Anda di halaman 1dari 14

PERALATAN DAN APLIKASI PROSES

SUBLIMASI DAN FILTRASI


OPERASI TEKNIK KIMIA

 Atika Yunia Nuraeli Prasetya


 Mala Nurhaya
 Moh. Nur Faisal
 Sumiyati
 Vicky Anggara
 Wulan Febriyani
SUBLIMASI
A. PENGERTIAN SUBLIMASI
Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau dari gas ke padat. Bila partikel
penyusun suatu zat padat diberikan kenaikan suhu melalui pemanasan, maka partikel tersebut akan berubah
fasa [wujud] menjadi gas. Sebaliknya, bila suhu gas tersebut diturunkan dengan cara kondensasi,maka gas
akan segera berubah menjadi padat. Pada dasarnya sublimasi diterapkan untuk memisahkan suatu zat dari
pengotornya sehingga diperoleh zat yang lebih murni,kotoran biasanya akan tertinggal dalam wadah akibat
ketidakmampuannya dalam menyublim.Syarat pemisahan campuran dengan menggunkan sublimasi adalah
partikel yang bercampr harus memiliki perbedaan titik didih yang besar, sehingga dapat menghasilkan uap
dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Sublimasi juga diartikan sebagai proses perubahan zat dari fasa padat
menjadi uap, kemudian uap tersebut dikondensasi langsung menjadi padat tanpa melalui fasa cair

B. PRINSIP KERJA SUBLIMASI


Prinsip kerja sublimasi secara umum [dalam skala industri] adalah memisahkan zat yang mudah
menyublim tersebut dengan sebuah sublimator sehingga menjadi gas/uap. Gas yang dihasilkan ditampung,
lalu didinginkan/dikondensasi kembali. Sedangkan cara kerja sublimasi secara sederhana [dalam skala
laboratorium] adalah zat yang akan disublimasi dimasukkan dalam cawan/gelas piala untuk keperluan
sublimasi, ditutup dengan gelas arloji ,corong/labu berisi air sebagai pendingin , kemudian di panaskan
dengan api kecil pelan-pelan. Zat padat akan menyublim berubah menjadi uap, sedangkan zat penyampur
tetap padat. Uap yang terbentuk karena adanya proses pendinginan berubah lagi menjadi padat yang
menempel pada dinding alat pendingin. Bila sudah tidak ada lagi zat yang menyublim dihentikan proses
pemanasan dan di biarkan dingin supaya uap yang terbentuk menyublim semua, kemudian zat yang
terbentuk dikumpulkan untuk diperiksa kemurniannya. Bila kurang murni proses sublimasi dapat diulang
sampai didapatkan zat yang murni.

C. PROSES SUBLIMASI SKALA LABORATORIUM


Sublimasi Kristal Iodin
Prinsipnya : Iodin diubah menjadi gas dengan cara memanaskan campuran bersama kotoran. Setelah
iodin berubah menjadi gas, gas akan terperangkap di dalam beaker glass yang atasnya telah ditutup
dengan labu didih sehingga gas iodin tidak keluar. Untuk mengubah wujud iodin yang berupa gas menjadi
padat kembali secara cepat, diperlukan proses pendinginan. Pendinginan pada percobaan tersebut
dilakukan dengan meletakkan beberapa potong es batu/air dingin di dalam labu didih. Hasil dari
percobaan tersebut adalah adanya Iodin yang menempel di bagian bawah labu didih yang berbentuk kerak.
Pada akhirnya kotoran akan tertinggal di dasar beaker glass karena tidak dapat menyublim.
 Alat & Bahan :
1. Beaker glass
2. Cawan porselein beserta mortar
3. Labu didih berleher
4. Kaki tiga dan kassa
5. Pembakar Bunsen
6. Campuran kristal iodin yang telah ditumbuk dengan pasir/karbon aktif
7. Es batu/air dingin
 Prosedur :
1. Gerus/tumbuk iodin [kuantitas bahan sesuai keinginan kita sendiri] sampai halus untuk
memperoleh luas permukaan yang besar sehingga proses perubahan fasa berjalan lebih cepat
2. Tambahkan zat pengotor seperti pasir maupun karbon aktif.
3. Masukkan ke dalam beaker glass lalu tutup bagian atasnya dengan cawan porselein atau labu
didih yang didalamnya telah dilengkapi dengan batu es atau air dingin.
4. Susun alat dan bahan, nyalakan pembakar bunsen
5. Biarkan sampai semua iodin yang ada di dalam campuran menguap. Setelah itu matikan
pembakar bunsen.
6. Amati yang terjadi pada labu didih. Akan terbentuk kerak yang menempel pada bagian bawah
labu didih seperti di bawah ini.

 Keterangan : Hati-hati saat mengambil kerak iodin, karena uap berwarna ungu dari iodin yang menerobos
keluar dapat menimbulkan keracunan dan iritasi pernafasan bila terhirup.
D. APLIKASI SUBLIMASI DI INDUSTRI
Mesin Printing Sublimasi

Mesin printing sublimasi digunakan khusus untuk print pada material bahan kain, tetapi tidak semua
kain dapat di print menggunakan mesin ini, hanya kain yang mengandung polyester saja yang bias
menggunakan mesin ini,karena hasil cetaknya bagus dengn warna cerah.

Bahan kain tidak dapat langsung di print melainkan harus menggunakan transfer paper yang kemudian
di press pada bahan kain yang akan digunakan. Mesin ini menggunakan tinta sublimate

Proses kerja Mesin printing sublimasi sama seperti mesin printing biasa, hanya material bahan yang
digunakan adalah transfer paper, bias juga menggunakan jenis kertas lail, seperti hvs atau kertas koran,
tetapi hasilnya tidak akan sebagus menggunakan transfer paper.

Transper paper yang telah di print kemudian di press menggunakan mesin press besar pada bahan kain
dengan temperature suhu panas tertentu, lalu tinta akan mengalami penguapan (Sublimasi) ke kain lalu
didinginkan (kondensasi), sebenarnya proses ini hanya perpindahan tinta saja dari transfer paper pada kain

FILTRASI

A. PENGERTIAN FILTRASI
Filtrasi adalah pemisahan campuran berdasarkan ukuran partikelnya, yaitu metode pemisahan zat
yang memiliki ukuran partikel yang berbeda dengan menggunakan alat berpori (penyaring/filter).

B. PRINSIP KERJA FILTRASI


Penyaring akan menahan zat yang ukuran partikelnya lebih besar dari pori saringan dan
meneruskan pelarut. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut
residu (ampas).

C. TUJUAN FILTRASI
Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair dalam suatu
campuran berdasarkan perbandingan wujudnya. Alat yang kita gunakan untuk menyaring disebut
penyaring. Ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang akan disaring. Sebagai contoh,
pemisahan pasir dan kerikil tentu membutuhkan saringan yang berbeda dengan saringan yang digunakan
untuk menyaring tepung.

D. PERALATA FILTRASI
 Bed filtration
Bed filter adalah bahan seperti pasir yang digunakan untuk menghilangkan bahan-bahan tertentu,
termasuk minyak atau padat, dari aliran cair. Mereka umumnya digunakan untuk membersihkan aliran air
limbah industri, dan dapat diinstal sebagai sistem septik perumahan. Teknologi bed Filter yang paling
sering adalah sistem gravitasi-makan, di mana cairan masuk di bagian atas dan bergerak ke bawah ke
saluran air yang terletak di dasar.
1. Macam – macam bed filter
 Slow Sand Filter
Perangkat yang menggunakan pasir sebagai bahan filtrasi alami untuk membersihkan air. Sama
seperti air dalam akuifer bawah tanah dibuat murni dengan pergi melalui berbagai lapisan pasir dan
batuan berpori, saringan pasir berusaha untuk mengambil desain alam sendiri dan menggunakannya
juga. Tidak seperti jenis lain dari filter, filter pasir dapat menjadi produk yang sangat ramah
lingkungan sering digunakan di kolam renang dan bahkan aplikasi air limbah komersial.

Contohnya penyaringan pasir.


 Plate and Frame Filter Press

Tangki umpan dilengkapi dengan alat ukur tekanan untuk memastikan tekanan di dalamnya. Di dalam
tangki ini juga dilengkapi dengan pengaduk berbentuk paddle dengan kemiringan 45 0 yang bertujuan
untuk membantu penyeragaman konsentrasi padatan di dalam bubur atau larutan umpan.
1. Umpan suspensi masuk melalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok kanan atas
antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke bingkai menuju ruang di antara pelat-
pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada proses penekanan untuk menghasilkan filtrat.
2. Filtrat tersebut menuju ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke
keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh lubang-lubang pada pojok
lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai. Baik
keluaran melalui saluran atau melalui keran atau klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat,
memasuki keluaran melalui sisi pelat.
3. Padatan dalam suspensi terakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-pelat. Setelah
beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk suspensi, dan umpan dimatikan.
4. Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau masukan campuran di
balik suspensi, masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada kedua
sisi.
5. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka
seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang ke dalam lubang di bawah penekan.
6. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup lagi dengan memberikan gaya mekanik untuk mengunci
pelat dan bingkai bersamaan, dan sebuah siklus baru filtrasi dimulai.
 Batch Leaf Filter

Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake disimpan pada setiap sisi
daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari saringan pembuangan air yang kasar pada daun di
antara cake, daun-daun tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.

Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake lebih seragam,
Filter Kelly dalam posisi terbuka, Filter tertutup dan kran masukan terbuka sehingga suspensi dapat
masuk ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas bagian belakang.
Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan terbuka,
maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki
pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter daun dan untuk menjaga
partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan tercapai
atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.

Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan. Tekanan udara
rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan
membantu menjaga cake di dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau
dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida pencuci dikeringkan
pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup
dibuka dan cake dibuang bertekanan udara.

Contoh : pembuatan Mg dari air laut.

Macam – macam penyaring daun :

 Moore
Penyaring Moore adalah penyaring daun yang orsinil. Kumpulan daun penyaring dicelupkan
dalam tangki slurry, daun penyaring dihubungkan dengan sistim produksi vakum.
 Kelly
Penyaring ini berbentuk persegi panjang, ditempatkan dalam bejana silinder horizontal.
Kumpulan daun penyaring ini dikeluar masukkan ke bejana dengan bantuan rel dan roda.
 Sweetland
Penyaring ini berbentuk lingkaran dan sama besar. Penyaringan dilakukan dalam bejana
bertekanan.
 Niagara
Penyaring ini ditempatkan dalam tangki vertical dan horizontal.

Cara kerja :

1. Kran masukan terbuka sehingga suspensi masuk ke saluran udara melalui ventilasi ke saluran bagian
atas dan bawah
2. Umpan di biarkan sebentar kemudian saluran keluaran dibuka lalu umpan di alirkan.
3. Adanya perbedaan tekanan membantu cake di dalam melawan filter cloth.

 Rotary vakum filter


Rotary Vacuum Filter adalah sebuah filter yang bekerja secara berkelanjutan dimana bagian yang
solid dari sebuah campuran dipisahkan oleh filter yang hanya dapat dilalui oleh liquid atau gas, dalam hal
ini keadaan vakum diperlukan untuk mengakumulasi zat padat di permukaan.
Jenis rotary vacuum filter paling banyak digunakan pada skala besar di industri kimia karena dapat
menangani padatan yang sulit difilter, dan banyak dilengkapi sarana otomatis sehingga tenaga manual yang
dibutuhkan tidak banyak. Desain rotary vacuum filter juga sangat bervariasi. Bentuk dasar rotari
vacuumfilter adalah Gambar 1. Filter ini dilengkapi drum yang terus berputar. Tekanan di luar drum adalah
tekanan atmosferik, tetapi di dalam drum mendekati vakum. Drum ini dimasukkan ke dalam cairan yang
mengandung suspensi padatan yang akan difilter, lalu drum diputar dengan kecepatan rendah selama
operasi. Cairan tertarik melewati filtercloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan akan tertinggal di
permukaan luar drum membentuk cake. Jika cake akan diambil dari drum, putaran drum dihentikan, drum
dikeluarkan dari fasa cair, cake dicuci, dikeringkan, dan kemudian diambil. Pengambilan padatan dari drum
dilakukan dengan sejenis pisau yang juga bermcam-macam jenis dan disainnya bergantung jenis cake.
gambar 1. skema rotary vacuum filter

gambar 2. skema rotary drum filter with vacuum

Prinsip kerja
Tekanan di luar drum adalah tekanan atmosferik tetapi di dalam drum mendekati vakum. Drum
dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung suspensi padatan, lalu diputar dengan kecepatan rendah.
Cairan tertarik melewati filter cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan tertinggal di permukaan luar
drum membentuk cake.
gambar 3. skema cara kerja

Cara kerja

1.Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, RVF (Rotary Vacuum Filter) bekerja secara continous. Setiap
perputarannya terdiri dari cake formation, cake washing (jika diperlukan), drying, dan cake discharge.
2.Selama perputaran drum, tekanan vakum menarik liquid melalui medium filter (cloth) di permukaan drum
yang menahan padatan. Tekanan vakum mendorong gas/udara melalui cake dan gas tersebut akan
mendorong liquid masuk ke dalam.
3.Filtrat dan aliran udara akan melalui pipa filtrat internal kemudian masuk ke katup RVF dan bermuara di
vakum receiver di mana liquid dipisahkan dari aliran udara. RVF ini biasanya dilengkapi dengan liquid
ring vacuum pump atau barometric leg untuk menghasilkan tekanan vakum.

Perlakuan awa
1. Pemanasan
Proses pemanasan adalah pretreatment umpan filter yang paling sederhana. Proses ini umumnya
terbatas oleh stabilitas termal cake. Pemanasan terkadang efektif dalam pretreatment umpan filter
karena pemanasan dapat mengubah karakteristik senyawa kimia menjadi bentuk tak stabil yang mudah
difiltrasi.

2. Koagulasi dan Flokulasi


Metoda kedua adalah penambahan elektrolit untuk mendukung terjadinya koagulasi dan flokulasi.
Bahan elektrolit yang biasa ditambahkan bervariasi dari asam/ basa sederhana sampai bahan
polielektrolit sintetik. Elektrolit sederhana menyebabkan terjadinya koagulasi-flokulasi dengan
memilah-milah gaya tolak menolak elektrostatik yang terjadi antara partikel koloid. Koloid akan
terkoagulasi menjadi partikel yang lebih besar, lebih padat (dense) dan lebih mudah difiltrasi.
3. Adsorpsi dengan Filter Aids
Metoda pretreatment ketiga adalah penambahan filter aids. Partikel koloid pada cairan akan
teradsorbsi pada filter aids. Filter aids ini akan mengurangi kompresibilitas cake, mengurangi penetrasi
partikel kecil lain yang tidak diharapkan yang dapat menutupi pori-pori membran sehingga mengurangi
laju filtrasi.

Bagian Utama RVF

1. Filter Drum
Filter drum berbentuk silinder dan didesain untuk membawa medium filter (cloth) yang berada pada
permukaan luar. Permukaan dalam terbagi atas deretan sel yang mengatur kapan keadaan vakum
diaplikasikan ketika drum berotasi.

2. Wadah RVF (The Trough)


Wadah ini diisi dengan suspensi padatan yang akan difiltrasi. Dibutuhkan wadah yang sesuai dengan
filter drum agar dapat optimal dalam memisahkan padatan dari suspensinya.

gambar 4. gambar bagian RVF


Aplikasi dalam industri

1. Industri Perminyakan

RVF digunakan untuk memisahkan heavy petroleum wax yang ditemukan pada umpan asal
lubricating oil. Pada industri ini, RVF digunakan untuk meminimalisasi kehilangan pelarut sampai batas
minimum untuk alasan kesehatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan.

gambar 5. gambar RVF untuk industri minyak


2. Pengolahan Air dan Limbah
RVF digunakan untuk filtrasi bahan buangan yang sudah tercampur, juga dapat digunakan untuk
mengolah air mentah yang diambil dari bawah tanah.
3. Makanan dan Minuman
RVF didesain dengan spesifikasi khusus untuk menjamin kemurnian dan tidak terkontaminasinya
suatu produk.
4. Kimia dan Farmasi
Untuk aplikasi ini, RVF didesain khusus agar memenuhi tingkat kemurnian yang sudah
distandarkan sehingga resiko kontaminasinya kecil.
5. Pengolahan Logam Mulia
6. Pembuatan Kertas
7. Industri Batubara
8. Industri Kimia.
9. Industri pupuk
10. Industri mesiu

Kelebihan RVF

- Dapat digunakan untuk memfiltrasi padatan yang sulit difilter (kemampuan filtrasinya tinggi).
- Banyak dilengkapi sarana otomatis sehingga tenaga manual yang dibutuhkan tidak banyak.
- Desainnya sangat bervariasi tergantung pada jenis aplikasinya.
- Hasil pencucian cake lebih efektif.
- Dapat digunakan untuk proses filtrasi tekanan tinggi.
- Filter yang digunakan dapat bertahan lebih lama.
- Perawatannya mudah.

Kekurangan RVF

Efisiensi dari RVF akan berkurang dalam kondisi – kondisi berikut:

1.Terdapat cake yang membutuhkan waktu pengeringan yang lama untuk mencapai titik kelembapan.
2.Filtrat yang membutuhkan pemisahan yang relatif lebih sulit pada bagian mother and wash filtrates
3.Ukuran filtrat yang lebih kecil dari 1000 ppm atau lebih besar dari 5000 ppm
4.Cake yang membutuhkan washing lebih dari sekali.
E. CONTOH PENERAPAN PROSES FITRASI DI INDUSTRI PEMBUATAN OLEORESIN
Oleoresin merupakan campuran senyawa minyak atsiri dan resin yang diperoleh dengan cara
ekstraksi. Dalam perdagangan, sudah banyak oleoresin yang dipasarkan seperti oleoresin jahe (ginger),
cabe (capsicum), lada hitam (black pepper), kayu manis (cinnamon bark), bunga cengkeh (clove bud
oleoresin), pala (nutmeg oleoresin), paprika oleoresin, dan masih banyak lagi yang lain. Umumnya
oleoresin ini bisa berbentuk cair, pasta ataupun padatan tergantung dari komponen senyawa yang
terkandung.

Gambar 7. Alat Vacuum Filter

Dilakukan filtrasi untuk memisahkan residu dan filtrat menggunakan alat filtrasi. Untuk mempercepat
proses filtrasi, gunakan alat filtrasi sistem vakum (proses filtrasi dalam keadaan vakum/dengan
menggunakan pompa).

Penjelasan tentang alat filtrasi sistem vakum yaitu pada awalnya suspensi mengalir melalui medium
filter, filtrat yang dihasilkan mempunyai laju alir besar tetapi kualitas filtrat tidak begitu jernih. Seiring
dengan terbentuknya padatan tertahan maka laju filtrat makin menurun tetapi kualitas filtrat semakin jernih,
hal itu disebabkan cake padatan tertahan yang terbentuk berfungsi juga sebagai penyaring. Lapisan padatan
tertahan yang terbentuk akan semakin tebal mengakibatkan laju filtrat makin kecil, oleh karena itu pada
ketebalan tertentu harus dilakukan proses pengambilan padatan tersebut.

Agar suspensi bisa mengalir melalui medium filter maka dibutuhkan perbedaan tekanan yang
signifikan. Ada dua cara yang dapat dilakukan : pertama suspensi dipompa atau cara kedua ruang filtratnya
divakumkan sehingga suspensi tertarik menuju ruang filtrat melalui medium filter. Alat Filter Testing Unit
adalah peralatan filtrasi yang menggunakan metode kedua. Metode ini mirip penyaringan dengan corong
buchner yang dihubungkan dengan waterjet untuk pemvakuman.

Anda mungkin juga menyukai