Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PENGENDALIAN PROSES

SECARA TRADISIONAL

ALAT INDUSTRI KIMIA


KELAS XII
Desi Nur Anisa, S.Pd
Sistem Pengendalian
Tradisional

semua prosesnya bergantung


Tradisional pada manusia yang berperan
sebagai operator
Macam-macam Sistem Pengendalian
Proses Secara Tradisional

Sistem pengendalian
secara manual
Sistem pengendalian
proses secara
tradisional
Sistem pengendalian
secara otomatis
Sistem pengendalian secara manual
Sistem kontrol manual merupakan
suatu sistem pengontrolan yang
mana variabel manipulator variabel
kontrol berjalannya sistem adalah
manusia, baik dari segi pengamatan
masukkan (input/I) pengolahan data
beserta gerakkan peralatan keluaran
(output/O).

Gambar di atas menunjukkan sistem kontrol manual pada sebuah tangki air.
Variabel yang mengatur input dan output adalah manusia (operator).
Operator melihat ketinggian air, jika ketinggian air melewati batas, operator
akan membuka kran pengeluaran. Kesalahan (error) dari sistem manual
sangat besar karena operator dituntut untuk melakukan pengamatan secara
teliti dan tindakan cepat, sementara keadaan fisik dan mental seorang
operator tidak selalu stabil.
Sistem pengendalian secara otomatis
Sistem kontrol otomatis (Sistem
kendali) adalah suatu sistem
pengatur dimana variabel
manipulator dan variabel kontrol
ketika bekerjanya sistem yang
dilakukan oleh sebuah peralatan
pengontrol otomatis, baik dari segi
pengamatan masukan (input)
pengolahan data serta mengalihkan
peralatan output.

Gambar di atas menunjukkan sistem kontrol otomatis pada sebuah tangki air.
Dimana controller akan otomatis menggerakkan actuator ketika ketinggian
air menyentuh sensor, sehingga kran pengeluaran terbuka. Kejadian ini terus
terjadi secara berulang dan kontinyu..
Konfigurasi Sistem Pengendalian

Sistem pengendalian
loop terbuka (open-
loop control system)
Konfigurasi Sistem
Pengendalian
Sistem pengendalian
loop tertutup
(closed-loop control
system)
Sistem pengendalian loop terbuka
(open-loop control system)
Sistem kontrol loop terbuka adalah suatu
sistem yang keluarannya tidak mempunyai
pengaruh terhadap aksi kontrol. Artinya,
sistem kontrol terbuka keluarannya tidak
dapat digunakan sebagai umpan balik
dalam masukkan.

Ciri – Ciri Sistem Kontrol Loop Terbuka : Contoh Aplikasi Sistem Loop
1. Sederhana Terbuka :
2. Harganya murah 1. Pengontrol lalu lintas berbasis
3. Dapat dipercaya waktu
4. Kurang akurat karena tidak terdapat 2. Mesin cuci
koreksi terhadap kesalahan 3. Oven listrik
5. Berbasis waktu 4. Tangga berjalan
5. Rolling detector pada bandara
Sistem pengendalian loop tertutup
(closed-loop control system)
Sistem Kontrol loop tertutup
adalah sistem kontrol yang sinyal
keluarannya mempunyai
pengaruh langsung pada aksi
pengontrolan. Sistem kontrol loop
tetrtutup juga merupakan sistem
control berumpan balik. engan
kata lain, istilah “loop tertutup”
Contoh aplikasi sistem kendali tertutup: berarti menggunakan aksi umpan
1. Servomekanisme balik untuk memperkecil
2. Sistem pengontrol proses kesalahan sistem.
3. Lemari Es
4. Pemanas Air Otomatik
5. Kendali Termostatik
6. AC
Bagian Sistem pengendalian loop tertutup
(closed-loop control system)
1. Input (masukan), merupakan rangsangan yang diberikan pada sistem kontrol, merupakan harga
yang diinginkan bagi variabel yang dikontrol selama pengontrolan.
2. Output (keluaran,respons), merupakan tanggapan pada sistem kontrol, merupakan harga yang
akan dipertahankan bagi variabel yang dikontrol, dan merupakan harga yang ditunjukan oleh alat
pencatat
3. Beban/Plant, merupakan sistem fisis yang akan dikontrol (misalnya mekanis, elektris, hidraulik
ataupun pneumatic) .
4. Alat kontrol/controller, merupakan peralatan/ rangkaian untuk mengontrol beban (sistem). Alat ini
bisa digabung dengan penguat
5. Elemen Umpan Balik, menunjukan/mengembalikan hasil pencatan ke detector sehingga bisa
dibandingkan terhadap harga yang diinginkan (di stel)
6. Error Detector (alat deteksi kesalahan), merupakan alat pendeteksi kesalahan yang menunjukan
selisih antara input (masukan) dan respons melalui umpan balik (feedback path)
7. Gangguan merupakan sinyal-sinyal tambahan yang tidak diinginkan. Gangguan ini cenderung
mengakibatkan harga keluaran berbeda dengan harga masukanya, gangguan ini biasanya
disebabkan oleh perubahan beban sistem, misalnya adanya perubahan kondisi lingkungan,
getaran ataupun yang lain.
Metode Sistem Pengendalian Loop
Tertutup
Metode Sistem
Pengendalian Loop
Tertutup

Pengendalian Pengendalian
Umpan Balik Umpan Maju
(Feedback Control) (Feedforward Control)
Pengendalian Umpan Balik
(Feedback Control)
Pengendalian umpan balik
merupakan sistem pengendalian
yang menggunakan variabel
keluaran sistem untuk
mempengaruhi variabel masukan
dari sistem yang sama. Jika terjadi
perubahan pengukuran pada akhir
proses akibat adanya gangguan,
sistem kendali umpan balik
langsung memberikan aksi koreksi
yang bertujuan untuk
menghilangkan terjadinya sinyal
kesalahan
Contoh Pengendalian Umpan Balik
pada Pemanasan Cairan
Diagram blok pengendalian proses pemanasan
minyak dingin dengan penukar panas dilukiskan pada
gambar di atas. Termokopel (sebagai sensor)
mengukur variabel proses terukur (suhu minyak
keluar) kemudian dikirimkan oleh transmitter dan
diumpan-balikkan ke pengendali. Sinyal pengukuran
yang diumpan-balikkan dikurangkan
dari setpoint untuk menghasilkan error. Oleh
pengendali, error dihitung melalui algoritma tertentu
untuk menghasilkan sinyal kendali (controller
signal atau controller output). Sinyal kendali dipakai
untuk melakukan aksi mekanik katup kendali yang
akan mengubah manipulated
variable. Perubahan manipulated variable dipakai
untuk menjaga variabel proses terukur pada
nilai setpoint dari adanya perubahan pada variabel
gangguan.
Pengendalian Umpan Maju
(Feedforward Control)

Pengendalian umpan maju adalah


sistem pengendalian yang tidak
menunggu efek gangguan
(disturbance) dirasakan oleh proses,
tetapi sebaliknya sistem
pengendalain langsung bereaksi
sebelum gangguan mempengaruhi
sistem
Contoh Pengendalian Umpan Maju pada
Proses Pemanasan
Prinsip pengendalian umpan maju dimulai
dari mengukur gangguan, mengevaluasi dan
selanjutnya melakukan koreksi besar
variabel pengendali. Sensor-sensor FT dan
TT berturut-turut menerima rangsangan dari
gangguan yaitu laju alir cairan masuk, suhu
cairan masuk, dan suhu pemanas. Informasi
tersebut selanjutnya diolah oleh pengendali
umpan maju. Dalam pengendali, dilakukan
perhitungan untuk menentukan laju aliran
pemanas (manipulated variable) yang
dibutuhkan berdasar perubahan beban atau
gangguan yang terjadi. Hasil perhitungan
dikirimkan ke katup kendali agar dapat
mengalirkan aliran pemanas sesuai
kebutuhan
Penerapan Sistem Pengendalian Tradisional
pada Pengendali on/off
TERIMA
KASIH

SEMANGAT BELAJAR !!!

Anda mungkin juga menyukai