PROSES MEKANIK
AGLOMERASI
KELOMPOK 2
21030112120011
Abrar Harist
21030112130135
Eko Zuliyanto
Yuntika Siti Hutami 21030112110139
21030112130147
Inas Sekarani Putri
Yanuar Andi Wijaya 21030112130071
21030112140159
Heri Cahyono
Bagus Muliajaya Lutf 21030112120001
Qonita Anggraini 21030112130112
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Proses mekanik adalah proses yang dilakukan secara mekanis
untuk materi berbentuk padatan. Proses mekanik termasuk
pengecilan dan pembesaran ukuran, pemilahan ukuran, aglomerasi,
pencampuran padatan, dan transportasi zat padat.
Salah satu proses mekanik yaitu aglomerasi yang merupakan
proses penggumpalan partikel kecil menjadi partikel yang besar.
RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian aglomerasi?
Bagaimana cara kerja aglomerasi dan alat-alatnya?
Apa maksud dan tujuan aglomerasi?
Bagaimana penerapan aglomerasi di industri?
TUJUAN
Mengubah ukuran bahan/ partikel yang kecil menjadi partikel
yang relative besar
Meminimalisir terbuangnya bahan material dalam suatu proses
Memudahkan suatu material supaya lebih mudah dipindahkan
Membentuk partikel supaya memudahkan pengolahan ke tahap
selanjutnya
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
Dalam arti yang luas, aglomerasi adalah penyatuan partikelpartikel kecil yang berbentuk padat atau cair menjadi bagianbagian yang lebih besar (aglomerat)
Dalam arti yang sempit, aglomerasi adalah pemadatan
butiran-butiran halus menjadi bagian-bagian yang kompak dan
lebih besar serta mempunyai ukuran tertentu (pembesaran
butiran, pembuatan bongkahan, pemberian bentuk).
TUJUAN AGLOMERASI
Lebih mudah diolah, ditakar dan diangkut (debu yang timbul
lebih sedikit pada saat pemindahan, lebih mudah dikucurkan
dalam alat penakar atau pengangkut).
Dalam bentuk produk akhir tertentu lebih mudah digunakan
(misalnya obat dalam bentuk tablet, pupuk dalam bentuk
granulaatau butiran).
Lebih mudah untuk pengolahan selanjutnya (misalnya pelet
yang akan digunakan dalam reaksi kimia dengan gas,
granulat dalam proses pengeringan)
METODE AGLOMERASI
A. METODE AGITASI
Partikel halus dibuat kontak satu sama lain dalam sebuah
sistem yang mengalir atau di udara pada konsentrasi yang
lebih tinggi. Hal ini biasanya dilakukan pada cairan dan
pengikat. Ukuran partikel pembesaran terjadi melalui peleburan
atau accregation (bola salju) berdasarkan suatu gaya kapiler.
Dalam beberapa kasus khusus, gaya kohesif mayornya gaya
van der Waals. Biasanya aglomeratnya berbentuk bola dengan
diameter antara 0,5 dan 20 mm. Jenis peralatan khas yaitu
drums, cones, dan paddle mixers. Throughput maksimum
adalah sekitar 100-200 ton / jam untuk pelet bijih besi dan 50
ton / jam untuk pupuk.
B. METODE SEMPROT
Metode ini mengubah tetesan material yang terbentuk dari
lelehan, menjadi produk butiran padat dengan proses
pendinginan.
Spray drying (gambar 354), umpan yang dimasukkan yaitu berupa emulsi,
suspense, ataupun berbentuk bubur. Kemudian, dipompa menuju ke atomizer,
atomizer yang terdapat nozzle yang berfungsi untuk membentuk umpan menjadi
tetesan tetesan kecil. Didalam ruang pengering masuk udara panas yang
dipompa dari pemanas udara. Lalu, didalam ruang pengering tersebut, tetesan
kecil yang keluar dari atomizer dipanaskan oleh udara panas kemudian berubah
menjadi bentuk partikel kristal. Hal ini disebabkan oleh luas permukaan partikel
yang besar dan banyak partikel, sehingga udara panas dapat menguapkan
dengan cepat cairan dalam tetesan umpan. Pada saat yang sama partikel
partikel yang berubah menjadi bentuk kristal suhunya turun seketika.
Selama pengeringan tetesan partikel akan menjadi lebih kecil dan baru
terbentuk
( misalnya dengan kristalisasi ) atau partikel yang terkonsentrasi
dipadatkan dalam tetesan, berkurang oleh gaya yang disebabkan oleh tegangan
permukaan . Gaya van der Waals dapat berkembang . Pada titik tertentu dalam
waktu yang sebentar, gumpalan partikel yang masih basah terbentuk dan
selanjutnya terjadi pengeringan untuk menghilangkan sisa cairan dari ruang pori.
Jika cairan adalah larutan atau emulsi , bahan terlarut ditransfer ke permukaan
dan akan membentuk kerak. Pengeringan akhir dan kristalisasi atau endapan
padat ( sering koloid ) material menggumpal , sehingga menyebabkan ikatan oleh
jembatan yang kuat dan / atau mekanisme yang pengikat lainnya .
Dalam spray dryer satu tahap proses selesai ketika sebagian besar kelembaban di
ruang pori telah mengering. Aglomerat menumpuk di bagian bawah ruang
pengeringan dan dipindahkan oleh kipas yang mendorong sistem ke tempat
pengumpulan. Aglomerat dikumpulkan dalam cyclone sementara debu dikumpulkan
dalam wet scrubber. Bahan yang bermuatan air, kemudian masuk ke dalam scrubber
lalu meresirkulasi bahan tersebut dan mencampur dengan umpan cair.
Proses ini mengakibatkan gumpalan yang kecil dan ringan, kemudian
pengembangan lebih lanjut dari teknologi ini diarahkan untuk tambahan pembesaran
ukuran dan meningkatkan kerapatan produk. Salah satu kemungkinannya adalah
untuk merawat spray-dried material dalam fluidized bed dimana pengeringan
tambahan, pendinginan, dan / atau aglomerasi dapat berlangsung. Untuk yang
terakhir terjadi, produk ini sedikit di basahkan kembali dengan bahan pakan pelarut
atau cairan, untuk membuatnya cukup lengket untuk aglomerasi, dan dikeringkan
Teknologi spray dan fuild bed drying dapat digabungkan menjadi satu proses
multistage untuk menyelesaikan tugas yang dibahas di atas. Gambar 355
menunjukkan sebagai contoh susunan dua-tahap spray dryer dan fluid bed yang
bergetar. Aglomerasi lanjut (ukuran pembesaran dan / atau densifkasi), pengeringan,
dan pendinginan dapat terjadi dalam satu atau lebih fluidized bed dipasang segaris
lurus dengan peralatan yang ditunjukkan pada Gambar 355. kemudian, spray-dried
yang berbeda dan tekstur aglomerasi (tidak hanya densitas rendah, fluidized bed.
Gambar 356 menunjukkan diagram alir Spray dries yang cara kerjanya seperti yang
dijelaskan sebelumnya, tetapi pada permasalahan lebih lanjut partikel partikel berkumpul
dalam fluidized bed di bagian bawah ruang pengeringan. Spray dries / agglomerator baru
dapat melakukan kedua fungsi dalam satu unit. Udara panas Primer untuk proses memasuki
pengering di bagian atas melalui dispenser udara sekitarnya atomizer dan digunakan untuk
bagian proses spray drying. Udara sekunder , sekitar 25-40970 dari udara total proses di
bagian bawah melalui pelat distributor berlubang untuk fluidize bagian fluid bed pengering.
Suhu udara ini dapat diatur sesuai dengan kebutuhan proses
Karena waktu tinggal partikel dalam fluidized bed dapat lebih lama dalam spray dryer
normal, suhu udara yang lebih rendah dapat digunakan untuk menguapkan jumlah cairan
yang sama . Khususnya yang lambat , tahap pengeringan terakhir hanya akan terjadi dalam
fluidized bed hal ini disebabkan karena, kadar air pada antarmuka antara spray dan fluid
bed dapat relatif tinggi dan dapat disesuaikan . Kadar air di dalam dan pada permukaan
partikel fluida merupakan factor utama untuk proses aglomerasi . Selain itu, partikel kecil
yang didorong dari daerah fluidized bed ke zona semprot akan terdorong keatas dan
menciptakan lingkungan yang sangat bergejolak, kemudian menyebabkan sebagian besar
udara berinteraksi dengan partikel basah berasal dari semprotan dan menggumpal .
Proses kombinasi udara keluar melalui lubang outlet diatas ruang pengeringan. Partikel
partikel yang masih tertahan didalam gas / udara kemudian dipisahkan oleh cyclone,
kemudian partikel ini dapat dikeluarkan dari system untuk lansung dimanfaatkan atau
dapat diresirkulasi lagi kedalam fluidized bed untuk aglomerasi lebih lanjut.
PENUTUP
Kesimpulan
Salah satu proses mekanik yaitu aglomerasi yang merupakan
proses penggumpalan partikel kecil menjadi partikel yang besar.
pembesaran partikel dengan cara untuk memperbesar ukuran
partikel yaitu dengan menyatukan partikel-partikel kecil agar partikel
lebih berat dan mudah mengendap. Aglomerasi memiliki metode
agitasi, selektif, spray, tekanan dan panas. Pembentukan aglomerat
terbagi menjadi tiga yaitu pembentukan dengan bantuan cairan atau
zat pengikat, tekanan dan panas. Penerapan aglomerasi yaitu pada
industri farmasi dan pada pembuatan keramik.
TERIMA KASIH