PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
operasi suatu proses. Sarana atau unit penunjang memiliki maksud adalah
kegiatan pabrik, udara tekan, dan lain sebagainya. Unit utilitas penting
dalam suatu industri, seperti pada pabrik pupuk yang memerlukan air,
sehinga baik sebagai pelarut maupun keperluan pabrik lainnya. Selain itu,
berbahan bakar.
Untuk itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai unit-unit utilitas
1
B. Tujuan
Kalimantan Timur.
2
BAB II
PEMBAHASAN
unit amonia dan unit urea. Oleh karena itu, unit utilitas menyediakan
laut (sea water), air pendingin (sweet cooling water), air tawar (desalinated
power.
2. Unit klorinasi
3. Sistem cooling water (sweet cooling water and sea cooling water)
4. Sistem Desalinasi
5. Sistem demineralisasi
7. Sistem steam
3
9. Sistem nitrogen generation
Unit ini berfungsi untuk menyalurkan air laut untuk bahan baku unit
dasar laut pada kedalaman 10 meter dari rata-rata level air laut (mean sea
intake basin yang diletakkan di tepi laut. Dengan demikian, akan diperoleh
kualitas sea water yang lebih baik karena minyak dan debu urea tidak akan
Sea water ditempatkan ke unit desalinasi dengan laju alir sebesar 930
m3/jam, unit klorinasi sebesar 51 m3/jam, dan sebagai make up sea water
1. 1x100% sea water intake head dengan kapasitas 3.800 m3/jam. Sea
water intake head berfungsi untuk menarik air laut yang telah bersih
secara terus menerus ke sea water intake basin. Sea water intake
dari air laut ke sea water intake basin. Larutan klorin (NaClO) dari
4
pabrik eksisting diinjeksikan ke sea water intake head dan sea water
3. 1x40” pipa sea water intake. Saluran utama sea water intake terdiri
inlet sea water intake basin. Air laut mengalir dari sea water intake
berhubungan.
4. Sea water intake basin didesaian dengan kapasitas air laut 3.800
dan dilapisi dengan coating khusus yang cocok untuk air laut
5
menyaring kotoran kecil melayang yang lolos, serta organisme laut
C. Unit Klorinasi
Satu unit klorinasi dibangun dekat dengan cooling water basin. Unit
konsentrasi klorin dalam sirkulasi air laut sebesar 0,4 ppm di sea water
6
NaClO melalui proses elektrolisa air laut, reaksi elektrokimia yang terjadi
3. Reaksi sekunder
condenser, dan filter. Larutan NaClO yang dihasilkan oleh unit klorinasi
sea water intake berasal dari unit klorinasi pabrik 4 dan POPKA. Dengan
adanya injeksi klorin, maka sistem air laut di pabrik akan terlindungi dari
7
D. Sea dan Sweet Cooling Water System
proses maupun utilitas. Cooling water system terdiri dari 2 sistem yaitu sea
cooling water dan sweet cooling water. Sweet cooling water bersifat panas
cooling water yang panas. Sea cooling water juga dipergunakan di surface
Air laut yang berasal dari intake basin dikirim ke cooling basin
flow untuk menjaga agar flow make up tetap konstan. Cooling tower
8
kontinu, sedangkan shock dosing bromine dilakukan dengan
yang mendekati suhu air laut pada saat itu. Sedangkan pada pabrik
dalam keadaan suhu sedikit di atas suhu air laut. Sistem sirkulasi ini
tetap terjada.
alat penukar panas di unit utilitas, unit amonia, dan unit urea. Sweet
pendingin.
9
Sama seperti air laut, sweet cooling water juga diinjeksikan
water cooling.
paling atas dari sea water cooling tower yang berfungsi untuk
10
atas masing-masing cooling cell. Aliran balik air panas yang
penukar panas.
11
2) Dispersant injection system disediakan sebagai scale
12
2) Nitrite Injection System
ppm.
lain desain dan ukuran yang lebih kecil, berat yang ringan,
13
E. Sistem Desalinasi
yang terdiri dari seksi pre-treatment dan 2 main pass RO yang dinamakan
sea water reverse osmosis (SWRO) dan brackish water reverse osmosis
(BWRO).
Pabrik 5. Sumber bahan baku unit desalinasi adalah air laut yang berasal
dari sea water intake basin. Unit desalinasi mempunyai kapasitas produksi
2x150 m3/jam air tawar (BWRO product) dan 60m3 dari total produk SWRO
mempunyai kualitas TDS<1000 ppm untuk produk SWRO dan TDS<10 ppm
Secara garis besar, proses yang terjadi di dalam unit desalinasi adalah
sebaga berikut :
14
Berikut merupakan penjelasan beberapa sub unit dalam unit
desalinasi :
1. Pre-treatment
Pada saat operasi normal, air laut dari unit sea water intake
b. Automatic Strainer
Air laut dari unit sea water intake pertama kali akan
Biota laut seperti ikan, kerang, dan partikel besar yang ada di
15
laut dari automatic strainer. UF system terdiri dari 4 train,
treatment.
16
berfungsi untuk mengalirkan air dari UF permeate tank ke
sistem SWRO.
SWRO.
SWRO.
e. SWRO Membrane
17
module SWRO yang disusun secara paralel. Masing-masing
selanjutnya.
filtrate.
18
a. BWRO Feed Pump
b. BWRO Membrane
dilakukan tiap 3-6 bulan sekali, tergantung pada kualitas umpan air
outfall.
19
a. CIP untuk UF
sebelum cleaning.
b. CIP untuk RO
20
waku 1-3 jam dan mungkin membutuhkan waktu tambahan
berada di kisaran 7.
mengakibatkan kerusakan.
21
F. Sistem Demineralisasi
1. Proses Demineralisasi
unit amonia, unit urea, kondensat steam turbin, dan air desalinasi
dengan 1 unit dalam keadaan stand by. Unit ini memiliki acid storage
22
Max
Urea ppmwt - - - -
1
TDS ppmwt 0,5 0,5 4 4 4
Total Iron ppmwt 0,35 0,35 0,3 0,3 0,3
Bikarbonat ppmwt - - - - -
Karbonat ppmwt Max 10 - 0,1 0,1 0,1
Sedangkan untuk produk demin memiliki spesifikasi sebagai berikut
Product Requirement
Spesifikasi
Kualitas Satuan
Konduktivitas (pada
Max 0,02 u/cm
25ºC)
Total Tembaga (Cu) Max 0,003 ppm
Total Besi (Fe) Max 0,02 ppm
Silika (SiO2) Max 0,02 ppm
Na + K Max 0,01 ppm
Cr Max 0,02 Ppm
a. Proses Kondensat Treatment
23
b. Kondensat Steam/Turbine
2. Mikrofiltrasi
24
menunjukkan perbedaan tekanan inlet dan outlet mikrofiltrasi.
tekanan outlet akan turun. Ketika pressure drop naik 0,5 kg/cm2,
backwash.
mixed bed polisher, yang berisi resin kation dan anion menggunakan
tersebut dengan ion hidrogen yang ada resin cation exchange. Resin
4. Regenerasi
Air demin (produk dari mixed bed polisher) ditampung dan juga
25
5. Netralisasi
ke outfall.
generator 1 (STG-1) berkapasitas 37.000 kVA (30 MW), 11 kV, dan 50 Hz.
Pupuk Kaltim. Perlu diketahui bahwa trafo juga difasilitasi dengan neutral
ground resistant.
1. STG-1
26
2. STG-2
(OLTC).
H. Steam System
suhu 480ºC.
3. Pabrik urea yaitu steam SL. Kegunaan utama steam SH adalah untuk
sweet water circulation pump, turbin dari sea water circulation pump,
27
compressor dan refrigerant compressor. Sedangkan kelebihan steam
proses air compressor, BWF pump feed gas compressor serta sebagai
media pemanas untuk alat penukar panas. Di unit urea pada Pabrik 5,
demineralisasi.
Udara sebagai bahan baku utama untuk proses di unit instrument air
dan plant air berasal dari proses air compressor. Emergency air compressor
akan running untuk menyuplai kebutuhan udara di unit instrument air dan
plant air. hal ini terjadi ketika air compressor di unit amonia shutdown
proses air compressor dan sebagai back up yang juga dilengkapi dengan
28
portable air compressor yang termasuk dalam satu paket N2 generator.
Dalam kondisi proses air compressor shut down secara mendadak, maka
portable air compressor akan secara otomatis running oleh interlock untuk
Pada unit instrument air terdapat sebuah air receiver yang berfungsi
pengguna ketika sistem air compressor dalam kondisi upset. Air receiver ini
menit dari kapasitas desain unit instrument air. Dari air receiver ini, udara
untuk mencapai spesifikasi dew pount sesuai syarat. Udara kering dryer
partikel yang lolos dan desiccant lembut yang terbawa oleh udara kering.
29
begitu juga dengan plant air disuplai ke pengguna dengan tekanan 8
didesain untuk mengambil nitrogen dari udara atau plant air dengan
menggunakan PSA.
tekanan yang mengakibatkan gas buang yang kaya dengan oksigen terlepas
menuju vent.
compressor dan biasanya dilengkapi dengan water drains dan air receiver.
udara untuk bermacam-macam permintaan PSA, selain itu juga air receiver
sebagai bagian dari instalasi juga akan menghilangkan air kondensat yang
terkumpul. Unit ini juga dilengkapi dengan switch valve direct feed air,
30
produk gas, dan gas buang ke dan dari adsorber bed. Unit PSA
menghasilkan 2 aliran gas keluar aliran produk gas nitrogen secara kontinu
gas secara tetap oleh pengguna sepanjang siklus PSA. Elemen utama dari
unit PSA terdiri dari valve skid assembly, adsorber, buffer vessel, blow off
campuran urea dan formaldehid (25% urea dan 60% formaldehid) yang
berguna untuk coating urea granul. Coating urea berguna untuk mencegah
menempelnya butiran urea yang satu dengan yang lain akibat sifat urea
di unit ini :
kg/cm2.
31
dipompa dengan pompa ke methanol evaporator. Fungsi methanol
reaksi (gas metanol dan gas proses dari recirculation blower) memiliki
mol, dimetil eter 0,05% mol, formaldehid 0,01% mol, asam formiat 14
ppm, nitrogen 73,9% mol, dan air 6,31% mol. Gas proses dikirim ke
menjadi 202ºC.
Ini juga terbentuk sejumlah kecil dimetil eter dan asam formiat.
32
panas dari tube katalis ke panas thermal oil yang mempunyai boiling
a. Formaldehid : 8,32% wt
b. Metanol : 0,14% wt
c. Oksigen : 6,43% wt
d. Argon : 1,25% wt
i. Nitrogen : 72,8% wt
j. Air : 9,56% wt
formaldehid absorber.
33
cara mensirkulasikan thermal oil menggunakan oil circulation pump.
evaporator menerima panas dan disirkulasi thermal oil dan juga dari
steam tekanan rendah (SL), ini memastikan suplai panas dan juga
4. Penyerapan Formaldehid
menuju absorber di bagian bawah gas sisa (gas yang tidak terserap)
1) Metanol : 0,11% wt
2) Air : 4,66% wt
3) Oksigen : 7,47% wt
4) Nitrogen : 84,56% wt
34
5) Argon : 1,45% wt
8) Formaldehid : 0,02% wt
5. Desain Absorber
a. Formaldehyde reactor.
sensibel dan panas laten reaksi gas dan juga panas dari larutan
urea.
35
oleh product circulation pump. Sebagian dari produk UFC
1) Formaldehid : 60,1% wt
2) Urea : 25% wt
3) Air : 14% wt
5) Metanol : 0,19% wt
8) Oksigen : 1 ppm
36
c. Bagian Tray
current dengan :
paling atas.
37
Spesifikasi produk yang terbentuk oleh penyerapan
harus dimonitor tidak hanya dalam sirkulasi, tetapi juga pada masing-
akan mendominasi. Di bagian kolom tray, jika urea berlebih, reaksi VII
metilurea (reaksi X)
38
Di bawah ini, kondisi agak asam, complex transparent resin
akan terbentuk, tetapi di dalam kondisi asam kuat, produk yang tidak
canizzaro:
ditambahkan.
1:4. Pada rasio ini tidak ada risiko kecenderungan keruh, juga tidak
produk. Di bagian atas dari tray rasio molar urea formaldehid diatas
1:4. Oleh karena waktu tinggal untuk formaldehid dalam bagian ini
39
9. Produk Off Spec
HCHO, dan CH3O terbakar dengan O2 yang ada dalam tail gas dan
memproduksi steam.
separator, cairan thermal oil dipanaskan oleh vapor thermal oil dari
reaktor.
40
Dengan mengontrol tekanan thermal oil, secara otomatis
dengan cara mengatur control valve thermal oil di inlet waste heat
pressure dari waste heat boiler. Boiler feed water dari dearator
41
L. Unit Penanganan Limbah
1. Limbah Cair
a. Unit utilitas yang berupa air yang tidak terkontaminasi dan yang
terkontaminasi.
buangan dari penampungan asam dan basa serta dari buangan unit
42
Air dari tangki air amonia setelah mengalami pemindahan
desropsi tahap kedua. Aliran gas membawa NH3 dan CO2 yang
Air yang telah dibebaskan dari zat terlarut (dari desorpsi kedua)
ppm amonia.
43
2. Limbah Gas
Berupa gas NH3 dan CO2 yang dihasilkan dari proses kondensasi
pencemaran lingkungan.
3. Limbah Padat
44
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
45
DAFTAR PUSTAKA
Sidi, Kadek Aditya Palaguna dan Brendayani, 2016, Laporan Kerja Praktik
Departemen Operasi Pabrik 5 PT Pupuk Kalimantan Timur, Surabaya, Prodi
Teknik Kimia Fakulta Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jawa Timur.
Supriyadi, Joko dan Supriyandi, 2012, Laporan Kerja Praktik Departemen Operasi
Kaltim 2 PT Pupuk Kaltim, Semarang, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.
46