Penyusun:
AGUS SUHADI, Sp., Mp. (8963540022)
SUJONO, M.Kom (0725068804)
AHMAD BICHAR KHOZAINUL AKBAR (2001011998)
M. ZAKI MUBAROK (2001011912)
TULUS PRASETYO (2003060176)
URFI HANNAN MUBAROK (2003070141)
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Ketua Pelaksana
A. Nama Lengkap : Agus Suhadi, Sp., Mp
B. NIDN : 8963540022
C. Program Studi : Agribisnis
D. Alamat Surel (E-Mail) : sufaidah@unwaha.ac.id
Anggota (1)
a. Nama Lengkap : Sujono, M.Kom
b. NIM : 0725068804
c. Program Studi : Informatika
Anggota (2)
a. Nama Lengkap : Ahmad Bichar Khozainul Akbar
b. NIM : 2001011998
c. Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Anggota (3)
a. Nama Lengkap : M. Zaki Mubarok
b. NIM : 2001011912
c. Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Anggota (4)
a. Nama Lengkap : Tulus Prasetyo
b. NIM : 2003060176
c. Program Studi : Agribisnis
Anggota (5)
a. Nama Lengkap : Urfi Hannan Mubarok
b. NIM : 2003070141
c. Program Studi : Agroekoteknologi
Institusi Mitra (Jika Ada)
a. Nama Mitra : Kelompok Tani Desa Turipinggir
b. Alamat Mitra : Desa Turipinggir
c. Penanggung Jawab : Muslimin
d. Tahun Pelaksanaan : 2023
e. Biaya Keseluruhan : Rp. 486.000 ,-
Mengetahui,
Ketua LPPM, Ketua Pelaksana,
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karuniaNya yang telah dilimpahkan kepada kita. Laporan Pengabdian kepada
Masyarakat Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) Kepada
Masyarakat ini disusun sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kegiatan yang
diadakan oleh Akademik Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang.
Dalam kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
memberikan bantuan baik secara moral maupun spiritual dalam pelaksanaan dan
penyusunan laporan diantaranya:
1. Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS., IPU, ASEAN Eng., selaku Rektor
UNWAHA Tambakberas Jombang atas kesempatan yang diberikan untuk
mengikuti program ini.
2. M. Kris Yuan Hidayatulloh, M.Pd., selaku Ketua LPPM.
3. Agus Suhadi, Sp., Mp, selaku Ketua Pelaksana PPTTG Kepada Masyarakat.
4. Bapak Gunasir Wibowo selaku kepala desa Turipinggir, Megaluh Jombang.
5. Masyarakat Desa Turipinggir yang ikut berpartisipasi dalam PPTTG Kepada
Masyarakat.
6. Segenap civitas akademika UNWAHA Tambakberas Jombang yang membantu
mulai awal hingga akhir selama mengikuti PPTTG Kepada Masyarakat
Laporan Akhir ini disusun berdasarkan apa yang telah dijalankan selama
melaksanakan PPTTG Kepada Masyarakat di Desa Turipinggir Kecamatan
Megaluh Kabupaten Jombang. Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari
masih banyak kekurangan baik dari segi susunan serta cara penulisan laporan ini,
karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan
ini sangat diharapkan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ....................................................................................................... 7
BAB II ................................................................................................................... 8
SOLUSI DAN TARGET LUARAN ..................................................................... 8
A. Solusi Permasalahan ................................................................................. 8
B. Metode Pendekatan............................................................................... 10
2. Praktikum ...................................................................................... 11
BAB IV ................................................................................................................ 16
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ........................................................ 16
A. Hasil yang Dicapai................................................................................ 16
iv
B. Luaran yang Dicapai ............................................................................. 17
1. Fungsi ............................................................................................ 17
2. Manfaat .......................................................................................... 17
BAB V ................................................................................................................. 20
SIMPULAN ......................................................................................................... 20
A. Hasil yang Dicapai................................................................................ 20
B. Saran ..................................................................................................... 20
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Desa Turipinggir merupakan salah satu desa di Kecamatan Megaluh,
Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Desa ini memiliki luas wilayah yang
mayoritas berupa lahan pertanian sehingga sebagian besar penduduk desa ini
berprofesi sebagai petani.
Petani di Desa Turipinggir umumnya menggunakan pupuk anorganik
untuk meningkatkan produktivitas tanamannya. Namun, penggunaan pupuk
anorganik secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan,
seperti pencemaran tanah dan air. Selain itu, pupuk anorganik juga dapat
menyebabkan tanaman menjadi rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan upaya untuk
meningkatkan kesadaran petani terhadap pentingnya penggunaan pupuk
organik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan
pelatihan pembuatan pupuk organik, seperti pupuk bokashi.
Pupuk bokashi merupakan pupuk organik yang terbuat dari bahan-
bahan organik, seperti limbah pertanian, limbah peternakan, dan limbah rumah
tangga. Pupuk bokashi memiliki berbagai keunggulan, seperti:
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit
3. Meningkatkan kualitas hasil panen
4. Ramah lingkungan
Berdasarkan hasil analisis tersebut, pelatihan pembuatan pupuk bokashi
di Desa Turipinggir merupakan program yang tepat untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan petani dalam pembuatan pupuk organik. Program
ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran petani terhadap pentingnya
penggunaan pupuk organik, sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk
anorganik dan meningkatkan kelestarian lingkungan.
B. Permasalahan Mitra
Dari hasil analisis di atas, terdapat beberapa permasalahan krusial yang
dihadapi oleh mitra, di antaranya:
6
1. Pengetahuan dan keterampilan petani dalam pembuatan pupuk
organik masih rendah. Petani umumnya hanya mengetahui cara
membuat pupuk organik secara tradisional, yang membutuhkan
waktu yang lama dan hasilnya kurang maksimal.
2. Petani kurang menyadari pentingnya penggunaan pupuk
organik. Petani masih beranggapan bahwa pupuk anorganik lebih
efektif untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
3. Petani kesulitan mendapatkan bahan baku pupuk organik. Petani di
Desa Turipinggir umumnya memiliki lahan pertanian yang terbatas,
sehingga sulit untuk mendapatkan bahan baku pupuk organik yang
cukup.
Berdasarkan permasalahan tersebut, pelatihan pembuatan pupuk
bokashi diharapkan dapat memberikan solusi bagi petani di Desa Turipinggir.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
petani dalam pembuatan pupuk organik, sehingga dapat meningkatkan
kesadaran petani terhadap pentingnya penggunaan pupuk organik.
Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat membantu petani
mendapatkan bahan baku pupuk organik yang lebih mudah dan terjangkau.
C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh mitra,
tujuan kegiatan ini adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pembuatan pupuk
bokashi.
2. Meningkatkan kesadaran petani terhadap pentingnya penggunaan pupuk
organik.
3. Membantu petani mendapatkan bahan baku pupuk organik yang lebih mudah
dan terjangkau.
7
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
A. Solusi Permasalahan
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh petani di Desa
Turipinggir terkait penggunaan pupuk organik, pelatihan pembuatan pupuk
bokashi diharapkan dapat memberikan solusi yang berupa “Pelatihan Pembuatan
Pupuk Bokash Plus”.
Pada pelatihan ini, petani akan diberikan materi dan praktik pembuatan
pupuk bokashi secara modern.
Pada pelatihan ini, petani akan diberikan informasi mengenai sumber
bahan baku pupuk organik yang tersedia di lingkungan sekitar. Petani juga akan
diajak untuk berdiskusi mengenai cara mendapatkan bahan baku pupuk organik
yang lebih mudah dan terjangkau.
Praktikum pembuatan pupuk bokashi akan dilakukan secara langsung
oleh petani. Dengan praktik langsung, petani akan lebih memahami dan
menguasai cara pembuatan pupuk bokashi. Selain itu, para petani juga diberikan
pemahaman mengenai pentingnya penggunaan pupuk organik. Petani akan
diajak untuk memahami manfaat pupuk organik bagi kesuburan tanah, daya
tahan tanaman, dan kualitas hasil panen. Petani juga akan diajak untuk
memahami dampak negatif penggunaan pupuk anorganik terhadap lingkungan.
Dengan tercapainya solusi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran petani terhadap pentingnya penggunaan pupuk organik, sehingga
dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan meningkatkan kelestarian
lingkungan.
B. Target Luaran
Dalam pelaksaan kegiatan ini target luaran yang ingin dicapai adalah
produk siap pakai bagi mitra yang berupa pupuk bokashi plus serta keterampilan
dalam membuatnya. Selain itu beberapa target yang diharapkan dapat dicapai
adalah:
1. Petani mampu memahami cara pembuatan pupuk bokashi secara modern.
8
2. Petani mampu membuat pupuk bokashi dengan kualitas yang baik dan
sesuai standar.
3. Petani menyadari pentingnya penggunaan pupuk organik.
4. Petani mampu mendapatkan bahan baku pupuk organik yang lebih mudah
dan terjangkau.
9
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dari pelatihan pembuatan pupuk bokashi di Desa
Turipinggir adalah para petani di desa tersebut. Petani merupakan kelompok
masyarakat yang paling berperan dalam penggunaan pupuk di bidang
pertanian. Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan dan keterampilan
petani dalam pembuatan pupuk organik diharapkan dapat memberikan
dampak yang lebih besar terhadap lingkungan.
Pemilihan petanisebagai khalayak sasaran pelatihan ini didasarkan
pada beberapa pertimbangan, antara lain:
1. Petani merupakan kelompok masyarakat yang paling berperan dalam
penggunaan pupuk di bidang pertanian.
2. Petani memiliki ketertarikan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam pembuatan pupuk organik.
3. Petani memiliki potensi untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dari pelatihan dalam kegiatan pertaniannya.
B. Metode Pendekatan
Kegiatan pengabdian dilakukan melalui aktivitas pelatihan dan
pendampingan langsung kepada mitra (Wiradimadja et al., 2019). Metode
pendekatan yang digunakan dalam pelatihan pembuatan pupuk bokashi di
Desa Turipinggir adalah metode pembelajaran aktif. Metode ini
menekankan pada keterlibatan peserta dalam proses pembelajaran. Peserta
akan diajak untuk aktif bertanya, berdiskusi, dan praktik langsung. Metode
pembelajaran aktif yang akan digunakan dalam pelatihan ini meliputi:
1. Ceramah Interaktif
Ceramah interaktif merupakan metode pembelajaran yang
menggabungkan antara ceramah dan diskusi. Peserta akan diberikan
materi pembelajaran secara lisan oleh pemateri, kemudian akan diajak
untuk berdiskusi untuk memperdalam pemahaman mereka.
10
2. Praktikum
Praktikum merupakan metode pembelajaran yang paling penting dalam
pelatihan ini. Peserta akan diberikan kesempatan untuk praktik langsung
membuat pupuk bokashi. Dengan praktik langsung, peserta akan lebih
memahami dan menguasai cara pembuatan pupuk bokashi.
3. Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan metode pembelajaran yang dapat
membantu peserta untuk bertukar pikiran dan pengalaman. Peserta akan
dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi tentang materi
pembelajaran yang telah diberikan.
C. Pelaksanaan Kegiatan
11
a. Survei dan Observasi
Pada tahap ini, tim pengabdian akan melakukan survei awal
untuk mengetahui kondisi pertanian dan permasalahan yang
dihadapi oleh petani di Desa Turipinggir. Survei ini akan dilakukan
dengan wawancara dan diskusi dengan petani, pemerintah desa,
dan kelompok tani. Setelah itu tim pengabdian akan
mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
pelaksanaan pelatihan, seperti narasumber, materi pelatihan, serta
alat dan bahan praktik.
c. Praktikum
Peserta akan diberikan kesempatan untuk praktik langsung
membuat pupuk bokashi. Praktik akan dilakukan di bawah
bimbingan pemateri.
3. Deskripsi TTG
Teknologi tepat guna yang akan diterapkan berupa Penggunaan
Pupuk Bokashi Plus untuk lahan pertanian.
12
Pupuk bokashi adalah pupuk yang dihasilkan dari fermentasi bahan-
bahan organik dengan bantuan mikroorganisme. Pupuk bokashi memiliki
berbagai macam manfaat, antara lain:
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman
3. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit
4. Meningkatkan hasil panen
Pupuk bokashi plus adalah pupuk bokashi yang ditambahkan dengan
EM4. EM4 adalah produk mikroorganisme efektif yang dapat membantu
proses fermentasi pupuk bokashi. EM4 mengandung berbagai macam
mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman, seperti bakteri
asam laktat, bakteri asam asetat, bakteri fotosintetik, dan jamur
fermentasi.
Penambahan EM4 pada pembuatan pupuk bokashi dapat
meningkatkan kualitas pupuk bokashi dengan cara:
1. Mempercepat proses fermentasi
2. Meningkatkan kadar unsur hara dalam pupuk bokashi
3. Meningkatkan daya tahan pupuk bokashi terhadap kerusakan
4. Meningkatkan efektivitas pupuk bokashi dalam menyuburkan
tanah dan tanaman
Pupuk bokashi plus memiliki berbagai macam keunggulan
dibandingkan pupuk bokashi biasa, antara lain:
1. Proses fermentasi lebih cepat
2. Kadar unsur hara lebih tinggi
3. Daya tahan lebih baik
4. Efektivitas lebih tinggi
Pupuk bokashi plus dapat digunakan sebagai pupuk dasar, pupuk
susulan, atau pupuk daun. Pupuk bokashi plus dapat diterapkan pada
berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun
perkebunan.
Pemanfaatan pupuk bokashi akan dimonitor oleh tim pengabdian
selama 3 bulan setelah pelatihan. Tim pengabdian akan melakukan
kunjungan ke lahan pertanian peserta pelatihan untuk melihat penerapan
13
pupuk bokashi dan melakukan evaluasi terhadap efektivitas pupuk
bokashi.
14
3. Melakukan pendampingan kepada peserta pelatihan dalam
penerapan hasil pelatihan.
Diharapkan program pelatihan pembuatan pupuk bokashi plus di
masa mendatang dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi petani di
Desa Turipinggir.
15
BAB IV
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
16
B. Luaran yang Dicapai
1) Luaran Wajib
Luaran wajib dalam pelaksanaan program ini adalah laporan Program
Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) kepada Masyarakat
(laporan pengabdian kepada Masyarakat).
2) Luaran Tambahan
Luaran tambahan dalam pelaksanaan program ini berupa pengetahuan
dan keterampilan pembuatan pupuk bagi kelomok tani dan produk siap
pakai yang berupa pupuk bokashi plus itu sendiri yang dihasilkan dalam
program pelatihan pembuatan pupuk bokashi plus.
1. Fungsi
a. Menyuburkan tanah
b. Meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman
c. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit
d. Meningkatkan hasil panen
2. Manfaat
a. Meningkatkan kesuburan tanah
Pupuk bokashi dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan cara:
1. Meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman
2. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah
3. Meningkatkan struktur tanah
b. Meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman
Pupuk bokashi mengandung berbagai macam unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium,
magnesium, dan mikronutrien.
17
c. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit
Pupuk bokashi dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
penyakit dengan cara:
1. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang bermanfaat
2. Meningkatkan produksi senyawa antibakteri dan antifungal
d. Meningkatkan hasil panen
Pupuk bokashi dapat meningkatkan hasil panen dengan cara:
1. Meningkatkan pertumbuhan tanaman
2. Meningkatkan kualitas hasil panen
2. Dampak Sosial
19
BAB V
SIMPULAN
B. Saran
Dalam Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi Plus ini disadari masih
banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karenanya untuk pengembangan
selanjutnya disarankan:
1. Meningkatkan Durasi Pelatihan
20
bokashi plus bagi tanaman dan lingkungan. Materi ini penting
untuk disampaikan kepada peserta pelatihan agar mereka dapat
memahami pentingnya penggunaan pupuk bokashi plus.
3. Melakukan Pendampingan
21
DAFTAR PUSTAKA
Adriansyah, I. 2005. Cara Membuat Bokashi dari Sampah Rumah Tangga. Diakses
dari http://www.dokumen.deptan.go.id pada September 2023
Indraloka Aldy Bahaduri, et all. (2022). Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi
Menjadi Pupuk Bokashi Organik di Desa Wongsorejo Kabupaten
Banyuwangi.
Lullulangi, Mithen., Sampebua, Onesimus. 2022. Pelatihan pembuatan pupuk
organik bokashi. Universitas Negeri Makassar.
Nasir. 2007. Tekhnik Pembuatan Bokasi. Diakses dari
http://www.walhijabar.blogspot.com pada September 2023
Rapita, Desinta Dwi., Sukriono, Didik., Ratnawati, Nurul., Saputra, Meidi.
Optimalisasi Pelayanan Publik Melalui Pendampingan Pemanfaatan Website
Pemerintah Desa Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Jurnal Praksis dan
Dedikasi (JPDS). 2020.
Tekhnik Pembuatan Bokasi. Diakses dari http://www.walhijabar.blogspot.com
pada September 2023
Waskita, M. Farid Taqwa. 2021. Sistem Informasi Berbasis Website Untuk
Memudahkan Proses Pemesanan Surat di Desa Umbulmartani. Program Studi
Informatika, Fakultas Teknologi Industri. Universitas Islam Indonesia.
Wiradimadja, A., Kurniawan, B., & Sukamto. (2019). Pelatihan Dan Pendampingan
Penyusunan Ptk (Penelitian Tindakan Kelas) Bagi Guru Ips Smp/Mts Malang
Raya. Jurnal Praksis Dan Dedikasi Sosial (JPDS), 2(1).
22
LAMPIRAN
A. Dokumentasi Kegiatan
Workshop
Pembuatan
Pupuk Bokashi
Plus Pada
Kelompok Tani
1 07/09/23 Desa
Turipinggir,
Kecamatan
Megaluh,
Kabupaten
Jombang
Pendampingan
Kepada Mitra
2 07/09/23 yang Langsung
Dipantau oleh
Narasumber
Pemantauan
Pembuatan
Pupuk Bokashi
3 07/09/23
yang dilihat
langsung oleh
mitra.
23
No Tanggal Kegiatan Dokumentasi
Penyerahan
4. 07/09/23 Sertifikat Bagi
Narasumber
Foto bersama
setelah
07/09/23
5. Workshop
Pembuatan
Pupuk Bokashi
24