KELOMPOK 5
1. SALIRA MAHA RANI (A210043)
2. OKTA ARLIANA DEWI (A210021)
3. ARLITA RISTANTI (A210013)
4. ANGGIH ARIATAMA (A210060)
5. MEI UMAIRYAH (A210020)
(STIPER) BELITANG
2023
KATA PENGANTAR
Ilmiah yang berjudul “Analisis Nilai Tambah Pada Pengolahan Kue Kacang
Kering di Desa Tambak Boyo Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU
Metode Ilmiah.
banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karenanya
Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur yang telah menyediakan waktu.
Kritik dan saran demi perbaikan laporan ini sangat diharapkan dan akan
diterima sebagai bagian untuk menghasilkan penelitian yang lebih baik. Pada
akhirnya peneliti berharap semoga hasil penelitian yang telah dilakukan kiranya
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 3
A. Tinjauan Pustaka.............................................................................. 4
B. Model Pendekatan............................................................................ 20
C. Hipotesis........................................................................................... 22
D. Batasan-batasan................................................................................ 22
B. Profil Responden.............................................................................. 30
ii
C. Proses Pengolahan Kue Kacang Kering........................................... 31
1. Menghitung Pendapatan............................................................. 33
A. Kesimpulan...................................................................................... 37
B. Saran................................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 38
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004) Agribisnis adalah setiap usaha yang
hasil pertanian. Agribisnis dari cara pandang ekonomi ialah usaha penyediaan
industri dan suatu komoditas tertentu, yang membentuk sektor ekonomi secara
agribisnis sebagai suatu unit perusahaan yang bergerak, baik dalam salah satu
subsistem agribisnis, baik hanya satu atau lebih subsistem dalam satu lini
komoditas atau lebih dari satu lini komoditas sebagai subjek akademik, agribisnis
(Firdaus, 2008)
pemasaran (tata niaga) produk pertanian dan olahannya. Dalam subsistem ini
dari usaha tani didistribusikan langsung ke konsumen didalam atau diluar negeri.
1
2
tanah merupakan tanaman monocius yang berbentuk tegak atau menjalar dan
merupakan tanaman herba tahunan. Tinggi tanaman kacang tanah umurnya 15-70
cm. Batang utama berkembang dari epikotil dan membawa kotiledon pada tiap
daun ruas pertama. Kacang tanah merupakan produk usaha tani yang memiliki
berbagai macam nilai tambah seperti halnya yang akan diangkat dalam penelitian
ini yaitu “Analisa Nilai Tambah pada Pengolahan Kue Kacang Kering di Desa
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah yang
1. Berapa besar pendapatan pada pengolahan kue kacang kering di Desa Tambak
2. Berapakah nilai tambah pada pengolahan kue kacang kering di Desa Tambak
C. Tujuan
Desa Tambak Boyo Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur
2. Untuk menghitung nilai tambah pada pengolahan kue kacang kering di Desa
KERANGKA TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Konsepsi Agribisnis
Menurut Firdaus (2008) asal muasal nya kata kata agribisnis dimana
Agri(agriculture) artinya pertanian dan Business berarti usaha atau kegiatan yang
atau kegiatan pertanian serta apapun yang terkait dengan pertanian berorientasi
profit. Agribisnis adalah suatu system yang kompleks yang terdiri dari lima
baku. Agroindustry sebagai salah satu subsistem yang penting dalam agribisnis
sasaran pasar memiliki nilai tambah relative besar dalam produk lainnya yang siap
dipasarkan baik berupa produk setengah jadi ataupun produk aktif siap
(produk premier) untuk diolah lebih lanjut menjadi produk sekunder dan tersier
(Nuraini, 2002).
Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu
atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang
4
5
ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas
adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha
merupakan suatu proses pengolahan baik dari bahan baku menjadi bahan setengah
jadi atau dari bahan jadi menjadi suatu produk yang siap dipasarkan dan
dimanfaatkan oleh konsumen. Produksi adalah hasil akhir dari suatu proses
produksi yang berupa produk (out put). Produk dalam bidang pertanian atau
lainnya dapat bervariasi antara lain desebabkan karena bidang perbedaan kualitas.
Hal ini dapat dimengerti karena kualitas yang baik dihasilkan oleh proses
produksi yang baik dan dilaksanakan dengan baik, begitu pula sebaliknya kualitas
produksi kurang baik bila usaha tersebut diupahkan dengan kurang baik (Asnawi
2. Konsepsi Pengolahan
menjadi bahan setengah jadi atau dari bahan jadi menjadi suatu produk yang siap
dipasarkan dan dimanfaatkan oleh konsumen. Produksi adalah hasil akhir dari
suatu proses produksi yang berupa produk (out put). Produk dalam bidang
pertanian atau lainnya dapat bervariasi antara lain desebabkan karena bidang
perbedaan kualitas. Hal ini dapat dimengerti karena kualitas yang baik dihasilkan
oleh proses produksi yang baik dan dilaksanakan dengan baik, begitu pula
sebaliknya kualitas produksi kurang baik bila usaha tersebut diupahkan dengan
pertumbuhan yang tinggi karena sasaran pasar memiliki nilai tambah yang relative
besar dalam produk lainnya yang siap dipasarkan baik berupa produk setengah
jadi ataupun produk aktif siap dikonsumsi. Dengan kata lain subsistem yang
menggunakan hasil produksi (produk primer) untuk diolah lebih lanjut menjadi
tepatnya Brazilia, namun sekarang telah menyebar luas keseluruh dunia yang
1521-1529. Penanaman kacang tanah di Indonesia baru dimulai pada awal abad
ke-18. Kacang tanah yang ditanam adalah varietas tipe menjalar. Dalam dunia
Kindom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
kolin, serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain
yang terkandung dalam kacang tanah jauh lebih tinggi dari pada yang terkandung
tanah merupakan tanaman monocius yang berbentuk tegak atau menjalar dan
merupakan tanaman herba tahunan. Tinggi tanaman kacang tanah umumnya 15-
70 cm. Batang utama berkembang dari epikotil dan membawa kotiledon pada tiap
perkembangan ilmu dari dahulu hingga sekarang, biaya dapat di rumuskan sebagai
tujuan tertentu. Biaya sering kali diukur dengan satuan-satuan moneter yang harus
di bayar untuk barang dan jasa. Biaya merupakan suatu pengorbanan sumber
ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan
akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2007). Biaya yang
dikeluarkan oleh petani dalam roses membawanya menjadi produk disebut biaya
produksi. Termasuk didalamnya yang dibeli dan jasa yang dibayar didalam atau
diluar usaha tani.Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua yaitu biaya produksi
8
jangka pendek, adalah biaya yang digunakan jangka waktu dan situasi yang tidak
lama. Jumlah berapa masukan (faktor produksi) ada yang tidak dapat diubah-
ubah dan juga dapat berubah.Oleh karena itu biaya produksi jangka pendek sering
disebut juga dengan biaya variabel, sedangkan biaya jangka panjang dan situasi
Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004), biaya merupakan landasan bagi harga
yang dapat diminta oleh perusahaan untuk setiap produk yang dihasikan. Biaya
produk pertanian serta perolehan laba menjadi besar. Biaya adalah jumlah uang
yang digunakan untuk semua proses produksi sampai produk tersebut dipasarkan.
Biaya tersebut dihitung dari pembelian input produksi agar produksi dapat
berlangsung. Dengan kata lain biaya produksi adalah semua pengeluaran untuk
suatu kegiatan merubah suatu barang menjadi barang lain sehingga mempunyai
biaya.
petani dari proses serta membawanya menjadi produk disebut biaya produksi
termasuk didalamnya yang dibeli dan jasa yang dibayar didalam maupun di luar
usahatani.
Biaya tetap ini biasanya didefenisikan sebagai biaya yang relatif tetap
Menurut Hernanto (1997), biaya yang dikeluarkan oleh petani dari proses
yang dibeli dan jasa yang dibayar di dalam maupun di luar usahatani. Biaya
produksi dapat dibagi dua yaitu pertama biaya produksi jangka pendek, adalah
biaya Jumlah berapa yang dipergunakan dalam waktu dan situasi yang tidak
lama.masukan (faktor produksi) ada yang tidak dapat berubah-ubah dan ada juga
yang dapat berubah. Oleh karena itu biaya produksi jangka pendek ini dapat
dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.Kedua, biaya produksi jangka
panjang adalah biaya yang dipergunakan dalam jangka waktu dan situasi yang
TC= FC +VC
Dimana
Menurut Samoelson dan Nardhous (2008), biaya adalah jumlah uang yang
digunakan untuk semua proses produksi sampai produk tersebut dipasarkan. Biaya
tersebut dihitung mulai dari pembelian input produksi agar produksi dapat
berlangsung, dengan kata lain biaya produksi adalah semua pengeluaran untuk
Kartasapoetra (2003), untuk suatu usaha yang memproduksi suatu produk, biaya
apabila ada keluhan bahwa harga jual yang diterima tidak dapat menutupi biaya
produksi. Biaya produksi yang dikeluarkan dalam proses produksi terdiri dari
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap sama dan tidak tergantung
pada jumlah output yang diproduksi, misalnya biaya sewa lahan dan biaya tenaga
kerja. Sedangkan biaya variable adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada
jumlah output yang diproduksi, misalnya biaya bahan mentah dan juga biaya
4. Konsepsi Produksi
Hasil dari suatu proses produksi adalah produk atau output. Produk atau
produksi dalam bidang pertanian atau lainnya dapat bervariasi yang antara lain
disebabkan karena perbedaan kualitas. Hal ini dapat dimengerti karena kualitas
11
yang baik dihsailkan oleh proses produksi yang baik dilaksanakan dengan baik
dan begitu pula sebaliknya, kualitas produksi menjadi kurang baik bila
meningkat maka disebut skala efisiensi produksi yang semakin meningkat, kalau
kenaikan hasil sebanding atau tetap sama dengan hasil sebelumnya maka ini
berarti efesiensi produksi tetap. Sedangkan apabila sasaran yang ingin dicapai
keuntungan maksimal maka hasil ini secara ekonmis efesiensi (Soekartawi, 2005).
utuh faktor yang dimiliki dari ffaktor yang dapat dikuasai dengan sanagt
menentukan keberhasilan.
hasil terjamin baik kualitas maupun kuantitas sehingga komuditi yang dapat
utama adalah hasil produk kerupuk ikan belida tersebut. Sedangkan produksi
menjadi barang lain sehingga menjadi kegunaan yang lebih besar. Setiap kegiatan
12
produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Biaya produksi
membawa menjadi hasil produksi. Biaya merupakan landasan bagi harga yang
dapat diminta oleh perusahaan untuk setiap produk yang dihasilkan. Biaya
produk serta perolehan laba menjadi besar (Sjarkowi dan Marwan, 2004).
Produksi yaitu hasil akhir dari kegiatan usahatani yang diperoleh dari
penggunaan satu satuan faktor produksi (input). Produksi secara teknis adalah
terwujudnya hasil yang lebih baik dari segala pengorbanan yang telah diberikan
modal yang digunakan, tenaga kerja, sarana adalah faktor produksi yang penting.
Kedudukan lokasi usaha merupakan salah satu faktor yang sangat mendukung
bagi keberhasilan usaha pengelolaan kue kacang kering, dimana lokasi usaha yang
paling baik adalah tidak jauh dari sumber bahan baku dan lokasi atau wilayah
mengefisiensikan biaya dan marjin pemasaran kue kacang kering. Setiap kegiatan
bagi harga yang dapat diminta oleh perusahaan untuk setiap produk yang
volume penjualan produk pertanian serta perolehan laba menjadi besar (Sjarkowi
dan Sufri, 2004). Pengertian produk secara mudah dapat dipahami tetapi agak
sulit dirumuskan secara pasti. Di dalam kata produk itu terkandung pengertian
yang mencakup segi fisik dan hal-hal lain yang lebih ditentukan oleh konsumen
pemakaian, symbol status, segi artistic dan lain sebagainya (Kotler, 2002).
mengandung elemen-elemen fisik dan hal hal simbolis dibuat dan dijual oleh
Produksi kue kacang kering merupakan salah satu kegiatan pengolahan yang
terjadi di Desa Tambak Boyo Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU
Timur yang tidak terlalu jauh dari lingkungan kota atau desa-desa lainnya
sehingga untuk mendapatkan bahan baku tidak terlalu jauh. Produksi di Desa
Tambak Boyo ini mendayagunakan kacang tanah sebagai bahan olahan kue.
yang dihasilkan dalam satuan-satuan fisik dengan harga. Penerimaan adalah nilai
produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun yang
tidak dijual. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa penerimaan memiliki unsur
merupakan hasil kali antara produksi yang dihasilkan dengan harga yang berlaku
saat ini, pendapatan usahatani adalah selisih usaha total yang dikeluarkan dengan
umum dapat diartiakan sabagai jumlah dari hasil produksi persatuan waktu dan
yang dihasilkan dalam satu satuan fisik dengan harga. Penerimaan adalah nilai
produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun yang
jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain
penerimaan yaitu:
Keterangan:
Penerimaan rata-rata adalah penerimaan per unit produk yang terjual, untuk
penerimaan total dengan jumlah produk (barang) yang terjual, dan jika
dirumuskan: AR = TR/Y
Keterangan :
Keterangan :
bertujuan untuk memperoleh produksi dari lahan pertanian, pada akhirnya akan
dinilai dari biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh. Selisih antara
dan alat-alat dari luar dengan bunga modal dari luar. Dan selanjutnya usahatani
adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan. Maka dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendapatan adalah semua barang, jasa
16
dan uang yang diperoleh atau diterima oleh seseorang atau masyarakat dalam
suatu priode tertentu dan biasanya diukur dalam satu tahun. Perubahan tingkat
tangganya lebih besar dari prndapatannya. Hal ini berarti pengeluaran konsumsi
bukan hanya dibiayai oleh pendapatan mereka saja, tetapi juga dari sumber lain
seperti tabungan yang dimiliki, penjualan harta benda, atau dari pinjaman.
penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan dan yang dalam suatu kegiatan untuk
bertindak sebagai pekerja dan penanam modal dalam usaha budidaya maka
pendapatan itu dapat digambarkan sebagai balas jasa dari pekerja faktor produksi
Pendapatan petani diperoleh dari berbagai sumber usahatani antara lain dari
usahatani pokok dan di luar usahatani seperti buruh bangunan, berdagang dan
I = R – TC
Dimana
I = Income/Pendapatan (Rp)
R = Reveneu/Penerimaan (Rp)
17
Nilai tambah adalah jumlah balas jasa terhadap faktor-faktor produksi dalam
bentuk sewa tanah, upah, bunga dan keuntungan (Halwani, 2005). Nilai tambah
merupakan balas jasa atas faktor produksi yang digunakan, seperti modal, tenaga
kerja dan manajemen perusahaan yang dinikmati oleh produsen.Nilai tambah dari
suatu produk juga bisa berarti peningkatan nilai guna atas produk tersebut oleh
konsumen.
nilai tambah adalah selisih antara nilai komoditas yang mendapat perlakuan pada
tahap tertentu dikurangi dengan nilai korbanan yang digunakan selama proses
produksi berlangsung. Ada dua cara untuk menghitung nilai tambah yaitu nilai
tambah untuk pengolahan dan nilai tambah pemasaran. Sumber-sumber dari nilai
tambah adalah pemanfaatan faktor-faktor seperti tenaga kerja, modal, bahan baku
yaitu faktor konversi yang menunjukkan besaran output yang dihasilkan dari satu-
satuan input, faktor koefisien tenaga kerja yang menunjukkan banyaknya tenaga
kerja langsung yang diperlukan dalam mengolah satu-satuan input, dan nilai
produk yang menunjukkan nilai output yang dihasilkan dari satu-satuan input.
2. Rasio nilai tambah yang dihasilkan terhadap nilai produk yang dihasilkan (%)
3. Imbalan bagi tenaga kerja (RP), menunjukkan besar upah yang diterim oleh
tenaga kerja.
4. Bagian tenaga kerja dari nilai tambah yang dihasilkan (%), menunjukkan
merupakan selisih antara nilai komoditas yang mendapat perlakuan pada suatu
tahap dengan nilai korbanan yang harus dikeluarkan selama proses terjadi. Nilai
tambah yang diperoleh lebih dari 50 persen maka nilai dikatakan besar dan
sebaliknya nilai tambah yang diperoleh kurang dari 50 persen, maka nilai tambah
diterapkan dalam proses pengolahan, kualitastenaga kerja dan bahan baku. Bila
19
teknologi padat karya yang dipilih, maka proporsi untuk bagian tenaga kerja yang
modal maka proporsi untuk bagian tenaga kerja lebih kecil. Besar kecilnya
imbalan terhadap tenaga kerja tergantung pada kualitas tenaga kerjanya. Apabila
faktor konversi bahan baku terhadap produk akhir berubah, maka yang terjadi
nilai tambah untuk pengolahan adalah faktor teknis yang meliputi kualitas produk,
penerapan teknologi, kapasitas produksi, jumlah bahan baku yang digunakan dan
tenaga kerja serta faktor non teknis yang meliputi harga output, upah tenaga kerja,
harga bahan baku, dan nilai input selain bahan baku dan tenaga kerja. Faktor
teknis akan berpengaruh terhadap penentuan harga jual produk, sementara faktor
B. Model Pendekatan
Pengolahan
Bahan Baku
Kue Kacang Kering
Faktor Produksi
Produksi
Harga Jual
Biaya Produksi
Pendapatan
Keterangan
Proses
Mempengaruhi
TC = VC+FC..................................................................... (1)
Dimana
R = YxP............................................................................ (2)
Dimana
R = Revenius/Penerimaan (Rp)
I = R – TC........................................................................ (3)
Dimana
I = Income/Pendapatan
R = Revenius/Penerimaan
AV = TR – IC................................................................... (4)
Dimana
keluarga)
C. Hipotesis
2. Bahwa harga jual pengolahan kue kacang kering di Desa Tambak Boyo
D. Batasan-batasan
1. Kacang tanah adalah jenis spesies kacang – kacangan yang memiliki vitamin
2. Kue kacang adalah makanan yang terbuat dari kacang tanah yang diolah
3. Responden adalah pelaku pengolahan kue kacang tanah di Desa Tambak Boyo
kacang (sehari).
23
5. Harga adalah harga jual kue kacang yang berlaku pada saat penelitian
(Rp/Pack).
6. Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak berpengaruh terhadap
(Rp/Proses Produksi).
produksi, meliputi biaya bahan baku dan tenaga kerja (Rp/Proses produksi).
8. Biaya total adalah semua biaya yang digunakan dalam usaha pengolahan kue
9. Penerimaan adalah perkalian antara produk yang terjual dengnan harga jual
(Rp/Proses Produksi).
10. Pendapatan adalah jumlah penerimaan yang dikurangi dengan biaya total
12. Nilai tambah adalah harga jual dikurangi nilai biaya variable dikurang biaya
tenaga kerja.
BAB III
METODE PENELITIAN
November-Desember 2022.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus,
fakta dan keterangan yang dicari dalam penelitian ini yaitu mengenai bagaimana
proses pengolahan kacang tanah menjadi kue kacang kering guna memperoleh
sensus dengan 1 populasi dan 1 sample yaitu pembuatan kue kacang kering di
Desa Tambak Boyo Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
24
25
terlebuih dahulu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka dan
diperoleh melalui browsing internet guna mencari artikel dan data lainnya yang
berikut :
1. Quisioner
kemudian dicatat/direkam.
2. Observasi
3. Wawancara
sumber datanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone. Jawaban
4. Dokumen
Data yang diperoleh dari lapangan, diolah secara tabulasi dan matematis.
Nilai Tambah.
sebagai berikut :
TC = VC+FC……….(1)
Dimana :
R = Y x P……….(2)
Dimana :
R = Revenius/Penerimaan (Rp)
P = Price/Harga
a = (Rp/Kg)
I = R – TC……….(3)
27
Dimana :
I = Income/Pendapatan (Rp)
R = Revenius/Penerimaan (Rp)
2. Untuk menjawab tujuan kedua yaitu besarnya nilai tambah yang diperoleh
dari Pengolahan Kue Kacang Kering di Desa Tambak Boyo Kecamatan Buay
AV = TR – IC……….(4)
Dimana :
Desa Tambak Boyo merupakan salah satu desa yang berada di wilayah
Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur. Luas Desa Tambak
Boyo mencapai 600 Ha dengan jumlah penduduk mencapai 2.343 jiwa yang
terdiri dari 1.185 jiwa penduduk laki-laki dan 1.158 jiwa penduduk perempuan.
darat di antaranya sepeda, motor, dan mobil. Kondisi jalan darat yang dimiliki
Desa Tambak Boyo saat ini sudah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Kondisi
jalan desa sebagian besar masih merupakan jalan tanah berbatu dan sebagian lagi
ada yang aspal maupun di cor. Adapun jarak Desa Tambak Boyo dengan ibu kota
pemerintahan adalah:
28
29
2. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Desa Tambak Boyo pada bulan Desember 2016 adalah
2.343 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 913 KK. Pada umumnya
mata pencaharian penduduk Desa Tambak Boyo adalah sebagai petani, baik
penduduk Desa Tambak Boyo terdiri dari 1.185 jiwa penduduk laki-laki dan
Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Tambak Boyo Berdasarkan Jenis Kelamin, 2016
1. Laki-laki 1.185 51
2. Perempuan 1.158 49
lahan kurang lebih 600 Ha, yang terdiri dari lahan persawahan seluas 354 Ha,
lahan pemukiman seluas 198 Ha, lahan ladang 46 Ha dan sisanya seluas 1 Ha
terdiri dari lahan perkantoran, bangunan sekolah dan tempat ibadah, lahan
melalui jalan darat. Alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat Desa
Tambak Boyo yaitu sepeda, motor ataupun mobil. Sarana perhubungan yang
paling utama di Desa Tambak Boyo adalah melalui perhubungan jalan darat.
Untuk jalan yang menghubungkan antara desa dengan Kecamatan sebagian besar
telah beraspal dan dicor, sedangkan jalan yang menghubungkan dengan rumah-
rumah penduduk dalam setiap kampong atau dusun masih berupa jalan tanah
melalui jalan darat. Alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat Desa
B. Profil Responden
Usaha pengolahan kacang tanah nenjadi kue kacang kering yang diproduksi
oleh responden bernama Bapak Muhlison (45 tahun) yang beralamat di Desa
kacang tanah menjadi kue kacang merupakan usaha pokok yang sudah dimulai
sejak tahun 2017. Usaha pengolahan kue kacang kering terus berlanjut
sudah menikah dan dikaruniai dua anak yang berarti memiliki tanggungan
produksi dan pengolahan kacang tanah menjadi kue kacang kering di Desa
Tambak Boyo Kecamatan Buay Madang Kabupaten OKU Timur. Dalam satu
kondisi dan keadaan responden. Berikut ini adalah beberapa kegiatan teknis yang
dilakukan dalam pengolahan kacang tanah menjadi kue kacang kering diantaranya
sebagai berikut:
kacang tanah 2 kg, minyak goreng 3 kg, gandum 15 kg, gula 2 kg, dan garam
20 gr.
gunting.
32
7. Selanjutnya, adonan yang sudah dicetak akan ditata pada loyang dan
8. Kue kacang yang telah di oven selanjutkan didinginkan lalu dikemas. Lama
9. Setelah selesai dikemas dalam bentuk pack, kue kacang tersebut siap di
pasarkan.
dengan cara data yang sudah dikumpulkan diolah berdasarkan rumus-rumus yang
sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dan hipotesis, yaitu menghitung besar dari
33
pendapatan, nilai tambah dari pengolahan kue kacang kering di Desa Tambak
Berikut ini penjelasan secara rinci atau analisis matematis yang telah
produksi, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja. Biaya produksi yang
ada dalam pengolahan kue kacang kering yaitu biaya tetap dan biaya variable.
Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang tidak habis dalam satu kali proses
produksi dan dalam jumlah dari biaya tetap itu tidak mempengaruhi jumlah
produksi
Tabel 3. Biaya Produksi Pada Pengolahan Kue Kacang Kering di Desa Tambak
Jumlah total biaya produksi diperoleh dari penjumlahan total biaya tetap
yaitu Rp. 11.300/proses produksi ditambah dengan rata-rata total biaya variabel
suatu produk yang dapat digunakan untuk kebutuhan. Jumlah kue kacang yang
dihasilkan setiap kali proses produksi adalah 10 kg dengan harga 5.000 per pack.
Harga jual adalah besarnya harga yang akan di bebankan kepada konsumen
yang diperoleh atau dihitung dari biaya-biaya produksi ditambah biaya non-
Penerimaan adalah jumlah dari hasil produksi yang diperoleh dari usaha
Sedangkan pendapatan adalah nilai bersih yang diterima oleh responden dari
hasil usaha pengolahan kue kacang kering, yaitu jumlah penerimaan dihitung
dengan mengalikan semua total produksi dengan harga yang diterima oleh
responden dikurang dengan biaya total. Biaya total itu sendiri dari biaya tetap dan
biaya variable.
35
Tabel 4. Produksi, Harga Jual, Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan pada
No Uraian Jumlah
1. Produksi 110 (Pack/Pp)
4. Penerimaan 550.000(Rp/PP)
primer dan sekunder dengan harga jual Rp 5000/pack. Dengan harga jual tersebut
Boyo
Nilai tambah adalah selisih antara nilai komoditi yang mendapat perlakuan
dengan tahap tertentu dikurangi dengan nilai korbanan yang digunakan selama
1. Kacang Tanah 2 Kg
Karena tenaga kerja tidak hanya dikerjakan dari luar keluarga (upahan) dan
juga dikerjakan oleh anggota keluarga yaitu sebagai control quality, maka tenaga
kerja keluarga adalah Rp 70.500, maka diperoleh biaya antara yaitu Rp 353.963.
Nilai tambah rata-rata yang dihasilkan dari Pengolahan Kue Kacang Kering di
Desa Tambak Boyo adalah Rp 196.038 (Rp/Proses) dan Rp 98.019 (Rp/Kg). Jadi
setiap satu kali proses produksi pada Pengolahan Kue Kacang Kering diperoleh
nilai tambah sebesar Rp 196.038. Kemudia setiap 1 Kg bahan baku kacang tanah
A. Kesimpulan
Desa Tambak Boyo Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur
2. Sedangkan nilai tambah yang dihasilkan dalam usaha Pengolahan Kue Kacang
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan peneliti dalam usaha tersebut adalah :
1. Hendaknya pengelola kacang tanah menjadi kue kacang kering agar tetap
menjadi kue kacang kering memperbanyak mitra dengan pemasok bahan baku
37
38
DAFTAR PUSTAKA
Palembang.
Soekartawi. 2002. Analisis Usaha Tani. Universitas Indonesia (UI Pres). Jakarta.
Yudi, AB. 2010. Agribisnis terintegrasi Hulu dan Hilir. CV Muara Indah.
Bandung.
40
Lampiran 3. Biaya Penyusutan Peralatan Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering Tambak Boyo Buay Madang Timur
Harga Beli Jumlah Nilai Sisa JUE Nilai Penyusutan Nilai Penyusutan Nilai Pembulatan
No Nama Alat Jumlah Satuan
(Rp/Satuan) (Rp) (Rp) (Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Proses) (Rp/Proses)
1. Oven 1 Unit 1.400.000 1.400.000 46.667 60 22.556 752 800
2. Tabung Gas 3 Kg 1 Unit 150.000 150.000 5.000 60 2.417 81 100
3. Baskom Stainless 1 Unit 45.000 45.000 1.500 60 725 24 100
4. Loyang 8 Unit 40.000 320.000 1.333 60 5.156 172 200
5. Mesin Penggilingan 1 Unit 1.200.000 1.200.000 40.000 60 19.333 644 700
6. Timbangan 1 Unit 100.000 100.000 3.333 60 1.611 54 100
7. Necis 2 Unit 15.000 30.000 5.000 6 3.333 111 200
8 Cetakan 2 Unit 7.000 14.000 1.167 12 972 32 100
2.957.000 3.259.000 104.000 56.103 1.870 2.300
Lampiran 5. Biaya Bahan Baku Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur
(Proses 1)
Volume Satuan Harga Beli Jumlah Jumlah
No Nama Barang
(Rp/Satuan) (Rp/Proses) (Rp/Bulan)
1. Kacang Tanah 2 Kg 28.000 56.000 1.400.000
2. Minyak Goreng 3 Kg 14.000 42.000 1.050.000
3. Gula 2,5 Kg 13.000 32.500 812.500
4. Gandum 15 Kg 8.000 120.000 3.000.000
5. Garam 0,5 gram 1.000 500 12.500
6. Isi Necis 0,5 Bungkus 3.000 1.500 37.500
7. Gas Elpiji Isi Ulang 3 Kg 7.000 21.000 525.000
8. Plastik Kecil 1100 Lembar 50 55.000 1.375.000
9. Plastik Besar 110 Lembar 100 11.000 275.000
74.150 339.500 8.487.500
Lampiran 5. Biaya Bahan Baku Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur
(Proses 2)
No Nama Barang Volume Satuan Harga Beli Jumlah Jumlah
(Rp/Satuan) (Rp/Proses) (Rp/Bulan)
1. Kacang Tanah 2 Kg 28.000 56.000 1.400.000
2. Minyak Goreng 3 Kg 14.000 42.000 1.050.000
3. Gula 2,5 Kg 13.000 32.500 812.500
4. Gandum 15 Kg 8.000 120.000 3.000.000
5. Isi Necis 0,5 Bungkus 3.000 1.500 37.500
6. Plastik Kecil 1100 Lembar 50 55.000 1.375.000
7. Plastik Besar 110 Lembar 100 11.000 275.000
66.150 318.000 7.950.000
Lampiran 5. Biaya Bahan Baku Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering Kecamataan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur
(Proses 3)
No Nama Barang Volume Satuan Harga Beli Jumlah Jumlah
(Rp/Satuan) (Rp/Proses) (Rp/Bulan)
1. Kacang Tanah 2 Kg 28.000 56.000 1.400.000
2. Minyak Goreng 3 Kg 14.000 42.000 1.050.000
3. Gula 2,5 Kg 13.000 32.500 812.500
4. Gandum 15 Kg 8.000 120.000 3.000.000
5. Isi Necis 0,5 Bungkus 3.000 1.500 37.500
6. Gas Elpiji Isi Ulang 3 Kg 50 150 3.750
7. Plastik Kecil 1100 Lembar 100 110.000 2.750.000
8. Plastik Besar 110 Lembar 300 33.000 825.000
66.450 395.150 9.878.750
Lampiran 5. Biaya Bahan Baku Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering Kecamataan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur
(Proses 4)
No Nama Barang Volume Satuan Harga Beli Jumlah Jumlah
(Rp/Satuan) (Rp/Proses) (Rp/Bulan)
1. Kacang Tanah 2 Kg 28.000 56.000 1.400.000
2. Minyak Goreng 3 Kg 14.000 42.000 1.050.000
3. Gula 2,5 Kg 13.000 32.500 812.500
4. Gandum 15 Kg 8.000 120.000 3.000.000
5. Isi Necis 0,5 Bungkus 3.000 1.500 37.500
6. Plastik Kecil 1100 Lembar 50 55.000 1.375.000
7. Plastik Besar 110 Lembar 100 11.000 275.000
66.150 318.000 7.950.000
42
Lampiran 6. Biaya Tenaga Kerja Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering (Proses 1)
di Desa Tambak Boyo Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur
Jumlah Lama Proses HOK Upah Upah
No Uraian Kegiatan
TK (Jam) (Rp/HOK) (Rp/Proses)
1 Penggilingan kacang dan gula 1 1,00 0,13 80.000 10.000
2 Pencampuran bahan dan pengadonan 1 0,05 0,01 80.000 500
3 Pencetakan 2 1,00 0,25 80.000 20.000
4 Pemanggangan 1 2,00 0,25 80.000 20.000
5 Pengemasan 1 1,00 0,13 80.000 10.000
6 Pemasaran 1 1,00 0,13 80.000 10.000
Jumlah 70.500
Tenaga Kerja Keluarga 70.500
Lampiran 6. Biaya Tenaga Kerja Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering (Proses 2)
di Desa Tambak Boyo Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur
Jumlah Lama Proses HOK Upah Upah
No Uraian Kegiatan
TK (Jam) (Rp/HOK) (Rp/Proses)
1 Penggilingan kacang dan gula 1 1,00 0,13 80.000 10.000
2 Pencampuran bahan dan pengadonan 1 0,05 0,01 80.000 500
3 Pencetakan 2 1,00 0,25 80.000 20.000
4 Pemanggangan 1 2,00 0,25 80.000 20.000
5 Pengemasan 1 1,00 0,13 80.000 10.000
6 Pemasaran 1 1,00 0,13 80.000 10.000
Jumlah 70.500
Tenaga Kerja Keluarga 70.500
Lampiran 6. Biaya Tenaga Kerja Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering (Proses 3)
di Desa Tambak Boyo Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur
Jumlah Lama Proses HOK Upah Upah
No Uraian Kegiatan
TK (Jam) (Rp/HOK) (Rp/Proses)
1 Penggilingan kacang dan gula 1 1,00 0,13 80.000 10.000
2 Pencampuran bahan dan pengadonan 1 0,05 0,01 80.000 500
3 Pencetakan 2 1,00 0,25 80.000 20.000
4 Pemanggangan 1 2,00 0,25 80.000 20.000
5 Pengemasan 1 1,00 0,13 80.000 10.000
6 Pemasaran 1 1,00 0,13 80.000 10.000
Jumlah 70.500
Tenaga Kerja Keluarga 70.500
43
Lampiran 6. Biaya Tenaga Kerja Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering (Proses 4)
di Desa Tambak Boyo Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur
Jumlah Lama Proses HOK Upah Upah
No Uraian Kegiatan
TK (Jam) (Rp/HOK) (Rp/Proses)
1 Penggilingan kacang dan gula 1 1,00 0,13 80.000 10.000
2 Pencampuran bahan dan pengadonan 1 0,05 0,01 80.000 500
3 Pencetakan 2 1,00 0,25 80.000 20.000
4 Pemanggangan 1 2,00 0,25 80.000 20.000
5 Pengemasan 1 1,00 0,13 80.000 10.000
6 Pemasaran 1 1,00 0,13 80.000 10.000
Jumlah 70.500
Tenaga Kerja Keluarga 70.500
Lampiran 8. Rata-rata Total Biaya Produksi Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering
di Desa Tambak Boyo Buay Madang Timur
No Nilai
Uraian
(Rp/Proses)
1 Biaya Tetap 11.300
2 Biaya Variabel 413.163
Jumlah 424.463
Lampiran 9. Produksi, Harga dan Penerimaan Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering
di Desa Tambak Boyo Kecamatan Buay Madang Timur
No Kebutuhan Kacang Produksi Kue Kacang Produksi Kue Kacang Harga Penerimaan
(Kg/Proses) (Kg/Proses) (Pack/Proses) (Rp/pack) (Rp/Proses)
1 2 10 110 5.000 550.000
2 2 10 110 5.000 550.000
3 2 10 110 5.000 550.000
4 2 10 110 5.000 550.000
Ʃ 2.200.000
Ӯ 550.000
46
Lampiran 10. Analisis Pendapatan dan R/C Rasio Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering
di Desa Tambak Boyo Buay Madang Timur
No Penerimaan Biaya Produksi Pendapatan
R/C B/C
(Rp/Proses) (Rp/Proses) (Rp/Proses)
1 550.000 421.300 128.700 1,31 0,31
2 550.000 399.800 150.200 1,38 0,38
3 550.000 476.950 73.050 1,15 0,15
4 550.000 399.800 150.200 1,38 0,38
Ʃ 2.200.000 1.697.850 502.150 5,21 1,21
Ӯ 550.000 424.463 125.538 1,30 0,30
Lampiran 12. Analisis Nilai Tambah Usaha Pengolahan Kue Kacang Kering di Desa Tambak Boyo
Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur
Kebutuhan Harga Produksi Produksi Total
No Kacang Tanah Kue Kacang Kue Kacang Kering Kue Kacang Kering Penerimaan
(Kg/Proses) (Rp/Pack) (Kg/Proses) (Pack/Proses) (Rp/Proses)
1 2 5.000 10 110 550.000
2 2 5.000 10 110 550.000
3 2 5.000 10 110 550.000
4 2 5.000 10 110 550.000
Ʃ 2.200.000
Ӯ 550.000