
b. Tangan pemijat bersih, tidak berkuku panjang dan
menggunakan perhiasan.
c. Ruang pijat tidak harus istimewa, ruangan hangat tidak akan
terlalu dingin, dan ventilasi yang baik sudah cukup.
d. Persiapkan sekitar 15 menit untuk orang tua atau babysitter
memijat bayi. Orang tua atau pengasuh harus dalam keadaan
sehat dan nyaman saat memberikan pijatan, bukan stres, karena
hal ini juga dapat berdampak pada bayi yang dipijat.
e. Baringkan bayi pada permukaan yang rata, lembut dan bersih.
f. Siapkan handuk bayi, popok dan baju ganti untuk bayi Selama
pemijatan, orang tua melakukan kontak mata dengan bayi
dengan penuh kasih sayang, dan menyanyikan atau memainkan
lagu yang menenangkan dan lembut untuk menciptakan
suasana yang nyaman bagi orang tua dan bayi. Pijat dengan
baby lotion atau minyak kelapa yang lembut pada bayi. Tidak
dianjurkan memberikan pijatan pada bayi setelah makan,
membangunkan bayi yang sedang tidur dan memberikan
pijatan khusus, memijat bayi saat bayi tidak sehat, dan
memaksa bayi untuk memijat saat tidak mau dipijat (Roesli,
2013).
4. Selama melakukan pemijatan dianjurkan melakukan hal-hal
sebagai berikut
a. Memandang mata bayi, disertai pancaran kasih sayang.

Universitas Muhammadiyah Gombong


18

b. Bernyanyi atau memutar lagu yang tenang dan lembut untuk


bayi.
c. Mengawali pijatan dengan melakukan sentuhan ringan,
kemudian menambahkan tekanan secara bertahap.
d. Sebelum melakukan pemijatan, lumurkan baby oil atau lotion
yang lembut sesering mungkin
e. Sebaiknya dimulai dari bagian kaki karena umumnya bayi lebih
menerima apabila di pijat di bagian kaki.
f. Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi anda. Jika bayi
menangis cobalah untuk menenangkannya sebelum melakukan
pemijatan.
g. Mandikan bayi segera setelah pemijatan agar bayi merasa segar
dan besih. Namun, bila dilakukan di malam hari, bayi cukup
diseka menggunakan air hangat agar bersih dari minyak.
h. Lakukan konsultasi kepada petugas kesehatan untuk mendapat
keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi,
i. Hindarkan mata bayi dari baby oil dan lotion.
5. Hal yang tidak dianjurkan saat melakukan pijat bayi
a. Memijat bayi segera setelah makan.
b. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.
c. Memijat bayi dalam keadaan bayi tidak sehat.
d. Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.
e. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.
6. Tahapan Pijat Bayi
Menurut Utami Roesli (2016)
a) Kaki
(1) Perahan cara india
Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang
pemukul soft ball. Gerakan tangan kebawah secara
bergantian, seperti memerah susu.
(2) Peras dan putar

Universitas Muhammadiyah Gombong


19

Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan


secara bersamaan. peras dan putar kaki bayi dengan lembut
dimulai dari pangkal pangkal paha kearah mata kaki.
(3) Telapak kaki
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secar
bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari
diseluruh telapak kaki.
(4) Tarikan lembut jari
Pijatlah jari-jarinya satu persatu dengan gerakan memutar
menjayhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang
lembut pada setiap ujung jari.
(5) Gerakan peregangan
Dengan menggunakan sisi dari telunjuk, pijat telapak kaki
mulai dari batas jari-jari kearah tumit, kemudian ulangi lagi
dari perbatasan jari kearah tumit. Dengan jari tangan lain
regangkan dengan lembut punggung kaki bayi pada dearah
pangkal kaki ke arah tumit.
(6) Titik tekanan
Tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan diselurih
permukaan telapak kaki dari arah tumit kearah jari-jari
(7) Punggung kaki
Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian
pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki ke arah jari-
jari secara bergantian.
(8) Peras dan putar pergelangan kaki
Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan
ibu jari dan jari-jari lainnya di pergelangan kaki bayi.
(9) Perahan cara swedia
Peganglah pergelangan kaki bayi. Gerakan tangan anda
secara bergantian dari pergelangan kaki kepangkal paha.
(10) Gerakan menggulung

Universitas Muhammadiyah Gombong


20

Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda. Buatlah


gerakan menggulung dari pangkal paha menuju
pergelangan kaki.

(11) Gerakan akhir


Setelah semua gerakan diatas dilakukan pada kaki kanan
dan kiri bayi, rapatkan kedua kaki bayi. Letakan kedua
tangan anda secara bersamaan pada pantat bayi dan pangkal
paha. Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari
paha ke arah pergelangan kaki.
a) Perut
Catatan : hindari pemijatan tulang rusuk atau ujung tulang
rusuk
(1) Mengayuh sepeda
Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti
mengayuh pedal sepeda, dari atas kebawa perut,
bergantian dengan tangan kanan dan kiri.
(2) Gerakan mengayuh sepeda dengan kaki diangkat
Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan.
Dengan tangan lainya, pijat perut bayi dari perut bagian
atas sampai ke jari-jari kaki.
(3) Ibu jari kesamping
Letakan kedua ibu jari di samping kanan dan kiri pusar
perut. Gerakan kedua ibu jari kearah tepi perut kanan
dan kiri.
(4) Bulan-matahari
Buat lingkaran searh jarum jam dengan jari tangan kiri
mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus
buntu) keatas, kemudian kembali kedaerah kanan
bawah (seolah membentuk gambar matahai) beberapa
kali. Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan

Universitas Muhammadiyah Gombong


21

setengah lingkaran mulai dari bagian kanan bawah


perut bayi sampai bagian kiri perut bayi (seolah
membentuk gambar bulan). Lakukan kedua gerakan ini
bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat bulatan
penuh (matahari), sedangkan tangan kanan akan
membuat gerakan setengah lingkaran ( bulan).
(5) Gerakan i love you
Gerakan i dimulai dengan memijat perut bayi berawal
dari bagian kiri atas kebawah dengan menggunakan
jari-jari tanagan kanan membentuk huruf “i”. Gerakan
love dimulai dengan memijat perut bayi membentuk
huruf “ L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas,
kemudian dari kiri atas kek kiri bawah. Gerakan you
simulai dari memijat perut bayi membentuk huruf “U”
terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu)
ke atas, kemudian ke kiri, kebawah, dan berakhir
diperut kiri bawah.
(6) Gelembung atau jari-jari berjalan
Letakan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi
bagian kanan. Gekan jari-jari anda pada perut bayi dari
bagian kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan
gelembung-gelembung udara.
b) Dada
(1) Jantung besar
Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan
meletakan ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda
di tengah dada bayi atau ulu hati. Buatlah gerakan
keatas sampai di bawah leher, kemudian kesamping
diatas tulang selangka, lalu ke bawah membentuk
gambar jantung, dan kembali keulu hati.
(2) Kupu-kupu

Universitas Muhammadiyah Gombong


22

Buatlah gerakan diagonal seperti gambar kupu-kupu,


dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan
memijat menyilang dari tengah dada atau ulu hati
kearah bahu kanan, dan kembali ke uli hati. Gerakan
tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.
c) Tangan
(1) Memijat ketiak
Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke
bawah. Perlu di ingat, kalau tejadi pembengkakan kelanjar
di daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan.
(2) Perahan cara india
Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan
seperti memegang soft ball, tangan kiri memegang
pergelangan tangan bayi. Gerakan tanagan kanan mulai
dari bagian pundak ke arah pergelanagn tanagn, kemudian
gerakan tangan kiri dari pundak kearah pergelangan
tangan. Demikian seterusnya, gerakan tangan kana dan kiri
ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah
memerah susu sapi.
(3) Peras dan putar
Cara lain adalah dengan menggunakan kedua tangan secara
bersamaan. Dengan cara memeras dan memutar lengan
bayi dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan
tangan.
(4) Membuka tangan
Pijat telapak tangan denga kedua ibu jari, dari pergelangan
tangan kearah jari-jari.
(5) Putar jari-jari
Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju kearah ujung
jari, dari pergelangan dengan gerakan memutar. Akhiri
dengan melakukan tarikan lembut pada tiap ujung jari.

Universitas Muhammadiyah Gombong


23

(6) Punggung tangan


Letakan tangan bayi diantara kedua tangan anda, usap
punggung tangan bayi dari pergelangan tangan ke arah jari-
jari dengan lembut.
(7) Peras dan putar pergelangan tangan
Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan
jari-jari telunjuk.
(8) Perahan cara swedia
Gerakan tangan kanan dan tangan kiri anda secara
bergantian mulaidari pergelangan tangan kanan ke arah
pundak. Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan tangan
kiri kearah pundak.
(9) Gerakan menggulung
Peganglah lengan bayi bagian atas atau bahu dengan kedua
telapak tangan, bentuklah gerakan menggulung dari
pangkal lengan menuju ke arah pergelangan tangan.
d) Muka
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka
(1) Dahi : menyetika dahi ( open book)
Letakan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan
dahi, tekan jari-jari anda dengan lembut mulai dari
tengah dahi keluar kesampingkanan dan kiri seolah
menyetrika dahi atau membuka lembaran buku.
Gerakan kebawah kedaerah pelipis, buatlah lingkaran-
lingkaran kecil di daerah pelipis, kemudian gerakan
kedalam melalui daerah pipi bawah.
(2) Alis : menyetrika alis
Letakan kedua ibu jari anda diantara kedua alis mata.
Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut
pada alis mata dan di atas kelopak mata, mulai dari
tengah ke samping seolah menyetrika alis.

Universitas Muhammadiyah Gombong


24

(3) Hidung : senyum 1


Letakan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis,
tekan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun
melalui tepi hidung ke arah pipi dengan membuat
gerakan ke samping dan ke atas seolah membuat bayi
tersenyum.
(4) Mulut bagian atas : senyum 2
Letakan kedua ibu jari diatas mulut dibawah sekat
hidung. Gerakan kedua ibu jari anda dari tengah ke
samping dan ke atas ke daerah pipi seolah membuat
bayi tersenyum.
(5) Mulut bagian bawah :senyum 3
Letakan kedua ibu jari anda di tengah dagu, tekan
kedua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke
samping, kemudian keatas kearah pipi seolah membuat
bayi tersenyum.
(6) Lingkaran kecil di rahang
Dengan jari kedua tangan buatlah lingkaran-lingkaran
kecil di daerah rahang bayi.
(7) Belakang telinga
Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan
tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan dan
kiri, gerakan ke arah pertengahan dagu.
e) Punggung
(1) Gerakan maju mundur
Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan
kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan,
pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju
mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari
bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke
leher.

Universitas Muhammadiyah Gombong


25

(2) Gerakan menyetrika


Pegang pantat bayi dengan tangan kanan, dengan
menggunakan tangan kiri pijatlah mulai dari leher ke
bawah sampai bertemu dengan tangan kanan yang
memegang pantat bayi seolah menyetrika punggung.
(3) Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki
Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini
dengan tangan kanan memegang kaki bayi dan gerakan
dilanjutkan sampai ke tumit kaki bayi.
(4) Gerakan melingkar
Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah geraka-
gerakan melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk
turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang
punggung sampai ke pantat. Mulai dengan lingkaran-
linkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran yang
lebih besar di daerah pantat.
(5) Gerakan menggaruk
Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan
anda pada pungung bayi, buat gerakan menggaruk
kebawah memanjang sampai ke pantat bayi.
f) Gerakan relaksasi
Membuat goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan
halus, melambung-lambungkan secara lembut adalah
contoh gerakan relasasi. Teknik relaksasi mudah dan
sederhana, dapat dikerjakan bersama-sama pijat bayi atau
terpisah dari pijat bayi. Misalnya waktu ibu mulai memijat
bagian kaki bayi, ternyata bagian kakinya tegang dan kaku,
gunakan sentuhan relaksasi dan suara untuk membuat bayi
menjadi rileks.sentuhan relaksasi ini dapat dipakai untuk
memulai gerakan pada setiap bagian badan bayi.
g) Peregangan

Universitas Muhammadiyah Gombong


26

Gerakan peregangan ini dapat dilaksanakan diantarapijatan


atau diakhir pijatan, setiap gerakan pereganagn dapat
dilakukan sebanyak 4-5 kali.

(1) Tangan di silangkan


Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan silangkan
keduanya di dada, luruskan kembali kedua tangan bayi
kesamping.
(2) Membentuk diagonal tangan dan kaki
Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri
bayi di atas tubuh bayi hingga membentuk garis
diagonal. Selanjutnya, tarik kembali kaki kiri dan
tangan kanan bayi ke posisi semula. Lakukan gerakan
yang sama pada kaki kiri dan tangan kanan bayi.
(3) Menyilangkan kaki
Peganglah pergelangan kaki kanan dan kaki kiri bayi,
lalu silangkan ke arah atas. Buatlah silangan hingga
mata kaki kanan bagian luar bertemu mata kaki kiri
bagian dalam, setelah itu kembalikan pada posisi
semula. Peganglah pergelangan kaki kanan dan kaki
kiri bayi, lalu silangkan ke arah atas. Buatlah silangan
hingga mata kaki kanan bagian dalam bertemu mata
kaki kiri bagian luar, setelah itu kembalikan pada posisi
semula.
(4) Menekuk kaki
Pegang pergelangan kaki kana dan kiri bayi dengan
dalam posisi kaki lurus, lalu tekuk lutut kaki secara
perlahan ke arah perut bayi.
(5) Menekuk kaki bergantian

Universitas Muhammadiyah Gombong


27

Gerakan yang dilakukan sama seperti gerakan menekun


kaki hanya saja kaki di tekuk secara bergantian.
7. Indikasi dan Kontraindikasi Pemberian Pijat Bayi
Indikasi dari pijat bayi menurut Globalmed Learning
Center (2015) terdapat 5 indikasi dari pijat bayi yaitu:
a. Bayi lahir premature
b. bayi dengan berat badan kurang
c. Bayi sulit makan
d. Bayi yang rewel
e. Bayi yang sehat untuk merangsang perkembangan motorik
Kontra indikasi dari pijat bayi menurut Globalmed
Learning Center (2015) terdapat 6 poin kontra indikasi dari pijat
bayi yaitu:
a. Memijat bayi langsung setelah selesai makan
b. Memijat saat bayi tidur
c. Memijat dalam keadaan demam
d. Memaksa bayi yang tidak mau di pijat
e. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
f. Membangunkan bayi khususnya untuk pemijatan

Berdasarkan penelitian Aco Tang (2018), dapat disimpulkan


bahwa terdapat pengaruh pemberian pijat bayi terhadap kualitas
tidur bayi sebagaimana yang didapatkan dalam penelitian ini yang
telah diuji dengan analisis statistik dengan hasil nilai yang
signifikan yakni p=0,003. Penelitian ini juga hampir sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Minarti dan Utami (2012), yang
menyatakan bahwa pemberian pijat bayi dapat mempengaruhi
kualitas tidur bayi usia 3 hingga 6 bulan (p=0,000).

Penelitian lain yang hampir senada juga dilakukan oleh


Warsini dan Nugraini (2016), yang melakukan intervensi pijat bayi
setiap hari selama seminggu dan diperoleh rata-rata lama tidur bayi

Universitas Muhammadiyah Gombong


28

adalah 11 jam dan paling lama 18 jam dengan rata-rata tidur 15,9
jam per hari sedangkan yang tidak diintervensi pijat bayi lama tidur
paling sedikit 12 jam dan paling lama 17 jam dengan rata-rata tidur
13,9 jam per hari.

Bayi yang telah dipijat dalam penelitian ini menunjukkan


peningkatan kualitas tidur yang ditandai dengan durasi tidur yang
lebih lama yaitu 15-18 jam per hari, tersenyum saat terbangun,
waktu untuk menidurkan bayi cukup tidur atau kualitas tidurnya
baik yaitu akan lebih mudah jatuh tertidur, tampak lebih bugar saat
bangun tidur, tidak rewel dan tidak memerlukan tidur siang yang
melebihi kebutuhan sesuai dengan perkembangannya.

C. Tidur Bayi
1. Pengertian
Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap
lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama 16-
20 jam sehari. Memasuki usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak
tidur malam dibanding siang. Sampai usia 3 bulan, bayi baru lahir
akan menghabiskan waktu tidurnya sekitar 15-17 jam, dengan
pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur
malam (Korompis et al., 2019).
Menurut Camaru (2011) tidur merupakan fenomena alami
yang dikategorikan sebagai berkurangnya atau hilangnya
kesadaran, kinerja otot dan aktivitas sensorik (Rambe, 2019).
2. Manfaat tidur bayi
Tidur adalah salah satu rangsangan untuk pertumbuhan
otak. Sekitar 75% hormon pertumbuhan diekskresikan saat anak
tidur. Hormon ini memiliki tugas merangsang pertumbuhan tulang
dan jaringan, dan mengatur metabolisme tubuh, termasuk otak.
Selain itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh untuk
memperbaiki dan memperbarui semua sel yang ada dalam tubuh.

Universitas Muhammadiyah Gombong


29

Proses pembaruan sel ini akan berlangsung lebih cepat ketika Bayi
tertidur daripada saat bangun. pada tahun pertama otak bayi akan
tumbuh 3 kali dari keadaan lahir atau sekitar 80% dari otak orang
dewasa (Ifalahma, 2016).
Oleh karena itu, bayi yang tidur lebih lama, pertumbuhan
dan perkembangan bayi akan tercapai secara optimal dan itu akan
memungkinkan tubuh untuk memperbaiki dan memperbarui semua
sel dalam tubuh (Walker et al., 2017).
3. Pola Tidur Bayi
Tahapan tidur pada anak dan orang dewasa ternyata pula
pada bayi baru lahir, yaitu tidur tenang atau nonREM dan tidur
aktif atau REM. Pada bayi normal, anak dan orang dewasa
mempunyai periode REM dan nonREM yang berubah-ubah,
beberapa kali selama tidur malam hari (Medise, 2011). Menurut
Maya Widyawati (2008), kebutuhan tidur tidak hanya dilihat dari
aspek kuantitas saja namun juga kualitasnya. Dengan kualitas tidur
yang baik, pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat dicapai
secara optimal (Noorbaya et al., 2020).
Tidur nyenyak sangat penting bagi bayi usia tiga hingga
enam bulan menghabiskan 14-15 jam untuk tidur (Saryono
2012). Bayi biasanya terbangun dua atau tiga kali setiap
malamnya pada peride usia lahir hingga enam bulan, satu atau
dua kali untuk usia enam bulan hingga satu tahun, dan
terbangun sekali pada usia satu atau dua tahun Sears (2007).
Seringnya bangun dapat menjadi masalah karena menyimpang
dari pola tidur biasanya (Noorbaya et al., 2020).
Bayi yang baru lahir biasanya tidur 14-18 jam sehari, 50%
tidur NREM (Non-Rapid Eye Movement), banyak waktu tidur bayi
baru lahir dilewatkan pada tahap III dan IV tidur NREM (Non-
Rapid Eye Movement), setiap siklus sekitar 45-60 menit. Pada bayi
tidur biasanya tidur 12-14 jam sehari, 20-30% tidur REM (Rapid

Universitas Muhammadiyah Gombong


30

Eye Movement), tidur lebih lama pada malam hari dan punya pola
terbangun sebentar. Menginjak usia toddler biasanya tidur sekitar
10-12 jam sehari, 25% tidur REM (Rapid Eye Movement), banyak
tidur pada malam hari, terbangun dini hari berkurang, siklus
bangun tidur normal sudah menetap pada umur 2-3 tahun (Asmadi,
2009).
Jumlah lama tidur tiap usia juga berbeda tergantung faktor
fisik, psikis dan lingkungan. Pada usia 6-9 bulan memerlukan
waktu tidur sekitar 14 jam perhari dan mereka sudah bisa tidur
selama tujuh jam sekali waktu. Bayi mungkin melakukan satu atau
dua kali tidur siang per hari, yaitu sekali di pagi hari dan sekali di
sore hari. Pada usia 9-12 bulan, bayi tidur dalam tempo sekitar 12
jam di malam hari dan tidur siang dua kali sehari dalam tempo satu
jam atau dua jam sekali waktu (Pamungkas 2016).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur Bayi
Menurut Potter dan Perry (2010), kualitas dan kuatintas
tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas tersebut dapat
menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan
memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya.
Faktor-faktor tersebut yaitu:
a. Lingkungan
Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi bayi
dapat mempercepat terjadinya proses tidur. Lingkungan fisik
tempat bayi tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk
tidur dan tetap tertidur.
b. Latihan fisik
Kelebihan akibat aktivitas fisik yang tinggi dapat
memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan
energi yang telah dikeluarkan. Aktivitas bayi yang dapat
membuat mereka kehilangan energi seperti bangun pada malam

Universitas Muhammadiyah Gombong


31

hari, menangis, bergerak, tidur terlentang yang menyebabkan


mereka kehilangan lebih banyak panas tubuh, dan sebagainya.
c. Nutrisi
Faktor penting untuk memaksimalkan periode emas
pertumbuhan otak adalah terpenuhinya nutrisi dan kecukupan
tidur bayi. Asi terbukti mengandung alfa protein yang cukup
tinggi, alfa protein merupakan protein utama pada whey protein
yang merupakan protein halus dan mudah dicerna.
Alfa protein kaya akan asam amino esensial yang sangat
berguna untuk tumnug kembang bayi, terutama triptofin.
Triptofin adalah asam amino yang berperan dalam proses
neutrotranmitter dan pengantar pola hidup (neurobehavioral)
dimana salah satu fungsinya adalah mengatur pola tidur. Bayi
yang sulit tidur atau sering terbangun dari tidurnya karena
merasa kenyang.
Karena itu, penuhi kebutuhan makanan dan minum bayi
sebelumtidur. Jika kebutuhan fisiknya dipenuhi, bayi tidak lagi
sering terbangun di tengah malam. Selain itu, memberikana
makanan terlalu banyak pada bayi terutama susu akan
membeuat kantong kemih kencang pada malam hari dan
keadaan ini akan membuat bayi lebih sering terbangun.
d. Penyakit
Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan
fisik dapat menyebabkan masalah tidur. Pada bayi adanya
gangguan atau rasa sakit pada gigi, telinga, kulit saluran napas,
saluran cerna, saluran kemih, otot atau tulangnya dapat
mengganggu tidur bayi.
5. Masalah-Masalah Tidur Bayi
Masalah tidur bayi merupakan masalah yang paling lazim
dikeluhkan kepada dokter anak dan profesi keperawatan lainnya.
Penggabungan lama tidur malam hari yang disebut tidur sepanjang

Universitas Muhammadiyah Gombong


32

malam mempercepat proses kematangan selama 1 tahun pertama


kehidupan (Rambe, 2019).
Namun 20-30% bayi tidak berhasil mencapai tujuan ini dan
tidur mereka terus menerus terfragmentasi. Bila tidak diatasi
masalah terbangun di malam hari dapat berlangsung hingga
dewasa, masalah ini dikaitkan dengan masalah perilaku dan
temperamen yang sulit pada anak-anak (Sadeh, 2013).
Kekahawatiran mengenai tidur bayi seringkali terjadi
selama masa bayi. Terkadang kekhawatiran ini merupakam dasar
bagi orang tua yang menanyakan apakah bayinya membutuhkan
tidur tambahan, bayi yang aktif selama periode bangaun dan
tumbuh normal memiliki jumlah waktu tidur yang cukup (Rambe,
2019).
Kebutuhan tidur bayi yang cukup ditentukan selain oleh
jumlah faktor jam tidur (kuantitas tidur), juga oleh kedalaman tidur
(kualitas tidur). Kualitas tidur bayi tidak hanya berpengaruh pada
perkembangan fisik, tapi juga sikapnya keesokan harinya
(Wicaksono, 2012).
Menurut Palermo, Wilson Lewandoswski, Foliver Sokol,
dan Murray (2010), Bayi yang tidur cukup tanpa sering terbangun
akan lebih bugar dan tidak gampang rewel. Pengukuran yang
akurat dari gangguan tidur dan perilaku yang terkait diperlukan
dalam pengaplikasian perawatan klinis sebagai intevensi,
pengekuran tidur juga penting untuk menggambarkan perbedaan
pada populasi pediatric (Eka & Sari, 2014).
Untuk bayi atau infant kuisioner yang paling tepat
digunakan ialah Brief Infant Sleep Questionnarie. BISQ adalah
salah satu instrumen skrining untuk menjaring tidur pada bayi,
kuisioner ini merupakan kuisioner singkat untuk menjaring
ganggungan tidur pada bayi secara dini dan tela diuji coba melalui
dua studi.

Universitas Muhammadiyah Gombong


33

BISQ daoan dugunakan untuk mengkaji kualitas tidur bayi


baru lahir atau berumur 0 bulan. Kuisioner ini berisi 13 pertnyaan
tentang usia, jenis kelamin, urutan kelahiran, durasi tidur malam
dan siang hari, pengaturan tidur, posisi tidur, lokasi tidur, waktu
tidur pada malam hari, berapa lama waktu bayi terbangun malam
hari juga cara bayi tidur (Sadeh, 2004).
Pengukuran BISQ berhubungan secara signifikan dengan
pengukuran tidur dari sleep diaries dan actigraphy. Perangkat ini
bersifat subyektif karena kuisioner diisi berdasarkan pengamatan
individu. Namun, karena bayi masih berusia dibawah 2,5 tahun
maka kuisioner ini yang paling digunakan (shrestha, 2015).
Menurut Shrestha, dkk (2015), kuisoner ini juga telah
digunakan dalam penelitian di Indonesia. Salah satunya penelitan
yang dilakukan oleh Ratna, Berthiana, dan Aden (2013) di kota
Palangka Raya yang meneliti tentang pengaruh pijat bayi dengan
kualitas tidur bayi.
Pengukuran kualitas tidur bayi menggunakan Brief Infant
Sleep Questionnarie (BISQ) yang memiliki 5 pertanyaan
terstruktur dengan penilaian 1-5 menunjukkan masalah berat, 6-19
menunjukkan masalah ringan, sedangkan 11-15 menunjukkan tidak
ada masalah dalam tidur, telah dilakukan uji validitasi dan
reliabilitasi terhadap kuesioner BISQ (Sendi, Farida, dan Elisa,
2017).
Penelitian (Aco Tang, Djohan Aras et al., 2018) tentang
pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 1-4 bulan.
Menggunakan kuesioner yang telah diuji validitasnya dan pedoman
wawancara. Kuesioner kualitas tidur bayi yang digunakan mengacu
pada Morrel’s Infant Sleep Questionnaire dan A Brief Infant Sleep
Questionnarie (BISQ) Problems yang telah diuji validitasnya. Data
yang terkumpul dari kuesioner diberikan skor dan kategorikan
menjadi 3 yaitu yang memiliki kualitas tidur baik jika skor yang

Universitas Muhammadiyah Gombong


34

diperoleh dari pertanyaan kuesioner 35-45, kualitas tidur sedang


atau cukup baik 25-34 dan kualitas tidur buruk 15-24, data diambil
sebelum pemberian pijat bayi dan setelah dilakukan pijat bayi
sebanyak 6 kali selama 2 minggu.
6. Kualitas tidur
Kualitas tidur bayi merupakan ukuran yang digunakan
untuk menilai kemudahan bayi dalam memulai dan
mempertahankan waktu tidurnya. Kualitas tidur yang baik jika
lama waktu tidurnya seimbangan antara tidur malam dan siang hari
(Abdurrahman,2015). Bayi dengan kualitas tidur yang buruk
memberikan dampak yang negatif pada perkembangannya, seperti
bayi menjadi mudah emosi serta konsentrasi dan imunitas tubuh
menurun.
Kualitas tidur yang baik sangat penting bagi semua orang
dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Karena tidur yang
nyenyak sangat penting bagi pertumbuhan terutama bagi bayi. Saat
tidur pertumbuhan otak bayi mencapai puncaknya. (Motors &
Europe, 2016). Tidur dengan kualitas yang baik sangat penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan yang efektif pada bayi.
(Koinis-Mitchell et al., 2012).
Pada umumnya bayi baru lahir memerlukan waktu tidur
hampir sepanjang waktu dan setelah usia bayi 6 bulan, bayi tidur
sekitar 13 jam per hari. (Motors & Europe, 2016), anak usia 2
tahun memerlukan tidur 12 jam termasuk tidur siang, usia 4 tahun
selama 10-12 jam, dan usia remaja sekitar 9 jam per hari (Gregory,
2002).
Kualitas tidur yang buruk pada bayi dapat menyebabkan
beberapa masalah seperti penurunan kekebalan tubuh, gangguan
pertumbuhan fisik dan gangguan perkembangan otak bayi.
(Geometry & Analysis, 2011). Bayi dikategorikan memiliki
gangguan tidur atau kualitas tidur buruk apabila ditemukan satu

Universitas Muhammadiyah Gombong


35

atau lebih keadaan seperti lama tidur malam kurang dari 9 jam,
terbangun lebih dari 3 kali di malam hari, dan bayi menghabiskan
lebih dari 1 jam bangun tiap malam (Sadeh, 2004).

D. Kerangka teori

Bayi

Pertumbuhan dan
perkembangan

Tahap-tahap perkembanagan
Kebutuhan dasar tumbuh kembang
1. Tahap perkembangan bayi usia 0-3 bulan
1. Asuh (kebutuhan fisik-biomedis)
2. Tahap perkembangan bayi usia 3-6 bulan
2. Asih (kebutuhan emosi dan kasih
3. Tahap perkembangan bayi usia 6-9 bulan
sayang)
4. Tahap perkembanganbayi usia 9-12
3. Asah (kebutuhan stimulasi)
bulan

Manfaat pijat bayi


1. Membuat bayi semakin tenang
2. Meningkatkan efektivitas istirahat (tidur) bayi Pijat Bayi
3. Memperbaiki konsentrasi bayi meningkatkan
produksi ASI
4. Membantu meringankan ketidaknyamanan dalam
pencernaan dan tekanan emosi
5. Memacu perkembangan otak dan system saraf
6. Meningkatkan gerak peristaltic untuk pencernaan Universitas Muhammadiyah Gombong
7. Menstimulasi aktivitas nervus vagus untuk
perbaikan pernapasan
36

Kualitas tidur bayi

Gambar 1.1 Kerangka Teori. Gandasetiawan (2011), Nursallam (2013).

E. Kerangka Konsep
Kerangka Konsep adalah model konseptual yang berkaitan dengan
bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan
secara logis beberapa faktor yang dianggap pentingg untuk masalah
(Hidayat, 2014).

Variabel Bebas Variabel Terikat

Pijat Bayi Kualitas Tidur Bayi

Gambar 1.2 Kerangka Konsep

= Diteliti

= Berhubungan

F. Hipotesis

Universitas Muhammadiyah Gombong


37

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap


permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2010).
Dari kajian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini dapat di
rumuskan sebagai berikut:
H: Adakah Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 1-3
Bulan

Universitas Muhammadiyah Gombong


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain atau rancangan penelitian


Penelitian ini menggunakan rencana penelitian ekperimental.
Penelitian eksperimental merupakan susatu rancangan penelitian yang
digunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan adanya
keterlibatan penelitian dalam melakukan manipulasi terhadap variable
bebas (Nursalam, 2016). Jenis penelitian ini menggunakan pre-
eksperimental.
Metode penelitian yang digunakan penelitian ini yaitu metode
penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. One-Group Pretest-Postets
Design ini termasuk ke dalam penelitian Pre-Eksperimental Design
(nondesign). Rancangan One-Group Pretest-Posttest Design ini terdiri atas
satu kelompok yang telah ditentukan. Di dalam rancangan ini dilakukan
tes sebanyak dua kali, yaitu sebelum diberi perlakuan disebut pretest dan
sesudah diberi perlakuan disebut posttest.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah suatu wilayah yang didalamnya terdapat subjek atau
objek yang memiliki kualitas atau karakteristik yang sudah ditetapkan
peneliti untuk bahan penelitian dan pencarian kesimpulan (Sugiyono,
2011). Populasi dalam penelitian ini adalah 15 bayi usia 1-3 bulan
yang melakukan pijat di PMB Restu Bunda
2. Sampel
Sample adalah sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki
populasi (Sugiyono, 2011). Teknik sampling yang digunakan dalam
pengambilan sampel penelitian ini adalah total sampling. Total
sampling merupakan cara atau teknik pengambilan jumlah dari
karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2009). Alasan
penggunaan teknik total sampling adalah dikarenakan jumlah dari
39

seluruh populasi kurang dari 100 jumlah populasi. Sampel dalam


penelitian ini berjumlah 15 bayi
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian sebagai
berikut:

a. Kriteria Inklusi
1) Bayi usia 1-3 Bulan
2) Bayi sehat jasmani
3) Ibu bersedia anaknya menjadi responden
b. Kriteria Ekslusi
1) Bayi dalam masa pengobatan
2) Bayi yang mempunyai kelainan bawaan

C. Tempat dan Waktu


Penelitian ini dilakukan di PMB Restu Bunda pada bulan Agustus –
September 2022

D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian memiliki hubungan yang satu dengan
lainnya. Hubungan antar variabel sangat kompleks dikarenakan variabel-
variabel tersebut saling berinteraksi (Sugiyono, 2012).
Secara teoritis bahwa adanya hubungan antara variabel yang
bersifat interaksi,Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pijat Bayi,
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kualitas Tidur Bay.

E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Universitas Muhammadiyah Gombong


40

Variabel Bebas Terapi sentuhan yang Observasi 1 : Ya Ordinal


dilakukan lebih 2: Tidak
Pijat Bayi mendekati usapan-
usapan halus atau
rangsangan raba
(taktil) yang
dilakukan
dipermukaan kulit

Variabel Terikat Tidur nyenyak yang Kuesioner 1. kualitas tidur baik Ordinal
memperlihatkan tidak Brief Infant (skor 35-45)
Kualitas Tidur ada tanda adanya Screening 2.Kualitas tidur sedang
Bayi Usia 1-3 masalah pola tidur Questionnair atau cukup baik
Bulan bayi usia 1-3 bulan e (BISQ) (skor 25-45)
yang diukur saat 3. Kualitas tidur buruk
sebelum dan ketika 2 (skor 15-24)
minggu pijat bayi
selama 15-30 menit

F. Instrumen Penelitian
1. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, alas
yang empuk,dan lembut misalnya kasur atau busa yang dilapisi
dengan kain lembut, handuk atau lap, baju ganti untuk mengganti baju
lama usai pemijatan, minyak untuk pemijatan (baby oil, lotion dan
minyak zaitun) untuk memijat. kuesioner 35-45, kualitas tidur sedang
atau cukup baik 25-34 dan kualitas tidur buruk 15-24,
2. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk variabel
independen yaitu pijat bayi menggunakan lembar observasi jadwal
pijat, SOP bayi, sedangkan untuk kualitas tidur menggunakan lembar
kuesioner yang telah dilakukan uji validitasi dan reliabilitasi terhadap
kuesioner BISQ (Sendi, Farida, dan Elisa, 2017).

G. Uji dan Realiabitasi Instrumen

Penelitian ini tidak melakukan uji validitas dan rehabiltas kuisioner


karena dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang sudah baku.

H. Etika Penelitian

Universitas Muhammadiyah Gombong


41

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti perlu


mendapatkan rekomendasi dari institusi dengan mengajukan permohonan
ijin kepada lembaga/institusi tempat penelitian. Setelah mendapatkan
barulah melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika
penelitian yang meliputi :
1. Informed consent
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan
diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dan disertai judul
penelitian dan manfaat penelitian. Bila responden menolak aka
peneliti tidak memkasa dan tetap menghormati hak- hak responden.
2. Anonymity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden dengan cara tidak
memeberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya
menulsikan kode pada lembar pengumpulan data.
3. Confidentialy (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya data
tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian (Notoadmodjo,
2012).

I. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan proses dalam penelitian
dengan tujuan utama dalam memeperoleh data (Sugiyono, 2016). Teknik
pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan
lembar kuesioner. Tahap pengambilan data penelitian meliputi :
1. Tahap Awal
a. Mengajukan studi pendahulu, jika sudah disetujui dan mendapatan
surat ijin pendahuuan dari Universitas Muhammadiyah Gombong,
maka peneliti menyerahkan surat tersebut kepada tempat penelitian.
a. Melaksanakan studi pendahuluan oleh peneliti terhadap fenomena
yang ada di tempat penelitian.

Universitas Muhammadiyah Gombong


42

b. Mengajukan proposal penelitian Kebidanan Program Sarjana


kepada tempat penelitian.
c. Mengajukan uji etik yang diajukan kepada komite etik Universitas
Muhammadiyah Gombong. Setelah itu dinyatakan lolos uji etik,
peneliti diperbolehkan mengajukan surat ijin penelitian kepada
tempat penelitian
2. Tahap Penelitian
a. Penelitian melakukan identifikasi responden ditempat penelitian
sesuai dengan kriteria inklusi penelitian yang telah ditentukan.
b. Setelah mendapatkan subjek sesuai kriteria inklusi, penelitian
memberikan penjelasan kepada subjek penelitian tentang tujuan,
manfaat penelitian yang dilakukan kepada subjek.
c. Memberikan surat persetujuan informd consent kepada responden
d. Memberikan kuesioner pretest kualitas tidur sebelum terapi pijat
bayi kepada responden setelah itu baru melakukan pemijatan
selama 15-30 menit. Pemijatan akan dilakukan dalam waktu 2
kali seminggu selama 2 minggu.
e. Setelah hari ke -14 maka akan di berikan posttest kuesioner
kualitas tidur bayi
f. Penelitian melakukan evaluasi terdapat pengaruh atau tidak pijat
yang dilakukan terhadap kualitas tidur bayi.
3. Tahap akhir
Mengelolah hasil penelitian dengan SPSS
4. Selain itu jenis data dapat di kelompokan menjadi:
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber
data yang dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono, 2018). Pada
penelitian ini data primer didapatkan langsung dari responden
dengan membagikan kuesioner yang sudah diujicobakan dan
pengisian kuesioner penelitian oleh responden dan mengisi
lembar observasi.

Universitas Muhammadiyah Gombong


43

b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang didapatkan dari bermacam
sumber data yang telah ada, misalnya data ini didapatkan dari
jurnal, dokumen, laporan dan lain-lain (Sugiyono, 2018).

J. Teknik Pengelolahan Data


1. Editing
Editing ini dilakukan dengan cara mengoreksi data yang telah diproses
yang meliputi kebenaran pengisian, kelengkapan jawaban, dan
relevansi jawaban.
2. Scoring
Scoring adalah memberikan skor (scoring) atau penilaian terhadap
item- item yang perlu diberi penilaian (Arikunto, 2019).
3. Tabulating Data
Sebelum diklasifikasikan, data terlebih dahulu dikelompokkan
menurut kategori yang telah ditentukan selanjutnya data ditabulasikan
sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel.
4. Entry data
Merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer
yang selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan program
Statistical Programe for Sosial Science (SPSS).

5. Cleaning
Sebelum dilakukan proses analisa data, terlebih dahulu
dilakukan kegiatan pembersihan data supaya terbebas dari kesalahan
(Notoatmodjo, 2012).

K. Analisis Data

Universitas Muhammadiyah Gombong


44

1. Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap
tiap variabiel dari hasil penelitian, yaitu variabel bebas (Pijat Bayi) dan
variabel terikat (Kualitas Tidur Bayi Usia 1-3 Bulan). Analisis ini
dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan tiap variabel yang
diteliti secara terpisah dengan cara membuat tabel distribusi mean dan
median dari masing-masing variabel.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
kedua variabel (Sugiono, 2014). Pada penelitian ini uji bivariat
dilakukan untuk melihat hubungan 2 variabel, yaitu Pijat Bayi dan
Kualitas Tidur Bayi Usia 1-3 Bulan. Ujistatistik dalam pnelitian ini
dibantu dengan komputerisasi menggunakan SPSS, dalam mengetahui
hubungan antar variable penelitian menggunakan Uji-Wilcoxon.

Universitas Muhammadiyah Gombong


DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman SM. Pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi di desa
Tabumela kecamatan Tilango kabupaten Gorontalo. Gorontalo:
Universitas Negeri Gorontalo; 2015
Anggraini, R. D., & Sari, W. A. (n.d.). PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP
KUALITAS TIDUR BAYI USIA 0-6 BULAN. 25–32.

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta Hartini. 2009. Kebutuhan Tidur Bayi Dan Anak-Anak

Eka, P., & Sari, K. (2014). Efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bayi usia 6 bulan di kelurahan bintaro jakarta.

Ifalahma, D. dan A. S. (2016). Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur


Bayi Di Kelurahan Kadipiro Banjarsari Surakarta. Infokes, 6(2), 1–4.

Korompis, M. D., Tomboka, S. G. J., & Tendean, S. C. (2019). Baby Massage


Impact on Quality of Sleep for Baby Age 0-6 Months in Winenet Poskesdes I.
February, 97–101.
Maharani, Sendi, Farida Sukowati, and Elisa Ulfiana. "Pengaruh Kombinasi Pijat
Bayi Dengan Musik Klasik Mozart Terhadap Berat Badan Dan Kualitas
Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan." Jurnal Kebidanan 6.13 (2017): 57-63.
Nazwa, N.U. (2015). Rahasia Ibu Pintar, Panduan Merawat Bayi Pasca
Persalinan Sampai 12 Bulan. Yogyakarta: Katahati
Noorbaya, S., Nindya, R., & Siti, M. (2020). THE EFFECT OF BABY MASSAGE
TOWARD BABY SLEEP QUANTITY ON HE AGE OF 3-6 MONTHS IN
SOUTH SEMPAJA SUB-DISTRICT , NORTH SAMARINDA IN 2019.
4(January), 37–42. https://doi.org/10.31674/mjmr.2020.v04i01.006
Notoatmodjo, S. (2012). Meteodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Nur, S., Febriyanti, U., Munjilah, W., Maryaningtyas, N. N., & Hudhariani, R. N.
(2020). The Effect of Baby Massage Toward the Development of Three
Months Baby. 436(May 2019), 713–716.
Nursalam, (2013). Konsep penerapan metode penelitian ilmu keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Pamungkas, B., A., & Susilanningsih, E., Z. (2016). Pengaruh Pijat Bayi
terhadap Kualitas Bayi Umur 0-6 Bulan di Puskesmas Kartasura.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Pijat, P., Terhadap, B., Tidur, K., & Usia, B. (2018). GLOBAL HEALTH
SCIENCE , Volume 3 No . 1 , Maret 2018 ISSN 2503-5088 GLOBAL
HEALTH SCIENCE ----- http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs
GLOBAL HEALTH SCIENCE , Volume 3 No . 1 , Maret 2018 ISSN 2503-
5088 GLOBAL HEALTH SCIENCE ----- http://jurnal.csdforum. 3(1), 12–
16.

Universitas Muhammadiyah Gombong


Potter PA, Perry AG. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan
Praktik Edisi 4 Volume 1. Jakarta : Buku Kedokteran EGC; 2010
Rambe, K. S. (2019). Pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi umur 0-6
bulan di desa pasar latong kecamatan lubuk barumun kabupaten padang
lawas tahun 2019 kumala sari rambe. 3(4), 71–77.
Riksani R. 2012. Keajaiban ASI (Air Susu Ibu). Cipayung: Dunia Sehat
Riksani, R. 2012. Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi. Jakarta : Niaga Swadaya
Rismawati, Nahira, & Nuraeni. (2019). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas
Tidur Bayi Usia 6-12 Bulan Di Puskesmas Kassi- Kassi Makassar. Seminar
Nasional Sains, Teknologi, Dan Sosial Humaniora UIT, 2009.
Roesli U, 2013 Pedoman pijat bayi. Jakarta: PT Pustaka Pembangunan Swadaya
Nusantara;
Roesli, U. (2016). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: PT. Trubus Agriwidya
Sadeh, A., et al. (2009). Sleep And Sleep Ecology In The First 3 Years : A
WebBased Study.Journal Of Sleep Research, 18(1), 60-73.
https://doi.org/10.1111/j.1365-2869.2008.00699.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (p. 63).
Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Trivedi, D. (2015) “Cochrane Review Summary: Massage for promoting mental
and physical health in typically developing infants under the age of six
months,” Primary health care research & development, 16(1), pp. 3–4. doi:
10.1017/S1463423614000462.
WHO. (2018). MATERNAL MORTALITY.

Universitas Muhammadiyah Gombong


LAMPIRAN

Universitas Muhammadiyah Gombong


Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Bulan
No Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agust- Sept- Okt- Nov-

Penentuan Tema
1
Penyusunan Proposal
2
Uji Turnitin sebelum ujian
3 proposal
Ujian Proposal
4
Uji Etik
5
Pengambilan Data Hasil Penelitian
6
Penyusunan Hasil Penelitian
7

Uji Turnitin Sebelum Ujian Hasil


penelitian
8
Ujian Hasil Penelitian
9

Universitas Muhammadiyah Gombong


Lampiran 2. Surat Izin Studi Pendahuluan

Universitas Muhammadiyah Gombong


Lampiran 3. Jawaban Surat Izin Studi Pendahuluan

Universitas Muhammadiyah Gombong


Lampiran 4. Informed Consent
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawa ini :


Nama :
Umur :
Alamat:
Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang
dilakukan oleh Medzelia Efenti Lestari dengan judul penelitia “Pengaruh Pijat
Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 1-3 Bulan”
Setelah saya mendapatkan penjelasan dari peneliti, saya sudah memahami
prosedur dari penelitian ini. Saya juga menyadari bahwa penelitian yang
dilakukan tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi saya. Selanjutnya saya
tidak akan menuntut jika terjadi sesuatu di kemudian hari.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sadar dan sesungguhnya tanpa
ada paksaan dari pihak manapun.

Gombong, 2022
Responden

( )

Universitas Muhammadiyah Gombong


Lampiran 5. Lembar obsevasi jadwal Pijat Bayi

Insial Responden :

Umur :

Jenis kelamin :

Konsumsi bayi :

No Hari/Tanggal Dilakukan Minggu


pemijatan ke
Ya Tidak 1 2

Universitas Muhammadiyah Gombong


Lampiran 6. Alat Ukur A Brief Screening Questionairre (BISQ)

NO Ukuran Tidur 1 2 3
Masalah Berat Masalah Ringan Tidak Masalah
1. Durasi Tidur Malam ( ) ( ) ( )
(jam 19.00-07.00 WIB )
2. Durasi Tidur Siang ( ) ( ) ( )
(Jam 07.00-19.00 WIB)
3. Jumlah terbangun saat tidur ( ) ( ) ( )
malam (mulai jam 22.00-06.00
WIB lebih dari 3 kali dan lama
terbangun lebih dari 1 jam)
4. Tidur tepat waktu malam hari ( ) ( ) ( )
(tepat waktu pada saat mau
tidur malam dengan hari-hari
sebelumnya)
5. Durasi terjaga selama jam ( ) ( ) ( )
malam (jumlah jam terbangun)
Keterangan :
3. Durasi tidur malam (jam 19.00-07.00 WIB)
a. Masalah berat : tidur kurang dari 3 jam semalam
b. Masalah ringan : tidur 6 jam semalam
c. Tidak masalah : tidur 9 jam semalam
4. Durasi tidur siang (jam 07.00-19.00 WIB)
a. Masalah berat : tidur kurang dari 2 jam
b. Masalah ringan : tidur 2 jam
c. Tidak masalah : tidur siang 4 jam
5. Jumlah terbangun saat tidur malam (Mulai jam 22.00-06.00 WIB lebih dari 3 kali
dan lama terbangun lebih dari 1 jam)
a. Masalah berat : terbangun lebih dari 3 kali dan lama terbangun lebih dari 1
jam
b. Masalah ringan : terbangun kurang dari 3 kali dan lama terbangun kurang
dari 1 jam
c. Tidak masalah : terbangun kurang 2 kali
5. Tidur tepat waktu malam hari (tepat waktu pada saat mau tidur malam dengan hari-
hari sebelumnya)
a. Masalah berat : tidur tidak tepat waktu dan selisih lebih dari 3 jam

Universitas Muhammadiyah Gombong


b. Masalah ringan : tidur tidak tepat waktu dan selisih kurang dari 1 jam
c. Tidak masalah : tepat waktu pada saat mau tidur malam dengan hari-hari
sebelumnya
6. Durasi terjaga selama jam malam (jumlah jam terbangun)
a. Masalah berat : bisa tidur lagi setelah lebih dari 3 jam
b. Masalah ringan : bisa tidur lagi setelah lebih dari 2 jam
c. Tidak masalah : bisa tidur lagi kurang dari 1 jam

Universitas Muhammadiyah Gombong


Lampiran 7. SOP Pijat Bayi

1 Pengertia Pijat bayi merupakan sarana stimulasi kasih sayang yang diberikan
n melalui pijatan yang merupakan seni perawatan kesehatan yang dapat
dilakukan sendiri dalam lingkungan keluarga, murah, nyaman dan aman
jika dilakukan dengan tepat.
2 Sasaran Bayi Usia 1-3 Bulan
3 Alat dan 1. Persiapan petugas
Bahan a. Cuci tangan sebelum mulai memijat
b. Kuku harus pendek, lepas perhiasan yang dapat melukai kulit bayi
c. Duduk pada posisi nyaman dan tenang
2. Persiapan ruang dan alat
a. Ruangan hangat tapi tidak pengap, kering, tanpa aroma menyengat
dan cukup penerangan
b. Suasana tenang
c. Baby oil/ lotion
d. Baju, popok. Handuk
3. Persiapan bayi
a. Bayi tidak dalam kondisi lapar ½ jam setelah makan, tidak
mengantuk/ tidur
b. Bayi tidak sakit
1. Bayi tidak rewel atau mau dipijat
4 Langkah- 1. Kaki
langkah
a. Perahan cara india
Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang pemukul
soft ball. Gerakan tangan kebawah secara bergantian, seperti
memerah susu.
b. Peras dan putar
Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara
bersamaan. peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari
pangkal pangkal paha kearah mata kaki.
c. Telapak kaki
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secar bergantian,
dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari diseluruh telapak kaki.
d. Tarikan lembut jari
Pijatlah jari-jarinya satu persatu dengan gerakan memutar menjayhi
telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada setiap
ujung jari.

Universitas Muhammadiyah Gombong


e. Gerakan peregangan
Dengan menggunakan sisi dari telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari
batas jari-jari kearah tumit, kemudian ulangi lagi dari perbatasan jari
kearah tumit. Dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut
punggung kaki bayi pada dearah pangkal kaki ke arah tumit.
f. Titik tekanan
Tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan diselurih permukaan
telapak kaki dari arah tumit kearah jari-jari
g. Punggung kaki
Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah
punggung kaki dari pergelangan kaki ke arah jari-jari secara
bergantian.
h. Peras dan putar pergelangan kaki
Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan ibu jari
dan jari-jari lainnya di pergelangan kaki bayi.
i. Perahan cara swedia
Peganglah pergelangan kaki bayi. Gerakan tangan anda secara
bergantian dari pergelangan kaki kepangkal paha.
j. Gerakan menggulung
Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda. Buatlah gerakan
menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki.
k. Gerakan akhir
Setelah semua gerakan diatas dilakukan pada kaki kanan dan kiri
bayi, rapatkan kedua kaki bayi. Letakan kedua tangan anda secara
bersamaan pada pantat bayi dan pangkal paha. Usap kedua kaki bayi
dengan tekanan lembut dari paha ke arah pergelangan kaki.
2. Perut
Catatan : hindari pemijatan tulang rusuk atau ujung tulang rusuk
a. Mengayuh sepeda
Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh pedal
sepeda, dari atas kebawa perut, bergantian dengan tangan kanan dan

Universitas Muhammadiyah Gombong


kiri.
b. Gerakan mengayuh sepeda dengan kaki diangkat
Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan. Dengan tangan
lainya, pijat perut bayi dari perut bagian atas sampai ke jari-jari kaki.
c. Ibu jari kesamping
Letakan kedua ibu jari di samping kanan dan kiri pusar perut.
Gerakan kedua ibu jari kearah tepi perut kanan dan kiri.
d. Bulan-matahari
Buat lingkaran searh jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari
perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) keatas, kemudian
kembali kedaerah kanan bawah (seolah membentuk gambar
matahai) beberapa kali. Gunakan tangan kanan untuk membuat
gerakan setengah lingkaran mulai dari bagian kanan bawah perut
bayi sampai bagian kiri perut bayi (seolah membentuk gambar
bulan). Lakukan kedua gerakan ini bersama-sama. Tangan kiri selalu
membuat bulatan penuh (matahari), sedangkan tangan kanan akan
membuat gerakan setengah lingkaran ( bulan).
e. Gerakan i love you
Gerakan i dimulai dengan memijat perut bayi berawal dari bagian
kiri atas kebawah dengan menggunakan jari-jari tanagan kanan
membentuk huruf “i”. Gerakan love dimulai dengan memijat perut
bayi membentuk huruf “ L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri
atas, kemudian dari kiri atas kek kiri bawah. Gerakan you simulai
dari memijat perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari
kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri,
kebawah, dan berakhir diperut kiri bawah.
f. Gelembung atau jari-jari berjalan
Letakan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan.
Gekan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke bagian kiri
guna mengeluarkan gelembung-gelembung udara.
3. Dada

Universitas Muhammadiyah Gombong


a. Jantung besar
Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakan
ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda di tengah dada bayi atau
ulu hati. Buatlah gerakan keatas sampai di bawah leher, kemudian
kesamping diatas tulang selangka, lalu ke bawah membentuk
gambar jantung, dan kembali keulu hati.
b. Kupu-kupu
Buatlah gerakan diagonal seperti gambar kupu-kupu, dimulai
dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari
tengah dada atau ulu hati kearah bahu kanan, dan kembali ke uli
hati. Gerakan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.
4. Tangan
a. Memijat ketiak
Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah.
Perlu di ingat, kalau tejadi pembengkakan kelanjar di daerah
ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan.
b. Perahan cara india
Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti
memegang soft ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan
bayi. Gerakan tanagan kanan mulai dari bagian pundak ke arah
pergelanagn tanagn, kemudian gerakan tangan kiri dari pundak
kearah pergelangan tangan. Demikian seterusnya, gerakan tangan
kana dan kiri ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang
seolah memerah susu sapi.
c. Peras dan putar
Cara lain adalah dengan menggunakan kedua tangan secara
bersamaan. Dengan cara memeras dan memutar lengan bayi
dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan.
d. Membuka tangan
Pijat telapak tangan denga kedua ibu jari, dari pergelangan tangan
kearah jari-jari.

Universitas Muhammadiyah Gombong


e. Putar jari-jari
Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju kearah ujung jari, dari
pergelangan dengan gerakan memutar. Akhiri dengan melakukan
tarikan lembut pada tiap ujung jari.
f. Punggung tangan
Letakan tangan bayi diantara kedua tangan anda, usap punggung
tangan bayi dari pergelangan tangan ke arah jari-jari dengan
lembut.
g. Peras dan putar pergelangan tangan
Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari-jari
telunjuk.
h. Perahan cara swedia
Gerakan tangan kanan dan tangan kiri anda secara bergantian
mulaidari pergelangan tangan kanan ke arah pundak. Lanjutkan
dengan pijatan dari pergelangan tangan kiri kearah pundak.
i. Gerakan menggulung
Peganglah lengan bayi bagian atas atau bahu dengan kedua telapak
tangan, bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan
menuju ke arah pergelangan tangan.
5. Muka
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka
a. Dahi : menyetika dahi ( open book)
Letakan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi, tekan
jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi keluar
kesampingkanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka
lembaran buku. Gerakan kebawah kedaerah pelipis, buatlah
lingkaran-lingkaran kecil di daerah pelipis, kemudian gerakan
kedalam melalui daerah pipi bawah.
b. Alis : menyetrika alis
Letakan kedua ibu jari anda diantara kedua alis mata. Gunakan
kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan di

Universitas Muhammadiyah Gombong


atas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah
menyetrika alis.
c. Hidung : senyum 1
Letakan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis, tekan ibu jari
anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung ke arah
pipi dengan membuat gerakan ke samping dan ke atas seolah
membuat bayi tersenyum.
c. Mulut bagian atas : senyum 2
Letakan kedua ibu jari diatas mulut dibawah sekat hidung. Gerakan
kedua ibu jari anda dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah
pipi seolah membuat bayi tersenyum.
d. Mulut bagian bawah :senyum 3
Letakan kedua ibu jari anda di tengah dagu, tekan kedua ibu jari
pada dagu dengan gerakan dari tengah ke samping, kemudian
keatas kearah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
e. Lingkaran kecil di rahang
Dengan jari kedua tangan buatlah lingkaran-lingkaran kecil di
daerah rahang bayi.
f. Belakang telinga
Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan tekanan lembut
pada daerah belakang telinga kanan dan kiri, gerakan ke arah
pertengahan dagu.
6. Punggung
a. Gerakan maju mundur
Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala di
sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan, pijatlah sepanjang punggung
bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak
tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke
leher.
b. Gerakan menyetrika
Pegang pantat bayi dengan tangan kanan, dengan menggunakan

Universitas Muhammadiyah Gombong


tangan kiri pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai bertemu
dengan tangan kanan yang memegang pantat bayi seolah menyetrika
punggung.
c. Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki
Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini dengan tangan
kanan memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan sampai ke tumit
kaki bayi.
d. Gerakan melingkar
Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah geraka-gerakan
melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di
sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat. Mulai
dengan lingkaran-linkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran
yang lebih besar di daerah pantat.
e. Gerakan menggaruk
Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan anda pada
pungung bayi, buat gerakan menggaruk kebawah memanjang
sampai ke pantat bayi.
7. Gerakan relaksasi
Membuat goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan halus,
melambung-lambungkan secara lembut adalah contoh gerakan relasasi.
Teknik relaksasi mudah dan sederhana, dapat dikerjakan bersama-sama
pijat bayi atau terpisah dari pijat bayi. Misalnya waktu ibu mulai
memijat bagian kaki bayi, ternyata bagian kakinya tegang dan kaku,
gunakan sentuhan relaksasi dan suara untuk membuat bayi menjadi
rileks.sentuhan relaksasi ini dapat dipakai untuk memulai gerakan pada
setiap bagian badan bayi.
8. Peregangan
Gerakan peregangan ini dapat dilaksanakan diantarapijatan atau diakhir
pijatan, setiap gerakan pereganagn dapat dilakukan sebanyak 4-5 kali.
a. Tangan di silangkan
Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan silangkan keduanya di

Universitas Muhammadiyah Gombong


dada, luruskan kembali kedua tangan bayi kesamping.
b. Membentuk diagonal tangan dan kaki
Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi di atas
tubuh bayi hingga membentuk garis diagonal. Selanjutnya, tarik
kembali kaki kiri dan tangan kanan bayi ke posisi semula. Lakukan
gerakan yang sama pada kaki kiri dan tangan kanan bayi.
c. Menyilangkan kaki
Peganglah pergelangan kaki kanan dan kaki kiri bayi, lalu
silangkan ke arah atas. Buatlah silangan hingga mata kaki kanan
bagian luar bertemu mata kaki kiri bagian dalam, setelah itu
kembalikan pada posisi semula. Peganglah pergelangan kaki kanan
dan kaki kiri bayi, lalu silangkan ke arah atas. Buatlah silangan
hingga mata kaki kanan bagian dalam bertemu mata kaki kiri
bagian luar, setelah itu kembalikan pada posisi semula.
d. Menekuk kaki
Pegang pergelangan kaki kana dan kiri bayi dengan dalam posisi
kaki lurus, lalu tekuk lutut kaki secara perlahan ke arah perut bayi.
e. Menekuk kaki bergantian
Gerakan yang dilakukan sama seperti gerakan menekun kaki hanya
saja kaki di tekuk secara bergantian.

Lampiran 8. Kegiatan Bimbingan

PEMBIMBING I : Hastin Ika Indriyani.,S.SiT.,M.P.H

Universitas Muhammadiyah Gombong


PEMBIMBING II : Rosmawati.,S.SiT.,M.Keb

Universitas Muhammadiyah Gombong


Lampiran 9. Kartu Partisipan Ujian Sempro

Universitas Muhammadiyah Gombong


Universitas Muhammadiyah Gombong

Anda mungkin juga menyukai