Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOWISATA DAN MANAJEMEN JASA


LINGKUNGAN
ACARA I
PRODUK WISATA DAN PASAR WISATA
ACARA 5
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI
PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN

Oleh :
Rahmat Aji Akbar
C1L016091

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan : Produk Wisata dan Pasar Wisata Serta Inventarisasi dan
Identifikasi Pemanfaatan Jasa Lingkungan
Nama : Rahmat Aji Akbar
NIM : C1L016091
Kelompok : I (Satu)
Jurusan : Kehutanan
Mataram, Juni 2019

Menyetujui,
Praktikan Kordinator Asisten

Rahmat Aji Akbar Bunga Khilwa Putri


NIM. C1L016091 NIM. C1L015010
iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Ekowisata dan Manajemen Jasa Lingkungan ini. Laporan ini
diselesaikan untuk memenuhi tugas pada praktikum mata kuliah Ekowisata dan
Manajemen Jasa Lingkungan. Melalui laporan ini penulis berharap agar pembaca
dapat mengerti dan memahami mengenai bagaimana peran stakeholder yang
terlibat dalam penjagaan jasa lingkungan sumberdaya air.

Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen


pengampu mata kuliah Ekowisata dan Manajemen Jasa Lingkungan dan juga Coast
praktikum yang telah mendampingi dan membimbing dengan sangat baik selama
proses praktikum berlangsung. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini
jauh dari kata sempurna dan masih banyak kurangnya.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritikan
yang bersifat membangun sangat diharapkan dari semua kalangan agar dalam
pembuatan laporan selanjutnya tidak terulang lagi kesalahan yang sama. Demikian
laporan ini disusun untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mataram, Juni 2019


iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2. Tujuan Praktikum ..................................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 4
2.1. Wisata ......................................................................................................................4
2.2. Ekowisata ................................................................................................................4
2.3. Produk Wisata ........................................................................................................5
2.4. Jasa Lingkungan ....................................................................................................5
III. METODE PRAKTIKUM ............................................................................ 7
3.1. Waktu dan Tempat ................................................................................................7
3.2. Alat dan Bahan .......................................................................................................7
3.3. Metode Pengembilan Data ..................................................................................7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 9
4.1. Hasil Praktikum .....................................................................................................9
4.2. Pembahasan ............................................................................................................9
V. PENUTUP ..................................................................................................... 11
5.1. Kesimpulan ...........................................................................................................11
5.2. Saran.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi daerah yang kuat dan berkelanjutan merupakan


sebuah kolaborasi yang efektif antara pemanfaatan sumberdaya yang ada,
masyarakat dan pemerintah. Dalam konteks ini, pemerintah sebagai regulator
berperan strategis dalam mengupayakan kesempatan yang luas bagi masyarakat
lokal untuk berpartisipasi penuh dalam setiap aktivitas ekonomi. Salah satu upaya
pemanfaatan sumberdaya lokal yang optimal adalah dengan mengembangkan
pariwisata dengan konsep Ekowisata. Dalam konteks ini wisata yang dilakukan
memiliki bagian yang tidak terpisahkan dengan upaya-upaya konservasi,
pemberdayaan ekonomi lokal dan mendorong respek yang lebih tinggi terhadap
perbedaan kultur atau budaya. Hal inilah yang mendasari perbedaan antara konsep
ekowisata dengan model wisata konvensional yang telah ada sebelumnya. (Satria,
2009).

Indonesia sebagai negara megabiodiversity nomor dua di dunia, telah


dikenal memiliki kekayaan alam, flora dan fauna yang sangat tinggi. Para explorer
dari dunia barat maupun timur jauh telah mengunjungi Indonesia pada abad ke lima
belas vang lalu. Perjalanan eksplorasi yang ingin mengetahui keadaan di bagian
benua lain telah dilakukan oleh Marcopollo, Washington, Wallacea, Weber,
Junghuhn dan Van Steines dan masih banyak yang lain merupakan awal perjalanan
antar pulau dan antar benua yang penuh dengan tantangan. Para adventnrer ini
melakukan perjalanan ke alam yang merupakan awal dari perjalanan ekowisata.
Sebagian perjalanan ini tidak memberikan keuntungan konservasi daerah alami,
kebudayaan asli dan atau spesies langka (Lascurain, 1993 sit. Fandeli, 2000).

Secara sederhana, konsep ekowisata menghubungkan antara perjalanan


wisata alam yang memiliki visi dan misi konservasi dan kecintaan lingkungan. Hal
ini dapat terjadi karena keuntungan finansial yang didapat dari biaya perjalanan
wisata digunakan juga untuk kebutuhan konservasi alam serta perbaikan
2

kesejahteraan penduduk lokal. Di sisi lain, konsep ekowisata juga diarahkan untuk
mempertahankan kebudayaan lokal serta tidak melanggar Hak Asasi Manusia
(HAM) dan pergerakan demografi.

Pada saat ini, ekowisata telah berkembang. Wisata ini tidak hanya sekedar
untuk melakukan pengamatan burung, mengendarai kuda, penelusuran jejak di
hutan belantara, tetapi telah terkait dengan konsep pelestarian hutan dan penduduk
lokal. Ekowisata ini kemudian merupakan suatu perpaduan dari berbagai minat
yang tumbuh dari keprihatinan terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. Ekowisata
tidak dapat dipisahkan dengan konservasi. Oleh karenanya, ekowisata disebut
sebagai bentuk perjalanan wisata bertanggungjawab.

Lombok merupakan salah satu dari kepulauan Indonesia yang dimana saat
ini terkenal dalam peningkatan jumlah Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang
berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat sehingga sekarang ini Pulau Lombok
menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib di kunjungi di Dunia. Dengan
terjadinya perkembangan tersebut, tentunya Pulau Lombok dipercaya telah
melakukan perkembangan terkait ODTW yang ada, dari segi sarana dan
prasarananya.

Salah satu Objek Daya Tarik Wisata yang ada di Pulau Lombok adalah
Wisata Alam Otak kokok yang berada di Joben, Lombok Timur, Nusa Tenggara
Barat. ODTW ini telah banyak mengalami perkembangan dari sarana dan prasarana
yang ada, seperti akses jalan menuju ke lokasi, ketersediaan tempat sholat dan pasar
wisata dengan produk wisata yang ditawarkannya. ODTW ini juga dilakukan
pengelolaan terkait jasa lingkungan guna melestarikan jasa lingkungan yang ada
disana.

Oleh sebab itu praktikum ini penting untuk dilakukan, dengan tujuan untuk
mengetahui apa saja pasar wisata dan produk wisata yang berada di Wisata Alam
Otak Kokok Lombok Timur serta mengetahui apa saja jenis pemanfaatan jasa
lingkungan yang ada di sana.
3

1.2. Tujuan Praktikum

1.2.1. Acara I

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat memahami Komponen Produk dan Pasar Wisata Alam.


2. Mahasiswa dapat menentukan Komponen Produk Wisata Alam.
3. Mahasiswa dapat menentukan Komponen Pasar Wisata Alam.

1.2.2. Acara V

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mampu melakukan inventarisasi pemanfaatan jasa lingkungan pada kawasan


konservasi.
2. Mampu mengidentifikasi jenis pemanfaatan jasa lingkungan pada kawasan
konservasi.
4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Wisata

Wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan tersebut dilakukan


secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik
wisata. Wisata memiliki karakteristik - karakteristik antara lain :

1. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan
kembali ke tempat asalnya.
2. Melibatkan komponen - komponen wisata, misalnya sarana transportasi,
akomodasi, restoran, objek wisata, toko cinderamata dan lain-lain.
3. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata.
4. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan.
5. Tidak untuk mencari nafkah ditempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat

memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang


dikunjungi (Fandeli, 2001).

2.2. Ekowisata

Ekowisata merupakan perjalanan wisata ke suatu lingkungan baik alam


yang alami maupun buatan serta budaya yang ada yang bersifat informatif dan
partisipatif yang bertujuan untuk menjamin kelestarian alam dan sosial-budaya.
Ekowisata menitikberatkan pada tiga hal utama yaitu; keberlangsungan alam atau
ekologi, memberikan manfaat ekonomi, dan secara psikologi dapat diterima dalam
kehidupan sosial masyarakat. Jadi, kegiatan ekowisata secara langsung memberi
akses kepada semua orang untuk melihat, mengetahui, dan menikmati pengalaman
alam, intelektual dan budaya masyarakat lokal. Secara konseptul ekowisata dapat
didefinisikan sebagai suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang
bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan
budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga
memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat. Sementara ditinjau
5

dari segi pengelolaanya, ekowisata dapat didifinisikan sebagai penyelenggaraan


kegiatan wisata yang bertanggung jawab di tempat-tempat alami dan atau daerah-
daerah yang dibuat berdasarkan kaidah alam dan secara ekonomi berkelanjutan
yang mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan
meningkatnkan kesejahtraan masyarakat setempat (Satria, 2009).

2.3. Produk Wisata

Produk pariwisata merupakan keseluruhan pelayanan yang didapatkan dan


dinikmati oleh wisatawan, semenjak ia meninggalkan tempat asalnya ke tempat
tujuan wisatanya hingga kembali lagi ke tempat ia semula berasal. Produk wisata
merupakan rangkaian dari berbagai komponen yang saling terkait yang ingin dilihat
oleh wisatawan. Produk wisata menurut Middleton (2001) adalah “The tourist
products to be considered as an amalgam of three main components of attraction,
facilities at the destination and accessibility of the destination”. Pengertian tersebut
menjelaskan bahwa produk wisata terbentuk karena tiga komponen yaitu atraksi,
fasilitas destinasi wisata, dan aksesibilitas destinasi wisata. Pengertian-pengertian
tersebut memberi implikasi pada penyelenggaraan pariwisata merupakan
keseluruhan komponen-komponen yang dapat dinikmati oleh wisatawan yang
menjadi penarik kunjungan bagi wisatawan.

2.4. Jasa Lingkungan

Jasa lingkungan adalah penyediaan, pengaturan, penyokong proses alami,


dan pelestarian nilai budaya oleh suksesi alamiah dan manusia yang bermanfaat
bagi keberlangsungan kehidupan. Jadi dengan demikian, pemanfaatan jasa
lingkungan adalah suatu upaya pemanfaatan potensi jasa (baik berupa jasa
penyediaan, jasa pengaturan, jasa budaya, maupun jasa pendukung) yang diberikan
oleh fungsi ekosistem dengan cara tidak merusak dan tidak mengurangi fungsi
pokok ekosistem tersebut. Jasa lingkungan adalah produk sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya yang berupa manfaat langsung (tangible) dan/atau manfaat tidak
langsung (intangible). Contoh-contoh jasa lingkungan adalah jasa wisata alam, jasa
perlindungan tata air (hidrologi), kesuburan tanah, pengendalian erosi dan banjir,
6

keindahan dan keunikan alam, penyerapan dan penyimpanan karbon (carbon


offset). Selain itu, jasa lingkungan dihasilkan dari berbagai jenis penggunaan lahan
(hutan atau pertanian), juga perairan baik air tawar (sungai, danau, rawa) maupun
laut ( RUPES, 2009 ).
7

III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Menejemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan ini di laksanakan


pada tanggal 15 Juli 2019 di Taman Narmada, Kecamatan Narmada, Kabupaten
Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
1. ATK
2. Camera

3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah dalam praktikum ini adalah Taman
Narmada.
3.3. Metode Pengembilan Data

Metode yang digunakan dalam pengambilan data dari praktikum ini adalah
dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara.

3.3.1. Observasi

Metode pengambilan data yang digunakan dalam praktikum ini adalah


metode observasi, merupakan metode pengumpulan data dengan cara peneliti
melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Metode ini dilakukan dengan
cara mengamati, menghitung, mengukur dan mencatat secara sistematik gejala –
gejala yang diselidiki (Agung, 2009).

3.3.2. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan


ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik
8

tertentu. Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah
tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan di mana dua orang atau lebih
berhadapan secara fisik (sugiono,2013).
9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktikum

Hasil dari praktikum ini terlampir.

4.2. Pembahasan

Dalam praktikum yang dilakukan di Taman Wisata Alam Otak Kokok,


Joben, Lombok Timur ini dilihat bahwa pada wisata alam ini terdapat produk wisata
berupa air terjun, kolam renang serta camping ground (perkemahan). Sedangkan
untuk pasar wisatanya dalam kanca atau lingkup mancanegara dan domestik (lokal),
dimana pengunjung domestik lebih mendominasi. Sebagai kawaasan wisata, Otak
Kokok juga memiliki nilai jual lain berupa pemandangan yang indah dalam
perjalanan menuju kawasannya, sehingga dapat memanjakan mata selama
perjalanannya. Ditambah dengan hawa yang sejuk serta bebas polusi menjadi daya
tarik tersendiri bagi pengunjungnya.

Selain sebagai tempat rekreasi keluarga, Wisata Alam Otak Kokok juga
memiliki area Outbond yang dulunya tersedia, namun sekarang sudah di
nonaktifkan. Selain itu disana juga terdapat area bagi wisatawan atau pengunjung
yang memiliki hobi seperti kegiatan olah raga ekstrem seperti downhill (sepeda
gunung). Setiap harinya Wisata Alam Otak Kokok aktif dengan harga tiket untuk
kategori usia Dewasa Rp. 7000 dan anak-anak Rp. 3000. Selain jenis produk wisata
yang di tawarkan tersebut, terdapat pasar, atau tempat peristirahatan yang dimana
terdapat banyak penjual makanan. Banyaknya penjual makanan yang berada di
sana, dilakukan upaya untuk mengontrol penjual makanan disana, dengan cara
mengenakan tarif atau biaya untuk berjualan di sana yaitu sebesar Rp. 5000-
10.000/hari bagi warga lokal yang berdomisili diluar kawasan, sedangkan Rp.
5000/minggu untuk warga lokal yang berdomisili di sekitar kawasan.

Pengelolaan kawasan Wisata Alam Otak Kokok ini dipegang atau di kontrol
oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan Dinas Pariwisata (Dinpar). Dalam
10

perkembangannya, Wisata Alam Otak Kokok, sudah banyak mendapat dukungan


dari segi tata kelola kawasan dan jasa lingkungannya. Antara lain seperti instansi
World Wide Fund (WWF), Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Universitas
Gadjah Mada (UGM), Universitas Mataram (UNRAM), dan lain-lain. Instansi atau
lembaga tersebut, memberikan bantuan berupa pelatihan-pelatihan untuk
memberikan pengetahuan dan keterampilan warga sekitar dalam segala kegiatan
pelestarian jasa lingkungan yang ada disana.

Dalam pemanfaatan jasa lingkungan karbon, Wisata Alam Otak Kokok


telah dilakukan beberapa kali pengukuran terkait potensi karbon yang berada di
sana, karena tingkat kepadatan vegetasi yang cukup banyak. Perhitungan karbon
contohnya pernah di lakukan oleh instansi World Wide Fund (WWF) dalam
program MCAI (Millennium Challenge Account Indonesia) berupa pelatihan
masyarakat sekitar. Dalam jasa lingkungan lain yaitu keanekaragaman hayati
diperkirakan ada beberapa satwa yang ada disana, seperti, lutung, dan celepuk
rinjani.

Sedangkan tata kelola jasa lingkungan air masih cenderung pada


pemanfaatan sederhana, yaitu di konsumsi dan pemanfaatan yang dijual melalui
jasa lingkungan wisata saja, tanpa belum adanya kegiatan pengembangan
pemanfaatan jasa lingkungan air dalam hal lain seperti pembangunan pembangkit
listrik tenaga air dan sejenisnya.
11

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

2.1.1. Acara I

Kesimpulan dari dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Komponen produk wisata alam adalah keseluruhan pelayanan yang didapatkan


dan dinikmati oleh wisatawan, semenjak ia meninggalkan tempat asalnya ke
tempat tujuan wisatanya hingga kembali lagi ke tempat ia semula berasal.
Produk wisata merupakan rangkaian dari berbagai komponen yang saling
terkait yang ingin dilihat oleh wisatawan yaitu atraksi, fasilitas dan aksesbilitas.
Sedangkan pasar wisata adalah semu wisatawan yang berkunjung ke tempat
wisata baik itu wisatawan asing maupun wisatawan lokal. Taman Wisata Alam
Otak Kokok memiliki Air Terjun dan Kolam Renang yang bagus.
2. Komponen produk wisata alam teridiri dari atraksi yang disediakan, fasilitas
berupa sarana dan prasaran yang disediakan destinasi wisata dan aksesbilitas
yang disediakan destinasi wisata. Fasilitas yang di sediakan oleh Taman
Narmada berupa berugak, musholla, Toilet, dan Pos keamanan.
3. Pasar wisata Taman Wisata Alam Otak Kokok merupakan wisatawan lokal dan
wisatawan mancan negara.
2.1.2. Acara v

Kesimpul dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Jasa lingkungan pada Taman Wisata Alam Otak Kokok berupa keindahan alam
dan jasa lingkungan air berupa Air Terjun dan kolam renang, serta jasa
lingkungan karbon berupa potensi karbon yang tinggi.
2. Taman Narmada memiliki potensi dalam pengembangan jasa lingkungan
karena memiliki keindahan alam dan sumber mata air sendiri serta potensi
karbon yang tinggi.
12

5.2. Saran

Saran yang dapat disampaikan didalam praktikum ini adalah


1. Diharapkan pada praktikum selanjutnya agar asissten mendampingi praktikan
dalam mengambil data.
2. Diharapkan agar coordinator asissten menyediakan modul yang lebih lebih
lengkap agar praktikan tidak salah didalam pengambilan data dilapangan.
13

DAFTAR PUSTAKA

Agung, S. 2009. Kantong Sosiologi. Pustaka Widyatama. Yogyakarta.


Fandeli,C. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta:
Penerbit Liberty.
Marpaung. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung. Alfabeta.
Middlton, victor T.C. 2001. Marketing and in travel and taourism, Butterwoth-
Heinemann, London.
RUPES,. 2009. Konsep Jasa Lingkungan dan Pembayaran Jasa Lingkungan di
Indonesia. World Agroforestry Center. Bogor.
Suyitno, 2001. Perencanaan Wisata. Yogyakarta : Kansius.
Fandeli, C. 2000. Pengertian dan Konsep Dasar Ekowisata. Fakultas Kehutanan.
Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Satria, D. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal
Dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan di Wilayah Kabupaten
Malang. Fakultas Ekonomi. Universitas Brawijaya: Malang.

Anda mungkin juga menyukai