PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Ketersediaan bahan bakar minyak bumi semakin hari semakin terbatas.
Sebagai gambaran, diperkirakan cadangan minyak bumi di Laut Utara akan habis
pada tahun 2010. Indonesia yang saat ini dikenal sebagai salah satu negara
pengekspor minyak bumi juga diperkirakan akan mengimpor bahan bakar minyak
pada 10 tahun mendatang, karena produksi dalam negeri tidak dapat lagi
memenuhi permintaan pasar yang meningkat dengan cepat akibat pertumbuhan
penduduk dan industri (Hendartomo, 2006).
Bahan bakar minyak adalah sumber energi dengan konsumsi yang terbesar
untuk saat ini diseluruh dunia jika dibandingkan dengan sumber energi lainnya.
Tetapi saat ini dunia mengalami krisis bahan bakar minyak. Hal itu dikarenakan
stok minyak mentah yang berasal dari fosil ini terus menurun sedangkan jumlah
konsumsinya terus meningkat setiap tahunnya, sehingga perlu dicari alternatif
bahan bakar lain, terutama dari bahan yang terbarukan. Salah satu alternatifnya
adalah biodiesel, untuk menggantikan solar.
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang menjanjikan yang dapat
diperoleh dari lemak atau minyak tumbuhan dan hewan. Seiring Produksi ikan di
Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, maka akan meningkat pula limbah
ikan yang dibuang, sejauh ini pemanfaatan limbah ikan masih minimum. Limbah
ikan yang melimpah, yaitu sekitar 20-30 persen dapat dimanfaatkan lagi, karena
masih mempunyai kandungan minyak yang cukup tinggi, limbah ikan
mengandung banyak asam lemak rantai sangat panjang dengan lebih dari 20 atom
karbon yang sebagian besar mempunyai 5-6 ikatan
Fadriyan, 2012).
Minyak ikan sebagai limbah pengolahan hasil perikanan merupakan bahan
berpotensi untuk pembuatan biodiesel, minyak ikan dapat diperoleh dari industri
fillet ikan, industri pengalengan maupun penepungan ikan. Target pemerintah
untuk menjadikan Indonesia sebagai penghasil perikanan terbesar tahun 2015 juga
Rumusan Masalah
Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi transesterifikasi
diantaranya adalah pengaruh air dan asam lemak bebas, perbandingan molar
alkohol dan bahan mentah, jenis katalis dan temperatur. Katalis yang digunakan
dalam sistem ini adalah katalis basa homogen, yaitu NaOH.
Reaksi transesterifikasi trigliserida menjadi metil ester dengan katalis
NaOH membutuhkan suhu yang tinggi dalam waktu yang lama. Lama dan
tingginya suhu reaksi disebabkan oleh rendahnya tingkat tumbukan antar reaktan.
Rendahnya kontak antar reaktan disebabkan oleh rendahnya kelarutan metanol
dalam minyak. Secara konvensional, untuk mengatasinya dengan meningkatkan
suhu reaksi atau dengan menambahkan kosolven. Alternatif pemecahan lain untuk
mengatasinya, yaitu reaksi pembuatan biodiesel dengan katalis basa dengan
radiasi gelombang mikro. pada penelitian Handayani (2010) pembuatan biodiesel
dari limbah ikan melalui pross transesterifikasi dengan menggunakan katalis basa
dan radiasi gelombang mikro, peneliti mendapatkan hasil terbaik dengan
perbandingan mol minyak ikan dan metanol 1:18, gelombang mikro pada 800
watt dengan waktu reaksi selama 10 menit.
Faktor yang perlu diperhatikan juga dalam pembuatan biodiesel adalah
kandungan FFA dalam minyak ikan. FFA dalam minyak ikan akan menyebabkan
terbentuknya sabun akibat reaksi dengan katalis basa pada reaksi transesterifikasi.
Sabun
tersebut
akan
mengganggu
proses
pemurnian
biodiesel
karena
asam yang akan mengubah FFA menjadi ester. Sedangkan transesterifikasi akan
mengubah trigliserida (minyak) menjadi FAME (Susila, 2009).
Beberapa penelitian pembuatan biodiesel dari minyak ikan telah dilakukan
di antaranya pembuatan biodiesel dari minyak ikan salmon yang menghasilkan
rendemen hingga 99% (El-Mashad et al, 2008). Penelitian Utomo et al (2009)
melaporkan pembuatan biodiesel dari minyak ikan lemuru melalui reaksi
esterifikasi
dan
dilanjutkan
mempunyai
kualitas
sesuai
transesterifikasi.
standar
biodiesel
Biodiesel
SNI
yang
dihasilkan
04-7128-2006
yang
Tujuan Penelitian
Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengembangkan dan menghasilkan biodiesel yang berasal dari
limbah ikan dengan variabel konsentrasi basa, bahan baku, dan waktu
reaksi.
b. Menganalisa karakterisasi biodiesel dari bahan baku limbah ikan.
1.4
Manfaat Penelitian
Memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana cara mengolah dan
membuat biodiesel dari limbah ikan, serta untuk menurunkan permasalaan tentang
pencemaran lingkungan dari limbah organik yang sedang marak di masyarakat
indonesia.
1.5
Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif eksperimental.
Proses yang digunakan adalah pembuatan biodiesel dengan bahan baku minyak
ikan dari limbah ikan dengan proses transesterifikasi.
1.6
Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah
a. Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini dibahas tentang latar belakang, batasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta
sistematika penelitian.
b. Bab II : Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini memuat uraian tentang dasar-dasar teori yang digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini yang meliputi uraian
mengenai
limbah
ikan,
kandungan
limbah
ikan,
ekstraksi,