Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Sterilisasi Secara Batch
1. Temperature Sterilisasi (T1) = 40oC
Jumlah mikroba yang hidup sebelum proses pemanasan adalah sebanyak:
No = 310
(XNo) = 85,9
Tabel 4.1. Jumlah mikroba yang hidup dan mikroba yang mati sebelum pemanasan
pada to = 0 detik
t (detik)
0

Jumlah sel

Jumlah sel

Jumlah sel

hidup (N0)

mati

total

310

51

361

(XH)

(XM)

(Xtot)

85,9

14,1

100

Tabel 4.2. Jumlah mikroba yang hidup dan mikroba yang mati setelah pemanasan
pada
T = 40 oC
Jumlah
No

t (detik)

Sel
Hidup

(XH)
(Nt)

Jumlah
Sel

Jumlah
(XM)

Mati

Sel

(Xtot)

In Nt/No

Total

300

305

86,9

46

13,1

351

100

0,012

600

165

83,3

33

16,3

198

100

-0,031

900

212

79,4

55

20,6

267

100

-0,079

1200

293

76,5

90

23,5

383

100

-0,077

1500

101

52,9

90

47,1

191

100

-0,485

12 | K i n e t i k a K e m a t i a n P a d a S t e r i l i s a s i B A T C H d a n
CONTINUE

Gambar 4.1. Grafik kinematika kematian mikroba (secara batch) pada pemanasan
T = 40 oC (ln Nt/No vs t)
2. Temperature Sterilisasi (T2) = 50oC
Jumlah mikroba yang hidup sebelum proses pemanasan adalah sebanyak:
No = 310
(XNo) = 85,9
Tabel 4.3. Jumlah mikroba yang hidup dan mikroba yang mati setelah pemanasan
pada
T = 50 oC
Jumlah
No

t (detik)

Sel
Hidup

(XH)
(Nt)

Jumlah
Sel

Jumlah
(XM)

Mati

Sel

(Xtot)

In Nt/No

Total

300

214

73,8

76

26,2

290

100

-0,152

600

148

80,9

35

19,1

183

100

-0,060

900

189

67,5

91

32,5

280

100

-0,241

4
5

1200
1500

126
71

61,5
46,4

79
82

38,5
53,6

205
153

100
100

-0,335
-0,616

13 | K i n e t i k a K e m a t i a n P a d a S t e r i l i s a s i B A T C H d a n
CONTINUE

Gambar 4.2. Grafik kinematika kematian mikroba (secara batch) pada pemanasan
T = 50 oC (ln Nt/No vs t)
3. Temperature Sterilisasi (T3) = 60oC
Jumlah mikroba yang hidup sebelum proses pemanasan adalah sebanyak:
No = 310
(XNo) = 85,9
Tabel 4.4. Jumlah mikroba yang hidup dan mikroba yang mati setelah pemanasan
pada
T = 60 oC
Jumlah
No

t (detik)

Sel
Hidup

(XH)
(Nt)

Jumlah
Sel

Jumlah
(XM)

Mati

Sel

(Xtot)

In Nt/No

Total

300

266

79,2

70

20,8

336

100

-0,082

600

203

75,5

66

24,5

269

100

-0,130

900

132

66,3

67

33,7

199

100

-0,259

4
5

1200
1500

116
91

50,0
39,6

116
139

50,0
60,4

232
230

100
100

-0,541
-0,775

14 | K i n e t i k a K e m a t i a n P a d a S t e r i l i s a s i B A T C H d a n
CONTINUE

Gambar 4.3. Grafik kinematika kematian mikroba (secara batch) pada pemanasan
T = 60 oC (ln Nt/No vs t)
Dari ketiga grafik di atas dapat disimpulkan menjadi:

Gambar 4.4 Grafik ln Nt/No vs waktu proses batch pada suhu 40 oC, 50 OC dan 60 OC

Dari persamaan grafik, didapatkan nilai Kd sebesar :


15 | K i n e t i k a K e m a t i a n P a d a S t e r i l i s a s i B A T C H d a n
CONTINUE

Tabel 4.5. Nilai Kd dan ln Kd dari setiap variasi suhu


T (oC)
40
50
60

T (K)
313
323
333

1/T (1/K)

Kd

ln Kd

0,00319
0,00310
0,00300

0,0003
0,0004
0,0006

-8,112
-7,824
-7,419

Gambar 4.5. Grafik 1/T Terhadap ln kd


Nilai konstanta laju kematian mikroba, kd, bergantung pada temperatur, mengikuti
persamaan Arhenius:
ln kd = ln kd0 -

Dari persamaan grafik di atas, nilai Ed yang didapatkan adalah:


3655,6

(R = 8,314 J/mol K)

= 30392,6584 J/mol
Sedangkan destruction value (D) yang didapatkan adalah :
D=

16 | K i n e t i k a K e m a t i a n P a d a S t e r i l i s a s i B A T C H d a n
CONTINUE

Tabel 4.6. Nilai D dari setiap variasi suhu


Temperatur
(0C)
40
50
60
4.1.2

Destruction

Kd
0,0003
0,0004
0,0006

Value
7675,284
5756,463
3837,642

Sterilisasi Secara Continuous

Volume coil : 26,84 cm3


1. Kalibrasi Laju Alir
Tabel 4.7. Kalibrasi Laju Alir
No

% Skala

Volume (mL)

Waktu (detik)

Laju Alir

Waktu
Tinggal

122
39
21
15
13
75
63
53
31

(mL/s)
Q=V/t
0,041
0,128
0,238
0,333
0,385
0,400
0,476
0,566
0,968

Pompa
1
2
3
4
5
6
7
8
9

10
20
30
40
50
60
70
80
90

5
5
5
5
5
30
30
30
30

658,54
210,94
113,45
81,08
70,13
67,50
57,44
47,70
27,92

2. Temperature Sterilisasi (T1) = 40oC

Jumlah mikroba yang hidup sebelum proses pemanasan adalah sebanyak:


No = 265
(XNo) = 89,2
Tabel 4.8. Jumlah mikroba yang hidup dan mikroba yang mati sebelum pemanasan
pada to = 0 detik
t (detik)
0

Jumlah sel

Jumlah sel

Jumlah sel

hidup (N0)

mati

total

265

32

297

(XH)

(XM)

(Xtot)

89,2

10,8

100

17 | K i n e t i k a K e m a t i a n P a d a S t e r i l i s a s i B A T C H d a n
CONTINUE

Tabel 4.9. Jumlah mikroba yang hidup dan mikroba yang mati setelah pemanasan
pada T = 40 oC
No

%
Skala
Pompa

Waktu
Tinggal

1
2
3
4
5

20
30
50
70
90

210,94
113,45
70,13
57,44
27,92

Jumlah Jumlah Jumlah


Sel
Sel
Sel
Hidup
Mati
Total
123
119
124
90
103

90
77
82
50
49

213
196
206
140
152

(XH)
(Nt)

(XM)

Ln
(Xt
(Nt/No)
ot)

57,746
60,714
60,194
64,286
67,763

42,254
39,286
39,806
35,714
32,237

100
100
100
100
100

Gambar

-0,435
-0,385
-0,393
-0,328
-0,275

4.6.
Grafik

kinematika kematian mikroba (secara continuous) pada pemanasan


T = 40 oC (ln Nt/No vs waktu tinggal)
Tabel 4.10. Jumlah mikroba yang hidup dan mikroba yang mati setelah pemanasan
pada T = 50 oC
%
No

Skala

1
2
3
4
5

Pompa
20
30
50
70
90

Waktu
Tinggal
210,94
113,45
70,13
57,44
27,92

Jumlah
Sel
Hidup
136
183
265
290
210

Jumlah

Jumlah

(XH)

Sel Mati

Sel Total

(Nt)

166
94
121
210
83

302
277
386
500
293

45,033
66,065
68,653
58,000
71,672

(XM)

(Xtot)

Ln
(Nt/No)

54,967
33,935
31,347
42,000
28,328

100
100
100
100
100

18 | K i n e t i k a K e m a t i a n P a d a S t e r i l i s a s i B A T C H d a n
CONTINUE

-0,683
-0,300
-0,262
-0,430
-0,219

Gambar 4.7. Grafik kinematika kematian mikroba (secara continuous) pada


pemanasan
T = 50 oC (ln Nt/No vs waktu tinggal)

Tabel 4.11. Jumlah mikroba yang hidup dan mikroba yang mati setelah pemanasan
pada T = 60 oC
%
No

Skala

1
2
3
4
5

Pompa
20
30
50
70
90

Waktu
Tinggal
210,94
113,45
70,13
57,44
27,92

Jumlah
Sel
Hidup
120
82
98
120
127

Jumlah

Jumlah

(XH)

Sel Mati

Sel Total

(Nt)

110
76
79
84
72

230
158
177
204
199

52,174
51,899
55,367
58,824
63,819

(XM)

(Xtot)

Ln
(Nt/No)

47,826
48,101
44,633
41,176
36,181

100
100
100
100
100

19 | K i n e t i k a K e m a t i a n P a d a S t e r i l i s a s i B A T C H d a n
CONTINUE

-0,536
-0,542
-0,477
-0,416
-0,335

Gambar 4.8. Grafik kinematika kematian mikroba (secara continuous) pada


pemanasan
T = 50 oC (ln Nt/No vs waktu tinggal)
Dari ketiga grafik di atas dapat disimpulkan menjadi:

20 | K i n e t i k a K e m a t i a n P a d a S t e r i l i s a s i B A T C H d a n
CONTINUE

Gambar 4.9. Grafik ln Nt/No vs waktu proses continuous pada suhu 40 oC, 50 OC dan 60 OC
Dari persamaan grafik, didapatkan nilai Kd sebesar :
Tabel 4.12. Nilai Kd dan ln Kd dari setiap variasi suhu
T (oC)

T (K)

40
50
60

313
323
333

1/T (1/K)

Kd

ln Kd

0,00319
0,00300
0,00310

0,0007
0,0022
0,001

-7,264
-6,119
-6,908

Gambar 4.5. Grafik 1/T Terhadap ln kd


Nilai konstanta laju kematian mikroba, kd, bergantung pada temperatur, mengikuti
persamaan Arhenius:
ln kd = ln kd0 Dari persamaan grafik di atas, nilai Ed yang didapatkan adalah:
6060,7

(R = 8,314 J/mol K)

= 50388,6598 J/mol
Sedangkan destruction value (D) yang didapatkan adalah :
D=
21 | K i n e t i k a K e m a t i a n P a d a S t e r i l i s a s i B A T C H d a n
CONTINUE

Tabel 4.6. Nilai D dari setiap variasi suhu


Temperatur
(0C)
40
50
60
4.2

Destruction

Kd

Value
3289,4
1046,6
2302,6

0,0007
0,0022
0,001

Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan percobaan mengenai kinetika kematian dan teknik sterilisasi
media secara batch dan continuous. Sterilisasi merupakan usaha penghilangan semua jenis
mikroorganisme yang terdapat pada bahan/produk yang dikehendaki. Proses sterilisasi pada
praktikum ini menggunakan proses fisik yaitu dengan metode pemansan. Sedangkan teknik
sterilisasi yang digunakan pada praktikum ini adalah teknik sterilisasi secara batch dan
continuous
Pada teknik sterilisasi secara batch prosesnya relatif lebih sederhana dan proses
pemanasan serta pendinginan dapat dilakukan pada satu periode waktu yang sama. Selain itu
keuntungan proses ini adalah resiko bahan terkontaminasi sangat kecil.
Pada teknik sterilisasi secara batch, dihitung jumlah sel yang hidup dan jumlah sel yang
mati setelah mengalami proses pemanasan dan pendinginan. Namun sebelumnya, mikroba
dihitung pada kondisi to (kondisi dimana mikroba belum dipanaskan dan didinginkan). Sampel
mikroba (sel ragi) dipanaskan pada temperatur yang bervariasi yaitu : 40 oC, 50oC dan 60oC.
Setelah proses pemanasan dan pendinginan, jumlah sel ragi dihitung dengan menggunakan
mikroskop dan sebelumnya ditetesi methylen blue sebagai indikator sel yang hidup dan sel
yang mati. Sel ragi yang hidup berwarna bening dan tidak berubah menjadi warna biru,
sedangkan sel ragi yang mati dinding selnya rusak sehingga dapat menyerap warna dari
methylen blue sehingga sel berubah menjadi warna biru.

Berdasarkan data jumlah sel hidup sebelum pemanasan (No) dan jumlah sel hidup
setelah pemanasan (Nt) dapat dibuat grafik ln

terhadap waktu pemanasan. Sehingga

nilai konstanta laju kematian (Kd) diperoleh dari gradien . Nilai Kd yang diperoleh
untuk berbagai variasi suhu diantaranya sebagai berikut :
Temperatur (0C)

Kd

22 | K i n e t i k a K e m a t i a n P a d a S t e r i l i s a s i B A T C H d a n
CONTINUE

40
50
60

0,0003
0,0004
0,0006

Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa semakin besar temperatur


pemanasan, maka konstanta laju kematian semakin besar. Kemudian, dari perhitungan
tersebut, dibuat Kurva ln 1/T terhadap ln Kd, sehingga dapat dihitung nilai Ed. Nilai
Ed yang diperoleh sebesar 30392,6584 J/mol. Sehingga dapat ditentukan nilai
destruction value (D) pada temperatur yang berbeda adalah:
Temperatur
(0C)
40
50
60

Destruction Value (D)


7675,284
5756,463
3837,642

23 | K i n e t i k a K e m a t i a n P a d a S t e r i l i s a s i B A T C H d a n
CONTINUE

Anda mungkin juga menyukai