Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSES 1

PEMBUATAN NATRIUM SILIKAT BERBAHAN BAKU SEKAM PADI


SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014- 2015
MODUL

: PEMBUATAN NATRIUM SILIKAT


BERBAHAN BAKU SEKAM PADI
: RINTIS MANFAATI, ST., MT

PEMBIMBING

PEMBUATAN
PENYERAHAN

:
:

12 MEI 2015
25 MEI 2015

DISUSUN OLEH
KELOMPOK
ANNISA AULIA

: 2
1414240

ASRI AMBARWATI

05
1414240

ASRI NURDIANA

06
1414240

DAHLIANA ALAMI

07
1414240
08
: 1A

KELAS

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

LAPORAN SATUAN PROSES 1


I.

Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa mampu
1. Mampu memahami persamaan reaksi, fasa reaksi, jenis reaksi dan kondisi operasi
pembentukan natrium silikat dengan bahan baku yang tersedia di laboratorium
2. Mampu merangkai reactor sederhana untuk pembuatan natrium silikat
3. Mampu menghitung konsentrasi, massa, mol dan efisiensi proses pembentukan
natrium silikat

II.

Dasar Teori
Sebagai negara agraris, Indonesia merupakan negara penghasil padi. Sekam hasil
dari penggilingan padi biasanya digunakan sebagai bahan bakar alternatif atau dibakar
di area penggilingan yang menghasilkan abu sekam. Abu sekam mempunyai kandungan
silika yang sangat tinggi 94.4 % dan berpotensi sebagai bahan baku produk berbasis
silika seperti natrium silikat. Pembuatan natrium silikat dilakukan dengan mereaksikan
silika di abu sekam padi dengan larutan NaOH encer dalam reaktor labu leher tiga.
Variabel proses yang dipelajari adalah waktu reaksi dan rasio molar reaktan NaOH/
SiO2 untuk menghasilkan konversi yang tinggi dan memenuhi spesifikasi natrium
silikat sebagai builder dangan rasio 3-5.
Sekam padi yang dihasilkan dari proses penggilingan sebesar 20 % dari produksi padi,

sedangkan jumlah abu sekam mencapai 18 % dari jumlah sekam (folleto,2006). Komposisi
Senyawa
SiO2
Al2O3
Fe2O3
CaO
MgO
K2O
Na2O
tabel

Persentase (%)
94,4
0,61
0,03
0,83
1,21
1,06
0,77

abu

sekam

padi
didominasi
oleh

silika

seperti
disajikan

di

Natrium silikat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk seperti silica gel,
silicate based binders, aditif semen khusus, koagulan pengolahan air limbah, gasket dan
aditif air pendingin kendaraan , katalis, tinta, substrat pertumbuhan alga, komponen
deterjen, dan sabun. Natrium silikat merupakan salah satu bahan kimia produk impor
yang kebutuhannya mengalami lonjakan dalam 4 tahun terakhir.
Pembuatan Natrium silikat pada percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan silika
dalam abu sekam padi dengan NaOH encer pada suhu tinggi, Persamaan reaksi
pembentukan natrium silikat:
2NaOH (l) + nSiO2(s) Na2O.SiO2(s) + H2O (l)
Tekanan (atm)

: 1 atm

Ukuran abu

: 100 mesh

Suhu

: 102 OC

Pengadukan

: 600 rpm

Waktu reaksi

: 60 menit

Rasio mol reaktan NaOH/SiO2

:3-5

NaOH berlebih kemudian akan di netralisasi dengan H2SO4, sehingga menghasilkan


senyawa silikat melalui persamaan berikut:
Na2O.nSiO2 + H2SO4
III.

nSiO2 + Na2SO4 + H2O

Prosedur Kerja
3.1 Alat
No

Alat

Spesifikasi

Jumlah

Erlenmeyer (reaktor)

Hot plate

Termometer

Magnetik stirrer

Selang silicon

Corong Buchner

Gelas kimia

3.2 Bahan

250 ml

No
1
2
3
4
5
IV.

Bahan
Abu sekam padi
NaOH
H2SO4
Aquadest
Kertas saring

Spesifikasi
5N
50 %

Jumlah
10 gram
100 mL
18 mL

Prosedur Kerja
1. Timbang abu sekam padi sebanyak 10 gram.
2. 100 mL NaOH dipanaskan sampai mendidih di atas hot plate.
3. Abu sekam padi yang telah ditimbang kemudian dimasukan ke dalam NaOH
yang telah dipanaskan.
4. Setelah dipanaskan selama satu jam, kemudian didinginkan.
5. Pisahkan produk berupa larutan natrium silikat dari residu padatan dengan
menggunakan penyaring buchner.
6. Netralisasi kelebihan NaOH dengan larutan H2SO4 sehingga menghasilkan
endapan silica.
7. Ditambahkan aquades dengan temperatur 60 0C.
8. Pisahkan endapan yang terbentuk dengan menggunnakan corong buchner
9. Keringkan dalam oven dengan suhu 60oC selama 24 jam. Timbang senyawa
silikat yang terbentuk.

V.

Skema Kerja

Pengadukan maksimum pada hotplate


t = 60 menit

10 gram sekam padi

100 mL NaOH mendidih

Pendinginan
Pemanasan

Filtrasi

residu

H2SO4 sampai pH netral


Aquades T=600C

Filtrat mengandung
Na2O.nSiO2

Filtrasi

filtrat

Senyawa Silikat

Filtrat ditambahkan H2SO4 hingga pH netral, terbentuk larutan dengan endapan m


Kemudian larutan disaring menggunakan penyaring vacum
Dikeringkan di oven pada T=60C selama 24 jam
Langkah Kerja

Natrium Silikat
setelah di oven

VI.
1.
2.

Keselamatan Kerja
Gunakan jas lab dan penutup hidung
Gunakan sarung tangan karet setiap

menangani asam sulfat pekat (Concentrated). Karena asam sulfat bersifat korosif.
Gunakan peralatan gelas yang kering dan bersih. Penanganan asam sulfat
dilakukan terakhir setalh semua rangkaian peralatan siap digunakan. Peralatan
bekas asam segera dicuci setelah digunakan dengan air mengalir agar tidak
mengenai rekan kerja.
VII.

PERHITUNGAN
10 gram abu sekam padi
massa SiO2 = 94.4% x massa abu
massa SiO2 = 94.4% x 10 gram
massa SiO2 = 9.44 gram
mol SiO 2=

massa SiO 2
MR

mol SiO 2=

9.44 gram
60 gram/mol

mol SiO2 = 0.16 mol


mol NaOH = 3 x mol SiO2
mol NaOH = 3 x 0.16 mol
mol NaOH = 0.48 mol
V NaOH =

mol NaOH
N NaOH

V NaOH =

0.48 mol
5M

V NaOH = 0.096 L
V NaOH = 96 mL (100 mL)
massa senyawa silikat+ kertas saring

= 5.88 gram

massa kertas saring

= 0.99 gram

massa senyawa silikat kering

= 4.89 gram

Yield=

massa senyawa silikat kering


x 100 %
massa senyawa silikat dalam sekam abu

Yield=

4.89 gram
x 100 %
9.44 gram

% Yield = 51.8%

Nama : Annisa Aulia


NIM

: 141424005

Kelas : 1A TKPB
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini,pemanfaatan limbah digunakan untuk pembutan Natrium Silikat
(Na2SO4),yaitu dengan pemanfaatan limbah sekam padi untuk pembuatan Natrium Silikat
(Na2SO4) .Selama ini sekam padi hanya digunakan untuk bahan bakar alternative dan abu
gosok untuk mencuci.Namu ternyata abu sekam padi mengandung silikat yang cukup tingggi
yakni sekitar 94,4% sehingga berpotensi sebagai bahan baku produk berbasis silica salah satu
contohnya dapat digunakan untuk pembuatan Natrium Silikat.
Natrium Silikat (Na2SO4) bisa digunakan sebagai bahan baku berbagai prodak,seperti
silica gel,silica based binder,aditif semen khusus,koagulan pengolahan air
limbah,gasket,aditif
air
pendinginan
limbah
,katalis,tinta,substratpertumbuhan
alga,komponen detergen,dan sabun (Breuner,1998).Natrium Silikat pun merupakan salah satu
bahan kimia prodak impor yang kebutuhannya selalu meningkat dalam 4 tahun terakhir
(Antara News,2007).
Pada proses pembuatan Natrium Silikat ini,100 mL larutan NaOH 5 N kemudiaan
dipanaskan pada kondisi oprasi pada tekanan 1 atm,suhu 100 oC dan pengadukan pada 600
rpm.Setelah kondisi oprasi telah dicapai barulah tambahkan 10 gram bubuk sekam padi
sedikit demi sedikit kedalam erlenmayer berisi larutan NaOH ,suhu larutan NaOH haruslah
mencapai 100oC untuk penambahan sekam padi karena pada suhu tersebut NaOH mampu
melarutkan sempurna kandungan silikat yang ada didalan sekam padi .Setelah dilakukan

pengadukan larutan pun berubah warna dari bening menjadi berwarna hitam keabuan
kemudian tutup erlenmayer tersebut dan tungggu proses reaksi tersebut selama 60 menit,
dalam waktu 60 menit didapat konversi silikat yang relative konstan.Tahap sebelumnya
adalah menghitung rasio larutan NaOH 5 N dengan penentuan rasio mol reaktan NaOH /
SiO2 : 3/5 ,dan hasil yang didapat adalah massa SiO 2 = 9.44 gram, mol SiO2 = 0.16 mol dan
mol NaOH = 0.48 mol, volume NaOH = 96 mL (100 mL)
Pengaruh rasio molar reaktan diteliti dengan cara memvariasikan rasio molar NaOH
dengan di abu sekam padi ,rasio reaktan diperkirakan akan mempengaruhi rasio SiO 2
terhadap Na2O diproduk yang merupakan salah satu parameter kualitas produk natrium silikat
sebagai builder. Didapatkan hasil reaksi tersebut sebagai berikut :
2 NaOH (l) + SiO2 (s)

Na2O .SiO2 (s) + H2O (l)

Setelah 60 menit matikan suhu dan pengadukan pada hot plate ,tungggu selama
kurang lebih 10 menit untuk suhu larutan dingin agar tekanan didalam erlenmayer tidak
tingggi karena tekanan berbanding lurus dengan suhu ,apabila tekanan didalam erlenmayer
tingggi maka akan terjadi ledakan atau lonjakan larutan NaOH bila tutupnya langsung dibuka
sebelum suhunya dingin.Setelah dirasakan suhu sudah cukup lebih dingin dari sebelumnya
barulah buka tutup erlenmayer tersebut kemudian saring larutan mengggunakan kertas saring
dan corong ,barulah didapat fitrat yang bebas dari pengotor dan sisa abu skam padi,tamping
fitratnya pada gelas kimia .
Setelah fitratnya didapat maka netralisasi kelebihan NaOH dengan larutan H 2SO4
sampai ada endapan silica untuk pengujian pH indicator universal yang ditetesi larutan
hingga berubah warna menjadi hijau toska dan menunjukan pada pH antara 6,5 7,5 .Reaksi
yang terjadi setelah penambahan H2SO4 sebagai berikut :
Na2O .SiO2 (s) + H2SO 4(l)
SiO 2 (l) + Na2 SO4 (s) + H2O (l) terbentuk endapan
berwarna merah muda pembentukan kristal Na2 SO4
Kemudian agar tidak banyak kadar air yang terkandung dalam padatan Natrium
Sulfat maka padatan disaring menggunakan bantuan vacuum dan dilakukan lagi pengeringan
dengan mengeringkannya kedalam oven selama 24 jam pada suhu 60 oC .Natrium Silika yang
telah di oven tersebut ditimbang pada timbangan analitik dengan hasil penimbangan adalah
4.89 gram,sedangkan massa silikat dalam sekam abu adalah 10 gram.Kemudian perhitungan
untuk mendapatkan perbandingan yield teoritis dan percobaan dengan rumus ,yield = massa
senyawa silikat kering : massa silikat dalam skam abu ,sehingga didapatkan hasil persen yield
percobaan adalah 51.8%.Hasil persen yield didapatkan 51,8% dikarenakan pada saat
percobaan larutan campuran sekam padi dan NaOH membeludak dan mengurangi volume
larutan campuran yang seharusnya didapat
Berdasarkan literature titik lebur untuk Na2O = 1119,98 C. ,SiO2= 1600-1725 C, dan
untuk
Na2SO4
adalah
884
C
(anhidrat)
32.38 C (dekahidrat) .
o

NAMA

: ASRI AMBARWATI

NIM

: 141424006
PEMBAHASAN

Pada praktikum pembuatan Natrium Silikat ini bahan baku yang digunakan ialah abu
sekam padi. Selama ini sekam padi yang merupakan limbah hasil pertanian dimanfaatkan
sebagai pengganti bahan bakar fosil seperti pada pembuatan bioetanol dan biobriket, selaitu
itu digunakan sebagai pakan ternak dan dibakar manjadi abu gosok bagi keperluan rumah
tangga. Namun ternyata, abu hasil pembakaran sekam padi juga memiliki kandungan silika
yang cukup tinggi yakni mencapai 87-97% sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
alternatif pembuatan natrium silikat yang lebih ekonomis jika dibandingkan dengan
penggunaan pasir silika yang pada proses pembuatan Natrium Silikat membutuhkan suhu
tinggi T=14000C.
Natrium silikat memiliki banyak kegunaan yakni sebagai bahan baku berbagai produk
seperti silica gel, silicate based binders, aditif semen khusus, koagulan pengolahan air limbah,
gasket dan aditif air pendingin kendaraan , katalis, tinta, substrat pertumbuhan alga,
komponen deterjen, dan sabun.
Pada praktikum reaktor yang digunakan adalah reaktor sederhana yaitu erlenmeyer.
NaOH 5 N sebanyak 100 mL dipanaskan dalam erlenmeyer. Setelah NaOH mendidih,

dimasukkan 10 gram abu sekam padi yang telah dihaluskan kedalam erlenmeyer dan
pengadukan pada hot plate di set maksimum. Kemudian labu di tutup dan pemanasan
dilakukan selama 60 menit, selama proses berlangsung larutan yang semula tak berwarna
menjadi berwarna hitam dan berbuih artinya abu sekam padi mulai larut, reaksi yang terjadi
sebagai berikut: 2NaOH(l) + nSiO2(s) Na2O.nSiO2(s) + H2O(l)
Kemudian larutan didinginkan. Sebaiknya saat mulai mendinginkan penutup erlenmeyer
tidak boleh langsung dibuka, sebab tekanan dalam erlenmeyer apabila tutup langsung dibuka
akan menyebabkan larutan menyembur. Pada praktium kali ini praktikan melakukan
kesalahan yaitu langsung membuka tutup erlenmeyer saat larutan baru saja akan didinginkan,
sehingga larutan dalam erlenmeyer menyembur, sehingga larutan yang dihasilkan berkurang.
Selanjutnya, larutan disaring menggunakan penyaring Buchner. Corong Buchner digunakan
untuk menyaring dengan dipasangkan pada labu penyaring dan pompa penghisap.
Keuntungan menyaring dengan corong ini adalah dapat menyaring dengan lebih cepat jika
dibandingkan dengan penyaringan menggunakan corong gelas. Residu yang merupakan
pengotor dibuangkan sedangkan filtrat yang mengandung Na2O.nSiO2 dan kelebihan NaOH
ditambahkan larutan H2SO4 50% hingga pH netral yang ditunjukkan dengan kertas lakmus
yang berubah menjadi tosca dan terbentuk endapan natrium silikat yang berwarna merah
muda. Pada proses ini terjadi persamaan berikut:
Na2O.nSiO2 + H2SO4 nSiO2 + Na2SO4 + H2O
Selanjutnya, endapan silika tersebut ditambahkan aquades T=600C untuk memisahkan
Na2SO4 kemudian dilakukan proses filtrasi dengan menggunakan corong Buchner. Residu
yang dihasilkan berwarna merah muda yang merupakan senyawa silika, kemudian dilakukan
pengeringan menggunakan oven selama 24 jam dengan suhu oven 600C dan natrium silikat
yang dihasilkan sebesar 4.89 gram. Yield yang diperoleh sebesar 51.8 %. Seharusnya produk
yang dihasilkan lebih banyak namun karena larutan menyembur maka yield yang dihasilkan
lebih sedikit dari yang seharusnya.

NAMA

: ASRI NURDIANA

NIM

: 141424007
PEMBAHASAN
Praktikum ini dilakukan pembuatan natrium silikat berbahan baku sekam padi.

Dilakukan analisis persamaan reaksi, fasa reaksi, jenis reaksi, dan kondisi operasi
pembentukan natrium silikat dengan bahan baku sekam padi, serta mampu merangkai
reaktor sederhana untuk pembuatan natrium silikat, serta mampu menghitung
konsentrasi, massa, mol, dan efisiensi proses pembentukan natrium silikat. Bahan baku
dugunakan sekam padi karena komposisi abu sekam padi di dominasi oleh silika yaitu
sekitar 94,4% SiO2.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu merangkai reaktor sederhana, terdiri dari
erlenmeyer dan pemanas (hot plate). Setelah reaktor terangkai sempurna, 100 ml NaOH
5 M dipanaskan dalam reaktor suhu di set pada 1000C. Setelah NaOH mendidih,
dimasukkan 10 gram abu sekam padi yang telah dihaluskan kedalam reaktor dan
dinyalakan motor pengaduk kemudian set pada 600 rpm. Digunakan magnetic stirer
berukuran cukup besar agar mengoptimumkan proses pengadukan. Pemanasan dilakukan
selama 1 jam sampai abu sekam padi terlalut. Selama proses berlangsung, larutan
berwarna hitam dan berbuih. Adapun reaksi yang terjadi sebagai berikut.

2NaOH(l) + nSiO2(s) Na2O.nSiO2(s) + H2O(l)


Setelah 60 menit, pemanas dimatikan dan didiamkan sampai dingin. Dilarang
membuka penutup reaktor dalam keadaan panas karena tekanan yang meningkat
menyebabkan larutan menyembur. Pada praktium kali ini terjadi kesalahan saat
membuka penutup reaktor dalam keadaan panas, sehingga larutan dalam rektor
tersembur. Akibatnya mengurangi banyaknya larutan yang dihasilkan. Selanjutnya,
larutan disaring menggunakan penyaring Buchner. Filtrat dilakukan proses netralisasi
kelebihan NaOH dengan larutan H2SO4 20% hingga terbentuk endapan silika dan
mempunyai pH 7. Asam sulfat yang ditambahkan, pada proses ini terjadi persamaan
berikut.
Na2O.nSiO2 + H2SO4 nSiO2 + Na2SO4 + H2O
Selanjutnya, endapan silika tersebut ditambahkan air panas untuk melarutkan
Na2SO4 kemudian dilakukan proses penyaringan dengan menggunakan pompa vakum.
Residu yang dihasilkan berupa gel berwarna merah muda yang merupakan senyawa
silika, kemudian dilakukan pengeringan menggunakan oven selama 1 hari dan natrium
silikat yang dihasilkan sebesar 4,89 gram. Yield yang diperoleh dari pembuatan Natrium
Silikat berbahan baku sekam padi 51,8 %. Berikut produk yang dihasilkan.
Dalam praktikum ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produk , yaitu:
1. Kondisi proses yang berupa: pengadukan, pemanasan, penyaringan dan pengeringan.
2. Kemurnian bahan baku mempengaruhi nilai yield yang dihasilkan karena bisa jadi
terdapat pengotor-pengotor lain dalam bahan tersebut sehingga memengaruhi % yield
produk yang diperoleh.
3. Kesalahan prosedur kerja yang menyebabkan produk berkurang.

Nama

: Dahliana Alami

NIM

: 141424008
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini , yaitu pembuatan natrum silikat berbahan baku dari sekam

padi. Pemanfaatan abu sekam padi menjadi natrium silikat pada penelitian ini digunakan
karena komposisi abu sekam padi didominasi oleh silica yaitu 94,4% SiO2, yang dilakukan
dengan mereaksikan silika dalam abu dengan larutan NaOH encer pada suhu tinggi.
2NaOH(l) + nSiO2(s) Na2O.nSiO2(s) + H2O(l)
Dengan menimbang sekam padi 10 gram,lalu dengan sedikit demi sedikit sekam padi
yang sudah di lembutkan di masukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100 mL NaOH 5 M
yang disimpan di atas hot plate. Kemudian sekam padi yang sudah dimasukkan, di tutup dan
diaduk menggunakan magnetik stirer pada suhu 100 selama 60 menit. Pemanasan
pada suhu tersebut dilakukan agar NaOH tidak terlalu mendidih, dan pada saat erlenmeyer

ditutup berguna untuk mencegah menguapnya larutan NaOH sehingga dapat mengekstrak
silika dengan baik.
Setelah di panaskan, erlenmeyer didinginkan terlebih dahulu, jika penutup erlenmeyer
langsung dibuka pada kondisi suhu tinggi maka akan terjadi percikan ledakan. Selanjutnya,
larutan disaring menggunakan penyaring Buchner. Filtrat dilakukan proses netralisasi
kelebihan NaOH dengan larutan H2SO4 sehingga terbentuk endapan silika dan mempunyai
pH 7,reaksi yang terjadi yaitu :
Na2O.nSiO2 + H2SO4 nSiO2 + Na2SO4 + H2O
Selanjutnya, endapan silika tersebut ditambahkan air panas dengan suhu 600C untuk
melarutkan Na2SO4 kemudian dilakukan proses penyaringan dengan menggunakan pompa
vakum. Residu yang dihasilkan berupa gel berwarna putih yang merupakan senyawa silika,
kemudian dilakukan pengeringan menggunakan oven selama 24 jam dan diperoleh
4.89 gram . Yield yang diperoleh dari pembuatan Natrium Silikat berbahan baku sekam

padi 51,8%. Ada beberapa faktor mempengaruhi produk yang diperoleh, yaitu saat
pemanasan, terjadi insiden ketika kelompok kami membuka penutup dalam keadaan masih
panas terjadi percikan ledakan, mengakibatkan larutan terbuang setengahnya. Ledakan ini
terjadi karena suhu yang masih panas, dan diberi tekanan dalam keadaan tertutup.

VIII. SIMPULAN

Pembuatan Natrium silikat pada percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan


silika dalam abu sekam padi dengan NaOH 5N pada T = 100C, Persamaan
reaksi pembentukan natrium silikat:
2NaOH (l) + n SiO2(s) Na2O.SiO2(s) + H2O (l)
NaOH berlebih kemudian akan di netralisasi dengan H 2SO4, sehingga
menghasilkan senyawa silikat melalui persamaan berikut :
Na2O.nSiO2 + H2SO4

nSiO2 + Na2SO4 + H2O

% Yield pembuatan natrium silikat yaitu 51.8%.

DAFTAR PUSTAKA

Lintang, Ninik dan Bambang Soeswanto. 2011. Pemanfaatan Limbah Abu Sekam Padi
Menjadi Natrium Silikat. Jurnal Fluida. Vol 7. No 1 hal 18-22.
Buchel, KH, Moretto, H dan Woditsch. 2000. Industrial Inorganic Chemistry. WileyVCH, Federal Republic of Germany.

Anda mungkin juga menyukai