dikali 100
Kepadatan penduduk dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya diare di masyarakat,
dikarenakan sanitasi lingkungan yang tidak baik. Hal ini diperkuat melalui penelitian yang dilakukan
oleh Margarethy (2020) yang menyatakan bahwa kepadatan penduduk berpengaruh terhadap
kenaikan kasus diare. Berdasarkan hasil analisis secara spasial mengindikasikan adanya hubungan
antara kepadatan penduduk dengan kejadian diare (Amalia, 2012)
1. Kepadatan Penduduk
2016).
2. Tingkat Kemiskinan
(TNP2K, 2011).
Selanjutnya, Hasil Penilaian Rumah Sehat = Nilai × Bobot, dimana (a) Rumah masuk dalam
kategori sehat apabila skor = 1068 – 1200; dan (b) Rumah tidak sehat apabila skor = < 1068
(Ditjen PPM dan PLP, 2002).
Indikatoryangdigunakanuntukmenilairumah
kondisi rumah serta lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan, merupakan
faktor resiko dan sumber penularan berbagai jenis penyakit .Penyediaan air bersih
dan sanitasi lingkunganyang tidak memenuhi syarat dapat menjadi faktor resiko
terhadap penyakit diare dan kecacingan. Diare merupakan penyebab kematian no. 4
sedangkan kecacingan dapat mengakibatkan produktivitas kerja dan kecerdasan
anak sekolah menurun
1. Langit-langit.
2. Dinding.
3. Lantai.
4. Jendela kamar tidur.
5. Jendela ruang keluarga & ruang tamu.
6. Ventilasi.
7. Sarana pembuangan asap dapur.
8. Pencahayaan.
A. Penilaian Rumah.
3. Perilaku
B. Pemberian Nilai.
1. Komponen rumah
a. Langit-langit
0 = Tidak ada
1 = Ada, otor dan rawan kecelakaan
2 = Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan
b. Dinding
1 = Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu /ilalang)
2 = Semi permanen/setengah tembok pasangan bata atau
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air.
3 = Permanen (tembok, pasangan batu bata atau batu yang
diplester), papan kedap air.
c. Lantai
0 = Tanah
1 = Papan/Anyaman bambu yang dekat dengan tanah/ ples-
Teran yang retak/berdebu.
2 = Diplester/ubin/keramik/papan/rumah panggung.
ran yang retak/berdebu.
f. Ventilasi
0 = Tidak ada
1 = Ada, tetapi luasnya < 10% luas lantai.
2 = Ada, luas ventilasi >10% luas lantai.
h. Pencahayaan
1 = Tidak terang, tidak bisa digunakan untuk membaca.
2 = Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca
dengan normal.
3 = Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan
untuk membaca dengan normal.
2. Sarana sanitasi
3. Perilaku penghuni
C. Pembobotan.
Pembobotan terhadap kelompok higiene rumah, kelompok sarana sanitasi
dan kelompok perilaku penghuni berdasarkan Teori Blum, yang
diinteroretasikan terhadap :
1. Lingkungan = 45 %
2. Perilaku = 35 %
3. Pelayanan Kesehatan = 15 %
4. Keturunan = 5%