Anda di halaman 1dari 40

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan

Perjalanan garudafood berawal dari PT Tudung, didirikan di pati, jawa tengah, pada 1958 dan
bergerak di bisnis tepung tapioca. Pada 1979, PT Tudung berganti nama menjadi PT Tudung
Putrajaya (TPJ) . Pendiri perusahaan adalahmendiang darmo putro, mantan pejuang yang
memilih menekuni dunia usaha setelah bangsa idonesia merdeka .Pada awal 1987, TPJ mulai
menjual hasil produksi kacangnya dengan merk Kacang Garing Garuda, yang belakangan
dikenal dengan sebutan ringkas: Kacang Garuda. Kacang Garuda meraih pelbagai
penghargaan sbb: Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) kategori kacang bermerek
enam belas kali berturut-turut (2000–2015); Superbrands (2003); Top Brand for Kids (2004–
2015); Indonesian Best Brand Award (IBBA, 2004–2007); Top Brand (2007–2015). Tatkala
perekonomian nasional tengah dihantam krisis ekonomi, Desember 1997 Garudafood
mendirikan PT Garudafood Jaya yang memproduksi biskuit bermerek Danza dan Salma.
Setelah Danza dan Salma, Garudafood juga memproduksi biskuit bermerek Gery (diluncurkan
pada tahun 2001). Periode 2005–2007, Gery Saluut meriah Indonesian Best Brand Award
(IBBA) dari MARS dan majalah SWA untuk kategori wafer salut.

Pada 2007 Gery Chocolatos meraih IBBA kategori wafer stick. Pada 1998, Garudafood
mengakuisisi PT Triteguh Manunggal Sejati, produsen jelly dan meluncurkan produk jelly
bermerek Okky (sebelumnya Kiki Jelly) dan Keffy. Prestasi Okky Jelly dibuktikan dari
keberhasilan meraih Top Brand for Kids (TBK) Award 2004 untuk kategori jelly. Di samping
TBK, Okky Jelly juga berhasil meraih IBBA (2004–2007). Okky Jelly Drink juga meraih
penghargaan Top Brand 2007 dari majalah Marketing dan Frontier. Pada akhir 2002 TRMS
meluncurkan produk minuman jelly bermerek Okky Jelly Drink sekaligus babak baru
Garudafood masuk ke bisnis minuman. Keseriusan Garudafood menekuni bisnis minuman
juga semakin kentara dengan diluncurkannya Mountea, minuman teh rasa buah pada tahun
2004. Mountea bahkan mencatat prestasi IBBA 2007 kategori minuman teh dalam kemasan
cup. Pada tahun 2000 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sepakat menggabungkan TPJ,

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
Garuda Putra Putri Jaya, dan Garudafood Jaya dalam satu nama, yaitu PT Garudafood Putra
Putri Jaya.
Garudafood juga memproduksi snack bermerek Leo, untuk kategori produk keripik kentang,
keripik pisang, keripik singkong, dan kerupuk mulai akhir 2005. Pada 2007, Leo meraih
IBBA kategori snack kentang. Selain itu juga merambah bisnis snack jagung dengan merek
O’Corn. Di tingkat nasional, Garudafood juga dipersepsi positif sebagai salah satu perusahaan
makanan dan minuman idaman. Survei yang dilakukan Frontier dan majalah BusinessWeek
Indonesia di Jakarta dan Surabaya pada 2006 dan 2007 menyebutkan Garudafood berada di
urutan ketiga Indonesian Most Admired Company (IMAC).

Garudafood juga aktif menjalankan program corporate social responsibility (CSR) di bawah
bendera GarudaFood Sehati. Pada Juli 2011, Garudafood bekerjasama dengan Suntory
Beverages & Foods Jepang mendirikan PT. Suntory Garuda Beverages adalah joint venture
perusahaan minuman non-alkohol seperti Mirai Ocha, MyTea dan De Koffie. Pada tanggal 10
Oktober 2018, Garudafood resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan
kode saham GOOD setelah melepas 10,34% saham. Hardianto Atmadja mengatakan bahwa
pencatatan saham tersebut adalah bagian dari rencana Garudafood untuk memperkuat modal
kerja guna menjalankan ekspansi bisnis sebagai strategi bisnis perusahaan dalam jangka
panjang.

1.2 Menegemen Perusahaan

Menejemen perusahaan di PT Garudafood Putra Putri jaya Tbk gresik di kepalai oleh seorang
business unit heat ( BU Head). BU Head memimpin perusahaan dan juga membawahi 11
orang section head. Section head bertanggung jawab atas kegitan atas kegiataan yang ada di
masingmasing department. Dalam menjalankan proses bisnis perusahaan , PT Garudafood
Putra Putri jaya Tbk memiliki beberapa departemen yang secara fungsional. Fungsi

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
pendukung (supporting) dilaksanakan oleh Departemen Ingridients Division (IngDiv) ,
Finance and Accounting (FA), Human Capital Section (HCS) Plan-Do-Check-Action (PPIC),
dan Exising Procduct Development (EPRD) Formula, Departemen Teknik dan Departemet
QAQC. Sedangkan fungsi operasional dilaksanakan oleh 3 departemen produksi yaitu Plant
A, Plant B, Plant C. berikut merupakan penjelasan ranah kerja dari departemen – departemen
tersebut :

a) Departemen produksi merupakan departemen yang berkaitan langsung dengan operasional


perusahaan. Departemen produksi terdiri dari tiga plant produk diantaranya plant A, Plant
B, plant C. Masing-masing plant produksi di pimpin oleh seorang kepala Deparatmen

Produksi
b) Departemen Plant-Do-Check-Action (PDCA) Merupakan departemen yang bertanggung
jawab atas kelengkapan dokumen – dokumen perusahan.

c) Departemen Qualiti Control (QC) bertanggung jawab atas kesesuain produk dengan
parameter prosses dan produk. Untuk bagian QC terbagi menjadi 4 bagian yakni QC
incoming, QC x-ray, QC proses dan QC laboratorium. QC incoming bertugas melakukan
pengecekan pada produk saat setelah selesai di kemas. QC proses bertugas untuk
melakukan pengecekan pada bagian produksi sedangkan QC laboratorium bertugas
melakukan pengecekan formulasi

d) Departemen Quality Assurance (QA) bertanggung jawab atas standatarisasi lingkup kerja
seperti suhu ruang, tata lets fasilitas dan lain sebagainya.

e) Departemen Exising Procduct Development (EPRD) formula merupakan departemen yang


bertugas untuk melakukan koordinasi dengan brand manager terkait penentuan standar
parameter proses dan spesifikasi produk.

f) Departemen Human Capital Section (HCS) merupakan departemen yang mengatur kriteria
maupun kebutuhan sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Departemen ini juga
bertanggung jawab atas kesejahteraan seluruh karyawan yang ada di perusahaan.

g) Departemen teknik merupakan departemen yang bertanggung jawab dalam hal


maintenance mesin produksi baik dari segi penjadwalan maupun perbaikan sparepart, uji
keandalan utilitas mesin dan sebagainya

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
h) Departemen Produk Planning and Inventory Control (PPIC) merupakan departemen yang
mengatur perencanaan dan pengendalian gudang baik gudang bahan baku ( raw material
dari produk makanan yang akan di produksi seperti karton, aluminium foil, dan lain
sebagainya) maupun gudang untuk finished goods. Depaftemen PPIC memiliki tiga
fungsi utama yaitu, yakni sebagai purchasing, planning dan invertory control.sedangkan
fungsi purchasing merupakan kegiatan pembelian bahan yang berhubungan langsung
dengan supplier-nya. Fungsi planning merupakan kegiatan merencanakan kebutuhan
bahan baku, bakan kemas, merencanakan kapasitas produksi, menentukan jumlah msin
produksi yang harus dijalankan , merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan
lain sebagainya. Sedangkan fungsi invertory control merupakan pengendalian bahan baku
maupun bahan kemas yang tersimpan di gudang selain itu juga pengaturan system gudang
yang ditentukan berdasarkan karateritik dari bahan baku. System invertory control yang di
gunakan perusahaan adalah First Expired First Out (FEFO) dimana bahan baku yang
umur pakainya akan habis harus di gunakan terlebih dahulu.

i) Departemen Finance and Accounting (FA) merupakan departemen yang memiliki


kebijakan untuk mengatur keungan dan akutansi perusahaan berdasarkan arahan dari
BUHead.

j) Depaertemen warehouse yang berfungsi memastikan kesesuain standart area penyimpanan


yang akan digunakan dari aspek suhu maupun luas area. Depatemen warehouse dibagi
menjadi 2 bagian yaitu bagian gudang bahan keman dan gudang bahan baku.

k) Departemen Ingridients Division (IngDiv) merupakan departemen yang memiliki


kebijakan menentukan komposisi dari produk yang akan di pasarkan.

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
1.3 Bidang Garap Perusahaan
PT Garudafood Putra Putri jaya Tbk gresik merupakan perusahaan yang memproduksi
biscuit. produksi biscuit yang di produksi sangatlah beragam , mulai dari cookies, gery
seasonal ( produk musiman ), snack sereal, wafer cream enrop, wafer stick dan malkist.

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
BAB II
MENEJEMEN PRODUKSI
2.1 Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen Produksi adalah sebagai penataan proses pengubahan bahan mentah menjadi
produk atau jasa yang diinginkan sehingga memiliki nilai jual. Menurut situs UK Esays,
produksi ini dikategorikan menjadi beberapa bagian berdasarkan teknik:
 Produksi yang diambil dari bahan mentah langsung kemudian diekstrak menjadi produk yang
diinginkan. Misalnya ekstraksi minyak untuk dibuat menjadi berbagai macam produk.
 Produk yang didapatkan dengan cara memodifikasi bahan baik secara kimiawi atau
parameter mekanis tanpa mengubah atribut fisiknya. Misalnya dilakukan dengan
memanaskan bahan baku di suhu yang tinggi.
 Produksi dengan cara perakitan
Pemahaman pengertian manajemen produksi ini kerap dikesampingkan. Padahal dari sini
sebuah bisnis bisa melakukan efisiensi karena bagian ini memerlukan dana yang tidak sedikit.
Idealnya, bidang produksi harus melakukan beberapa hal seperti:

 Peningkatan produktivitas
 Menggunakan simbiosis industri
 Perlindungan karyawan dari bahaya fisik
 Penghilangan material yang berbahaya

Daftar Istilah dalam produksi Produk

• Baking : pemanasan secara konduksi yang bertujuan untuk mengembangkan adonan dan
menguapkan air yang terdapat pada bahan sehingga yang terbentuk adalah sheet yaitu
padatan yang tercetak pipih dan berbentuk persegi panjang
• Craming : proses pemberian cream secara merata pada sheet yang disebut dengan book.
• Cooling box : suatu alat berbentuk kotak memanjang yang berfungsi untuk mendinginkan
book
• Cutting : proses pemotongan bok seuai dengan ukuran standar produk yang ditentukan.
• Packaging : proses pengemasan produk yang dihasilkan bertujuan untuk menjaga keamanan
produk dari kerusakan atau kontamisi
RH : prosentase kelembaban udara

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
2.2 Struktur Produksi

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
2.3.1 Penerimaan Bahan (Incoming)

Proses penerimaan bahan baku di PT. Garudafood Putra Putri Jaya dimulai saat kedatangan
truk. Setelah truk datang, dilakukan pendaftaran ke satpam untuk mendapatkan stempel

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
kedatangan yang berisi jam kedatangan. Selanjutnya supir mendaftar ke gudang bahan baku
untuk mendapatkan antrian bongkar muatan. Dilakukan penimbangan truk barang untuk
mendapatkan berat bruto truk (berat truk dan berat muatan). Setelah ditimbang, supir
menyerahkan dokumen pengiriman berupa surat jalan kepada CI (Checker Incoming) dan
CoA (Certificate of Analysis) dimana CoA akan diperiksa oleh QC Incoming. Apabila bahan
baku lulus verifikasi dari QC, maka bahan baku dibongkar dari truk dan diletakkan di atas
pallete dan kemudian dimasukkan ke dalam gudang dengan bantuan forklift.

2.3.2 Penyediaan Bahan

Bahan baku untuk pembuatan Gery Hollanda Butter Cookies dikirim dari Gudang Bahan Baku
PT Garudafood Putra Putri Jaya. Pengeluaran bahan baku dari gudang bahan baku berdasarkan
sistem First Expired First Out (FEFO), dikarenakan bahan baku yang beraneka macam jenis ini
memiliki masa simpan yang berbeda – beda. Bahan baku yang digunakan untuk produk Gery
Hollanda Butter Cookies antara lain tepung terigu, butter fat, gula, glukosa, serbuk telur,
ammonia, dan tepung tapioka.
Sedangkan bahan kemas untuk produk Butter Cookies dikirim dari Gudang Bahan Kemas PT
Garudafood Putra Putri Jaya. Pengeluaran bahan kemas dari gudang bahan kemas berdasarkan
sistem First In First Out (FIFO), dikarenakan bahan kemas pada umumnya tidak memiliki
waktu kadaluarsa. Bahan kemas yang digunakan untuk Gery Hollanda Butter Cookies antara
lain tray plastik, loose liner, kertas roti, kaleng, showbox, dan karton.

2.3.3 Proses Formulasi

Formulasi adalah proses pra-produksi dimana proses ini berfungsi untuk menakar bahan yang
akan digunakan sesuai dengan standar jumlah yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Bahan
yang digunakan dalam proses pemasakan terbagi menjadi dua, yaitu bahan mayor dan bahan
minor. Bahan mayor adalah bahan baku utama yang digunakan dalam jumlah yang banyak,
dimana bahan mayor ini dikirimkan dari Gudang Bahan Baku PT Garudafood Putra Putri Jaya
atas permintaan pihak produksi. Formulasi bahan mayor untuk produk Gery Hollanda Butter
Cookies dilakukan oleh operator formulasi di salah satu ruangan yang terpisah dari area baking
di dalam Plant Dua Plus (PDP). Sedangkan bahan minor merupakan bahan tambahan yang
digunakan dalam jumlah yang sedikit, dimana formulasi bahan minor dilakukan oleh ingredient
division yang merupakan divisi tersendiri dari Head Office yang diturunkan pada masing –
masing BU.

Proses formulasi bahan mayor ini dilakukan oleh operator yang memakai APD lengkap,
terutama masker karena sebagian besar produk yang ditimbang berupa bubuk yang akan
berdampak berbahaya bagi kesehatan apabila terhirup berlebihan. Bahan baku ditimbang
jumlahnya per satuan batch. Bahan yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam plastik merah
yang tebal dengan label yang bertuliskan nama label, kode bahan dan kuantitas bahan, nomor
batch yang akan dilakukan serta tanggal produksi/shift. Bahan yang telah diformulasi kemudian
diletakkan di atas pallete untuk diangkut dengan forklift dan dipindahkan ke dalam ruang
mixing. Pada satu pallete yang diangkut terdiri dari bahan mayor dan bahan minor untuk dua
batch sekaligus dikarenakan dalam satu kali masak bahan yang digunakan per 2 batch.

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
2.3.4 Proses Pencampuran Bahan

Proses pencampuran bahan atau mixing merupakan proses yang bertujuan untuk mencampurkan
seluruh bahan baku yang digunakan baik bahan mayor dan bahan minor menjadi suatu adonan.
Adonan produk butter cookies dibedakan menjadi 2 jenis adonan, yaitu adonan mouding dan
adonan depositor. Adonan moulding adalah adonan yang digunakan untuk memproduksi butter
cookies dalam bentuk danish, cocosina, dan round. Sedangkan adonan depositor adalah adonan
yang digunakan untuk memproduksi butter cookies dalam bentuk vanilla ring. Adonan
moulding dan depositor memiliki komposisi yang berbeda, dikarenakan karakteristik produk
yang dihasilkan juga memiliki karakteristik yang berbeda terutama dari segi tekstur. Pada
adonan moulder dibuat dengan penambahan minyak sedangkan pada adonan depositor tidak
menggunakan minyak.

2.3.5 Proses Pencampuran Bahan Moulding

Proses pencampuran bahan menjadi adonan dilakukan dengan alat mixer yang terbagi menjadi
3 tahap. Pada tahap pertama, bahan mayor dimasukkan ke dalam hopper. Proses ini
berlangsung selama A menit dengan kecepatan putaran agitator slow dan selama B menit
dengan kecepatan putaran agitator fast. Selanjutnya, pada tahap kedua bahan minor
dimasukkan ke dalam hopper yang berisi bahan mayor yang telah tercampur. Proses
pencampuran ini berlangsung selama A menit dengan kecepatan slow dan B menit dengan
kecepatan fast. Pada tahap terakhir yaitu tahap ketiga, bahan yang ditambahkan adalah tepung
terigu. Proses pencampuran final ini berlangsung selama A menit dengan kecepatan slow dan
B menit dengan kecepatan fast.

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2
1
BAB III
PROSES PRODUKSI

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2
1
PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2
1
PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2
1
3.2 Keterangan

1. Operator baking mengambil trolly adonan di area mixer yang sudah berisi adonan dan membawa
ke area baking.

2. Operator creaming mengambil cream yang sudah mendapatkan status terima dari QC dengan
menggunakan ember yang diletakan di atas trolly dan membawa ke area baking

3. Opretor baking melakukan panas baking dengan memperhatikan parameter proses sesuai dengan
table standarisasi proses. Detail parameter proses terdapat pada standarisasi proses

4. QC baking melaukan pengecekan kuaitas sheet di baking dan hasil percetakan di catat pada form
pemeriksaan bakng. Jika sheet tidak standar, ikuti SOP penanganan material / produk tidak
standar.

5. Jika sheet sesui standart, operator dan pelaksana creaming melakukan proses creaming &
melakukan penimbangan book

6. QC baking melakukakan pengecekan terhadap kualitas book yang dihasilkan masiing – masing
mesin creaming . hasil percetakan di catat pada form baking . jika book tidak standar, ikuti SOP
penanganan material / produk tidak standar.

7. Jika book sesuai standar, operator creaming melakukan proses pendinginan book pada mesin
Colling

8. QC baking melakukan pengecekan suhu & RH Colling Box


9. Jika suhu Colling Box tidak standar, maka operator creaming melakukan setting suhu.
10. QC baking melakukan pengecekan kualitas book. Jika kualitas tidak standart , ikuti SOP
penanganan material / produk tidak standar.

11. Jika book sesui standar, pelaksana cutting melakukang proses cutting berdasarkan ukuran
produk.

12. Jika book sesuai dengan standart, QC packaging melakukan pengecekan terhadap kualitas hasil
pengecekan di catat pada laporan QC proses, Jika hasil cutting tidak standar, ikuti SOP
penanganan material / produk tidak standar.

13. Pelaksana cutting mengambil dan menimbang hasil cutting


14. Team leader bakig melakukan pencatatan terhadap pemakaian adonan kulit dan cream

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
15. Untuk wafer cream salut, operator enrobing melakukan proses enrob atau penyalutan kue sesuai
dengan standar parameter proses
16. QC Enorbing melakukan pengecekan terhadap kualitas hasil enrobing dan hasil percetakam di
catat di form laporan QC Proses. Jika di temukan ketidaksesuaian dengan standar, ikuti SOP
penanganan material / produk tidak standar.

17. Operator enrobing mengambil dan melakukan penimbangan terhadap kue yang sudah di buat

18. Team leader melakukan pencatatan terhadap pemakaian adonan cream coating
19. QC packaging melakukan percetakan terhadap suhu dan RH ruang packaging dan hasil
pengecekan dicatat pada form pengecekan packaging.

20. Jika suhu dan RH ruang tidak standar, team leader packaging melakukan koordinasi dengan
pihak utility

21. Pelaksana packaging mengambil bahan kemas ( alufo, toples, showbox dan karton)
22. Pelaksana packaging melakukan proses sesuai dengan work instruction dan parameter yang di
tetapkan . untuk yang menggunakan alufo proses packaging dengan alufo, sedang untuk proses
menggunakan toples proses packaging dengan toples

23. Jika suhu sesuai standar, QC packaging melakukan pengecekan terdapat kualitas produk dan
kemasan . hasil pengecekan di catat pada form pengecekan packaging.jika kualitas produk dan
kemasan tidak standar, ikuti SOP penanganan material / produk tidak standar.

24. Jika kualitas produk dan kemasan sesuai standar, pelaksana packing melakukan pengemasan
dengan showbox bag/showbox/toples

25. Pelaksana packaging melakukan pengemasan kedalam karton


26. Pelaksana stuffing menata karton di pallet sesuai denga standar kemas per jenis pallet
27. Pelaksana stuffing menempel nomer pada pallet
28. Prosuk sesuai standar , di tempel status terima oleh QC packaging
29. Support finish good membawa produk ke area x-ray
30. Pelaksana x-ray melakukan proses x-ray. Jika ada produk yang tidak standar ikuti SOP
penanganan material / produk tidak standar.

31. Jika sesuai , admin produksi melakukan serah terima untuk hasil jadi produksi kepada tim
gudang xxx

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
32. Admin produksi melakukan good receipt form production order untuk proses penerimaan
finished goods dengan memasukan nomor dari production order menggunakan transaksi xxx dan
xxx untuk selanjutnya mengacu pada xxx production order comfirmation) dan xxx (SOP
penerimaan dan penyimpangan xxx )
33. Tleader packaging mencatat hasil proses produksi packaging
34. Admin produksi melakukan goods issue to production order dengan mencatat penggunaan
material mengacu pada nomor dari production order menggunakan Tcode xxx. xxx di lakukan
h+1 setelah peoduksi

35. Admin produksi melakukan input data hasil produksidi SAP (yield, jam kerja , TK) untuk
melakukan production order confirmation dengan melakukan production order confirmation
dengan mengunakan Tcode xxx. xxx di lakukan h+1 setelah produksi

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
3.4 Daftar Istilah Dan Singkatan

a) Daftar Istilah

• Baking : pemanasan secara konduksi yang bertujuan untuk mengembangkan adonan dan
menguapkan air yang terdapat pada bahan sehingga yang terbentuk adalah sheet yaitu padatan yang
tercetak pipih dan berbentuk persegi panjang
• Craming : proses pemberian cream secara merata pada sheet yang disebut dengan book.
• Cooling box : suatu alat berbentuk kotak memanjang yang berfungsi untuk mendinginkan book
• Cutting : proses pemotongan bok seuai dengan ukuran standar produk yang ditentukan.
• Packaging : proses pengemasan produk yang dihasilkan bertujuan untuk menjaga keamanan produk
dari kerusakan atau kontamisi
• RH : prosentase kelembaban udara

b) Daftar Singkatan

• PPIC-log : Production Planning and Inventory Control – Logistics  QC : Quality Control.


• SOP : Standart Opening Procedure
• DC : Distribution Centre

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
BAB IV
PENGENDALIAN MUTU
4.1 Pengendalian Mutu dalam Industri

Mutu merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu produk
diterima oleh pasar. Mutu adalah karakteristik barang atau jasa untuk kepuasan konsumen
dan pengurangan produk cacat. Pengendalian mutu merupakan bagian dari manajemen mutu
yang fokus pada pemenuhan persyaratan mutu produk untuk menjamin bahwa tujuan mutu
yang diatur dalam tahap perencanaan dapat terpenuhi selama proses produksi sehingga
mewujudkan syarat – syarat yang dituntut oleh konsumen (Hajanto, 2008). Saat ini terdapat
tujuh alat pengendali mutu yang dapat digunakan yaitu lembar pemeriksaan (cheeksheet),
histogram, diagram pareto, diagram sebab-akibat (fishbone diagram), diagram pencar
(scatter diagram), bagan aliran, dan bagan kendali (control chart) (Karyo, 2006).
Pengendalian mutu dilakukan dengan cara pengendalian, pemantauan, dan pemeriksaan yang
dilakukan mulai dari proses pengadaan bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir
setelah produk dikemas dan siap dikonsumsi konsumen (Hadi, 2007).
Pengendalian mutu bahan baku dilakukan sejak penerimaan bahan baku hingga masuk ke
dalam proses produksi. Bahan baku dikontrol kualitasnya dan metode penyimpanannya harus
tepat. Bahan baku ini akan mempengaruhi hasil akhir sehingga untuk mendapatkan produk
dengan hasil akhir yang baik, maka bahan baku juga harus dalam kondisi yang tepat dan siap
digunakan. Pada proses produksi juga dilakukan pengendalian mutu. Proses produksi harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur agar tercipta hasil akhir produk yang baik.
Pengendalian mutu pada proses produksi biasanya dilakukan dengan mengambil sampel
untuk diuji. Sedangkan pengendalian mutu produk akhir adalah pengendalian mutu ketika
produk telah dikemas. Pemeriksaan berupa pengambilan beberapa sampel lalu diuji dan
dibandingkan dengan standar produk akhir. Tahap ini dapat
menentukan apakah produk siap untuk dijual ke pasaran atau tidak (Aksana, 2016).
Pengendalian mutu proses produksi adalah suatu usaha atau aktivitas yang menetapkan atau
mengatur kemampuan sumber – sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana proses
produksi. Hal ini dilakukan supaya proses produksi berjalan lancar sesuai dengan rencana.
Tujuan utama proses ini adalah memaksimalkan pelayanan bagi konsumen dan
meminimalkan investasi pada persediaan. Tujuan khusus pengendalian proses produksi
adalah mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif,
mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin dan
mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas untuk dapat memperoleh
keuntungan yang cukup bagi perusahaan. Kegiatan pengendalian proses produksi berupa
penjaminan mutu, monitoring aktivitas produksi, pengendalian produksi, serta pelaporan dan
pendataan (Husni dan Putra, 2018).

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
BAB V
PERAWATAN MESIN

4,1 Cara Perawataannya


Perawatannya ialah ada perawatan berkala setiap 6 bulan sekali dan 12 bulan sekali. setiap
6 bulan sekali adalah perawatan ringan berkala seperti pergantian sperpat – sperpat yang
ringan ringan sedangkan 12 bulan sekali biasanya mesin berenti total dan perbaikan total
ganti sperpat total .

Berikut ini adalah perawatan mesin mesin yang harus di ganti antara lain:

1. Mesin Ball Mill


Maintenance ( Perawatan )
 Ganti seal gear box
 Ganti oli gear box
 Ganti rantai penggerak
 Ganti bola baja
 Ganti blitz
 Cek kebocoran tangki

2. Mesin Tempering

Maintenance ( Perawatan )

 Ganti oli gear box


 Cek air doble jacket tetap stabil

3. Mesin Backing Wafer

Maintenance ( Perawatan )

 Ganti bearing motor loyang


 Amplas loyang

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
 Ganti scraper Loyang

Mesin Backing wafer terbagi menjadi beberapa bagian perawatan

 Spiner

Maintanance (Perawatan)
 Ganti bearing spiner
 Ganti roll nanas

 Cutting pemotong stick

Maintenance (Perawatan)
 Ganti nozzle

 Pompa adonan

Mantanance ( perawatan)
 Ganti pompa dan kopling

 Pompa cream

Maintenance
 Ganti kopling
 Ganti pompa
 Ganti seal agitator

 Konveyor transfer

Maintanance ( Perawatan )

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
 Ganti belt konveyer
 Ganti bearing roll
 Ganti oli gear box

 Cooling tunner

Maintenance ( Perawatan )
 Ganti belt konveyor
 Ganti bearing roll
 Ganti oli gear box

4. Mesin Packaging

Maintenance ( Perawatan )
a. Feeding
Maintenance
 Setting sensor
 Cleaning

b. konveyor finger
Maintenance ( Perawatan )
 Ganti finger finger
 Ganti spocket penggerak

c. Long seal
Maintanace ( Perawatan )
 Ganti bearing
 Ganti heater pemanas
 Ganti cutter dan landasan

d. Block end seal

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
Maintenance ( Perawatan )
 Ganti bearing
 Ganti heater pemanas
 Ganti cutter dan landasan

e. Konveyor output
Maintenance ( Perawatan )
 Ganti belt konveyor
 Ganti bearing roll

5. Confeyor Packing
Maintenance ( Perawatan )
 Ganti oli gear box
 Ganti bearing roll

6. Pelipat Carbon dan Carbon Sealer

Maintenance ( Perawatan )

 Ganti belt conveyor


 Ganti oli gear box
 Ganti cutter

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2
1
BAB VI

TUGAS KHUSUS

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

6.1 Keselamatan kerja

Pada dasarnya keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengn keselamatan
yang behubungn dengan keselamatan bahan, peralatan, proses dan lingkungan sekitar pabrik .
mengingat tenaga kerja adalah sumber daya potensial maka keselamatan kerja harus mendapat
perhatian khusus dalam suatu perusahaan / pabrik. Kecelakaan kerja dapat terjadi tanpa di
duga akan dapat menyebabkan terganggunya proses produksi. Kecelakaan kerja dapat terjadi
karena adanya tindakan yang kurang hati – hati dari pekerja atau karena kondisi fisik serta
peralatan yang seharusnya sudah diganti tapi belum di lakukan pergantian (maintanance).
Tindakan yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja antara lain di sebabkan oleh :

a) Tidak mengetahui dan tidak memenuhi peraturan atau standar – standart yang telah di
tetapkan

b) Kurang hati – hati atau teledor saat melakukan pekerjaan di area pabrik.
c) Tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang ada di perusahaan

Oleh karena itu sangat pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja di latar belakangi oleh
banyaknya kecelakaan yang terjadi sehingga membuang waktu produksi, PT Garudafood
Putra Putri Jaya Tbk. mempunyai departemen HCS (Human Capital Section) ) merupakan
departement yang mengatur kriteria maupun kebutuhan sumber daya manusia yang ada di
perusahaan. Departemen ini juga bertanggung jawab atas kesejahteraan seluruh karyawan
yang ada di perushaan seperti SHE (Safety Heal Environment) di PT Garudafood Putra Putri
Jaya Tbk.

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
SHE (Safety Heal Environment) menerapkan UU No 1 th 1970 yang berisi tentang

1. Syarat – Syarat Keselamatan Kerja :

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan


b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian
- kejadian lain yang berbahaya

e. Memberi pertolongan pada kecelakaan


f. Memberi alat - alat perlindungan diri pada pekerja
g. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
phychis , peracunan, infeksi dan penularan

h. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,kelembaban, debu,


kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radisi, suara dan getaran

i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai


j. Menyelenggrakan suhu dan lembab udara yang baik
k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpangan
barang

q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya


r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi tambah tinggi

2. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut yang sesuai
dengan perkembangan ilmu, pengetahuan, teknik dan teknologi serta pendapatan –
pendapatan baru di kemudian hari

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
3. Seiring berjalannya dengan waktu dan perkembangan jaman di PT Garudafood sekarang
telah mengikuti perkembangan jaman, PT Garudafood sedang menjalankan proses menuju
SMK3 (Sistem Manajamen Keselamatan & Kesehatan Kerja) seperti training training
SMK3, Menerapkan apa yang ada di SMK3,dll.

6.2 Tindakan Preventif


Yang dimaksud tindakan preventif adalah dengan adanya pengarahan dan pembinaan terhadap
tenaga kerja, adanya tanda - tanda peringatan, serta memberikan alat pelindung diri (APD)

Alat pelindung diri tersebut antara lain :

a. Helm Safety
Helm Safety berfungsi untuk melindugi kepala dari benturan , kejatuhan benda dan
perlindungan dari mesin

b. Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari benda - benda yang membahayakan
kulit

c. Safety Shoes

Safety shoes berfungsi untuk melindungi kaki benda - benda keras

d. Ear Muffs / Ear Plug

Ear Muffs berfungsi unduk melindungi telinga dari kebisingan yang ada di perusahaan

e. Respirator

Respirator berfungsi untuk menyaring cemaran bahan kimia, partikel debu,


mikroorganisme, asap, atau kotoran lain yang mengotori udara yang anda hirup

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
Di PT Garudafood Putra Putri Jaya sudah memilki mobil pemadam kebakaran dan ambulance
sendiri dan sudah di sedakan APAR ( Alat pemadam api ringan ) di setiap sudut ruangan jadi
jika terjadi kebakaan sudah ada alarm terdeksinya kebakaran,

3.3 Tindakan Keamanan

Penyebab terjadinya kecelakaan tenaga kerja di PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.

Diantaranya.

A. Faktor manusia ( Human Factor) 85%


• Anti authority ( Wewenang ) : sikap pekerja yang tidak mau di tegur atau tersinggung
apabila di ingatkan untuk tidak melanggar SHE (Safety Heal Environment)

• Impulsivity ( Implusif ) : sikap pekerja yang selalu tergesa – gesa dalam melakukan
pekerjaan tanpa memikirkan akibatnya

• Invulnerability ( Kekebalan ) : sikap pekerja yang kurang peduli terhadap peraturan SHE.
• Macho (Jantan) : sikap pekerja yang sok jago selalu ingin mencoba suatu pekerjaan yang
berisiko bahaya dengan maksud dikagumi orang

• Resignation (Kepasrahan): sikap pekerja yang selalu menunjukkan masa bodoh atau tidak
peduli dan tidak mau bertindak untuk melakukan sesuatu yang bersifat mencegah
terjadinya kecelakaan kerja

• Missionitis : sikap pekerja yang selalu memaksa terselesainya suatu pekerjaan tanpa
memperhitungkan keterbatasan – keterbatasan yang dihadapi walaupun hasilnya menjadi
tidak berkualitas

Untuk mecegah safety yang maksimal salah satu sikap positif yang harus ditanamkan
sebagai budaya di lingkungan kerja terutama di lingkungan pekerjaan mereka akan dengan
rela mencegah timbulnya kemungkinan potensi kecelakaan kerja

B. Factor lokasi atau mesin ( 10 %) apabila ada maintenance dan lain – lain.
C. Factor lain -lain ( 5%) : terpeleset, terbentur, ada barang jatuh dan lain – lain

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
BAB IV

TUGAS KHUSUS

1. Tuliskan spesifikasi mesin yang digunakan


2. Cara kerja mesin
3. Cara perawatan (Maintanance)

1. Tulisakan spesifikasi mesin yang di gunakan

A. Mesin ball mill


Mesin ball mill berfungsi untuk membuat cream

Spesifikasi xxx

B. Mesin tempering
Mesin tempering berfungsi menyimpan cream yang sudah siap pakai

Spesifikasi xxx

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
C. Mesin backing wafer
Mesin backing wafer berfungsi untuk membuat produk xxx

Spesifikasi xxx

D. Mesin packaging
Mesin packaging berfunfsi untuk mengemas otomatis sebuah produk

Spesifikasi xxx

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
E. Mesin conveyor packing
Mesin conveyor packing berfungsi untuk sebagai tempat produk ke sowbox

Spesifikasi xxx

F. Mesin pelipat karbon dan carton sealer


Spesifikasi xxx

Sekarang di PT Garudafood sedang menuju menjalankan proses revolusi industri 4.0 seperti

menjalankan mesin dengan control jarak jauh yang dulunya masih mengontrol mesin dengan

beberapa orang sekarang sudah di control dengan seseorang aja

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
2. Cara Kerja Mesin

A. Mesin Ball Mill


Mesin Ball Mill adalah mesin yang berfungsi untuk sebagai membuat cream

B. Mesin Tempering
Mesin tempering berfungsi menyimpan cream yang sudah siap pakai

C. Mesin Backing Wafer

Mesin backing wafer berfungsi untuk sebagai membuat produk xxx

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
D. Mesin Packaging

Mesin packaging berfungsi untuk sebagai mengemas otomatis sebuah


produk

E. Mesin Conveyor Packing

Mesin Conveyor packing berfungsi untuk sebagai tempat produk ke


sowbox

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
F. Mesin Pelipat Karton Dan Karton sealer berfungsi untuk sebagai alat untuk memasukan shobox ke
karton

3. Cara Perawataannya
Perawatannya ialah ada perawatan berkala setiap 6 bulan sekali dan 12 bulan sekali. setiap
6 bulan sekali adalah perawatan ringan berkala seperti pergantian sperpat – sperpat yang
ringan ringan sedangkan 12 bulan sekali biasanya mesin berenti total dan perbaikan total
ganti sperpat total .

Berikut ini adalah perawatan mesin mesin yang harus di ganti antara lain:

1. Mesin Ball Mill


Maintenance ( Perawatan )
 Ganti seal gear box
 Ganti oli gear box
 Ganti rantai penggerak
 Ganti bola baja
 Ganti blitz
 Cek kebocoran tangki

2. Mesin Tempering

Maintenance ( Perawatan )

 Ganti oli gear box


 Cek air doble jacket tetap stabil

3. Mesin Backing Wafer

Maintenance ( Perawatan )

 Ganti bearing motor loyang


 Amplas loyang

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
 Ganti scraper Loyang

Mesin Backing wafer terbagi menjadi beberapa bagian perawatan

 Spiner

Maintanance (Perawatan)
 Ganti bearing spiner
 Ganti roll nanas

 Cutting pemotong stick

Maintenance (Perawatan)
 Ganti nozzle

 Pompa adonan

Mantanance ( perawatan)
 Ganti pompa dan kopling

 Pompa cream

Maintenance
 Ganti kopling
 Ganti pompa
 Ganti seal agitator

 Konveyor transfer

Maintanance ( Perawatan )

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
 Ganti belt konveyer
 Ganti bearing roll
 Ganti oli gear box

 Cooling tunner

Maintenance ( Perawatan )
 Ganti belt konveyor
 Ganti bearing roll
 Ganti oli gear box

4. Mesin Packaging

Maintenance ( Perawatan )
a. Feeding
Maintenance
 Setting sensor
 Cleaning

b. konveyor finger
Maintenance ( Perawatan )
 Ganti finger finger
 Ganti spocket penggerak

c. Long seal
Maintanace ( Perawatan )
 Ganti bearing
 Ganti heater pemanas
 Ganti cutter dan landasan

d. Block end seal

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
Maintenance ( Perawatan )
 Ganti bearing
 Ganti heater pemanas
 Ganti cutter dan landasan

e. Konveyor output
Maintenance ( Perawatan )
 Ganti belt konveyor
 Ganti bearing roll

5. Confeyor Packing
Maintenance ( Perawatan )
 Ganti oli gear box
 Ganti bearing roll

6. Pelipat Carbon dan Carbon Sealer Maintenance


( Perawatan )

 Ganti belt conveyor


 Ganti oli gear box
 Ganti cutter

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ( LAMPIRAN )
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kerja praktek akhirnya kami mengetahui yang sebenanya atas hasil yang
di peroleh dari bangku kuliah, serta memperoleh pengetahuan tentang teori – teori, praktek dan
bahan yang sebelumnya belum pernah saya pelajari . pada intinya , kegiatan kerja prktek ini
sangat berguna untuk mengembangkan apa yang di ajarkan di bangku kuliah. Kerja praktek
bias di sebut sebagai pelengkap dan proses pematangan kelak saat sudah terjun di dunia kerja
Dengan demikian penulis dapat menimpulkan beberapa hal dari PT. Garudafood Putra Putri Jaya
Tbk.
1. PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. Memproduksi berbagai jenis makanan seperti
wafer cocolatos, Gerry salut malkist masing masing sudah bersertifikasi halal dari
MUI dan siap di kirim sesuaipesanan dan kebutuhan pasar nasional maupun
internasional
2. Selama melakukan kerja praktek , penulis benyak mengetahui tentang prosedur kerja
yang ada di PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. Dan penulis dapat mengetahui tugas
yang di kerjakan setiap karyawan

5.2 Saran
Pada bagian akhir ini, kami menyampaikan saran – saran, baik untuk kampus maupun bagi
pihak industri tentang pelaksanaan kerja praktek Untuk Perusahaan

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1
1. Diharapkan agar kerja sama antara kampus dengan perusahaan lebih di tingkatkan dengan
banyak memberi peluang kepada mahasiswa/i Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
untuk kerja praktek
2. Untuk para pegawai lebih di tingkatkan lagi motivasi dan kedisiplinannya dalam bekerja
3. Hubungan antara mahasiswa/i kerja praktek dengan pegawai di harapkan selalu terjaga
agar tercipta suasana kerja sama yang baik
Untuk Kampus
1. Pembekalan kerja praktek ke mahasiswa/i lebih dimantapkan agar saat dilapangan kita bias
menerapkan dengan cepat
2. Untuk Dosen – dosen selalu memberikan bimbingan kepada mahasiswa/i yang sedang
melaksanakan kerja praktek

PT.Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. 2


1

Anda mungkin juga menyukai