Anda di halaman 1dari 22

Pengolahan Air Industri

PT. Wiraswasta Gemilang Indonesia

Asri Ambarwati (141424006)


Firda Hayatus Shalihat (141424012)
2A TKPB

PT. Wiraswasta Gemilang Indonesia


Pabrik pelumas milik PT. Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI)
merupakan pabrik pelumas pertama di Indonesia yang dimiliki dan
dikelola oleh swasta. Pabrik pelumas ini sudah beroperasi selama 17
tahun, sejak tahun 1996.
Di awal beroperasi, pabrik pelumas ini memulai debutnya dengan
memproduksi Pennzoil, pelumas ternama asal Amerika Serikat. Kini PT.
Wiraswasta Gemilang Indonesia telah memproduksi puluhan jenis
pelumas untuk berbagai keperluan, seperti : pelumas otomotif - untuk
kendaraan roda dua dan roda empat, pelumas industri, alat-alat berat,
pelumas perkapalan, mesin-mesin pertanian dan pertambangan. Salah
satu merek pelumas WGI adalah EVALUBE.

Penyediaan Air Baku (Air Proses)


Kebutuhan
air baku PT.
Wiraswasta
Gemilang
Indonesia,
dibagi
menjadi 4
kategori :

Air proses refinery dan operasional pabrik.


.
Air penambah /make up water pada boiler dan cooling
water.

Keperluan untuk hydrant.


Kebutuhan domestik pegawai PT. WGI (toilet, dapur, dan
lain-lain).

Penyediaan Air Baku (Air Proses)


Air baku yang digunakan berasal
dari Sungai Kalimalang dengan
debit 500 m3 hari.
Selanjutnya air baku diolah pada
Water Treatment Plant (WTP),
untuk menghilangkan pengotor
dan kandungan lain yang tidak
diinginkan.

Sungai Kalimalang

Intake

Bak Sedimentasi

Disinfektan

Demin
Reservoar
Clearator

Bak Flokulasi

Rapid
Sand
Filter

Hydrant
Domestik

Raw Water Intake


Untuk mengolah air baku dari Sungai Kalimalang, PT. WGI
membuat bangunan penangkap air (intake) yang kemudian air
baku tersebut dipompakan menggunakan dua buah pompa
sentrifugal ke dalam bak sedimentasi dengan debit total kedua
3
pompa 17,708 m jam.

Pre-Sedimentation Tank
Kapasitas maksimum dari bak sedimentasi adalah 165 m3 .
Bak sedimentasi awal berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel yang
terkandung dalam air baku.
Prinsip kerja: berdasarkan gaya gravitasi dan perbedaan berat jenis, sehingga
partikel-partikel yang memiliki berat jenis lebih besar dari air akan terendapkan
oleh gaya gravitasi seperti plastik, lumpur, pasir, dan lain-lain.
Waktu tinggal dalam bak ini berkisar antara 3 hingga 4 jam.

Floculation Tank
Kapasitas tangki flokulasi adalah 18 m3 .
Fungsi: untuk membentuk partikel-partikel koloid menjadi flok-flok sehingga
menggumpal dan mudah mengendap.

Pada tangki ini, air diaduk menggunakan agitator untuk mencampurkan


air dengan flokulan.
Bagian atas tangki terdapat scrapper yang berfungsi untuk mendorong busa
yang terbentuk akibat reaksi dalam tangki keluar.

Floculation Tank
Flokulan yang dipakai adalah PAC (Poly Aluminium Chloride) dengan
konsentrasi 30%. Flokulan ini merupakan polimer rantai panjang yang
berfungsi untuk mengikat pengotor-pengotor ber-ion negatif pada setiap
rantainya, agar partikel-partikel diskrit yang terkandung dalam air dapat
membentuk flok-flok yang lebih besar sehingga partikel-partikel tersebut
dapat diendapkan. Selain itu ditambahkan pula NaOH 10% yang berfungsi
agar proses flokulasi dapat berjalan dengan baik.
NaOH juga berfungsi untuk menjaga pH tetap dalam kondisi netral sekitar
6,5-7 sehingga tidak akan menyebabkan korosi pada sistem perpipaan.

Clearator Tank
Fungsi dari claearator tank adalah untuk mengendapkan flok-flok
yang terbentuk dari tangki flokulasi.

Prinsip kerja alat ini yaitu flok-flok, lumpur, dan kotoran akan tertahan pada
tube settler, sedangkan air bersih akan mengalir secara overflow ke pipa outlet,
sehingga air efluen dari clearator tank memiliki kualitas yang lebih baik.
Clearator tank yang terdapat pada WTP berjumlah dua buah dan masingmasing memiliki kapasitas sebesar 18 m3 .

Rapid Sand Filter


Pada rapid sand filter ini unsur kimia dan partikel fisika yang mungkin masih
terkandung dalam air dapat tersaring oleh media filter.

Media yang digunakan adalah pasir putih dan batu gravel. Gravel
digunakan untuk support media filter.

Jika kondisi operasi menunjukkan P antara inlet dengan outlet pada


sandfilter tank sebesar 1,5 kg cm2 . maka perlu dilakukan backwash pada
media filter. Hal ini menandakan bahwa media filter telah jenuh.
Penggantian media filter dilakukan dalam rentang waktu dua tahun sekali.

Rapid Sand Filter

Media filter
harus
memenuhi
kriteria
berikut:

Permeable (dapat dilewati oleh


semua zat atau komponen dari
larutan yang dipisahkan)

Inert

Hard and durable


Free of impurities

Batu Gravel
http://aquariontechnologies.web.i
ndotrading.com/product/p48217.

Water Tank (Reservoar)


Air yang telah selesai diolah kmudian ditampung di dalam reservoar
dengan kapasitas 1000 m3 .
Untuk menghilangkan mikroorganisme yang masih terdapat dalam
air bersih, maka ditambahkan kaporit dengan konsentrasi 1 ppm,
sedangkan untuk mencegah fouling pada pipa air maka ditambahkan
technokline dengan konsentrasi 5 ppm.

Penyediaan Air Demineralisasi


Air demineral digunakan sebagai air umpan boiler PT. WGI
Selain itu, digunakan sebagai wash water pada aliran gas keluaran dari
hydrofinishing serta untuk keperluan laboratorium.
Kapasitas produksi air demineral adalah sebesar 8 m3 jam.
Tujuan: partikel-partikel dan ion bebas yang masih terkandung di dalam air olahan
water treatment plant dapat terdekusi sehingga kualitas air yang dihasilkan sesuai
dengan spesifikasi yang telah dipersyaratkan pada boiler.

Service Water (Water Tank)


Air yang menjadi air baku untuk proses demineralisasi itu
adalah service water yang dihasilkan dari WTP. Service
Water dipompakan menuju activated carbon filter
menggunakan pompa sentrifugal.

Activated Carbon Filter


Karbon aktif berfungsi untuk menyaring kotoran dan partikel yang
masih tersisa dalam air bersih dengan cara adsorpsi.

Selain itu, menghilangkan bau dan racun yang terdapat pada air.

Untuk menjaga kualitas air efluen dari unit activated carbon filter
tetap baik, maka dilakukan backwash setiap harinya.

Cation Tank/Tangki Kation


Tangki kation berfungsi untuk menghilangkan kation-kation atau ionion positif.

Air yang mengandung ion positif seperti Mg 2+ , Ca2+ , dan Na+ akan
bertukar dengan ion H + pada resin.
Resin yang telah jenuh oleh kation Mg 2+ , Ca2+ , dan Na+
diregenerasi menggunakan HCl 32%. HCl tersebut diinjeksikan ke
dalam tangki kation dengan menggunakan automatic valve. Pada
proses regenerasi, kation Mg 2+ , Ca2+ , dan Na+ terlepas dan ion H +
kembali berikatan dengan resin, sehingga siap untuk digunakan
kembali.

Pada regenerasi, umumnya digunakan regeneran HCl atau H2 SO4


H2 SO4 lebih murah dan mudah dalam penyimpanan dan penanganan, namun
pelarutannya dengan air berpotensi bahaya sehingga perlu penanganan yang
tepat. Regeneran harus encer untuk menghindari terbentuknya endapan
CaSO4 yang dapat menyumbat unit penukar ion.

HCl umumnya lebih sering dipilih karena operasi yang lebih mudah

Anion Tank/Tangki Anion


Air yang telah bebas dari kation, kemudian dialirkan menuju tangki
anion.
Air yang mengandung ion-ion negatif seperti klor (Cl ), sulfat
_
_
_
2
2
(SO4 ), nitrat (NO3 ), karbonat (CO3 ), dan sisa dari silikon oksida
_
2
(SiO4 ), akan bertukar dengan ion OH pada resin.

Proses regenerasi resin dilakukan dengan cara menginjeksikan


larutan NaOH dengan konsentrasi 25% ke dalam tangki anion dengan
menggunakan automatic valve. Waktu yang dibutuhkan untuk
regenerasi sekitar 2 jam.

Tangki Penampung Air Demineral


Air demineral yang telah terbentuk selama proses di atas
kemudian ditampung pada tangki penampungan yang
berjumlah dua buah.
Kebutuhan air demineral di PT. WGI adalah sebanyak 45-47
3
m hari.

Anda mungkin juga menyukai