Anda di halaman 1dari 5

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

PENDIDIKAN
Nila Lukmatus Syahidah
Pengantar Pendidikan
Empirisme
• Menurut pandangan Empirisme, yang digagas
oleh John Locke, manusia lahir dalam kondisi
belum memiliki kemampuan, ibaratnya kertas
kosong, dan membutuhkan pengalaman yang
melibatkan indera untuk mengangkap
kebenaran dan pengetahuan.
• Tanpa adanya pengalaman inderawi,
seseorang tidak bisa menerima informasi yang
akan di proses dan dipahami oleh pikirannya
Nativisme
• Menurut pandangan aliran ini, seseorang lahir
dengan seseorang telah memiliki faktor
pembawaan sejak lahir, berupa potensi-
potensi yang bersifat kodrati, dan bukan
merupakan hasil pendidikan.
Tanpa potensi yang baik, seseorang tidak bisa
mendapat taraf yang dikehendaki, meskipun
mendapat pendidikan yang maksimal
Naturalisme
• JJ Rousseau percaya bahwa anak-anak lahir baik, tetapi
rusak dalam tangan manusia. Karena anak manusia
pada dasarnya baik sewaktu dilahirkan, anak harus
diberi kebebasan untuk berkembang secara wajar,
menurut kodratnya (natiralisme), tanpa dikorupsi oleh
orang dewasa atau masyarakat. Anak tidak boleh
tergantung pada dan diatur oleh manusia lainnya,
tetapi hanya patuh pada tuntunan alam. Alamlah yang
membimbing perkembangannya. Apabila anak
bersalah, alam akan menghukumnya dengan
merasakan akibatnya. Anak juga tidak diberikan
pendidikan agama karena apa yang baik dan benar
akan ditemukan sendiri berkat pengalamannya.
Konvergensi
• Adalah sebuah usaha untuk
mengkompromikan dua macam aliran yang
berbeda secara ekstrem, yaitu aliran
ampirisme dan nativisme. Aliran ini
berpendapat bahwa bawaan dan lingkungan
sama pentingnya. Keduanya berpengaruh
terhadap perkembangannya. Hasil
perkembangan dan pendidikan anak
tergantung pada besar kecilnyap pembawaan
serta situasi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai