Anda di halaman 1dari 15

PEMBUATAN SIRUP UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L.

) DENGAN
PENAMBAHAN SARI LEMON (Citrus limon L.)

MAKING SYRUP PURPLESWEET POTATO ( Ipomoea batatas L.) WITH


ADDITIONAL LIME EXTRACT ( Citrus limon L.)

Chairunnisa Saragih1, Netti Herawati2 and Raswen efendi2


Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Kode Pos 28293, Pekanbaru
Icha_saragih74@yahoo.com
ABSTRACT

The purpose of this research is to get formulations best of syrup purple


sweet potato with additional lime extract in accordance with SNI.Study was
conducted experimentally used Complete Design Random (CDR) with four
treatments and four replications is SU1 (puree purple sweet potato 90% : lime
extract 10%), SU2 (puree purple sweet potato 85% : lime extract 15%), SU3
(pureepurple sweet potato 80% : lime extract 20%) , SU4 (puree purple sweet
potato 75% : lime extract 25%). The value of observation were analyzed using
Analysis of Variance (ANOVA) followed by Duncan’s New Multilt Range Test
(DNMRT) on 5% level.The result showed that the ratio puree purple sweet potato
with lemon to making syrup influential real against degrees acidity (pH),
viscosity, sucrose, total solids dissolved and assessment sensory.The best
treatment syrup was SU1with pH 4,64, sucrose 65,07%, viscosity 116,78 cP, total
solid dissolved 65,43 °brix and organoleptic scores of SU1are 3,80 (colour), 3,40
(flavour), 3,42 (taste), 3,88 (sweet of taste) and comprehersive score (3,61).

Key words : syrup, purple sweet potato, lime

Pendahuluan dengan komoditi sumber karbohidrat


lain. Kandungan gula pada ubi jalar
Ubi jalar ungu merupakan yang telah dimasak jumlahnya
salah satu jenis umbi-umbian meningkat apabila dibandingkan
digolongkan pada famili dengan gula pada ubi jalar mentah.
Convulaceae(kangkung-kangkungan). Ubi jalar ungu juga mengandung
Produktivitas ubi jalar sangat tinggi antosianin yang tinggi dibandingkan
dibandingkan dengan beras. dengan ubi jalar jenis lainnya. Salah
Berdasarkan data BPS daerah satu produk yang dapat diolah dari
Provinsi Riau produksi tanaman ubi jalar ungu adalah sirup. ubi jalar
pangan ubi jalar pada tahun 2009 ungu juga berperan sebagai zat
diketahui sebesar 9,796 ton dengan pewarna alami pada pembuatan sirup.
luas panen 1,230 ha (BPS, 2009). Kandungan antosianin yang terdapat
Ubi jalar ungu memiliki dalam ubi jalar ungu dapat dijadikan
kandungan gula yang cukup tinggi sebagai zat pewarna alami pada
sehingga dapat memberikan rasa makanan dan minuman, karena tidak
manis lebih tinggi dibandingkan menimbulkan kerusakan pada bahan
1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 1

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


makanan dan minuman maupun penambahan sari lemon sesuai dengan
kemasannya dan bukan merupakan SNI.
zat yang beracun bagi tubuh.
Sirup merupakan produk Bahan dan Alat
minuman berupa larutan gula yang
kental dengan cita rasa yang beraneka Bahan-bahan yang digunakan
ragam dan mempunyai kadar gula dalam pembuatan sirup adalah ubi
minimal 65% dengan atau tanpa jalar ungu yang diperoleh dari pasar
bahan tambahan pangan yang sesuai Arengka Pekanbaru, lemon gula pasir
dengan ketentuan yang berlaku. dan air. Bahan kimia yang digunakan
Sirup umumnya berbentuk larutan untuk analisis adalahHCl2N, KI 10%,
pekat atau kental sehingga dalam H2SO425%,natrium thiosulfat 0,1 N,
mengkonsumsinya tidak langsung akuades, Luff Schroorl, larutan buffer
diminum tetapi perlu dilarutkan dan indikator amilum.
terlebih dahulu. Sirup juga dikenal Alat-alat yang digunakan
sebagai minuman dengan rasa manis untuk pembuatan produk adalah
dan sedikit asam. Rasa asam pada loyang, pisau stainles stell, blender,
sirup biasanya dari bahan yang corong, baskom, kain saring, kompor,
ditambahkan seperti asam sitrat. panci, aluminium foil, botol kaca,
Penggunaan asam sitrat pada sirup penutup botol, sendok, nampan,
dapat digantikan dengan bahan lain timbangan, wadah plastik, kamera,
yang memiliki rasa asam. Salah satu serta alat tulis. Alat yang digunakan
hasil pertanian yang dapat digunakan untuk analisis fisik dan kimia, yaitu
adalah lemon. pH meter, stopwatch, pipet tetes,
Lemon (Citrus limonL.) gelas ukur, kertas saring, labu takar
merupakan salah satu komoditas 25 ml dan 100 ml, penangas air, hand
holtikultura yang memiliki potensi refraktometer, hot plate, erlemeyer,
untuk dimanfaatkan sebagai minuman buret, timbangan analitik, viskometer,
sari buah. Sari lemon memiliki rasa magnetik stirrer, booth, tabung reaksi,
asam, akan tetapi karena aromanya oven pengering, spatula, pendingin
yang harum dan memiliki aroma yang balikdan autocklaf.
khas, sari lemon banyak dibotolkan
sebagai lemon squash atau diminum Metode Penelitian
sebagai sari buah segar. Lemon
mengandung asam sitrat sekitar Penelitian ini dilaksanakan
5,98% (Nagy dan Shaw, 1990). Buah secara eksperimen dengan
lemon dalam pembuatan sirup ini menggunakan Rancangan Acak
mempunyai peranan sebagai Lengkap (RAL) yang terdiri dari
pengganti asam sitrat yang biasanya empat perlakuan dan empat kali
digunakan dalam pembuatan sirup. ulangan sehingga diperoleh 16 unit
Kandungan asam sitrat yang terdapat percobaan dengan susunan sebagai
pada lemon juga berfungsi berikut:
sebagaipenyegar, pewangi dan SU1 = bubur ubi jalar ungu :
pencegah perubahan warna pada sari lemon (90%:10%)
bahan.Tujuan penelitian adalah untuk SU2 =bubur ubi jalar ungu :
mendapatkan formulasi terbaik dari sari lemon (85%:15%)
sirup ubi jalarungu dengan SU3 = bubur ubi jalar ungu :
sari lemon (80%:20%)

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 2

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


SU4 =bubur ubi jalar ungu : Pasteurisasi
sari lemon (75%:25%)
Setelah dilakukan pengisian,
maka botol harus cepat ditutup,
Pelaksanaan Penelitian kemudian dilakukan pasteurisasi.
Pembuatan Sirup Pasteurisasi dilakukan pada suhu
70⁰C selama 30 menit. Saat
Ubi jalar ungu yang pasteurisasi tutup botol agak sedikit
akandigunakan adalah ubi yang telah dilonggarkan agar proses deaerasi
disortasi terlebih dahulu. Ubi jalar berjalan sempurna. Proses deaerasi
ungu dicuci dengan air mengalir bertujuan untuk menghilangkan udara
sampai bersih untuk menghilangkan dari dalam bahan dan mencegah
kotoran seperti tanah kemudian adanya gelembung-gelembung udara
dikupas kulitnya dan dipotong dengan pada sirup yang telah dibotolkan.
ukuran ±2 cm dan dicuci dengan air
mengalir. Ubi jalar yang telah bersih Pengamatan
dikukus selama ±15 menit, setelah itu Derajat Keasaman
didinginkan. Ubi jalar dihancurkan
dengan menggunakan blender selama Derajat keasaman (pH)
3 menit dengan penambahan air (ubi mengacu kepada Muchtadi dkk
jalar ungu : air = 1 : 1). Tujuannya (2010) dianalisisdengan
adalah untuk mendapatkan bubur ubi menggunakan pH meter. Alat pH
jalar ungu. Tahap selanjutnya yaitu meter dikalibrasi terlebih dahulu
pembuatan sari lemon. lemon dicuci dengan menggunakan larutan buffer
lalu di potong dua menggunakan 7,0 dan 4,0. Sebanyak 5 ml sampel
pisau, lemon yang telah dipotong dimasukkan ke dalam botol kaca
selanjutnya diperas dengan kecil, kemudian dilakukan
menggunakan alat perasan jeruk, pengukuran terhadap sampel dengan
kemudian dilakukan proses mencelupkan elektrodanya kedalam
penyaringan hasil perasan lemon larutan sampel dan dibiarkan
dengan menggunakan kain saring, beberapa saat sampai diperoleh
maka diperoleh sari lemon. Tahap pembacaan yang stabil.
selanjutnya yaituGula yang sudah
ditimbang terlebih dahulu dimasak Kadar Sukrosa
dengan penambahan air (gula : air = 1
: 1) untuk menghasilkan larutan gula. Penentuan kadar sukrosa
Bubur ubi jalar dimasukkan ke dalam bertujuan untuk menentukan berapa
larutan gula, lalu dimasak selama ±5 kadar gula sirup yang dihasilkan.
menit kemudian ditambahkan ekstrak Kadar sukrosa dihitung dengan
lemon sesuai perlakuan. menggunakan titrasi yang mengacu
pada metode Luff Schrooll dalam
Pembotolan (Sudarmadji dkk, 1997). Diambil 50
ml filtrate sampel bebeas Pb
Proses pengisian sirup ke (penentuan gula reduksi metode luff
dalam botol harus dilakukan dengan schoorl) dimasukkan ke dalam
cara hot filling yaitu pada waktu sirup erlemeyer lalu ditambah akuades 25
masih panas. Ruang antara (head ml dan 10 ml HCL 30%. Panaskan di
space) diberikan sebesar 4 cm. atas penangas air pada suhu 67-70°C
1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 3

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


selama 10 menit. Kemudian refraktometeryang mengacu pada
didinginkan cepat dan dinetralkan Sudarmadji dkk. (1997) yaitu dengan
dengan NaOH 45%. Diambil filtrate cara meneteskan dua tetes sampel
25 ml larutan dan dimasukkan yang telah diencerkan dengan
kedalam erlemenyer, lalu ditambah akuades (perbandingan 1:3) ditetes
25 ml Luff Schoorl. Campuran pada prisma refraktometer dan
dipanaskan kembali hingga mendidih kemudian dibiarkan selama 1 menit
dan dipertahankan hingga 10 menit. untuk mencapai temperatur yang
Setelah itu didinginkan secara cepat dikehendaki (27°C). Batas gelap dan
dengan air mengalir. Ditambahkan 15 batas terang diatur dengan tepat dan
ml KI 20% dan dengan hati-hati jelas berada ditengah lensa 1. Total
tambahkan 25 ml H2SO4 26,5%. padatan terlarut dapat dibaca pada
kemudian dititrasi dengan Natrium lensa refraktometer dengan satuan
Thiosulfat 0,1 N sampai diperoleh derajat brix(°brix).
larutan kuning muda. Ditambahkan
larutan amilum sebanyak 2-3 ml dan Uji Organoleptik
dititrasi dilanjutkan sampai warna
putih susu. Dibuat pula percobaan Penilaian organoleptik
blanko yaitu 25 ml larutan luff mengacu pada Setyaningsih dkk.
schroorl ditambah 25 ml akuades. (2010). Penilaian organoleptik
dilakukan oleh 25 orang panelis semi
terlatih menggunakan uji deskriptif
Kadar Sukrosa= dan 100 panelis untuk uji hedonik.
Uji deskriptif bertujuan untuk
𝐷 𝑥 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 mengetahui karakteristik sirup pada
x 100%
1000 𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 setiap perlakuan yang diuji terhadap
warna, aroma, rasa dan rasa manis.
Keterangan : D = Daftar Luff Schrooll Penilaian terhadap warna dilakukan
dengan cara melihat dan mengamati
Viskositas warna dari sirup ubi jalar ungu,
Pengujian terhadap viskositas penilaian aroma dapat dilakukan
sirup ubi jalar ungu mengacu pada dengan cara mencium sirup ubi jalar
AOAC (2005)dengan menggunakan ungu, dan penilaian rasa dapat
viskotester. Sampel dimasukkan dilakukan dengan mencicipi sirup ubi
kedalam tabung filtrat kemudian jalar ungu, selanjutnya panelis
didiamkan selama 30 menit. Spindel memberikan nilai untuk penerimaan
yang digunakan adalah sepindel produk secara keseluruhan. Uji
nomor 4 dengan kecepatan putar 6 hedonik bertujuan untuk mengetahui
rpm. Nilai viskositas adalah nilai tingkat kesukaan panelis dengan
yang tertera pada layar viskometer. rentang penilaian dari sangat suka
sampai sangat tidak suka.

Total Padatan Terlarut Analisis Data

Total padatan terlarut pada Data yang diperoleh dari


sirup ubi jalar ungu dapat diuji pengamatan derajat kesaman (pH),
dengan menggunakan alat hand
1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 4

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


kadar sukrosa, viskositas, tingkat
pengendapan, total padatan terlarut Hasil dan Pembahasan
dan uji organoleptik dianalisis secara Derajat Keasaman (pH)
statistik dengan menggunakan
analisis sidik ragam (ANOVA). Jika Rata-rata pH sirup setelah
F hitung sama atau lebih besar dari F diuji lanjut DNMRT pada taraf 5%
tabel maka dilakukan uji beda nyata dapat dilihat pada Tabel 1.
DNMRT (Duncan’s Nate Multiple
Range Test) pada taraf 5%.

Tabel 1. Rata-rata nilai pH sirup ubi jalar ungu


Perlakuan Derajat keasaman (pH)
SU1 (bubur ubi ungu 90% : sari lemon 10%) 4,64a
SU2 (bubur ubi ungu 85% : sari lemon 15%) 4,35b
SU3 (bubur ubi ungu 80% : sari lemon 20%) 4,16c
SU4 (bubur ubi ungu 75% : sari lemon 25%) 3,86d
Ket:Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji
DMNRT pada taraf 5%.

Tabel 1 menunjukkan bahwa Menurut Fardiaz (1992) bahan


derajat keasaman sirup ubi jalar ungu pangan dapat digolongkan atas
berbeda nyata pada setiap perlakuan. beberapa kelompok berdasarkan pH
Rata-rata nilai pH sirup yang nya yaitu bahan pangan berasam
dihasilkan adalah 3,86-4,64. Derajat rendah (pH >5,3), sedang (pH 4,5-
keasaman sirup semakin asam seiring 5,3), asam (pH 3,7-4,5), tinggi (pH
dengan meningkatnya penambahan <3,7). Hal ini terkait dengan daya
sari lemon dan menurunnya awet suatu bahan pangan tersebut.
penambahan bubur ubi jalar ungu. Semakin rendah pH semakin kurang
Hal ini disebabkan pH sari lemon perlakuan pengawetan yang harus
yang lebih rendah dibandingkan diberikan kepada bahan pangan
dengan ubi jalar ungu. Berdasarkan tersebut. Berdasarkan nilai pH
data analisissari lemon memiliki pH tersebut, sirup ini digolongkan ke
3,17 sedangkan pH ubi jalar ungu dalam bahan pangan asam.Asam
7,00 (Husnah, 2010). sitrat pada lemon berfungsi sebagai
Penurunan nilai pH asidulan yaitu senyawa kimia yang
dipengaruhi oleh kandungan asam- bersifat asam yang ditambahkan pada
asam organik pada lemon berupa proses pengolahan makanan sebagai
asam sitrat yaitu 5,98% (Nagy dan penegas rasa dan warna atau
Shaw, 1990).Hasil penelitian ini menyelubungi after taste yang tidak
sejalan dengan Fardiaz (1992) yang disukai (Winarno,1994). Asam sitrat
menyatakan bahwa pH makanan dan pada lemon dapat menurunkan pH
minuman dipengaruhi oleh medium sehingga dapat menurunkan
kandungan asam yang terdapat pada kecepatan pencoklatan enzimatis,
bahan pangan secara alami. Kadar dimana pH dapat menghambat reaksi
asam yang tinggi (pH rendah) pada maillard (Tranggono dkk., 1989).
sirup ubi jalar berpengaruh terhadap
pengawetan pangan.
1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 5

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


Rata-rata viskositas sirup
Viskositas setelah diuji lanjut DNMRT taraf 5%
disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata nilai viskositas sirup ubi jalar ungu


Perlakuan Viskositas (cP)
SU1 (bubur ubi ungu 90% : sari lemon 10%) 116,78a
SU2 (bubur ubi ungu 85% : sari lemon 15%) 101,43b
SU3 (bubur ubi ungu 80% : sari lemon 20%) 86,15c
SU4 (bubur ubi ungu 75% : sari lemon 25%) 69,18d
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji
DMNRT pada taraf 5%.

Tabel 2 menunjukkan bahwa pembengkakan granula pati. Hal ini


viskositas sirup ubi jalar ungu akan mempengaruhi viskositas pada
berbeda nyata pada setiap perlakuan. sirup ubi jalar ungu. Dhania (2006)
Nilai rata-rata viskositas sirup menyatakan bahwa tepung ubi jalar
berkisar antara 69,18-116,78cP. ungu mengalami awal gelatinisasi
Peningkatan viskositas terjadi seiring pada suhu 77°C dan puncaknya pada
dengan meningkatnya jumlah bubur suhu 81°C. Pengukusan pada suhu
ubi jalar ungu dan menurunnya lebih tinggi dari suhu gelatinisasi
jumlah sari lemon yang ditambahkan. (100°C) dianggap mampu
Hal ini disebabkan sari lemon yang menggelatinisasi sebagian pati yang
ditambahkan memiliki kadar air yang terdapat pada potongan ubi jalar
lebih tinggi dibandingkan dengan ubi tersebut. Rendahnya viskositas sirup
jalar ungu. Semakin tinggi jumlah sari ubi jalar ungu juga dikarenakan
lemon maka kekentalan dalam pembuatan sirup ini tidak
(viskositas)pada sirup ubi jalar ungu menggunakan bahan pengental atau
akan menurun. Kadar air pada lemon pengemulsi seperti Carboxyl methyl
sebesar 92,36% (Nagy dan Shaw, cellulose(CMC).Carboxyl methyl
1990) sedangkan kadar air ubi jalar cellulose(CMC) dalam produk
ungu 67,77% (b/b) (Widjanarko, minuman berperan sebagai bahan
2008). penstabil, emulsifier dan pengental
Peningkatan viskositas pada dalam pembuatan sirup. Fardiaz dkk.
sirup ubi jalar ungu juga dipengaruhi (1986) menyatakan untuk
oleh kandungan pati pada ubi jalar menambahkan kekentalan pada sirup
ungu. Pati ubi jalar ungu terdiri dari diperlukan bahan tambahan yang juga
amilosa dan amilopektin. Faizah dapat mencegah terjadinya pemisahan
(2004) menyatakan bahwa kadar atau pengkristalan pada sirup yang
amilopektin varietas ayamurasaki dihasilkan.
sebesar 89,78% dan kadar amilosa
sebesar 34,70%. Pati ubi jalar Kadar Sukrosa
memiliki sifat (viskositas dan Rata-rata kadar sukrosa sirup
karakteristik lain) yang berbeda dari yang dihasilkan setelah diuji lanjut
pati kentang dan pati jagung. dengan DNMRT taraf 5% dapat
Pemanasan menyebabkan pati ubi dilihat pada Tabel 3.
jalar akan tergelatinisasi atau
1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 6

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


Tabel 3. Rata-rata kadar sukrosa sirup ubi jalar ungu
Perlakuan Sukrosa (%)
SU1 (bubur ubi ungu 90% : sari lemon 10%) 65,07a
SU2 (bubur ubi ungu 85% : sari lemon 15%) 63,77b
SU3 (bubur ubi ungu 80% : sari lemon 20%) 62,35c
SU4 (bubur ubi ungu 75% : sari lemon 25%) 60,29d
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji
DMNRT pada taraf 5%.

Tabel 3 menunjukkan bahwa sedangkan pada lemon sebesar 0,09%


kadar sukrosa tiap perlakuan bebeda (Nagy dan Shaw, 1990) sehingga
nyata. Rata-rata sukrosa sirup ubi dengan demikian terjadi penurunan
jalar ungu berkisar antara 60,29- kadar sukrosa seiring dengan
65,07%. Kadar sukrosa semakin berkurangnya jumlah bubur ubi jalar
menurun seiring penambahan sari ungu dan bertambahnya sari lemon
lemon dan berkurangnya jumlah yang ditambahkan.
bubur ubi jalar ungu. Hal ini Gula (sukrosa) merupakan
disebabkan karena kandungan faktor penting untuk sebuah produk
karbohidrat (pati) dari ubi jalar ungu pangan, dimana kandungan gula pada
lebih tinggi dibandingkan dengan produk pangan dapat memberi kesan
lemon. Kandungan pati pada ubi jalar yang baik terhadap penilaian
sekitar 27,90 g/100g bahan (Sarwono, konsumen. Bahan pangan memiliki
2005). Berdasarkan perkiraan kandungan atau komposisi sukrosa
kandungan gizi sirup kandungan yang berbeda-beda tergantung dari
karbohidrat perlakuan SU1 lebih jenis dan asal bahan tersebut. Kadar
tinggi dibandingkan dengan sukrosa sirup ubi jalar ungu berkisar
perlakuan lainnya. Karbohidrat yang antara 60,29-65,11%. Sirup ubi jalar
terdapat pada ubi jalar ungu akan ungu telah memenuhi Standar
terurai menjadi molekul-molekul Nasional Indonesia (SNI) pada sirup
sederhana (gula-gula sederhana yaitu minimal 65%. Sirup ubi jalar
seperti sukrosa, maltosa dan glukosa) ungu yang memenuhi SNI yaitu pada
akibat adanya proses pemanasan pada perlakuan SU1 dengan kadar sukrosa
saat pembuatan sirup. Kadar sukrosa sebesar 65,11%.
pada ubi jalar ungu juga lebih tinggi
dibandingkan sukrosa lemon. Total Padatan Terlarut
Kandungan gula dalam ubi jalar yang
telah dimasak jumlahnya meningkat Rata-rata total padatan terlarut
bila dibandingkan jumlah gula pada sirup ubi jalar ungu yang dihasilkan
ubi jalar mentah. Kadar sukrosa pada setelah diuji lanjut dengan DMNRT
ubi jalar 0,38-5,64% (Sulistiyo, 2006) taraf 5% disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Rata-rata total padatan terlarut sirup ubi jalar ungu


Perlakuan Total padatan terlarut (°brix)
SU1 (bubur ubi ungu 90% : sari lemon 10%) 65,43a
SU2 (bubur ubi ungu 85% : sari lemon 15%) 62,38b
SU3 (bubur ubi ungu 80% : sari lemon 20%) 59,13c
SU4 (bubur ubi ungu 75% : sari lemon 25%) 55,23d

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 7

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji
DMNRT pada taraf 5%.

Tabel 4 menunjukkan bahwa semakin tinggi pula total padatan


total padatan terlarut sirup ubi jalar terlarutnya. Komponen padatan yang
ungu berbeda nyata tiap terekstrak dan sukrosa yang
perlakuan.Nilai rata-rata total padatan ditambahkan menyebabkan terjadinya
terlarut sirup berkisar antara 55,23- peningkatan kekentalan (viskositas).
65,43°brix. Terjadi penurunan nilai Hal ini sejalan dengan Setyowati
total padatan terlarut seiring dengan (2004) yang menyatakan komponen
meningkatnya jumlah sari lemon dan padatan terlarut yang semakin besar
menurunnya jumlah bubur ubi jalar dalam suatu larutan akan
ungu yang ditambahkan. Kenaikan meningkatkan viskositas bahan.
total padatan terlarut disebabkan Buckle dkk. (2007) menyatakan
adanya senyawa-senyawa sederhana bahwa kandungan total padatan
seperti karbohidrat dan protein yang terlarut suatu bahan meliputi gula
terdapat pada ubi jalar ungu. pada reduksi, gula non pereduksi, asam
perlakuan SU1 memiliki jumlah organik dan protein. Oleh sebab itu
karbohidrat dan protein lebih tinggi semakin tinggi penambahan sukrosa
dibandingkan dengan perlakuan dapat menghasilkan total padatan
lainnya, sehingga semakin banyak terlarut yang lebih tinggi karena
penambahan bubur ubi jalar ungu sukrosa merupakan komponen
maka semakin tinggi jumlah total penyusun dari total padatan terlarut.
padatan terlarut. Hal ini sejalan
dengan pendapat Ismawan (2003) Uji Organoleptik
yang menyatakan bahwa peningkatan Warna
total padatan terlarut disebabkan
karena komponen-komponen Tabel 5 menunjukkan bahwa
kompleks seperti karbohidrat dan uji sensori warna dengan penilaian
protein terurai menjadi persenyawaan secara deskriptif sirup memiliki
yang lebih sederhana sehingga terjadi warna 2,36-3,80 (merah sampai ungu
kenaikan total padatan terlarut. ) dan didukung dengan hasil uji
Besarnya total padatan terlarut hedonik yang dilakukan panelis
berbanding lurus dengan kandungan memberikan penilaian 3,37-4,05
gula yang terkandung pada suatu (agak suka sampai suka) terhadap
bahan. Hasil penelitian ini atribut warna sirup. Rata-rata hasil
menunjukkan bahwa semakin tinggi uji sensori warna sirup dapat dilihat
kadar gula sukrosa sirup maka pada Tabel 5.

Tabel 5.Rata-rata penilaian uji deskriptif dan hedonik atribut warna sirup
Warna
Perlakuan
Deskriptif Hedonik
a
SU1 (bubur ubi ungu 90% : sari lemon 10%) 3,80 4,05a
b
SU2 (bubur ubi ungu 85% : sari lemon 15%) 3,24 3,81b
bc
SU3 (bubur ubi ungu 80% : sari lemon 20%) 2,80 3,68b
SU4 (bubur ubi ungu 75% : sari lemon 25%) 2,36c 3,37c
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji
DMNRT pada taraf 5%.

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 8

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


Skor deskriptif 1: agak merah, 2 merah:, 3: ungu kemerahan, 4: ungu, 5: sangat ungu
Skor hedonik 1: sangat tidak suka, 2: tidak suka, 3: agak suka, 4: suka, 5: sangat suka

Penilaian secara deskriptif memiliki pH asam akan


dimana perlakuan SU1, SU2 dan SU4 mempengaruhi kandungan antosianin
berbeda nyata, sedangkan perlakuan pada ubi tersebut. Markakis(1982)
SU2 dengan SU3 berbedatidak nyata menyatakan bahwa faktor pH
dengan warna (ungu kemerahan). mempengaruhi kestabilan warna
Perlakuan SU1 memiliki warna ungu, antosianin. Antosianin lebih stabil
sedangkan SU4 memiliki warna dalam larutan asam dibanding dalam
merah. Perlakuan yang lebih banyak larutan alkali atau netral. Semakin
ditambahkan sari lemon cenderung asam sifat larutannya, maka
lebih memiliki warna cenderung antosianin semakin stabil. Hal ini juga
menurun yaitu berwarna ungu sampai sejalan dengan Deman (1997) yang
agak merah. Penilaian secara hedonik menyatakan antosianin akan
menunjukkan panelis lebih menyukai mengalami perubahan warna seiring
perlakuan SU1 (bubur ubi ungu 90% dengan perubahan nilai pH. Pada pH
:sari lemon 10%) yaitu berwarna tinggi (basa), antosianin cenderung
ungu, sedangkan perlakuan berwarna biru atau tidak berwarna.
SU4(bubur ubi ungu 75% : sari lemon Kebanyakan antosianin menghasilkan
25%) kurang disukai (agak suka) warna pada pH kurang dari 4, pada
dengan sirup berwarna merah. kisaran pH 1-3 pigmen antosianin
Tingkat kesukaan panelis terhadap akan berwarna merah.
warna sirup semakin suka dengan
semakin berkurangnya sari lemon Aroma
yang ditambahkan. Hal ini Hasil analisis ragam
disebabkan karena penambahan sari menunjukkan bahwa rasio bubur ubi
lemon mempengaruhi warna dari jalar ungu dengan penambahan sari
bubur ubi jalar ungu yang semula lemon berpengaruh nyata terhadap
berwarna ungu pekat menjadi ungu atribut aroma sirup yang dihasilkan
kemerahan. Perubahan warna ungu baik secara deskriptifmaupun secara
pekat pada bubur ubi jalar ungu hedonik.
disebabkan karena bubur ubi jalar
ungu jika ditambahkan bahan yang

Tabel 6. Rata-rata penilaian uji deskriptif dan hedonik atribut aroma sirup
Aroma
Perlakuan
Deskriptif Hedonik
SU1 (bubur ubi ungu 90% : sari lemon 10%) 3,40a 2,92 c
a
SU2 (bubur ubi ungu 85% : sari lemon 15%) 3,32 3,08 c
SU3 (bubur ubi ungu 80% : sari lemon 20%) 3,08a 3,31b
b
SU4 (bubur ubi ungu 75% : sari lemon 25%) 2,36 3,57 a
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji
DMNRT pada taraf 5%.
Skor deskriptif 1: sangat beraroma lemon, 2 beraroma lemon:, 3: agak beraroma ubi, 4:
beraroma ubi, 5: sangat beraroma ubi
Skor hedonik 1: sangat tidak suka, 2: tidak suka, 3: agak suka, 4: suka, 5: sangat suka

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 9

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


Tabel 6 menunjukkan bahwa sekitar 5,80%, minyak atsiri 2,5% dan
hasil uji deskriptif aroma sirup yang vitamin C 40-50 mg/100g.
dilakukan penilaian oleh panelis Penilaian secara hedonik
memiliki skor 2,36-3,40 (beraroma menunjukkan semakin banyak
lemon sampai agak beraroma ubi) dan penambahan sari lemon maka
hasil uji hedonik memiliki skor 2,92- semakin tinggi penilaian kesukaan
3,57 (agak suka sampai suka). Rata- panelis terhadap aroma sirup yang
rata penilaian aroma sirup yang dihasilkan. Panelis lebih menyukai
dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 6. perlakuan SU4 dibandingkan dengan
Perlakuan SU4 penilaian secara perlakuan lainnya dengan skor 3,57
deskriptif berbeda nyata dengan (suka). Pada pembuatan sirup ubi
perlakuan lainnya. SU4merupakan jalar ungu, sari lemon yang
perlakuan dengan nilai terendah ditambahkan berfungsi memberikan
terhadap aroma dengan skor 2,36 aroma yang khas sehingga panelis
(beraroma lemon). Penambahan sari lebih menyukai sirup yang beraroma
lemon sebanyak 25% pada perlakuan lemon.Sari lemon memiliki aroma
SU4 menimbulkan aroma lemon yang dan rasa yang khas yang banyak
lebih kuat yang dapat dirasakan oleh diaplikasikan kedalam produk
panelis sedangkan penggunaan rasio makanan dan minuman. Berdasarkan
yang dibawahnya tidak menimbulkan hasil penelitian Ismawan (2003)
aroma yang berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan
menunjukkan bahwa rasio bubur ubi limbah rumput laut tidak
jalar ungu dengan penambahan sari mempengaruhi aroma sirup jeruk
lemon mempengaruhi aroma dari yang dihasilkan. Hal ini juga sejalan
sirup yang dihasilkan. Semakin dengan penelitian Iryandi dkk. (2014)
banyak penambahan sari lemon maka menunjukkan bahwa air jeruk nipis
semakin kuat aroma lemon yang dapat membentuk cita rasa dan
terdeteksi oleh panelis dan dinilai menghilangkan bau langu pada
suka oleh panelis. Sarwono (1995) produk nata de soya sehingga lebih
menyatakan sari buah jeruk lemon disukai oleh panelis.
memiliki rasa asam, akan tetapi
karena aromanya yang sangat sedap, Rasa
harum dan memiliki aroma yang khas Rata-rata hasil uji sensori rasa
karenalemon mengandung asam sitrat secara deskriptif dan hedonik dapat
dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7.Rata-rata penilaian uji deskriptif dan hedonik atribut rasa sirup
Rasa
Perlakuan
Deskriptif Hedonik
SU1 (bubur ubi ungu 90% : sari lemon 10%) 3,24a 3,67ab
SU2 (bubur ubi ungu 85% : sari lemon 15%) 2,84ab 3,82a
b
SU3 (bubur ubi ungu 80% : sari lemon 20%) 2,48 3,52bc
b
SU4 (bubur ubi ungu 75% : sari lemon 25%) 2,44 3,46c
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji
DMNRT pada taraf 5%.
Skor deskriptif 1: sangat berasa lemon, 2: berasa lemon , 3: agak berasa ubi, 4: berasa ubi, 5:
sangat berasa ubi

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 10

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


Skor hedonik 1: sangat tidak suka, 2: tidak suka, 3: agak suka, 4: suka, 5: sangat suka

Tabel 7 menunjukkan bahwa ubi ungu 85% : sari lemon 15%). Hal
penilaian panelis secara deskriptif ini disebabkan sari lemon memiliki
terhadap rasa sirup berkisar 2,44-3,42 rasa asam dan aroma yang khas
(berasa lemon sampai agak berasa sehingga semakin banyak
ubi) analisis rasa tersebut didukung penambahan sari lemon maka sirup
dengan penilaian secara hedonik yang akan berasa asam. Hal ini didukung
menunjukkan bahwa panelis memilih analisis desktiptif pada perlakuan SU4
rasa dengan skor 3,46-3,82 (agak dengan skor 2,44 (berasa lemon).
suka sampai suka). Dari data Penggunaan sari lemon dalam
deskriptif dapat dilihat SU1 berbeda penelitian ini dimaksudkan untuk
nyata terhadap perlakuan SU3 memperbaiki citarasa sirup sehingga
sedangkan SU2 dan SU3berbeda tidak sirup yang dihasilkan lebih disukai
nyata. Dari data tersebut dapat dilihat oleh panelis. Penilaian hedonik pada
semakin tinggi penambahan sari atribut rasa sirup ubi jalar ungu
lemon maka sirup ubi jalar ungu panelis lebih menyukai perlakuan SU2
akan semakin berasa lemon. Data dengan skor 3,82 (suka).
hedonik menunjukkan semakin
banyak penambahan sari lemon Rasa Manis
panelis semakin tidak suka. Nilai rata- Rata-rata hasil uji sensori rasa
rata hedonik menunjukkan panelis secara deskriptif dan hedonik dapat
lebih menyukai perlakuan SU2(bubur dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8.Rata-rata penilaian uji deskriptif dan hedonik atribut rasa manis sirup
Rasa Manis
Perlakuan
Deskriptif Hedonik
SU1 (bubur ubi ungu 90% : sari lemon 10%) 3,88a 3,80a
SU2 (bubur ubi ungu 85% : sari lemon 15%) 3,56a 3,78a
b
SU3 (bubur ubi ungu 80% : sari lemon 20%) 2,76 3,68a
b
SU4 (bubur ubi ungu 75% : sari lemon 25%) 2,60 3,45b
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji
DMNRT pada taraf 5%.
Skor deskriptif 1: sangat asam, 2 asam:, 3: agak manis, 4: manis, 5: sangat manis
Skor hedonik 1: sangat tidak suka, 2: tidak suka, 3: agak suka, 4: suka, 5: sangat
Suka

Tabel 8 menunjukkan bahwa semakin berkurang. Hal ini


perlakuan SU1 berbeda nyata dengan disebabkan sari lemon memiliki rasa
perlakuan SU3secara deskriptif. Rasa asam dan aroma yang khas sehingga
manis pada uji deskriptif berkisar semakin banyak penambahan sari
2,60-3,88 (agak manis sampai manis). lemon maka sirup akan berasa asam.
Tabel 8 menunjukkan semakin Penilaian secara deskriptif rasa manis
banyak penambahan sari lemon pada pada sirup juga didukung pada
pembuatan sirup ubi jalar ungu penilaian secara hedonik rasa manis.
menyebabkan rasa manis sirup Nilai rata-rata hedonik menunjukkan

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 11

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


panelis lebih menyukai perlakuan Penilaian keseluruhan merupakan
SU1dengan skor 3,80 (suka). Rasa penilaain panelis terhadap sirup
manis pada sirup juga didukung pada meliputi parameter warna, aroma dan
rasa. Hasil analisis ragam
analisis sukrosa yang dilakukan
menunjukkan bahwa rasio sari buah
menunjukkan bahwa kadar sukrosa kundur dan jeruk manis berpengaruh
SU1 lebih tinggi dibandingkan nyata terhadap sirup yang dihasilkan
perlakuan lainnya yaitu sebesar Rata-rata penilaian uji hedonik
65,07%. terhadap penilaain keseluruhan sirup
Penilaian Keseluruhan yang dihasilkan disajikan pada Tabel
9.

Tabel 9. Rata-rata penilaian uji hedonik secara keseluruhan


Perlakuan Keseluruhan
SU1 (bubur ubi ungu 90% : sari lemon 10%) 3,61a
SU2 (bubur ubi ungu 85% : sari lemon 15%) 3,74a
SU3 (bubur ubi ungu 80% : sari lemon 20%) 3,23b
SU4 (bubur ubi ungu 75% : sari lemon 25%) 3,11b
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji
DMNRT pada taraf 5%.
Skor keseluruhan 1: sangat tidak suka, 2: tidak suka, 3: agak suka, 4: suka, 5: sangat suka

Tabel 9 menunjukkan bahwa Pemilihan Sirup Perlakuan


penilaian penelis secara hedonik Terbaik
terhadap penilaian keseluruhan sirup
berkisar antara 3,11-3,74 (agak suka Produk pangan diharapkan
sampai suka). Penilaian tertinggi dapat memenuhi syarat mutu yang
secara keseluruhan sirup terdapat menjadi acuan produk makanan dan
pada perlakuan SU2 dengan skor 3,74 minuman adalah SNI serta uji sensori
(suka) dengan rasio (bubur ubi jalar yang mampu diterima oleh
85% : sari lemon 15%) dimana secara konsumen. Hasil rekapitulasi semua
statistik merupakan perlakuan yang data analisis kimia maupun uji sensori
tidak berbeda nyata dengan perlakuan dapat dilihat pada Tabel 10.
SU1 dengan skor 3,61. Hal ini
menunjukkan bahwa penambahan sari
lemon dengan rasio 10-15% masih
disukai oleh panelis. Meningkatnya
penambahan sari lemon menyebabkan
rasa sirup akan semakin asam. Hal
ini dikarenakan kandungan asam
sitrat yang terkandung di dalam sari
lemon, sehingga mempengaruhi
kesukaan panelis terhadap sirup yang
dihasilkan.

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 12

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


Tabel 10. Rekapitulasi data penilaian sirup terpilih
SNI* Perlakuan
Penilaian
SU1 SU2 SU3 SU4
1. AnalisisKimia
- pH 4,64a 4,35b 4,16c 3,97d
b
- Viskositas (cP) 116,78 a 101,43 86,15c 69,18d
- Kadar sukrosa (%) Min 65% 65,07a 63,77b 62,35c 60,29d
- Total padatan
65,43a 63,38b 59,13c 55,23d
terlarut(°brix)
2. Uji Deskriptif
- Warna Normal 3,80a 3,24b 2,80bc 2,36c
- Aroma Normal 3,40a 3,32a 3,08a 2,36b
ab
- Rasa Normal 3,42a 2,84 2,48b 2,44b
- Rasa manis 3,88a 3,56a 2,76b 2,60b
3. Uji Hedonik
- Warna 4,05a 3,81b 3,68b 3,37c
a
- Aroma 2,92 a 3,08 3,31b 3,57c
- Rasa 3,67ab 3,82a 3,52bc 3,46c
a
- Rasa manis 3,80 a 3,78 3,68a 3,45b
- Penilaian keseluruhan 3,61a 3,74a 3,23b 3,11b

Penilaian sensori terhadap mencapai SNI sirup dan uji sensori


warna, aroma, rasa dan rasa manis secara keseluruhan dinilai suka oleh
sirup telah memenuhi SNI sirup. Hal panelis dengan skor 3,61. Sirup
tersebut ditunjukkan penilaian secara perlakuan terbaik memiliki pH 4,64,
deskriptif dimana sirup memiliki viskositas 116,78cP, kadar sukrosa
warna, aroma, rasa, dan rasa manis 65,07%, total padatan terlarut
yang normal. Perlakuan SU1memiliki 65,43°brix dan dinilai suka oleh
kadar sukrosa 65,07% yang telah panelis dengan deskripsi warna ungu,
memenuhi SNI dan memiliki warna agak beraroma ubi, agak berasa ubi
dengan skor 3,80 (ungu) dan dinilai dan rasa manis.
suka oleh panelis dengan skor 4,05,
deskripsi aroma dengan skor 3,40 KESIMPULAN DAN SARAN
(agak beraroma ubi) dinilai agak suka Kesimpulan
oleh panelis dengan skor 2,92,
deskripsi rasa dengan skor 3,42 (agak Berdasarkan hasil penelitian
berasa ubi) dinilai suka oleh panelis dapat disimpulkan sebagai berikut :
dengan skor 3,67, deskripsi rasa Rasio bubur ubi jalar ungu dan
manis dengan skor 3,88 (manis) dan sari lemon berpengaruh nyata
dinilai suka oleh panelis dengan skor terhadap pH, viskositas, kadar
3,80. sukrosa, total padatan terlarut dan
Berdasarkan analisis kimia penilaian warna, aroma, rasa, rasa
sirup terbaik adalah perlakuan manis secara hedonik maupun
SU1dengan rasio (bubur ubi jalar dan deskriptif.
sari lemon 90:10). Hal ini Perlakuan terbaik dan telah
dikarenakan kadar gula telah memenuhi SNI 01-3544:2013 sirup

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 13

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


yaitu perlakuan SU1 dengan rasio karakteristiknya. Skripsi
bubur ubi jalau ungu dan sari lemon Fakultas Teknologi Pertanian.
90%:10%. Sirup yang dihasilkan Institut Pertanian Bogor.
mengandung pH 4,64, viskositas Bogor.
116,78cP, kadar sukrosa 65,07%,
total padatan terlarut 65,43°brix dan Faizah, N. 2004. Analisis sifat fisik
dinilai suka oleh panelis dengan dan kimia pati ubi jalar
deskripsi warna ungu, agak beraroma (Ipomoea batatas L.)
ubi, agak berasa ubi dan rasa manis.
varietas ayamurasaki dan
Saran pakhong.
http//:infopus@umm.ac.id.
Perlu dilakukan penelitian Diakses pada tanggal 2 mei
lanjutan mengenai masa simpan dan 2016.
bahan pengawet yang perlu
ditambahkan kedalam sirup sehingga Fardiaz, D., Apriyanto, A., S.Y., dan
sirup yang dihasilkan dapat bertahan Puspitasari, N.L. 1986.
lama dan dapat dikonsumsi dalam Penuntun praktikum analisa
jangka panjang, serta perlu dilakukan pangan. Jurusan Teknologi
analisis penerimaan konsumen
Pangan dan Gizi. Institut
terhadap sirup ubi jalar ungu yang
dihasilkan. Pertanian Bogor. Bogor.

Husnah, S. 2010. Pembuatan tepung


DAFTAR PUSTAKA
ubi jalar ungu (ipomoea
AOAC. 2005. Official Methods of batatas varietas
Analysis. Association of ayamurasaki) dan
aplikasinya dalam
Official Analytical Chemist.
pembuatan roti tawar.
Washington, D. C. Skripsi Fakultas
Teknologi Pertanian Institut
Badan Pusat Statistik. 2009.
Pertanian Bogor. Bogor.
Produksitanamanubijalar.
BPS Provinsi Riau.Pekanbaru.
Iryandi, A.F., Y. Hendrawan dan N.
Komar. 2014. Pengaruh
Buckle, K., R. A. Edward, G. H. Fleet
penambahan air jeruk
dan M. Wooton. 2007. Ilmu
nipis (citrus aurantifolia)
Pangan.Terjemahan Hari
dan lama fermentasi
Purnama dan Adiono. UI
terhadap karakteristik
Press. Jakarta.
nata de soya. Jurnal Bioproses
Komoditas Tropis, volume 1.
Deman, J. M. 1997. Kimia
Hal. 8-15.
Makanan. Institut Teknologi
Bandung. Bandung
Ismawan, E. 2003. Pemanfaatan
limbah rumput laut
Dhania, S. 2006. Langkah awal
Kapphaphycus alvarezii
penggandaan skala tepung
dalam pembuatan sirup
ubi jalar dan beberapa
jeruk (Citrus aurantium).
1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 14

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017


Skripsi Fakultas Analisa untuk Bahan
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Makanan dan Hasil
Institut Pertanian Bogor. Pertanian. Liberty.
Bogor. Yogyakarta.

Markakis, P. 1982. Stability Of Widjanarko, S. 2008. Efek


Anthocyanins In Foods. pengolahan terhadap
Academic Press. New komposisi kimia dan fisik
York. ubi jalar ungu dan
kuning. Jurnal Magistra,
Muchtadi, T, R., Sugiyono dan F, volume. XXII. No.56.
Ayustaningratwarno. 2010.
Ilmu Pengetahuan Bahan Winarno. 1994. Bahan Tambahan
Pangan. Penerbit Alfabeta. untuk Makanan Dan
Pangan dan Gizi UGM. Kontaminasi. Pustaka Sinar
Bandung. Harapan, Bekerja Sama
dengan Pusat Antar
Nagy, S. dan P.E. Shaw. 1990. Universitas Pangan Dan Gizi.
Factors Affecting The Universitas Pertanian Bogor.
Flavour of Citrus Fruit. Bogor
Elsevier, New York.
----------. 2008. Kimia Pangan dan
Sarwono, B. 2005.Ubi Jalar, Cara Gizi. PT. Gramedia Pustaka
Budidaya yang Efisien dan Utama. Jakarta.
Ekonomis. Seri Agribisnis.
Penebar Swadaya. Jakarta.

----------. 1995. Jeruk Nipis dan


Pemanfaatannya. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Setyaningsih, D., A. Apriyantono dan


M.P. Sari. 2010. Analisis
Sensori untuk Industri
Pangan dan Agro. Institut
Pertanian Bogor Press. Bogor.
Setyowati. 2004. Pengaruh lama
perebusan dan konsentrasi
sukrosa terhadap sifat fisik,
kimia dan organoleptik
sirup kacang hijau. Skripsi
Fakultas Teknologi Pertanian.
Universitas Brawijaya.
Malang.

Sudarmadji, S., B.Haryono dan


Suhardi.1997. Prosedur
1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 15

JOM FAPERTA UR Vol. 4 No. 1 Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai