Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

MANAJEMEN INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (MIGM)


MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
DI KORONG PASA SURAU NAGARI GUGUAK
KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN 2016

Oleh Kelompok 5 :

1. FAHYU WIDIA (NIM. 132210774)


2. HAFIZAH HUSNA (NIM. 132210
3. OKTAFORINA NURASANDI (NIM.132210
4. RIVI (NIM. 132210
5. TRI PUTRI (NIM. 132210801)

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN 2016
PERSETUJUAN LAPORAN

Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) MIGM Mahasiswa Program

Studi D-IV Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang di Korong Pasa Surau

Nagari Guguak Kecamatan 2x11 Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016,

telah disetujui.

Dosen Pembimbing, Dosen Pembimbing,

John Amos, SKM, M.Kes Andrafikar, SKM, M.Kes

Wali Korong,

Noviar Ramadhan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan PKL Manajemen
Intervensi Gizi Masyarakat (MIGM) sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi DIV Jurusan Gizi. Adapun judul laporan kegiatan
ini adalah “Praktek Kerja Lapangan (PKL) Manajemen Intervensi Gizi
Masyarakat (MIGM) Mahasiswa Program Studi DIV Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang di Korong Pasa Surau Nagari
Guguak Kecamatan 2x11 Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman tahun
2016”.
Selama proses pembuatan laporan ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing dalam menyelesaikan laporan kegiatan ini,
khususnya kepada :
1. Bapak John Amos, SKM, M.Kes selaku koordinator mata kuliah MIGM
2. Bapak Ir. Zulferi, M.Pd, selaku pembimbing mata kuliah MIGM
3. Bapak Edmon, SKM, M.Kes, selaku pembimbing mata kuliah MIGM
4. Bapak DR. Fauzi Arasj, SKM, M.Kes, selaku pembimbing mata kuliah
MIGM
5. Bapak Gusnedi, STP, M.PH, selaku pembimbing mata kuliah MIGM
6. Ibu Marni Handayani, S. SiT, M.Kes, selaku pembimbing mata kuliah
MIGM
7. Ibu Hermita Bus Umar, SKM. M.Kes, selaku pembimbing mata kuliah
MIGM
8. Ibu Hj. Novelasari, SKM, M.Kes, selaku pembimbing mata kuliah
MIGM
9. Bapak Andrafikar, SKM, M.Kes, selaku pembimbing mata kuliah MIGM
10. Seluruh dosen mata kuliah MIGM
Terima kasih atas doa dan dukungannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kegiatan ini. Penulis menyadari terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik,

1
saran, dan masukan demi penyempurnaan laporan ini, semoga apa yang telah
dilakukan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pariaman, 17 November 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL ..............................................................................................
B. Tujuan PKL ............................................................................................................
1. Tujuan Umum...................................................................................................
2. Tujuan Khusus ..................................................................................................
C. Lokasi dan Waktu PKL ..........................................................................................

BAB II. PELAKSANAAN


A. Gambaran Lokasi PKL ..........................................................................................
B. Pelaksanaan Kegiatan Intevensi Gizi Masyarakat .................................................
1. Musyawarah Masyarakat Korong ...................................................................
2. Penilaian Status Gizi Balita .............................................................................
3. Penyuluhan Gizi ..............................................................................................
4. Keluarga Binaan ..............................................................................................
5. Penyegaran Kader............................................................................................
6. Pameran Gizi ..................................................................................................
7. Penerapan Teknologi Tepat Guna
8. Lomba Cerdas Cermat

BAB III. PEMBAHASAN


A. Hasil Evaluasi Manajemen Intervensi Gizi Masyrakat ........................................
1. Musyawarah Masyarakat Korong ............................................................
2. Penilaian Status Gizi Balita .....................................................................
3. Penyuluhan Gizi ......................................................................................
4. Keluarga Binaan ......................................................................................
5. Penyegaran Kader ....................................................................................
6. Pameran Gizi ..........................................................................................
7. Penerapan Teknologi Tepat Guna
8. Lomba Cerdas Cermat
B. Persentase Cakupan Data Peserta yang Hadir .....................................................
C. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat ..........................................................
1. Faktor Pendorong ...........................................................................................
2. Faktor Penghambat ........................................................................................

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ..........................................................................................................
B. Saran ....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
DAFTAR LAMPIRAN
1. POA dan HIPOPOC Tabel
2. Gantchart/ Jadwal Kegiatan PKL MIGM
3. Hasil Musyawarah Masyarakat Korong (MMK)
4. Tabel PSG Balita
5. SAP Penyuluhan SD
6. SAP Penyuluhan Lansia
7. SAP Penyuluhan Ibu Balita, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
8. Laporan Kabin 1
9. Laporan Kabin 2
10. Proposal Penyegaran Kader
11. Proposal Pameran Gizi
12. SAP Demontrasi Masak
13. SAP Lomba Cerdas Cermat
14. Tabel Partisipasi Masyarakat Korong
15. Dokumentasi Kegiatan

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang merupakan salah satu


institusi yang mendidik tenaga profesional dalam bidang gizi. Salah satu upaya untuk
menghasilkan tenaga kesehatan professional di Politeknik Kesehatan Kemenkes RI
Padang adalah dengan melakukan Praktek Kerja Lapangan yang di laksanakan di
tengah-tengah masyarakat. Praktek kerja lapangan ini diharapkan agar tujuan
pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Padang dapat tercapai secara
maksimal sehingga mahasiswa dapat berperan dalam berbagai sektor kesehatan
masyarakat dan mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
374/Menkes/SK/VI/2007 tentang Standar Profesi Gizi dan Kurikulum Program Diploma
IV Gizi tahun 2011 (SK Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI Nomor
HK.02.05/I/III/2/09019/2011, mencantumkan 5 (lima) peran lulusan Pendidikan
Program DIV Gizi, yaitu : 1) Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat, 2)
Pengelola Pelayanan Gizi di Institusi, 3) Pengelola Program Gizi Klinik untuk Individu
dan Kelompok, 4) Pengelola Pendidikan Gizi, 5) Pengelola Penelitian Gizi.
Kompetensi lulusan Diploma IV Gizi (Sarjana Sains Terapan) didasarkan pada
kurikulum Program Pendidikan Diploma IV Gizi terdapat 29 kompetensi yang terdiri
dari 8 kompetensi utama, 15 kompetensi pendukung dan 6 kompetensi lainnya.
Kurikulum Program Diploma IV Gizi tahun 2011, mengamanatkan bahwa
mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) Manajemen
Intervensi Gizi Masyarakat (MIGM) di Semester VII. Praktek Kerja Lapangan ini
merupakan bentuk pembelajaran untuk mempraktekkan teori dalam rangka mencapai
jenjang Sarjana Sains Terapan (S.SiT) di bidang gizi.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) MIGM merupakan penerapan pengetahuan
tentang pengelolaan kegiatan/ manajemen program gizi yang dilaksanakan di desa
(korong) di bawah bimbingan intensif untuk melaksanakan program gizi skala mikro
melalui proses perencanaan program gizi yang disusun pada mata kuliah Perencanaan
Program Gizi (PPG) di Semester VI dan melaksanakan evaluasi intervensi gizi dalam
5
skala mikro di masyarakat desa, disamping program wajib yang harus dilaksanakan
bersamaan dalam PKL ini. Setelah melaksanakan kegiatan praktek ini, mahasiswa
mampu melaksanakan intervensi gizi dan evaluasi program gizi dalam skala mikro di
desa (di lokasi ini disebut korong).
Sesuai dengan visi program studi Diploma IV yaitu menjadi program studi yang
unggul terutama dalam penanggulangan penyakit degeneratif pada tahun 2025, maka
kegiatan intervensi gizi ditujukan kepada kelompok masyarakat berisiko (bayi, balita,
bumil, busui, tenaga kerja) dan termasuk kelompok masyarakat berisiko menderita
penyakit degeneratif (seperti usia lanjut).
Setelah dilakukan pengumpulan data dasar pada mata kuliah Perencanaan
Program Gizi (PPG) di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2x11 Kayu
Tanam, Kabupaten Padang Pariaman bulan Maret 2016 lalu, dari 58 orang balita
menurut indeks BB/U yang mempunyai status gizi normal 81% (47 orang) dan tidak
normal 19% (11 orang) . Menurut indeks TB/U yang mempunyai status gizi normal
69% (40 orang) dan tidak normal 31% (18 orang). Sedangkan menurut indeks BB/TB
yang mempunyai status gizi normal 94,8% (55 orang) dan tidak normal 5,2% (3 orang).
Dari hasil data di atas maka dilaksanakan suatu PKL Manajemen Intervensi Gizi
Masyarakat (MIGM) dengan tujuan mengelola program gizi yang ada di masyarakat
serta memperbaiki status gizi masyarakat di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak,
Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.

B. Maksud dan Tujuan PKL MIGM

1. Maksud
PKL MIGM merupakan pengelolaan kegiatan/ manajemen program gizi yang
dilaksanakan di Korong Pasa Surau pada program gizi skala mikro melalui proses
perencanaan program gizi yang disusun pada mata kuliah Perencanaan Program Gizi
(PPG) di Semester VI.

2. Tujuan Umum
PKL MIGM merupakan penjabaran dari kelompok mata kuliah yang bertujuan
untuk memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada mahasiswa agar
memperoleh hasil yang efisien, efektif dan optimal untuk dapat mencapai kompetensi
sebagai Sarjana Sains Terapan (S.SiT) di Bidang Gizi.

6
3. Tujuan Khusus
Setelah pelaksanakan PKL MIGM, mahasiswa diharapkan mampu
melaksanakan program intervensi gizi dan evaluasi program gizi dalam skala mikro di
desa Korong Pasa Surau. Tujuan khusus PKL ini adalah :
1) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan gizi untuk kelompok sasaran, melalui
penyuluhan gizi.
2) Melaksanakan dan mempertahankan kelangsungan program pangan dan gizi
masyarakat.
3) Berpatisipasi dalam pengembangan dan evaluasi program pangan dan gizi
masyarakat.
4) Melaksanakan asuhan gizi untuk klien sesuai kebudayaan dan kepercayaan dari
berbagai golongan umur (tergantung level asuhan gizi kelompok umur), untuk
kasus gizi buruk dan gizi kurang di masyarakat, serta penyakit degeneratif, yaitu
melaksanakan asuhan gizi buruk atau gizi kurang dan penyakit degeneratif di
tingkat masyarakat.
5) Berpenampilan (unjuk kerja) sesuai dengan kode etik profesi gizi.
6) Merujuk klien/ pasien kepada ahli lain pada saat situasi berada diluar
kompetensinya.
7) Menggunakan teknologi terbaru dalam kegiatan informasi dan komunikasi.
8) Mendokumentasikan kegiatan pelayanan gizi.
9) Berpatisipasi dalam menetapkan biaya pelayanan gizi.

C. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKL MIGM

Lokasi PKL MIGM ini dilaksanakan Korong Pasa Surau, Nagari Guguak yang
masih berada di Wilayah Kerja Puskesmas 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang
Pariaman. PKL MIGM ini dilaksanakan dari tanggal 31 Oktober s/d 17 November
2016.

7
BAB II

PELAKSANAAN

A. Gambaran Lokasi PKL


Kecamatan Kayu Tanam merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di
Kabupaten Padang Pariaman. Nagari Guguak adalah sebuah nagari dalam
Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman. Korong Pasa Surau
merupakan salah satu diantara 4 korong yang ada di Nagari Guguak, Kecamatan
Kayu Tanam, Padang Pariaman dan menjadi lokasi pelaksanaan PKL MIGM oleh
kelompok 5. Luas wilayah nagari guguak adalah 15.736 Ha, dengan luas pertanian
swah teririgasi 822,180 Ha dan sawah tadah hujan 4,280 Ha, luas lahan pemukiman
45,106 Ha.
Batas wilayah Nagari Guguak sebagai berikut :
Utara : Kabupaten Tanah Datar

Selatan : Nagari Kayu Tanam/ Anduring

Barat : Kabupaten Tanah Datar

Timur : Nagari Kepala Hilalang/ Kec. Patamuan

Kecamatan 2x11 Kayu Tanam terdiri dari dua nagari, yakni Nagari Kayu
Tanam dan Nagari Guguak. Jumlah penduduk nagari guguak adalah ±6.173 jiwa.
Nagari Guguak adalah sebuah nagari dalam Kecamatan 2x11 Kayu Tanam,
Kabupaten Padang Pariaman. Membawahi empat wilayah/ Korong, yaitu Korong
Pasa Surau, Korong Pasa Karambia, Korong Kandang Ampek dan Korong Padang
Lapai. Korong Pasa Surau terdiri dari empat dusun yaitu dusun Cimangkuang, Pasa
Surau, Pasa Juha dan Padang Mantuang Mudiak.

Sarana Prasana yang dimiliki Nagari Guguak antara lain:

1. Tempat Ibadah
a. 4 unit Masjid
b. 26 mushola/ surau

8
2. Bidang Pendidikan
a. 1 buah PAUD
b. 4 buah SD
c. 1 buah SLTP
3. Bidang Fasilitas
a. 1 kantor Wali Nagari
b. 6 Poskamling
c. 10 buah Jembatan
4. Bidang Kesehatan
a. 2 Polindes
b. 2 Posyandu (Pasa Surau dan Padang Mantuak Mudiak)

Sarana air bersih di nagari ini cukup memadai. Namun nagari ini belum
memiliki sanitasi lingkungan yang memadai, ahli gizi yang ada di Puskesmas
hanya 1 orang, serta jarak nagari dengan Puskesmas cukup jauh yaitu ± 2,5 km.

B. Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Intervensi Gizi Masyarakat


1. Musyawarah Masyarakat Korong
Dalam rangka mempersiapkan intervensi gizi masyarakat di Korong Pasa
Surau, maka diadakanlah suatu kegiatan yaitu Musyawarah Masyarakat Korong
(MMK) dengan melibatkan berbagai pihak seperti Wali Nagari, Wali Korong,
Bidan Desa, Ketua dan Anggota Kader, pemuka/ tokoh masyarakat lainya yang
ada di Korong Pasa Surau dimana mahasiswa sebagai fasilitator.

a. Tujuan Umum
Tercapainya kesepakatan melalui Musyawarah Masyarakat Korong untuk
melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan status
gizi balita serta tersusunnya rencana kerja dalam mengatasi masalah gizi dan
kesehatan yang ada di Korong Pasa Surau.
b. Tujuan Khusus
1) Pendekatan dengan tokoh masyarakat
2) Menyajikan hasil pengumpulan data dasar (baseline data)
3) Mendiskusikan dengan masyarakat dan menentukan cara yang tepat
dalam mengatasi masalah tersebut.

9
4) Menyusun suatu rencana kerja sesuai dengan program intervensi yang
akan dilaksanakan.
5) Melakukan advokasi di bidang gizi dan kesehatan terkait kegiatan
intervensi gizi yang akan dilaksanakan
c. Sasaran
1) Perangkat Korong (Wali Korong)
2) Bidan Desa
3) Kader Posyandu
4) Tokoh atau pemuka masyarakat lainnya di Korong Pasa Surau

d. Materi
1) Masalah gizi dan faktor-faktor penyebab permasalahan gizi di Korong
Pasa Surau
2) Cara pemecahan masalah gizi
3) Masalah kesehatan dan pemecahannya
4) Perencanaan (POA) kegiatan intervensi gizi yang akan dilaksanakan

e. Pelaksana
1) Mahasiswa kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes Kemenkes Padang
2) Wali Korong
3) Kader Posyandu

f. Metode
1) Diskusi
2) Tanya jawab

g. Tempat
Bertempat di Posko 5 PKL MIGM yang merupakan rumah atau
tempat tinggal Nenek Darius. Beliau adalah Ibu dari Ketua Kader
Posyandu di Korong Pasa Surau
.
h. Waktu
Musyarawarah Masyarakat Korong (MMK) dilaksanakan pada hari
Senin, 31 Oktober 2016 pada pukul 15.00 WIB s/d selesai.
10
i. Alat bantu
1) Alat tulis
2) Lembar POA kegiatan intervensi gizi
3) Kertas Tabel Ganchart kegiatan intervensi gizi

k. Biaya
Biaya yang berasal dari Mahasiswa kelompok 5 PKL MIGM
sebesar Rp. 20.000 (konsumsi) dan dari masyarakat Rp. 65.000 (sewa
tempat dan transportasi).

2. Penilaian Status Gizi Balita


a. Tujuan Umum
Diketahuinya Status Gizi Balita (0-59 bulan) yang ada di Korong Pasa
Surau bulan November tahun 2016.
b. Tujuan Khusus
1) Dapat megetahui berat badan dan tinggi badan balita
2) Dapat melakukan skrining balita yang bermasalah
3) Melakukan dampingan atau Keluarga Binaan pada balita yang
bermasalah
c. Sasaran
1) Ibu dan keluarga yang memiliki balita (0-59 bulan)
d. Pelaksana
Mahasiswi kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes Kemenkes Padang,
dimana hasil PSG Korong Pasa Surau adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Penilaian Status Gizi Balita 0-59 bulan menurut indeks BB/U
di Korong Pasa Surau bulan November 2016
Kategori Status Gizi BB/U
Gizi Gizi Gizi Jumlah
Korong Gizi Baik
Buruk Kurang Lebih Balita
N % n % n % n %

Pasa Surau 2 3,6 6 10,7 48 85,7 0 0 56

11
Tabel 2. Penilaian Status Gizi Balita 0-59 bulan menurut indeks TB/U
di Korong Pasa Surau bulan November 2016
Kategori Status Gizi TB/U
Sangat Jumlah
Korong Pendek Normal Tinggi
Pendek Balita
N % n % n % n %

Pasa Surau 0 0 15 26,9 39 69,6 2 3,6 56

Tabel 3. Penilaian Status Gizi Balita 0-59 bulan menurut indeks


BB/TB di Korong Pasa Surau bulan November 2016
Kategori Status Gizi BB/TB
Sangat Jumlah
Korong Kurus Normal Gemuk
Kurus Balita
N % n % n % n %

Pasa Surau 3 5,4 4 7,1 49 87,5 0 0 56

e. Metode
Penimbangan BB dan Pengukuran TB/PB
f. Tempat
Posyandu Korong Pasa Surau dan selebihnya home visited ke rumah
balita berumur 0-59 bulan.
g. Waktu
Kegiatan Penilaian Status Gizi ini dilakukan pada saat Posyandu Balita
Selasa, 8 November 2016 pukul 09.00 s/d 12.00 WIB, selebihnya dilaksanakan
pada tangal 11-17 November 2016.

h. Alat bantu
1) Timbangan digital
2) AUPB
3) Mikrotoa

12
i. Biaya
Biaya berasal dari mahasiswi kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes
Kemenkes Padang sebesar Rp. 35.000 (baterai timbangan digital dan lakban
hitam).

3. Penyuluhan Gizi
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai gizi
dan kesehatan dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat sehingga
menghasilkan generasi yang sehat, cerdas dan berprestasi di Korong Pasa Surau.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar (SD) tentang gizi
sehingga dapat memperbaiki masalah gizi pada anak sekolah
2) Meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar (SD) tentang gizi
seimbang sehingga dapat menerapkan prinsip gizi seimbang di
kehidupan sehari-hari.
3) Meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar (SD) tentang
pentingnya konsumsi sayur dan buah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan gizi dan serat anak sekolah.
4) Meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar (SD) tentang
pentingnya sarapan pagi sehingga dapat memperbaiki masalah gizi
pada anak sekolah.
5) Meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar (SD) tentang jajanan
sehat sehingga mereka dapat mengkonsumsi makanan yang sehat
dan aman.
6) Menambah pengetahuan lansia tentang gizi sehingga dapat
memperbaiki asupan zat gizi lansia.
7) Menambah pengetahuan lansia tentang pola hidup sehat
8) Menambah pengetahuan lansia mengenai penyakit hipertensi
sehingga dapat mencegah prevalensi hipertensi pada lansia.
9) Menambah pengetahuan lansia mengenai penyakit diabetes mellitus
sehingga dapat mencegah prevalensi diabetes mellitus pada lansia.
10) Menambah pengetahuan lansia tentang manfaat diadakan Posyandu
lansia.
13
11) Menambah pengetahuan ibu balita tentang status gizi balita dan
dampak gizi kurang pada balita.
12) Menambah pemahaman dan pengetahuan ibu balita tentang
pentingnya menimbang balita ke Posyandu.
13) Menambah pemahaman dan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dan
kesehatan.
14) Menambah pemahaman dan pengetahuan ibu balita, ibu menyusui
tentang Inisiasi Menyusui GDini (IMD) dan ASI Eksklusif.
15) Menambah pemahaman dan pengetahuan ibu balita tentang MP ASI

c. Sasaran
Ibu balita, ibu hamil, ibu menyusui, anak sekolah, lansia dan
masyrakat yang ada di Korong Pasa Surau.
d. Materi
1. Status Gizi Anak Sekolah
2. Prinsip Gizi Seimbang
3. Pentingnya Mengkonsumsi Sayur dan Buah
4. Pentingnya Sarapan Pagi
5. Jajanan Sehat untuk Anak Sekolah
6. Status Gizi Lansia
7. Pentingnya Posyandu Lansia
8. Diabetes Mellitus pada Lansia
9. Hipertensi pada Lansia
10. Pola Hidup Sehat pada Lansia
11. Status Gizi Balita
12. Pentingnya Menimbang Balita ke Posyandu
13. Gizi bagi Ibu Hamil
14. IMD dan ASI Eksklusif
15. MP ASI

e. Pelaksana
Mahasiswi kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes Kemenkes Padang,
Bidan Desa, Petugas Kesehatan Puskesmas 2x11 Kayu Tanam, Kader
Posyandu.
14
f. Metode
1) Presentasi
2) Diskusi
3) Tanya Jawab
g. Tempat
Sekolah Dasar (SD) 08 2x11 Kayu Tanam, Mushola/ Surau Kanso
dan Posyandu.
h. Waktu
Penyuluhan di Sekolah Dasar (SD) dilaksanakan hari Sabtu, 5
November 2016, penyuluhan lansia hari Senin, 7 November 2016
sedangkan penyuluhan Ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui hari Selasa,
8 November 2016.
i. Alat bantu
1) Alat tulis
2) Infocus dan screen porojector
3) Laptop
4) Speaker dan microphone
5) Leaflet
j. Biaya
Rincian biaya penyuluhan yang berasal dari Mahasiswi Kelompok
5 PKL MIGM yaitu penyuluhan SD Rp. 125.000 (snack, print lembaran
pre test post test dan doorprize), penyuluhan lansia Rp. 62.000 (snack,
print leaflet dan doorprize), sedangkan biaya dari masyarakat untuk
penyuluhan SD Rp.150.000, penyuluhan balita Rp. 105.000 dan
penyuluhan lansia Rp.135.000.

4. Keluarga Binaan
a. Tujuan Umum
Keluarga Binaan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar
dan keterampilan kepada mahasiswa agar memperoleh hasil yang efisien,
efektif dan optimal untuk mencapai kompetensi sebagai Sarjana Sains Terapan
di bidang gizi, sekaligus sebagai profesi register dietesien pada bidang
Keluarga Binaan serta meningkatkan status gizi balita meuju kesehatan yang
optimal.
15
b. Tujuan Khusus
Memberikan penjelasan kepada ibu-ibu balita, mengenai
pengelolaan makanan sehat untuk meningkatkan status gizi balita dan
keluarga serta memberikan pengetahuan cara mengatasi segala
permasalahan yang dapat mengganggu status gizi anak.
c. Sasaran
Balita yang mengalami masalah gizi kurang berdasarkan indeks
BB/U, ibu dan keluarga balita yang mengalami gizi kurang.
d. Materi
1) Penjelasan Status Gizi Balita
2) Prinsip Gizi Seimbang
3) Daftar Bahan Makanan Penukar
4) PMT dan Percontohan Pembuatan PMT
5) PHBS dan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
6) Keamanan Pangan RT dan Cara Mencegah Keracunan Makanan di RT

e. Pelaksana
Semua mahasiswi Kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes Kemenkes Padang.
f. Metode
Ceramah, tanya jawab dan PSG.
g. Tempat
Di rumah masing-masing responden (Responden 1 di Dusun
Cimangkuang dan responden 2 di Dusun Pasa Juha).
h. Waktu
Dilaksanakan sebanyak 8 kali kunjungan/ keluarga binaan selama
PKL PIGM yaitu tanggal 1-17 November 2016.
i. Alat bantu
1) Leaflet
2) Timbangan digital dan mikrotoa
3) Alat dan bahan memasak (untuk pembuatan PMT)
j. Biaya
Biaya pelaksanaan Kabin yang berasal dari Mahasiswi Kelompok 5
PKL MIGM Poltekkes Kemenkes Padang adalah sebesar Rp. 32.000
(transportasi ke rumah Kabin, print dan fotocopy media, baterai timbangan
16
dan lakban hitam) sedangkan biaya dari keluarga binaan adalah sebesar
Rp. 100.000 (biaya bahan PMT).

5. Penyegaran Kader
a. Prioritas Masalah
Rendahnya partisipasi kader berdampak pada rendahnya kegiatan
pemantauan tingkat status gizi anak, ibu hamil dan menyusui, yang pada
akhirnya tidak dapat memenuhi kebutuhan data perkembangan status gizi
anak balita di Posyandu.
b. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyegaran ini kader dapat mengetahui,
memahami, dan terampil dalam melakukan pengukuran BB, TB balita,
membaca dan menjelaskan grafik KMS kepada ibu bayi dan balita,
penjelasan status gizi balita, melakukan penjelasan mengenai makanan
tambahan untuk balita (MP ASI), dan menjelaskan pelaksanaan pelayanan
posyandu
c. Tujuan Khusus
Setelah pelaksanaan penyegaran kader mampu:
1. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan kader
melakukan pengukuran BB, TB balita menggunakan alat yang sesuai
untuk mengukur status gizi balita.
2. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan kader dalam
membaca dan menjelaskan grafik KMS kepada ibu balita.
3. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan kader dalam
menjelaskan keadaan status gizi balita.
4. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan kader dalam
melakukan penjelasan mengenai makanan tambahan untuk balita (MP
ASI).
5. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan kader dalam
melakukan pelaksanaan pelayanan posyandu.
d. Sasaran
Seluruh kader Posyandu di yang ada di Korong Pasa Surau.
e. Metode
Presentasi, tanya jawab dan demonstrasi.

17
f. Materi
1) Pengertian Posyandu
2) Penimbangan BB dan Pengukuran TB/PB Balita
3) Penulisan dan Pembacaan KMS
4) Penilaian Status Gizi Balita
5) MP ASI
g. Pelaksana
Mahasiswi kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes Kemenkes Padang.
h. Waktu
Selama 1 hari yaitu pada hari Kamis, 3 November 2016 pukul 10.00
s/d 13.00 WIB.
i. Tempat
Tempat pelaksanaan penyegaran kader posyandu di Rumah Mertua
Wali Korong, Nagari Guguak, kecamatan 2x11 Kayu Tanam yang
merupakan Posko 5 PKL MIGM.
j. Alat bantu
Alat tulis, karpet, laptop, infocus, lembaran dan media untuk kuis,
sarana alat penimbangan BB (dacin, segitiga penyangga, sarung
timbangan, timbangan digital), penyediaan sarana alat pengukuran
PB/TB (AUPB, microtoise).
k. Biaya
Dari mahasiswa kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes Kemenkes
Padang adalah Rp. 322.700 (print media pre test dan post test, konsumsi,
doorprize dan paket penyegaran), sedangkan dari masyarakat adalah Rp.
200.000 (sewa tempat, listrik dan kabel raun, infocus, 1 set dacin dan
transportasi).

6. Pameran Gizi
a. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan tentang gizi seimbang kepada masyarakat
atau orang-orang yang hadir melalui pameran yang di dalamnya juga
diadakan konsultasi gizi, pengukuran status gizi dan melakukan kolaborasi
dengan bidan desa untuk pengukuran tekanan darah.

18
b. Tujuan Khusus
1. Didapatkannya pengetahuan tentang gizi seimbang
2. Didapatkannya pengetahuan mengenai makanan yang termasuk gizi
seimbang
3. Didapatkannya pengetahuan tentang manfaat gizi seimbang
4. Didapatkannya pengetahuan mengenai dampak dari kurangnya gizi
seimbang
c. Tujuan Operasional
Terlaksananya pameran gizi di Korong Pasa Surau.
d. Sasaran
Seluruh masyarakat yang ada di Korong Pasa Surau.
e. Pelaksanaan
Mahasiswi kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes Kemenkes Padang.
f. Tempat
Halaman Kantor Wali Nagari Nagari Guguak.
g. Alat Bantu
Tabel 4. Alat Bantu dan Media Pameran Gizi
No Nama Alat Jumlah
1 Papan display 3 buah
2 Meja 4 buah
3 Kursi 7 buah
4 Papan flip chart 2 buah
5 Timbangan digital 1 buah
6 Mikrotoise 1 buah
7 Meteran 1 buah

h. Waktu
Pameran ini dilaksanakan pada hari Minggu, 13 November 2016
pukul 09.00 WIB s/d selesai.
i. Biaya
Biaya yang berasal dari mahasiswi kelompok 5 PKL MIGM Politeknik
Kesehatan Padang adalah Rp. 1.078.000 dan dari masyarakat sebesar Rp.
675.000

19
7. Penerapan Teknologi Tepat Guna (Demosntrasi Masak)
 Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan masyrakat tentang cara pemanfaatan
pangan lokal sehingga dapat meningkatkan status gizi.
 Tujuan Khusus
Memberikan pengetahuan masyarakat tentang cara mengolah bahan
makanan yang ada disekitar berbeda dengan pengolahan yang sudah ada.
 Sasaran
Seluruh masyarakat terutama Ibu balita yang ada di Korong Pasa Surau.
 Pelaksana
Mahasiswi kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes Kemenkes Padang,
dengan rincian pelaksanaan sebagai berikut :

Tabel 5. Kegiatan Demonstrasi Masak di Korong Pasa Surau

Jumlah
Korong Produk Masyarakat
yang hadir
Pudding Telur Mata Sapi dan Nugget 10
Pasa Surau
Bayam

 Metode
Demonstrasi dan tanya jawab.
 Media
Peralatan masak seperti wajan penggorengan, piring, pisau, kompor,
panci dan lain-lain.
 Waktu dan Tempat
Demonstrasi masak dilaksanakan di teras/ depan Posyandu Korong
Pasa Surau pada hari Kamis, 10 November 2016.
 Biaya
Biaya yang berasal dari mahasiswi kelompok 5 PKL MIGM
Politeknik Kesehatan Padang adalah Rp. 34.500 (air minum dan
transportasi) sedangkan dari masyarakat adalah sebesar Rp. 275.000 (bahan
makanan, listrik, minyak tanah dan jasa lainnya).

1
8. Lomba Cerdas Cermat
 Tema Kegiatan

Adapun tema dari kegiatan lomba cerdas cermat adalah “Kesehatan Anak ada di
Tangan Ibu”.

 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan lomba cerdas cermat adalah untuk meningkatkan antusias ibu
dalam menerapkan rajin membawa anak ke posyandu serta mengetahui status gizi balita,
mengetahui gizi ibu hamil, Inisiasi Menyusui Dini, ASI eksklusif dan MP ASI
 Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan cerdas cemat adalah ibu balita di Korong Pasa Surau
Kecamatan 2x11 Kayu Tanam. Peserta kegiatan lomba cerdas cermat dibagi menjadi 4
kelompok. Ketentuan peserta dalam pelaksaan kegiatan cerdas cermat dalam setiap
kelompok terdiri dari 3 orang ibu balita sebagai perwakilan dari masing-masing dusun
yang ada di Korong Pasa Surau.
 Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari/tanggal : Kamis, 10 November 2016
Waktu : 11.00 WIB – 13.00 WIB
Tempat : Tempat Posyandu balita
 Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan lomba cerdas cermat adalah sebagai
berikut :
a. Mikrofon
b. Sound system
c. Kursi dan meja
 Langkah-langkah
a. Izin kepada Wali Korong dan tokoh masyrakat di Korong Pasa Surau
b. Persiapan administrasi, lokasi, dan teknis
c. Pertemuan dengan pihak terkait seperti Wali Korong, kader dan tokoh masyarakat
lainnya.

2
d. Penyebaran informasi kepada sasaran
e. Pelaksanaan kegiatan
 Bentuk Kegiatan
Dalam kegiatan lomba cerdas cermat dilaksanakan bentuk-bentuk kegiatan
sebagai berikut :

Tabel 6. Jadwal Kegiatan Lomba Cerdas Cermat

Kegiatan Waktu
Pembukaan 11.00 - 11.10 WIB
Lomba cerdas cermat 11.10 – 12.40 WIB
Pengumuman pemenang 12.40 – 12.50 WIB
Pembagian hadiah 12.50 – 12.55 WIB
Penutup 12.55 – 13.00 WIB

 Panitia Pelaksana
Panitia kegiatan ini adalah mahasiswa kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes
Kemenkes Padang.
 Biaya

Biaya yang berasal dari mahasiswi kelompok 5 PKL MIGM Politeknik


Kesehatan Padang adalah Rp. 122,000 (media lomba, doorprize dan konsumsi)
sedangkan dari masyarakat adalah sebesar Rp. 215.000.

3
BAB III

PEMBAHASAN

A. Hasil Evaluasi Manajemen Intervensi Gizi Masyrakat


1. Musyawarah Masyarakat Korong (MMK)
a. Evaluasi Input
Musyawarah Masyarakat Korong (MMK) merupakan awal dari kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Manajemen Intervensi Gizi Masyarakat (MIGM)
yang dilaksanakan di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2x11 Kayu
Tanam, Kabupaten Padang Pariaman pada hari Senin, 31 Oktober 2016 pukul 15.00
WIB s/d selesai yang bertempat di posko 5 yang merupakan rumah dari mertua Wali
Korong Pasa Surau, dihadiri 16 orang yang terdiri dari: mahasiswa, Wali Korong dan
Kader Posyandu.
Materi yang disampaikan pada kegiatan ini merupakan masalah-masalah yang
ditemukan pada data dasar (baseline) yang telah dikumpulkan pada bulan Maret 2016
lalu. Materi tersebut disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
Pelaksana kegiatan ini adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Padang
Jurusan Gizi. Dana yang digunakan dalam Musyawarah Masyarakat Korong (MMK)
berasal dari dana Mahasiswa Gizi Poltekkes Kemenkes Padang sebesar Rp 20.000
untuk keperluan konsumsi.
Kegiatan Musyawarah Masyarakat Jorong (MMK) berlangsung dengan baik
dan sesuai dengan rencana karena dibantu dan didukung langsung oleh tokoh
masyarakat yang ada di Korong Pasa Surau.
b. Evaluasi Proses
Saat kegiatan Musyawarah Masyarakat Korong (MMK) berlangsung,
disampaikan beberapa masalah yang ditemukan pada data dasar (baseline) seperti
masalah gizi serta penyebabnya yang ada di Korong Pasa Surau, cara pemecahan
masalah gizi, serta kegiatan- kegaiatan yang akan dilakukan untuk menunjang
peningkatan status gizi balita menjadi optimal. Kegiatan tersebut seperti penyegaran
kader Posyandu, penyuluhan-penyuluhan gizi, pameran gizi, penerapan teknologi
tepat guna, lomba cerdas cermat dan keluarga binaan.
c. Evaluasi Output
4
Sasaran yang hadir pada kegiatan ini adalah 12 orang yang terdiri dari :
mahasiswa, Wali Korong dan Kader Posyandu. Adapun hasil kegiatan tersebut, sudah
sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan.
d. Evaluasi Outcome
Dengan adanya kegiatan MMK, masyarakat mengetahui rencana kegiatan PKL
MIGM yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober – 17 November 2016 dan
diharapkan dapat membantu kegiatan yang diadakan selama PKL.

2. Penilaian Status Gizi Balita


a. Evaluasi Input
Kegiatan ini dilaksanankan hanya pada 1 posyandu yaitu Posyandu Pasa Surau
pada hari Selasa, 8 November 2016 pukul 09.00 sampai selesai. Media yang
digunakan adalah dacin, timbangan digital, AUPB, dan mikrotoa. PSG selebihnya
adalah home visit ke rumah balita 0-59 bulan yang ada di Korong Pasa Surau. Biaya
byang dikeluarkan oleh mahasiswi kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes Kemenkes
Padang sebesar Rp. 35.000 (baterai timbangan digital dan lakban hitam).
b. Evaluasi Proses
Kegiatan PSG di Posyandu diawali pengukuran berat badan menggunakan
timbangan digital dan dilanjutkan pengukuran panjang badan dengan AUPB dan
tinggi badan menggunakan mikrotoa. Suasana pada saat pengukuran kurang kondusif
karena lokasi Posyandu yang kecil/ sempit serta suara ribut dari ibu-bibu balita dan
ada balita yang rewel bahkan menangis. Karena jumlah balita yang ditimbang di
Posyandu tidak mencukupi target maka dilakukan home visit ke rumah balita berumur
0-59 bulan yang ada di Korong Pasa Surau, selama proses home visite PSG ada
beberapa kendala yaitu cuaca yang tidak mendukung (hujan lebat).
c. Evaluasi Output
Balita yang ditimbang dalam kegiatan Posyandu di Pasa Surau adalah
sebanyak 27 balita dari target 56 balita dengan persentase kedatangan 48,2%.
Didapatkan data PSG 10 balita dari Posyandu Padang Mantuang Mudiak dan 19
orang balita dari home visite. Jadi, total balita yang diukur seluruhnya adalah 56
balita.

5
Dari hasil PSG 56 balita bulan November di Korong Pasa Surau diketahui
bahwa berdasarkan indeks BB/U balita gizi buruk 3,6% (2 orang), gizi kurang 10,7%
(6 orang) dan gizi baik 85,7% (48 orang). Berdasarkan indeks TB/U balita pendek
26,9% (15 orang), normal 69,6% (39 orang) dan tinggi 3,6% (2 orang). Sedangkan
berdasarkan indeks BB/TB balita sangat kurus 5,4% (3 orang), kurus 7,1% (4 orang)
dan normal 87,5% (49 orang).

d. Evaluasi Outcome
Bagi balita yang mengalami masalah status gizi dilakukan intervensi guna
memberikan pengetahuan kepada ibu agar anak bisa dilakukan tumbuh kejar.

3. Penyuluhan Gizi
a. Evaluasi Input
Kegiatan penyuluhan gizi oleh mahasiswa kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes
Kemenkes Padang yang dilaksanakan pada tanggal 5, 7 dan 8 November 2016
dengan kelompok sasaran yang berbeda-beda. Sasaran penyuluhan adalah anak
Sekolah Dasar (SD), ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui serta lansia yang ada di
Korong Pasa Surau.
Materi yang disampaikan adalah penyuluhan tentang status gizi anak sekolah,
gizi seimbang, pentingnya konsumsi sayur dan buah, pentingnya sarapan pagi dan
jajanan sehat di SD 08 2x11 Kayu Tanam. Penyuluhan tentang status gizi lansia, pola
hidup sehat pada lansia, hipertensi dan diabetes mellitus pada lansia serta pentingnya
Posyandu lansia di Surau Kanso. Penyuluhan tentang status gizi balia, pentingnya
menimbang balita ke Posyandu, gizi pada ibu hamil, IMD dan ASI eksklusif serta MP
ASI di Posyandu Pasa Surau.
Media yang digunakan adalah power point, laptop, infocus dan screen projector,
speaker, microphone dan leaflet. Dana yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan
gizi berasal dari Mahasiswi Kelompok 5 PKL MIGM yaitu penyuluhan SD Rp.
125.000 (snack, print lembaran pre test post test dan doorprize), penyuluhan lansia
Rp. 62.000 (snack, print leaflet dan doorprize), sedangkan biaya dari masyarakat
untuk penyuluhan SD Rp.150.000, penyuluhan balita Rp. 105.000 dan penyuluhan
lansia Rp.135.000.
6
b. Evaluasi Proses
Kegiatan diawali dengan perkenalan, peserta disapa oleh pemateri. Adapun
materi yang disampaikan disesuaikan dengan sasaran penyuluhan dan perencanaan,
yaitu pada anak SD materi yang disampaikan adalah status gizi anak sekolah, gizi
seimbang, pentingnya konsumsi sayur dan buah, pentingnya sarapan pagi dan jajanan
sehat. Untuk lansia yaitu penyuluhan tentang status gizi lansia, pola hidup sehat,
hipertensi dan DM, pentingnya posyandu kansia. Untuk ibu balita, ibu hamil dan ibu
menyusui materi yang disampaikan status gizi balita, pentingnya menimbang balita
ke Posyandu, gizi ibu hamil, IMD dan ASI Eksklusif serta MP ASI.
Tanggapan peserta sangat baik ketika disampaikan materi, setelah penyuluhan
dilakukan tanya jawab untuk mengetahui pemahaman peserta tentang materi yang
disampaikan dan dapat diketahui dari jawaban peserta bahwa peserta sudah mengerti
mengenai materi yang disampaikan. Hal ini dibuktikan peserta dapat menjawab
pertanyaan pemateri dengan benar.
c. Evaluasi Output
Pada kegiatan penyuluhan yang dilakukan Sekolah Dasar (SD) peserta yang
hadir adalah sebanyak 30 orang dari 30 orang target dengan persentase kehadiran
100%. Awalnya diutus 5 orang per kelas (kelas I-VI) namun pada saat penyuluhan
yang hadir yaitu kelas I 2 orang, kelas II 5 orang, kelas III 5 orang, kelas IV 6 orang,
kelas V 6 orang dan kelas VI 6 orang. Pada saat pre test dan post test murid kelas I
tidak diikutsertakan karena belum mahir baca tulis, jadi total yang ikut serta pre test
dan post test hanya 28 orang. Penyuluhan gizi yang dilakukan pada ibu balita yang
hadir sebanyak 19 orang. Penyuluhan gizi lansia yang hadir yaitu 29 orang.
d. Evaluasi Outcome
Perubahan pola konsumsi anak sekolah dengan prinsip gizi seimbang, rajin
konsumsi sayur dan buah, selalu sarapan pagi dan dapat memilih jajanan yang sehat
di lingkungan sekolah. Lansia mengetahui status gizinya, penyakit yang diderita dan
pencegahannya serta rajin mengunjungi posyandu lansia yang dilaksanakan. Ibu
balita diharapkan tahu status gizi anaknya serta rajin membawa anak ke posyandu,
ibu hamil menerapkan gizi yang baik selama kehamilan, ibu menyusui menerapkan

7
IMD dan ASI Eksklusif serta ibu balita dapat membuat MP ASI yang sesuai untuk
ananknya.

4. Keluarga Binaan
a. Evaluasi Input
Kegiatan keluarga binaan (Kabin) dilaksanakan 8 kali per keluarga binaan,
kegiatan dilaksanakan selama PKL MIGM yaitu tanggal 1-17 November 2016 di
rumah masing-masing warga yang dijadikan sebagai keluarga binaan. Dimana
sasaran penyuluhan adalah balita yang mengalami status gizi kurang. Kegiatan
kunjungan ini sepenuhnya dilaksanakan oleh mahasiswa kelompok 5 PKL MIGM
Poltekkes Kemenkes Padang yang telah disetujui oleh keluarga binaan tersebut.
Besarnya dana yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebesar Rp. 32.000 dari
mahasiswa (transportasi dan biaya print/ fotocopy leaflet dan lebih kurang Rp.
100.000 dari keluarga binaan (bahan untuk pembuatan PMT). Biaya pembuatan
PMT dari keluarga binaan 1 (Dio) berasal dari keluarga binaan itu sendiri,
mahasiswa memperagakan pembuatan PMT di rumah keluarga binaan tersebut,
sedangkan untuk keluarga binaan 2 (Nuril) biaya PMT berasal dari mahasiswa dan
PMT dibuat di posko 5 PKL MIGM. Lokasi keluarga binaan 1 (Dio) berada dekat
posko 5 PKL MIGM, jadi kami kesana hanya dengan berjalan kaki sedangkan
lokasi keluarga binaan 2 (Nuril) berada agak jauh dari posko (±2,5 km), kami
menggunakan kendaraan setiap melakukan kunjungan Kabin 2.
b. Evaluasi Proses
Kegiatan keluarga binaan yang pertama kami mulai dengan perkenalan dan
pendekatan secara kekeluargaan serta validasi data apakalah keluarga binaan yang
kami pilih balitanya masih dikategorikan gizi kurang menurut indeks BB/U, hari
kedua selanjutnya dilakukan assessment data/ pengkajian data dasar (untuk balita)
dengan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, menanyakan riwayat
makan balita, baik dari segi frekuensi makan maupun dari besarnya porsi makanan
yang dimakan setiap harinya. Pada pertemuan ketiga kami melakukan intervensi
dengan memberikan penjelasan status gizi balita kepada Ibunya serta memberi
konseling materi gizi seimbang.

8
Pada pertemuan keluarga binaan pada hari ke 4, kami melakukan intervensi
lanjutan, yaitu materi daftar bahan makanan penukar, sehingga bahan makanan yang
ada bisa diolah untuk makanan balita sehari-hari agar tidak membosankan bagi
balita. Selanjutnya pada hari ke 5, kami memberikan contoh bagaimana bentuk, cara
pengolahan dan cara penyajian makanan yang bisa disukai oleh anak-anak, untuk
kabin 1 (Dio) kami mencotohkan cara membuat Bakso Ayam Sayuran karena
sumber protein hewani yang disukai balita tersebut hanya suka telur dan tidak suka
sayuran, sehingga kami memodifikasi ayam dan sayur bayam dalam bentuk bakso,
sedangkan pada Kabin 2 kami memodifikasi masakan menjadi Bola-bola Coklat
agar balita tertarik mengkonsumsinya. Selanjutnya, kunjungan rumah pada hari ke-
6 kami memberikan materi mengenai PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan
CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) pada Ibu dan keluarga balita. Pada hari ke 7 kami
memberikan materi keamanan pangan di rumah tangga dan cara mencegah
keracunan makanan di rumah tangga. Pada terakhir yaitu hari ke-8 kami melakukan
pengukuran kembali berat badan dan tinggi badan anak serta melakukan evaluasi
terhadap ibu dan keluarga balita mengenai materi yang telah kami berikan apakah
sudah diterapkan atau belum.
c. Evaluasi Output
Evaluasi output dalam kegiatan ini adalah ibu lebih bisa memahami
makanan apa saja yang seharusnya dikonsumsi oleh anak. Dengan memberikan
contoh langsung kepada masyarakat tentang bagaimana mengolah makanan yang
awalnya tidak disukai akhirnya bisa diterima dan dimakan oleh anak-anak adalah
salah satu bentuk dukungan kepada ibu untuk lebih kreatif dalam mengolah
makanan, sehingga anak-anak suka dan lebih lahap makan.
Dalam melakukan intervensi perubahan berat badan anak dalam kegiatan
keluarga binaan, kami mendapatkan perubahan berat badan, baik sebelum intervensi
maupun sesudah intervensi.
Keluarga binaan yang kami bina adalah sebanyak 2 KK dengan kunjungan 8
kali per KK sedangkan target kunjungan minimal adalah 6 kali artinya persentase
target kami sudah lebih dari 100%.

9
d. Evaluasi Outcome
Adanya kesadaran ibu untuk menjaga kesehatan serta lebih teliti dalam
memilih dan mengolah makanan untuk anak. Selain itu, ibu dapat menerima dengan
baik penyuluhan, pengetahuan dan motivasi yang telah diberikan, sehingga dapat
menerapkannya di rumah dalam mengolah makanan dan mengawasi jajanan yang
dikonsumsi oleh anak setiap harinya.

5. Penyegaran Kader
a. Evaluasi Input
Kegiatan penyegaran kader dilakukan pada hari Kamis, 3 November 2016
pukul 10.00 s/d 13.00 WIB. Materi yang diberikan dalam penyegaran kader ini yaitu
pengertian dan manfaat Posyandu, cara pengukuran tinggi/ panjang badan anak,
cara penimbangan berat badan anak yang baik dan benar, penulisan dan pembacaan
KMS, penilaian status gizi balita dan MP ASI. Berdasarkan hal diatas, dapat
dikatakan bahwa kegiatan penyegaran kader tersebut sudah sesuai dengan apa yang
direncanakan.
b. Evaluasi Proses
Sebelum pemberian materi terlebih dahulu diajukan pertanyaan secara
tertulis (pretest) yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader
sebelum dilaksanakan penyegaran kader.
Materi yang disajikan ada 5, setelah masing-masing materi selesai disajikan,
dilaksanakan beberapaa kuis yang terkait materi, kemudian pada akhir acara
diajukan kembali beberapa pertanyaan tertulis (post test) untuk mengetahui sejauh
mana tingkat keberhasilan dan daya terima kader setelah mengikuti penyegaran.
Tingkat keberhasilan diukur dengan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan.
Berdasarkan hal diatas, maka proses kegiatan sudah berjalan dengan lancar,
didukung dari partisipasi para kader untuk menyimak dan dengan baik serta
tersedianya materi sesuai dengan apa yang ingin disampaikan. Dana yang digunakan
dalam penyegaran kader ini adalah sebanyak Rp 322.000 (konsumsi, door prize dan
media) dan dari masyarakat lebih kurang Rp.220.000.

10
c. Evaluasi Output
Pada kegiatan penyegaran ini kader lebih bisa dan terampil dalam
menggunakan alat yang digunakan di posyandu sehingga data yang didapatkan akan
lebih akurat.
Kader yang ikut dalam kegiatan ini berjumlah 9 orang dari 10 kader yang
ada. Dikarenakan kader yang tidak hadir sedang ada halangan untuk tidak datang.
Persentase keberhasilan kegiatan sebesar 90%.
d. Evaluasi Outcome
Kader dapat menerima, mengerti dan memahami materi yang telah diberikan
pada saat penyegaran dan dapat menerapkannya dalam posyandu.

6. Pameran Gizi
a. Evaluasi Input
Kegiatan pameran gizi dilaksanakan di halaman Kantor Wali Nagari Guguak
pada hari Minggu, 13 November 2016 pukul 09.00 s/d selesai yang dihadiri seluruh
masyarakat Korong Pasa Surau dan masyarakat yang ada di Korong lain.
Media yang digunakan dalam kegiatan pameran gizi adalah poster, lembar
balik, food model, leaflet, video-video tentang gizi dan kesehatan. Pelaksana kegiatan
ini adalah mahasiswa kelompok 5 PKL MIGM Poltekkes Kemenkes Padang. Dana
yang digunakan dari mahasiswa sebesar Rp. 1078.800 dan dari masyarakat lebih
kurang Rp.675.000.
b. Evaluasi Proses
Pameran Gizi berlangsung dengan baik namun kurang sesuai rencana karena
partisipasi masyarakat yang diharapkan datang belum sesuai target padahal sudah
diberikan himbauan berupa brosur pameran dari rumah ke rumah dan
menyebarluaskan di tempat-tempat di sekitar Korong Pasa Surau.
Pameran gizi dilakukan dengan menampilkan poster-poster gizi seimbang
yang ditempel di papan display, food model untuk konsultasi gizi, lembar balik serta
dilakukannya pengukuran status gizi dengan mengukur TB dan BB.

11
c. Evaluasi Output
Sasaran yang hadir pada kegiatan ini adalah seluruh masyarakat yang ada di
Korong Pasa Surau, jumlah peserta yang hadir yaitu 85 orang dari 100 orang target
peserta yang artinya target pencapainya 85%. Rata-rata semua peserta melakukan
pengukuran antropometri serta melakukan konsultasi gizi, jumlah peserta yang
melakukan konsultasi gizi adalah 10 orang dengan materi terbanyak mengenai
penyakit asam urat dan hipertensi.
d. Evaluasi Outcome
Dengan adanya kegiatan pameran gizi yang dilakukan di Korong Pasa Surau,
diharapkan pengetahuan masyrakat tentang gizi seimbang bertambah dan dapat
menerapkannya di kehidupan sehari-hari, mengetahui status gizi melalui pengukuran
antropometri yang sudah dilakukan serta dapat menerapkan materi konsultasi yang
sudah diberikan di kehidupan sehari-hari.

7. Penerapan Teknologi Tepat Guna (Demonstrasi Masak)


a. Evaluasi Input
Lomba cerdas cermat ini dilaksnakan pada hari Kamis, 10 November 2016 pukul
10.00 s/d 12.30 WIB di Posyandu Pasa Surau. Panitia pada kegiatan demo masak adalah
mahasiswa PKL DIV Gizi di Korong Pasa Surau sebanyak 5 orang.
Dalam mempersiapkan kegiatan demo masak di Korong Pasa Surau pada hari
Kamis, 10 November 2016, mahasiswa PKL meminta persetujuan kepada Bapak Wali
Korong, bidan desa, ketua kader dan ibu-ibu kader lainnya mengenai acara yang akan
dilakukan, setelah mendapat persetujuan kami mempersiapkan bahan makanan sehari
sebelum acara dan meminta bantuan kepada masyarakat untuk meminjamkan sarana dan
prasarana yang ada seperti peralatan masak, meja, kursi dan lain-lain. Makanan yang akan
dibuat adalah makanan yang berasal dari bahan makanan yang ada di sekitar Pasa Surau
seperti papaya dan bayam. Papaya akan diolah menjadi Pudding Mata Sapi sedangkan
bayam akan diolah menjadi Nugget Sayuran.
Dana yang digunakan untuk kegiatan ini yang berasal dari mahasiswa. Namun,
sebelumnya pada saat Posyandu makanan ini sudah diberikan sebagai PMT kepada balita
dimana dan bersumber dari dana PMT Posyandu. Dari hal ini dapat dilihat bahwa

12
pengeluaran yang paling banyak terdapat pada masyarakat dikarenakan mereka (terutama
kader Posyandu) antusias membuat produk PMT yang lebih bervariasi untuk balita di
Posyandu.
b. Evaluasi Proses
Kegiatan demonstrasi masak ilakukan pada hari Kamis, 10 November 2016 pukul
10.00 sampai 12.30 yang dilakukan di Posyandu Pasa Surau. Pada kegiatan ini
pelaksanaan cerdas cermat dilakukan terlambat dari yang direncanakan karena belum ada
peserta yang datang, selain itu dikarenakan ada kegiatan lain yang dilakukan ibu-ibu di
lingkungan tersebut. Setelah sekitar 10 orang ibu-ibu yang datang akhirnya kami putuskan
untuk memulai acara.
Masyarakat yang datang demo masak kurang banyak karena pada saat acara
dilaksanakan terjadi hujan yang cukup lebat sehingga antusias ibu-ibu balita yang tidak
mengikuti kegiatan kurang terlihat. Namun, dilihat dari partisipasi peserta yang dating
mereka sangat antusias bertanya bagaimana cara mengolah papaya dan bayam tersebut.
c. Evaluasi Output
Kegiatan demo masak ini berjalan diluar perkiraan karena cuaca hujan dan angin
kencang, hal ini menyulitkan kami saat proses memasak dan ada sebagian peserta yang
pulang ke rumah. Namun, acara tetap kami lanjutkan sampai produk yang kami buat
selesai. Jumlah peserta yang hadir pada kegiatan demo masak ini adalah 10 orang dari 20
orang target peserta artinya pencapaian kehadiran hanya 50%.

d. Evaluasi Outcome

Setelah mengikuti kegiatan ini, ibu-ibu balita diharapkan dapat menerapkan resep
yang diberikan di rumah serta mampu memvariasikan bahan makanan lainnya agar tidak
membosankan dan meningkatkan nafsu makan balita.

8. Lomba Cerdas Cermat


e. Evaluasi Input
Lomba cerdas cermat ini dilaksnakan pada hari Kamis, 10 November 2016 pukul
12.30 s/d 15.00 WIB di Posyandu Pasa Surau. Panitia pada kegiatan cerdas cermat adalah
mahasiswa PKL DIV Gizi di Korong Pasa Surau sebanyak 5 orang, yang terdiri dari 1
orang sebagai pembawa acara, 2 orang sebagai juri, 1 orang pencatat skor, dan 1 orang
13
dokumentasi. Peserta pada kegiatan cerdas cermat ini yaitu 2 orang dari dusun
Cimangkuang, 3 orang dari dusun Pasa Surau dan 2 orang dusun Pasa Juha serta ada
beberapa Ibi-ibu yang ikut serta memeriahkan kegiatan cerdas cermat.
Dalam mempersiapkan kegiatan cerdas cermat ibu balita di Korong Pasa Surau
pada hari Kamis, 10 November 2016, mahasiswa PKL meminta persetujuan kepada
Bapak Wali Korong, bidan desa, ketua kader dan ibu-ibu kader lainnya mengenai acara
cerdas cermat yang akan dilakukan, setelah mendapat persetujuan kami meminta ketua
kader untuk menyampaikan informasi ke kader-kader posyandu masing-masing dusun
untuk memilih ibu-ibu yang diutus ikut serta acara cerdas cermat dan untuk memilih
waktu yang tepat untuk diadakan acara cerdas cermat ibu balita.
Dana yang digunakan untuk kegiatan ini yang berasal dari mahasiswa adalah Rp.
122.000 (media, konsumsi dan door prize) dan dari masyarakat Rp. 215.000. dapat dilihat
bahwa pengeluaran yang paling banyak terdapat pada masyarakat sehingga dapat dilihat
bahwa antusias dari masyarakat sangat tinggi dalam kegiatan cerdas cermat ini.
f. Evaluasi Proses
Kegiatan acara cerdas cermat dilakukan pada hari Kamis, 10 November 2016
pukul 12.30 sampai 15.00 yang dilakukan di Posyandu Pasa Surau. Pada kegiatan ini
pelaksanaan cerdas cermat dilakukan terlambat dari yang direncanakan karena sebelum
acara cerdas cermat dilakukan demo masak pembuatan PMT pada balita yaitu Puding
Pepaya dan Nugget Sayuran yang cukup menghabiskan waktu, selain itu acar ini
terlambat karena panitia menunggu peserta dari Padang Mantuang untuk datang karena
jarak antar Pasa Surau dengan Padang Mantuang cukup jauh, dan posyandu Padang
Mantuang menyelenggarakan posyandu balita pada hari Kamis sehingga mereka memnita
untuk melaksanakan acara cerdas cermat tersebut setelah mereka selesai posyandu, tetapi
setelah ditunggu kurang lebih 30 menit peserta dari Padang Mantuang tidak datang
akhirnya kami putuskan untuk memulai acara.
Masyarakat yang datang pada cerdas cermat kurang banyak karena pada saat acara
dilaksanakan terjadi hujan yang cukup lebat sehingga antusias ibu-ibu balita yang tidak
mengikuti kegiatan kurang terlihat.
Pada cerdas cermat dilakukan dimulai dengan pemilihan urutan kelompok yaitu
grup A dari dusun Pasa Juha, grup B dari dusun Pasa Surau dan grup C dari dusun

14
Cimangkuang. Dari sesi pertama dimulai dari grup A dengan pertanyaan wajib untuk
masing-masing kelompok dengan 3 soal wajib. Dari babak pertama dimenangkan oleh
grup B dari dusun Pasa Surau, Pada babak kedua yaitu soal rebutan dengan pertanyaan
betul atau salah, dan pertanyaan lainnya, ketiga grup saling mengejar angka, dan peserta
sangat antusias dalam mengikuti cerdas cermat.
g. Evaluasi Output
Juara pertama dari kegiatan cerdas cermat ini adalah grup B dari dusun Pasa
Surau, juara kedua yaitu grup C dari dusun Cimangkuang, dan juara ketiga yaitu grup A
dari dusun Pasa Juha. Dari hasil kegiatan cerdas cermat ini dapat dikatakan sebagian
pengetahuan ibu-ibu balita sudah cukup tinggi karena sebagian besar ibu-ibu balita sudah
dapat menjawab pertanyaan-pertanyan yang diajukan pada saat cerdas cermat.

h. Evaluasi Outcome

Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini pengetahuan ibu-ibu balita mengenai


gizi dan kesehatan meningkat dan dapat diterapkan dikehidupan sehari, serta
menunjukkan kepada ibu-ibu tersebut bahwa banyak metode yang dapat dilakukan untuk
belajar seperti halnya melakukan kegiatan cerdas cermat di bidang gizi ini.

B. Persentase Cakupan Data Peserta yang Hadir

Tabel 7. Persentase Cakupan Data Peserta yang Hadir PKL MIGM


di Korong Pasa Surau tahun 2016
%
Tanggal Target Kehadiran
No Kegiatan Peserta
pelaksanaan Peserta Peserta
Musyawarah Masyarakat Korong 60%
1 31 Oktober 2016 12 20
(MMK)
2 Penyegaran Kader Posyandu 3 November 2016 9 10 90%
Penyuluhan Status Gizi Anak 100%
3 5 November 2016 30 30
Sekolah
4 Penyuluhan Gizi Seimbang 5 November 2016 30 30 100%
Penyuluhan Pentingnya Konsumsi
5 5 November 2016 30 30 100%
Sayur dan Buah

6 Penyuluhan Pentingnya Sarapan 5 November 2016 30 30 100%


15
Pagi

7 Penyuluhan Jajanan Sehat 5 November 2016 30 30 100%

8 Penyuluhan Status Gizi Lansia 7 November 2016 29 30 97%

9 Penyuluhan Pola Hidup Sehat 7 November 2016 29 30 97%

10 Penyuluhan Hipertensi 7 November 2016 29 30 97%

11 Penyuluhan Diabetes Mellitus 7 November 2016 29 30 97%


Penyuluhan Pentingnya Posyandu 97%
12 7 November 2016 29 30
Lansia
13 Penyuluhan Status Gizi Balita 8 November 2016 19 20 95%
Penyuluhan Pentingnya 95%
14 8 November 2016 19 20
Menimbang Balita ke Posyandu
17 Penyuluhan Gizi Ibu Hamil 8 November 2016 19 20 95%
Penyuluhan IMD dan ASI
18 8 November 2016 19 20 95%
Eksklusif
19 Penyuluhan MP ASI 8 November 2016 19 20 95%
Penerapan Teknologi Tepat Guna
20 10 November 2016 10 20 50%
(Demonstrasi Masak)
21 Lomba Cerdas Cermat 10 November 2016 7 12 58,3%
22 Pameran Gizi 13 November 2016 85 100 85%

C. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat


1. Faktor Pendorong
Beberapa faktor pendorong dalam kegiatan PKL MIGM antara lain :
a. Adanya dukungan dari wali korong dan tokoh masyarakat di Korong Pasa Surau di
seluruh kegiatan PKL MIGM
b. Sebagian besar masyarakat antusias dalam kegiatan intervensi ini
c. Dukungan bidan desa dan pemegang program gizi di Puskesmas serta kader yang
selalu aktif membantu mahasiswa di lapangan dalam melakukan kegiatan intervensi
d. Dukungan dari Posyandu Pasa Surau dan kader untuk menyediakan bahan makanan
dan peralatan masak dalam pembuatan makanan teknologi tepat guna yang
diberikan sebagai PMT balita di Posyandu

16
e. Pihak keluarga binaan yang menerima dan menyambut kami dengan baik selama
kunjungan dan bersedia menyiapkan bahan makanan sebagai percontohan PMT
untuk balita yang mengalami gizi kurang
f. Dukungan dari masyarakat (pihak kantor wali nagari, sekolah dasar dan Puskesmas)
dalam penyediaan sarana dan prasarana penyuluhan serta kegiatan lainnya (infocus,
screen projector, speaker, microphone, meja dan kursi, food model, media pameran
dan lain-lain)

2. Faktor Penghambat
Adapun beberapa faktor penghambat antara lain selama kegiatan PKL MIGM
adalah :
a. Masih ada masyarakat kurang antusias mengikuti kegiatan intervensi ini, meskipun
sudah disebarluaskan brosur acara kegiatan
b. Sulitnya dalam mengumpulkan sasaran karena jarak rumah yang agak jauh dan
pekerjaan yang tidak bisa mereka tinggalkan
c. Suasana yang kurang kondusif di beberapa kegiatan seperti penyuluhan di
Posyandu balita, suasana agak ribut karena banyak balita yang rewel bahkan
menangis dan ruangan yang sempit menyebabkan gerah
d. Cuaca yang kurang mendukung karena pada saat kami melaksanakan PKL MIGM
sedang berlangsung musim hujan, hal ini sedikit menyulitkan terselenggaranya
kegiatan dengan baik

17
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan kegiatan PKL MIGM sebelumnya, maka dapat
disimpulkan :
1. Diperolehnya kesepakatan dalam pelaksanaan kegiatan Musyawarah Masyarakat Korong
(MMJ) mengenai rencana kerja PKL MIGM yang telah disusun dengan waktu dan tempat
yang disepakati.
2. Dari hasil PSG 56 balita bulan November di Korong Pasa Surau diketahui bahwa
berdasarkan indeks BB/U balita gizi buruk 3,6% (2 orang), gizi kurang 10,7% (6 orang)
dan gizi baik 85,7% (48 orang). Berdasarkan indeks TB/U balita pendek 26,9% (15
orang), normal 69,6% (39 orang) dan tinggi 3,6% (2 orang). Sedangkan berdasarkan
indeks BB/TB balita sangat kurus 5,4% (3 orang), kurus 7,1% (4 orang) dan normal
87,5% (49 orang).
3. Ada 15 kegiatan penyuluhan yang dilakukan di Korong Pasa Surau. Pada kegiatan
penyuluhan yang dilakukan Sekolah Dasar (SD) peserta yang hadir adalah sebanyak 30
orang dari 30 orang target dengan persentase kehadiran 100. Penyuluhan gizi yang
dilakukan pada ibu balita yang hadir sebanyak 19 orang dari 20 orang target dengan
persentase kehadiran 95%. Sedangkan pada penyuluhan gizi lansia yang hadir yaitu 29
orang dari 30 orang target dengan persentase kehadiran 97%.
4. Dalam melakukan intervensi keluarga binaan, kami mendapatkan perubahan berat badan,
baik sebelum intervensi maupun sesudah intervensi. Keluarga binaan yang kami bina
adalah sebanyak 2 KK dengan kunjungan 8 kali per KK sedangkan target kunjungan
minimal adalah 6 kali artinya persentase target kami sudah lebih dari 100%.
5. Pada kegiatan penyegaran kader yang hadir 9 orang dari 10 kader yang ada. Dikarenakan
kader yang tidak hadir sedang ada halangan untuk tidak datang. Persentase keberhasilan
kegiatan sebesar 90%. Kader dapat menerima, mengerti dan memahami materi yang telah
diberikan pada saat penyegaran dan dapat menerapkannya dalam posyandu.

18
6. Sasaran yang hadir pada kegiatan pameran gizi seimbang di Korong Pasa Surau adalah 85
orang dari 100 orang target peserta yang artinya target pencapainya 85%. Rata-rata semua
peserta melakukan pengukuran antropometri serta melakukan konsultasi gizi, jumlah
peserta yang melakukan konsultasi gizi adalah 10 orang dengan materi terbanyak
mengenai penyakit asam urat dan hipertensi.
7. Setelah dilakukan penerapan teknologi tepat guna (demontrasi masak) masyarakat paham
cara mengolah dan memodifikasi bahan makanan yang ada disekitar untuk makanan
balita.
8. Hasil dari lomba cerdas cermat ibu balita adalah ibu-ibu dari dusun Pasa Surau menjadi
juara pertama dan juara kedua dari dusun Cimangkuang. Dari hasil kegiatan cerdas
cermat ini dapat dikatakan sebagian pengetahuan ibu-ibu balita sudah cukup tinggi karena
sebagian besar ibu-ibu balita sudah dapat menjawab pertanyaan-pertanyan yang diajukan
pada saat cerdas cermat.
9. Selama kegiatan PKL MIGM berlangsung ada beberapa faktor pendorong dan
penghambat. Banyaknya dukungan dari masyarakat Korong Pasa Surau dan juga
Puskesmas 2x11 Kayu Tanam memudahkan kami melakukan kegiatan intervensi yang
akan dilaksanakan, serta kami meminimalisir faktor penghambat agar semua kegiatan
dapat berjalan sebagaimana mestinya.

B. Saran
1. Puskesmas dan Posyandu harus lebih aktif lagi untuk menggerakkan masyarakat agar
datang ke posyandu secara rutin, terutama ibu yang memiliki balita, sehingga kasus balita
dengan gizi buruk dan gizi kurang dapat teratasi.
2. Jika data balita yang datang ke Posyandu belum mencukupi maka disarankan kepada
pihak kesehatan terkait untuk mengadakan home visite untuk meninjau balita yang
mengalami status gizi buruk/ kurang.
3. Kegiatan penyegaran kader harus sering dilakukan misalnya 2 bulan sekali atau jika perlu
dilakukan secara konsultasi agar kader tersebut dapat fokus dalam menerima materi
mengenai tugas kader di Posyandu. Selain itu keterampilan kader dalam melakukan hal
seperti penyuluhan dan penimbangan serta pengisian KMS dapat dilakukan dengan benar
oleh kader agar tidak terjadi bias data.

19
4. Lebih sering lagi mengadakan penyuluhan gizi, sehingga masyarakat lebih tahu dan
mengenali secara dini tentang masalah gizi yang timbul dan dengan sigap melakukan
upaya pencegahan dan pengobatan.
5. Pengaktifan Posyandu lansia sehingga status gizi lansia yang ada di wilayah Korong Pasa
Surau dapat diketahui terutama yang memiliki penyakit degeneratif dapat dipantau.

20
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum
Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC
AsDI, PERSAGI dan IDAI. 2009. Penuntun Diet Anak Edisi 2. Jakarta
Azrul, Azwar. 2000. Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat Bagi Ibu Hamil dan Menyusui. Depkes
dan Kessos RI. Jakarta.
Departemen Kesehatan Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. 2012. PGRS 2012. Jakarta :
Departemen Kesehatan
Departemen Kesehatan Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. 2011. SK-MENKES tentang
Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta : Departemen Kesehatan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Profil Kesehatan 2005. Jakarta.
Dwiastuty, E. 2011. Makanan Pendamping ASI. Jakarta : Gramedia
Nain, U. 2008. Posyandu : Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Kareso
Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 1996. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat
Soekirman. 2002. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Supariasa. I D N dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

21

Anda mungkin juga menyukai