Anda di halaman 1dari 17

HYDROCYCLONE

KELOMPOK III

OLEH:

SYARIPAH NUR ISRAQ ASSAGAF D111 17 1003


DENI ALFIANTO D111 17 1011
GOSAL MELANDI D111 17 1302
MOH. SIGIT D111 17 1309
ZIKRA AINUN WAHYUDDIN D111 17 1315
MUHRAM SULA IDRIS D111 17 1503
ANDI MUHAMMAD DJUNAEDI D111 17 1512

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2019
DAFTAR ISI

HALAMAN

SAMPUL ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................2

1.3 Tujuan ........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3

2.2 Hydrocyclone .............................................................................................3

2.2 kegunaan Hydrocyclone ................................................................................4

2.3 bagian-bagian Hydrocyclone .........................................................................4

2.4 Prinsip kerja Hydrocyclone ............................................................................6

2.5 Gaya-gaya yang bekerja ..............................................................................8

2.6 Aplikasi .......................................................................................................10

2.7 Keunggulan dan kekurangan Hydrocyclone.....................................................11

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 2.1 Bagian-bagian Hydrocyclone ............................................................4

Gambar 2.2 Cylindrical Section ............................................................................5

Gambar 2.3 Beberapa Tipe dari Cone Section.......................................................6

Gambar 2.4 Prinsip kerja Hydrocyclone................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hydrocyclone merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan partikel diskrit

dengan air dengan prinsip gaya sentrifugal. Karena memiliki keuntungan antara lain

strukturnya sederhana, biayanya rendah, kapasitasnya besar dengan luas lahan yang

kecil, dan mudah dalam pemeliharaan sehingga hydrocyclone banyak digunakan di

industri (Sripriya et al., 2007).

Pemisahan sentrifugal telah diterapkan untuk memisahkan partikel halus di

berbagai bidang seperti pasokan air dan air limbah rekayasa, pengolahan mineral, teknik

kimia dan kilang batubara. Meskipun jenis perangkat yang digunakan berbeda dari satu

bidang ke bidang lainnya, percepatan sentrifugal digunakan untuk pemisahan partikel di

semua perangkat. Sebuah aliran kecepatan tinggi bergerak tangensial ke dalam tubuh

kerucut yang memiliki lubang di pusat dari kedua ujungnya. Hal ini menimbulkan pusaran

air kecepatan tinggi atau disebut vortex, dengan vortex paksa terbentuk dekat pusat dan

vortex bebas terbentuk di luar daerah menuju pinggiran. Sebagai hasilnya, gradien

konsentrasi sedimen menumpuk di pusaran dan fluks difusif proporsional namun

berlawanan dengan fluks sentrifugal diinduksi (Julien, 1986).

Pada intinya, hydrocyclone adalah instrumen penting dalam pemisahan partikel

berdasarkan berat jenis. Industri mineral khususnya dalam penanganan tumpukan pasir

mineral berat, seperti ilmenite, rutile, zircon, dan dalam pemurnian batubara sering

menggunakan hydrocyclone sebagai classifier. Karena alasan-alasan inilah, memberikan

pengenalan mengenai perangkat hydrocyclone menjadi penting bagi seorang calon

engineer tambang.
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan alat Hidrocyclone?

2. Apa kegunaan Hydrocyclone? Bagaimana spek material masukan Hydrocyclone?

3. Apa saja bagian-bagian Hydrocyclone ?

4. Bagaimana prinsip kerja Hidrocyclone ?

5. Apa saja gaya-gaya yang bekerja dalam Hydrocyclone ?

6. Apa aplikasi dan pemanfaatan Gyratory Crusher?

7. Apa saja keunggulan dan kekurangan Hydrocyclone dibandingkan alat classifier

lain?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan alat Hydrocyclone.

2. Mengetahui kegunaan alat Hydrocyclone, serta spesifikasi material masukan.

3. Mengetahui bagian-bagian alat Hydrocyclone.

4. Mengetahui dan memahami prinsip kerja Hydrocyclone.

5. Mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada alat Hydrocyclone.

6. Mengetahui aplikasi dan pemanfaatan Hydrocyclone.

7. Mengetahui keunggulan dan kekurangan Hydrocyclone disbanding alat classifier

lainnya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hydrocyclone

Pemisah antara partikel padat dengan cair merupakan unit operasi yang sangat

dibutuhkan dalam kegiatan pengguna teknologi pemisahan mekanis seperti

pertambangan dan industri kimia. Perangkat yang biasa digunakan yaitu filter,

centrifuge, dan hydrocyclone. Pada centrifuge dibutuhkan kecepatan putaran tinggi

untuk pemisahan sehingga dibutuhkan energi masuk yang sangat besar pula, sedangkan

hydrocyclone lebih ekonomis karena tidak dibutuhkan energi sebesar centrifuge untuk

mengatasi pressure drop sehingga pemisahan dapat terjadi (Motsamai, 2010).

Hydrocyclone, yang juga dikenal sebagai liquid cyclone, adalah sebuah alat untuk

memisahakan solid-liquid yang tersuspensi. Prinsip kerjanya dengan sedimentasi secara

sentrifugal, partikel tersuspensi diperlakukan gaya sentrifugal, sehingga menyebabkan

partikel tersebut terpisahkan dari air. Seperti centrifuge, yang menggunakan prinsip

yang sama, pemasangan hydrocyclone mudah, tidak menghabiskan biaya yang banyak,

serta mudah dioperasikan. Oleh karena itu alat ini banyak digunakan pada industri

pertambangan, kimia, perminyakan, tekstil, dan metal (Vieira et al., 2005).

Karena memiliki keuntungan antara lain strukturnya sederhana, biayanya rendah,

kapasitasnya besar dengan luas lahan yang kecil, dan mudah dalam pemeliharaan

sehingga hydrocyclone banyak digunakan di industri (Sripriya et al., 2007). Hydrocyclone

juga mampu beroperasi pada temperatur tinggi bila bahannya dari logam, sedangkan

kelemahannya adalah efisiensi pengumpulan rendah karena hanya mampu meremoval

partikel yang berukuran >5μm (Cooper and Alley, 1986).

3
2.2 Kegunaan Hydrocyclone

Hydrocyclone bertahun-tahun digunakan untuk berbagai aplikasi dalam

pemrosesan mineral, khususnya dalam penanganan tumpukan pasir mineral berat,

seperti ilmenite, rutile, zircon, dan dalam pemurnian batu bara. Untuk jenis hydrocyclone

yang ada sekarang, material masukan harus memiliki berat input antara 15 - 45% berat

padatan dan dengan ukuran 3 mm 5 sampai 75µm dimasukkan dari atas spiral dan

mengalir ke bawah spiral. Kapasitas alat ini mencapai 1 – 2 ton/jam dengan umpan pada

25% - 50% solid dengan ukuran normal 20#. Pada spiral ini juga memerlukan adanya

air sebagai media pemisah konsentrat.

2.3 Bagian-bagian Hydrocyclone

Secara umum bagian-bagian dari hydrocyclone dapat dilihat dari gambar berikut

(Tripathy, 2010) :

Gambar 2.1 Bagian-bagian Hydrocyclone (Allen,1990).

4
1. Lubang Masuk (Inlet Area) Ada beberapa tipe dari lubang masuk (inlet area), yaitu

lubang masuk tipe involute, lubang masuk tipe ramp dan lubang masuk tipe scroll.

Berbagai tipe tersebut dimaksudkan untuk lebih memaksimalkan kinerja dari

hydrocyclone. Dengan konstruksi lubang masuk dengan tipe involute, lubang

masuk tipe ramp dan lubang masuk tipe scroll dapat mengurangi efek dari

turbulensi yang terjadi disekitar dinding lubang masuk dan daerah antara lubang

masuk dengan cylinder section.

2. Cylindrical Section Pada dasarnya diameter dari cylindrical section sema besar

dengan diameter hydrocyclone. Konstruksi dari cylindrical section yang panjang

dimaksudkan untuk memperbesar kapasitas dan mengurangi kecepatan

tangensial. Besar kecilnya konstruksi cylindrical section dapat mempengaruhi

besarnya tekanan.

Gambar 2.2 Cylindrical Section (Allen,1990).

3. Vortex Finder Pada umumnya besar dari vortex finder 20 - 45% dari diameter

hydrocyclone. Besar dari vortex finder dapat kualitas pemisahan yang dihisap.

5
4. Cone Section Besar sudut pada cone section didasarkan pada jenis pemakaiannya.

Cone section bersudut 20° merupakan standar pemakaian pada industri

pertambangan mineral. Sedangkan untuk hydrocyclone yang memiliki bagian

bawah datar diperuntukan untuk pemisahan material-material berstruktur kasar.

Gambar 2.3 Beberapa Tipe dari Cone Section (Allen,1990).

2.4 Prinsip Kerja

Hydrocyclone terdiri dari bagian berbentuk kerucut, yang melekat pada sebuah

silinder dengan pembukaan tangensial untuk suspensi pemasukan. Bagian atas dari

hydrocyclone memiliki tabung keluar untuk bahan dilusian (overflow) dan di bagian

bawah ada lubang di mana substansi terkonsentrasi dikeluarkan (underflow). Prinsip

kerja dari hydrocyclone adalah terdapatnya kumpulan partikel dan air yang masuk dalam

arah tangensial ke dalam siklon pada bagian puncaknya. Kumpulan air dan partikel

ditekan ke bawah secara spiral (primary vortex) karena bentuk dari siklon. Gaya

sentrifugal menyebabkan partikel terlempar ke arah luar, membentur dinding dan

6
kemudian bergerak turun ke dasar hydrocyclone. Dekat dengan bagian dasar

hydrocyclone, air bergerak membalik dan bergerak ke atas dalam bentuk spiral yang

lebih kecil (secondary vortex) sehingga partikel yang lebih ringan bergerak keluar dari

bagian puncak hydrocyclone sedangkan partikel yang berat keluar dari dasar

hydrocyclone (Julien, 1986).

Gambar 2.4 Prinsip kerja Hydrocyclone (Allen, 1990).

Hydrocyclone merupakan alat penetrasi pemisahan mineral berat dan mineral

ringan yang berbentuk spiral yang menggunakan gaya sentrifugal dan air sebagai media

konsentrasi. Metode pemisahan ini teramasuk kedalam “gravity consenteration”. Prinsip

kerja dari alat ini adalah umpan dimasukkan kedalam kotak penampung umpan.

Kemudian dengan menggunakan pompa air, larutan umpan dipompa keatas spiral.

7
Mineral berat akan keluar dari hydrocylone melalui pipa bagian bawah, sedangkan

mineral ringan keluar dari pipa bagian atas. Umpan memasuki saluran spiral dalam

bentuk campuran yang hampir homogen. Ketika larutan air beserta umpan mengalir

mengelilingi jalur spiral, pemisahan terjadi pada bidang vertikal. Pemisahan biasanya

terjadi sebagai hasil perpaduan dari Hindered Settling dan Interstitial Trickling.

Gaya Bagnol juga memberikan kontribusi yang besar. Hasilnya adalah partikel-

partikel yang berat akan mengalir pada daerah dengan kecepatan rendah, pada sisi

dalam dari bidang spiral, sedangkan partikel-partikel yang ringan akan mengalir pada

daerah dengan kecepatan tinggi, pada sisi luar bidang spiral. Pada daerah berkecepatan

rendah diletakkan splitter, yaitu lubang yang didesain dan berfungsi untuk menampung

mineral berat atau dalam hal ini adalah mineral berharga. Konfigurasi dan letak (posisi)

dari splitter dapat diatur sesuai dengan konsentrat yang akan dihasilkan. Hasil akhir yang

didapat pada pemisahan dengan menggunakan metode hydrocyclone adalah konsentrat,

midling dan tailing.

Proses pemisahan ini dapat terjadi karena partikel yang berat akan mendekati

pusat spiral atau berada di bagian bawah, sedangkan partikel yang ringan dan halus

akan naik. Hal ini terjadi karena adanya gaya gesek, gravitasi, sentrifugal dan gaya

dorong air.

2.5 Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Alat Hydrocyclone

Hydrocyclone adalah alat pemisah antara mineral berharga dengan mineral

pengotor yang berupa tailing. Pemisahan tersebut masih menggunakan gaya gravitasi

9dimana mineral berharga akan turun sesuai berat jenisnya. Namun yang membedakan

pada hydrocyclone adalah pada saat konsentrat dan tailing sudah terpisah, tailing akan

terangkat ke atas melalui spiral yang ada pada hydrocyclone yang disebut discharge

8
overflow. Pada aktivitas pengangkatan tersebut ada beberapa gaya yang bekerja

diantaranya adalah gaya sentrifugal. Dimana gaya ini adalah gaya memutar yang

dilakukan oleh tailing dengan menjauhi titik pusat putarannya. Kemudian adapula gaya

gesek, yaitu partikel-partikel bergesekan satu sama lain dengan partikel itu sendiri atau

bahkan dengan dinding di sekitar alat ini yang menyebabkan partikel dapat bergerak

dan terpisahkan. Kemudian konsentrat yang sudah terpisah dari pengotornya akan

dikeluarkan lewat bagian bawah dari hydrocyclone ini. Ini yang membuat hydrocyclone

ini berbeda dari alat yang lainnya (Ridwan et al., 2002).

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hydrocyclone sebagai alat

pemisahan partikel:

1. Kapasitas dan Kecepatan Aliran.

Proses pemisahan partikel dalam hydrocyclone sangat dipengaruhi oleh sumber

energi masukan yang dimiliki oleh fluida yaitu kapasitas aliran dan kecepatan

aliran.

2. Kecepatan Tangensial atau Vortex (v).

Vortex adalah massa fluida yang partikel-partikelnya bergerak berputar dengan

garis arus (streamline) bergerak membentuk lingkaranlingkaran sepusat

(konsentris).

3. Gaya Sentrifugal

Hydrocyclone bekerja berdasarkan gaya senrtifugal yang di timbulkan oleh aliran

air yang membentuk pusaran (vortex). Maka gaya sentrifugal ini akan

menyebabkan partikel dengan massa jenis berat terlempar ke sisi paling luar

daripada dinding hydrocyclone dan partikel yang lebih ringan akan berada dipusat

hydrocyclone.

9
Kemampuan operasi hydrocyclone dalam memisahkan partikel berberat jenis

besar dengan partikel berberat jenis kecil dipengaruhi oleh variabelvariabel berikut:

1. Jumlah lingkaran spiral

2. Tipe spiral

3. Diameter spiral

4. Permukaan spiral

5. Ketinggian alat

6. Konfigurasi spiral

7. Kecepatan aliran air

8. Bentuk dan ukuran butir partikel

9. Perbedaan density partikel

10. Laju pengumpanan

2.6 Aplikasi

Hydrocyclone paling sering digunakan untuk memisahkan "tenaga berat" dari

campuran cair yang berasal dari pompa sentrifugal atau sumber kontinyu lainnya dari

cairan bertekanan.Hidrosiklon kemungkinan besar adalah pilihan yang tepat untuk

proses di mana "lampu" adalah bagian terbesar dari campuran dan di mana "tukang"

menyelesaikan cukup mudah. Umumnya, hidrosiklon digunakan dalam sistem aliran

kontinyu sehingga aliran cairan langsung ke hidrosiklon sama dengan aliran keluar total

"lampu" dan "tenaga". Dalam kasus di mana "tenaga" adalah bagian yang sangat kecil

dari seluruh cairan, kadang-kadang menguntungkan untuk mengakumulasi mereka di

bagian bawah hidrosiklon untuk penghapusan secara batch.

Aplikasi termasuk:

10
1. Dalam industri kentang , singkong , gandum dan tepung jagung untuk

konsentrasi dan pencucian susu kanji mentah. Hydrocyclone menggantikan

separator sebagai teknik pemisahan yang lebih efisien harga.

2. Di pabrik pulp dan kertas untuk menghilangkan pasir, staples, partikel plastik dan

kontaminan lainnya.

3. Dalam industri pengeboran untuk memisahkan pasir dari tanah liat mahal yang

digunakan untuk pelumasan selama pengeboran.

4. Dalam industri minyak untuk memisahkan minyak dari air atau sebaliknya .

5. Dalam logam yang bekerja untuk memisahkan partikel logam dari cairan

pendingin.

6. Di Prancis kentang goreng dan tanaman keripik kentang untuk pemulihan pati in-

line dari memotong air dan dari air limbah.

7. Dalam pengolahan mineral, hydrocyclones digunakan secara luas baik untuk

mengklasifikasikan partikel-partikel untuk resirkulasi di sirkuit penggilingan dan

untuk membedakan antara mineral ekonomi dan gangue .

8. Untuk menghilangkan partikel pasir dan lumpur dari air irigasi untuk keperluan

irigasi tetes.

2.7 Keuntungan Dan Kelemahan Alat Hydrocyclone

1. Keunggulan Hydrocyclone

Berikut adalah keunggulan-keunggulan hydrocyclone sebagai alat classifier

dibandingkan dengan jenis alat yang lain:

a. Biaya operasional dan maintenance relatif murah

b. Tidak memerlukan sumber energi yang terpisah

c. Mudah diterapkan dalam berbagai dunia industri

d. Pemasangan yang cepat

11
e. Kemungkinan kesalahan dalam pemasangan relatif kecil.

2. Kekurangan Hydrocyclone

Adapun kekurangan hydrocyclone dijelaskan sebagai berikut:

a. Karena perlakuan dari spiral tergantung instalasi unitnya, efisiensi

pemisahan hydrocyclone sangat sensitif.

b. Kurang seragam dalam memasukkan mineral bisa berakibat langsung pada

efisiensi produksi dan pemurnian, khususnya pada spiral batubara (Holland-

Batt, 1993).

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hydrocyclone merupakan alat penetrasi pemisahan mineral berat dan mineral ringan

yang berbentuk spiral yang menggunakan gaya sentrifugal dan air sebagai media

konsentrasi. Metode pemisahan ini termasuk kedalam “gravity consenteration”.

Hydrocyclone secara luas digunakan dalam industri pengolahan mineral sebagai

classifier yang telah terbukti sangat efisien dalam ukuran pemisahan cukup halus.

Hydrocyclone menggunakan gaya sentrifugal dan memanfaatkan perbedaan berat jenis

dari partikel-partikel yang akan dipisahkannya untuk memisahkan partikel dari aliran air

yang membawanya. Gaya sentrifugal ini memungkinkan partikel mengalami tumbukan

dengan dinding cyclone, kemudian turun mengikuti dinding cyclone hingga mencapai

bagian cone cyclone (bagian bawah hydrocyclone). Mineral berat akan keluar dari

hydrocylone melalui pipa bagian bawah, sedangkan mineral ringan akan keluar dari pipa

bagian atas.

Hydrocyclone banyak digunakan pada industri karena biaya instalasinya yang

rendah, dapat dioperasikan pada temperatur tinggi, serta tidak banyak membutuhkan

perawatan. Namun karena efisiensi penyisihannya tinggi hanya pada partikel yang

berukuran cukup besar, maka hydrocyclone biasanya digunakan sebagai alat penyisihan

awal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Cooper, C. D. and Alley, F.C. 1986. Air Pollution Control.

Jun, Huang et al. 2009. Study on Application and Operation Optimization of Hydrocyclone for
Solid-liquid Separation Power Plant. Proceeding of the World Congress on
Engineering and Computer Science Vol. 1 WCECS. San Francisco, USA, 20-22
October 2009.

Motsamai, Oboetswe Seraga. 2010. Investigation of the Influence of Hydrocyclone Geometric


and Flow Parameters on Its Performance Using CFD. Research Article of
Hindawi Publishing Corporation Advances in Mechanical Engineering. Page 1-
12.

Sripriya, R, et al. 2007. Studies on the Performance of a Hydrocyclone and Modeling for Flow
Characterization in Presence and Absence of Air Core. Journal of Chemical
Engineering Science. Vol. 62 Issue 22. Pages 6391-6402.

Tripathy, Sunil Kumar. 2010. Ultra Fine Chromite Consentration Using Spiral Concentrator.
Jurnal. Research and development division, Tata Steel.Ltd

Vieira, L. G. M. et al. 2005. Performance Analysis and Design of Filtering Hydrocyclones. Brazilian
Journal of Chemical Engineering. Vol. 22 No. 1 Page 143-152.

Winanto Adjie, dkk. 2008. Diktat Petunjuk Praktikum Pengolahan Bahan Galian. Yogyakarta: UPN
“Veteran” Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai