PENDAHULUAN
BAB II
Laporan Praktikum Pilot Plant Boiler| 1
DASAR TEORI
2.1 Boiler
Boiler adalah sebuah vessel tertutup yang digunakan untuk merubah air menjadi
uap bertekanan dengan cara
Vessel
menjadi
energi
panas.
Panas
terbuka
yang
furnace boiler,
ini dipindahkan ke
air seefisien mungkin oleh boiler. Dengan demikian, fungsi utama boiler adalah untuk
menghasilkan uap di atas tekanan atmosfer
melalui
penyerapan
panas
yang dihasilkan
berdasarkan daerah
yang
dibedakan menjadi :
1) Boiler pipa api (Fire Tube Boiler)
Pada boiler pipa api, fluida yang mengalir dalam
pipa adalah gas nyala (hasil pembakaran),
yang
= atau sekitar 250 psi). Pada boiler jenis ini nyala api
Tube Boiler)
Konveksi
Perpindahan panas secara konveksi adalah perpindahan panas yang dilakukan oleh
suatu molekul molekul fluida. Molekul molekul fluida tersebut mengandung sejumlah
panas. Pada saat molekul tersebut bersentuhan dengan dinding atau pipa ketel maka
panas
tersebut
sedangkan
sebagian
akan
mengalir
ke
Konduksi
Perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan panas dari suatu bagian
benda padat ke bagian lain dari benda padat yang sama atau dari benda padat yang
satu ke benda padat yang lain karena terjadinya fisik tanpa terjadinya perpindahan
panas molekul - molekul dari benda padat itu sendiri. ( Djokosetyardjo, 1999; Dewata, 2011)
2.4 Pemanasan Bahan Bakar
Proses pembakaran dalam boiler dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir energi.
Diagram ini menggambarkan secara grafis tentang bagaimana energi masuk dari bahan bakar
diubah menjadi aliran energi dengan berbagai kegunaan dan menjadi aliran kehilangan panas dan
energi. Panah tebal menunjukan jumlah energi yang dikandung dalam aliran masing-masing.
Dibawah ini digambarkan tentang diagram neraca energi untuk sebuah boiler dimulai dari
masuknya bahan bakar sampai dengan keluarnya uap (steam).
dimana :
= efisiensi boiler
hR
hf
GCV = jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar (kkal/kg bahan bakar)
BAB III
PERCOBAAN
1) air
2) bahan bakar boiler (gas LPG)
3.2 Prosedur Kerja
seperangkat alat sistem boiler disiapkan dengan dinyalakan sesuai SOP (Standar Operasi
Peralatan) yang tersedia
Setelah steady state, diamati dan dicatat tekanan gas, tekanan steam dan data lain yang
tersedia pada tabel pengamatan setiap 15 menit selama 90 menit.
Setelah pengamatan selesai, seperangkat alat sistem boiler dimatikan sesuai SOP (Standar
Operasi Peralatan) yang tersedia.
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Tekanan Steam
Tekanan Gas
Tekanan Gas
o
1
2
3
4
5
6
Menyala (menit)
56
105
5
8
4.15
Rata Rata
(kg/cm)
4.8
3
5.8
5.7
4.5
4.76
Masuk (bar)
2.2
1.2
1
1
1
1.28
Keluar (mbar)
120
100
120
125
130
119
Ketinggian air
(cm)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
50
47.5
45.5
39.5
34.5
32.5
30.5
28.5
24.5
22.5
20.5
19
15.5
Total Volume
Lamanya
Pompa Menyala Keterangan
(detik)
0
20
28
20
33
Diameter
18
19
Tanki : 100
18
cm
20
18
18
18
25
270825 cm
Berat Awal
(kg)
74.2
72.9
73.6
Berat Akhir
(kg)
64.2
63.05
63.2
Asumsi : Air feed boiler semuanya teruapkan menjadi steam maka massa steam sama
dengan massa air umpan boiler.
Diketahui :
air
Cpair
Psteam rata-rata
V
Massa air
Massa air
Massa air
Qditerima
Qditerima
Qditerima
Qditerima
= 1000 kg/m3
= 4.1855 (kJ/kg K)
= 2257 kJ/kg
= 4.76 kg/cm2 = 4.67 barT = 148.7 oC = 421.7 K
= 270825 cm3 = 0.270825 m3
= Volume total air
= 0.270825 m3 1000 kg/m3
= 270.825 kg
= m [(Cp T) + ]
= 270.825 kg [(4.2 kJ/kg.K (421.7-273)K) + 2257 kJ/kg]
= 270.825 kg [(4.2 kJ/kg.K 148.7 K) + 2257 kJ/kg]
= 780393.0705 kJ
780393.5 kJ
100
15103832.5 kJ
boiler =51.67
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan pada kinerja boiler. Boiler merupakan alat
yang digunakan untuk menghasilkan steam, yang kemudian steam tersebut digunakan sebaai
sumber panas bagi peralatan lain di laboratorium Pilot Plant Teknik Kimia Bawah. Boiler yang
ada di laboratorium bertipe Gaseous Boiler karena menggunakan gas LPG sebagai bahan bakar
dan bertipe pemanas didalam tube berstage 2. Tipe ini merupakan keluaran baru sehingga
pengoperasiannya dilakukan secara otomatis. Ketika ada tekanan air, volume air, atau apabila
tekanan gas LPG kurang maka alarm akan berbunyi dan kerja boiler akan otomatis terhenti. Dan
jika tekanan maksimum telah tercapai maka boiler akan berhenti dan ketika tekanan turun maka
stage pemanas akan menyala tetapi hanya 1.
Hal yang diamati adalah tekanan gas masuk, tekanan gas keluar dan tekanan steam.
Konsumsi bahan bakar gas LPG yang digunakan pada praktikum sebesar 30.25 kg, sedangkan
effisiensi boiler (rmerupakan nilai yang menunjukkan kemampuan boiler dalam mengubah air
menjadi uap dengan menggunakan kalor hasil pembakaran) sebesar 51.67 % [disadari bahwa
apabila di industri penurunan efisiensi sebesar 1 % pada boiler yang berkapasitas ratusan megawatt dan bekerja secara kontinyu, akan menyebabkan pemborosan biaya operasional (Rahmat)].
Hal - hal yang mempengaruhi efisiensi boiler diantaranya karena :
a. Kehilangan panas karena kadar air untuk pembakaran hidrogen dalam bahan bakar. Unsur
hidrogen yang ada didalam bahan bakar menyebabkan terjadinya uap air (H 2O) pada
proses pembakaran. Akibatnya kalor yang timbul akibat pembakaran bahan bakar di
boiler sebagian diserap oleh uap air ini, sehingga mengurangi kalor yang digunakan oleh
boiler untuk menguapkan air umpan (Feed Water). Hal ini menimbulkan kerugian yang
berdampak terhadap penurunan efisiensi boiler, dan disebut sebagai kehilangan panas
karena kadar air untuk pembakaran hidrogen dalam bahan bakar. (Dewata, 2011)
b. Udara pembakaran yang diambil dari udara bebas, selalu mengandung uap air. Uap air ini
tidak bereaksi selama proses pembakaran, tetapi hanya akan bercampur dengan gas gas
asap hasil pembakaran. Uap air ini akan menyerap sebagian kalor yang dihasilkan oleh
pembakaran dalam boiler, sehingga mengurangi kalor yang digunakan oleh boiler untuk
menguapkan air umpan (Feed Water). Kerugian inilah yang disebut sebagai kehilangan
panas karena kandungan air didalam udara pembakaran. (Dewata, 2011)
c. Faktor burner, fungsi burner adalah untuk mencampur bahan bakar dan udara dengan
proporsi yang sesuai untuk menjaga terjadinya penyalaan api dan untuk menjaga kondisi
pembakaran. Burner yang tidak disetel dengan baik akan mengakibatkan pencampuran
udara dan bahan bakar tidak sesuai dan pada setiap laju pembebanan akan meningkatkan
kebutuhan udara dan pemborosan bahan bakar sehingga efisiensi boiler turun. (Asmudi)
d. Fouling, adanya deposit atau kerak pada permukaan perpindahan panas dapat
mengakibatkan tidak efisiennya hasil pembakaran sehingga mengakibatkan temperatur
gas buang akan tinggi.
e. Proses blowdown, air yang dikeluarkan dalam keadaan temperatur tinggi maka hal ini
merupakan pembang panas yang mengakibatkan penurunan efisiensi.
BAB VI
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Asmudi. Tanpa tahun. Analisa Unjuk Kerja Boiler Terhadap Penurunan Daya Pada PLTU PT.
Indonesia Power UBP Perak. Surabaya: Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi
Kelautan
ITS.
Diambil
dari:
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-9765-
Diambil
dari:
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16572-
Vol.
06
No.
2.
Diambil
http://pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/T4_Operasi_boiler___Agus_Sugiharto.pdf
dari:
(22
Oktober 2016)
Wiharja dan Joko Prayitno Susanto. 2008. Peningkatan Efisiensi Pembakaran Pada Boiler
Melalui Penerapan Produksi Bersih Kasus : Boiler Fluidized Bed Combustion Di Pabrik
Tektil. Jakarta: Jurnal Teknik Lingkungan Edisi Khusus Hal. 40-47, Juli 2008. Diambil
dari: http://www.kelair.bppt.go.id/Jtl/2008/khusus/07boiler.pdf (22 Oktober 2016)