Jalan Air serkuk Desa Air Saga Kecamatan Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung,
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Disusun Oleh :
Nadya Intan Pratiwi
151711017
Minggu 2
Pada minggu kedua ini saya mempelari proses proses yang dilakukan dalam pengolahan
kaolin yang yang awalya berupa slurry ( lumpur kaolin ) hingga menjadi tepung kaolin.
Deskripsi Proses
1. Penyaringan
Kaolin yang telah berbentuk lumpur hasil proses hydraulicking di tambang semprot
dihisap menggunakan pompa yang digerakkan oleh mesin diesel untuk dialirkan ke dua buah
hydrocyclone yang berada di areal tambang semprot, satu hydrocyclone berukuran besar dan
satu hydrocyclone berukuran sedang dengan masing-masing memiliki dua cone section yang
terpisah. Slurry dihisap kemudian dialirkan ke hydrocyclone berukuran besar untuk dipisahkan
dari pasir dan material besar lainnya kemudian hasilnya dialirkan melalui vibrating screen agar
pasir dalam slurry sedikit kemudian ditampung oleh pump sump yang bagian bawahnya
mengerucut, slurry bagian atas pump sump akan langsung dialirkan ke penyaring yang
memiliki pipa untuk menyemprotkan air agar pasir yang masih terkandung dalam slurry
keluaran vibrating screen lebih sedikit, sedangkan bagian bawah pump sump yang tidak masuk
ke pipa atas pump sump dipompa ke atas untuk dialirkan ke hydrocyclone berukuran kecil
kemudian hasilnya dialirkan ke penyaring. Hasil keluaran penyaring yang berupa slurry
dengan kandungan pasir sangat sedikit kemudian dialirkan ke multicyclone yaitu hydrocyclone
berukuran kecil yang terdiri dari 16 cone section yang berada di Pabrik Pengolahan I melalui
pipa dengan memanfaatkan gaya gravitasi karena letak Pabrik Pengolahan I yang lebih rendah
dibanding lokasi tambang semprot, kemudian slurry dialirkan ke multicyclone untuk
memastikan agar tidak ada sama sekali pasir yang terkandung dalam slurry.
2. Pengendapan
Slurry keluaran multicyclone dialirkan kedalam bak thickener untuk mendapatkan
kaolin yang bentuknya lebih padat. Bak thickener memiliki bentuk persegi panjang dengan
bagian dasar yang berupa stage, dengan kedalaman 4 meter dibagian paling dangkal dan
membentuk bidang miring serta terdapat bagian yang lebih dalam dengan kedalaman 12 meter.
Dengan memanfaatkan proses gravitasi dan sedimentasi tanpa bantuan bahan kimia untuk
proses pengendapannya, kaolin yang terkandung dalam slurry akan terpisah dari air kemudian
kaolin yang mengendap di dasar kolam yang lebih dangkal didorong agar terkumpul didasar
kolam yang lebih dalam, di dalam kolam yang lebih dalam tersebut terdapat tiga pompa yang
digunakan untuk menghisap kaolin di dasar kolam yang lebih dalam kemudian kaolin dialirkan
ke pump sump untuk ditampung sebelum kemudian di padatkan.
3. Pemadatan
Kaolin yang telah diendapkan ditampung dalam pump sump akan masuk pada
proses filter press lumpur kaolin di di alirkan dari pump sum ke tempat press untuk di
hilangkan air pada slurry dan menghasilkan kaolin berupa padatan yang biasa di sebut cake.
Cake akan dijatuhkan ke belt conveyor menuju ke truck untuk dibawa ke gudang pembuatan
noodle ataupun menuju proses pengeringan oleh rotary dryer.
4. Pengeringan
Kaolin keluaran filter press berupa cake yang telah berbentuk padat namun masih
memiliki kadar air yang sangat tinggi untuk itu dilakukan pengeringan melalui penjemuran
menggunakan tenaga matahari hingga kadar air tertentu sesuai keinginan costumer jika dengan
penjemuran kadar air dirasa masih tinggi dilakukan pengeringan oleh rotary dryer.
5. Pembuatan Noodle
Jika costumer menginginkan kaolin dengan ukuran lebih kecil maka cake kaolin
diolah menggunkn mesin pembuat noodle agar bentuknya lebih kecil selain itu untuk mempuat
tepung kaolin, cake akan lebih dahulu diolah menjadi noodle agar proses pengeringan tidak
membutuhkan waktu yang lama akibat ukuran kaolin yang lebih kecil, kemudian untuk
mempercepat pengeringan noodle sebelumnya dianginkan oleh blower baru kemudian
dilakukan proses pengeringan baik penjemuran maupun oleh rotary dryer.
6. Pembuatan Tepung Kaolin
Untuk membuat tepung kaolin maka noodle yang telah dijemur dengan kadar air +
20% dikurangi kadar airnya dengan rotary dryer, sebelumnya noodle di tampung di box feeder
dengan kapasitan 2 ton, noodle tersebut akan di angkut menggunakan belt conveyor untuk
melalui proses pengeringan di rotary dryer, keluarannya dilewatkan ke screw conveyor untuk
memperkecil ukuran noodle, kemudian dilewatkan ke disk mill untuk merubah kaolin keluaran
screw conveyor menjadi tepung kaolin, kaolin berbentuk tepung hasil keluaran disk mill
dilewatkan ke cyclone separator untuk memisahkan tepung kaolin sesuai berat jenis, kaolin
yang lebih ringan akan masuk ke filter clouth sedangkan yang berat akan dikeluarkan menjadi
tepung, PT. Industri Mineral Indonesia dalam satu kali pengolahan menghasilkan tiga jenis
tepung kaolin dengan kualitas yang berbeda kualitas terbaik adalah tepung kaolin keluaran
filter clouth yang memisahkan tepung kolin dengan bert jenis paling ringan dan kadar air paling
rendah, tepung kaolin yang baik merupakan keluaran cyclone separator dan kaolin dengan
kualitas kurang baik merupakan kaolin yang berat jenisnya terbesar diantara ketiganya dan
tidak masuk ke cyclone separator.
Memahami Hydrocyclone
Hydrocyclone adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan material ataupun
partikel dari suatu komposisi campuran yang berbentuk liquid. Hydrocyclone terdiri dari bagian
berbentuk kerucut, yang melekat pada sebuah silinder dengan pembukaan tangensial untuk
suspensi pemasukan. Bagian atas dari hydrocyclone memiliki tabung keluar untuk bahan dilusian
(overflow) dan di bagian bawah ada lubang di mana substansi terkonsentrasi dikeluarkan
(underflow). Prinsip kerja dari hydrocyclone adalah terdapatnya kumpulan partikel dan air yang
masuk dalam arah tangensial ke dalam siklon pada bagian puncaknya. Kumpulan air dan partikel
ditekan ke bawah secara spiral (primary vortex) karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal
menyebabkan partikel terlempar ke arah luar, membentur dinding dan kemudian bergerak
turun ke dasar hydrocyclone. Dekat dengan bagian dasar hydrocyclone, air bergerak membalik dan
bergerak ke atas dalam bentuk spiral yang lebih kecil (secondary vortex) sehingga partikel yang
lebih ringan bergerak keluar dari bagian puncak hydrocyclone sedangkan partikel yang berat
keluar dari dasar hydrocyclone. PT. Industri Mineral Indonesia menggunakan tiga jenis ukuran
hydrocyclone yaitu besar, sedang, dan kecil, semakin kecil ataupun semakin panjang ukuran cone
section hydro cyclone semakin presisi proses pemisahan yang dilakukan.
Panas dapat diperoleh dari pembakaran bahan bakar atau memanaskan udara dengan steam.
Bila udara dipanaskan dengan steam, udara dihembuskan melalui satu serie tube berbentuk fin.
Bila dipanaskan dengan pembakaran bahan bakar, ia dapat diproses dalam kamar tertutup atau
barisan tube berbentuk fim. Rotary dryer yang dimiliki PT. Industri Mineral Indonesia
memperoleh panas dari pembakaran bahan bakar berupa solar ( MFO ) dimana pemanasan
dilakukan dengan kontak langsung dengan udara panas yang mengalir secara counter current
dengan aliran material kaolin. Dryer juga dilengkapi dengan pemanas udara (air heater) untuk
memanaskan udara yang masuk dan blower untuk menghisap udara masuk dalam dryer. Selain
itu pada rotary dryer terdapat exhaust fan smoke untuk membuang gas buang hasil pembakaran ke
luar dan juga terdapat exhaust fan water yang digunakan untuk mnyerap kadar air yang ada dalam
rotary dryer, air keluaran dari rotary dryer akan dibuang ke lingkungan.
Pada alat pengering rotary dryer terjadi dua hal yaitu kontak bahan dengan dinding dan aliran
uap panas yang masuk ke dalam drum. Pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan dengan
dinding disebut konduksi karena panas dialirkan melalui media yang berupa logam. Sedangkan
pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan dengan aliran uap disebut konveksi karena sumber
panas merupakan bentuk aliran. Pada pengeringan dengan menggunakan alat ini penyerapan panas
mudah dilakukan dan terjadi penyusutan bobot yang tajam
Pengeringan pada rotary dryer dilakukan pemutaran berkali-kali sehingga tidak hanya
permukaan atas yang mengalami proses pengeringan, namun juga pada seluruh bagian yaitu atas
dan bawah secara bergantian, sehingga pengeringan yang dilakukan oleh alat ini lebih merata dan
lebih banyak mengalami penyusutan. Selain itu rotary ini mengalami pengeringan berturut-turut
selama satu jam tanpa dilakukan penghentian proses pengeringan. Pengering rotary ini terdiri dari
unit-unit silinder, dimana bahan basah masuk diujung yang satu dan bahan kering keluar dari ujung
yang lain.
Cyclone separator adalah alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan
tekanan rendah karena adanya perputaran untuk memisahkan materi berbentuk gas berdasarkan
perbedaan massa jenis, bentuk dan ukuran. Cyclone separator digunakan di pabrik pengolahan II
untuk membut cake yang dihasilkan di pabrik pengolahan I menjadi tepung kaolin.
Prinsip kerja dari siklon adalah terdapatnya kumpulan partikel dan gas yang masuk
dalam arah tangensial kedalam siklon pada bagian puncaknya. Kumpulan gas dan partikel
ditekan ke bawah secara spiral karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal dan gaya inersia
menyebabkan partikel terlempar ke arah luar, membentur dinding dan kemudian bergerak turun
ke dasar siklon. Dekat dengan bagian dasar siklon, gas bergerak membalik dan bergerak ke atas
dalam bentuk spiral yang lebih kecil. Gaya gravitasi menyebabkan partikel-partikel tersebut jatuh
ke sisi kerucut menuju tempat pengeluaran. Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih
kecil keluar melalui bagian atas dari cyclone melalui pusat yang bertekanan rendah. Gas yang
bersih keluar dari bagian puncak siklon sedangkan partikel keluar dari dasar siklon.
Cyclone separator di PT. Industri Mineral Indonesia digunakan untuk memisahkan tepung kaolin
keluaran disk mill untuk dipisahkan berdasarkan ukuran partikel