Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN HASIL GELAR PRODUK

MATA KULIAH PENGEMBANGAN PRODUK BARU

SEDAN (Selai Lembar Berantioksidan); INOVASI SELAI LEMBAR


FUNGSIONAL BERBAHAN DASAR KULIT DAN BUAH NAGA
MERAH (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI UPAYA
PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN
KABUPATEN JEMBER

Disusun oleh:
Insiatul Hasanah
(111710101009)
Dewi Sekar Bumi

(111710101043)

Dani Setiawan

(111710101081)

Nur Aisyah

(111710101065)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini semakin banyak masyarakat mengkonsumsi produk yang
bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat tidak akan terbebas dari senyawa radikal bebas. Senyawa ini
diakibatkan dari asap rokok, makanan yang digoreng, paparan sinar matahari
berlebih, asap kendaraan bermotor, obat-obat tertentu, racun dan polusi udara.
Menurut Halliwell dan Gutteridge (2000) radikal bebas merupakan suatu atom,
gugus, atau molekul yang memiliki satu atau lebih electron yang tidak
berpasangan pada orbit paling luar, termasuk atom hydrogen, logam-logam
transisi, dan molekul oksigen. Adanya elektron yang tidak berpasangan ini,
menyebabkan radikal bebas secara kimiawi menjadi sangat aktif. Radikal bebas
dapat bermuatan positif (kation), negative (anion), atau tidak bermuatan. Radikal
bebas dapat mengganggu produksi DNA, lapisan lipid pada dinding sel,
mempengaruhi pembuluh darah, dan produksi prostaglandin (Droge W, 2002).
Prakash (2001) dalam Okawa et al (2001) juga menjelaskan bahwa resiko
penyakit kronis akibat senyawa radikal bebas dapat dikurangi dengan
memanfaatkan peran senyawa antioksidan seperti vitamin C, E, A, karoten, asamasam fenol, polifenol, dan flavonoid.
Suharto dalam Kuncahyo (2007) menjelaskan bahwa antioksidan
merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih electron
kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam. Menurut
Hariyatimi (2004) antioksidan dapat menetralkan radikal bebas karena dapat
melindungi sistem biologi tubuh dari efek merugikan yang timbul dari proses
ataupun reaksi yang menyebabkan oksidasi. Hal ini juga didukung oleh
pernyataanPrakash (2001) yang menyatakan bahwa karakter utama antioksidan
adalah kemampuannya untuk menangkap dan menstabilkan radikal bebas.
Tanaman yang potensial sebagai sumber antioksidan yaitu buah naga
merah. Berdasarkan data Dinas Pertanian Jember tahun 2009 luas wilayah kebun
buah naga mencapai 12 Ha dengan jumlah 72.000 batang, dimana dalam tiap

batangnya dapat berbuah 2-8 kg. Dengan demikian dapat diperkirakan potensi
buah naga mencapai 50 ton/Ha. Tingginya produksi buah naga mengakibatkan
jumlah limbah yang dihasilkan semakin banyak yaitu berupa kulit buah naga.
Limbah ini jika dibiarkan begitu saja akan mengakibatkan pencemaran
lingkungan, merusak pemandangan, serta dapat menimbulkan aroma yang kurang
sedap. Padahal kandungan antioksidan dalam kulit buah naga lebih tinggi daripada
dagingnya (Jaafar et al (2009). Menurut Teng and Lay (2005) buah naga merah
mengandung fitokimia yang baik bagi tubuh, diantaranya flavonoid. Menurut
Nurliyana et al (2010) dalam 1 mg/ml kulit buah naga dapat menghambat
sebanyak 83,48 1,02% radikal bebas, sedangkan untuk 1 mg/ml daging buah
naga hanya dapat menhambat radikal bebas sebesar 27,45 5,03%. Selain itu
Herawati (2013) juga telah meneliti bahwa pada kulit buah naga merah memiliki
kandungan betasianin 186,90 mg/100 g berat kering dan aktivitas antioksidan
2
sebesar 53,71%. Dengan demikian perlu dilakukan penanganan lebih lanjut dalam
mengatasinya. Salah satu alternative solusi untuk mengatasi limbah kulit buah
naga sekaligus

sebagai sumber antioksidan yaitu SEDAN selai lembar

berantioksidan. Pemilihan produk ini dikarenakan tingginya animo masyarakat


dalam mengkonsumsi selai sebagai bahan sampingan roti. Padatnya aktivitas yang
dilakukan oleh masyarakat

terutama pada

kalangan menengah

keatas,

mengakibatkan memilih produk yang lebih cepat penyajiannya.


SEDAN merupakan selai yang berbentuk lembaran dengan ukuran
tertentu sehingga lebih praktis untuk dikonsumsi, tidak perlu dioleskan serta
mudah dibawa ketika bepergian. Disisi lain pembuatan SEDAN dapat
mengurangi limbah kulit buah naga karena dijadikan sebagai bahan baku. Selain
itu, SEDAN juga dapat memberikan efek bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan
kandungan antioksidan yang ada di dalamnya cukup tinggi. SEDAN ini
menggunakan kemasan yang menarik dengan gambar yang disukai oleh
konsumen yaitu warna yang mencolok.

1.3 Tujuan
Tujuan dari pengembangan produk baru ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengembangkan jiwa kewirausahaan
2. Mengetahui cara memproduksi dan memasarkan SEDAN sebagai usaha
yang prospektif.
3. Mendapat profit dari usaha produksi dan pemasaran SEDAN
4. Memberikan inovasi produk dari selai oles menajdi selai lembar
berantioksidan
5. Menciptakan produk yang praktis dan bermanfaat bagi kesehatan

1.3 Luaran
Luaran dari pengembangan produk baru ini yaitu sebagai berikut:
1. Terciptanya produk baru berupa SEDANselai lembar berantioksidan dari
limbah kulit buah naga merah.
2. Terciptanya brand image yang baik dan mendukung dari produk SEDAN
sehingga mendapatkan tempat di kalangan masyarakat.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Buah Naga


Dalam dunia taksonomi, buah naga masuk dalam Family Cactaceae.
Berikut adalah klasifikasi ilmiah dari buah naga (Idawati, 2012):
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Subfamily : Hylocereanea
Genus : Hylocereus
Species : - Hylocereus costaricensis
- Hylocereus undatus
- Hylocereus polyrhizus
- Selenicereus megalanthus
Buah naga adalah buah sejenis pohon kaktus. Buah naga berasal dari
Meksiko, Amerika Selatan dan juga Amerika Tengah namun saat ini buah naga
sudah ditanam secara komersial di Vietnam, Taiwan, Malaysia, Australia, dan
Indonesia. Nama asing dari buah naga adalah Dragon Fruit, dalam bahasa latin
buah naga dikenal dengan Phitahaya. Isi buah naga berwarna putih, merah, atau
ungu dengan taburan biji-biji berwarna hitam yang boleh dimakan (Idawati,
2012).
Tanaman buah naga merupakan salah satu tanaman yang telah
dibudidayakan di pulau Jawa seperti di Jember, Malang, Pasuruan dan daerah
lainnya. Bentuk buahnya unik dan menarik, kulitnya merah dan bersisik hijau
mirip sisik naga sehingga dinamakan buah naga atau dragon fruit. Jenis buah naga
ada empat, yaitu Hylocereus undatus (buah naga kulit merah daging putih),
Hylocereus costaricensis (buah naga kulit merah daging super merah), Hylocereus

polyrhizus (buah naga kulit merah daging merah), Selenicereus megalanthus


(buah naga kulit kuning daging putih) (Cahyono, 2009).
Berdasarkan klasifikasi buah naga dalam ilmu taksonomi, maka secara
morfologis bisa digambarkan bahwa tanaman buah naga merupakan tumbuhan
tidak lengkap sebab tidak memiliki daun seperti tumbuhan lainnya. Meskipun
demikian, tanaman buah naga juga memiliki akar, batang, cabang, biji, dan juga
bunga. Buah naga atau dragon fruit merupakan buah yang eksotik, rasanya asam
manis menyegarkan dan memiliki beragam manfaat untuk kesehatan (Idawati,
2012).

2.2 Buah Naga Merah


Buah naga daging merah memiliki kulit berwarna merah yang cerah dan
dilingkupi dengan sisik. Buah naga daging merah memiliki daging buah yang
berwarna merah. Tak hanya unik, rasa daging buahnya juga cukup nikmat. Di
antara jenis buah naga lainnya, varian dengan daging merah ini banyak digemari
karena memiliki karakteristik rasa manis melebihi rasa asamnya. Buah naga
daging merah atau dalam dunia biologi dikenal dengan istilah Hylocereus
costaricensis ini tergolong cukup popular di Indonesia (Idawati, 2012).
Dalam 100 g buah naga merah , kandungan airnya cukup tinggi yaitu 82,5-83
g, serat 0,7-0,9 g, betakaroten 0,005-0,012 g, kalsium 6,3-8,8 mg, zat besi 0,550,65 mg, fosfor 30,2-36,1 mg, protein 0,16-0,23 g, lemak 0,21-0,61 g, beragam
vitamin seperti B1 sebanyak 0,28-0,30 mg, vitamin B2 0,043-0,045 mg, vitamin C
8-9 mg dan kandungan niasin sebanyak 1,297-1,300 mg (Gunasena dan
Pushpakumara, 2006).

2.3 Selai
Selai adalah produk makanan yang kental atau setengah padat dibuat dari
campuran 45 bagain berat buah (cacah buah) dan 55 bagian berat gula. Jelai
adalah produk yang hampir sama dengan selai, bedanya jeli dibuat dari campuran
45 bagian sari buah dan 55 bagian berat gula. Tiga bahan pokok pada proses

pembuatan selai atau jeli adalah pektin, asam, dan gula dengan perbandingan
tertentu untuk menghasilkan produk yang baik.
Selai atau jeli buah yang baik harus berwarna cerah, jernih, kenyal seperti
agar-agar tetapi tidak terlalu keras, serta mempunyai rasa buah asli. Buah yang
dapat digunakan untuk membuat selai atau jeli adalah buah yang masak tetapi
tidak terlalu matang dan tidak ada tanda-tanda busuk. Selai yang diperoleh dari
buah hasilnya lebih banyak daripada diolah menjadi jeli, sehingga pengolahan jeli
lebih banyak menggunakan buah yang murah harganya. Buah yang masih muda
tidak dapat digunakan untuk pembuatan selai atau jeli karena masih banyak
mengandung zat pati (karbohidrat) dan kandungan pektinnya rendah. Kulit buah
pun dapat digunakan untuk menghasilkan selai atau jeli tersebut (Margono dkk,
2000).
Buah yang sering digunakan untuk pembuatan selai atau jeli antara lain :
anggur, apel, murbei, arbei, gowok, jambu biji, jeruk, pala, dan lain-lain.
Sedangkan kulit buah yang biasa digunakan untuk membuat selai atau jeli.

2.4 Radikal Bebas


Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak
stabil. Ketidakstabilan tersebut disebabkan karena atom atau molekul tersebut
memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas berusaha
untuk memiliki pasangan elektron, sehingga sifatnya sangat reaktif. Radikal bebas
cenderung menangkap elektron dari molekul lain dan kemudian membuat
senyawa baru yang tidak normal yang akan menyebabkan reaksi berantai
(Kosasih, 2004).
Radikal bebas meruakan atom yang tidak berpasangan. Zat ini merupakan
zat berbahaya yang sangat reaktif dapat merusak jaringan organ-organ tubuh
hingga

menimbulkan

berbagai

penyakit.

Setiap

makhluk

hidup

akan

menghasilkan radikal bebas sebagai produk samping dari proses pembentukan


energi. Energi dihasilkan dari proses metabolisme dengan mengoksidasi zat-zat
makanan, seperti karbohidrat, lemak dan protein. Pada proses oksidasi inilah

radikal bebas ikut terproduksi. Selain dari proses metabolisme, radikal bebas juga
muncul pada setiap proses pembakaran, seperti merokok, memasak, pembakaran
bahan bakar pada mesin dan kenderaan bermotor.
Pembentukan radikal bebas dan reaksi oksidasi pada biomolekul akan
berlangsung sepanjang hidup. Radikal bebas yang sangat berbahaya dalam
makhluk hidup antara lain adalah golongan hidroksil (OH-), superoksida (O-2),
nitrogen monooksida (NO), peroksidal (RO-2), peroksinitrit (ONOO-), asam
hipoklorit (HOCl), hydrogen peroksida (H2O2) (Silalahi, 2006).

2.5 Antioksidan
Antioksidan adalah zat yang dapat menetralisir radikal bebas sehingga
atom yang tidak berpasangan mendapat pasangan elektron sehingga tidak reaktif
lagi. Antioksidan melumpuhkan radikal bebas dengan memberikan elektron
kepadanya sehingga tidak lagi menjadi radikal bebas pada bagian-bagian tubuh.
Antioksidan memusnahkan radikal bebas. Peran antioksidan adalah membantu
sistem pertahanan tubuh bila ada unsur pembangkit penyakit memasuki dan
menyerang tubuh (Kosasih dkk,2004).
Antioksidan adalah senyawa yang dapat memberikan elektronnya kepada
molekul radikal bebas sehingga dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas.
Menurut sumbernya, terdapat tiga macam antioksidan yaitu (1) Antioksidan yang
diproduksi oleh tubuh; (2) Antioksidan alami yang dapat diperoleh dari tumbuhan
atau hewan; dan (3) Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia
(Kumalaningsih, 2006).
Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik
atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat,
kumarin, tokoferol, dan asam-asam organik. Senyawa antioksidan alami
polifenolik dapat bereaksi sebagai pereduksi, penangkap radikal bebas, pengkelat
logam, dan peredam terbentuknya singlet oksigen (Kumalaningsih, 2006).
Antioksidan yang terdapat pada kulit buah naga salah satunya adalah
betalain. Betalain merupakan senyawa yang dapat menyumbangkan warna pada
buah serta berkontribusi meningkatkan kesehatan juga. Berdasarkan beberapa

penelitian terhadap buah-buahan yang mengandung betalain, kandungan


antioksidan didalamnya cukup tinggi dan tidak menimbulkan alergi. Terdapat dua
jenis betalain yaitu betacyanin dan betaxanthin. Betacyanin berkontribusi
memberikan warna merah, sedangkan betaxanthin memberikan warna kuning
(Stintzing dan Carle, 2007)

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat

Kompor

Blender

Panci

Sendok

Loyang

Baskom

Timbangan

Sealer

3.1.2 Bahan

Kulit buah naga

50 %

Buah Naga

50 %

Air

100%

Gula

80 %/ 100 gr bahan

Nutrijel

18 %/ 100 gr bahan

Asam sitrat

2 %/ 100 gr bahan

3.2 Skema Pembuatan


Kulit + daging buah naga

Pencucian dan pemotongan

Penghancuran dengan penambahan air (1:1)

Pencampuran

Gula 65% ; nutrijel


10% ; asam sitrat
0,25%

Pendidihan suhu 1000C selama 25 menit

Pembentukan lembaran

SEDAN

Bahan utama dalam pembuatan selai lembar yaitu daging buah naga serta
kulitnya, selain itu juga membutuhkan bahan tambahan yaitu gula, nutrijel, dan
asam sitrat. Buah naga yang sudah ada kemudian dicuci untuk membersihkan dari
kotoran, selanjutnya daging buah naga dipisahkan dengan kulitnya kemudian
dilakukan penimbangan dengan perbandingan daging dan kulit yaitu 1:1,
kemudian dihaluskan dengan cara diblender. Selama proses penghancuran
ditambakan air dengan perbandingan 1:1. Selanjutnya bubur buah naga serta kulit
buah naga dilakukan pemasakan selama 25 menit pada suhu 1000C, selama proses
pemasakan berlangsung ditambahkan bahan tambahan yaitu gula 65% ; nutrijel
10% ; asam sitrat 0,25%. Selanjutnya diaduk hingga mengental, setelah adonan
selai cukup mengental maka harus segera cepat dicetak agar tidak menggumpal

dan bisa membentuk lembaran dengan rata. Setelah selai dingin kemudian
dipotong-potong dengan ukuran menyerupai roti tawar.

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Nilai Gizi


SEDAN merupakan produk inovatif yang pengembangan dari produk selai.
Berbeda dengan selai pada umumnya, SEDAN bentuk lembaran sehingga lebih
praktis untuk dikonsumsi. Bahan baku utama pembuatan produk SEDAN adalah
buah naga beserta kulitnya dengan penambahan sedikit asam, gula, dan nutrijel.
Berdasarkan perhitungan massa balace (Lampiran C). Produk SEDAN memiliki
kandungan gizi seperti yang disajikan pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Total kandungan gizi SEDAN dalam 200 gram
Komponen

Jumlah
291,2 k kal
86,7 g
0,53 g
138,5 g
9,4 g
9,5 g

Energi
Karbohidrat
Protein
Kalsium
Vit. C
Fosfor
4.2 Penentuan Harga

Langkah awal sebelum melakukan penjualan suatu produk, salah satu hal
yang perlu dilakukan adalah menentukan harga jual produk . Pricing merupakan
harga jual suatu produk yang diperoleh berdasarkan perhitungan biaya untuk
memproduksi setiap unit produk. Adapun rincian perhitungan sebagai asumsi
awal penentuan harga

pada gelar produk selai lembar

dapat dilihat pada

Lampiran A. Berdasarkan hasil perhitungan pricing, maka kemudian diperoleh


harga produk SEDAN sebesar Rp. 4000 dengan data lengkap disajikan pada
Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Penentuan Pricing
Komponen

Harga

Bahan

1.400

Kemasan

1.175

Promosi

1.359

Total Pricing

3.934

Pricing Akhir

4.000,00

4.3 Hasil Penjualan selai lembar pada gelar produk


Acara gelar produk yang diselenggarakan Universitas Jember sebagai salah
satu rangkaian acara Festival Tegal Boto (FTB). Acara berlangsung selama tiga hari
yakni pada tanggal 21-23 Oktober 2014. Dalam acara ini, kami hanya mengolah 3 kg
buah naga menjadi SEDAN. Berdasarkan hasil percobaan pembuatan sebelumnya,
maka kami dapat mengasumsikan bahwa dengan 3 kg menghasilkan 114 selai
sehingga apabila dikemas dalam kemasan karton diperoleh 72 SEDAN. Adapun Hasil
Penjualan SEDAN pada acara gelar produk kemarin dapat dilihat pada Tabel 4.3,
sedangkan Modal yang kami miliki dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.3. Hasil Penjualan SEDAN


jumlah
Total
Jumlah selai
harga/pack
pack
pemasukan
72

36

4000

144000

Tabel 4.4. Modal usaha SEDAN


Sumber

Jumlah
80.000,00
200.000,00
280.000,00

Iuaran
Subsidi FTP
Total
Berdasarkan

Tabel

4.3.

terlihat

bahwa

penjualan

selai

lembar

berantioksidan (SEDAN) tidak sesuai dengan asumsi dan mengalami kerugian


hampir setengah dari modal yang terpakai yakni sebesar Rp. 278.000, sedangkan
hasil penjualan hanya sebesar Rp. 144.000, sehingga setelah dilakukan
perhitungan (Lampiran A) diketahui bahwa penjualan SEDAN pada acara gelar
produk mengalami kerugian sebesar Rp. 175.672,00. Hal ini karena pada saat
produksi terjadi kesalahan dalam proses pengolahan hampir setengah bahan gagal
atau rusak saat pencetakan, dan hanya setengah bagian bahan lainnya yang dapat
dijual, sehingga jumlah produk yang akan dihasilkan tidak sesuai dengan asumsi
yakni hanya 72, padahal asumsi dihasilkan 144 selai lembar. Oleh sebab itu,
terjadi kerugian pada penjualan produk SEDAN.

4.4 Analisis Kelayakan Usaha


Salah satu faktor yang penting dalam merencanakan sebuah usaha adalah
analisis kelayakan usaha yang akan dijalankan. Usaha SEDAN dalam
perencanaanya dijalankan dalam jangka waktu lima tahun. Adapun rincian
perhitungan analisis kelayakan usaha dapat dilihat dalam Lampiran B. Agar dapat
mempermudah dalam menghitung BEP dan PBP, maka langkah awalnya adalah
membuat cash flow usaha yang dapat dilihat pada Gambar 4.1
80011520

71111520
5925960

Gambar 4.1 Cash flow usaha SEDAN

BEP Unit

= (1500000 + 0,2x) / (1- (3500/4000)) = 11250000


= 11250000 / 4000 = 2812 unit

PBP

= (80011520/ 7.488.000) x 1 bulan = 10,6 bulan

IRR

= 98560000 / 80011520 = 12%

Berdasarkan hasil analisis ekonomi diatas, usaha SEDAN dinyatakan


layak apabila dilihat dari BEP karena BEP menunjukkan angka lebih kecil dari
kapasitas pasar (yakni asumsi sebesar 22464). Apabila dianalisis dari nilai PBP
juga dapat dinyatakan layak karenan untuk mengembalikan modal usaha maka
hanya dibutuhkan waktu 10,6 bulan. Nilai IRR menunjukan 12% sehingga usaha

ini layak hanya jika bunga (tabungan) bank <12%, sebaliknya bila>12% menjadi
tidak layak.
4.5 Analisa Persaingan
Selai yang beredar di pasaran umumnya berbentuk selai oles. Hal ini
dianggap kurang praktis dalam penyajiannya sehingga perlu pengembangan
bentuk olahan lain, seperti selai lembaran. Selai lembaran lebih praktis dan lebih
mudah dalam penyajiannya, sehingga menjadi alternatif utama produk pangan
yang dapat dikonsumsi bersama roti untuk sarapan pagi. SEDAN merupakan selai
yang berbentuk lembaran dengan ukuran tertentu sehingga lebih praktis untuk
dikonsumsi, dan tidak perlu dioleskan serta mudah dibawa ketika bepergian
jauh.Selain itu, SEDAN juga dapat memberikan efek bagi kesehatan. Hal ini
dikarenakan kandungan antioksidan yang ada di dalamnya cukup tinggi.
SEDAN ini menggunakan kemasan yang menarik dengan gambar yang disukai
oleh konsumen yaitu warna yang mencolok.
Dalam dunia bisnis tidak akan terlepas yang namannya pesaing bisnis.
Untuk saat ini, SEDAN bersaing dengan selai-selai yang biasa dikonsumsi
masyarakat pada umumnya. Tidak dapat dipungkiri pula apabila beberapa periode
ke depan akan ada usaha yang muncul untuk menyaingi konsep produk ini karena
melihat dari market share yang luas dan prospek usaha yang menjanjikan dari
produk ini. Untuk itu diperlukan inovasi-inovasi baru agar tidak cepat terkalahkan
oleh pesaing usaha yang lain. Namun, produk ini memiliki kelebihan tersendiri.
Beberapa kelebihan dari SEDAN yaitu praktis dalam mengkonsumsinya, mudah
dibawa bepergian, dan mengandung antioksidan tinggi yang bermanfaat bagi
kesehatan.

4.6 Hasil Quesioner


60
50
40
30
20

SS

10

CS

Gambar 4.2. Hasil quesioner produk SEDAN


Berdasarkan hasil quisioner diatas dapat diketahui bahwa dari 30 lembar
quisioner yang kami bagikan dengan berbagai kalangan panelis mulai dari PNS,
wiraswasta, serta mahasiswa dilingkungan Universitas Jember hampir 50 %
panelis menyukai produk selai lembar. Dari segi rasa 56% panelis memilih setuju
dengan rasa yang kami tawarkan, rasa dari produk kami ini tidak terlalu manis
sehingga rasa dari produk ini disukai oleh semua kalangan. Sedangkan untuk
harga rata-rata panelis sudah setuju dengan harga yang ditawarkan yaitu Rp.
4000,- per kemasan, harga ini sudah cukup terjangkau apabila dikalangan
mahasiswa yang setiap pagi terbiasa untuk sarapan pagi dengan roti. Berdasarkan
penyajian produk 53% panelis setuju dengan cara penyajian produk kami, hal ini
karena produk yang kami sajikan selalu dijaga kebersihannya sehingga panelis
menyukai produk kami. Untuk kemasan 43% panelis setuju dengan kemasan
produk kami, hal ini karena kemasan dari selai lembaran ini dibuat semenarik
mungkin sehingga bisa menarik pengunjung yang ada. Kemasan yang kami buat
ini ada 2 kemasan yaitu plastik untuk bagian dalam dan bagian luarnya yaitu
dengan menggunakan karton. Untuk pertanyaan yang terakhir yaitu sekitar 40%
panelis sangat setuju apabila produk kami ini dikembangkan di Indonesia, hal ini
karena produk yang kami kembangkan masih jarang dipasaran sehingga bisa

menjadi peluang usaha apabila dikembangkan dimasyarakat luas. Dari hasil secara
keseluruhan panelis menyukai produk SEDAN yang diciptakan.

BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan laporan selai lembar berantioksidan
(SEDAN) dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sedan merupakan produk inovasi selai yang berbentuk lembaran dengan
kandungan antioksidan di dalamnya.
2. Bahan utama dalam pembuatan selai lembar yaitu daging buah naga serta
kulitnya, selain itu juga membutuhkan bahan tambahan yaitu gula, nutrijel,
dan asam sitrat.
3. Berdasarkan hasil perhitungan pricing, maka kemudian diperoleh harga
produk SEDAN sebesar Rp. 4000.
4. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan bahwa penjualan selai
lembar berantioksidan (SEDAN) tidak sesuai dengan asumsi dan
mengalami kerugian hampir setengah dari modal yang terpakai.
5. Untuk saat ini, SEDAN bersaing dengan selai-selai yang biasa
dikonsumsi masyarakat pada umumnya.
6. Dari hasil quesioner secara keseluruhan panelis menyukai produk
SEDAN yang diciptakan.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan guna pengembangan lebih lanjut yaitu
diperlukan marketing yang bagus dalam menjalankan usaha seperti ini. Mengingat
produk seperti ini masih baru dipasaran, sehingga dalam proses pemasaran butuh
inovasi-inovasi guna menarik perhatian konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, B. 2009. Sukses Bertanam Buah Naga. Jakarta: Pustaka Mina. Halaman
14-16.
Gunasena, H.P.M., dan Pushpakumara, D.K.N.G. 2006. Dragon Fruit
(Hylocereus undatus Haw. Britton and Rose). Halaman 118. Diakses:
http://www.worldagroforestry.org.
Idawati, N. 2012. Budidaya Buah Naga. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Halaman 35-50.
Kosasih, E.N., Setiabudhi, T., dan Heryanto, H. 2004. Peranan Antioksidan pada
Lanjut Usia. Jakarta: Pusat Kajian Nasional Masalah Lanjut Usia. Hal. 5657, 65-66.
Kumalaningsih, Sri. 2006. Antioksidan Alami-Penangkal Radikal Bebas, Sumber,
Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya: Trubus Agrisarana.
Silalahi, J. 2006.Makanan Fungsional. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Stintzing, F.C. dan R. Carle. 2007. Betalains emerging prospects for food
scientists. Tends Food Sci. Technol. 18 : 514 525.
Tri Margono, Detty Suryati, Sri Hartinah. 2000. Buku Panduan Teknologi
Pangan,

Pusat

LIPI bekerjasama
Halaman1.

Informasi
dengan

Wanita
Swiss

dalam

Development

Pembangunan

PDII-

Cooperation,

1993.

LAMPIRAN
A. Penentuan Harga
Pricing Bahan
Berat
Harga/bungkus
resep /g
Buah Naga
2400
25000
Gula
2400
10000
Air
1600
2000
Nutrijel
53
4000
Asam Sitrat
6
1500
Total (asumsi menghasilkan 144 lembar selai)
Pricing
Bahan

berat/g
1000
1000
600
15
25

harga/g

harga/resep

25
10
3,333333
266,6667
60

60000
24000
5400
14100
360
103900
1400

harga/ke Kebutuhan
masan
72
1125
144
25

Harga
kebutuhan
81000
3600
84600
1175

Pricing Kemasan
Komponen
Kemasan Luar
Kemasan Dalam
Total
Pricing

Harga/rol
l
4500
12500

Jumlah/
roll
4
500

Pricing Promosi
komponen biaya
Kebutuhan
Brosur
Qusioner
Hiasan, dll
Roti Tester
Banner
Poster
Total (asumsi menghasilkan 144 lembar selai)
Pricing

Biaya
15
1
1
1
1
1

19500
3600
22800
7000
40000
5000
97900
1359

Perhitungan Laba-Rugi
Total Pengeluaran

: 278000

Kerugian

: 144000 278000 = - 175672

B. Analisis Ekonomi
Biaya Tetap
komponen
biaya
kompor
blender
timbangan
Panci
loyang
Pisau
Sealer
tabung gas
Sewa Dapur
Total
Pricing
Pricing/unit

Umur
Biaya
Kebutuhan Harga
pemakaian/tahun penyusutan/Bulan
1
300.000
2
12500
1
250.000
2
10416,66667
1
50.000
2
2083,333333
2
160.000
2
6666,666667
6
180.000
2
7500
2
20.000
2
833,3333333
1
150.000
2
6250
1
150.000
3
6250
1
240.000
1
10000
1.500.000 Total Penyusutan
62500
4.100 Penyusutan/Bulan
2232,142857
57 Penyusutan/unit
1,20

Biaya Produksi
Bahan
Buah Naga
Gula
Air
Nutrijel
Asam Sitrat
Kemasan
Gas
Listrik
Total
Pricing

Biaya/Hari
60000
24000
5400
14100
360
84600
1100
2000
191560

Biaya/Bulan Biaya/Tahun
1560000
18720000
624000
7488000
208000
2496000
1248000
14976000
9360
112320
2199600
26395200
27000
324000
50000
600000
5925960
71111520
2660

Lain-Lain
Komponen

Biaya/Hari

Promosi
Tenaga Kerja
Biaya tak terduga
Total
Pricing

200000
7200000
100000
7400000
286

Pricing
Komponen

Biaya/Hari

Biaya Produksi
Biaya Tetap
Biaya Lain-lain
Biaya Penyusutan
Pricing
Pemasukan
Komponen

2660,00
57,00
286,00
1,20
3500

Jumlah

Jumlah Produksi tiap hari


Jumlah Produksi tiap bulan
Jumlah Produksi tiap tahun

C. Perhitungan Nilai Gizi


Buah Naga
Karbohidrat
Protein
Kalsium
Vit. C
Fosfor

= 100/100 x 11,5 x 90/100


= 10.35 g
= 100/100 x 0,53 x 90/100
= 0.47 g
= 100/100 x 134,5 x 90/100
= 121.05 g
= 100/100 x 9,4 x 90/100
= 8.46 g
= 100/100 x 8,7 x 90/100
= 7.83 g

72
1872
22464

Harga
4000
4000
4000

Pendapatan
288000
7.488.000
89.560.000

Gula
Energi
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor

= 100/100 x 364 x 100/100


=364 k kal
= 80/100 x 94 x 100/100
=75,2 mg
= 80/100 x 5 x 100/100
= 4 mg
= 80/100 x 1 x 100/100
= 0,8 mg

D. Pembuatan SEDAN

Bahan utama SEDAN

Penimbangan

Bahan Tambahan

Penghancuran

Pencetakan

E. Dokumentasi Kegiatan Gelar Produk

SEDAN

F. Desain Pamflet, Poster, dan Kemasan

Pamflet SEDAN

Desain Kemasan SEDAN

Poster SEDAN

Anda mungkin juga menyukai