Anda di halaman 1dari 11

SOKLETASI Proses ini digunakan untuk ekstraksi lanjutan dari suatu senyawa dari material atau bahan padat

dengan pelarut panas. Alat yang digunakan adalah labu didih ekstraktor dan kondensor. !idalam sokletasi digunakan pelarut yang mudah menguap. Pelarut itu bergantung pada tingkatannya polar atau non polat. "at yang polar larut dalam pelarut polar dan #at non polar larut dalam pelarut nonpolar. $ila penyaringan telah selesai maka pelarut yang telah di uapkan kembali adalah #at yang bersisa. !ietil eter merupakan pelarut yang baik untuik hidrokarbon dan untuk senyawa yang mengandung oksigen proses penyaringan yang berulang ulang pada proses sokletasi bergantung pada tetesan yang mengalir pada bahan yang di ekstraksi. Sampel pelarut yang digunakan bening atau tidak berwarna lagi. %mumnya prosedur sokletasi hanya pengulangan sistematis dan pemisahan dengan menggunakan labu untuk ekstraksi sederhana tetapi lebih merupakan metoda yang spesial dan alat yang digunakan lebih kompleks. Oleh karena itu alat soklet &enderung mahal.

Sokletasi merupakan suatu proses ekstraksi suatu komponen dari dalam suatu bahan dengan menggunakan pelarut se&ara terus menerus. Alat yang digunakan adalah unit soklet yang pada prinsipnya terdiri dari tiga bagian yaitu labu didih dasar bulat sebagai tempat pelarut dan hasil ekstrak. Tabung soklet tempat bahan yang akan diekstrak dan Kondensor sebagai pendingin sekaligus ber'ungsi untuk menjaga uap pelarut dan komponen yang terekstrak tidak terlepas keluar akibat pemanasan. Ketiga bagian ini dibuat ( set sehingga bila disambungkan menjadi pas dengan tidak ada kebo&oran.

Tujuan dilakukannya pengeringan adalaha untuk mengilangkan kandungan air yang terdapat dalam sample sedangkan dihaluskan adalah untuk mempermudah senyawa terlarut dalam pelarut. Ekstraksi merupakan suatu metoda pemisahan berdasarkan kelarutan suatu #at yang tak saling &ampur. )etoda * metoda ekstraksi terdiri dari maserasi sokletasi perkolasi serta re'luks. )etoda yang digunakan untuk bunga sependong hingga didapat ekstrak adalah metoda sokletasi. Sokletasi ini menggunakan

suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organi& yang terdapat dalam bahan alam dalam suhu panas dimana sample terpisah dari pelarut sample hanya dilewati oleh pelarut. Sample yang akan diekstraksi dibagi menjadi + bagian dan dibungkus dengan kertas saring. Setiap bungkus sample dilakukan , - jam atau sampai warna pelarut seperti warna aslinya. Pelarut yang digunakan adalah n.heksan. Saat penggantian bungkus sample tidak dilakukannya penggantian pelarut atau penambahan pelarut. Ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi ini die/aporasi agar didapat ekstrak pekat. Proses e/aporasi bertujuan untuk menguapkan pelarut dari ekstrak sehingga didapat ekstrak pekat. !ilakukan dalam keadaan /akum agar tidak ada senyawa yang keluar atau masuk dari e/aporator dan juga e/aporator ini menggunakan pendingin balik. Ektrak pekat yang diperoleh disimpan dalam /ial. !an dilakukan Kromatogra'i Lapis Tipis 0KLT1. Prinsip dari KLT ini adalah adsorbsi. Tujuan dari KLT ini adalah untuk melihat ada berapa senyawa dalam suatu ekstrak dan untuk memilih pelarut yang sesuai. !imana langkah * langkah dari KLT ini adalah melarutkan senyawa penyiapan plat KLT siapkan pelarut 0eluen1 penotolan senyawa masukkan plat dan lihat hasil pemisahannya. %ntuk melihat pemisahanyang terbaik maka dilakukan dengan komposisi &ampuran pelarut yang berma&am * ma&am &ampuran pelarut yang digunakan adalah EtOA& dan n.heksan. Sedangkan untuk melarutkan ekstrak digunakan kloro'orm. %ntuk mendeteksi noda yang dihasilkan pada plat dilakukan dengan menggunakan lampu %2 dan juga pereaksi semprot yaitu 3erium sul'at dalam 4-SO5. !engan menggunakan ekstrak pekat dari bunga sependong itu jga dilakukan uji bunuh terhadap udang laut 0 $rine Shrimp Lethality1. Tujuan dilakukan uji $SLT ini adalah untuk menguji daya toksisitas dari sample. %ji $SLT ini dilakukan terhadap lar/a udang Artemia salina lea&h alas an digunakannya udang ini karena mudah didapat murah prosesnya &epat ( 6 -5 jam mudah dikembangbiakan dan mudah mati. Sample dilarutkan dengan !)SO dan !)SO ini juga ber'ungsi sebagai blangko pada per&obaan ini. %ji $SLT ini dilakukan pada konsentrasi yang berbeda.beda dan dilakukan pada plat. 4asil akan terlihat dalam jangka waktu ( 6 -5 jam. !i lihat dari jumlah banyaknya udang yang mati dari tiap * tiap konsentrasi dan dibandingkan dengan terhadap blanko. !ari hasil uji $SLT ini dapat disimpulkan bahwa bunga sependong memiliki daya toksisitas yang relati/e tinggi. Proses selanjutnya adalah kromatogra'i kolom. Pada perlakuan ini tidak digunakan ekstrak bunga sependong sebagi sample melainkan benalu Albasia dari kelompok II. 4al ini dikarenakan jumlah ekstrak dari bunga sependong yng diperoleh sedikit. Perlakuan ini hanya dilakukan satu kolom. Kromatogra'i kolom merupakan teknik pemisahan berdasarkan pada perbedaan daya adsorbsi suatu adsorben tertentu terhadap suatu senyawa baik pengotor maupun senyawa hasil isolasi. Prinsip dari kromatogra'i kolom ini adalah adsorbsi. Kromatogra'i kolom ini terdiri atas dua yaitu kromatogra'i kolom /akum dan kromatogra'i kolom. Tahap pertama adalah menggunakan Kromatogra'i kolom /akum dikarenakan jumlah ekstrak yang banyak dan senyawa yang terkandung dalam sample itu masih banyak. Langkahnya adalah pertama penyediaan kolom kolom dibersihkan lalu dimasukkan sedikit kapas pada ujung kolom dengan tujuan agar nantinya sili&a gel tidak keluar terbawa oleh eluen. )asukkan sili&a gel yang telah dilarutkan dengan n.heksan sampai homogen sili&a gel ini bertidak sebagai 'asa diam dimasukkannya sili&a gel ini kran dibawah sambil dibuka sehingga terjadi elusi dan agar sili&a gel padat dan tidak boleh terdapat gelembung * gelembung udara gelembung ini dapat memperngarihu dari elusi dan menyebabkan keretakan pada sili&a gel. !iatas sili&a

gel baru dimasukkan sample yang telah diimpregnasi impregnasi menggunakan sili&a gel kasar agar &epat lewat dan tidak banyak senyawa yang tertinggal. Tujuan dilakukan impregnasi adalah meratakan sample supaya &epat terjadi elusi pemisahan bagus dan turunnya hasil pemisahan rata. Kromatogra'i kolom /akum ini menggunakan /akum dengan tujuan agar tidak ada udara didalamnya sehingga dapat memper&epat elusi. Pelarut yang digunakan untuk mengelusi adalah n.heksan dan EtOA&. !imana dilakukan dengan kepolaran yang bertingkat dengan tujuan agar yang keluar dulu adalah senyawa yang non polar hingga senyawa yang paling polar kaerna senyawa non polar dapat larut dalam pelarut polar tetapi senyawa polar tak dapat larut dalam pelarut non polar. Pertama menggunakan (778 n.heksan sebanyak (+7mL lalu 978 n.heksan : (78 EtOA& hingga (778 EtOA& seluruh pelarut masing * masing totalnya (+7 mL. 4asil dari elusi ini disimpan dalam botol * botol berwarna gelap. !ari hasil kromatogra'i kolom /akum yang disimpan dalam botol *botol gelap dilakukan KLT dengan tujuan untuk mengelompokkan senyawa yang ada dimana yang mirip dapat digabungkan untuk pemisahan selanjutnya. KLT dilakukan dengan menggunkan plat yang besar dengan seluruh ektrak dari botol * botol ditotolkan pada plat. Eluen yang digunakan +78 n. heksan : +78 EtOA&. Ternyata yang memberikan noda adalah botol ; 5 + < dan 9. tetapi hasil noda dari botol ; 5 + dan < terlalu tinggi maka dilakukan KLT lagi dengan menurunkan komposisi dari EtOA& yaitu =78 n.heksan : ;78 EtOA&. )aka perlakukan selanjutnya adalah pemisahan senyawa dari ekstrak pada botol ; 5 + < dan 9. Kelompok I2 bertanggung jawab atas botol 5. pemisahan senyawa dilakukan dengan Kromatogra'i Kolom >ra'itasi. !igunakannya Kromatogra'i kolom gra'itasi ini karena sample yang digunakan sedikit dan jumlah senyawa yang terdapat dalam sample pun sedikit. Kromatogra'i kolom gra/itasi ini tidak menggunakan /akum makanya elusinya lebih lambat tetapi kolom yang digunakan jauh lebih ke&il dari kolom /akum yang dikarenakan jumlah sampelnya pun sedikit. %ntuk tahapan perlakuan sama halnya dengan kromatogra'i kolom /akum dimana sili&a gel halus sebagai 'asa diam dan sample terlebih dahulu dilakukan impregnasi. Pelarut yang digunakan juga dengan pelarut yang sama dan menggunakan kepolaran bertingkat yang tujuannya sama pada saat kromatogra'i kolom /akum. Sample yang digunakan adalah 7 ( gram sedangkan pada kromatogra'i kolom /akum sample yang digunakan sebanyak + gram. 4asil dari elusi ini ditampung pada /ial * /ial. 4asilnya sebanyak ;9 /ial. !imana setelah dielusi dengan (778 EtOA& dilakukan elusi dengan (778 methanol dengan tujuan untuk membersihkan sili&a gel dari senyawa yang masih melekat pada sili&a gel yang bertindak sebagai 'asa diam. 4asil elusi pada /ial * /ial ini diuapkan sehingga akan pelarut akan menguap dan yang tersisa adalah kristal senyawa. Senyawa * senyawa dalam /ial dilarutkan dengan n. heksan dan dilakukan uji KLT lagi. Tetapi hanya pada /ial yang memiliki senyawa atau yang berwarna saja. Tujuan dari KLT ini adalah untuk melihat tingkat pemisahan yang terjadi apakah sudah merupakan suatu senyawa tunggal atau belum dan apakah senyawa itu telah terbebas dari pengotor. ?ika senyawa itu masih terdapat pengotor maka dapat dilakukan pemurnian.

1. Pengertiaan Ekstraksi adalah penyarian #at.#at akti' dari bagian tanaman obat. Adapun tujuan dari ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. 2. Tujuan Ekstraksi Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen #at padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka kemudian berdi'usi masuk ke dalam pelarut. Se&ara umum terdapat empat situasi dalam menentukan tujuan ekstraksi@ (. Senyawa kimia telah diketahui identitasnya untuk diekstraksi dari organisme. !alam kasus ini prosedur yang telah dipublikasikan dapat diikuti dan dibuat modi'ikasi yang sesuai untuk mengembangkan proses atau menyesuaikan dengan kebutuhan pemakai. -. $ahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu misalnya alkaloid 'la/anoid atau saponin meskipun struktur kimia sebetulnya dari senyawa ini bahkan keberadaannya belum diketahui. !alam situasi seperti ini metode umum yang dapat digunakan untuk senyawa kimia yang diminati dapat diperoleh dari pustaka. 4al ini diikuti dengan uji kimia atau kromatogra'ik yang sesuai untuk kelompok senyawa kimia tertentu ;. Organisme 0tanaman atau hewan1 digunakan dalam pengobatan tradisional dan biasanya dibuat dengan &ara misalnya Tradisional 3hinese medi&ine 0T3)1 seringkali membutuhkan herba yang dididihkan dalam air dan dekok dalam air untuk diberikan sebagai obat. Proses ini harus ditiru sedekat mungkin jika ekstrak akan melalui kajian ilmiah biologi atau kimia lebih lanjut khususnya jika tujuannya untuk mem/alidasi penggunaan obat tradisional. 5. Si'at senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan sebelumnya dengan &ara apapun. Situasi ini 0utamanya dalam program skrining1 dapat timbul jika tujuannya adalah untuk menguji organisme baik yang dipilih se&ara a&ak atau didasarkan pada penggunaan tradisional untuk mengetahui adanya senyawa dengan akti/itas biologi khusus. Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung #at akti' #at akti' akan larut dalam pelarut organik di luar sel maka larutan terpekat akan berdi'usi

keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi &airan #at akti' di dalam dan di luar sel. 3. Prinsip ekstraksi Prinsip Maserasi Penyarian #at akti' yang dilakukan dengan &ara merendam serbuk simplisia dalam &airan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar terlindung dari &ahaya &airan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh &airan penyari dengan konsentrasi rendah 0 proses di'usi 1. Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian &airan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan 'iltratnya dipekatkan. Prinsip Perkolasi Penyarian #at akti' yang dilakukan dengan &ara serbuk simplisia dimaserasi selama ; jam kemudian simplisia dipindahkan ke dalam bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori &airan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui simplisia tersebut &airan penyari akan melarutkan #at akti' dalam sel.sel simplisia yang dilalui sampai keadan jenuh. >erakan ke bawah disebabkan oleh karena gra/itasi kohesi dan berat &airan di atas dikurangi gaya kapiler yang menahan gerakan ke bawah. Perkolat yang diperoleh dikumpulkan dipekatkan. Prinsip Soxhletasi Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan &ara serbuk simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa lalu

&airan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul.molekul &airan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari #at akti' di dalam simplisia dan jika &airan penyari telah men&apai permukaan si'on seluruh &airan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila &airan di si'on tidak berwarna tidak tampak noda jika di KLT atau sirkulasi telah men&apai -7.-+ kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan. Prinsip Refluks Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan &ara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama.sama dengan &airan penyari lalu dipanaskan uap.uap &airan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul. molekul &airan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat akan menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat demikian seterusnya berlangsung se&ara berkesinambungan sampai penyarian sempurna penggantian pelarut dilakukan sebanyak ; kali setiap ;.5 jam. Ailtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan. Prinsip Destilasi Uap Air Penyarian minyak menguap dengan &ara simplisia dan air ditempatkan dalam labu berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap uap air akan masuk ke dalam labu sampel sambil mengekstraksi minyak menguap yang terdapat dalam simplisia uap air dan minyak menguap yang telah terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi lalu akan melewati pipa alonga &ampuran air dan minyak menguap akan masuk ke dalam &orong pisah dan akan memisah antara air dan minyak atsiri. Prinsip Rota apor

Proses pemisahan ekstrak dari &airan penyarinya dengan pemanasan yang diper&epat oleh putaran dari labu alas bulat &airan penyari dapat menguap +.(7B 3 di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan. !engan bantuan pompa /akum uap larutan penyari akan menguap naik ke kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul.molekul &airan pelarut murni yang ditampung dalam labu alas bulat penampung.

Prinsip Ekstraksi !air"!air Ekstraksi &air.&air 0&orong pisah1 merupakan pemisahan komponen kimia di antara - 'ase pelarut yang tidak saling ber&ampur di mana sebagian komponen larut pada 'ase pertama dan sebagian larut pada 'ase kedua lalu kedua 'ase yang mengandung #at terdispersi diko&ok lalu didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan 'ase &air dan komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua 'ase tersebut sesuai dengan tingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap.

Prinsip #ro$atografi %apis Tipis Pemisahan komponen kimia berdasarkan prinsip adsorbsi dan partisi yang ditentukan oleh 'ase diam 0adsorben1 dan 'ase gerak 0eluen1 komponen kimia bergerak naik mengikuti 'ase gerak karena daya serap adsorben terhadap komponen.komponen kimia tidak sama sehingga komponen kimia dapat bergerak dengan ke&epatan yang berbeda berdasarkan tingkat kepolarannya hal inilah yang menyebabkan terjadinya pemisahan.

Prinsip Pena$pakan &o'a a. Pa'a U( 2)* n$ Pada %2 -+5 nm lempeng akan ber'louresensi sedangkan sampel akan tampak berwarna gelap.Penampakan noda pada lampu %2 -+5 nm adalah karena adanya daya interaksi antara sinar %2 dengan indikator 'luoresensi

yang terdapat pada lempeng. Aluoresensi &ahaya yang tampak merupakan emisi &ahaya yang dipan&arkan oleh komponen tersebut ketika elektron yang tereksitasi dari tingkat energi dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi kemudian kembali ke keadaan semula sambil melepaskan energi. +. Pa'a U( 3,, n$ Pada %2 ;<< nm noda akan ber'louresensi dan lempeng akan berwarna gelap. Penampakan noda pada lampu %2 ;<< nm adalah karena adanya daya interaksi antara sinar %2 dengan gugus kromo'or yang terikat oleh auksokrom yang ada pada noda tersebut. Aluoresensi &ahaya yang tampak merupakan emisi &ahaya yang dipan&arkan oleh komponen tersebut ketika elektron yang tereksitasi dari tingkat energi dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi kemudian kembali ke keadaan semula sambil melepaskan energi. Sehingga noda yang tampak pada lampu %2 ;<< terlihat terang karena silika gel yang digunakan tidak ber'luororesensi pada sinar %2 ;<< nm. -. Pereaksi Se$prot .2S/* 101 Prinsip penampakan noda pereaksi semprot 4-SO5 (78 adalah berdasarkan kemampuan asam sul'at yang bersi'at reduktor dalam merusak gugus kromo'or dari #at akti' simplisia sehingga panjang gelombangnya akan bergeser ke arah yang lebih panjang 0%2 menjadi 2IS1 sehingga noda menjadi tampak oleh mata. *. 2enis Ekstraksi (. Ekstraksi se&ara dingin )etode maserasi )aserasi merupakan &ara penyarian sederhana yang dilakukan dengan &ara merendam serbuk simplisia dalam &airan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari &ahaya.

)etode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam &airan penyari tidak mengandung ben#oin tiraks dan lilin. Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya sederhana. Sedang kerugiannya antara lain waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi sampel &ukup lama &airan penyari yang digunakan lebih banyak tidak dapat digunakan untuk bahan.bahan yang mempunyai tekstur keras seperti ben#oin tiraks dan lilin. )etode maserasi dapat dilakukan dengan modi'ikasi sebagai berikut @ )odi'ikasi maserasi melingkar )odi'ikasi maserasi digesti )odi'ikasi )aserasi )elingkar $ertingkat )odi'ikasi remaserasi )odi'ikasi dengan mesin pengaduk )etode So6hletasi So6hletasi merupakan penyarian simplisia se&ara berkesinambungan &airan penyari dipanaskan sehingga menguap uap &airan penyari terkondensasi menjadi molekul.molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa si'on Keuntungan metode ini adalah @
o

!apat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan se&ara langsung.

o o

!igunakan pelarut yang lebih sedikit Pemanasannya dapat diatur

Kerugian dari metode ini @


o

Karena pelarut didaur ulang ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah bawah terus.menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas. ?umlah total senyawa.senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan /olume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya. $ila dilakukan dalam skala besar mungkin tidak &o&ok untuk menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi seperti metanol atau air karena seluruh alat yang berada di bawah kondensor perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut yang e'ekti'. )etode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau &ampuran

a#eotropik dan tidak dapat digunakan untuk ekstraksi dengan &ampuran pelarut misalnya heksan @diklormetan C ( @ ( atau pelarut yang diasamkan atau dibasakan karena uapnya akan mempunyai komposisi yang berbeda dalam pelarut &air di dalam wadah. )etode Perkolasi Perkolasi adalah &ara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat 0mar&1 telah terpisah dari ekstrak. Kerugiannya adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode re'luks dan pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen se&ara e'isien. -. Ekstraksi se&ara panas )etode re'luks

Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel.sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung.. Kerugiannya adalah membutuhkan /olume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi dari operator. )etode destilasi uap !estilasi uap adalah metode yang popular untuk ekstraksi minyak. minyak menguap 0esensial1 dari sampel tanaman )etode destilasi uap air diperuntukkan untuk menyari simplisia yang mengandung minyak menguap atau mengandung komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal.

Anda mungkin juga menyukai